Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PSIKOLOGI EKSPERIMEN

“RESUME ALAT TEST EKSPERIMENTAL”


Kelas F - Senin Pk 14.00

Kelompok 7
1. Alkayla - 1801621146
2. Indrawan Shidqi Baskoro - 1801621236
3. Khalid Ahmad Izzah - 1801621127
4. Susana Bureni - 1801621070

REVIEW LABORATORIUM PSIKOLOGI


1. LABORATORIUM EKSPERIMEN

a. Poggendorff Illusion
Alat test yang digunakan untuk mengukur ketepatan persepsi. Jadi ini adalah alat test
yang dimana testee akan diminta untuk membenarkan posisi garis yang terpisah menjadi
sejajar.
b. Rotary Pursuit
Alat test yang digunakan untuk mengukur ketepatan dan kecepatan kemampuan
motorik. Jadi ini adalah alat dimana testee akan diminta untuk meletakkan tongkat yang
ada di tanggannya ke bagian tengah lubang yang ada di sebuah piringan hitam yang
berputar dengan kecepatan yang ditentukan oleh tester.

c. Muller-Lyer Illusion Test


Ini juga adalah alat test untuk mengukur ketepatan persepsi yang membedaakan dengan
alat test Poggendorff Illusion adalah bentuk alatnya. Jika alat test sebelumnya meminta
testee untuk menyatukan garis yang terpisah, pada alat test ini testee diminta untuk
menggerakkan plat yang satunya hingga garis yang muncul memiliki ukuran yang sama
dengan plat sebelumnya.

d. Steadiness Test
Alat test yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan ketepatan visual motorik
seseorang. Jadi disini teste akan diberikan sebuah tongkat yang dimana testee diminta
untuk memasukan tongkat itu ke tengah ring kecil yang disediakan sampai tongkat itu
menyentuh sebuah tombol yang ada di depannya, dengan catatan testee harus
mengusahakannya supaya tongkat tersebut tidak menyentuk ring tersebut.

e. Modification Attention Test (MAT)


Alat test ini digunakan untuk mengukur kecepatan respon testee ketika mendapat
stimulus berupa cahaya yang menyala tetap dan berkedip-kedip. Jadi pada alat ini testee
akan melihat 2 jenis cahaya, ada cahaya yang menyala tetap dan ada cahaya yang
menyala berkedip-kedip (diberi gangguan), tugas testee adalah menyebutkan berapa
jumlah cahaya yang menyala tetap.

f. Reaction Time Cahaya (RTC)


Alat test ini digunakan untuk mengukur kecepatan respon testee terhadap stimulus
yang diberikan dan mengukur tingkat konsentrasi testee. Jadi cara kerja alat test ini
adalah dengan tester yang akan menekan tombol untuk menyalakan lampu warna
tertentu, begitu testee melihat lampu warna apa yang menyala (stimulus visual) maka
testee diminta segera menekan tombol yang warna nya sama dengan warna lampu yang
muncul, lalu nanti juga ada saat dimana tester menekan tombol yang membuat semua
lampu warna menyala bergantian dan testee akan diminta untuk menekan 1 tombol warna
yang sesuai dengan lampu warna yang menyala tetap tak kedap kedip.

g. Reaction Time Bunyi (RTB)


Untuk mengyukur kemampuan testee dalam mendengarkan audio dengan 3 frekuensi
yang berbeda (low. Medium, dan high). Jadi testee nanti akan diperkenalkan dulu
bagaimana macam-macam frekuensi suaranya, lalu nanti testee akan diminta untuk
menekan tombol yang memiliki tulisan sama dengan kriteria frekuensi suara yang
didengar.

Menganalisis teknik kontrol yang digunakan dan bentuk desain penelitiannya


Link Skripsi : http://repository.iainkudus.ac.id/5352/

ASPEK ISI PENJELASAN SINGKAT

Desain Pada skripsi ini dikatakan bahwa Dikatakan Pre eksperimental


Penelitian penelitian ini menggunakan Design, karena desain ini belum
rancangan penelitian Pra merupakan eksperimen
Eksperimen. Desain sungguh-sungguh. Eksperimen
penelitiannya adalah One Group ini masih terdapat variabel luar
Pretest Postest. yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen.

Variabel 1. Variabel Bebas : Kemampuan berpikir kritis siswa


Pembelajaran berbasis mengalami kenaikan yang sangat
HOTS kecil ketika diberikan soal pretest
2. Variabel Terikat :
dan posttest pada pembelajaran
Kemampuan Berpikir
3. Variabel Kontrol : konvensional. Sedangkan
Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
mengalami peningkatan yang
cukup baik ketika sebelum dan
sesudah diterapkannya
pembelajaran berbasis Higher
Order Thinking Skills (HOTS).
Dari hal tersebut siswa ketika
diberikan pembelajaran berbasis
Higher Order Thinking

Skills (HOTS) sudah mampu


mengembangkan kemampuan
berfikir kritisnya dengan baik.
Teknik Randomisasi dan Konstansi Peneliti melakukan randomisasi
Kontrol Kondisi dalam membuat one group yang
akan diteliti, lalu peneliti
melakukan penyaman kondisi
yang dimana semua responden
berasal dari satu kelas.

Teknik kontrol pada subjek yang


digunakan pada skripsi yaitu
dengan cara randomisasi.
Penelitian eksperimen ini

( ada di BAB 3 METODE PENELITIAN, mulai dari halaman 36)

Lampiran:

Anda mungkin juga menyukai