Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu untuk

melihat pengaruh postur tubuh terhadap keseimbangan statis dan dinamis lansia.

Penelitian cross sectional yaitu penelitian yang mengukur variabel dependen dan

variabel independen dalam satu waktu yang bersamaan. Alasan menggunakan rancangan

penelitian cross sectional yaitu menghemat waktu sehingga biaya yang dibutuhkan tidak

besar dan hasilnya dapat diperoleh secara cepat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Mappakasunggu, Kota

Parepare, Sulawesi Selatan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2021.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia di UPTD PPSLU Mappakasunggu

Kota Parepare yang diketahui sebanyak 69 orang.

2. Sampel
Sampel pada penelitian ini ditentukan dari jumlah populasi yang dipilih menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memenuhi kriteria.

Adapun kriteria sampel yang ditetapkan yaitu:

a. Kriteria Inklusi

1) Bersedia sebagai subjek penelitian dari awal sampai akhir, dengan

menandatangani informed consent

2) Bukan lansia difable

3) Kooperatif dan mengerti perintah verbal

b. Kriteria Eksklusi

1) Tidak dapat berdiri sendiri (menggunakan alat bantu)

2) Lansia dalam keadaan sakit atau cidera karena suatu hal

c. Kriteria Drop Out

1) Tidak mengikuti rangkaian penelitian hingga akhir

2) Meninggal dunia

Perhitungan sampel menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

N
n=
(1+ N e2 )

69
n= 2
(1+69 x 0,1 )

n=40

Keterangan:

n: jumlah sampel

N: ukuran populasi

e: batas populasi (0,1 untuk populasi >50)

Koreksi besar sampel untuk antisipasi drop out.


n
n' =
( 1−f )

' 40
n=
( 1−0,1)

n’ = 44

Jadi, besar sampel minimal yang harus diteliti adalah 44 lansia

Keterangan:

n’: jumlah sampel setelah dikoreksi

n: jumlah sampel berdasarkan estimasi sebelumnya

f: perkiraan persentase sampel drop out 10% (f = 0,1)

D. Alur Penelitian

Mencari
Topik Observasi Merumuskan Penetapan
Permasalaha Awal Masalah Sampel
n

Kriteria Menentukan
Izin
Pemilihan Instrumen Hipotesis
Penelitian
Sampel Pengukuran

Penentuan Pengolahan Pembuatan


Pengambilan
Jumlah dan Analisis Laporan
Data
Sampel Data Penelitian

Gambar 4.1 Bagan Alur Penelitian

E. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel independent: Postur

b. Variabel dependen: Keseimbangan statistik dan dinamis

2. Definisi Operasional Penelitian


a. Keseimbangan Statis

Kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi lansia pada saat posisi tegak agar

tetap seimbang saat diam (statik) maupun bergerak (dinamik) dengan mengatur

Center of Gravity (COG) agar tetap berada dalam posisi tegak di atas landasan

penopang tubuh.

Pengukuran Keseimbangan Statis

Penilaian keseimbangan statik mempergunakan One-Legged Stance Test (OLTS)

yaitu untuk mengetes keseimbangan statik dengan mata terbuka dan tertutup saat

berdiri dengan satu tungkai. OLTS dengan mata terbuka dikatakan normal apabila

subjek mampu mempertahankan keseimbangannya selama 14 – 30 detik.

Sedangkan OLTS dengan mata tertutup dikatakan normal apabila subjek mampu

mempertahankan keseimbangan selama 2 – 18 detik. Penilaian ini di dapatkan hasil

kategori sangat baik,baik, dan buruk, di mana sangat baik yaitu lebih dari nilai

normal, baik yaitu nilai normal tersebut, dan buruk yaitu kurang dari nilai normal.

b. Keseimbangan Dinamis

Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam melakukan gerak

melompat ke suatu tanda. Instrumen yang digunakan untuk mengukur

keseimbangan dinamis adalah modified bass test.

Pengukuran Keseimbangan Dinamis

Penilaian keseimbangan dinamis mempergunakan modified bass test. Caranya:

 Berdiri satu kaki dengan kaki kanan sebagai tumpuan.

 Kemudian melompat ke tanda nomor 1 dengan kaki kiri sebagai tumpuan

dan langsung dalam posisi diam atau statis (tidak bergerak selama 5 detik).

 Setelah itu melompat ke tanda nomor 2 dengan kaki kanan sebagai tumpuan

dan langsung dalam posisi diam atau statis (tidak bergerak selama 5 detik).
 Dengan cara yang sama, melompat mengikuti tanda yang telah diberi

nomor sesuai urutan sampai tanda nomor 10.

 Dari tanda nomor 1-10 pastikan setiap lompatan mendarat dengan satu kaki

yang berlawanan. Dimulai dengan mendarat dengan kaki kiri di tanda

pertama, selanjutnya kaki kanan di tanda kedua dan seterusnya sampai

tanda kesepuluh dengan salah satu kaki bergantian.

 Sampel melompat menginjak tanda, telapak kaki harus menutup setiap

tanda sehingga tanda tidak dapat dilihat.

Gambar 4.2 Modified Bass Test (Sumber: https://www.topendsports.com)

Diakses 30 Maret 2021

Cara penilaian:

 Diberikan nilai 5 jika berhasil mendarat dengan baik dan benar di tanda yang

ditentukan.

 Diberikan nilai 1 untuk setiap detik ketika menjaga keseimbangan disetiap

tanda, maksimal 5 detik untuk setiap tanda.


 Nilai maksimum untuk setiap tanda adalah 10 dan nilai total dari tes ini adalah

100.

No Skor Keseimbangan Dinamis Kriteria

1. 14-31 Kurang

2. 32-49 Sedang

3. 50-68 Baik

c. Postur

Postur lanjut usia merupakan posisi rata-rata setiap bagian tubuh hampir pada

setiap waktu yang memiliki orientasi relatif.

Pengukuran Postur

Pengukuran postur tubuh mempergunakan alat berupa pendulum dan benang,

dimana alat ini di gantung sedemikian rupa kemudian subjek di minta untuk berdiri

di sampingnya kemudian peneliti menginspeksi postur tubuhnya. Dikatakan normal

yaitu dengan cara menarik garis lurus dari arah samping telinga, akromion, trunk,

trokanter mayor, patela bagian posterior, dan maleolus lateralis (Pudjiastuti &

Utomo, 2003). Pengukuran ini di bagi menjadi 2 kategori yaitu kifosis dan tidak

kifosis.

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Menyiapkan alat tulis dan instrumen penelitian berupa pendulum dan benang,

stopwatch, kamera untuk dokumentasi kegiatan penelitian, titik lompat untuk

Modified Bass Test.

2. Tahap Pengukuran Postur


a. Sebelum pelaksanaan pengukuran, peneliti mengisi blanko pengukuran dan membaca

kembali semua aspek kriteria yang akan dinilai.

b. Peneliti mulai melakukan inspeksi pengukuran postur tubuh sesuai prosedur yang

terdapat pada panduan pengukuran postur tubuh.

c. Waktu pelaksanaan pengukuran sekitar 5-10 menit per lansia.

3. Tahap Pengukuran Keseimbangan Statis

Keseimbangan statis diukur dengan instrumen OLTS dengan prosedur pelaksanaan

pengukuran sebagai berikut:

a. Sebelum pelaksanaan pengukuran, peneliti mengisi blanko pengukuran dan membaca

kembali semua aspek kriteria yang akan dinilai.

b. Peneliti mulai melakukan pengukuran keseimbangan statis sesuai prosedur yang

terdapat pada panduan pengukuran keseimbangan statis.

c. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan hasil pengukuran yang telah

dilakukan.

d. Waktu pelaksanaan pengukuran sekitar 10-15 menit per lansia.

4. Tahap Pengukuran Keseimbangan Dinamis

Keseimbangan dinamis diukur dengan instrumen Modified Bass Test dengan prosedur

pelaksanaan pengukuran sebagai berikut:

a. Sebelum pelaksanaan pengukuran, peneliti mengisi blanko pengukuran dan membaca

kembali semua aspek kriteria yang akan dinilai.

b. Peneliti mulai melakukan pengukuran keseimbangan dinamis sesuai prosedur yang

terdapat pada panduan pengukuran keseimbangan dinamis.

c. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan hasil pengukuran yang telah

dilakukan.

d. Waktu pelaksanaan pengukuran sekitar 10-20 menit per lansia.


G. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh merupakan data primer yang selanjutnya akan dianalisis

menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 24. Penyajian

datanya dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan persentasi dan kejelasan

tabel. Sebelum data diolah secara sistematik terlebih dahulu disusun dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Editing data

Editing akan dilakukan setelah data terkumpul, yaitu memeriksa kelengkapan data

dan memeriksa kesinambungan data.

2. Coding

Coding adalah usaha memberi kode pada setiap data yang telah terkumpul.

3. Tabulasi

Tabulasi adalah mengelompokkan data pada tabel kerja yang merupakan proses

menabulasi data agar lebih mudah untuk penyajian data dalam bentuk distribusi

frekuensi.

4. Analisis data

Data yang diperoleh merupakan data primer yaitu dari hasil pengukuran postur tubuh

(kifosis atau tidak kifosis) dan keseimbangan statis serta dinamis. Kemudian, data

yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sistem komputerisasi paket Statistical

Product and Service Solutions (SPSS), serta disajikan dalam bentuk tabel dan

deskriptif. Analisis data yang dilakukan meliputi:

 Analisis deskriptif univariat yaitu analisis untuk membuat gambaran umum tentang

prosentase dan frekuensi postur tubuh, keseimbangan statis, dan keseimbangan

dinamis
 Analisis deskriptif bivariat yaitu analisis untuk membandingkan karakteristik

antara dua variabel dan menjelaskan hubungan antar dua variabel tersebut yakni

variable independen (postur tubuh) dan variabel dependen (keseimbangan statis,

keseimbangan dinamis). Metode analisis bivariat yang digunakan adalah analisis

Chi Square Test.

H. Masalah Etika

1. Informed Consent

Lembar persetujuan akan diberikan kepada lansia yang memenuhi kriteria inklusi

dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian

yang akan dilakukan. Jika bersedia menjadi sampel, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Sebaliknya, jika tidak bersedia untuk menjadi

sampel, maka tidak akan dipaksa dan akan tetap dihormati haknya.

2. Anonymity

Untuk menjaga kerahasiaan, maka penelitian ini tidak mencatumkan nama

yang menjadi sampel, tetapi dalam bentuk inisial atau hanya memberi kode tertentu

saat melakukan pengumpulan data.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh sampel, dijamin oleh peneliti dan

hanya sekelompok data tertentu yang dilaporkan dalam hasil penelitian.

4. Ethical Clearance

Penelitian ini melindungi subjek penelitian melalui instrumen yang terukur

dan rangkaian proses penelitian melalui penerapan kode etik penelitian yang

menghormati individu bermanfaat dan berkeadilan. Penelitian ini mendapatkan

persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar

dengan nomor 00282/KEPK-PTKMKS/V/2020.

Anda mungkin juga menyukai