Anda di halaman 1dari 98

Gambaran Motivasi Siswa SMA Kelas 12 yang Ingin Memasuki Perguruan

Tinggi

1. Identitas Observer dan Interviewer


Dibuat tabel seperti berikut ini:
No NIM Nama Mahasiswa Peran
1. 1801620048 Syanubari Ratu Shindu Interviewer 1
2. 1801620040 Ghina Safira Claudia Hrp Interviewer 2
3. 1801620049 Syahla Nafisa Nurlutfia Observer 3
4. 1801620039 Sabella Andzani Hidayat Observer 1
5. 1801620042 Syifa Klarissa Putri Observer 2

2. Identitas Responden dan Significant Other


2.1 Responden
2.1.1. Nama Responden: Syahreza Sulthan Ramzy
2.1.2. Jenis Kelamin Responden: Laki-Laki
2.1.3. Alamat Responden: Jalan Cawang baru raya no 34a RT 001/ RW
010
2.1.4. Usia Responden: 17 Tahun
2.1.5. Pekerjaan Responden: Siswa
2.1.6. Keterbatasan Responden: -
2.1.7 Hubungan Responden dengan Salah Satu Observer & Interviewer:
Saudara Kandung.

2.2 Significant Other


2.2.1 Nama Responden: Nuri Nefertiti
2.2.2 Jenis Kelamin Responden: Perempuan
2.2.3 Alamat Responden: Jalan Cawang baru raya no 34a RT 001/ RW 010
2.2.4 Usia Responden: 46 Tahun
2.2.5 Pekerjaan Responden: Ibu Rumah Tangga
2.2.6 Hubungan Responden dengan Responden: Ibu Kandung
3. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan initial observation dari observer 3, responden masih mengalami kurang nya
motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, responden masih belum fokus
akan tujuannya nanti di perguruan tinggi dan juga responden terlihat tidak serius akan
dengan pelajaran tambahan untuk memasuki perguruan tinggi terlihat dari bagaimana sikap
responden yang memilih untuk bermain game. Responden berinisial S masih tidak serius
dengan pelajaran tambahannya, dan lebih memilih untuk bermain game. Walaupun
S memiliki minat pada suatu jurusan yang ia inginkan, namun S tidak mencari info lebih
lanjut terhadap jurusan tersebut. Akhirnya S diperintahkan oleh kedua orangtuanya untuk
mengikuti sekolah kedinasan, dan S pun mengikuti atau mengiyakan hal tersebut. Akan
tetapi pada akhirnya tidak ada hal yang serius yang dijalani oleh S guna meraih mimpinya.
4. Tujuan Observasi dan Wawancara
4.1 Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari observasi ini adalah untuk
mengetahui bagaimana proses motivasi yang responden miliki saat ini mempengaruhi
metode belajar serta keinginan responden dalam memilih dan melanjutkan pendidikan
ke Perguruan Tinggi.
4.2 Tujuan Wawancara
Untuk memperoleh informasi mengenai gambaran motivasi responden yang ingin
memasuki perguruan tinggi, dan hal tersebut juga didukung oleh adanya significant
other guna pemberian informasi yang diberikan oleh responden menjadi akurat dan
mendalam.
5. Landasan Teoritik
5.1 Teori Motivasi
Hakikat Motivasi Sartain dalam bukunya Psychology Understanding of Human
Behavior, dalam Purwanto (1996: 60) menyatakan motivasi adalah “suatu
pernyataan yang komplek didalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku
atau perbuatan sesuatu tujuan atau perangsang”. Tujuan merupakan sesuatu yang
menentukan dan membatasi tingkah laku organisme itu sendiri.
Djamarah (2002: 116) mengemukakan bahwa “motivasi muncul karena
membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi berhubungan dengan
kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas
belajar”. Pendapat di atas menunjukkan bahwa adanya motivasi untuk melakukan
aktivitas belajar tidak terlepas dari adanya kebutuhan dari belajar, seperti adanya
minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka hal itu akan
mempengaruhinya secara psikologis untuk belajar karena adanya kebutuhan untuk
membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan diperlukan adanya motivasi sebagai
penggerak. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah.
Lemahnya motivasi atau tidak adanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan
belajar sehingga mutu yang dihasilkan akan rendah. Oleh karena itu, motivasi
belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa memiliki motivasi
belajar yang kuat. Hendaknya diciptakan suasana yang menyenangkan. Motivasi
belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku.
Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan
bertahan lama (Suprijono, 2009: 163). Pada dasarnya fungsi motivasi dalam belajar
adalah mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas
pemenuhan kebutuhan, menentukan arah tujuan yang hendak dicapai, menentukan
perbuatan yang harus dilakukan. Uno (2008: 17).
Purwanto (1996: 71) mengatakan bahwa: “Motivasi adalah pendorongan,
maksudnya usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar
tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu”, Selanjutnya menurut Duncan dalam bukunya Organizational
Behavior Purwanto (1996: 72) mengemukakan bahwa: ”Motivasi berarti setiap
usaha yang disadari untuk mempengaruhi seseorang agar meningkatkan
kemampuan secara maksimal untuk mencapai tujuan”. Donald dalam Sudirman
(2001: 71) mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
adanya tujuan, dari pengertian yang dikemukakan Donald pada dasarnya
mengandung tiga elemen penting yaitu:
1. Motivasi itu mengawali perubahan energi pada diri setiap individu
manusia. Perkembangan motivasi akan membawa perubahan energi
dalam sistem Neurophysiological yang ada pada organisme manusia
(walaupun motivasi itu muncul dari diri manusia) penampakannya akan
menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Bahwa motivasi ditandai dengan muncul nya rasa”feeling” afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3. Bahwa sebenarnya motivasi akan dirangsang dengan adanya tujuan.
Sardiman (2004: 83) ciri-ciri motivasi yang ada pada diri manusia adalah sebagai
berikut:
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang
dewasa” (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi,
keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan
criminal, amoral, dan sebagainya).
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
5.2 Observasi
5.2.1. Definisi Operasional dari Variabel Psikologis
Motivasi merupakan dorongan ataupun tenaga yang diartikan sebagai gerak jasmani
serta jiwa yang akan diperbuat, dapat dijadikan sebagai penggerak manusia dalam
bertingkah laku guna dapat mencapai sebuah tujuan.
5.2.2. Perilaku Target
 Perilaku target responden yang akan diobservasi secara luring adalah:
 Kefokusan dalam belajar

 Mengadakan diskusi dengan teman

 Sikap rajin dan gigih saat belajar

 Perilaku target responden yang akan diobservasi secara daring adalah:


 Nada bicara

 Gestur tubuh

 Mimik muka

 Respon terhadap pertanyaan

 Perilaku target significant others yang akan diobservasi secara daring adalah:
 Nada bicara

 Gestur tubuh

 Mimik muka

5.2.3. Definisi Operasional Perilaku Target (Luring)


 Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan agar manusia dapat bertindak untuk
melakukan dan tidak melakukan sesuatu. Menurut Martin Handoko (dalam Herlin
Febrina, 2011) indikator motivasi belajar adalah (1) Kuatnya kemauan untuk
belajar, (2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, (3) Kerelaan
meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain, dan (4) Ketekunan dalam
mengerjakan tugas.
Maka aspek motivasi yang akan diobservasi secara luring adalah bagaimana
kemauan belajar subjek untuk masuk ke perguruan tinggi, banyaknya waktu yang
subjek sediakan untuk belajar dengan tujuan masuk perguruan tinggi, dan apakah
subjek lebih memilih belajar yang bertujuan untuk masuk ke perguruan tinggi atau
memilih kegiatan lain.
5.2.4 Definisi Operasional Perilaku Target (Daring)
 Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan agar manusia dapat bertindak untuk
melakukan dan tidak melakukan sesuatu. Menurut Martin Handoko (dalam Herlin
Febrina, 2011) indikator motivasi belajar adalah (1) Kuatnya kemauan untuk
belajar, (2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, (3) Kerelaan
meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain, (4) Ketekunan dalam mengerjakan
tugas.
Maka aspek motivasi yang akan diobservasi secara daring adalah bagaimana
kemauan belajar subjek untuk masuk ke perguruan tinggi, banyaknya waktu yang
subjek sediakan untuk belajar dengan tujuan masuk perguruan tinggi, dan apakah
subjek lebih memilih belajar yang bertujuan untuk masuk ke perguruan tinggi atau
memilih kegiatan lain.
5.2.5 Definisi Operasional Perilaku Target Significant Other
 Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan agar manusia dapat bertindak untuk
melakukan dan tidak melakukan sesuatu. Beberapa indikator motivasi significant
other terhadap responden, yaitu dorongan atau dukungan significant other terhadap
responden dalam belajar, guna menjadi acuan atau semangat bagi responden untuk
meraih masa depannya, lalu pemberian sarana dan prasarana untuk responden guna
keperluannya menuju ke perguruan tinggi.
5.3 Wawancara
5.3.1 Perencanaan/Struktur Wawancara

Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2007:412) mengemukakan beberapa macam


wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.

1. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,


apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang apa saja informasi
yang akan diperoleh. Oleh sebab itu dalam wawancara, peneliti harus telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang alternatif jawabannya telah dipersiapkan.

2. Wawancara semi-struktur

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview,


yang dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Tujuan dari permasalahan jenis ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak responden
yang diwawancarai diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan
wawancara semi- struktur ini, peneliti perlu mendengarkan dan mencatat
apa yang dikemukakan oleh informan.

3. Wawancara tak-terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas yang dimana peneliti


tidak menggunakan pedoman wawancara yang sudah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan.
Pada penelitian ini observer menggunakan metode wawancara semi-
struktur karena berdasarkan pengertian diatas, tujuan mengadakan
wawancara adalah untuk mendapatkan informasi lebih luas, mulai dari
kejadian masa lalu, kejadian yang sedang berlangsung dan kejadian yang
diharapkan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
penulis memilih menggunakan wawancara semi-struktur dikarenakan:

 Pertanyaan wawancara semi-struktur disiapkan sebelum


wawancara terjadwal. Hal tersebut memberi kesempatan bagi
peneliti waktu untuk mempersiapkan dan menganalisis
pertanyaan.
 Pertanyaan dalam wawancara semi-terstruktur bersifat fleksibel
sampai batas tertentu sambil mempertahankan pedoman
penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.
 Peneliti dapat mengungkapkan pertanyaan wawancara dalam
format yang mereka sukai, tidak seperti wawancara terstruktur.

5.3.2 Tingkat Interaksi

Tingkat Interaksi adalah tingkatan kedalaman penggalian informasi responden.


Berikut adalah tingkatan interaksi yang dapat terjadi:
 Interaksi Tingkat 1
Pertanyaan yang diberikan relatif aman, jawaban yang dihasilkan bersifat
superfisial, menyenangkan dan tidak mengancam.
 Interaksi Tingkat 2
Pertanyaan yang diberikan lebih dekat dan kontroversial, pertanyaan akan
menyinggung tentang perilaku, pikiran, beliefs, dan perasaan.
 Interaksi Tingkat 3
Pada tingkat ini responden sudah memiliki tingkatan kepercayaan yang
tinggi, Pertanyaan yang diberikan akan lebih dekat dan kontroversial yang
dapat menghasilkan jawaban yang detail dan mendalam.
Tingkatan interaksi yang akan kami gunakan adalah interaksi tingkat kedua,
karena peneliti ingin mengetahui jawaban responden mengenai keyakinan,
keteguhan, sikap terhadap tujuan yang ingin dicapainya.
5.3.3 Pendekatan Wawancara
Pendekatan wawancara adalah sejauh mana peran dipertukarkan dan dikontrol
yang dipengaruhi oleh status atau keahlian pihak yang memprakarsai wawancara
serta suasana interaksi. Terdapat 3 pendekatan dalam wawancara, yaitu:
1. Direktif: pada pendekatan ini, pewawancara yang mengendalikan alur,
iklim, dan arah wawancara.
2. Non-direktif: pada pendekatan ini memungkinkan pembagian kontrol
kepada narasumber karena pertanyaan yang cenderung terbuka dan
memberikan kebebasan kepada narasumber untuk merespon.
3. Kombinasi: pada pendekatan ini, kedua pendekatan digunakan.
Pada wawancara yang akan kami lakukan, pendekatan yang akan
digunakan adalah pendekatan kombinasi.

6. Rancangan Pelaksanaan Observasi


6.1 What:
Definisi operasional berdasarkan penelitian kami adalah sebagai berikut:
 Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan agar manusia dapat bertindak untuk
melakukan dan tidak melakukan sesuatu. Menurut Martin Handoko (dalam Herlin
Febrina, 2011) indikator motivasi belajar adalah:
1. Kuatnya kemauan untuk belajar
2. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
3. Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain.
4. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
Maka aspek motivasi yang akan diobservasi secara luring adalah bagaimana
kemauan belajar subjek untuk masuk ke Perguruan Tinggi, banyaknya waktu yang
subjek sediakan untuk belajar dengan tujuan masuk Perguruan Tinggi, dan apakah
subjek lebih memilih belajar yang bertujuan untuk masuk ke Perguruan Tinggi atau
memilih kegiatan lain.
6.2 Who:
6.2.1 Observasi Responden Luring:
Responden yang akan diobservasi adalah Syahreza Sulthan Ramzy.
Observer secara luring adalah Syahla Nafisa Nurlutfia (Observer 3).
6.2.2 Observasi Responden Daring:
Responden yang akan diobservasi adalah Syahreza Sulthan Ramzy.
Observer secara daring adalah Sabella Andzani Hidayat (Observer 1).
6.2.3 Observasi Significant Other:
Significant Other yang akan diobservasi adalah Nuri Nefertiti.
Observer secara daring adalah Syifa Klarissa Putri (Observer 2).
6.3 When:
Observasi Luring akan dilakukan pada tanggal 31 Maret, 1 dan 2 April 2022.
Observasi Daring akan dilakukan pada tanggal 3 April 2022.
Observasi Significant other akan dilakukan pada tanggal 3 April 2022.
Terdapat 3 situasi observasi yang akan dilakukan secara luring yaitu:
1. Situasi saat responden mengontrol diri dari godaan tertentu yang membuat
terhambatnya responden untuk belajar.
2. Situasi saat responden sedang belajar, yang meliputi kondisi responden baik
dari segi fisik maupun psikis, keadaan disekitar responden, dan sarana
prasarana belajar.
3. Situasi saat responden memanfaatkan waktunya untuk belajar, atau memilih
kegiatan lain.
6.4 Where:
1. Observasi Luring akan dilakukan di kediaman responden pada hari Kamis
tanggal 31 Maret hingga Sabtu, 2 April 2022 pukul 13.00-17.00 WIB.
2. Observasi Daring akan dilakukan di Zoom Meeting pada hari Minggu 3 April
2022 pukul 15.00-16.00 WIB.
3. Observasi Significant Other akan dilakukan di Zoom Meeting pada hari Minggu
3 April 2022 pukul 14.00-14.30 WIB.
6.5 How:
1. Untuk pengambilan data observasi secara luring, observer menggunakan
teknik observasi pencatatan naratif dengan jenis semi-global description
dikarenakan pencatatan naratif ini menyediakan sebuah pencatatan dari
perilaku dan kesan-kesan umum, lalu dengan adanya pencatatan naratif ini
observer dapat menjaga keaslian dari rangkaian perilaku, dan bisa meneliti
progress dan mencatat perilaku yang sukar untuk diselidiki sehingga dapat
menemukan kritik perilaku. Dengan menggunakan tipe jenis semi-global
description observer dapat memberi informasi tambahan dari gambaran
umum pada responden yang diamati.
2. Untuk pengambilan data observasi secara daring, observer menggunakan
teknik observasi pencatatan rating. Metode pencatatan observasi yang berupa
checklist didasarkan pada intensitas perilaku yang diamati. Observer
menggunakan teknik pencatatan rating observasi dikarenakan memungkinkan
untuk merekam berbagai perilaku dan mudah digeneralisasi dengan angka
serta metode yang tepat untuk membandingkan dari observer lainnya
dikarenakan ada dua situasi yaitu luring maupun daring.

6.6 Lampiran Bentuk Observation Sheet

7. Rancangan Pelaksanaan Wawancara


7.1 Metode Wawancara:
Metode wawancara yang digunakan pada responden dan significant other adalah
non-tradisional, dimana wawancara akan dilaksanakan melalui video conference
(Zoom Meeting). Metode wawancara non-tradisional merupakan teknik wawancara
yang bersifat online yang dapat dilakukan di berbagai alat elektronik dan platform.

7.2 Situasi Wawancara:


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam situasi wawancara, yaitu:
1. Persepsi
Masing-masing pihak memiliki persepsi yang berbeda satu sama lain.
2. Inisiatif memulai wawancara
Dalam wawancara pihak yang berinisiatif memiliki peran yang besar dalam
mensukseskan proses komunikasi interpersonal dalam wawancara.
3. Waktu
Dalam wawancara, menentukan waktu diperlukan untuk memudahkan
pewawancara dan narasumber dalam melakukan wawancara.
4. Tempat
Pewawancara juga harus memikirkan tempat yang baik untuk melakukan
wawancara agar kondisi wawancara menjadi lebih kondusif, tempat juga
dapat didiskusikan dengan narasumber.
5. Lingkungan sekitar
Lingkungan juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan untuk
mengoptimalkan jalannya wawancara. Dalam wawancara harus
menghindari tempat-tempat yang bising agar tidak membuyarkan fokus
pewawancara dan narasumber.
6. Teritorial
Pewawancara harus memikirkan bagaimana berinteraksi dengan
narasumber, karena kedekatan pihak wawancara mempengaruhi tingkat
kenyamanan narasumber. Selain memperhatikan interaksi, pewawancara
juga harus memperhatikan posisi buku dan barang-barang pribadi agar
narasumber merasa nyaman secara fisik dan psikologis selama wawancara.

7.3 Interview Guide:


Interview Guide atau panduan wawancara adalah garis besar yang dibuat secara
seksama dan mencakup topik serta subtopik yang akan ditanya selama wawancara.
Panduan wawancara berfungsi untuk mengembangkan bagian tertentu dalam
bentuk pertanyaan saat melakukan wawancara. Interview Guide yang kami
gunakan adalah topik sub-topik, hal ini dikarenakan kami ingin berjalan yang akan
digunakan adalah Topik Subtopik.
8. Data Hasil Observasi
8.1 Subjek
8.1.1 Observasi lingkungan fisik
Observasi dilakukan di kamar subjek tempat yang paling sering subjek
menghabiskan waktunya sehari-hari. Di kamar tersebut terdapat kasur, meja
belajar, rak buku yang ditempel di dinding, dan juga lemari pakaian. di atas
meja belajar subjek ada komputer dan laptop, walaupun ada keberadaan laptop
dan komputer namun tidak membuat subjek tidak bisa menggunakan meja
belajar tersebut untuk belajar. Kondisi kamar subjek saat dilakukannya
observasi sangat nyaman dan kondisi pencahayaan yang cukup.
8.1.2 Observasi Ekspresi Emosi Subjek
Selama wawancara berlangsung, S terlihat senang karena sering kali tersenyum
bahkan tertawa saat menjawab pertanyaan yang diajukan. S juga sangat
responsif saat menjawab pertanyaan, hanya saja beberapa kali S terdiam
sejenak sebelum menjawab pertanyaan. Selama wawancara berlangsung S
tidak menunjukkan perilaku sedih, terkejut maupun takut. Pada awal hingga
pertengahan wawancara, S beberapa kali terlihat agak gugup saat menjawab
pertanyaan. Selain itu, selama wawancara berlangsung S terlihat seringkali
melakukan gerakan yang tidak terlalu penting seperti memegang area wajah,
menggaruk leher, melirik kesamping dan keatas.
8.1.3 Hasil Observasi
8.1.3.1 Luring
Interval/Event/Rating ➔ (data kasar)
8.1.3.2 Daring
Interval/Event/Rating ➔ (data
kasar) (2 observer)
Catatan: Pilih salah satu teknik saja, tidak ketiga teknik pencatatan.

8.1.4 Catatan observasi (Reflective field notes, jika diperlukan)


8.2 Significant Other
Dilakukan oleh 2 observer
8.2.1 Observasi Ekspresi Emosi Significant Other
Selama sesi wawancara bersama significant other N, terlihat dalam
kondisi yang tenang, tidak ditemukan perasaan gugup dalam berbicara
pada N kemudian dalam merespon pertanyaan sangat responsif,
dijelaskan dalam bentuk yang detail dan mudah untuk dipahami. Hanya
saja sering terdapat gumaman dari N yang seperti mengisyaratkan
kebingungan dan terdapat di satu waktu N merasa kurang yakin
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Kemudian
aktivitas gerak mata banyak dilakukan oleh N seperti selalu melirik ke
atas maupun kanan dan kiri. Tak lupa pula selama sesi wawancara N
menunjukkan ekspresi muka yang terlihat standar dalam artian tidak
menunjukkan sedih, marah, terkejut, malu serta senang yang berlebihan.
Di akhir sesi ketika pewawancara memberikan pertanyaan terakhir, N
terlihat seperti memiliki harapan yang penuh terhadap subjek sehingga
dalam penyampaian kata-katanya terdengar lirih sembari tersenyum.
8.2.2 Hasil Observasi Daring
8.2.2.1 Naratif
8.2.2.2 Interval/Event/Rating ➔ (data kasar)

8.2.3 Catatan observasi (Reflective field notes, jika diperlukan)


9. Data Hasil Wawancara
9.1 Subjek
9.1.1 Situasi Wawancara
9.1.1.1 Wawancara dilaksanakan pada Minggu, 3 April 2022 dan
dilakukan di kediaman masing-masing melalui Zoom
Meeting.
9.1.1.2 Durasi wawancara yang dilakukan bersama subjek berlangsung
selama 17 menit 40 detik.
9.1.2 Interview Guide ➔ Isi interview guide
No Topik Sub-Topik

1 Motivasi Informasi yang sudah responden miliki mengenai perguruan tinggi

2 Motivasi Kuatnya kemauan responden untuk belajar

3 Motivasi Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

4 Motivasi Kerelaan responden meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain

5 Motivasi Ketekunan responden dalam mengerjakan tugas

9.1.3 Hasil Wawancara


9.1.3.1 Transkrip Verbatim Wawancara (dalam Lampiran)
9.1.3.2 Contoh Pertanyaan satu contoh pertanyaan untuk masing-masing
berikut yang diambil dari transkrip verbatim wawancara:
9.1.3.2.1 Pertanyaan Terbuka
 “Sejauh ini apa yang Anda ketahui mengenai jurusan yang
Anda minati?”
9.1.3.2.2 Pertanyaan Tertutup
 “Apakah Anda membuat target pembelajaran?”
9.1.3.2.3 Pertanyaan Primer
 “Apa tujuan Anda ketika belajar?”
9.1.3.2.4 Pertanyaan Probing ➔ khusus probing, beri 5 contoh
 “Apakah tantangan terberat Anda saat sedang belajar?”
 “Bagaimana upaya Anda melawan rasa malas saat belajar?”
 “Apakah Anda tetap tekun belajar disaat terdapat godaan
seperti game dan sejenisnya?”
 “Apakah Anda telah dapat membagi waktu antara belajar
dengan kegiatan lainnya?”
 “Dari skala 1-10, seberapa minat Anda untuk masuk jurusan
ini?”
o “Mengapa kamu memberikan rating (yang disebut)
terhadap jurusan tersebut”
9.1.3.2.5 Pertanyaan Netral
 “Seberapa fokus Anda pada saat belajar?”
9.1.3.2.6 Pertanyaan Leading
 “Anda lebih mengutamakan belajar daripada kewajiban
lainnya kan?”

9.2 Significant Other


9.2.1 Situasi Wawancara
9.2.1.1 Wawancara dilaksanakan pada Minggu, 3 April 2022 dan
dilakukan di kediaman masing-masing melalui Zoom
Meeting.
9.2.1.2 Durasi wawancara yang dilakukan bersama significant other
berlangsung selama 19 menit 38 detik.
9.2.2 Interview Guide ➔ Isi
interview guide

No Topik Sub-Topik

1 Motivasi a. Dorongan atau dukungan yang diberikan oleh significant other terhadap
responden untuk memunculkan motivasi masuk perguruan tinggi.
b. Pemberian sarana dan prasarana untuk responden untuk memunculkan
motivasi responden masuk perguruan tinggi.

9.2.3 Hasil Wawancara


9.2.3.1 Transkrip Verbatim Wawancara (dalam Lampiran)
9.2.3.2 Contoh Pertanyaan ➔ satu contoh pertanyaan untuk
masing-masing berikut yang diambil dari transkrip verbatim
wawancara:
9.2.3.2.1 Pertanyaan Terbuka
 “Apa saja perilaku responden yang membuat Ibu yakin
bahwa ia termotivasi untuk masuk perguruan tinggi atau
tidak?”
9.2.3.2.2 Pertanyaan Tertutup
 “Apakah Ibu mendukung keinginan responden tersebut?”

9.2.3.2.3 Pertanyaan Primer


 “Menurut Ibu, apakah responden terlihat termotivasi untuk
memasuki perguruan tinggi?”
9.2.3.2.4 Pertanyaan Probing khusus probing, beri 5 contoh
 “Apa yang Ibu lakukan untuk memunculkan motivasi
responden untuk dapat masuk ke Perguruan Tinggi?”
 “Menurut Ibu, apakah usaha yang telah Ibu berikan berhasil
memunculkan motivasi responden untuk dapat masuk ke
Perguruan Tinggi?”
 “Apakah Ibu memiliki pilihan Perguruan Tinggi untuk
responden?”
 “Apakah Ibu menyediakan sarana prasarana bagi responden
guna memunculkan motivasinya untuk dapat masuk ke
Perguruan Tinggi? Lalu apa saja sarana prasarana yang Ibu
sediakan?”
 “Menurut Ibu, apakah sarana dan prasarana yang telah
disediakan memunculkan motivasi responden untuk masuk
Perguruan Tinggi?”
9.2.3.2.5 Pertanyaan Netral
 “Apa saja harapan Ibu untuk responden kedepannya?”
9.2.3.2.6 Pertanyaan Leading
 “Apa yang Ibu lakukan saat responden terlihat tidak
termotivasi untuk belajar?”
10. Perhitungan Data Interobserver Reliability
Untuk menghitung tingkat Percentage Agreement (PA) antara dua observer, digunakan
persamaan sebagai berikut:

Percentage Agreement (PA) = (A-B/A+B) 100%


Keterangan:
A = Frekuensi aspek tingkah laku yang teramati oleh pengamat yang memberikan
frekuensi tinggi.
B = Frekuensi aspek tingkah laku yang teramati oleh pengamat yang memberikan
frekuensi rendah.
Instrumen dikatakan baik (reliabel) jika nilai Percentage Agreement (PA) lebih dari atau
sama dengan 75%. Jika dihasilkan perilaku kurang dari 75%, maka harus diuji untuk
kejelasan dan persetujuan dari observer.
A. Observasi Daring Responden
Terdapat 9 item perilaku yang diobservasi, Berdasarkan persamaan diatas didapatkan
hasil sebagai berikut:
 Percentage Agreement periode 1 = 100 % (dari 9 item, terdapat 0 item
berbeda)
 Percentage Agreement periode 2 = 100 % (dari 9 item, terdapat 0 item
berbeda)
 Percentage Agreement periode 3 = 88,9 % (dari 9 item, terdapat 1 item
berbeda)
 Percentage Agreement periode 4 = 77,8 % (dari 9 item, terdapat 2 item
berbeda)
 Percentage Agreement periode 5 = 77,8 % (dari 9 item, terdapat 2 item
berbeda)
 Percentage Agreement periode 6 = 100 % (dari 9 item, terdapat 0 item
berbeda)
B. Observasi Daring Significant Other
Terdapat 9 item perilaku yang diobservasi, Berdasarkan persamaan diatas didapatkan
hasil sebagai berikut:
 Percentage Agreement periode 1 = 100 % (dari 9 item, terdapat 0 item
berbeda)
 Percentage Agreement periode 2 = 100 % (dari 9 item, terdapat 0 item
berbeda)
 Percentage Agreement periode 3 = 100 % (dari 9 item, terdapat 0 item
berbeda)
 Percentage Agreement periode 4 = 100 % (dari 9 item, terdapat 0 item
berbeda)

C. Data Observasi Dari Pencatatan Ratings Luring


 Jumlah item = 12
 Skor maksimal = 12 x 5 = 60
 Skor minimal = 12 x 1 = 12
 (Skor maks - skor min)/4 = (60-12) / 4 = 12

Kategori:
a. 12-24 = kurang termotivasi
b. 24-36 = cukup termotivasi
a. 36-48 = termotivasi
b. 48-60 = sangat termotivasi

1. Skor ratings hari pertama : 26


2. Skor ratings hari kedua : 30
3. Skor ratings hari ketiga : 28

11. Analisis Data Wawancara


11.1 Tujuan Wawancara
Wawancara dilakukan guna mengetahui jawaban responden mengenai keyakinan,
keteguhan, dan sikap terhadap tujuan yang ingin dicapainya.
Serta untuk mengetahui bentuk dukungan significant other terhadap belajar responden,
serta kesiapan pemberian sarana dan prasarana oleh significant other kepada responden.
11.2 Analisis Data

11.2.1 Tabel Transkrip dan Coding Responden.

Pertanyaan Indikator

1. Apakah Anda sudah menemukan jurusan yang membuat


Anda tertarik? Informasi yang sudah
Responden miliki
S: Sudah kak, saya tertarik dengan jurusan aktuaria dan mengenai Perguruan
teknik komputer kak. Tinggi.

2. Bisa dijelaskan jurusan apa yang membuat Anda tertarik?

S: Alasan kenapa saya tertarik mengambil jurusan tersebut


karena jurusan teknik komputer itu belajar tentang apa saja
di dalam komputer, kalau jurusan aktuaria saya tertarik ada
hitung-hitung nya dan juga karena mau kerja di perusahaan
asuransi

3. Sejauh ini apa yang Anda ketahui mengenai jurusan yang


Anda minati?

S: Sejujurnya saya masih belum terlalu tahu banyak tentang


jurusan yang saya mau saya pilih ini.

4. Dari skala 1-10, seberapa minat Anda untuk masuk jurusan


tersebut?

S: Dari skala 1 sampai 10 itu sekitar 8 sampai 8,5 kak

5. Mengapa kamu memberikan rating terhadap jurusan


tersebut?

S: Saya memberikan rating tersebut karena saya masih


belum tau seberapa susah matkul yang saya pilih ini.
Karena saya memilih tersebut karena saya suka dengan
pembahasan komputer dan gitu-gitu. Jadi saya memilih
tersebut tetapi belum mengetahui lebih dalamnya kak.
Pertanyaan Indikator

1. Apa tujuan Anda ketika belajar?


Kuatnya kemauan
S: Tujuan saya belajar adalah untuk mengetahui hal hal yang Responden untuk
baru dan belajar tentang hal- hal yang belum kita ketahui belajar.

2. Apakah Anda membuat target pembelajaran?

S: biasanya saya membuat target, seperti sehari saya bisa


ngerjain soal sekitar 1 bab yang terdapat sekitar 30 butir soal
ataupun lebih.

3. Apa tantangan terberat Anda saat sedang belajar?

S: Tantangan terbesar saya kalau tidak paham dan saya harus


searching hal yang tidak dipahami tersebut.

4. Bagaimana upaya Anda melawan rasa malas saat belajar?

S: Sejujurnya saya masih belum bisa untuk menghadapi rasa


malas itu, ada rintangan.

Pertanyaan
Indikator

1. Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk


belajar setiap harinya? Jumlah waktu yang
disediakan untuk belajar.
S: Sekitar 1 sampai 2 jam, kalau lagi males 1 jam kalau
lagi rajin 2 jam

2. Apakah Anda selalu belajar sesuai dengan waktu


yang telah Anda tetapkan setiap harinya?

S: Nggak ada waktu tertentu kak, belajar nya sesuai


mood aja

3. Apakah Anda telah dapat membagi waktu antara


belajar dengan kegiatan lainnya?
S: Masih belum bisa kak.

Pertanyaan Indikator

1. Apa saja upaya yang sudah Anda lakukan untuk


menghadapi tes masuk Perguruan Tinggi nantinya? Kerelaan Responden dalam
mengerjakan tugas.
S: Saya untuk menghadapi UTBK ini sudah menyiapkan
belajar semaximal mungkin, seperti mengikuti TO dan
bimbel.

2. Anda lebih mengutamakan belajar daripada kewajiban


lainnya kan?

S: Iya, kalau mood nya bagus kak hehe

Pertanyaan Indikator

1. Seberapa fokus Anda pada saat belajar?


Ketekunan Responden
S: Sebenarnya saya kalau belajar itu kalau fokus jadi nggak dalam mengerjakan
masuk materi nya jadi saya harus sambil dengerin lagu atau tugas.
ngobrol sama temen gitu.

2. Apakah Anda membuat jadwal belajar?

S: Engga kak belum buat kak, tergantung mood saja.

3. Apakah Anda memiliki waktu maksimal dalam belajar?


S: Biasanya saya 5 hari mengerjakan soal-soal lalu 2 hari nya
rest, tapi kadang di 2 hari nya itu hanya sekedar baca-baca
saja.

4. Apakah Anda tetap tekun belajar disaat terdapat godaan


seperti game dan sejenisnya?

S: Kadang suka ke distract entah itu jadi ngobrol terus sama


teman karena topik pembicaraan yang lain jadi pengen nya
ngobrol terus atau jadi main game.

11.2.2 Tabel Transkrip dan Coding Significant Other.

Transkrip Code

1. Dalam pandangan Ibu, apa sebenarnya


keinginan responden jika dirinya telah lulus Kemampuan Significant Other untuk
nanti? menganalisis apakah responden
termotivasi untuk memasuki
N: Dia tidak ada mengutarakan, Cuman ininya Perguruan Tinggi.
aja seperti jurusannya aja. Kalau ditanya dia
mau jurusannya teknik informatika, itu aja

2. Apakah Ibu mendukung keinginan responden


tersebut?

N: Oh ya mendukung

3. Menurut Ibu, apakah responden terlihat


termotivasi untuk memasuki Perguruan Tinggi?

N: Yah… iya, ada

4. Apa saja perilaku responden yang membuat


Ibu yakin bahwa ia termotivasi untuk masuk ke
Perguruan Tinggi atau tidak?

N: Wah, apa ya… hmm yaa… saat ini dia kan


les ya, masih les di bimbel, terus belajar sih
masih… anaknya belajar masih tergantung
moodnya dia gitu

Transkrip Code

1. Apa yang Ibu lakukan untuk memunculkan


motivasi responden untuk dapat masuk ke Dorongan yang diberikan
Perguruan Tinggi? oleh Significant Other
terhadap responden guna
N: Ooh banyak, jadi Saya suka hmm kayak “nanti memunculkan motivasi
kamu pilih ini arahnya kemana?, jadinya untuk masuk ke Perguruan
bagaimana?” gitukan. Terus kalau dia memilih harus Tinggi.
punya tanggung jawab dan konsekuensinya gitu.
Sejauh ini sih terus ya dimotivasi, doa udah pasti
gitukan, kita ikhtiar selalu, ya… diingetin terus aja
karena kan beda anak laki dan anak perempuan,
mungkin kalau anak laki-laki banyak nya itu
tergantung moodnya ketimbang anak perempuan,
mungkin seperti itu

2. Apa yang Ibu lakukan saat responden terlihat tidak


termotivasi untuk belajar?

N: Ya… Saya agak marah sih, biasanya Saya marah


terus Saya bilang kalau ga mau belajar atau ini ya…
paling Saya lempar ke Ayahnya, “nanti ini loh ya
Ayah yang ngomong, Ayah marah gitu”, terus baru
karena dia ga mau dimarahin Ayahnya akhirnya
mungkin kepaksa bisa jadi, ga tau tapi ya mungkin
harus begitu, seperti itu

3. Apakah Ibu memiliki pilihan Perguruan Tinggi


untuk responden?

N: Iya… itu tadi di awal Saya itu menginginkan dia


masuk ke sekolah kedinasan saja, karena
pertimbangannya dia anak laki-laki, tapi apa
namanya walaupun nggak, mungkin dia mau diterima
dia perguruan tinggi negeri hmm tapi masih bisa
dicoba lagi ditahun depan kalau sekolah kedinasan,
jadi artinya ga terlalu ngotot tapi kita ikhtiar gitu,
mana yang rezekinya dia aja. Jadi kalau keinginan
Saya ya maunya sekolah kedinasan sebetulnya, gitu.
Tapikan semuanya kembali lagi rezekinya bagaimana
dan dapetnya dimana, gitu

4. Menurut Ibu, Apakah usaha yang telah Ibu berikan


berhasil memunculkan motivasi responden untuk
dapat masuk ke Perguruan Tinggi?

N: iya… hmm bismillah berhasil insyaallah hehe,


yakin! Harus yakin dulu hehe

Transkrip
Code

1. Apakah Ibu menyediakan sarana dan prasarana bagi


responden guna memunculkan motivasinya untuk Pemberian sarana dan
dapat masuk ke Perguruan Tinggi? Lalu apa saja prasarana bagi responden
sarana dan prasarana yang Ibu sediakan? untuk memunculkan
motivasi masuk ke
N: Kalau ke perguruan tinggi tetep ya dari bimbel, terus Perguruan Tinggi.
buku-buku soal-soal dari bekas kakaknya juga, beli juga
untuk latihan soal-soal tentunya. Terus kadang
diingatkanlah untuk ikut TO-TO untuk tau skornya dia
tuh kemampuannya sampai dimana seperti itu untuk ke
perguruan tinggi ya... terus juga dikasih masukkan
kalau mau dimana-dimana ya kita siapkan lah ya,
semua mentalnya dia juga, sarana juga iya, insyaallah
2. Apakah responden pernah meminta suatu sarana
maupun prasarana guna memotivasi dirinya untuk
belajar?

N: Hmm dia tuh waktu itu, udah lama ya hmm banyak


ya, misalnya gini hari ini mau lari selama 12 menit
harus dapet berapa putaran gitukan, itu dia minta emang
larinya di taman sini, oke gitu kan. Terus dia kan harus
belajar pull-up, karena kita ga punya tempat pull up jadi
kita harus ke taman dan makan waktu akhirnya minta
beli pull-up juga untuk ditaruh di kamarnya, dia latihan
sendiri pull-up. Itu juga sudah dilakukan. Hmm
prasarana apa lagi ya yang dia minta… buku-buku
udah, buku-buku untuk latihan soal-soal gitu, itu aja sih

3. Menurut Ibu, apakah sarana dan prasarana yang


telah disediakan memunculkan motivasi responden
untuk masuk Perguruan Tinggi?

N: Nah itu dia terkadang moodnya dia anak itu hehe…

Transkrip Code

1. Apa saja harapan Ibu untuk responden kedepannya?


Pandangan Significant
N: Harapannya dia masuk masuk, keterima di sekolah Other akan harapan
kedinasan. Itu harapannya terus kalau pun tidak hmm untuk responden di masa
yang terbaik untuk dia, nanti masih terus berusaha aja, yang akan datang.
ikhtiar terus dan berdoa. Itu harapannya bisa masuk dan
diterima, kalau belum boleh dicoba lagi

11.3 Hasil Analisis


Berdasarkan hasil yang telah dijabarkan, terdapat inti-inti yang bisa digunakan untuk
sebagai acuan guna mencari tujuan yang peneliti cari, yakni gambaran motivasi siswa
yang ingin masuk ke Perguruan Tinggi. Dari hasil wawancara tersebut terdapat
penjabaran sebagai berikut:
1. Pengetahuan mengenai jurusan yang diminati
S dengan usianya yang telah beranjak 17 tahun tengah mempersiapkan
dirinya untuk memasuki Perguruan Tinggi, dengan meliputi pencarian
Perguruan Tinggi mana yang ingin dimasuki hingga jurusan yang ingin
dimasuki atau diminati oleh responden. Disamping itu tentunya responden
terlebih dahulu harus mencari tahu informasi lebih banyak mengenai
jurusan yang ingin ia capai. Namun responden masih memiliki sedikit
informasi mengenai jurusan yang ia minati, hal ini berdasarkan hasil
wawancara dengan S yang mengatakan “Sejujurnya saya masih belum
terlalu tahu banyak tentang jurusan yang saya mau saya pilih ini”.
2. Target belajar
Untuk dapat meraih hasil yang maksimal perlunya memiliki target belajar
agar dapat menguasai materi-materi yang akan di uji nantinya. S
mengatakan bahwa “biasanya saya membuat target, seperti sehari saya bisa
ngerjain soal sekitar 1 bab yang terdapat sekitar 30 butir soal ataupun
lebih”.
3. Upaya melawan rasa malas ketika belajar
Selain membuat target dalam belajar perlunya kegigihan dalam belajar.
Namun S mengakui bahwa dirinya masih belum dapat mengatasi rasa malas
ketika belajar sebab ada saja rintangan yang dirasakan. Hal ini didasari oleh
hasil wawancara dengan S yang mengatakan bahwa “Sejujurnya saya masih
belum bisa untuk menghadapi rasa malas itu, ada rintangan”.
4. Durasi waktu saat belajar
Lamanya waktu belajar juga tentunya dapat mendukung seseorang dalam
menguasai materi yang dipelajari, dan hal ini akan berguna pada saat dirinya
akan diuji kelak. Dalam hasil wawancara S mengatakan jika terdapat
perbedaan durasi belajar hal tersebut tergantung dari kondisinya. Berikut
berupa ungkapan dari S “Sekitar 1 sampai 2 jam, kalau lagi males 1 jam
kalau lagi rajin 2 jam”.
5. Kekonsistenan waktu saat belajar
Salah satu hal guna mencapai kesuksesan adalah dengan berusaha untuk
konsisten dalam melakukan suatu hal. Dengan konsisten kita dapat meraih
hal-hal positif di dalamnya, contohnya adalah belajar. Namun dengan
melihat hasil wawancara dengan S dirinya masih belum konsisten dalam
belajar. Hal ini sesuai dengan ungkapannya yaitu “Nggak ada waktu
tertentu kak, belajar nya sesuai mood aja”.
6. Upaya yang dilakukan untuk menghadapi tes masuk Perguruan Tinggi
Dalam hal ini, perlunya memiliki persiapan yang matang guna dapat
menghadapi tes masuk Perguruan Tinggi dengan mudah dan lancar. Dengan
adanya hasil wawancara, S mengatakan Bentuk upaya yang telah S lakukan
yaitu dengan mengikuti berbagai TO (try out) dan tempat les. Hal ini
didasari oleh ungkapan S yaitu “Saya untuk menghadapi UTBK ini sudah
menyiapkan belajar semaximal mungkin, seperti mengikuti TO dan
bimbel”.
7. Tingkat fokus saat belajar
Tingkat fokus seseorang dalam belajar berbeda-beda. S memiliki cara unik
untuk dapat fokus dalam belajar. Berdasarkan hasil wawancara S
mengungkapkan ungkapan yaitu “Sebenarnya saya kalau belajar itu kalau
fokus jadi nggak masuk materi nya jadi saya harus sambil dengerin lagu
atau ngobrol sama temen gitu”.
8. Waktu maksimal belajar
S mengatakan bahwa dirinya memiliki waktu maksimal belajar, untuk
pembagian waktunya ia mengatakan sebagai berikut “Biasanya saya 5 hari
mengerjakan soal-soal lalu 2 hari nya rest, tapi kadang di 2 hari nya itu
hanya sekedar baca-baca saja”.
12. Kesimpulan
12.1. Kesimpulan Observasi
Kesimpulan yang didapat dari hasil observasi selama wawancara bersama responden
adalah selama berlangsungnya wawancara, S seringkali menjawab pertanyaan dengan
nada dan volume yang kecil. Terkadang S juga terlihat malu saat wawancara
berlangsung. Walaupun demikian, S tetap menunjukkan rasa senangnya dengan
tersenyum dalam menjawab dan setelah menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
pewawancara. Saat sesi wawancara berlangsung, tak jarang pula S banyak bergerak atau
gelisah, contohnya seperti menggaruk leher, memegang rambut, menggaruk wajah, dan
memegang mata. Pandangan mata S dapat tergolong kurang fokus dikarenakan
terkadang saat sedang menjawab matanya melirik ke samping.
Lalu kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara bersama significant other
adalah bahwa selama berlangsungnya wawancara, N selalu menjawab pertanyaan
dengan intonasi yang jelas dan volume suara yang besar. Saat berpikir pandangan N
seringkali tidak menghadap ke depan, melainkan ke atas, kanan, dan kiri. Selama
wawancara N terlihat enjoy dan tidak terbebani dengan pertanyaan yang telah diberikan
oleh pewawancara, N cukup sering tersenyum bahkan tertawa selama wawancara
berlangsung. N selalu berusaha menjawab pertanyaan secara detail dan jelas agar mudah
dipahami. Terkadang N meminta pewawancara untuk mengulang pertanyaan dan
mengangkat alis saat hendak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara.
Seringkali N berpikir beberapa detik sebelum menjawab pertanyaan yang telah
diberikan oleh pewawancara. N aktif dalam menanggapi dan menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh pewawancara.

12.2. Kesimpulan Wawancara


Kesimpulan yang didapat dari hasil wawancara bersama responden adalah bahwa S
berkeinginan untuk masuk ke Perguruan Tinggi dengan jurusan yang paling diminati
yaitu jurusan teknik komputer sebab dirinya menyukai pembahasan mengenai
komputer, namun S mengakui bahwa dirinya belum secara detail mengetahui jurusan
yang ia minati tersebut. Guna tercapainya keinginan untuk masuk ke jurusan tersebut S
biasa membuat target belajar yaitu mengerjakan soal-soal yang kurang lebih dapat
menghabiskan waktu sekitar 1-2 jam. Namun waktu tersebut tidak dilakukan secara
menetap sebab S mengatakan bahwa jika ingin belajar harus memiliki perasaan atau
suasana hati yang baik terlebih dahulu. S mengakui jika dirinya terkadang tidak dapat
menahan godaan seperti mengobrol dengan teman-temannya yang nantinya berujung
dengan bermain game.
Lalu kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara bersama significant other
adalah bahwa N mendukung keinginan yang diinginkan oleh S, selalu adanya diskusi
antara N dan S dalam membahas masa depan S. N mengatakan bahwa S cukup
termotivasi untuk masuk ke Perguruan Tinggi, hal tersebut dapat dikatakan cukup sebab
dari responden sendiri masih mengandalkan suasana hatinya ketika ingin belajar. Disaat
S sedang tidak termotivasi untuk belajar N cenderung akan menegur S, dan bila S tak
juga kunjung juga belajar, N langsung meminta sang suami untuk menangani hal
tersebut. Lebih lanjut N tentunya telah memberikan sarana dan prasarana belajar yang
terbaik untuk S guna dapat masuk ke Perguruan Tinggi, seperti didaftarkannya S ke
tempat les bimbel, membeli buku-buku soal, serta pendaftaran S untuk mengikuti
psikotes. Akan tetapi N sebenarnya menginginkan S untuk masuk Sekolah Kedinasan
sebab menimbang bahwa S merupakan anak laki-laki. Dengan adanya hal tersebut N
pun juga memberikan sarana dan prasarana yang terbaik pula untuk S seperti mengikuti
psikotes, pendidikan jasmani, mengikuti bimbel, membeli buku-buku soal, begitu juga
dengan persiapan fisik dari S seperti perbaikan gigi, cek kesehatan, operasi lasik mata,
dan beberapa alat olahraga yang juga disiapkan oleh N. Tak jauh berbeda, motivasi S
untuk masuk ke Sekolah Kedinasan pun terbilang cukup. Karena balik lagi S masih
mengandalkan suasana hatinya jika ingin melakukan sesuatu seperti belajar, latihan fisik
atau olahraga. Namun balik lagi N selalu mengingatkan S bahwa tetap berusaha, dan
jika belum rezekinya masih ada kesempatan di tahun berikutnya untuk lebih gigih lagi
masuk ke Sekolah Kedinasan.

12.3. Kesimpulan Umum


Berdasarkan data hasil observasi dan wawancara terhadap responden, diketahui bahwa
responden memiliki motivasi untuk masuk perguruan tinggi dan ia sudah memiliki
jurusan yang dituju meski ia belum mengetahui detail mengenai jurusan tersebut.
Namun, dalam usahanya belajar S seringkali hanya belajar sesuai dengan moodnya saja.
Hal serupa juga dirasakan oleh N selaku Ibu dari S yang melihat bahwa anaknya
memiliki motivasi untuk memasuki perguruan tinggi meskipun dalam belajar S hanya
mengikuti moodnya saja. Oleh karena itu, N mendukung sang anak dengan apa yang
diinginkan dan tak lupa juga untuk selalu mengingatkan S untuk gigih dalam belajar,
berusaha dengan sungguh-sungguh yang tentunya dengan cara yang baik dan sesuai
dengan peraturan yang ada, selalu memberikan motivasi, doa serta diiringi dengan
pemberian sarana prasarana yang terbaik.
Daftar Pustaka

Achmad, M. (2014). Pengaruh Lingkungan Belajar, Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Perakitan Komputer Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan di SMK Ma’arif 1 Wates Tahun Ajaran 2013/2014.
Andi Agustan Arifin, S. R. (2017). HUBUNGAN
MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA.
Jurnal Konseling Andi Matappa
Volume 1 Nomor 1 Februari , 77-82. https://media.neliti.com/media/publications/177184-ID-
hubungan-minat-melanjutkan-pendidikan-ke.pdf
Elmirawati, dkk. (2013). HUBUNGAN ANTARA
ASPIRASI SISWA DAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR
SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN KONSELING. Jurnal Ilmiah Konseling
2(1).
Feri Andrianto, K., Adi, G., & S.
Batubara, I. (2021). PERBANDINGAN TERAPI AFIRMASI POSITIF DAN PENDIDIKAN
KESEHATAN TERHADAP PENURUNAN STRES PADA PENDERITA HIPERTENSI.
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/2500/1/NASPUB%20Kurniawan%20.pdf
Manullang Adelina, R, (2017). Pengaruh Lingkungan terhadap Kreativitas Pembelajaran Anak di SMP
Negeri 20 Muaro Jambi.Jurnal Ilmiah Dikdaya, 3
Puteri Paramitha, A, dan Damajanti KusumaDewi. (2021). Hubungan antara Kontrol Diri dan Dukungan
Sosial dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal
Penelitian Psikologi, 8(6)
Rumhadi Tri Rumhadi Balai Diklat Keagamaan Jl Ketintang Madya, T. S. (2017). URGENSI
MOTIVASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN THE URGENT OF MOTIVATION IN
LEARNING PROCESS.
14. Lampiran
14.1 Informed consent

Lembar Informasi Responden


(Information sheet)

Information Sheet Respondent


Kepada yth. Syahreza Sulthan Ramzy
di tempat

Dengan hormat,
Saya Ghina Safira Claudia Hrp dan rekan-rekan saya Syanubari Ratu Shindu, Syahla Nafisa
Nurlutfia, Sabella Andzani Hidayat, dan Syifa Klarissa Putri adalah mahasiswi Fakultas
Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta. Saat ini kami akan melaksanakan Observasi
dan Wawancara mengenai Pengaruh Kontrol Diri dan Lingkungan terhadap Motivasi Siswa
SMA kelas 12 yang ingin memasuki Perguruan Tinggi, sebagai bagian dari ujian mata kuliah
Observasi Wawancara. Dalam Observasi Wawancara ini, kami
memerlukan partisipan dengan kriteria tertentu dan Anda memenuhi kriteria yang kami
perlukan. Observasi Wawancara akan berlangsung selama kurang lebih 10-15 menit.
Observasi Wawancara akan dilakukan secara online dengan menggunakan platform Zoom.
Identitas Anda akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh kami dan dosen pengampu mata
kuliah tersebut. Informasi yang Anda berikan nanti akan dipergunakan untuk kepentingan
akademis.
Anda bebas memutuskan keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan. Apa
bila Anda sudah memutuskan untuk ikut dan kemudian berubah pikiran,
Anda juga bebas untuk mengundurkan diri tanpa konsekuensi apapun. Apabila bersedia
berpartisipasi, anda akan diminta menandatangani lembar persetujuan
(informed consent). Anda dapat bertanya lebih lanjut kepada kami apabila ada hal-
hal yang belum Anda pahami mengenai pelaksanaan Observasi dan Wawancara ini. Terima
kasih.
1. Lembar Persetujuan Observasi dan wawancara Responden
2. Lembar Informasi Significant Other

Lembar Informasi Significant Other


(Information sheet)

Information Sheet Significant Other


Kepada yth.Nuri Nefertiti
di tempat

Dengan hormat,
Saya Ghina Safira Claudia Hrp dan rekan-rekan saya Syanubari Ratu Shindu, Syahla Nafisa
Nurlutfia, Sabella Andzani Hidayat, dan Syifa Klarissa Putri adalah mahasiswi Fakultas
Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta. Saat ini kami akan melaksanakan Observasi
Wawancara mengenai Gambaran Motivasi terhadap Siswa SMA kelas 12 yang ingin
memasuki Perguruan Tinggi, sebagai bagian dari ujian mata kuliah Observasi Wawancara.
Dalam Observasi Wawancara ini, kami memerlukan significant other dengan kriteria tertentu
dan Anda memenuhi kriteria yang kami perlukan. Observasi Wawancara akan berlangsung
selama kurang lebih 10-15 menit. Wawancara akan dilakukan secara online dengan
menggunakan platform Zoom. Identitas Anda akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh kami dan dosen pengampu mata
kuliah tersebut. Informasi yang Anda berikan nanti akan dipergunakan untuk kepentingan
akademis.
Anda bebas memutuskan keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan. Apa
bila Anda sudah memutuskan untuk ikut dan kemudian berubah pikiran,
Anda juga bebas untuk mengundurkan diri tanpa konsekuensi apapun. Apabila bersedia
berpartisipasi, anda akan diminta menandatangani lembar persetujuan
(informed consent). Anda dapat bertanya lebih lanjut kepada kami apabila ada hal-
hal yang belum Anda pahami mengenai pelaksanaan Observasi dan Wawancara ini. Terima
kasih.
3. Lembar Persetujuan Observasi dan wawancara Significant Other

14.2 Dokumentasi Saat Melakukan Observasi (photo/video) dan Wawancara (video)


14.3 Observasi
14.3.1 Observasi Luring
14.3.1.1 Observation Sheet Narrative
Luring
Tanggal 31 Maret 2022
Tanggal 1 April 2022
Tanggal 2 April 2022
14.3.1.2 Observation Sheet Rating Luring
Tanggal 31 Maret
Tanggal 1 April 2022
Tanggal 2 April 2022
14.3.2 Observasi Daring Responden
14.3.3 Observasi Daring Significant Other
14.4 Wawancara
14.4.1 Transkrip Verbatim Wawancara Subjek

Nama : Syahreza Sulthan Ramzy

Umur : 17 tahun

Alamat : Jalan Cawang baru raya no 34a RT 001/ RW 010

Hari/tanggal : Kamis, 3 April 2022

Waktu : 11.20 WIB


Tempat : Zoom Meeting

I/S Isi Wawancara Keterangan

I Ass wr. wb, selamat pagi Syahreza. Nama Saya Pembukaan – Perkenalan diri
Syanubari Ratu Shindu, Syahreza bisa memanggil Saya
Syanu.

Menunjukkan Informed
Sebelumnya izinkan Saya untuk menunjukkan consent
lampiranya terdahulu ya, Informed consent ini berisi
persetujuan bahwa Syahreza bersedia untuk melakukan
pelaksanaan wawancara ini.

Menunjukkan Informed
Berikut adalah Informed consent, syahreza bisa membaca consent
terlebih dahulu isi dari Informed consentnya.

S Baik kak, saya setuju… Menyetujui

I Baik, berarti Syahreza sudah berkenan untuk Konfirmasi kesediaan untuk


diwawancarai ya wawancara diwawancara
S Setuju kak Menyetujui

I Sebelumnya juga, Syahreza diharapkan menandatangani Petunjuk dan permohonan


informed consent ini ya. mengenai Informed consent

S Baik kak Menyetujui

I Lalu, apakah Syahreza berkenan untuk direkam Menanyakan boleh atau


sesi pembicaraan ini? tidaknya merekam
pembicaraan selama sesi
wawancara

S Boleh kak Menyetujui

I Oke baik, kita mulai sesi wawancaranya ya. Memulai sesi pertanyaan

I/S Isi Wawancara

Baik, pertanyaan pertama apakah Syahreza sudah menemukan jurusan yang membuat
I Anda tertarik?

Sudah kak, saya tertarik dengan jurusan aktuaria dan teknik komputer kak.
S

I Oh oke baik, lalu alasan Syahreza tertarik dengan jurusan itu apa?
S Alasan kenapa saya tertarik mengambil jurusan tersebut karena jurusan teknik komputer
itu belajar tentang apa saja di dalam komputer, kalau jurusan aktuaria saya tertarik ada
hitung-hitung nya dan juga karena mau kerja di perusahaan asuransi

I Oke baik, lalu lanjut ke pertanyaan kedua. Sejauh ini apa yang Syahreza ketahui
mengenai jurusan yang Syahreza minati?

S Sejujurnya saya masih belum terlalu tahu banyak tentang jurusan yang saya mau saya
pilih ini.

I Tetapi Syahreza ada keinginan untuk mengetahui lebih dalam tidak tentang jurusan yang
Syahreza akan pilih?

S Iya kak saya ada keinginan untuk mengetahui lebih dalam tentang jurusan yang saya
minati ini

I Baik, lalu pertanyaan selanjutnya dari skala 1-10, seberapa minat Syahreza ingin masuk
jurusan yang Syahreza minati ini? dan apa alasan Syahreza memberikan rating tersebut

S Dari skala 1 sampai 10 itu sekitar 8 sampai 8,5 kak . Saya memberikan rating tersebut
karena saya masih belum tau seberapa susah matkul yang saya pilih ini. Karena saya
memilih tersebut karena saya suka dengan pembahasan komputer dan gitu-gitu. Jadi saya
memilih tersebut tetapi belum mengetahui lebih dalamnya kak.

I Oke, baik. Lalu ketika Syahreza belajar, apakah Syahreza tau apa tujuan Syahreza ketika
belajar?

S Ah, iya. Tujuan saya belajar adalah untuk mengetahui hal hal yang baru dan belajar
tentang hal- hal yang belum kita ketahui
I Oke baik, nah saat Syahreza belajar itu Apakah Syahreza membuat target setiap
pembelajaran? Bisa mungkin seperti sehari belajar berapa soal dan lain-lain.

Iya kak, biasanya saya membuat target, seperti sehari saya bisa ngerjain soal sekitar 1 bab
S yang terdapat sekitar 30 butir soal ataupun lebih.

I Oke baik, lalu apa tantangan terberat Syahreza saat sedang belajar?

Tantangan terbesar saya kalau tidak paham dan saya harus searching hal yang tidak
S dipahami tersebut.

I Jadi saat Syahreza tidak tau, Syahreza akan langsung searching ya

S Iya kak

I Ada tidak upaya Syahreza melawan rasa malas Syahreza saat belajar?

Sejujurnya saya masih belum bisa untuk menghadapi rasa malas itu, ada rintangan.
S

I Baik, lalu saat Syahreza belajar, berapa lama waktu yang syahreza habiskan untuk belajar
setiap hari nya? Berapa lama biasanya?

S Sekitar 1 sampai 2 jam, kalau lagi males 1 jam kalau lagi rajin 2 jam

I Berarti tergantung mood ya

S Iya kak hehe


I Lalu apakah Syahreza selalu belajar sesuai dengan waktu yang telah Syahreza tetapkan
setiap harinya?

Nggak ada waktu tertentu kak, belajar nya sesuai mood aja
S

I Ooh jadi sesuai mood nya aja ya, baik kemudian Apakah Syahreza telah dapat membagi
waktu antara belajar dengan kegiatan lainnya?

Masih belum bisa kak.


S

Tapi ada planning ga Syahreza untuk membagi waktu-waktu tersebut?


I

Sempet ada planning untuk membagi waktu-waktunya tapi seminggu setelahnya nggak
S karuan lagi planning nya jadi ngga ngikutin lagi

I Oke baik, lanjut ke pertanyaan selanjutnya ya, apa saja upaya yang sudah Syahreza
lakukan untuk menghadapi tes masuk Perguruan Tinggi nantinya?

Saya untuk menghadapi UTBK ini sudah menyiapkan belajar semaximal mungkin,
S seperti mengikuti TO dan bimbel.

I Lalu apakah Syahreza lebih mengutamakan belajar daripada kewajiban lainnya?

S Iya, kalau mood nya bagus kak hehe

I Baik, ke pertanyaan selanjutnya. Kalau boleh tau seberapa fokus Syahreza pada saat
belajar?
S Sebenarnya saya kalau belajar itu kalau fokus jadi nggak masuk materi nya jadi saya
harus sambil dengerin lagu atau ngobrol sama temen gitu.

I Oke baik, lalu apakah Syahreza membuat jadwal belajar??

S Engga kak belum buat kak, tergantung mood saja.

I Jadi belajar nya benar- benar tergantung mood syahreza ya? Biasanya mood Syahreza
untuk belajar itu bisa berapa kali dalam seminggu?

S Biasanya saya 5 hari mengerjakan soal-soal lalu 2 hari nya rest, tapi kadang di 2 hari nya
itu hanya sekedar baca-baca saja.

I Lalu saat Syahreza belajar, apakah Syahreza memiliki waktu maksimal dalam belajar?

Tidak ada kak. Untuk waktu tidak menentu kak.


S

Jadi Syahreza berhenti belajar itu pada saat apa?


I

Berhenti nya saat sudah merasa pusing dan jenuh dan capek aja.
S

I Lalu pertanyaan terakhir. Apakah Syahreza tetap tekun belajar disaat terdapat godaan
seperti game dan sejenisnya? Misalkan seperti tadi Syahreza bilang belajar nya sambil
ngobrol dengan teman dan sejenisnya.

Kadang suka ke distract entah itu jadi ngobrol terus sama teman karena topik
S pembicaraan yang lain jadi pengen nya ngobrol terus atau jadi main game.
I Oke baik syahreza, kita sudah sampai di penghujung wawancara, terima kasih ya
syahreza sudah mau menjadi responden kita untuk diwawancarai, semangat ya belajar
nya.

S Sama-sama terima kasih juga kak semangat UTS-nya juga kak

I Baik saya akhiri ya Syahreza wassalamualaikum wr.wb

S Waalaikumsalam wr.wb
14.4.2 Transkrip Verbatim Wawancara Significant Other
Nama : Nuri Nefertiti
Umur : 46 tahun
Alamat : Jalan Cawang baru raya no 34a RT 001/RW 010
Hari/tanggal : Kamis 3 April 2022
Waktu : 11.50 WIB
Tempat : Zoom Meeting

I/N Isi Wawancara Keterangan

I Ass wr.wb, selamat pagi menjelang siang Ibu Nuri. Izinkan Saya Pembukaan –
untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama Saya Ghina Perkenalan diri
Safira Claudia, Ibu bisa memanggil Saya Ghina.

Sebelumnya izinkan Saya untuk menunjukkan lampiran, yaitu


berupa Informed consent yang berisi setuju atau tidak setujunya
Ibu dalam pelaksanaan wawancara ini. Menunjukkan
Informed consent

Berikut berupa Informed consent, jadi Ibu bisa membaca terlebih


dahulu isi dari Informed consentnya. Menunjukkan
Informed consent

N Oke… Menyetujui

I Baik, berarti Ibu menyetujui ya Bu dengan diselenggarakannya Konfirmasi


wawancara ini? kesediaan untuk
diwawancara

N Iya setuju Menyetujui


I Baik, untuk informed consentnya nanti akan diberikan dan Petunjuk dan
dimohon untuk ditandatangani ya Ibu di tempat yang sudah permohonan
tertera mengenai Informed
consent

N Iya Menyetujui

I Kemudian, apakah saya diperkenankan untuk merekam Menanyakan boleh


pembicaraan ini Bu? atau tidaknya
merekam
pembicaraan selama
sesi wawancara

N Iya silahkan Menyetujui

I Baik, kalau begitu kita langsung saja ke pertanyaan yang pertama Memulai sesi
ya Bu pertanyaan

I/N Isi Wawancara

I Dalam pandangan Ibu, apa sebenarnya keinginan responden jika dirinya telah lulus
nanti?

N Dia tidak ada mengutarakan, cuman ininya aja seperti jurusannya aja. Kalau ditanya dia
mau jurusannya teknik informatika, itu aja
I Ooh berarti dia lebih pengen masuk ke perguruan tinggi ya Bu ya…

N Iya mungkin ya… kalau keinginan dia sih kalau ditanyakan selalu diarahkan kamu mau
kemana lalu ada cadangan-cadangan dan nantinya kemana (?) gitu. Nanti misal plan A
nya ga berhasil nanti bisa ke B, ke C gitu. Nah dia sering bilang maunya teknik
informatika atau ga dapet teknik informatika mungkin teknik komputer, sama satu lagi
aktuaria

I Berarti setidaknya dia sudah menyiapkan cadangan-cadangan juga ya bu ya?

N Iya…

I Baik, pertanyaan selanjutnya apakah Ibu mendukung keinginan responden tersebut?

N Oh ya mendukung

I Mendukung ya, kemudian menurut Ibu, apakah responden terlihat termotivasi untuk
memasuki perguruan tinggi?

N Yah… iya, ada

I Cukup termotivasi ya bu

N Cukup termotivasi mungkin ya

I Tapi tadi dia ada cadangan-cadangan bu, mungkin bisa dilihat dia termotivasi lebih
kemana? Ke aktuaria kah? Atau ke teknik?
N Lebih ke teknik ya kayaknya

I Ooh ke teknik ya

N Sebenarnya anaknya tuh masih labil ya, aktuaria itu muncul ketika dia waktu itu tes bakat
minat. Nah dari lembaga Psikologi itu mengatakan dia cocok di aktuaria jenisnya, teknik
juga oke gitu… terus gara-gara itu dia langsung “yaudah aktuaria” gitu loh

I Oh iya iya, jadi berdasarkan dari psikotes itu ya Bu ya, jadi merasa oh iya kayaknya
cocok begitu ya bu

N Iya… karena ni anak cocok kesitu nih, karena hitung-hitungannya bagus misalnya gitu,
cepet. Sebenarnya dia ga pernah terpikir, apa itu aktuaria gitu kan, ga tau. Nah karena
saran itu jadinya yaudah deh aktuaria

I Oke baik, kemudian bu apa saja perilaku responden yang membuat Ibu yakin bahwa ia
termotivasi untuk masuk perguruan tinggi atau tidak?

N Wah, apa ya… hmm yaa saat ini dia kan les ya, masih les di bimbel, terus belajar sih
masih… anaknya belajar masih tergantung moodnya dia gitu

I Berarti masih tergantung dengan mood dia kalau mau belajar ya bu, karena tadi sering
sih disebutin di wawancara tadi kalau mau belajar itu mesti sesuai dengan mood dia

N Iya… he’eh memang, jadi kalau saya ya harus tiap jam ya teriak untuk mengingatkan
belajar, apa lagi yang harus disiapkan, itu masih

I Oke, kemudian pertanyaan selanjutnya Bu Apa yang Ibu lakukan untuk memunculkan
motivasi responden untuk dapat masuk ke Perguruan Tinggi?
N Ooh banyak, jadi Saya suka hmm kayak “nanti kamu pilih ini arahnya kemana?, jadinya
bagaimana?” gitukan. Terus kalau dia memilih harus punya tanggung jawab dan
konsekuensinya gitu. Sejauh ini sih terus ya dimotivasi, doa udah pasti gitukan, kita
ikhtiar selalu, ya… diingetin terus aja karena kan beda anak laki dan anak perempuan,
mungkin kalau anak laki-laki banyak nya itu tergantung moodnya ketimbang anak
perempuan, mungkin seperti itu

I Baik Bu, kemudian apa yang Ibu lakukan saat responden terlihat tidak termotivasi untuk
belajar?

N Ya… Saya agak marah sih, biasanya Saya marah terus Saya bilang kalau ga mau belajar
atau ini ya… paling Saya lempar ke Ayahnya, “nanti ini loh ya Ayah yang ngomong,
Ayah marah gitu”, terus baru karena dia ga mau dimarahin Ayahnya akhirnya mungkin
kepaksa bisa jadi, ga tau tapi ya mungkin harus begitu, seperti itu

I Berarti ibaratnya lebih takut sama Ayahnya ya Bu

N Iya…

I Oke Ibu, kemudian apakah Ibu memiliki pilihan Perguruan Tinggi untuk responden?

N Iya… itu tadi di awal Saya itu menginginkan dia masuk ke sekolah kedinasan saja,
karena pertimbangannya dia anak laki-laki, tapi apa namanya walaupun nggak, mungkin
dia mau diterima dia perguruan tinggi negeri hmm tapi masih bisa dicoba lagi ditahun
depan kalau sekolah kedinasan, jadi artinya ga terlalu ngotot tapi kita ikhtiar gitu, mana
yang rezekinya dia aja. Jadi kalau keinginan Saya ya maunya sekolah kedinasan
sebetulnya, gitu. Tapikan semuanya kembali lagi rezekinya bagaimana dan dapetnya
dimana, gitu

I Jadi lebih ke kedinasan ya Bu ya dibandingkan perguruan tinggi sebenarnya ya Bu


N Ya… kalau Saya ya, keinginan Saya. Jadi memang kalau boleh maksa sih itu mau nya
hehe. Pokoknya sekolah kedinasan aja dulu, tetep ikut UTBK, tetep ikut mandiri, tapi ini
juga tetep usaha juga disini. Seumpama memang belum jalannya, belum rezekinya hmm
Saya berusaha tetep kasih tau ke Syahreza bahwasannya masih ada kesempatan lagi
untuk mencoba ditahun depan, di tahun depan lagi gitu, insyaallah masih ada gitu, masih
tetep kesitu sih, lebih berkeras ke sekolah kedinasan

I Baik Bu, kemudian menurut Ibu, apakah usaha yang telah Ibu berikan berhasil
memunculkan motivasi responden untuk dapat masuk Kedinasan ataupun Perguruan
Tinggi?

N Iya…

I Ibu berhasil ya Bu ya?

N Hmm bismillah berhasil insyaallah hehe, yakin! Harus yakin dulu hehe

I Iya bener Bu hehe, kemudian apakah Ibu menyediakan sarana prasarana bagi responden
untuk memunculkan motivasinya untuk dapat masuk ke Perguruan Tinggi? Lalu apa saja
sarana prasarana yang Ibu sediakan?

N Sudah, kalau sarana dan prasarana sudah Saya siapkan terus kalau seperti misalkan
sekolah kedinasan yang diperlukan apa, yang dibutuhkan apa, kesiapan mentalnya,
fisiknya sudah Saya persiapkan dari jauh-jauh hari juga

I Baik Bu, untuk sarana dan prasarana buat masuk ke kedinasan misalnya apa aja ya Bu?
N Ooh sarana dan prasarana kemarin itu dia ada psikotest terus latihan fisik apa ya itu
namanya Jasmil ya, pendidikan Jasmani, terus kalau bimbel itu sudah pasti hmm terus
pendukung kayak misalnya dari fisik, misalnya perbaikan giginya, cek kesehatannya,
matanya di lasik, karena kalau kedinasan kan matanya ga boleh minus ya gitu.
Persiapannya sejauh ini sudah semuanya dipersiapkanlah ya, bismillah gitu. Memang
kembali lagi sih dari anaknya juga ya kita mempersiapkan tapi anaknya ya juga harus
berusaha juga, kalau kita kan udah doa, ikhtiar, untuk semuanya insya allah sudah
disiapkan sih

I Iya, sudah memberikan yang terbaik ya Bu ya…

N Iya seperti itu

I Kalau ke perguruan tinggi bagaimana Bu?

N Kalau ke perguruan tinggi tetep ya dari bimbel, terus buku-buku soal-soal dari bekas
kakaknya juga, beli juga untuk latihan soal-soal tentunya. Terus kadang diingatkanlah
untuk ikut TO-TO untuk tau skornya dia tuh kemampuannya sampai dimana seperti itu
untuk ke perguruan tinggi ya... terus juga dikasih masukkan kalau mau dimana-dimana
ya kita siapkan lah ya, semua mentalnya dia juga, sarana juga iya, insyaallah

I Wah sudah memberikan yang terbaik sekali ya Bu ya, baik selanjutnya apakah responden
pernah meminta suatu sarana maupun prasarana guna memotivasi dirinya untuk belajar?

N Hmm dia tuh waktu itu, udah lama ya hmm banyak ya, misalnya gini hari ini mau lari
selama 12 menit harus dapet berapa putaran gitukan, itu dia minta emang larinya di
taman sini, oke gitu kan. Terus dia kan harus belajar pull-up, karena kita ga punya tempat
pull up jadi kita harus ke taman dan makan waktu akhirnya minta beli pull-up juga untuk
ditaruh di kamarnya, dia latihan sendiri pull-up. Itu juga sudah dilakukan. Hmm
prasarana apa lagi ya yang dia minta… buku-buku udah, buku-buku untuk latihan soal-
soal gitu, itu aja sih

I Berarti walaupun dia sudah meminta seperti itu apakah motivasinya juga muncul Bu?
N Nah itu dia terkadang moodnya dia anak itu hehe

I Balik lagi ya Bu ya…

N Iya… dia minta tapi kadang-kadang se-moodnya dia memang. Saya sih belum pernah liat
dia tiap hari pull-up gitukan, kalau dia treadmill masih Saya lihat tiap hari, ya tergantung
mood dia juga, kembali lagi gitu loh. Suatu ketika, ketika temen-temennya ada masuk di
jalur rapor (SNMPTN) mereka keterima nih, terus dia akhirnya dateng sendiri ngajak
diskusi gitu kan, itu pada akhirnya dia punya keinginan untuk “yaudah deh adek mau
belajar ke ini ke ini ke ini” mungkin karena pengaruh temen juga gitu loh, bisa jadi dari
situ juga dia. Kalau yang penunjang terus buat dia jadi semangat kayaknya setiap dia
minta selalu Saya belikan hmm Saya ga tau tuh apakah buat dia semangat atau tidak, tapi
ya dia minta ya kita berikan begitu

I Berarti Ibu selalu memenuhi permintaan Syahreza ya Bu ya…

N Ya iya… ketika bimbel, dia bimbelnya di Nurul Fikri, terus ada satu bimbel promo di
sekolahnya temennya pada bimbel juga disitu dan dia minta pindah kesitu, Saya pikir
kalau jadinya mau belajar ya gapapa. Ya sudah akhirnya pindah, Saya bilang kamu
pokoknya tanggung jawab, kamu minta pindah kesitu artinya ya kamu harus bisa
tanggung jawab. Ya sejauh ini sih dia ya… rajin ya lesnya gitu, mungkin karena temen
ya, pengaruh temen juga barangkali begitu

I Baik Bu kita sudah berada di penghujung pertanyaan Bu, tinggal satu lagi apa saja
harapan Ibu untuk responden kedepannya?

N Harapannya dia masuk, keterima di sekolah kedinasan. Itu harapannya terus kalau pun
tidak hmm yang terbaik untuk dia, nanti masih terus berusaha aja, ikhtiar terus dan
berdoa. Itu harapannya bisa masuk dan diterima, kalau belum boleh dicoba lagi

I Baik Ibu, untuk pertanyaan-pertanyaannya sudah terjawab dengan baik semuanya.


Kemudian Saya Ghina Safira Claudia mengucapkan terima kasih banyak atas partisipasi
Ibu dalam wawancara hari ini. Mohon maaf jika ada salah-salah kata baik itu disengaja
maupun tidak disengaja.

N Sama-sama terima kasih juga, sukses untuk tugasnya

I Baik saya akhiri ya Bu wassalamualaikum wr.wb

N Waalaikumsalam wr.wb
LAMPIRAN

Interview Guide Responden

No Topik Sub-Topik

1 Motivasi Informasi yang sudah responden miliki mengenai perguruan tinggi

2 Motivasi Kuatnya kemauan responden untuk belajar

3 Motivasi Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

4 Motivasi Kerelaan responden meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain

5 Motivasi Ketekunan responden dalam mengerjakan tugas

Interview Guide Significant Other

No Topik Sub-Topik

1 Motivasi a. Dorongan atau dukungan yang diberikan oleh significant other terhadap
responden untuk memunculkan motivasi masuk perguruan tinggi.
b. Pemberian sarana dan prasarana untuk responden untuk memunculkan
motivasi responden masuk perguruan tinggi.
Lembar Pedoman Wawancara Responden

Pedoman Wawancara Responden

Pertanyaan Keterangan Indikator

1. Apakah Anda sudah menemukan  Tertutup Informasi yang sudah


jurusan yang membuat Anda (probing ) responden miliki
tertarik? mengenai Perguruan
1. Bisa dijelaskan Jurusan apa Tinggi
yang membuat anda tertarik?
(Probing)
2. Sejauh ini apa yang Anda ketahui  Terbuka
mengenai jurusan yang Anda
minati?
3. Dari skala 1-10, seberapa minat
Anda untuk masuk jurusan ini?  Probing
a. Mengapa kamu memberikan rating
(yang disebut) terhadap jurusan tersebut?

1. Apa tujuan Anda ketika belajar?  Primer Kuatnya kemauan


2. Apakah Anda membuat target  Tertutup responden untuk
pembelajaran? 1. belajar
3. Apakah tantangan terberat Anda saat
sedang belajar? (Jadi)  Probing
4. Bagaimana upaya Anda melawan 1.
rasa malas saat belajar?
 Probing

1. Berapa lama waktu yang Anda  Tertutup Jumlah waktu yang


gunakan untuk belajar setiap disediakan untuk
harinya? belajar
2. Apakah Anda selalu belajar sesuai
dengan waktu yang telah Anda  Cukup
tetapkan setiap harinya? tertutup
3. Apakah Anda telah dapat membagi
waktu antara belajar dengan kegiatan
lainnya? (sehari-hari) (habis di
jawab langsung tanya “jadi ?” )  Tertutup
(Di probing
in)
1. Apa saja upaya yang sudah Anda  Primer Kerelaan responden
lakukan untuk menghadapi tes meninggalkan
masuk perguruan tinggi nantinya? kewajiban atau tugas
2. Anda lebih mengutamakan belajar yang lain
daripada kewajiban lainnya kan?  Leading

1. Seberapa fokus Anda pada saat  Netral Ketekunan responden


belajar? dalam mengerjakan
2. Apakah Anda membuat jadwal tugas
belajar?  Tertutup
3. Apakah Anda memiliki waktu
maksimal dalam belajar?
4. Apakah Anda tetap tekun belajar  Tertutup
disaat terdapat godaan seperti game
dan sejenisnya? (habis dia jawab iya
atau gak langsung masuk “lalu?”)  Tertutup
(Bisa si
Probing in)

Lembar Pedoman Wawancara Significant Other

Pedoman Wawancara Significant Other

Pertanyaan Keterangan Indikator

1. Dalam pandangan Ibu, apa 1. Sangat Terbuka Kemampuan significant


sebenarnya keinginan responden other untuk menganalisis
jika dirinya telah lulus nanti? 2. Tertutup apakah responden
2. Apakah Ibu mendukung termotivasi untuk
keinginan responden tersebut? memasuki perguruan tinggi
3. Menurut Ibu, apakah responden 3. Primer
terlihat termotivasi untuk
memasuki perguruan tinggi?
4. Apa saja perilaku responden yang
membuat Ibu yakin bahwa ia 4. Terbuka
termotivasi untuk masuk
perguruan tinggi atau tidak?

1. Apa yang Ibu lakukan untuk 1. Probing Dorongan yang diberikan


memunculkan motivasi responden oleh Significant Other
untuk dapat masuk ke Perguruan terhadap responden untuk
Tinggi? memunculkan motivasi
2. Leading untuk masuk perguruan
tinggi
2. Apa yang Ibu lakukan saat
responden terlihat tidak
termotivasi untuk belajar? 3. Cukup
3. Apakah Ibu memiliki pilihan Tertutup/ Bisa di
perguruan tinggi untuk Probing
responden? 4. Cukup
4. Menurut Ibu, apakah usaha yang tertutup / Bisa di
telah Ibu berikan berhasil Probing
memunculkan motivasi responden
untuk dapat masuk ke Perguruan
Tinggi?

1. Apakah Ibu menyediakan sarana 1. Probing Pemberian sarana dan


prasarana bagi responden guna prasarana bagi responden
memunculkan motivasinya untuk untuk memunculkan
dapat masuk ke Perguruan motivasi masuk perguruan
Tinggi? Lalu apa saja sarana tinggi
prasarana yang Ibu sediakan?
2. Apakah responden pernah 2. Tertutup
meminta suatu sarana maupun
prasarana guna memotivasi
dirinya untuk belajar?
3. Menurut Ibu, apakah sarana dan 3. Probing
prasarana yang telah disediakan
memunculkan motivasi responden
untuk masuk Perguruan Tinggi?

1. Apa saja harapan Ibu untuk 1. Netral Pandangan significant


responden kedepannya? other akan harapan untuk
responden di masa yang
akan datang

Anda mungkin juga menyukai