Anda di halaman 1dari 2

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

ANALISIS TEORI ERICH FROMM

Nama : Alifah Intania


NIM : 1801621201
Kelas : F (Selasa 10.00 - 13.50)

—————————————————————————————————————

- Keterhubungan (Relatedness)
Keterhubungan adalah salah satu jalan agar dapat bersatu kembali dengan
dunia. Menurut Fromm, keterhubungan tersebut merupakan dorongan untuk bersatu
dengan orang lain, dimana kepasrahan, kekuasaan, dan cinta menjadi cara dasar untuk
dapat berhubungan. Dalam hal ini, cinta menjadi dasar yang paling ditekankan untuk
mendasari sebuah hubungan. Sebab, dengan cinta, seseorang akan memiliki rasa
peduli, rasa tanggung jawab, dan rasa hormat, dan pengetahuan yang saling berkaitan
dengan orang yang dicintainya.
Jika dikaitkan dengan hubungan yang dimiliki saya dengan adik saya,
relatedness merupakan bentuk ideal dari simbiosis yang kami miliki. Hal ini terjadi
karena kami memiliki cinta yang dapat membuat kami diliputi rasa persamaan dan
keinginan untuk saling berbagi. Sehingga, tidak heran bila kepedulian, tanggung
jawab, penghormatan, dan pengetahuan akan masing-masing dari kami menjadi hal
yang menggambarkan ketulusan hubungan. Namun meskipun kami saling
keterhubungan, hal tersebut tetap memberikan kebebasan bagi kami untuk menjadi
individu yang unik dan memiliki karakteristiknya sendiri. Oleh sebab itu, dapat
dikatakan bahwa keterhubungan yang ada pada diri saya dan adik saya merupakan
cara bagi kami dalam memenuhi kebutuhan manusiawi untuk secara produktif bersatu
kembali dengan dunia.

- Orientasi Produktif (Productive Orientation)


Dalam teori psikoanalisis humanistis, Fromm menyatakan bahwa solusi dapat
tercapai hanya dengan kerja, cinta, dan berpikir menggunakan nalar, dimana ketiga
hal tersebut merupakan dimensi dari orientasi produktif. Pada teori ini, cinta kembali
ditekankan sebagai hal yang melibatkan rasa peduli, tanggung jawab, rasa hormat, dan
pengetahuan. Hal ini sejalan dengan cinta produktif yang juga dikaitkan dengan
pemikiran produktif yang tidak terlepas dari kemampuan untuk menerima sesuatu dari
orang lain.
Apabila dianalogikan dengan ungkapan cinta yang saya berikan kepada adik
saya, maka cinta dan pemikiran produktif merupakan hal yang terjadi pada kami.
Selain itu, dengan adanya kami yang saling memberikan cinta, hal tersebut dapat
memfasilitasi untuk saling menerima—rasa cinta.

Anda mungkin juga menyukai