Anda di halaman 1dari 14

Psikologi Eksperimen / Senin – 14.

00

Dosen Pengampu : Deasyanti, Ph.D // Reny

20 Februari 2023

Kelompok 7

1. Alkayla - 1801621146
2. Indrawan Shidqi Baskoro - 1801621236
3. Khalid Ahmad Izzah - 1801621127
4. Susana Bureni - 1801621070

Link Skripsi : http://repository.iainkudus.ac.id/5352/

ASPEK ISI REVIEW

Judul Studi Eksperimen Pembelajaran -


Berbasis Higher Order Thinking
Skills (HOTS) terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Fikih Kelas V di MI Nu Ma’rifatul
Ulum 01 Mijen Kaliwungu Kudus

Peneliti Linda Novita Sari -

Tahun 2021 -

Instansi INSTITUT AGAMA ISLAM -


NEGERI KUDUS
Topik Apakah dengan mengaplikasikan Peneliti memilih topik penelitian
Penelitian metode pembelajaran High Order berdasarkan Teori dan berdasarkan
Thinking Skill mampu melatih hasil observasi peneliti yang
kemampuan berpikir kritis kepada dimana peneliti menemukan
para peserta didik. bahwa metode pembelajaran
disana didominasi oleh pendidik
sehingga kelas menjadi monton
dan peserta didik kurang di ajar
berpikir kritis dan cenderung
pasif. Dengan metode mengajar
yang seperti itu, berakibat pada
pemahaman materi peserta didik
sangat terbatas dan nilai yang
diperoleh rendah dalam mata
pelajaran. Salah satunya adalah
mata pelajaran Fikih. Peserta didik
hanya mengetahui konsep dasar
Fikih saja, tanpa mengetahui
pembahasan-pembahasan Fikih
yang mendalam. Selain itu,
pesertas didik juga tidak tahu
bagaimana cara menyelesaikan
permasalahan yang muncul terkait
dengan materi fikih tersebut,
sehingga kemampuan berpikir
peserta didik dalam bidang Ilmu
Fikih sangat terbatas sekali,
padahal cakupan dalam Ilmu Fikih
sangat luas.
Rumusan Rumusan Masalah : Untuk bagian rumusan masalah
Masalah sudah sesuai dengan ketentuan
1. Bagaimana kemampuan
dan seharusnya yaitu berupa kalimat
berpikir kritis peserta didik
Hipotesis pertanyaan.
kelompok eksperimen pada mata
pelajaran Fiqih kelas V di MI NU
Ma’rifatul Ulum 01 Mijen
Untuk bagian hipotesis peneliti
Kaliwungu Kudus?
tidak konsisten dalam
2. Bagaimana kemampuan penulisannya. Pada bagian
berpikir kritis peserta didik hipotesis yang tertulis di dalam
kelompok kontrol pada mata bab 2 sudah benar berupa
pelajaran Fiqih kelas V di MI NU pernyataan tetapi hipotesis yang
Ma’rifatul Ulum 01 Mijen dibuat membingungkan dan tidak
Kaliwungu Kudus? menjawab rumusan masalah yang
dibuat. Hipotesis yang ada di bab
3. Bagaimana peningkatan
2 dan bab 4 memiliki makna yang
kemampuan berpikir kritis peserta
berbeda sehingga kami
didik antara kelompok eksperimen
menyimpulkan bahwa kelemahan
dan kelompok kontrol pada mata
dari skripsi eksperimen ini adalah
pelajaran Fiqih kelas V di MI NU
tidak ada nya konsistensi dalam
Ma’rifatul Ulum 01 Mijen
penulisan hipotesis.
Kaliwungu Kudus?

Hipotesis :

( yang terdapat di bab 2 )

1. Kemampuan berpikir kritis


peserta didik sebelum
menggunakan pembelajaran
berbasis HOTS terhadap
kemampuan berpikir kritis
peserta didik pada
mataapelajaran Fikih di kelas
V MI NUnMa’rifatul Ulum
01 Mijen Kaliwungu Kudus.
2. Kemampuan berpikir kritis
peserta didik setelah
menggunakan pembelajaran
berbasis HOTS terhadap
kemampuan berpikir kritis
peserta didik pada mata
pelajaran Fikih di kelas V
MI NUnMa’rifatul Ulum 01
Mijen Kaliwungu Kudus.
3. Terdapat ketidaksamaan
kemampuan berpikir kritis
peserta didik sebelum dan
sesudah menggunakan
pembelajaran berbasis
HOTS terhadap kemampuan
berpikir kritis peserta didik
pada mataapelajaran Fikih di
kelas V MI NUnMa’rifatul
Ulum 01 MijennKaliwungu
Kudus.

( yang terdapat di bab 4 )

● Ho : Tidak adanya
antagonisme/perbedaan
mean kemampuan
berpikirrkritis antara peserta
didik yang meperoleh
pembelajaran
berbasisgHOTS
dibandingkan peserta didik
yang memperoleh
pembelajaran model
konvensional.
● Ha : Adanya antagonisme
mean kemampuan
berpikirrkritis antara peserta
didik yang meperoleh
pembelajaran berbasis
HOTS dibandingkan peserta
didik yang mendapatkan
pembelajaran model
konvensional.
● Hipotesis model statistik

Variabel 1. Variabel Bebas :


Pembelajaran berbasis HOTS

2. Variabel Terikat ;
Kemampuan Berpikir
Tipe dan Tipe Penelitian : Disebut dengan eksperimen murni,
Desain karena seluruh variabel luar yang
- True Eksperimental
Penelitian mempengaruhi jalannya
Desain Penelitian : eksperimen dapat dikontrol oleh
peneliti.
- Randomized Pretest-Posttest
Control Group Design

Untuk penelitian ini, perencanaan


Pelaksana
nya ada berupa subjek, peralatan
an
(alat ukur VT dan alat manipulasi
Penelitian
VB), dan prosedur. Untuk
pelaksanaannya ada tahap 1
(memberikan tes awal dan materi
yang diberikan tentang kurban
pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk mengetahui adanya
perbedaan pemahaman fiqih
peserta didik dari kedua kelas
sebelum diberikan treatment),
tahap 2 (peneliti memberikan
treatment pada kelas eksperimen
dan diberlakukan berupa
pembelajaran berbasis HOTS dan
kelas kontrol diberikan metode
pembelajaran secara
konvensional), tahap 3 (pemberian
tes akhir dan tes yang diberikan
mengenai materi qurban antara
kelas eksperimen dan kelas
kontrol), dan yang terakhir ada
tahap 4 (menentukan hasil skor tes
dari kedua sampel yang kemudian
diberikan uji normalitas dan uji
homogenitas serta uji hipotesis
dengan uji t).

Pada penelitian ini ada uji


Pengolaha
normalitas (dihitung menggunakan
n dan
sampel keseluruhan dari responden
Analisis
yang berjumlah 16 responden), uji
data
linearitas (data dengan plot disipasi
dan dihitung menggunakan sampel
keseluruhan responden berjumlah
16 responden), uji homogenitas
(data yang dilakukan
menggunakan uji Levene dengan
bantuan program IBM SPSS
Statistic), dan yang terakhir ada uji
hipotesis (hipotesis deskriptif dan
uji peningkatan).
Kesimpula Berdasarkan dari review yang
n kami laksanakan terdapat metode
penelitian eksperimen yang
memiliki tujuan seberapa besar
kemahiran berpikir kritis peserta
didik melalui hasil belajar antara
kelas eksperimen dan kelas
kontrol.

Kesimpulan pertama::Kemampuan
berpikir kritis peserta didik pada
kelas pembelajaran berbasis HOTS
menunjukan hasil rata-rata yaitu
66,56, kemampuan berpikir kritis
peserta didik tersebut masuk dalam
kategori Baik, sehingga
kesimpulannya ialah kemampuan
berpikir kritis peserta didik pada
pembelajaran tergolong “Baik”,
hal tersebut dikarenakan peserta
didik pada pembelajaran berbasis
HOTS peserta didik diberikan
permasalahan HOTS dan dilatih
dalam menyelesaikan persoalan
tersebut, sehingga peserta didik
bisa mengasah kemampuan
berpikir kritis peserta didik itu
sendiri.
Kemampuan kedua: berpikir kritis
peserta didik pada kelas
pembelajaran konvensional
menunjukan hasil rata-rata yaitu
43,44, kemampuan berpikir kritis
peserta didik tersebut masuk dalam
kategori kurang, sehingga
disimpulkan bahwa kemampuan
berpikir kritis peserta didik pada
pembelajaran konvensional
terkategori “Rendah”, hal tersebut
dikarenakan peserta didik tidak
dilatih dalam menyelesaikan
permasalahan yang mengasah
kemampuan berpikir kritis peserta
didik itu sendiri.

Kemampuan ketiga: berpikir kritis


peserta didik mengalami kenaikan
yang sangat kecil ketika diberikan
soal pretest dan posttest pada
pembelajaran konvensional.
Sedangkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik mengalami
peningkatan yang cukup baik
ketika sebelum dan sesudah
diterapkannya pembelajaran
berbasis HOTS. Dari hal tersebut
peserta didik ketika diberikan
pembelajaran berbasis HOTS
sudah mampu mengembangkan
kemampuan berpikir kritisnya
dengan baik.

Saran dari preview adalah Seorang


pendidik harus melihat
kemampuan berpikir kritis
masing-masing anak didiknya,
jangan menganggap kemampuan
berpikir kritis semua individu sama
serta pendidik harus menyeleksi
pembelajaran mana yang tepat
untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis setiap
peserta didiknya, yaitu salah
satunya bisa menerapkan
pembelajaran berbasis HOTS
untuk meningkatkan kemampuan
berpikir peserta didik tersebut.
Menganalisis teknik kontrol yang digunakan dan bentuk desain penelitiannya

Link Skripsi : http://repository.iainkudus.ac.id/5352/

ASPEK ISI PENJELASAN SINGKAT

Desain Pada skripsi ini dikatakan bahwa Dikatakan Pre eksperimental


Penelitian penelitian ini menggunakan Design, karena desain ini belum
rancangan penelitian Pra merupakan eksperimen
Eksperimen. Desain sungguh-sungguh. Eksperimen
penelitiannya adalah One Group ini masih terdapat variabel luar
Pretest Postest. yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen.

Variabel 1. Variabel Bebas : Kemampuan berpikir kritis siswa


Pembelajaran berbasis mengalami kenaikan yang sangat
HOTS kecil ketika diberikan soal pretest
2. Variabel Terikat : dan posttest pada pembelajaran
Kemampuan Berpikir konvensional. Sedangkan
3. Variabel Kontrol : kemampuan berpikir kritis siswa
Peningkatan mengalami peningkatan yang
cukup baik ketika sebelum dan
sesudah diterapkannya
pembelajaran berbasis Higher
Order Thinking Skills (HOTS).
Dari hal tersebut siswa ketika
diberikan pembelajaran berbasis
Higher Order Thinking
Skills (HOTS) sudah mampu
mengembangkan kemampuan
berfikir kritisnya dengan baik.

Teknik Randomisasi dan Konstansi Peneliti melakukan randomisasi


Kontrol Kondisi dalam membuat one group yang
akan diteliti, lalu peneliti
melakukan penyaman kondisi
yang dimana semua responden
berasal dari satu kelas.

Teknik kontrol pada subjek yang


digunakan pada skripsi yaitu
dengan cara randomisasi.
Penelitian eksperimen ini

( ada di BAB 3 METODE PENELITIAN, mulai dari halaman 36)

“ANALISIS SKRIPSI LANJUTAN”


Menganalisis teknik kontrol yang digunakan dan bentuk desain penelitiannya
Link Skripsi : http://repository.iainkudus.ac.id/5352/

ASPEK ISI PENJELASAN SINGKAT

Desain Pada skripsi ini dikatakan bahwa Dikatakan Pre eksperimental


Penelitian penelitian ini menggunakan Design, karena desain ini belum
rancangan penelitian Pra merupakan eksperimen
Eksperimen. Desain sungguh-sungguh. Eksperimen
ini masih terdapat variabel luar
penelitiannya adalah One Group yang ikut berpengaruh terhadap
Pretest Postest. terbentuknya variabel dependen.

Variabel 1. Variabel Bebas : Kemampuan berpikir kritis siswa


Pembelajaran berbasis mengalami kenaikan yang sangat
HOTS kecil ketika diberikan soal pretest
2. Variabel Terikat : dan posttest pada pembelajaran
Kemampuan Berpikir konvensional. Sedangkan
3. Variabel Kontrol : kemampuan berpikir kritis siswa
Peningkatan mengalami peningkatan yang
cukup baik ketika sebelum dan
sesudah diterapkannya
pembelajaran berbasis Higher
Order Thinking Skills (HOTS).
Dari hal tersebut siswa ketika
diberikan pembelajaran berbasis
Higher Order Thinking

Skills (HOTS) sudah mampu


mengembangkan kemampuan
berfikir kritisnya dengan baik.

Teknik Randomisasi dan Konstansi Peneliti melakukan randomisasi


Kontrol Kondisi dalam membuat one group yang
akan diteliti, lalu peneliti
melakukan penyaman kondisi
yang dimana semua responden
berasal dari satu kelas.

Teknik kontrol pada subjek yang


digunakan pada skripsi yaitu
dengan cara randomisasi.
Penelitian eksperimen ini

( ada di BAB 3 METODE PENELITIAN, mulai dari halaman 36)

Anda mungkin juga menyukai