Anda di halaman 1dari 8

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

N Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
o telah
masalah penyebab masalah
. diidentifikasi
1 Keterampilan Kajian Literatur 1. Peserta didik pasif
berpikir kritis 1. Pembelajaran dengan metode ketika dimintai
peserta didik konvensional menunjukkan opini akan konsep
pada materi ketermapilan berpikir kritis 2. Peserta didik masih
sistem koloid peserta didik pada konsep menghafal konsep
masih rendah koloid masih rendah jika dan tidak
dibandingkan dengan memahami konsep
menerapkan model 3. Peserta didik tidak
pembelajarn Project Based mampu
Learning pada lima aspek menunjukkan
berpikir kritis, yaitu : keterampilan
 memberikan penjelasan berpikir kritis pada
sederhana pembelajaran
 dasar pengambilan konvensional
keputusan dengan metode
 menyimpulkan ceramah
 membuat penjelasan 4. Peserta didik tidak
lebih lanjut mampu berpikir
 perkiraan dan integrasi kritis pada konsep
(Nur , 2016) koloid yang tidak
2. Keterampilan berpikir kritis kontekstual
peserta didik masih rendah 5. keterampilan
diakibatkan oleh pembelajaran berfikir kritis
konsep koloid tidak peserta didik belum
kontekstual dan kurangya terlatih
bahan ajar yang dapat 6. Peserta didik tidak
membimbing serta menuntun terbiasa
peserta didik untuk mengobservasi
menemukan konsep atau secara menyeluruh
pengetahuan yang baru (Gama, akan konsep koloid
2017)

3. Keterampilan berpikir kritis


peserta didik pada konsep
koloid belum sepenuhnya
dilatihkan, utamanya pada
kemampuan peserta didik
dalam menjawab soal-soal pada
tingkat analisis, evaluasi dan
pemecahan masalah dimana
faktor penyebabnya adalah
penerapan model pembelajaran
yang lebih berorientasi pada
hafalan (Tamrin, 2018)
4. Pembelajaran konvensional
pada konsep koloid yang
dipelajari oleh peserta didik
hanya sekedar hafalan dan
tidak dipelajari secara
bermakna sehingga
keterampilan berpikir kritis
peserta didik rendah. (Ratih,
2016)

5. Kemampuan berpikir kritis peserta


didik belum mencapai indikator
keberhasilan dengan kategori baik
pada konsep koloid dikarenakan
peserta didik hanya mengingat
dengan apa yang mereka baca dan
cenderung menghafal, sehingga
peserta didik kesulitan dalam
memberikan kesimpulan dari
permasalahan (Rusmina, 2013)

Observasi pada saat


pembelajaran:
1. Pembelajaran masih
berpusat pada guru
2. Pembelajaran tidak inovatif
3. Pembelajaran tidak
kontekstual
4. Pembelajaran masih
menggunakan metode
konvensiaol
5. Peserta didik cenderung
pasif ketika diberikan
kesempatan untuk
mengungkapkan
argumennya tentang suatu
konsep koloid yang telah
dipelajari
6. Peserta didik tidak terbiasa
mengobservasi secara
menyeluruh akan konsep
koloid sehingga tidak
mampu untuk
mengembangkan
kemampuan berpikir kritis

Wawancara
1. Bapak wakil ketua kurikulum
”Bapak Bahrul Arif, S.Pd” di
ruang kepala sekolah
Keterampilan berpikir kritis sudah
dilatihkan kepada anak-anak
dengan memberikan kesempatan
anak untuk berargumen secara
luas akan konsep yang dipelajari,
namun kembali lagi, peserta didik
tidak mampu untuk mensintesis
konsep tersebut kedalam konsep
yang benar ketika peserta didik
itu hanya diberikan gambaran
sepintas akan konsep misalnya
anak diberikan sepotong masalah
kemudian diminta untuk
mengutuhkan konsep tanpa ada
proses penggiringan opini yang
dilakukan guru, dan pada
akhirnya akan kembali lagi guru
menjadi pusat pembelajaran dan
peserta didik menjadi pasif.
2. Peserta didik
Peserta didik beranggapan bahwa
koloid ini penuh dengan hafalan
yang rumit dengan mereka tidak
memahami akan konsepnya
ketika dihubungkan dengan
contoh kehidupan sehari-hari
karena dianggap abstrak dan
membosankan

2 Literasi sains Kajian literasi : 1. Rendahnya


peserta didik 1. Literasi sains peserta didik kemampuan
masih rendah pada konsep asam basa membaca peserta
pada konsep masih rendah disebabkan didik
asam basa oleh beberapa faktor 2. Peserta didik
diantaranya: memiliki literasi
1) Rendahnya sains yang rendah
kemampuan pada konsep asam
membaca peserta basa yang tidak
didik dimana peserta kontekstual
didik masih sering 3. Peserta didik tidak
malas untuk telibat dalam
membaca, serat penemuan konsep
mengulang kembali melalui praktikum
penalaran yang sederhana
diberikan guru 4. Peserta didik tidak
2) Kecenderungan guru terbiasa untuk
memberikan materi bekerja dan
tanpa mengkaitkan berpikir secara
dengan kehidupan ilmiah
nyata
3) Siswa selalu
beranggapan bahwa
kimia merupakan
pelajaran yang sulit
4) Kemampuan guru
yang masih kurang
dalam litrasi sains
(erlinda, 2022)

2. Literasi sains peserta didik


pada konsep asam basa
masih rendah dimana
peserta didik masih belum
mampu menemukan
contoh-contoh yang
berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari,
presentase ketuntasan hasil
belajar yang masih rendah,
dan kurangnya
pembelajaran praktikum di
laboratorium (Marinus,
2014).
3. Pembelajaran dengan
menggunakan metode
ceramah dapat
menimbulkan literasi sains
peserta didik masih rendah
(R. Ahmad, 2016)
4. Rendahnya literasi sains
peserta didik pada konsep
asam basa disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain
minat membaca peserta
didik masih rendah, alat
evaluasi yang belum
mengarah pada
pengembangan literasi sains
, dan kurangnya
pengetahuan guru tentang
literasi sains (Sutrisna,
2021)
Observasi pada saat
pembelajaran:
1. Pembelajaran tidak
kontekstual
2. Tidaknya kegiatan
praktikum peserta didik
pada konsep asam basa
3. Peserta didik tidak mampu
mejelasakan konsep asam
basa dengan benar ketika
melakukan literasi hanya
dengan membaca modul
ajar yang disediakan guru
4. Peserta didik tidak mampu
untuk menjawab
pertanyaan mengenai
informasi sains yang
berkaitan dengan konsep
asam basa
Wawancara
1. Teman sejawat ”Nuril
zamhariro, S.Pd”
Literasi sains ini dapat
dilaksanakan secara maksimal
ketika peserta didik mampu
untuk bekerja secara ilmiah,
masalahnya kalau anak SMK jika
tidak ada hubungannya dengan
jurusan yang mereka ampu, maka
cenderung tidak mampedulikan,
jadi tantangannya adalah
menghubungkan konsep asam
basa tersebut kedalam jurusan
mereka.
2. Peserta didik
Membaca adalah hal yang paling
membosankan jika dilakukan
hanya dengan membaca buku
saja, apalagi dikelas tidak pernah
diminta melakukan percobaan
hanya disuruh berimajinasi
dengan membayangkan dengan
apa yang ada disekitar
3 Kesulitan Kajian literatur 1. Peserta didik sulit
belajar peserta 1. kesulitan belajar peserta didik memahami konsep
didik pada pada konsep termokimia termokimia dengan
konsep disebabkan karena peserta media
termokimia didik kurang mampu dalam pembelajaran yang
menyimpan informasi secara kurang interaktif
luas, kurang fokus pada saat 2. Peserta didik tidak
guru menjelaskan, sulit dalam fokus dengan
memahami materi yang bersifat pembelajaran
algoritmik, membutuhkan alat 3. Peserta didik
bantu berhitung, dan kurangya mengalami
fasilitas laboratorium (aswita, kesulitan belajar
2016) pada konsep
2. Media pembelajaran yang termokimia yang
kurang interaktif pada konsep tidak kontekstual
termokimia mengakibatkan 4. Peserta didik
kesulitan belajar peserta didik mengalami
sehingga mengakibatkan hasil kesulitan belajar
belajar peserta didik masih pada konsep
rendah termokimia apabila
3. Penerapan model pembelajaran pembelajaran
yang tidak sesuai merupakan dilakukan secara
salah satu faktor terjadinya konvensional
kesulitan belajar peserta didik 5. Peserta didik
pada konsep termokimia kurang terlatih
(amelia, 2016) dalam melakukan
Observasi pada saat proses kegiatan
pembelajaran praktikum
1. Rata-rata hasil belajar sehingga kesulitan
peserta didik pada saat dalam menemukan
ulangan harian masih konsep termokimia
dibawah KKM
2. Pembelajaran tidak
kontekstual
3. Peserta didik tidak mampu
memahami perbedaan
antara sistem dan
lingkungan
4. Kurangnya keterlibatan
peserta didik untuk
menemukan konsep
5. Pembelajaran masih
berpusat pada guru
Wawancara

1. Teman Sejawat ” bu fitri,


S.Pd ketua MGMP Kimia”
Materi termokimia memang
dianggap sebagian besar peserta
didik sebagai konsep yang sulit
dan abstrak jadi tinggal
bagaimana kita sebagai guru
untuk memberikan motivasi
diawal pembelajaran untuk
menunjukkan keterkaitan konsep
tersebut dalam kehidupan sehari-
hari misalnya pada konsep sistem
dan lingkungan
2. Peserta didik
Peserta didik mengungkapkan
tidak mampu memahami konsep
termokimia karena konsepnya
terlalu membingungkan dan tidak
ada hubungan dengan kehidupan
sehari-hari, jadi malas untuk
mempelajarinya.

4 Keterampila Kajian literatur 1. Peserta didik tidak


berpikir kreatif 1. Pembelajaran konvensional mampu
peserta didik dengan metode ceramah menunjukkan
masih rendah menyebabkan keterampilan keterampilan
pada konsep berpikir kreatif peserta didik berpikir kreatif
koloid pada konsep koloid masih pada pembelajaran
rendah yang ditinjau dari 5 konvensional
indikator yaitu: dengan metode
 Berpikir menilai ceramah
 Berpikir memperinci 2. Kurangnya
 Berpikir orisinal kemandirian
 Berpikir luwes peserta didik untuk
 Berpikir lancar mencipta hal baru
(Desy, 2017) 3. Ketidakmampuan
2. Ketidakmampuan peserta peserta didik dalam
didik dalam memberikan memberikan
gagasan-gagasan pemecahan gagasan-gagasan
masalah pada konsep koloid pada konsep koloid
menunjukkan masih 4. Peserta didik tidak
rendahnya kemampuan mampu berpikir
berpikir kreatif peserta didik kritis pada konsep
(Wahyu, 2017). koloid yang tidak
3. Keterampilan berpikir kreatif kontekstual
peserta didik masih rendah 5. kurangnya
pada konsep koloid pemahaman akan
dikarenakan kurangnya karakteristik dari
pemahaman akan pembelajaran
karakteristik dari koloid
pembelajaran koloid yang 6. Kurangnya inisiatif
kontekstual dan prosedural peserta didik untuk
(Handi, 2019). mencoba hal baru
Observasi pada saat
pembelajaran
1. Pembelajaran tidak
kontekstual
2. Kurangnya pertanyaan
untuk menantang proses
berpikir kratif peserta didik
3. Peserta didik pasif ketika
diminta mengungkapakan
opininya
4. Peserta didik cenderung
tidak inisiatif dalam
melakukan praktikum
sesuai prosedur kerja
sehingga selalu menunggu
perintah guru ketika
melakukan praktikum efek
tyndal
5. Peserta didik memiliki
tingkat kemandirian yang
rendah ketika diminta
menganalisis suatu konsep
sesuai dengan pengetahuan
yang dimilikinya

Wawancara :
1. Teman sejawat yaitu guru
senior yang sudah mengajar
selama 20 tahun lebih ” Bu
endang anisa, S.T”
Sebenarnya semua anak itu
kreatif, tinggal bagaimana kita
membuat suasana menjadi
kondusif untuk anak
mengembangkan daya imajinasi
mereka, tentunya kemampuan
guru sangat diasah ketika banyak
ide yang datang dari peserta didik
sesuai dengan imajinasi mereka
dan guru wajib mengarahkan,
agar pemahaman mereka akan
konsep tetap dijalur yang tepat.
Masalahnya tetap pada
kurangnya keaktifan peserta didik
kita pada mata pelajaran yang
tidak ada hubungannya dengan
jurusannya

2. Peserta didik
Koloid adalah materi yang abstrak
meskipun sudah mencari di
internet tetap tidak mengerti jadi
peserta didik selalu menunggu
intruksi dan penjelasan guru
tentang apa yang diamatinya

Anda mungkin juga menyukai