Anda di halaman 1dari 13

JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 1

Jurnal Pendidikan Fisika


Universitas Muhammadiyah Makassar

Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA1
SMA Negeri 9 Makassar
Anis Nur
Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar
Jln. Sultan Alauddin No. 259 Makassar

Abstrak – Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri
atas dua siklus dan melibatkan tiga variabel yaitu peserta didik yakni siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
Makassar tahun ajaran 2014/2015, model pembelajaran generatif dan hasil belajar fisika siswa. Yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar tahun ajaran
2014/2015. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar berupa soal essay pada akhir setiap
siklus. Hasil analisis deskriptif mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar fisika siswa
kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar dari siklus I ke siklus II setelah diterapakan model pembelajaran
generative dengan metode eksperimen dan diskusi dalam pembelajaran Fisika. Hal ini dapat dilihat dari
nilai nilai rata-rata yang diperoleh pada evaluasi akhir setiap siklus dimana pada siklus I adalah 72,62
sedangkan pada siklus II adalah 84,13. Dengan membandingkan kedua nilai rata-rata di atas dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah diterapakan model
pembelajaran generatif. Dari hasil observasi aktivitas siswa juga terlihat terjadi peningkatan dari siklus
I ke siklus II. Hal inilah yang juga menunjang terjadinya peningkatan hasil belajar fisika siswa. Kita
dapat menyimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran generative dalam pembelajaran fisika
dianggap mampu meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik karena dengan model pembelajaran ini
siswa sendiri yang menemukan pengetahuan barunya sehingga akan lebih mudah memahami konsep
materinya yang akan berdampak meningkatkan hasil belajarnya.

Kata kunci : model pembelajaran generatif, hasil belajar fisika.

I. PENDAHULUAN rendahnya hasil belajarnya


Dari beberapa masalah yang dipaparkan
Berdasarkan pengalaman mengajar
di atas, peniliti mengambil masalah hasil
peneliti di kelas X1 SMA Negeri 9 Makassar
belajar peserta didik yang rendah yang
Tahun Ajaran 2014/2015 ada beberapa
penting untuk diselesaikan terutama dalam
masalah yang peneliti temukan diantaranya
penyelesaiaan soal-soal fisika tingkat tinggi
adalah : ada beberapa peserta didik yang tidak
dan hendaknya dicari solusi untuk
memperhatikan pelajaran di kelas, jumlah
meningkatkan hasil belajar peserta didik di
peserta didik yang lumayan banyak, alat-alat
kelas XI IPA1 yang peserta didiknya
praktikum yang tidak lengkap dan peserta
kebanyakan berasal dari kelas X1 SMA
didik kurang mampu menyelesaikan soal-soal
Negeri 9 Makassar Tahun Ajaran 2014/2015 ,
fisika yang rumit yang dalam Taksonomi
dimana dari 37 peserta didik hanya 21 orang
Bloom berada pada tingkat penerapan hingga
yang mencapai tingkat ketuntasan belajar ≥
tingkat evaluasi yang akan berdampak pada
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 2

70 yaitu hanya 57% yang dites melalui tertarik untuk mengambil judul “Penerapan
ulangan harian. Dalam hal ini, peneliti Model Pembelajaran Generatif untuk
menggunakan model pembelajaran generative Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta
untuk meningkatkan hasil belajar peserta Didk Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
didik terutama untuk menyelesaikan soal-soal Makassar”
tingkat tinggi.
II. LANDASAN TEORI
Dengan menggunkan pembelajaran
generatif, peserta didik akan lebih aktif dalam A. Landasan Teori
mengikuti proses pembelajaran dan akan 1. Model Pembelajaran Generatif
memahami betul konsep dasar dari materi Pembelajaran generatif merupakan suatu
yang diajarkan karena mereka yang model pembelajaran yang menekankan pada
menemukan sendiri pengetahuan barunya pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru
yang kemudian dihubungkan dengan dengan menggunakan pengetahuan yang
pengetahuan yang diberikan oleh guru sudah dimiliki peserta didik sebelumnya
sehingga mereka akan lebih mudah (Holil, 2012).
menyelesaikan soal-soal yang memiliki Berikut ini ditampilkan ringkasan
kesulitan yang tinggi sehingga hasil kegiatan guru dan peserta didik dalam
belajarnya dapat meningkat. pembelajaran generative (Natsir, 2004 : 90-
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti 92)

Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Generatif


Fase Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
1. Mengetahui dengan pasti konsep Menyempurnakan survei atau
awal peserta didik kegiatan lainyang telah
2. Mengklasifikasi konsepsi awal didesain untuk
Pendahuluan tersebut menggambarkan ide-ide yang
3. Mengidentifikasi fakta yang ada
berhubungan dengan konsepsi
awal peserta didik.
1. Membuat konteks 1. Terbiasa menggunakan
2. Menyediakan pengalaman belajar peralatan/materi yang
yang memotivasi peserta didik dipakai untuk mengkaji
3. Meminta pertanyaan terbuka yang konsep yang dipelajari
berorientasi pribadi atau 2. Berpikir mengenai apa
personality-oriented yang yang terjadi, mencari
4. Menginterpretasi respon peserta pertanyaan yang berkaitan
Pemusatan didik dengan konsep
5. Menginterprestasi dan 3. Memutuskan dan
memaparkan jelas pandangan mendeskripsikan apa yang
peserta didik. ia tahu mengenai kejadian
itu
4. Memperjelas pandangan
mereka terhadap konsep
yang sedang dipelajari
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 3

5. Mempersentasikan
ide/pendapat ke kelompok
1. Memfasilitasi pertukaran 1. Menanggapi pendapat
pendapat antar peserta didik peserta didik yang lain,
2. Memelihara diskusi terbuka seluruh peserta didik dalam
3. Menyarankan prosedur yang kelas
bersifat demonstrasi 2. Mengujui validitas dari
4. Mempersentasikan bukti untuk pendapat peserta didik
pandangan ilmuan dengan meminta bukti
Tantangan
5. Menerima reaksi peserta didik 3. Membandingkan pendapat
terhadap pendapat baru ilmuan dengan pendapat
6. Menyusun masalah yang lebih teman kelas
sederhana yang diselesaikan
dengan baik sekali dengan
menggunakan pendapat yang
ilmiah (sesuai pendapat ilmuan)
1. Membantu peserta didik 1. Menyelesaikan masalah
memperjelas pendapat barunya. praktis dengan
2. Memastikan bahwa semua peserta menggunakan konsep
didik dapat menggambarkan dalam situasi baru
penyelesaiaan masalah secara 2. Mempersentasikan
verbal penyelesaiaan yang lain
Aplikasi
3. Guru ikut serta menggairahkan dalam kelas
dan memberi konstribusi 3. Mendiskusikan
padapembahasan penyelesaiaan penyelesaian masalah,
masalah mengkritisi dan menilai
4. Membantu dalam kemajuan penyelesaian masalah
penyelesaiaan masalah 4. Menarik kesimpulan akhir

Dengan tahap-tahap pembelajaran di Mulyono A (1999:37) memberikan batasan


atas, peserta didik diharapkan memiliki bahwa :
pengetahuan, kemampuan serta keterampilan
“Hasil belajar adalah kemampuan yang
untuk mengkonstruksi atau membangun
diperoleh anak setelah kegiatan belajar.
pengetahuan secara mandiri. Dengan
Belajar itu sendiri merupakan proses dari
pengetahuan awal yang telah dimiliki
seseorang, dimana hasil belajar tersebut
sebelumnya dan menghubungkannya dengan
dipengaruhi oleh inteligensi dan
konsep yang dipelajari, akhirnya peserta didik
penguasaan awal anak tentang materi
mampu mengkonstruksi pengetahuan baru.
yang diajarkan”.
(Wena; 2011)
Kemampuan kognitif adalah kemampuan
Adapun kelebihan dan kelemahan dari model
berpikir yang menurut taksonomi Bloom
pembelajaran generatif, yaitu sebagai berikut:
dalam Tanwey G.R (2003:45) secara hierarkis
2. Hasil Belajar terdiri atas:
Beberapa ahli telah memberikan definisi a. Pengetahuan
mengenai hasil belajar di antaranya adalah b. Pemahaman
c. Aplikasi
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 4

d. Analisis fisika peserta didik karena dengan model


e. Sintesis pembelajaran ini mereka sendiri yang
f. Evaluasi menemukan pengetahuan barunya sehingga
Berdasarkan uraian di atas, maka yang akan lebih mudah memahami konsep
dimaksud dengan hasil belajar adalah ukuran materinya yang akan berdampak
keberhasilan siswa berupa pengetahuan ilmu, meningkatkan hasil belajarnya.
kecakapan yang dicapai sebagai hasil dari C. Hipotesis Penelitian
suatu yang dipelajari dalam jangka waktu Berdasarkan latar belakang dan tinjauan
tertentu. pustaka, maka dirumuskanlah hipotesis
Dalam proses pembelajaran setiap guru penelitian sebagai berikut:
ingin mengetahui hasil yang dicapai siswanya “Penerapan model pembelajaran generatif
selama mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar fisika
mengetahui tingkat keberhasilan siswa peserta didik kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
digunakan alat ukur yaitu tes. Makassar”
3. Hubungan antara Model
Pembelajaran Generatif dan III. METODE PENELITIAN
Peningkatan Hasil Belajar
A. Jenis Penelitian
Dengan menggunkan pembelajaran
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
generatif, peserta didik akan lebih aktif dalam
Kelas (Classroom Action Research) dengan
mengikuti proses pembelajaran dan akan
tahapan-tahapan pelaksanaan meliputi
memahami betul konsep dasar dari materi
perencanaan, pelaksanaan tindakan,
yang diajarkan karena mereka yang
observasi/evaluasi, dan refleksi.
menemukan sendiri pengetahuan barunya
B. Variable Penenlitian
yang kemudian dihubungkan dengan
Variabel Penelitiannya adalah :
pengetahuan yang diberikan oleh guru
1. Peserta didik
sehingga mereka akan lebih mudah
2. Model pembelajaran generative
menyelesaikan soal-soal yang memiliki
3. Hasil belajar fisika
kesulitan yang tinggi. Bagaimanapun bentuk
C. Definisi Operasional Variabel
dan jenis soalnya, jika kita sudah mengetahui
Untuk menghindari kesalahan pengertian
kosepnya, maka akan lebih mudah
dari permasalahan yang diajukan serta
menyelesaikan persoalan-persoalan dalam
memudahkan pengumpulan data di lapangan,
fisika
maka akan dijelaskan definisi operasional
B. Kerangka Pikir
variable berikut :
Penerapan model pembelajaran
1. Peserta didik adalah peserta didik yang
generative dalam pembelajaran fisika
duduk di kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
dianggap mampu meningkatkan hasil belajar
Makassar.
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 5

2. Pembelajaran generatif merupakan suatu 1. Kegiatan Siklus I


model pembelajaran yang menekankan Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak
pada pengintegrasian secara aktif enam kali pertemuan atau 12 jam pelajaran
pengetahuan baru dengan menggunakan dengan alokasi waktu 12 x 45 menit. Prosedur
pengetahuan yang sudah dimiliki peserta kegiatan siklus I dapat dijabarkan sebagai
didik sebelumnya yang terdiri atas empat berikut.
tahap yaitu : eksplorasi, pemfokusan, a. Tahap Perencanaan
tantangan, dan penerapan. 1) Menelaah materi pelajaran fisika kelas
3. Hasil belajar siswa adalah skor total XI SMA Semester Ganjil untuk
yang diperoleh siswa setelah diberikan mengetahui materi yang akan diajarkan.
tes kemampuan koginitif pada setiap 2) Menentukan materi Gravitasi yang
akhir siklus. Dalam hal ini tes yang diajarkan dalam pelaksanaan siklus I
diberikan merupakan soal-soal pada 3) Mempersiapkan perangkat pembelajaran
tingkatan C3-C6 berupa Rencana Pelaksanaan
D. Waktu dan Tempat Penelitian Pembelajaran (RPP) yang akan
Penelitian ini dilaksanakan pada digunakan selama proses belajar-
semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang mengajar berlangsung dalam penelitian
berlokasi di SMA Negeri 9 Makassar. ini.
E. Subyek Penelitian 4) Membuat format observasi untuk
Subjek penelitian ini adalah siswa merekam bagaimana kondisi belajar-
Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar pada mengajar di kelas ketika pelaksanaan
semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 tindakan berlangsung.
dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. 5) Merancang dan membuat soal-soal, baik
F. Prosedur Penenlitian soal latihan di kelas, tugas pekerjaan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini rumah dan LKS (Lembar kerja Siswa)
dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I 6) Membuat tes hasil belajar untuk
dan siklus II. Siklus I dilaksanakan dalam mengukur hasil belajar fisika peserta
enam kali pertemuan dan siklus II didik setelah diajar dengan menggunakan
dilaksanakan dalam lima kali pertemuan. model pembelajaran generative.
Kegiatan-kegiatan pada siklus II merupakan b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
perbaikan dari siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini
Secara lebih rinci prosedur penelitian berlangsung lima kali pertemuan atau 10 x 45
tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai menit. Secara umum tindakan yang dilakukan
berikut: untuk setiap pertemuan (kegiatan
pembelajaran) pada siklus I ini adalah sebagai
berikut :
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 6

1) Fase Pendahuluan 4) Fase Aplikasi


a) Guru memberi salam dan a) Guru membantu peserta didik
mengabsen peserta didik memperjelas pendapat barunya
b) Guru menyampaikan tujuan b) Guru memastikan bahwa semua
pembelajaran peserta didik dapat menjelaskan
c) Guru memotivasi dan mengetahui penyelesaian masalah secara verbal
dengan pasti konsep awal peserta c) Guru ikut serta menggairahkan dan
didik member konstribusi pada
d) Guru mengklasifikasi konsep awal pembahasan penyelesaian maslah
peserta didik c. Tahap Observasi dan Evaluasi
e) Guru mengidentifikasi fakta yang Tahap observasi dan evaluasi ini dilaksanakan
berhubungan dengan konsep awal pada saat pemberian tindakan berlangsung,
peserta didik yaitu :
2) Fase Pemusatan 1) Observasi dilakukan selama proses
a) Guru membuat konteks pembelajaran berlangsung dengan
b) Guru menyediakan pengalaman menggunakan lembar observasi yang
belajar yang memotivasi peserta telah disusun.
didik 2) Hal-hal yang diamati observer (guru
c) Guru meminta pertanyaan terbuka mata pelajaran fisika) dalam hal ini
yang berorientasi pribadi adalah aktivitas selama proses
d) Guru menginterpretasi dan pembelajaran berlangsung, antara lain :
menjelaskan pandangan peserta a) Peserta didik yang hadir saat proses
didik belajar mengajar
3) Fase Tantangan b) Peserta didik yang mempunyai
a) Guru memfasilitasi pertukaran ide/gagasan
pendapat antar peserta didik dan c) Peserta didik yang bekerjasama
memelihara diskusi terbuka memecahkan masalah
b) Guru menyarankan prosedur yang d) Peserta didik yang bertanya baik
bersifat demonstrasi dan eksplorasi
c) Guru mempersentasikan bukti untuk e) Peserta didik yang mempunyai
pandangan ilmuan pemikiran berbeda dalam masalah
d) Guru menyusun masalah yang lebih yang sama
sederhana yang diselesaikan dengan f) Peserta didik yang bendengar dan
baik dengan menggunakan pendapat mencatat penjelasan guru
ilmiah g) Peserta didik yang menanggapi dan
memberi saran
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 7

h) Peserta didik yang melaporkan dianggap perlu untuk memecahkan


hasil secara lisan dan tertulis persoalan pada siklus II
i) Peserta didik yang menarik 2) Guru menyusun rencana baru dan
kesimpulan dibuatkan tindakannya, diantaranya
j) Peserta didik yang mampu mengawasi siswa dengan lebih tegas dan
menggunakan pengetahuan baru memberi teguran bagi siswa yang tidak
yang dimiliki untuk menyelesaikan disiplin, baik disaat guru menjelaskan
masalah-masalah fisika maupun saat mengerjakan soal latihan.
(mengerjakan soal-soal) b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
3) Memberikan evaluasi tes hasil belajar Tindakan pada siklus II ini adalah
pada siswa di akhir siklus I melanjutkan langkah-langkah yang telah
4) Menganalisis data hasil observasi dan tes dilakukan pada siklus I yang dianggap perlu
hasil belajar siswa untuk mengetahui dalam menyelesaikan persoalan yang muncul
skor yang diperoleh siswa setelah pada siklus I. Adapun tidakan yang dimaksud
mengikuti beberapa kali pertemuan adalah sebagai berikut :
melalui model pembelajaran Generatif. 1) Melanjutkan tindakan dengan model
d. Tahap Refleksi pembelajaran generatif dengan pokok
Dari hasil observasi pada pelaksanaan bahasan Elastisitas
tindakan siklus I, ada beberapa hal yang 2) Tugas-tugas yang dikumpulkan siswa
belum terasi. dikembalikan setelah diperiksa dan
Dengan melihat hasil akhir siklus I ini memberikan penjelasan penyelesaiaan
maka peneliti merencanakan tindakan pada tugas-tugas tersebut sebelum memasuki
siklus berikutnya untuk meningkatkan hasil materi baru sehingga siswa mengetahui
belajar fisika siswa dimana letak kesalahannya dalam
2. Kegiatan Siklus II meneyelesaikan tugas
Langkah-langkah yang dilakukan dalam 3) Sesekali guru memuji hasil kerja siswa
siklus II ini relatif sama dengan perencanaan serta memberi semangat kepada siswa
dan pelaksanaan dalam siklus I dengan yang masih perlu banyak latihan
mengadakan perbaikan sebagai berikut : 4) Memberi teguran bagi siswa yang tidak
a. Tahap Perencanaan disiplin, baik disaat guru menjelaskan
Dari hasil refleksi dari siklus I, maka pada maupun saat mengerjakan soal latihan,
tahap ini diambil langkah-langkah sebagai tetapi tegurannya dalam bentuk
berikut : pendekatan khusus dengan berusaha
1) Melanjutkan tahap-tahap perencanaan bersahabat dengan siswa terutama siswa-
yang telah dilakuakan pada siklus I yang siswa yang bermasalah.
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 8

c. Tahap Observasi dan Evaluasi dianalisis secara kuantitatif dengan


Tahap observasi di siklus II sama dengan menggunakan statistik deskriptif.
pelaksanaan observasi di siklus I Memberikan Untuk mengolah data hasil belajar dalam
evaluasi tes hasil belajar pada siswa di akhir penelitian, digunakan analisis dengan
siklus II prosedur sebagai berikut :
d. Tahap Refleksi 1. Membuat tabel distribusi data tes hasil
Setelah mengadakan perbaikan yang belajar yang meliputi subyek penelitian,
terdapat pada siklus I , hasil observasi dan nilai tertinggi, nilai terendah, dan nilai
evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata
pada siklus II dan semua siswa sudah tuntas. 2. Membuat tabel kategori berdasarkan
Aktivitas pada siklus II juga meningkat nilai hasil belajar dalam kategori yaitu :
sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,
Secara sederhana prosedur penelitian ini dan sangat tinggi. Adapun kriteria secara
dapat digambarkan dalam bagan berikut ini : deskriptif yang digunakan setelah sampai
pada persentase adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Kategori Nilai Hasil Belajar
Interval Kategori
Nilai Hasil Belajar
0-20 sangat rendah
21-40 Rendah
41-60 Sedang
61-80 Tinggi
Gambar 1. Prosedur Penelitian
(Suharsimi Arikunto, 2007: 16)
81-100 Sangat inggi
(Riduan, 2003 :41)
G. Teknik Pengumpulan Data 3. Membuat tabel klasifikasi tingkat

Jenis data dan cara pengambilan data ketuntasan belajar siswa

yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Tabel 3. Klasifikasi Ketuntasan Belajar
Fisika Siswa
data tentang hasil belajar fisika siswa yang Nilai Kategori
diperoleh dengan menggunakan tes hasil < 70 Tidak tuntas
≥ 70 Tuntas
belajar berupa soal essay pada akhir setiap
Pengelompokan tingkat ketuntasan
siklus. Selain itu, peneliti juga mengambil
belajar siswa memahami materi fisika
data mengenai keaktifan dan aktivitas siswa
dalam kategori tuntas atau tidak tuntas
dalam mengikuti KBM yang diperoleh
didasarkan pada acuan KKM yang
melalui lembar observasi.
ditentukan SMA Negeri 9 Makassar.
H. Teknik Analisis Data
4. Membuat diagram batang berdasarkan
Data yang diperoleh dari pelaksanaan
distribusi nilai hasil belajar siswa dan
observasi dianalisis secara kualitatif
ketuntasan hasil belajar siswa
sedangkan data hasil belajar fisiska siswa
kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 9

5. Berdasarkan hasil klasifikasi ketuntasan hasil analisis kuantitatif dan hasil analisis
belajar, maka penarikan kesimpulan kualitatif. Hasil analisis kuantitatif adalah
akhir apakah siswa kelas XI IPA1 SMA gambaran tingkat penguasaan siswa melalui
Negeri 9 Makassar dinyatakan tuntas tes hasil belajar sebagai refleksi dari proses
atau tidak tuntas dalam pembelajaran belajar mengajar melalui model pembelajaran
fisika dengan menerapkan model generatf baik siklus I maupun siklus II pada
pembelajaran generatif serta berapa siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar.
peningkatannya. Hasil analisis kualitatif dalah rumusan
I. Indikator Keberhasilan penelitian dalam bentuk pernyataan yang
Indikator keberhasilan dari penelitian ini diarahkan untuk mencapai indikator
adalah jika 80% dari jumlah siswa mencapai keberhasilan yang diajukan dalam penelitian
nilai ketuntasan minimal 70. Selain itu, ini. Pernyataan ini didasarkan pada data yang
penelitian ini dianggap berhasil jika terjadi diperoleh dari hasil pengamatan selama
peningkatan nilai aktivitas siswa dari siklus I proses pembelajaran pada akhir siklus.
ke siklus II. 1. Data Hasil Belajar
Dari hasil analisis tes hasil belajar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Fisiska siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
A. Hasil Penilitian
Makassar pada siklus I dan II dapat dilihat
Pada bagian ini di bahas secara rinci
pada tabel 4 dibawah ini
mengenai hasil penelitian yang terdiri dari

Tabel 4. Statistik Nilai Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar
Nilai Statistik
NO Statistik
Siklus I Siklus II
1 Subyek Penelitian 39 39
2 Nilai Tertinggi 84 92
3 Nilai Terendah 37 70
4 Rata-rata 72,62 84,13

Tabel 5. Distribusi dan Persentase Nilai Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri
9 Makassar pada Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Nilai Kategori
Frek. Persentase% Frek. Persentase%
1 0-20 Sangat rendah - 0,00 - 0,00
2 21-40 Rendah 1 2,56 - 0,00
3 41-60 Sedang 1 2,56 - 0,00
4 61-80 Tinggi 34 87,19 8 20,53
5 81-100 Sangat tinggi 3 7,69 31 79,47
Jumlah 39 100,00 39 100,00

Selanjutnya untuk melihat ketuntasan diperoleh siswa dibagi menjadi dua interval
belajar siswa, maka keseluruhan nilai yang nilai dalam kategori ketuntasan belajar.
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 10

Persentase dan kategori ketuntasan belajar Makassar dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
yang berlaku di Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9

Tabel 6. Persentase dan Kategori Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
Makassar pada Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Nilai Kategori
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
1 < 70 Tidak tuntas 2 5,13 0 0,00
2 ≥ 70 Tuntas 37 94,87 39 100,00
Jumlah 39 100,00 39 100,00

2. Hasil Observasi Siklus I dan II


Tabel 7. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
Makassar pada Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Kompenen yang Diamati
I II III IV V I II III IV
Peserta didik yang hadir saat
1 38 38 37 38 39 39 39 39 35
proses belajar mengajar
Peserta didik yang
2 5 5 7 10 3 15 15 17 12
mempunyai ide/gagasan
Peserta didik yang
3 bekerjasama memecahkan 33 34 34 35 35 35 37 39 39
masalah
Peserta didik yang bertanya
4 2 3 3 5 5 6 10 10 7
baik dan eksplorasi
Peserta didik yang
mempunyai pemikiran
5 2 2 7 3 3 5 7 5 5
berbeda dalam masalah yang
sama
Peserta didik yang
6 berkominikasi secara runtut 2 5 8 8 11 10 12 14 15
dan bermakna
Peserta didik yang
7 mendengar dan mencatat 35 35 36 35 37 39 39 39 35
penjelasan guru
Peserta didik yang
8 menanggapi dan memberi 1 3 4 5 6 6 5 7 8
saran
Peserta didik yang
9 melaporkan hasil secara lisan 8 8 8 8 8 8 8 8 8
dan tertulis
Peserta didik yang menarik
10 1 1 3 3 3 4 5 8 10
kesimpulan
Peserta didik yang mampu
menggunakan pengetahuan
baru yang dimiliki untuk
11 15 17 24 25 34 38 38 39 35
menyelesaikan masalah-
masalah fisika (mengerjakan
soal-soal)
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 11

Dari hasil observasi di atas menunjukkan 5) Masih kurang peserta didik yang
bahwa aktivitas siswa dalam proses member tanggapan dan saran saat diskusi
pembelajaran mengalami peningkatan dan hal kelas
inilah yang kan berdampak pada hasil 6) Masih ada peserta didik yang tidak
belajarnya mampu menarik kesimpulan
3. Refleksi Siklus I dan II 7) Masih ada peserta didik yang tidak
a. Refleksi Siklus I mampu menggunakan pengetahuan baru
Dari hasil tes yang dilakukan di akhir yang dimiliki untuk menyelesaikan
siklus menunjukkan bahawa ketuntasan masalah-masalah fisika (mengerjakan
belajar siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 soal-soal)
Makassar dalam memahami materi fisika Dengan melihat hasil akhir siklus I ini
melalui model pembelajaran generatif sudah maka peneliti merencanakan tindakan pada
mencapai target yaitu 80% dari seluruh siswa siklus berikutnya untuk meningkatkan hasil
dan hanya dua orang siswa yang tidak tuntas, belajar fisika siswa, yaitu sebagai berikut :
tetapi untuk lebih meyakinkan bahwa terjadi 1) Memberikan perhatian pada siswa yang
peningkatan maka dilanjutkan siklus kedua. tidak aktif selama KBM berlangsung
Sedangkan dari hasil observasi yang 2) Memotivasi siswa agar berani
pada pelaksanaan siklus I terdapat beberapa menyampaikan ide dan gagasannya
kekurangan, diantaranya adalah 3) Memacu keberanian siswa untuk
1) Masih ada beberapa peserta didik yang bertanya jika ada hal-hal yang tidak
melakukan aktivitas lain pada saat guru dipahami selama KBM berlangsung
menyampaikan materi pembelajaran, 4) Memacu keberanian peserta didik agar
seperti membicarakan hal di luar berani menyampaikan pemikiran berbeda
pelajaran dan mengerjakan tugas lain dalam masalah yang sama
diluar pelajaran 5) Memberikan peluang peserta didik untuk
2) Masih ada beberapa peserta didik yang menanggapi dan member saran
tidak berani menyampaikan ide dan 6) Menggairahkan siswa sehingga mampu
gagasannya menarik kesimpulan
3) Masih banyak peserta didik yang tidak 7) Memberikan lebih banyak contoh soal-
berani menanyakan kesulitannya pada soal sehingga siswa mampu
guru mengembangkan pengetahuan barunya
4) Masih banyak peserta didik yang tidak 8) Memberikan bimbingan khusus untuk
mampu menyampaikan pemikiran siswa yang belum tuntas.
berbeda dalam masalah yang sama
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 12

b. Refleksi Siklus II observasi, siswa yang tuntas hanya 57%


Pada pelaksanaan tindakan siklus II kemudian meningkat pada siklus I menjadi
pelaksanaan pembelajaran melalui model 94, 87% dan 100% pada siklus II. Hasil
pembelajaran generative sudah berjalan penelitian ini dapat mengungkapkan bahwa
secara maksimal sesuai dengan tujuan yang dengan penerapan model pembelajaran
diharapkan walaupun belum semua siswa generati dapat meningkatkan hasil belajar
yang aktif dikelas, tetapi hal ini juga siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9
terkendala masalah waktu yang membatasi Makassar.
kegiatan pembelajaran di kelas. Indikator keberhasilan yang digunakan
Berdasarkan hasil tes pada siklus II yang dalam penelitian ini adalah 80% siswa yang
diperoleh oleh siswa menunjukkan hasil yang tuntas dan terjadi peningkatan dari siklus I ke
sangat memuakan yaitu 100% yang tuntas ( siklus II.
mencapai nilai ≥ 70 ) Pada siklus I indikator keberhasilan yang
B. Pembahasan ditetapkan oleh peneliti sudah tercapai dan
Dalam penelitian ini tes hasil belajar hanya terdapat dua orang siswa yang tidak
diberikan di akhir setiap siklus setelah tuntas. Hal ini tidak serta merta membuat
diterapkan model pembelajaran generatif. Tes peneliti puas dan menghentikan
hasil belajar fisika siswa pada siklus I yaitu penelitiannya. Peneliti kemudian melanjutkan
soal essay untuk materi gravitasi. Sebelum ke siklus II untuk melihat apakah terjadi
diberikan pada siswa yang ingin diteliti, peningkatan nilai yang di peroleh siswa dari
instrument ini terlebih dahulu di validasi oleh siklus I ke siklus II atau malah terjadi
dosen pembimbing. Dari 7 item soal yang sebaliknya dan peneliti juga ingin mengatasi
diberikan ternyata hanya 5 item soal yang dua siswa yang belum tuntas. Selain itu,
valid. Sedangkan tes hasil belajar fisika siswa penelitian tindakan kelas ini tidak hanya
pada siklus II yaitu soal essay untuk materi melihat hasil akhir atau hasil belajar siswa
elastisitas, dari 6 item soal yang diberikan, saja, tetapi peniliti juga memperhatikan
hanya 4 item soal yang valid. peningkatan aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan hasil analisis data secara Menyimak hasil penelitian ini, dapat
kuantitatif dengan menggunakan statistik dipaparkan bahwa pembelajaran dengan
deskriptif diperoleh nilai rata-rata pada siklus menggunakan modell pembelajaran generatif
I adalah 72,62 dan pada siklus II 84,13. akan efektif, karena dengan model
Dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran ini mereka sendiri yang
siklus I adalah 37 dari 39 jumlah siswa atau menemukan pengetahuan barunya sehingga
sekitar 94,87% dan pada siklus II adalah akan lebih mudah memahami konsep
100%. Hal ini menunjukkan bahawa terjadi materinya yang akan berdampak
peningkatan hasil belajar siswa dari awal meningkatkan hasil belajarnya.
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 13

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat 3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin
dikemukakan bahwa pembelajaran dengan mengembangkan lebih lanjut model
menggunakan model pembelajaran generatif pembelajaran generatif agar
bila diterapkan dengan baik tentunya akan memodifikasi metode maupun
meningkatakan antusias siswa untuk strateginya agar memperoleh hasil
mengetahui lebih banyak tentang fisika. belajar yang maksimal.
Dengan demikian, akan tercipta proses belajar
PUSTAKA
yang bermakna yang pada giliranya akan
[1] Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007.
diperoleh hasil belajar yang optimal. Oleh
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT.
karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar Bumi
[2] Aksara Holil, Anwar. 2012. Model
fisika siswa adalah dengan memberikan
Pembelajaran Generatif.
model pembelajaran generatif khususnya [3] Mulyono, A. 1999. Pendidikan Bagi
Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta :
bagi siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
Rineka Cipta.
Makassar tahun ajaran 2014/2015. [4] Riduan. 2003. Dasar-Dasar Statistik.
Bandung : Alfa Beta
[5] Tanwey, GR. 2003. Evaluasi Hasil
V. PENUTUP
Belajar. Surabaya : Yayasan Pengkajian
A. Kesimpulan Pengembangan Pendidikan Indonesia
Timur (YP3IT)
Berdasarkan data yang diperoleh baik
[6] Wena, Made. 2011. Strategi
data kuantitatif dan kualitatif , maka Pembelajaran Inovatif Kontemporer
(Suatu Tinjauan Konseptual
disimpulkan bahwa penerapan model
Operasional) Edisi Pertama Cetakan 5.
pembelajaran generati dapat meningkatkan Jakarata : Bumi Aksara.
hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA1 SMA
Negeri 9 Makassar tahun ajaran 2014/2015.
B. Saran
Untuk meningkatkan hasil belajar fisika
di SMA Negeri 9 Makassar, maka disarankan:
1. Pembelajaran dengan model
pembelajaran generatif dapat digunakan
sebagai alternatif model pembelajaran
dalam lingkungan sekolah.
2. Guru hendaknya lebih kreatif dan
inovatif dalam memilih stategi
pembelajaran yang relevan dengan
materi untuk menciptakan lingkungan
belajar yang lebih menyenangkan bagi
siswa.

Anda mungkin juga menyukai