Abstrak – Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri
atas dua siklus dan melibatkan tiga variabel yaitu peserta didik yakni siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
Makassar tahun ajaran 2014/2015, model pembelajaran generatif dan hasil belajar fisika siswa. Yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar tahun ajaran
2014/2015. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar berupa soal essay pada akhir setiap
siklus. Hasil analisis deskriptif mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar fisika siswa
kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar dari siklus I ke siklus II setelah diterapakan model pembelajaran
generative dengan metode eksperimen dan diskusi dalam pembelajaran Fisika. Hal ini dapat dilihat dari
nilai nilai rata-rata yang diperoleh pada evaluasi akhir setiap siklus dimana pada siklus I adalah 72,62
sedangkan pada siklus II adalah 84,13. Dengan membandingkan kedua nilai rata-rata di atas dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah diterapakan model
pembelajaran generatif. Dari hasil observasi aktivitas siswa juga terlihat terjadi peningkatan dari siklus
I ke siklus II. Hal inilah yang juga menunjang terjadinya peningkatan hasil belajar fisika siswa. Kita
dapat menyimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran generative dalam pembelajaran fisika
dianggap mampu meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik karena dengan model pembelajaran ini
siswa sendiri yang menemukan pengetahuan barunya sehingga akan lebih mudah memahami konsep
materinya yang akan berdampak meningkatkan hasil belajarnya.
70 yaitu hanya 57% yang dites melalui tertarik untuk mengambil judul “Penerapan
ulangan harian. Dalam hal ini, peneliti Model Pembelajaran Generatif untuk
menggunakan model pembelajaran generative Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta
untuk meningkatkan hasil belajar peserta Didk Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
didik terutama untuk menyelesaikan soal-soal Makassar”
tingkat tinggi.
II. LANDASAN TEORI
Dengan menggunkan pembelajaran
generatif, peserta didik akan lebih aktif dalam A. Landasan Teori
mengikuti proses pembelajaran dan akan 1. Model Pembelajaran Generatif
memahami betul konsep dasar dari materi Pembelajaran generatif merupakan suatu
yang diajarkan karena mereka yang model pembelajaran yang menekankan pada
menemukan sendiri pengetahuan barunya pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru
yang kemudian dihubungkan dengan dengan menggunakan pengetahuan yang
pengetahuan yang diberikan oleh guru sudah dimiliki peserta didik sebelumnya
sehingga mereka akan lebih mudah (Holil, 2012).
menyelesaikan soal-soal yang memiliki Berikut ini ditampilkan ringkasan
kesulitan yang tinggi sehingga hasil kegiatan guru dan peserta didik dalam
belajarnya dapat meningkat. pembelajaran generative (Natsir, 2004 : 90-
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti 92)
5. Mempersentasikan
ide/pendapat ke kelompok
1. Memfasilitasi pertukaran 1. Menanggapi pendapat
pendapat antar peserta didik peserta didik yang lain,
2. Memelihara diskusi terbuka seluruh peserta didik dalam
3. Menyarankan prosedur yang kelas
bersifat demonstrasi 2. Mengujui validitas dari
4. Mempersentasikan bukti untuk pendapat peserta didik
pandangan ilmuan dengan meminta bukti
Tantangan
5. Menerima reaksi peserta didik 3. Membandingkan pendapat
terhadap pendapat baru ilmuan dengan pendapat
6. Menyusun masalah yang lebih teman kelas
sederhana yang diselesaikan
dengan baik sekali dengan
menggunakan pendapat yang
ilmiah (sesuai pendapat ilmuan)
1. Membantu peserta didik 1. Menyelesaikan masalah
memperjelas pendapat barunya. praktis dengan
2. Memastikan bahwa semua peserta menggunakan konsep
didik dapat menggambarkan dalam situasi baru
penyelesaiaan masalah secara 2. Mempersentasikan
verbal penyelesaiaan yang lain
Aplikasi
3. Guru ikut serta menggairahkan dalam kelas
dan memberi konstribusi 3. Mendiskusikan
padapembahasan penyelesaiaan penyelesaian masalah,
masalah mengkritisi dan menilai
4. Membantu dalam kemajuan penyelesaian masalah
penyelesaiaan masalah 4. Menarik kesimpulan akhir
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Tabel 3. Klasifikasi Ketuntasan Belajar
Fisika Siswa
data tentang hasil belajar fisika siswa yang Nilai Kategori
diperoleh dengan menggunakan tes hasil < 70 Tidak tuntas
≥ 70 Tuntas
belajar berupa soal essay pada akhir setiap
Pengelompokan tingkat ketuntasan
siklus. Selain itu, peneliti juga mengambil
belajar siswa memahami materi fisika
data mengenai keaktifan dan aktivitas siswa
dalam kategori tuntas atau tidak tuntas
dalam mengikuti KBM yang diperoleh
didasarkan pada acuan KKM yang
melalui lembar observasi.
ditentukan SMA Negeri 9 Makassar.
H. Teknik Analisis Data
4. Membuat diagram batang berdasarkan
Data yang diperoleh dari pelaksanaan
distribusi nilai hasil belajar siswa dan
observasi dianalisis secara kualitatif
ketuntasan hasil belajar siswa
sedangkan data hasil belajar fisiska siswa
kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 9
5. Berdasarkan hasil klasifikasi ketuntasan hasil analisis kuantitatif dan hasil analisis
belajar, maka penarikan kesimpulan kualitatif. Hasil analisis kuantitatif adalah
akhir apakah siswa kelas XI IPA1 SMA gambaran tingkat penguasaan siswa melalui
Negeri 9 Makassar dinyatakan tuntas tes hasil belajar sebagai refleksi dari proses
atau tidak tuntas dalam pembelajaran belajar mengajar melalui model pembelajaran
fisika dengan menerapkan model generatf baik siklus I maupun siklus II pada
pembelajaran generatif serta berapa siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar.
peningkatannya. Hasil analisis kualitatif dalah rumusan
I. Indikator Keberhasilan penelitian dalam bentuk pernyataan yang
Indikator keberhasilan dari penelitian ini diarahkan untuk mencapai indikator
adalah jika 80% dari jumlah siswa mencapai keberhasilan yang diajukan dalam penelitian
nilai ketuntasan minimal 70. Selain itu, ini. Pernyataan ini didasarkan pada data yang
penelitian ini dianggap berhasil jika terjadi diperoleh dari hasil pengamatan selama
peningkatan nilai aktivitas siswa dari siklus I proses pembelajaran pada akhir siklus.
ke siklus II. 1. Data Hasil Belajar
Dari hasil analisis tes hasil belajar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Fisiska siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
A. Hasil Penilitian
Makassar pada siklus I dan II dapat dilihat
Pada bagian ini di bahas secara rinci
pada tabel 4 dibawah ini
mengenai hasil penelitian yang terdiri dari
Tabel 4. Statistik Nilai Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 Makassar
Nilai Statistik
NO Statistik
Siklus I Siklus II
1 Subyek Penelitian 39 39
2 Nilai Tertinggi 84 92
3 Nilai Terendah 37 70
4 Rata-rata 72,62 84,13
Tabel 5. Distribusi dan Persentase Nilai Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri
9 Makassar pada Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Nilai Kategori
Frek. Persentase% Frek. Persentase%
1 0-20 Sangat rendah - 0,00 - 0,00
2 21-40 Rendah 1 2,56 - 0,00
3 41-60 Sedang 1 2,56 - 0,00
4 61-80 Tinggi 34 87,19 8 20,53
5 81-100 Sangat tinggi 3 7,69 31 79,47
Jumlah 39 100,00 39 100,00
Selanjutnya untuk melihat ketuntasan diperoleh siswa dibagi menjadi dua interval
belajar siswa, maka keseluruhan nilai yang nilai dalam kategori ketuntasan belajar.
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 10
Persentase dan kategori ketuntasan belajar Makassar dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
yang berlaku di Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
Tabel 6. Persentase dan Kategori Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
Makassar pada Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Nilai Kategori
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
1 < 70 Tidak tuntas 2 5,13 0 0,00
2 ≥ 70 Tuntas 37 94,87 39 100,00
Jumlah 39 100,00 39 100,00
Dari hasil observasi di atas menunjukkan 5) Masih kurang peserta didik yang
bahwa aktivitas siswa dalam proses member tanggapan dan saran saat diskusi
pembelajaran mengalami peningkatan dan hal kelas
inilah yang kan berdampak pada hasil 6) Masih ada peserta didik yang tidak
belajarnya mampu menarik kesimpulan
3. Refleksi Siklus I dan II 7) Masih ada peserta didik yang tidak
a. Refleksi Siklus I mampu menggunakan pengetahuan baru
Dari hasil tes yang dilakukan di akhir yang dimiliki untuk menyelesaikan
siklus menunjukkan bahawa ketuntasan masalah-masalah fisika (mengerjakan
belajar siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9 soal-soal)
Makassar dalam memahami materi fisika Dengan melihat hasil akhir siklus I ini
melalui model pembelajaran generatif sudah maka peneliti merencanakan tindakan pada
mencapai target yaitu 80% dari seluruh siswa siklus berikutnya untuk meningkatkan hasil
dan hanya dua orang siswa yang tidak tuntas, belajar fisika siswa, yaitu sebagai berikut :
tetapi untuk lebih meyakinkan bahwa terjadi 1) Memberikan perhatian pada siswa yang
peningkatan maka dilanjutkan siklus kedua. tidak aktif selama KBM berlangsung
Sedangkan dari hasil observasi yang 2) Memotivasi siswa agar berani
pada pelaksanaan siklus I terdapat beberapa menyampaikan ide dan gagasannya
kekurangan, diantaranya adalah 3) Memacu keberanian siswa untuk
1) Masih ada beberapa peserta didik yang bertanya jika ada hal-hal yang tidak
melakukan aktivitas lain pada saat guru dipahami selama KBM berlangsung
menyampaikan materi pembelajaran, 4) Memacu keberanian peserta didik agar
seperti membicarakan hal di luar berani menyampaikan pemikiran berbeda
pelajaran dan mengerjakan tugas lain dalam masalah yang sama
diluar pelajaran 5) Memberikan peluang peserta didik untuk
2) Masih ada beberapa peserta didik yang menanggapi dan member saran
tidak berani menyampaikan ide dan 6) Menggairahkan siswa sehingga mampu
gagasannya menarik kesimpulan
3) Masih banyak peserta didik yang tidak 7) Memberikan lebih banyak contoh soal-
berani menanyakan kesulitannya pada soal sehingga siswa mampu
guru mengembangkan pengetahuan barunya
4) Masih banyak peserta didik yang tidak 8) Memberikan bimbingan khusus untuk
mampu menyampaikan pemikiran siswa yang belum tuntas.
berbeda dalam masalah yang sama
JPF | Volume 3 | Nomor 1 | ISSN: 2302-8939 | 12
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat 3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin
dikemukakan bahwa pembelajaran dengan mengembangkan lebih lanjut model
menggunakan model pembelajaran generatif pembelajaran generatif agar
bila diterapkan dengan baik tentunya akan memodifikasi metode maupun
meningkatakan antusias siswa untuk strateginya agar memperoleh hasil
mengetahui lebih banyak tentang fisika. belajar yang maksimal.
Dengan demikian, akan tercipta proses belajar
PUSTAKA
yang bermakna yang pada giliranya akan
[1] Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007.
diperoleh hasil belajar yang optimal. Oleh
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT.
karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar Bumi
[2] Aksara Holil, Anwar. 2012. Model
fisika siswa adalah dengan memberikan
Pembelajaran Generatif.
model pembelajaran generatif khususnya [3] Mulyono, A. 1999. Pendidikan Bagi
Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta :
bagi siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 9
Rineka Cipta.
Makassar tahun ajaran 2014/2015. [4] Riduan. 2003. Dasar-Dasar Statistik.
Bandung : Alfa Beta
[5] Tanwey, GR. 2003. Evaluasi Hasil
V. PENUTUP
Belajar. Surabaya : Yayasan Pengkajian
A. Kesimpulan Pengembangan Pendidikan Indonesia
Timur (YP3IT)
Berdasarkan data yang diperoleh baik
[6] Wena, Made. 2011. Strategi
data kuantitatif dan kualitatif , maka Pembelajaran Inovatif Kontemporer
(Suatu Tinjauan Konseptual
disimpulkan bahwa penerapan model
Operasional) Edisi Pertama Cetakan 5.
pembelajaran generati dapat meningkatkan Jakarata : Bumi Aksara.
hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA1 SMA
Negeri 9 Makassar tahun ajaran 2014/2015.
B. Saran
Untuk meningkatkan hasil belajar fisika
di SMA Negeri 9 Makassar, maka disarankan:
1. Pembelajaran dengan model
pembelajaran generatif dapat digunakan
sebagai alternatif model pembelajaran
dalam lingkungan sekolah.
2. Guru hendaknya lebih kreatif dan
inovatif dalam memilih stategi
pembelajaran yang relevan dengan
materi untuk menciptakan lingkungan
belajar yang lebih menyenangkan bagi
siswa.