Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Sosial

1. Pertemuan Dua

Pengantar Pengaruh Sosial

Upaya untuk mengubah tingkah laku,sikap atau perasaan individu atau kelompok ada 2 ;
• Between skin > individu mempengaruhi dan berhubungan satu sama lain (terlihat)
• Unseen social force > Dapat mendorong atau menarik individu untuk memiliki
tingkah laku tertentu (tidak terlihat)

How social influence works?


1. informational social influence (informasi pengaruh social).
Kita menggunakan opini dan tindakan mereka sebagai panduan opini dan tindakan
kita. Tindakan dan opini orang lain menegaskan kenyataan social bagi kita, dan kita
menggunakan semuanya itu sebagai pedoman bagi tindakan dan opini kita sendiri.
• Ambigu > seseorang akan bertindak berbeda jika mengetahui secara pasti
mengenai situasi yang mereka hadapi, semakin tidak jelas atau ambigu
sebuah situasi maka semakin besar seseorang tidak ingin bereaksi, karena
khawatir salah dalam menginterpretasi situasi tersebut. Sebaliknya, jika
situasi yang dihadapi jelas maka seseorang akan lebih cepat dan tanggap.
• Krisis

Informational
1) Need to know
2) Need to be bright

2. Normative social influence (Pengaruh social normative).


Pengaruh orang lain yang menuntun kita untuk menyesuaikan diri agar disukai dan
diterima oleh mereka.

Social
1) Need to be accepted (Butuh di terima)
2) Need to be lived (perlu untuk hidup)

Social Norms

-The implicit or explicit rules a group has for the acceptable behaviors, values, and beliefs of
its members (Aronson, 2016).

- Aturan implisit (tidak secara jelas) atau eksplisit (terus terang) yang dimiliki suatu
kelompok untuk perilaku, nilai, dan kepercayaan yang dapat diterima dari anggotanya
(Aronson, 2016).

Dua aturan social norms


• Injunctive norms > Norma yang dinyatakan secara tegas dan tertulis (eksplisit) dan
memiliki sanksi ketika dilanggar.
suatu aturan yang tidak di langar atau sesuai aturan dan rewards dan punishments
nya jelas.
• Descriptive norms > norma yang tidak dinyatakan secara tegas dan tertulis.
Suatu aturan yang dilanggar walaupun ia tau bahwa hal tersebut salah.

2. Pertemuan Tiga

Tokoh-tokoh beserta teorinya

A. Stanly milgram (1933)


Melakukan eksperimen > The banality of evil (patuh terhadap otoritas)
Teori
Obedience adalah bentuk pengaruh social dimana individu akan cenderung patuh
terhadap figure otoritas meskipun perilaku tersebut berlawanan dengan hati Nurani.

B. Solomon Asch
Teori
• Konformitas > Cenderung untuk menyamakan dengan pilihan orang lain
• Terdapat 3 poin utama
o Konformitas itu sendiri, meskipun tindakannya salah
o Kebulatan suara kelompok
o Berkurangnya konformitas jika tidak melihat orang lain

C. Muzafer sheriff (1986)


Teori
• Social judgement > perubahan persepsi pada individu menjadi persepsi social yang di
pengaruhi oleh involvement (kognitif dan mental)
• Terbentuk range of position (penerimaan, penolakan dan tidak terlihat)

D. Philip Zimbardo (1933)


Melakukan eksperimen > Stanford prison
Teori
• The lucifer effect > Bagaimana seseorang yang pada dasarnya baik dan bertindak
jahat karena adanya situasi yang mendesak dan wewenang yang dimiliki
• Shyness clinic > Untuk mengelola rasa malu dengan memberikan Latihan beserta
dorongan untuk membantu individu memperkuat keterampilan social dan
kepercayaan diri.

E. irving Janis (1918)


Teori
• Group Think > Misal pengambilan keputusan anggota tim dalam pekerjaan. Semua
orang setuju saja tanpa memberikan pendapat kritis hanya karena merasa tidak
enak, kurang memiliki power, atau main aman agar terhindar dari konflik.
F. Maximillien Ringelmann (1861)
Eksperimen > Rope pulling eksperimen (efek hilangnya kinerja kerja)
Teori
• Social loafing > menurunnya intensitas kinerja individu saat berada dalam suatu
kelompok dibandingkan saat melakukan tugasnya sendiri
• Tidak menaruh kinerjanya dengan baik dan menaruh ekspektasi pada orang lain.

3. Pertemuan empat

Group dynamics
➢ Sistem terbuka dan kompleks dengan dorongan internal dan eksternal yang
mempengaruhi keseluruhan perilaku kelompok (Kurt Lewin)
➢ Definisi > Sebuah kelompok terdiri dari dua atau lebih orang yang berinteraksi dan
saling bergantung (interdependent) dalam memenuhi kebutuhan dan tujuan
mereka, sehingga mereka saling mempengaruhi (Cartwright & Zander, 1968; Lewin,
1948; Turner, 1982)

Kelompok
➢ Marvin Shaw (1981) mengatakan bahwa kelompok memiliki kesamaan : para
anggotanya saling berinteraksi
➢ Kelompok ada Ketika dua orang atau lebih saling berinteraksi dalam beberapa waktu,
saling memengaruhi, dan menanggap diri mereka sebagai satu kesatuan(us). (Myers,
2022)
➢ Dua individu atau lebih yang melakukan interaksi tatap muka, masing-masing
menyadari dirinya sebagai anggota dalam kelompok dan orang lain sebagai milik
kelompok, serta menyadari adanya ketergantungan yang positif di antara mereka
dalam usaha mencapai tujuan bersama (Johnson dan Johnson, 1987).

Kelompok social
• Social Groups > sekumpulan orang yang berinteraksi dan mempunyai tujuan yang
sama. Ex/ Keluarga, pertemanan, komunitas, rekan kerja, rukun tetangga.
• Social aggregate > sekumpulan orang yang tidak saling kenal atau tidak berinteraksi
namun ada di tempat yang sama . Ex/ orang-orang yang menyaksikan keributan
• Social category > sesuatu yang mencolok bisa berinteraksi atau tidak. Ex/ usia, jenis
kelamin, agama.
Why people join groups?
1) Obligatory interdependence > Bawaan manusia
2) Safety > memberikan rasa nyaman
3) Feel distinctive > perasaan berbeda dengan kelompok lain atau terasa khas
4) Social identity > identitas persepsi yang sesuai atau sama dengan anggota dalam
kelompok
5) Affiliation > untuk membentuk suatu hubungan/kerjasama untuk mendapatkan
afeksi, kesetiaan/ memenuhi kebutuhan untuk diterima
6) Power
7) Goal achievement > mempunyai tujuan yang sama
Alasan adanya kelompok
➢ Kedekatan (proximity) > semakin dekat jarak geografis antara dua orang maka
semakin meningkat meningkatkan peluang interaksi
➢ Kesamaan (similarity) > seperti kesamaan minat, nilai, usia untuk membentuk
kelompok sosial

Struktur kelompok
• Social norms > aturan yang menjadi pedoman perilaku dalam suatu kelompok
• Social roles > mengatur perilaku seseorang berdasarkan norma yang berlaku dalam
kelompok
• Social status > posisi seseorang dalam kelompok

5 stage of group Development (tahapan perkembanga kelompok). Tuckman (1965, 1998).


1) Forming > anggota kelompok baru mengenal satu sama lain dan mencoba
menemukan tujuan dan peran mereka di dalam kelompok.
2) Storming > anggota kelompok mulai menantang satu sama lain, menunjukkan
perbedaan pendapat, dan mencoba untuk memperoleh posisi dan pengaruh dalam
kelompok.
3) Norming > Anggota kelompok mulai saling menghormati dan menerima peran
masing-masing dalam kelompok.
4) Performing > kelompok bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
bersama. Anggota kelompok saling membantu dan saling mempercayai.
5) Adjourning > adanya perpisahan
6) Mourning > kelompok merasa sedih dan kehilangan setelah kelompok mereka
dibubarkan, dan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Klasifikasi kelompok
a. Formal group
• Adanya pembagian tugas dalam struktur organisasi
• Mempunyai aturan agar mengatu hubungan antar sesame
• Ex/ sekolah, lembaga pemerintah, perusahaan.
b. Informal group
• Ada kontak social yang tidak dapat dihindari
• Tidak mempunyai struktur organisasi
• Terbentuk karena adanya pertemuan berulang kali
• Ex/ teman sebaya, kelompok arisan.

Primari dan secondary group


➢ Primary group > saling mengenal dan adanya kerja sama yang erat. Ex/ keluarga,
Rukun tetangga, kelompok belajar.
➢ Secondary group > kelompok-kelompok yang ada dalam suatu kelompok. Ex/ partai
politik, perhimpunan serikat pekerja, koperasi, perseroan terbatas (PT), persatuan
guru Republik Indonesia (PGRI).

Pembagian kelompok
➢ Ingroup > tempat dimana kita menjadi bagiannya. Ex/ sekelompok ibu2 mengadakan
arisan bersama setiap periodenya,mereka memiliki perasaan dekat dan faktor
simpatik.
➢ Outgroup > dimana kita tidak menjadi bagiannya. Ex/ ketika kita berhadapan dgn
klompok lain dalam kopetisi debat. mereka merupakan lawan dari in-group
kita.

4. Pertemuan lima

Social influences amd groups

Konformitas
➢ Konformitas muncul ketika individu mengikuti perilaku, persepsi, maupun opini
orang lain, dikarenakan oleh tekanan orang lain, baik yang nyata maupun yang
dibayangkan. Hasil dari proses konformitas bisa positif bisa juga negatif.
➢ Budaya barat > konformitas di anggap negative
➢ Budaya timur > konformitas menjaga harmonisasi ( social glue)

Non-Conform
➢ Reactance > dalam banyak keadaan, orang akan berusaha menghindari pilihan atau
menghindari pilihan mereka dibatasi oleh orang lain atau mengembalikan pilihannya
ketika mereka sudah terbatasi.
➢ Power > Seseorang mengetahui kekuatan dirinya
➢ Asserting > Memaksakan
➢ Uniqueness > Efek Keunikan Palsu adalah pengamatan bahwa kebanyakan orang
secara keliru percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan, karakteristik positif, atau
kombinasi dari mereka yang tidak dimiliki orang lain.

Minority influences
Proses pengaruh sosial saat minoritas jumlah dan kekuatan dapat mengubah sikap dari
mayoritas.

Social Identity theory


• seseorang memiliki kelekatan emosional terhadap kelompok sosialnya.
• merupakan “Grand Theory” pada psikologi social.

• Pada suatu situasi sosial individu berpikir dirinya atau orang lain adalah anggota dari
suatu kelompok dibandingkan melihatnya sebagai individu yang unik.

Psychological Process :
1. Social categorization > proses di mana kita mengelompokkan individu berdasarkan
informasi sosial seperti ras, usia, status social.
2. Social identification > memperoleh pengetahuan dari kelompok serta kelekatan
emosional dengan kelompok
3. Social comparison > membandingkan kemampuan atau pendapatnya dengan orang
lain
Social Falitation
➢ kehadiran orang lain meningkatkan kinerja tugas individu. Artinya, orang melakukan
tugas lebih baik ketika mereka bersama orang lain daripada ketika mereka
melakukan tugas sendirian.

Free riders
➢ biasa diartikan dengan mereka yang sering kali hanya mengambil sebuah
keuntungan.
➢ Free riders ini adalah mereka yang ikut menikmati barang publik tanpa
mengeluarkan kontribusi tertentu, sementara sebenarnya ada pihak lain yang
berkontribusi untuk mengadakan barang publik tersebut. Contohnya adalah mereka
yang tidak membayar pajak tadi, tapi ikut menikmati jasa-jasa atau barang-barang
yang diadakan atas biaya pajak.

Deindividuasi
➢ proses hilangnya kesadaran diri sendiri di dalam sebuah kelompok dan lebih
cenderung melihat dirinya sebagai bagian dari kelompok.
➢ Contohnya adalah tindakan anarkis supporter sepak bola, massa yang melakukan
demonstrasi, gank motor atau sekelompok organisasi massa tertentu.

Ringkasan :

➢ group think > Semua orang setuju saja tanpa memberikan pendapat kritis hanya
karena merasa tidak enak, kurang memiliki power, atau main aman agar terhindar
dari konflik.
➢ Group polarisasi > Polarisasi kelompok adalah saran yang mengumpulnya pendapat
kelompok pada satu pandangan tertentu, atau bisa juga diartikan sebagai suatu
kecenderungan dalam kelompok untuk membuat keputusan yang lebih ekstrim
dibandingkan kecenderungan awal individunya.
➢ Social lofing > fenomena seseorang yang berusaha lebih sedikit untuk mencapai
tujuan ketika mereka bekerja dalam kelompok daripada ketika bekerja sendiri.
➢ Social Falitation > kehadiran orang lain meningkatkan kinerja tugas individu. Artinya,
orang melakukan tugas lebih baik ketika mereka bersama orang lain daripada ketika
mereka melakukan tugas sendirian.
➢ Kohesivitas > suatu norma sosial yang mengikatkan individu dengan kelompoknya.
Atau hal apa saja yang dapat menyatukan antar anggota tiap kelompok. (keterikatan
dan ketertarikan anggota terhadap kelompok).
➢ Konformitas > Konformitas adalah perubahan sikap, perilaku atau kepercayaan
seseorang disebabkan oleh pengaruh sosial yang didorong oleh keinginan sendiri
karena setiap orang lain menampilkan perilaku tersebut agar dapat tetap dapat
bersosialisasi sesuai dengan norma sosial yang ada.

Anda mungkin juga menyukai