Anda di halaman 1dari 1

CERPEN KEARIFAN LOKAL SIDOARJO

Oleh: Muhammad Whimpi Shihabbudin X PK

Lumpur lapindo? Iyaa itu yang biasa dikatakan setiap aku bertemu dengan orang –
orang yang tidak tinggal di Sidoarjo, banyak bilang bahwa kota Sidoarjo tak seindah kota
Jakarta dengan Monas, kota Surabaya dengan wisata wisata indah, aah apasih hebatnya
Sidoarjo? Hmmm itu yang sering aku dengar. Tapi menurutku itu kota sekolahku yang
biasanya disebut Kota Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali Brantas,
yaitu Kali Mas dan Kali Porong, kota yang menjadi tempat belajarku, tak kalah juga logo
kabupaten menunjukkan bahwa Udang dan Bandeng adalah lambang perikanan, jangan
tanyakan mengapa bisa seperti itu? Itu adalah lambang selamat datang di kota ku,tak heran
juga batik Sidoarjo menjadi batik terbaik di Jawa Timur, wisata lumpu lapindo, kampung
batik Jetis, Museum Mpu Tantular, Candi Pari dan masih banyak lagi wisata di Sidoarjo.
Hmm aku jadi teringat saat ibu bercerita kepadaku saat aku beranjak tidur,bahwa disini
adalah kota yang damai, indah banyak pertanian, dan setiap pagi di sawah selalu terdengar
suara kicau burung merdu, mayoritas penduduknya rukun, masih tradisional, saling tolong
menolong, dan jarang nampak pemuda – pemudi yang nakal atau rusak moral dan
perilakunya. Tetapi meskipun aku tinggal di desa aku suka karena tetanggaku ramah dan
masih ada rasa sosialitas antar sesama. “hmmm aku bingung dengan ini yang salah siapa ya,
aku jadi tersindir dengan tulisan banner itu? Hehehe aku saja masih suka buang sampah
sembarangan.” Gumamku sambil tertawa kecil. Tetapi tidak semua orang begitu, bahkan ada
deh sekarang limbah plastik dijadikan karya.“Iya, lanjutkan bakatmu, jangan malu dengan
seni musik ini, karna ini bisa membuat kamu maju, walaupun sekarang banyak menganggap
musik tradisional adalah musik yang kampungan, bahkan sudah dilupakan, yang ada
sekarang banyak mereka melakukan hal – hal yang merugikan mereka!” Begitu yang
dikatakan bapak itu.

Anda mungkin juga menyukai