Anda di halaman 1dari 26

MODUL AJAR EKONOMI

ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI


KELAS X / FASE E

DISUSUN OLEH
RINA FEBRIA, S.Pd

SMA NEGERI 1 SUNGAYANG


TP 2022/2023
DAFTAR ISI

Informasi Umum
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Awal
C. Profil Pelajar Pancasila
D. Sarana dan Prasarana
E. Target Peserta Didik
F. Model Pembelajaran Yang digunakan

Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
B. Pemahaman Bermakna
C. Pertanyaan Pemantik
D. Kegiatan Pembelajaran
E. Asesmen
F. Kisi-kisi
G. Remedial/Pengayaan - Tindak Lanjut Asesmen

Lampiran
A. Lembar Kerja Peserta Didik
B. Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik
C. Glosarium
D. Daftar Pustaka
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : RINA FEBRIA, S.Pd


Mata pelajaran : EKONOMI
Jenjang : SMA
Kelas / Fase : X/E
Semester : 2
Tema / topik : ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI
Tahun pelajaran : 2022 / 2023
Alokasi waktu : 2 JP
Instansi / sekolah : SMA N 1 SUNGAYANG

B. KOMPETENSI AWAL
Manusia tidak pernah lepas dari kebutuhan. Berbagai kebutuhan baik primer, sekunder, maupun
tersier tersaji di depan mata. Manusia bertahan hidup dengan cara memenuhi kebutuhannya.
Uang sebagai alat pembayaran menjadi media untuk transaksi dalam membeli berbagai
kebutuhan hidup. Seiring perkembangan jaman maka transaksi uang tidak hanya berupa uang
fisik (tunai) tetapi juga alat pembayaran non tunai. Pada materi ini peserta didik sudah mampu
mengetahui tentang alat pembayaran non tunai.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Peserta didik menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bernalar
kritis (memproses informasi, menganalisis, dan mengevaluasi penalaran), kreatif (menghasilkan
gagasan yang orisinil), bergotong royong (kemampuan bekerja sama dengan orang lain), bersikap
demokratis (dalam mengemukakan pendapat)

D. SARANA DAN PRASARANA


Laptop, HP, aplikasi mobile banking pada gadget, koneksi internet, infokus, speaker, papan tulis,
kertas, pulpen, bahan ajar dan buku kurikulum merdeka

E. TARGET PESERTA DIDIK


Target peserta didik regular / tipikal umum 36 orang

F. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN


Model pembelajaran dengan menggunakan PBL yang terdeferensiasi dengan media pembelajaran
yang berbasis teknologi (google classroom, quizziz, aplikasi mobile banking)
KOMPETENSI INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat memahami alat pembayaran non tunai melalui gambar transaksi di ATM
dan Mobile Banking (Aplikasi di smart phone)

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari materi, diharapkan siswa mampu:
1. Memahami alat pembayaran non tunai
2. mengaplikasikan penggunaan alat pembayaran non tunai

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pada saat Ananda menerima bantuan dari pemerintah berupa bantuan PIP, Ananda
menerima berupa buku tabungan dan kartu debet (ATM)… bisa kah Ananda menjelaskan apa
yang dimaksud dengan ATM
2. Bisakah Ananda menjelaskan kegunaan dari kartu debit

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Kegiatan Pendahuluan : 10
 Guru mengkondisikan pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, menit
mengecek kehadiran siswa, dsb
 Guru menjelaskan tujuan dan skenario pembelajaran
 Guru memberikan motivasi dengan menjelaskan manfaat pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari
 Membagi peserta didik menjadi 7 kelompok
Kegiatan Inti : 70
 Orientasi Peserta Didik pada Masalah menit
Guru membawakan suatu permasalahan yang akan dipecahkan oleh siswa
dengan menampilkan video yang berhubungan dengan Indonesia belum siap
bertransaksi non tunai
https://www.youtube.com/watch?v=HV-xzbdFvHA

Setelah peserta didik menyaksikan video tersebut kemudian Pendidik


memberikan tugas pada kepada peserta didik mencari artikel di internet
tentang tentang alat pembayaran non tunai seperti kartu debet, kartu kredit,
cek, dan giro bilyet. Kemudian identifikasiciri-ciri fisik dan cara penggunaannya
dalam system pembayaran. Diskusikan bersama teman satu kelompok”

 Pengorganisasian Peserta Didik


Peserta didik dalam kelompok, mengidentifikasi konsep alat pembayaran non
tunai(Literasi)

 Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok


Peserta didik bekerjasama dengan penuh tanggung jawab dalam kelompoknya
(Collaboration) untuk mengumpulkan data dengan membaca buku sumber,
bahan ajar yang tersedia dan sumber referensi lain (Literasi dan Kemandirian).
Kemudian mendiskusikan dan merumuskan tentang alat pembayaran non tunai
 Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Salah satu kelompok ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya, kelompok yang lain menyimak dan menanggapi penyaji melalui
diskusi kelas. Guru membimbing jalannya diskusi. (Critikal)

 Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah


Peserta didik bekerja sama mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi
dalam kelompok dan guru memberikan penguatan dengan memberikan
penjelasan pada materi yang dianggap masih perlu dipertegas kembali.
Rangkuman mengenai submateri dan jawaban LKPD dikumpulkan kepada guru
untuk dinilai.
Penutup : 10
 Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah menit
dilaksanakan dan merumuskan kesimpulan
 Memberikan informasi IPK/materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya,
 Bersyukur, bermaafan dan memberi salam

E. ASESMEN

1. Asesmen sebelum pembelajaran ( diagnostik)


a. Assesmen Diagnostik Non Kognitif: Menggunakan instrumen profil peserta didik yang
dibuat oleh guru BK saat MPLS
b. Asesmen diagnostic kognitif: Menggunakan instrument yang dibuat oleh guru mata
pelajaran sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh guru mata pelajaran. Sudah
dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya (materi alat pembayaran tunai).

2. Asesmen selama proses pembelajaran ( formatif)


a. Sikap
Teknik Penilaian : Observasi Sikap
Instrumen Penilaian : Lembar Observasi
Lembar Observasi
No Waktu Nama Kejadian / Perilaku Butir Sikap Positif Tindak Lanjut
atau
Negatif

Keterangan:
Elemen sikap yang diamati sesuia dengan profil pelajar pancasila yang terdapat pada
dokumen ATP

b. Performa/Diskusi
1. Instrumen Penilaian Diskusi
Indikator:
a. Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD (adanya
pertanyaan, data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
b. Hasil original dari diskusi kelompok
Rubrik Penilaian Diskusi:
Score Deskriptor
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya
Nilai = Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan denagn cara : (score/2) x 10 Daftar Cek:

Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
2. Instrumen penilaian presentasi
No Nama Sistematika Penggunaan Kejelasan Komunikatif Kebenaran
Siswa Presentasi bahasa menyampaikan Konsep

1
2

Rubrik Asesmen Presentasi


No Indikator Kriteria Penilaian
Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi
Presentasi presentasi presentasi presentasi presentasi
diajukan diajukan diajukan diajukan secara
secara tidak secara secara runut runtutdan
tetapi kurang sistematis
runut dan kurang
sistematis
tidak runut dan
Sistematis tidak
sistematis
2 Penggunaan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
bahasa bahasa yang bahasa yang bahasa yang bahasayang
baik, kurang baik, kurang baik, baku, baik, baku dan
baku, dan tetapi kurang terstrukutur
baku, dan
terstrukutur terstrukutur
tidak
Terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi Artikulasi Artikulasi jelas,
menyampaika kurang jelas, jelas, suara kurang jelas, suara
n suara tidak terdengar, suara terdengar,
terdengar, tidak bertele-
terdengar, tetapi
tidak bertele- tele
bertele-tele bertele- tele
tele
4 Komunikatif Membaca Lebih banyak Lebih banyak Lebih banyak
catatan menatap menatap menatap
catatan saat audienssaat
sepanjang menjelaskan menjelaskan audiens saat
menjelaskan dari pada dari pada menjelaskan
audiens catatan, tanpa dari pada
ada gestur
catatan, dan
tubuh
menggunakan
gestur yang
membuat
audiens
memperhatikan
5 Kebenaran Menjelaskan 1 Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
Konsep dari 4 konsep 2 dari 4 3 dari 4 seluruhkonsep
esensial dengan konsep konsep esensialdengan
benar esensial esensial benar
dengan benar denganbenar

c. Pemahaman
Teknik Penilaian : Penugasan dan Tes tertulis
Instrumen Penilaian : multiple choice / multiple response / matching / essay
(semuanya mengandung penguatan literasi dan numerasi). Soal terlampir pada LKPD

3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran ( sumatif)


a. Tes tertulis tentang kebenaran konsep dan hasil tugas analisis.
b. Produk/hasil penugasan dengan kriteria atau rubrik penilaian yang sesuai.

KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)


SMAN 1 SUNGAYANG
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

Mata Pelajaran : Ekonomi Fase E

N Capaian Kompetensi Bentuk Nomor


Level Kognitif Materi Uji Indikator Soal Soal Soal
o. Pembelajaran yang Diuji

Catatan:

Level Kognitif ada 3 yaitu :

1. Pemahaman dan pengetahuan …… 30 %


o Menyebutkan
o Menunjukkan
o Menentukan
o Membedakan

2. Aplikasi...............................50%
o Membandingkan
o Menghubungkan
o Menerapkan
o Mengkategorikan
o Mengidentifikasi

3. Penalaran..................20%
o Menyimpulkan
o Merumuskan
o Menganalisis
o Membandingkan
o Menginterpretasi
o Memecahkan masalah

F. PENGAYAAN/REMEDIAL - TINDAK LANJUT ASESMEN


Pengayaan
Pengayaan adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik yangmembutuhkan untuk
menguatkan proses belajar baik dari aspekpengetahuan, keterampilan dan sikap..Beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan pengayaanyaitu:
 Guru memberikan waktu tambahan untuk menyampaikan materi yangdibutuhkan dari
materi yang dirasa sulit oleh peserta didik.
 Guru memberikan dukungan melalui akses terhadap buku, atau pun sumber belajar lain.
Guru dapat bekerja sama dengan multi pihak sepertiorang tua/wali, pustakawan, dan teman
sebaya untuk melakukanpengayaan.
 Guru memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuanmelalui berbagai
sumber dan media belajar.

Remedial
Prinsip dari remedial adalah memberikan kesempatan peserta didikmemperbaiki proses belajar
yang belum tercapai. Remedial terjadidikarenakan beberapa faktor yaitu; faktor peserta didik
yang terkaitdengan kompleksitas masalah maupun kebutuhan peserta didik (terutamauntuk
peserta didik berkebutuhan khusus), faktor penyampaian materiyang belum optimal maupun
faktor daya dukung dari sekolah dan orangtua. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru
dalam remedial adalah:
 Adaptif: menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, misalnyaguru menggunakan
berbagai media untuk menfasilitasi kebutuhanpeserta didik.
 Interaktif: guru melibatkan teman sebaya, orang tua, konselorsekolah untuk mendukung
peserta didik agar mencapai ketercapaianbelajar secara optimal.
 Fleksibel: guru meluangkan waktu secara fleksibel untuk mendukungketercapaian peserta
didik.
G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Lembar Refleksi Guru


Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada
peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta Didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
Makna Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini :
a. Baik b. Cukup c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini? Apakah saya
menyumbangkan ide dalam proses pembuatan nfografis?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?
LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Assesment Formatif DISKUSI (TUGAS KELOMPOK)

Kelompok : ……………………………………………
Nama Anggota Kelompok : 1. …………………………………………
2. …………………………………………
3. …………………………………………
4. …………………………………………
5. …………………………………………
6. …………………………………………
Kelas: ……………………………………………

Aktivitas 1

Cari artikel artikel di internet tentang tentang alat pembayaran non tunai seperti kartu
debet, kartu kredit, cek, dan giro bilyet. Kemudian identifikasiciri-ciri fisik dan cara
penggunaannya dalam system pembayaran.

No Alat Pembayaran Ciri-ciri Fisik Cara Penggunaannya


Non Tunai dalam system
pembayaran
1 Kartu Debit

2 Kartu Kredit

3 Cek

4 Giro Bilyet
Aktivitas 2

BI Dorong Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai

Bank Indonesia terus menggalakan penggunaan alat pembayaran non tunai. Penggunaan
alat pembayaran menggunakan kaftu (APMK) maupun uang elektronik (e-money) dalam
upaya mewujudkan less-cash society dimaksudkan untuk mengubah perilaku penggunaan
uang tunai ke non tunai.

Deputi Gubernur BI mendorong bank-bank untuk memperbanyak infrastruktur untuk


nontunai, dan terus penggunaan E-toll. Dia juga berharap kartu yang diterbitkan bank
dapat digunakan untuk berbagai transaksi.

Kendati tidak ada insentif khusus dari bank sentral,dengan memaksimalkan penggunakan
alat bayar non tunai, bank mendapat insentif berupa penambahan jumlah nasabah.
“insentifnya, makin mudah masyarakat bertransaksi mereka akan dapat nasabah lebih
banyak, tidak disediakan insentif khusus,” jelasnya.

Penggunaan uang elektronik setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 10 persen dan
diharapkan semakin meningkat. Saat ini terdapat 12 bank penerbit uang elektronik, yaitu
Bank DKI, Bank Mandiri, BCA, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Telkom, Bank Mega, PT
Skye Sab Indonesia, PT Indosat, BNI, BRI, PT XL Axiata, dan PT. Finnet Indonesia.

Bank Indonesia juga memberikan beberapa kiat aman bertransaksi menggunakan uang
elektronik (E-Money) sebagai berikut:

1. Pastikan dana tersedia di dalam uang elektronik Anda saat melakukan transaksi, karena
pemakaian uang elektronik akan lansung mengurang nilai yang tersimpan dalam uang
elektronik Anda.
2. Pastikan Anda mengambil Kembali uang elektronik setelah pemakaian.
3. Selalu cek jumlah nilai di uang elektronik Anda, hal ini dapat mengantisipasi pemakaian
yang tidak Anda lakukan.
4. Simpan uang elektronik Anda di tempat yang aman, jika uang elektronik Anda hilang
atau dicuri, segera laporkan ke bank atau Lembaga selain bank yang menerbitkan uang
elektronik Anda.
Sumber: Merdeka.com
BI Dorong Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai

Hal-hal yang perlu Ananda diskusikan sebagai berikut:


1. Apakah pembayaran dengan uang elektronik akan selalu mempermudah bagi
pemakainya? Berikan alasan jawaban Ananda!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Identifikasi kendala-kendala atau hambatan yang mungkin timbul dari penggunaan


uang elektronik!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Mengapa pemerintah melalui Bank Indonesia harus mendorong penggunaan alat


pembayaran non tunai?
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
Aktivitas 3

Gambar: Kasus pembobolan mesin ATM

Dari gambar di atas diskusikanlah, bagaimana kasus pembobolan ini bisa terjadi, apa yang
sebaiknya diperhatikan sebelum nasabah bank memiliki kartu debit (ATM)
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Aktivitas 4

Simaklah bacaan berikut!


Kegunaan M-Banking yang Perlu Anda Tahu
Kegunaan M-Banking yang Perlu Anda Tahu – M banking merupakan layanan yang
dikeluarkan oleh pihak bank untuk meningkatkan kenyamanan nasabahnya. Adapun
kegunaan m-banking yang paling utama adalah melakukan berbagai transaksi keuangan atau
perbankan dengan cara lebih praktis, yakni cukup melalui smartphone dalam genggaman.

Transaksi Tanpa M-Banking vs Transaksi dengan M-Banking


Salah satu keuntungan dari hadirnya berbagai teknologi digital adalah aktivitas yang lebih praktis dan efisien
Pun demikian dalam aktivitas perbankan. Dulu, Anda harus pergi dulu ke luar rumah menuju ATM terdekat dan
Kini, kehadiran m-banking dapat menjadi solusi untuk meminimalkan segala ketidakpraktisan tersebut.
Seperti namanya, mobile banking alias m-banking adalah aplikasi perbankan yang diberikan oleh pihak bank secar
Kegunaan m-banking ini terutama sangat cocok jika Anda seorang pelaku bisnis yang perlu melakukan banyak tra
Namun, bagi nasabah yang tidak menjalani usaha komersial pun, m-banking tetap memberi kemudahan serupa.
Anda bebas membayar tagihan langsung dari HP bahkan saat sedang berada di daerah jauh dari kota sekalipun. Ji

Dikutip dari: https://midtrans.com/id/blog/kegunaan-m-banking

Dari kutipan di atas, coba Ananda jelaskan kelebihan dan kekurangan M-Banking

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Aktivitas 5

Perhatikan artikel berikut dengan seksama.

Persaingan Dompet Digital Berebut Pasar di Masa Pandemi Covid-19

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak dompet digital di Indonesia yang menyediakan jasa transaksi secara
elektronik untuk mempermudah konsumen dalam pembayaran tanpa harus menggunakan uang
tunai. Perubahan sosial masyarakat terhadap penggunaan uang dari tunai dan perlahan beralih ke
uang elektronik atau biasa disebut e-money tak lepas dari peran pengembang dompet digital.
Sebagian masyarakat kini merasa lebih nyaman bila menggunakan uang elektronik, karena selain
lebih mudah dan cepat, juga tentunya lebih aman. Data menunjukkan transaksi menggunakan
dompet digital terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, dalam situasi pandemi covid-19,
transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap tumbuh tinggi. Pembatasan kegiatan pada masa
pandemi justru mendorong masyarakat untuk belanja online atau daring. Tren meningkatnya belanja
online membawa dampak positif pada meluasnya pembayaran digital dan akselesari digital banking.
Data Bank Indonesia menunjukkan nilai transaksi uang elektronik pada Februari 2021 lalu tercatat
sebesar Rp 19,2 triliun atau tumbuh 26,4 persen year on year. Demikian pula dengan volume
transaksi digital banking yang mencapai 464,8 juta transaksi dengan nilai transaksi yang menembus
Rp 2.547,5 triliun atau tumbuh 22,9 persen year on year pada Februrai 2021 lalu. Mengacu pada
pertumbuhan yang mengesankan itu, Bank Indonesia memprediksi tren digitalisasi ini akan terus
meluas seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, inovasi, serta perluasan dan penguatan
ekosistem digital.

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1445184/persaingan-5-dompet-digital-berebut-pasar-di-
masa-pandemi-covid-19/full&view=ok

Berdasarkan artikel diatas diskusikanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini


1. Apakah yang kalian ketahui tentang alat pembayaran nontunai? Jelaskan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Mengapa masyarakat mulai beralih cara melakukan pembayaran nontunai?


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Analisislah apa dampak maraknya pembayaran nontunai terhadap perekonomian Indonesia.


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam mengatur dan mengawasi penggunaan alat
pembayaran non tunai di Indonesia?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Aktivitas 6

Pandemi, Sekedar Beli Kacang Goreng Pun Bayar Non Tunai…


Kondisi pandemic mendorong masyarakat melakukan pembayaran non tunai dalam transaksi
keuangannya. Meskipun, transaksi tersebut untuk hal yang nilainya cukup kecil bahkan receh.
Contohnya, membeli secangkir kopi Rp 5.000,00 atau sebungkus kacang goreng yang nilainya seharga
Rp 1.000,00. Setidaknya pemandangan itu Nampak pada warung kopi “Maspu Etan” di Jl. Sunan Ampel
Gang 1, Kota Kediri, Jawa Timur. Warung yang berada dibawah pepohonan bambu tersebut selain
menyediakan pembayaran tunai, memang juga melayani pembayaran digital dengan menggunakan
metode QR code Indonesian Standard (QRIS).

Bayar Kacang Rp 1.000,00 dengan transaksi non tunai


Dengan metode yang diluncurkan oleh Bank Indonesia, setiap pelanggan hanya perlu menyecan
barcode untuk membayar. Metode itu dilakukan dengan ponsel pintar yang telah memiliki aplikasi
pembayaran digital maupun mobile banking. Pemilik warkop Maspu Etan, Puguh Asmani, mengatakan,
selama pandemic ini banyak pelanggan warungnya menggunakan pembayaran non tunai. “Beli the
anget Rp 3.000,00 atau kacang Rp 1.000,00 ya, cumin nempelin HP ke barcode QRIS,” ujar Puguh,
Kamis (5/8/2021). Meski nilai akumulasi transaksi pembayaran tunai lebih tinggi, namun pembayaran
non tunai itu juga cukup lumayan. Jumlahnya mencapai Rp 1 jutaan. Bagi pedagang, pembayaran non
tunai juga dirasa lebih banyak manfaatnya. Mereka tidak dipusingkan dengan uang kembalian dan uang
hasil transaksi bisa langsung masuk tabungan. “kalau sudah masuk rekening, kan, enggak gampang
habis kayang pas megang uang langsung. Sehingga otomatis masuk tabungan. Belanja kebutuhan
memaksimalkan dari hasil transaksi tunai,” ungkapnya.

Perlindungan Bersama dari penyebaran Covid-19


Menurutnya, yang lebih penting dari transaksi non tunai adalah bagian dari upaya perlindungan
Bersama dari persebaran Covid-19. Sebab, transaksi non-tunai itu tidak membutuhkan kontak langsung
dengan pelanggannya. “Kita mengoperasikan warung dengan protocol Kesehatan. Adanya pembayaran
non- tunai itu cukup mendukung,” lanjut pemuda yang juga mengelolah warkop Maspu Kulon yang ada
diwilayah lingkar Maskumambang, Kawasan Selomangleng itu. Yani, seorang pembeli mengaku lebih
nyaman menggunakan non tunai dimasa pandemic ini. Selain itu juga lebih simple karena tidak perlu
repot membawa banyak uang dan cukup membawa ponsel pintar saja. “Apalagi aplikasi pembayaran
juga banyak, jadi semakin gampang penggunaannya.” Ujarnya.
Vice Presiden PT Bank Mandiri, Ananditho J Prakoso, mengatakan, pandemic memang turut mengubah
perilaku nasabah kea rah digitalisasi. Menurutnya, hal itu berdampak positif bagi pertumbuhan
ekonomi digital. “ kebutuhan digital payment tanpa uang tunai atau cashless dan teknologi touchless
meningkat,” ujar Ananditho dalam pembekalan kemitraan jurnalis secara daring yang diselenggarakan
oleh Otoritas Jasa Keuangan Kediri, 15 Juli 2021. Hal itu, masih kata dia, juga didukung oleh penetrasi
internet yang cukup bagus. Dari 203 juta pengguna internet di Indonesia tahun 2021, 195 juta
pengguna internet di antaranya mengakses dari ponsel pintar. “130 juta pengguna mobile internet aktif
dalam pembayaran via mobile,” ungkapnya mengutip suatu penelitian.
Pergeseran pembayaran model non tunai tersebut, kata Ananditho, masih terus berlangsung dan akan
melekat. Adapun dari sisi layanan perbankan, Bank Mandiri misalnya, menurutnya akan terus
beradaptasi mengikuti pergeseran perilaku nasabah tersebut. “Banking is no longer somewhere you go,
it’s something you do (perbankan bukan lagi tempat kemana anda pergi, itu adalah sesuatu yang anda
lakukan),” pungkas Ananditho mengutip seorang futuris asal Australia, Brett King.
Sumber: https: //regional.kompas.com/red/2021/08/06/111319078/pandemi-sekedar-beli-kacang-
goreng-pun-bayar-non-tunai?page=all#page2.
1. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari artikel tersebut adalah…
A. Pembayaran non tunai wajib menggunakan ponsel pintar versi terbaru
B. Transaksi tunai lebih banyak manfaatnya disbanding transaksi non tunai
C. Pembayaran non tunai masih sedikit karena aplikasi pembayaran belum banyak
D. Transaksi pembayaran non tunai dilakukan sebagai upaya perlindugan bersama dari
penyebaran covid-19
E. Menurut pemilik warkop, jumlah transaksi pembayaran non tunai di warkop lebih besar
disbanding pembayaran tunai.

Jawaban: ……………

Pembahasan:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Berdasarkan artikel tersebut, manakah di antara pernyataan berikut yang akurat dan tidak
akurat? Berikan tanda centang (V) pada kolom yang sesuai.
No Pernyataan Akurat Tidak Akurat
1 Saat ini, pembelian berjumlah kecil di warkop sudak
bisa menggunakan pembayaran no-tunai
2 Pelanggan warkop lebih banyak yang membayar
secara non-tunai dibandingkan secara tunai
3 Seorang pembeli mengaku lebih nyaman
menggunakan pembayaran tunai dibandingkan non
tunai.
4 Perubahan perilaku nasabah kearah digitalisasi
pembayaran didorong adanya pandemic covid-19
5 Seluruh pengguna internet di Indonesia aktif
melakukan pembayaran non tunai.

Pembahasan:
1. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Assesment Formatif Pemahaman (Tugas Individu)

Soal Pilihan Ganda:

1. Jenis uang berdasarkan bahan pembuatannya dibedakan atas dua macam, yaitu uang ...
a. dolar dan uang yen
b. bernilai penuh dan uang tanda
c. kartal dan uang giral
d. logam dan uang kertas
e. lokal dan uang regional

2. Jika nilai norninal uang sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut,
maka disebut uang ....
a. internal
b. tanda
c. eksternal
d. penuh
e. elektronik

3. Uang yang berlaku antarnegara adalah uang ....


a. elektronik
b. lokal
c. nasional
d. regional
e. internasional

4. Salah satu kesulitan dalam pertukaran dengan cara barter adalah ....
a. pilihan pembeli dibatasi
b. mudah dan praktis
c. pembayaran dilakukan secara tunai
d. harga atau nilai mudah ditentukan
e. mudah dalam mengangkut dan menyimpannya

5. Berikut merupakan syarat-syarat terjadinya barter, kecuali ...


a. barang yang dipertukarkan berupa perhiasan
b. orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan ditukarkan
c. barang-barang yang akan dipertukarkan harus mudah diangkut dan disimpan
d. orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saiing membutuhkan barang yang
akan dipertukarkan tersebut pada waktu yang sama
e. barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai yang sama

6. Keuntungan penggunaan uang kertas adalah ....


a. mudah diduplikat
b. tahan lama
c. sulit dipalsukan
d. ongkos bahan dan pembuatan murah
e. sulit membawanya

7. Berikut merupakan salah satu fungsi asli uang adalah ....


a. benda pajangan dinding
b. alat pembayaran yang sah
c. alat satuan hitung
d. alat menimbun kekayaan
e. penunjuk harga

8. Nilai atau harga nyata dari bahan yang digunakan untuk membuat uang disebut ....
a. internal
b. nominal
c. nilai tukar uang
d. intrinsic
e. ekternal

9. Berikut merupakan syarat-syarat benda atau barang dapat dijadikan uang, kecuali ....
a. berupa emas batangan
b. diterima oleh umum
c. mempunyai nilai yang stabil dari waktu ke waktu
d. mudah dibawa dan disimpan
e. nilai nominalnya tidak berubah

10. Nilai yang tercantum pada tiap mata uang baik logam maupun kertas disebut ....
a. inflasi
b. nominal
c. internal
d. intrinsik
e. eksternal

11. Manakah yang termasuk alat pembayaran tunai


a. Kartu kredit
b. Transfer
c. Kartu debit
d. Uang kertas
e. E-money

12. Alat pembayaran yang bukan berupa uang biasanya merupakan format perintah
mengeluarkan uang seperti cek, bilyet giro, cek perjalanan, draft uang, order uang adalah…
a. Uang kartal
b. Kartu kredit
c. Uang giral
d. Kartu debit
e. Uang asing

13. Di bawah ini adalah alat pembayaran electronic based..


a. Kartu ATM
b. Bilyet giro
c. Cek
d. Uang tunai
e. Mobile money

14. Untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai
digunakan…
a. Kartu pra-bayar
b. Kartu ATM
c. Nota debet
d. Kartu kredit
e. E-money

15. Kartu berbahan plastik yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan pengelola kartu kredit,
yang memberikan hak kepada orang yang memenuhi persyaratan tertentu dan tertera
namanya di kartu disebut…
a. Kartu ATM
b. E-money
c. Kartu kredit
d. Kartu pra-bayar
e. Nota debet

Soal Essay Singkat


1. Fungsi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Nilai yang tercantum pada tiap mata uang baik logam, maupun kertas dinamakan nilai
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Nilai yang dikatakan sebagai uang penuh jika nilai yang tertera di atas uang sama dengan nilai
bahan yang digunakan dalam ….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Soal Uraian:
1. Apa yang dimaksud dengan uang!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Jelaskan yang anda ketahui tentang uang logam!


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan uang kartal!


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Uraikan apa yang dimaksud dengan uang giral!


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Sebutkan syarat-syarat uang!


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Soal Tugas Portofolio
1. Permasalahan : Mengapa banyak sekali terjadi peredaran uang palsu rupiah di Indonesia?
2. Tugas : Kumpulkan informasi dari berbagai media cetak mengenai pembuatan, peredaran, dan
hukuman bagi pembuat uang palsu

Terjadi Peredaran Uang Palsu Rupiah Di Indonesia

1. Pembuatan Uang Rupiah


………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Peredaran Uang Rupiah


………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Hukuman Bagi Pembuat Uang Palsu


………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI

1. Pengertian alat pembayaran non tunai


Dalam dunia bisnis tidak sedikit orang melakukan transaksi pembayaran non tunai. Apa yang
dimaksud pembayaran non tunai? Pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan
tanpa menggunakan uang tunai yang beredar saat ini melainkan menggunakan cek, bilyet
giro, kartu kredit, dan alat pembayaran non tunai lainnya

2. Jenis alat pembayaran non tunai


b. Kartu debit
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh
bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu
ini mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut.
Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran Ketika berbelanja tanpa
harus membawa uang tunai
Dibanyak negara, penggunaan kartu debit telah menjadi begitu luas karen adapat
menggantikan pembayaran melalui cek ataupun uang tunai. Tidak seperti kartu kredit
dan kartu bayar, pembayaran menggunakan kartu debit langsung ditransfer dari rekening
bank pemegang kartu, bukan mereka membayar Kembali uang tersebut dikemudian hari

Contoh Kartu debit BNI

c. Kartu kredit
Kartu kredit atau yang dikenal dengan uang plastic sepertinya sudah bukan menjadi hal
yang luar biasa saat ini. Bahkan tidak jarang orang memiliki kartu kredit lebih dari satu
untuk memenuhi kebutuhan. Kalau digunakan dengan bijaksana, kartu kredit adalah alat
transaksi yang cukup brrmanfaat. Namun jika penggunaannya tidak cermat, maka bukan
tidak mungkin akan membawa kesengsaraan bagi pemiliknya.
System kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi retail dan system kredit,
yang Namanya berasal dari kartu plastic yang diterbitkan kepada pengguna system
tersebut. Sebuah kartu kredit berbeda dengan kartu debit di mana penerbit kartu kredit
meminjamkan konsumen uang dan bukan mengambil uang dari rekening. Kebanyakan
kartu kredit memiliki bnetuk dan ukuran yang sama
d. Cek
Cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang
disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut
Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau mengambil uang
di rekening giro
Gambar Contoh Cek
e. Giro
Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir
merupakan suatu kebalikan dari system cek, berupa surat perintah untuk memindah
bukukan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain yang ditunjuk surat
terebut.

Contoh Bilyet Giro

f. E-Money
Teknologi pembayaran secara elektronik tidah hanya menggantikan cek, tetapi juga
tunai dalam bentuk electronic money- adanya uang hanya dalam bentuk elektronik.
Bentuk pertama darie-money adalah kartu debit. Kartu debit, yang bentuknya seperti
kartu kredit, memungkinkan konsumen membeli barang dan jasa secara langsung dapat
memindahkan dana secara elektronik darirekening bank, ke rekening pihak penjual.
Kartu debit dapat digunakan di tempat-tempat yangmenerima kartu kredit dan
sekarang ini menjadi lebih cepat dibandingkan dengan pembayaran tunai. Pada
sebagian besar pasar swalayan, misalnya , konsumen dapat menggesek kartu debit
melalui alat pembaca kartu yang ada dibagian kasir, dan rekening akan berkurang
sebesar nilai pembelian yang dilakukan. Sebagian besar bank dan perusahaan seperti
visa dan master card menerbitkan kartu kredit dan kartu ATM yang dapat berfungsi
sebagai kartu debit.

Bentuk e-money yang lebih mutakhir adalah store –value card dibeli dengan dolar
tertentu yang dibayar dengan uang dimuka, mirip seperti kartu telepon prabayar.
Semakin canggih store value card dikenal sebagai smart card. Smart card berisi chip
computer yang dapat mengakses tunai secara digital dari pemilik rekening kapanpun
dibutuhkan. Dinegara Asia seperti Jepang dan Korea, telepon seluler sekarang
mempunyai fiture smart card yang memeberikan ekspresi bayar lewat telepon, menjadi
perkembangan baru , smart card bisa dibeli dimesin ATM, computer pribadi dengan
kartu pembaca smart card, atau peralatan telepon khusus.

Bentuk ketiga dari e-money sering disebut dengan e cash yang digunakan melalui
internet untuk membeli barang dan jasa. Pelanggan mendapatkan e-cash dengan
membuat satu rekening dibank yang memepunyai jaringan internet dan kemudia bisa
mempunyai e cash yang dipindahkan ke computer pribadinya. Ketika ia ingin membeli
sesuatu dengan e- cash pelanggan dapat menjelajah toko yang ada di web, selanjutnya
secara otomatis e- cash ditransfer dari komputernyake computer penjual. Penjual
kemudian mendapatkan dana yang ditransfer dari rekening bank konsumen ke rekening
penjual sebelum barang itu dikirimkan.

3. Manfaat Alat Pembayaran Non Tunai


Mekanisme pembayaran non tunai di Indonesia saat ini semakin maju. Terlebih dengan
berkembangnya teknologi e-payment pada beberapa platform digital. Berikut ini manfaat
pembayaran tanpa uang tunai.

1. Proses Transaksi Lebih Cepat


Sebagai pengguna e-wallet, Anda tidak perlu susah payah membawa uang dalam jumlah
banyak, karena semua transaksi dapat dilakukan secara non tunai. Selain itu, transaksi ini
juga dapat menghemat waktu karena bisa dilakukan kapanpun melalui ponsel Anda.
2. Bisa Dilakukan Dimana Saja
Saat ini, Anda tidak perlu pergi ke ATM untuk melakukan pembayaran tagihan listrik,
pulsa, internet, hingga asuransi. Pasalnya, Anda dapat membayarnya melalui m-banking
maupun e-wallet dimana saja tanpa perlu mengantri dengan orang lain.
3. Keamanan Lebih Baik
Dengan pembayaran non tunai, Anda tidak perlu lagi membawa uang tunai dengan
nominal besar. Karena, semua uang tersebut telah tersimpan dengan aman dalam
dompet digital yang Anda gunakan.
Selain itu, sistem keamanannya pun sudah teruji dengan dilengkapi PIN dan nomor OTP
yang hanya bisa diketahui oleh Anda. Jika kartu debit, kredit maupun e-money hilang,
Anda dapat segera memblokir kartu tersebut sehingga saldo dalam rekening tetap aman.

4. History Keuangan Tertata Rapi


Dalam pembayaran non tunai, semua transaksi yang Anda lakukan akan tercatat dengan
rapi. Misalnya, pada jenis m-banking, Anda dapat melihat semua pengeluaran dan
pemasukkan yang akan dicatat dalam riwayat mutasi rekening.
Selain itu, e-money juga dapat memudahkan Anda mengatur pengeluaran. Fitur tersebut
akan membantu Anda untuk melakukan evaluasi dan menekan pengeluaran kedepannya.
5. Banyak Diskon dan Promo
Tidak sedikit penjual yang bekerja sama dengan penyedia pembayaran non tunai untuk
memberikan potongan harga hingga cashback, seperti pembelian tiket kereta, pesawat,
bioskop, hotel, dan beberapa tempat wisata.
4. Kekurangan dari Alat Pembayaran Non Tunai
Selain memiliki beberapa manfaat dalam mempermudah transaksi, sistem pembayaran non
tunai juga mempunyai kekurangan. Diantaranya sebagai berikut.

1. Adanya Pembatasan
Pada setiap transaksi menggunakan uang elektronik, terdapat batasan dalam jumlah
maksimum yang dapat Anda lakukan pada rekening per harinya.
2. Butuh Akses Internet
Ketika menggunakan sistem cashless, Anda harus selalu terhubung dengan internet.
Sehingga, apabila terjadi gangguan koneksi internet maka Anda tidak dapat mengakses e-
wallet dan proses pembayaran pun gagal dilakukan.
3. Ancaman dari Cyber Crime
Risiko kejahatan cyber akan selalu muncul mengikuti sistem transaksi digital, sehingga
banyak pihak bank atau fintech yang membuat sistem keamanan yang lebih kuat untuk
menghindari terjadinya cyber crime.

Jka dibandingkan dengan masa sekarang, alat pembayaran non tunai memang cukup praktis.
Tak heran jika banyak orang yang lebih memilihnya untuk melakukan transaksi. Bagi Anda
yang tertarik menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran non tunai, OCBC NISP
menyediakan produk Kartu Kredit dengan penawaran menarik

Sumber: https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/10/14/alat-pembayaran-non-tunai

C. GLOSARIUM

Kartu debit : sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh bank.
Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai.
Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut.
Kartu kredit : Kartu kredit atau yang dikenal dengan uang plastic sepertinya sudah bukan
menjadi hal yang luar biasa saat ini. Bahkan tidak jarang orang memiliki kartu
kredit lebih dari satu untuk memenuhi kebutuhan. Kalau digunakan dengan
bijaksana, kartu kredit adalah alat transaksi yang cukup brrmanfaat. Namun
jika penggunaannya tidak cermat, maka bukan tidak mungkin akan
membawa kesengsaraan bagi pemiliknya.
Cek : surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut
Giro : suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir
merupakan suatu kebalikan dari system cek, berupa surat perintah untuk
memindah bukukan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening
lain yang ditunjuk surat terebut.
D. DAFTAR PUSTAKA
Fitrawaty.2019.Modul 4 Uang dan Lembaga Keuangan.Kemendikbud: Medan
Astuti, Sari Dwi.2020.Buku Siswa Ekonomi X.Mediatama: Surakarta
Sutarno dll.2016. Buku Siswa Ekonomi X.JatraGrafis: Solo
Internet dan media cetak

Anda mungkin juga menyukai