Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Malang


Mata Pelajaran : kepegawaian
Kelas / Semester : XI APK / Ganjil
Keterampilan yang dilatihkan : peraturan Cuti, Perawatan, Tunjangan
Cacad, dan Uang Duka
Alokasi waktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah menalar dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya dari sekolah secara
mandiri ,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan


kompleksitas alam dan jagat raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2. Penerapan penggunaan panca indera sebagai sarana untuk berkarya secara
efektif dan efisien dalam bidang kepegawaian berdasarkan nilai-nilai
agama yang dianut.
1.3. Meyakini bahwa bekerja dalam bidang kepegawaian adalah salah satu
bentuk pengamalan perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-
sungguh.
2.1. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
pembelajaran cara mencatat proses penerimaan dan pengeluaran uang..
2.2. Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran
sebagai bagian dari sikap ilmiah.
2.3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap kerja.
2.4. Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan kegiatan kepegawaian.
3.4 Mengemukakan tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan
Indikator:
1.1 Menjelaskan tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan
1.2 Menguraikan unsur unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan
3.5 Mengemukakan tentang Daftar Urut Kepangkatan
Indikator:
1.1 Menjelaskan pengertian Daftar Urut Kepangkatan
1.2 menjelaskan rincian penggunaan Daftar Urut Kepangkatan
4.4 Mempraktikkan tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan
Indikaor:
1.1 Mengevaluasi penilaian pelaksanaan pekerjaan
4.5 Mengidentifikasikan tentang Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Indikator:
1.1 Mengaplikasikan Daftar Urut Kepangkatan .
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
1. Siswa mampu menjelaskan tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan
2. Siswa mampu menguraikan unsur unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan
3. Siswa mampu menjelaskan pengertian Daftar Urut Kepangkatan
4. Siswa mampu menjelaskan rincian penggunaan Daftar Urut Kepangkatan
5. Siswa mampu mengevaluasi penilaian pelaksanaan pekerjaan
6. Siswa Mampu Mengaplikasikan Daftar Urut Kepangkatan
D. Materi Pembelajaran
1. Penilaian pelaksanaan pekerjaan
2. Daftar Urut Kepangkatan
Motede Pembelajar
1. Pendekatan : Scientifik
2. Model pembelajaran : Direct Instruction
E. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
 Laptop/komputer
 LCD
2. Alat/Bahan
 Pensil
 Bolpoin
 Penghapus
 Penggaris
F. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Modul
2. Silabus
3. Internet.
G. SKENARIO PEMBELAJARAN
Pertemuan Waktu
Kegiatan
Ke (menit)
Pendahuluan/Kegiatan Awal 15

1. Melakukan apersepsi
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran terkait dengan
materi
Kegiatan Inti 60
a. Mengamati
Mengamati beberapa kegiatan pengelolaan Administrasi
Kepegawaian.
b. Menanya
Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal
yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian
c. Eksperimen/Explore
Menggunakan bukti – bukti transaksi untuk mengenal
1 lebih dalam tata cara membuat jenis-jenis surat cuti.
d. Asosiasi
Mengemukakan kesalahan-kesalahan yang terjadi
dalam administrasi kepegawaian.
e. Komunikasi
Mempresentasikan administrasi kepegawaian dengan
tepat.
Kegiatan Penutup 15
a. Membuat kesimpulan hasil pembelajaran pada
pertemuan kali ini baik oleh guru maupun siswa.
b. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk pertemuan
yang akan datang agar mempelajari materi berikutnya
yang akan diajarkan dan memberikan tugas.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa

A. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian :
a. Pengetahuan : Tes Tulis/Lisan/Praktik/Penugasan
b. Sikap : Skala Sikap (lampiran)
2. Prosedur Penilaian :
Waktu
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
Penilaian
1. Sikap Selama
a. Kerjasama Pengamatan/Closervas pembelajaran
b. Pro aktif i dan saat
c. Toleransi diskusi
2. Pengetahuan
a. Menjelaskan
Pengertian Transaksi
b. Menguraikan jenis –
jenis dokumen
transaksi keuangan
c. Menjelaskan
Pengertian Kas Akhir
Tes Tulis
d. Menguraikan cara Pembelajaran
pencatatan uang
kedalam Jurnal
penerimaan kas
e. Menguraikan cara
pencatatan uang
kedalam jurnal
pengeluaran kas

Mengetahui, Banyuwangi, 1 Desember 2015


Kepala SMK Negeri 1 Malang Guru Praktikan

Akhmad Husain, M.Pd. Ainur Rahim Setiawan


Lampiran :
FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER
Siswa: Kelas: Tanggal:
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku
berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:
D = Memerlukan C= B = Memuaskan A = Sangat baik
perbaikan Menunjukkan
Kemajuan

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

No Memerlukan Menunjukka Memuaskan Sangat


Rincian Tugas perbaikan n kemajuan (B) baik (A)
Kinerja (RTK) (D) (C)
1 Teliti, tekun,
cekatan
2 Jujur
3 Loyal
4 Disiplin
5 Dapat dipercaya
6 Dapat
menyimpanan
rahasia
7 Kreatif-inovatif

Malang, 6 Desember 2015


Pengamat

( )
FORMAT PENGAMATAN KETERAMPILAN SOSIAL
Siswa: Kelas: Tanggal:
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan
sosial siswa itu menggunakan skala berikut ini:
D = Memerlukan C= B = Memuaskan A = Sangat baik
perbaikan Menunjukkan
Kemajuan

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

No Memerluka Menunjukkan Memuaska Sangat


Rincian Tugas n perbaikan kemajuan (C) n (B) baik (A)
Kinerja (RTK) (D)
1 berkomunikasi
2 bekerjasama
3 melayani

Malang, 6 Desember 2015


Pengamat

( )
PENILAIAN PENGETAHUAN

No. Bentuk Instrumen Skor


Soal Soal
Pertemuan ke-2
Isian Jelaskan apa yang 3
Menjelaskan
1 dimaksud dengan
pengertian cuti
cuti !
Menyebutkan dan Isian Jelaskan jenis – jenis 5
menjelaskan jenis 2 cuti!
– jenis cuti
Menjelaskan Isian Jelaskan apa yang 4
tentang pengertian 3 dimaksud dengan
uang duka uang duka!
Menjelaskan Isian Jelaskan isi dari 3
tentang pengertian Tunjangan Cacat (PP
4
cacad dan No. 12 Tahun 1981)
pengobatan

Kunci Jawaban :
1. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu
tertentu.
2. Macam2 Cuti PNS:
a. cuti tahunan;
b. cuti besar;
c. cuti sakit;
d. cuti bersalin;
e. cuti karena alasan penting
f. cuti di luar tanggungan Negara.
3. Uang duka tewas dan uang duka wafat diberikan kepada ahli waris dari
pegawai yang bersangkutan ketika ia meninggal dunia.
4. Kepada PNS yang menderita cacat karena dinas, yang mengakibatkan PNS
tersebut tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri berdasarkan
surat keterangan Tim Penguji Kesehatan, diberikan tunjangan cacat di atas
pensiun yang berhak diteirmanya.
Tunjangan ditetapkan oleh pejabat berwenang (Menteri, Jaksa Agung,
Pimpinan LPND, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, dsb)
bagi PNS berpangkat Pembina Tk.I (Gol IV/b) ke bawah setelah mendapat
persetujuan Kepala BKN. Tunjangan ditetapkan oleh Presiden bagi PNS yang
berpangkat Pembina Utama Muda (Gol. IV/c) ke atas setelah mendapat
pertimbangan dari Kepala BKN.

Hasil nilai pengetahuan dikonversi sebagai berikut :


INTERVAL HASIL KONVERSI PREDIKAT
96 – 100 4.00 A
91 – 96 3.66 A-
86 – 90 3.33 B+
81 – 85 3.00 B
75 – 80 2.66 B-
70 – 74 2.33 C+
65 – 69 2.00 C
60 – 64 1.66 C-
55 – 59 1.33 D+
< 54 1.00 D
Lampiran :
KEGIATAN BELAJAR

PENGERTIAN
TRANSAKSI
Transaksi adalah suatu keadaan atau kondisi yang mengakibatkan perubahan
terhadap harta, hutang dan modal perusahaan sehingga diproses mulai dari
pencatatan sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan
Transaksi-transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan pada umumnya
meliputi :
1. Penerimaan uang tunai dan barang dari pemilik sebagai setoran modal
2. pembelian perlengkapan dan peralatan secara tunai atau kredit
3. Pembayaran utang pada kreditur
4. penjualan jasa atau barang secara tunai atau secara kredit
5. penerimaan tagihan dari debitur
6. pembayaran beban-beban

JENIS-JENIS DOKUMEN TRANSAKSI KEUANGAN


a. Kwi
tansi
Kwitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran
sesuatu.
Bagi suatu perusahaan kuitansi yang diterima dari pihak lain merupakan bukti
pembayaran kepada pihak yang bersangkutn sedangkan kuitansi yang diserahkan
kepada pihak lain merupakan bukti penerimaan uang dari pihak yang
bersangkutan.
Kuitansi sekurang-kurangnya dibuat 2 rangkap yaitu :
1. Lembar pertama (asli ) untuk diserahkan kepada pihak pembayar.
2. lembar kedua (copy) digunakan sebagai bukti pembukuan
b. Cek
Cek adalah surat perintah tidak bersyarat kepada bank untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada waktu surat tersebut disertakan kepada bank.
Petunjuk pengisian Cek
1. Periksa apakah semua lembaran cek dan potongannya telah diberi nomor
2. Isi potongan cek terlebih dahulu
3. Bubuhkan tanggal pengisian, tanggal yang tercantum di cek tidak mundur
4. Isi nama penerima dengan jelas
5. Isi jumlah uangnya di tempat pengisiannya, jumlah ditulis dengan huruf
dan angka
6. Buat garis pengaman pada semua tempat yang kosong
7. Periksa apakah lembar cek telah diberi stempel materai
8. Cek ditandatangani oleh orang yang berhak melakukan penarikan
9. Pada cek yang salah tulis kata, tulis kata “tidak berlaku/valid’! Demikian
juga pada potongannya dan jangan dibuang karena merupakan bukti
c. Bilyet Giro
Bilyet giro adalah suatu perintah dari nasabah suatu bank kepada bank
yang bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke
rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama
atau pada bank lain
Dengan demikian penerima bilyet giro tidak bisa menukarkan dengan
uang tunai kepada bank yang bersangkutan, tetapi hanya dapat menyetorkan bilyet
giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
d. Faktur
Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan dengan
pembayaran secara kredit. Faktur di buat oleh pihak penjual dan diserahkan
kepada pembeli bersama-sama dengan barang yang di jual.
Dalam faktur biasanya diinformasikan mengenai :
1. nama dan alamat penjual
2. nomor faktur
3. nama dan alamat pembeli
4. tanggal pesan
5. tanggal pengiriman
6. syarat pembayaran dan keterangan mengenai barang seperti jenis barang,
kuantitas, harga satuan.
e. Nota Kontan
Nota kontan dipergunakan sebagai bukti transaksi pembelian atau
penjualan dengan pembayaran secara tunai. Dalam nota kontan biasanya berisi
informasi tentang:
1. Nama perusahaan yang mengeluarkan nota
2. nomor nota
3. tanggal transaksi
4. jenis barang
5. banyaknya (kuantum)
6. harga satuan
f. Nota Kredit dan Debit
Nota kredit (credit memorandum) adalah bukti transaksi penerimaan
kembali barang yang telah dijual, atau persetujuan dari pihak penjual atas
permohonan pembeli untuk pengurangan harga barang karena sebagian barang
rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
Sedangkan Nota Debit merupakan bukti transaksi pengembalian kembali barang
yang telah dibeli, dengan kesepakatan dari kedua belah pihak, apbila barang yang
dipesan tidak sesuai atau mengalami kerusakan.
g. Bukti Memo
Bukti memo adalah bukti transaksi intern seperti memo dari pejabat
tertentu atau pimpinan perusahaan kepada bagian akuntansi untuk melakukan
pencatatan.
h. Rekening Koran
Rekening koran adalah laporan yang diberikan Bank setiap bulan kepada
pemegang rekening Giro yang berisikan informasi tentang transaksi yang
dilakukan oleh bank terhadap rekening tersebut selama satu bulan dan saldo Kas
di Bank.

KAS

KAS adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan atau organisasi. Kas dapat berupa uang
tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima
sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.
Yang termasuk Kas antara lain:
1. Uang kertas dan logam
Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Traveler’s Cheque
cek perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu bank untuk kepentingan orang-
orang yang bepergian dan dapat digunakan untuk melakukan pembayaran-
pembayaran.
3. Money order
surat perintah bayar yang setiap waktu dapat ditukarkan dengan uang oleh
yang disebutkan dalam surat tersebut.
4. Cashier’s cheque
Cashier’s cheque, yaitu cek yang dibuat oleh suatu bank, yang merupakan
surat perintah bayar dari bank kepada bank itu sendiri.
5. Bank draft
sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh salah satu cabang bank pada cabang
lain dari bank itu yang berisi perintah untuk membayar sejumlah tertentu pada
permintaan untuk orang yang namanya tercantum pada draft. Instrumen ini
digunakan untuk mentransfer dana dan menyelesaikan saldo antar bank, atau
untuk memberikan nasabah dana hutang di sebuah bank di lokasi yang
berbeda. Bank draft berlaku untuk jangka waktu tertentu, pada umumnya
selama 6 bulan, seperti yang ditunjukkan pada draft.
6. Postal money order
sejenis pos wesel uang setiap waktu dapat diuangkan di kantor pos.
7. Simpanan di bank dalam bentuk giro
simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Hal ini
tentulah apabila syarat – syarat penarikan telah terpenuhi seperti jam kantor,
kesempurnaan cek, cukup tidaknya saldo dalam rekening bank anda serta
keabsahan.

Analisa Fungsi Dari


Pengeluaran  Kas
Untuk bisa menyusun suatu manual atau pedoman tentang sistem dan
prosedur pencatatan kas, maka terlebih dahulu harus diadakan analisa tentang
fungsi daripada pengeluaran  kas tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut,
Ruchiyat Kosasi, Auditing, Prinsip Accounting, (2001 :102) mengemukakan,
sebagai berikut :
1. Pengeluaran  kas  harus  diperinci  agar  dapat  disusun suatu ikhtisar
laporan   dan pencatatan, dari kedalam jurnal pengeluaran kas.
2. Dalam perusahaan kecil, pos-pos debet dapat berasal dari "voucher 
register", jurnal  pembelian (buku pembelian),  atau dari perincian faktur-
faktur terpisah dari prosedur jurnal ataukah catatan harian. Jadi buku jurnal
atau pencatatan  pengeluaran kas dipakai sebagai kontrol chek   terhadap
buku-buku tersebut di atas.
3. Sebagian  besar pos-pos debet sebagai lawan pengeluaran kas adalah pos-
pos harta, utang dan biaya tetapi juga bisa berakibat pos debet pada
kelompok rekening dalam neraca serta rugi laba. Catatlah pengeluaran kas
dengan baik dan posting ke pos debet. Suatu sistem  efektif mengenai 
pengeluaran kas  hal sangatlah penting sehingga tidak kalah pentingnya
dengan sistem yang ada pada penerimaan kas. Oleh karena pengurus dan
pimpinan suatu perusahaan harus mengirim surat dan pimpinan juga dapat 
menjelaskan mengenai  siapa yang berwewenang untuk menandatangani
chek. Semua pembayaran/ pengeluaran kas, sebaiknya dilakukan dengan
chek atau nama perusahaan ataukah chek voucher, merupakan suatu
formulir yang dikirim kepada kreditur sebagai pemberitahuan tentang
pembayaran bersama dengan cheknya, tembusannya merupakan catatan
utang yang menunjukkan suatu persetujuan  pembayaran, sehingga bukti
tanda terima dapat diperoleh secara otonomi. , tetapi dalam hal ini perlu
adanya pedoman dalam pembukuan.

Sistem dan  pembukuan dalam pengendalian interen yang  perlu


diperhatikan, sebagai berikut :                                                      
1. Sebelum faktor pembelian disetujui untuk dibayar, harus dilakukan
pemeriksaan perhitungan-perhitungannya dalam faktur dan dokumen-
dokumen pendukungnya.
2. Dalam  hal  adanya  retur pembelian, maka jumlahnya harus dapat
ditentukan untuk mengurangi hutang yang akan dibayar.
3. Semua hutang dibayar dalam periode potongan sehingga diperoleh potongan
pembelian.
4. Jumlah saldo dalam buku pembantu hutang harus cocok dengan besarnya
saldo rekening kontrolnya dan dengan surat pernyataan piutang dari penjual
(kreditur).
5. Semua pengeluaran uang harus dengan chek kecuali untuk pengeluaran dari
kas kecil.
6. Pembentukan dana kas kecil dengan inpers sistem.
7. Penandatanganan chek harus dipisahkan dari orang yang memegang buku
chek.
8. Petugas yang menandatangani chek dibedakan dari petugas yang menyetujui
pengeluaran kas dan sedapat mungkin ke-  duanya harus menyarankan uang
jaminan.
9. Harus ada pertanggung jawaban dari pemegang buku chek tentang nomor-
nomor chek yang digunakan, serta yang di-   batalkan.
10. Tanggung  jawab  penerimaan  uang harus dipisahkan dari tanggung jawab
atas pengeluaran kas, dimana prinsip ini  tidak  berlaku untuk lembaga-
lembaga keuangan seperti bank.
11. Petugas  pengeluaran uang harus dipisahkan dari petugas yang mengerjakan
pembukuan kas.
12. Rekonsiliasi dibuat laporan  dilakukan  oleh  petugas  yang  tidak
menandatangani chek, atau menyetujui pengeluaran.
13. Persetujuan pengeluaran uang harus didukung dengan faktur dari penjual
yang sudah disetujui serta dokumen-dokumen pendukung lainnya.
14. Chek untuk pengisian kas kecil dan gaji pegawai harus dibuat atas nama
penerima.
15. Sesudah dibayar, semua dokumen pendukung harus di cap lunas atau
dilubang agar tidak digunakan lagi.
16. Dilakukan cuti berkala untuk petugas-petugas pengeluaran uang kas.
17. Transfer uang antara bank harus dengan izin khusus dan dibuat rekening
perantara.  

JURNAL
PENERIMAAN KAS
Jurnal penerimaan kas (cash receipts
journal) berfungsi sebagai tempat mencatat semua penerimaan piutang,
penerimaan setoran modal dan penerimaan dari penjualan barang dengan
pembayaran tunai. Oleh karena itu sumber pencatatan dalam buku jurnal tersebut
pada umumnya terdiri atas kuitansi (lembar dua atau copy) dan copy nota kontan.
Dalam praktik sering dijumpai bukti transaksi kas yang khusus disediakan oleh
perusahaan sendiri, baik untuk penerimaan maupun untuk pengeluaran kas.
Sementara kwitansi dan bukti-bukti lainnya dijadikan sebagai bukti pendukung.

Penerimaan Kas
1. Penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan
dengan prosedur berikut ini :
a. Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnyaditagih
kepada penagih.
b. Bagian penagihan mengirimkan penagih yang merupakan
karyawanperusahaan untuk melakukan penagihan ke debitur.
c. Bagian penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuandari
debitur.
d. Bagian penagihan menyerahkan cek ke bagian kasa.
e. Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada
bagianpiutang untutk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
f. Bagian kasa mengirim kwitansi sebagai tanda penerimaan kaskepada
debitur.
g. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek
tersebutdilakukanendorsment oleh pejabat yang berwenang.
h. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.

2. Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos dilaksanakan dengan


prosedur sebagai berikut :
a. Bagian pengiriman mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur
pada saat transaksi penjualan kredit terjadi.
b. Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat
pemberitahuan melalui pos.
c. Bagian sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari
debitur.
d. Bagian sekretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa.
e. Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian
piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
f. Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima
pembayaran dari debitur.
g. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas nama
tersebut dilakukan endorsemen oleh pejabat yang berwenang.
h. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank
debitur.

3. Penerimaan Kas Melalui Lock-Box-Collection Plan dilaksanakan


dengan prosedur sebagai berikut :
a. Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur
pada saat transaksi terjadi.
b. Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat faktur jatuh
tempo dengan mengirimkan cek dan surat pemberitahuan ke PO BOX di
kota terdekat.
c. Bank membuka PO BOX dan mengumpulkan cek dan surat
pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan.
d. Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri
dengan surat pemberitahuan dikirimkan oleh bank ke bagian
sekretariat.
e. Bank mengurus check clearing.
f. Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian
piutang untuk mengkredit rekening pembantu piutang debitur yang
bersangkutan.
g. Bagian sekretariat menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke
bagian kasa.
h. Bagian kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke bagian
jurnal untuk mencatat di dalam jurnal penerimaan kas.Prosedur
penerimaan uang melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar
transaksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu bagian saja.

Jurnal pengeluaran
kas
Jurnal pengeluaran kas (cash payments
journal) berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pengeluaran kas, misalnya
pembayaran hutang, pembayaran beban – beban dan sebagainya.
Oleh karena itu pengeluaran kas meliputi pembayaran dengan uang tunai
dan pembayaran dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Untuk kepentingan
pengawasan kas, semua penerimaan kas biasanya disetorkan ke bank sehingga
pengeluaran kas harus menggunakan cek atau bilyet giro.

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas


Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek
Fungsi Yang Terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kasyaitu :
a. Fungsi Hutang : Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain
yang  nantinyaakan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti
pengeluaran uang danmenyiapkan bukti pengeluaran uang.
b. Fungsi Kasir : Fungsi ini menerima bukti pengeluaran uang dari bagian
utang,menuliskan besarnya uang yang harus dikeluarkan dalam cek dan
memintakan tandatangannya kepada pejabat yang berwenang, serta
memberikan cek kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek.
c. Fungsi Akuntansi : Tugasnya yaitu menerima dari bagian utang lembar
pertamabukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti pendukung. Selain itu
menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang beserta bukti-bukti pendukung
ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti pengeluaran uang yang
telah dibayar. Dalam menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang ini,
sebelumnya diurutkan menurut urutan nomor urut bukti pengeluaran uang.
d. Bagian Pengawasan Intern : Bagian ini bertugas memverifikasi
pengeluaranpengeluaran uang ini,termasuk mengecek penanggungjawab
dari pejabat-pejabat yangberwenang atas dan selama proses pengeluaran
uang tersebut.
Dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas.
a. Dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barang/jasa.Dokumen ini
merupakan dokumen yangdigunakan untuk mendukungpermintaan
pengeluaran kas.
b. Cek Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang
digunakan untuk memerintahkan melakukan pembayaransejumlah uang
kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum dalam cek.
c. Voucher Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan
pengeluaran kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar.

Catatan Akuntansi Yang digunakan dalam Sistem akuntansi


pengeluaran kas.
a. Jurnal Pengeluaran Kas : Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas
b. Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang
dikeluarkan untuk pembayaran kreditur atau pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai