Anda di halaman 1dari 4

daftar urut kepangkatan adalah suatu bahan obyektif untuk melaksanakan pembinaan

karir pegawai negeri sipil berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja

Daftar urut kepangkatan atau duk sangat penting dalam kepegawaian. DUK dibuat sebagai salah
satu upaya untuk menjamin objektifitas dalam pembinaaan para pegawai negeri sipil yang
berdasarkan sistem karir dan sistem prestasi kerja

Karena DUK ini dibuat untuk pembinaan karir dan prestasi, maka DUK perlu dibuat dan
dipertahankan secara terus menerus. Daftar urut kepangkatan dibuat setiap tahun secara rutin .
nah tiap tahunnya Duk sudahharus selesai dibuat pada akhir bulan Desember.

KOMPONEN – KOMPONEN DUK


1. Pangkat
pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang pegawai negeri sipil
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai
dasar penggajian
Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat lebih tinggi, dicantumkan dalam nomor urut yang lebih
tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan. Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil
yang berpangkat sama, umpamanya Pembina golongan ruang IV/a, maka dari antara mereka
yang lebih tua dalam pangkat tersebut dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam
Daftar Urut Kepangkatan (lihat TMT pangkatnya).
Contoh :
Pada SMP Negeri 1 Kayangan terdapat 3 orang guru yang berpangkat sama yaitu Pembina
golangan ruang IV/a. Budi diangkat dalam golongan ruang IV/a pada tanggal 1 Maret 2013,
Erlina diangkat dalam golongan ruang IV/a pada tanggal 31 Desember 2013 dan Susi diangkat
dalam golongan ruang IV/a sejak tanggal 1 Maret 2014. Maka susunan nama mereka pada Daftar
Urut Kepangkatan SMP Negeri 1 Kayangan yang dimuat dengan urutan Budi, Erlina kemudian
Susi.

2. Jabatan
Jabatan merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas, fungsi, tanggung jawab dan
wewenang dan hak seorang ASN dalam suatu organisasi
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama dan diangkat
dalam pangkat itu dalam waktu yang sama pula, maka dari antara mereka yang memangku
jabatan yang lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut
Kepangkatan.
Contoh
Pada SMP Negeri 1 Kayangan terdapat dua orang guru yaitu Budi dan Wati yang memiliki
pangkat dan golongan sama serta TMT pangkat sama yaitu Pembina IV/a TMT 1 Januari 2016.
Budi menjabat sebagai Kepala Sekolah sedangkan Wati menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah.
Karena jabatan Kepala Sekolah lebih tinggi dari jabatan wakil Kepala Sekolah maka Budi
dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi pada DUK dibandingkan dengan Wati.
Apabila dua orang atau lebih memiliki Pangkat dan Golongan serta TMT yang sama, kemudian
jabatan yang diembannya sama maka siapa yang terlebih dahulu diangkat dalam jabatan tersebut
yang memiliki nomor urut yang lebih tinggi pada DUK
Tingkat jabatan sebagai dasar penyusunan Daftar Urut Kepangkatan, adalah :
Jabatan struktural adalah sebagai tersebut dalam Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1977
dengan segala tambahan dan perubahannya.
Jabatan lain adalah sebagaimana dimaksud dalam lampiran II Surat Edaran Kepala BKN
Nomor : 03/Se/1980 Tentang Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil

3. Masa Kerja
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama dan memangku
jabatan yang sama maka dari antara mereka yang memiliki masa kerja sebagai Pegawai Negeri
Sipil yang lebih banyak dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut
Kepangkatan. Masa kerja yang diperhitungkan dalam Daftar Urut Kepangkatan, adalah masa
kerja yang dapat diperhitungkan untuk penetapan gaji

4. Latihan Jabatan
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama ,memangku
jabatan yang sama dan memiliki masa kerja yang sama , maka dari antara mereka yang pernah
mengikuti latihan jabatan yang ditentukan , dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi
dalam Daftar Urut Kepangkatan.

Apabila jenis dan tingkat latihan jabatan sama, maka dari antara mereka yang lebih dahulu lulus
dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan
Tingkat latihan jabatan yang digunakan sebagai dasar dalam Daftar Urut Kepangkatan adalah
sebagaimana dimaksud dalam lampiran III Surat Edaran Kepala BKN Nomor : 03/Se/1980
Tentang Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil.

5. Pendidikan
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama, memangku
jabatan yang sama, memiliki masa kerja yang sama, dan lulus dari latihan jabatan yang sama,
maka dari antara mereka yang lulus dari pendidikan yang lebih tinggi dicantumkan dalam nomor
urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan. Apabila tingkat pendidikan sama, maka
dari antara mereka yang lebih dahulu lulus dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi
dalam Daftar Urut Kepangkatan.

6. Usia
Apabila ada dua orang atau lebih Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat sama, memangku
jabatan yang sama, memiliki masa kerja yang sama, lulus dari latihan jabatan yang sama, dan
lulus dari pendidikan yang sama, maka dari antara mereka yang berusia lebih tinggi dicantumkan
dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam Daftar Urut Kepangkatan.

Petunjuk pengisian tiap kolom pada format Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
1. Penulisan Nomor Urut
Diisi dengan angka (value), tanpa tanda titik. Angka 1 sampai dengan jumlah PNS pada instansi
yang bersangkutan.

2. Penulisan Nama
Diisi dengan nama lengkap beserta gelar yang dimiliki;
Setelah inisial gelar di depan nama, diberi tanda titik (.) dan 1 spasi. Contoh : Drs. Hardjanto.
Antara gelar satu dan lainnya, diberi 1 spasi. Contoh : Drs. Ir. Prof. H. Hardjanto
Untuk inisial gelar di belakang nama, setelah huruf di akhir nama, diberi tanda koma (,) dan 1
spasi, lalu inisial gelar. Contoh : Drs. Ir. Prof. H. Hardjanto, M.Si.
Untuk singkatan nama, yang ada di depan atau di belakang nama utama, diberi tanda titik dan 1
spasi (tanpa tanda koma). Contoh : Hardjanto W
Untuk nama singkatan yang menggunakan 2 atau lebih huruf besar atau gabungan dari huruf
besar dan kecil, maka cukup diberi 1 tanda titik setelah huruf terakhir. Contoh : Hardjanto W P.
Untuk nama dengan singkatan nama yang diikuti dengan inisial gelar, setelah tanda titik diberi
tanda koma, 1 spasi kemudian inisial gelar. Contoh : Hardjanto W P., M.Pd.
3. Penulisan NIP
Diisi dengan angka NIP yang terdiri dari 9 digit.Tanpa tanda titik (.)Tanpa Spasi
4. Penulisan Golongan / Ruang pangkat terakhir
Tanpa Spasi dan Tanpa Tanda Titik (.) Sesuai dengan SK Kenaikan Pangkat yang terakhir
.

Anda mungkin juga menyukai