Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO 2

Pak Untung, usia 43 tahun, sudah hampir 1 tahun terakhir ini hanya bisa duduk di atas kursi roda
untuk menghabiskan hari-harinya di dalam rumah atau kamarnya. Pak Untung menjalani
amputasi kedua kakinya karena luka gangren (diabetes melitus). Pak Untung sering murung,
tidak mau bicara, kontak mata kurang, sedih, serta afek datar. Sejak mengalami amputasi, Pak
Untung tidak mau lagi keluar rumah atau sekedar duduk diteras rumahnya. Pak Untung berulang
kali menyampaikan kepada istri dan anak-anaknya bahwa hidupnya tidak ada gunanya lagi, tidak
ada yang bisa dilakukan lagi dengan kondisi yang dialaminya saat ini. Dulu pak Untung bekerja
sebagai supir angkutan umum, sedangkan istrinya berjualan makanan/kue di pasar. Pak Untung
memiliki 3 orang anak (tamat SMK/bekerja di toko HP, kelas 1 SMA, dan kelas 5 SD).

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KEPUTUSASAAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS : a. Pasien menyampaikan kepada istri dan anak-anaknya bahwa hidupnya tidak
ada gunanya lagi, tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan kondisi yang dialaminya saat
ini.
DO : a. Klien terlihat murung
b.
Klien terlihat murung, tidak mau bicara, kontak mata kurang, sedih, serta afek datar. Sejak
mengalami amputasi, klien tidak mau lagi keluar rumah atau sekedar duduk diteras
rumahnya.

Diagnosa Keperawatan

Keputusasaan b.d amputasi akibat luka gangrene (Diabetes Melitus)

2. Tujuan Khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien dapat merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat.
 Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
 Klien mampu mengenal masalah keputusasaannya
 Klien mampu membudayakan diri dalam aktivitas
 Mampu menggunakan keluarga sebagai sumber daya
3. Tindakan Keperawatan

 Diskusi tentang kejadian yang membuat klien putus asa, perasaan atau pikiran atau
perilaku yang berubah.
 Latihan berfikir positif melalui penemuan harapan dan makna hidup.
 Latihan melakukan aktivitas untuk menumbuhkan harapan dan makna hidup.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Fase Orientasi

 Salam Terapeutik

Perawat : “ Assalamualaikum, selamat pagi pak, perkenalkan saya Ners Rahayu Maulani, bapak
bisa panggil saya Ners Ayu . Nama bapak siapa? bapak senangnya dipanggil apa?. Kalau begitu
saya panggil Pak Untung ya? Baiklah Pak Untung, saya perawat hari ini yang bertugas merawat
bapak dari pukul 08.00 sampai 14.00 siang nanti.

 Validasi

Perawat : “ Baik pak, bagaimana keadaan bapak pagi ini ? apa yang bapak rasakan ?

 Kontrak

- Topik

Perawat : Oke baik, karna bapak tadi merasa sedih dan saya lihat juga wajah bapak murung sejak
tadi. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar mengenai apa yang bapak rasakan ?

- Tempat

Perawat : Bapak mau kita berbincang dimana? Apakah bapak mau di taman? Karena kebetulan
cuacanya masih pagi dan udara pagi sangat bagus untuk kesehatan bapak. Nah bagaimana bapak
sudah dalam keadaan nyaman?

- Waktu
Perawat : “ Oke baik pak, untuk waktunya sekitar 15 menit saja. Apakah bapak bersedia ? Baik
jika bapak bersedia kita mulai ya pak…

Anda mungkin juga menyukai