Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Bapak N, umur 60 tahun di rawat di ruang mutiara karena Hypertensi, perawatan hari
ke 4, klien cemas karena sejak dirawat tidak tidak buang air besar, klien tidak suka
makan sayur dan jarang makan buah, aktivitas klien hanya berbaring saja.
2. Diagnosa Keperawatan
Konstipasi
3. Tujuan Khusus
klien mau mengungkapkan perasaan dan keluhannya
4. Intervensi keperawatan
Membina hubungan saling percaya dengan teknik komunikasi terapeutik.
Diskusikan dengan klien penyebab dari konstipasi
Melakukan pemeriksaan fisik
Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? apa yang dirasa saat ini?
Kontrak
Topik : baiklah bolehkah kita berbincang-bincang tentang keluhan Bapak
hari ini
Tempat : mau dimana tempatnya, bagaimana kalau diruangan ini saja
waktu : untuk waktunya kurang lebih 15 menit saja pak, apakah bapak
bersedia?
2. Tahap Kerja
Sekarang bapak, Saya ajak Ngobrol-ngobrol ya!, Bapak bisa ungkapkan
saja apa yang bapak rasakan?
Sejak kapan bapak tidak bisa buang air besar?
Apakah bapak tahu penyebab dari bapak tidak bisa buang air besar?
Boleh saya periksa perut bapak dan mengukur tekanan darah dan nadi
bapak?
Bagaimana pola buang air besar bapak di rumah?
Bagaimana pola makan bapak?
Dalam sehari bapak minum air putih berapa gelas?
Apakah bapak suka berolah raga setiap pagi?
3. Tahap Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi Subyektif
klien sudah mengetahui penyebab dari konstipasi
b. Evaluasi Obyektif
- klien masih tampak tidak nyaman
Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan
membahas lebih lanjut tentang pola hidup sehat, di sini ataupun ditempat lain.
Menurut Bapak kita berbincang-bincang jam berapa ? bagaimana kalau jam 10
besok . sampai berjumpa besok ya pak, selamat pagi...
Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
pada Klien Lansia Dengan Konstipasi
A. Proses Keperawatan
Kondisi klien
Ibu S, umur 60 tahun di rawat di ruang Nusa Indah karena Hypertensi, perawatan hari
ke 5, klien cemas karena sejak dirawat tidak tidak buang air besar, klien tidak suka
makan sayur dan jarang makan buah, aktivitas klien hanya berbaring saja
Diagnosa Keperawatan
Kurang pengetahuan tentang pola hidup sehat
Tujuan Khusus
klien dapat memahami pola hidup sehat diusia lanjut.
Intervensi keperawatan
1. Membina hubungan hubungan saling percaya dengan teknik terapeutik
2. Membuat SAP
3. Memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat diusia lanjut
Evaluasi/Validasi
Bagaimana kondisi ibu hari ini ? bagaimana tidurnya semalam, nyenyak?
Ibu sudah bisa buang air besar?
Kontrak
Bagaimana kalau sekarang kita berbicara tentang cara hidup lebih sehat diusia
lanjut kurang lebih 20 menit, tempatnya di sini aja ya bu.
2. Tahap Kerja
Sekarang saya akan mulai menjelaskan kepada ibu tentang cara hidup lebih sehat
agar tidak mudah sembelit atau konstipasi,
Pertama saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa yang di maksud LANSIA atau lanjut
usia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pengertian lansia digolongkan menjadi 4,
yaitu:
1. Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun
Salah satu masalah yang sering diderita oleh lansia adalah Sulit buang air besar
(konstipasi) atau sembelit
Yaitu BAB kurang dari tiga kali seminggu, perut terasa kembung dan kesulitan untuk
mengeluarkan kotoran, berarti kita sudah mengalami kondisi yang disebut sembelit
(konstipasi).
Ada beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi atau sembelit, seperti :
kurangnya gerakan fisik,
makanan yang kurang sekali mengandung serat,
kurang minum,
akibat pemberian obat-obat tertentu dan lain-lain.
Akibatnya,dari konstipasi:
pengosongan isi usus menjadi sulit terjadi atau isi usus menjadi tertahan. Pada konstipasi,
kotoran di dalam usus menjadi keras dan kering, dan pada keadaan yang berat dapat
terjadi akibat yang lebih berat berupa penyumbatan pada usus disertai rasa sakit pada
daerah perut.
Agar kita tidak mengalami konstipasi atau sembelit, kita harus mengubah gaya hidup
yang tidak sehat menjadi pola hidup yang sehat
Disini saya akan jelaskan tip hidup lebih sehat di usia lanjut:
1. Pola makan yang baik dan teratur, dengan menkonsumsi makanan dalam porsi kecil
tapi sering.
2. Perkuat daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
dan vitamin E, B6, C, contohnya biji-bijian utuh, sayuran hijau, daging tidak
berlemak, margarine atau minyak dari tumbuhan.
3. Cegah tulang keropos dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D
seperti produk olahan susu.
4. Untuk menjaga saluran cerna tetap sehat, sebaiknya konsumsi makanan yang kaya
serat seperti biji-bijian (kacang hijau, kacang merah), buah-buahan (jeruk, pepaya,
nanas, apel), dan sayuran berdaun hijau tua (kailan, sawi, bayam).
5. Untuk menjaga kesehatan mata serta mencegah katarak, sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin E, dan beta
karoten seperti sayuran berwarna kuning dan hijau.
6. Kurangi risiko penyakit jantung dengan membatasi makanan yang mengandung
kolesterol tinggi, seperti telur puyuh, cumi, dan kuning telur.
7. Menjaga fungsi syaraf tetap baik dengan makan makanan yang banyak
mengandung vitamin B6, B12, dan asam folat.
8. Mempertahankan berat badan ideal, makan makanan rendah lemak dan kaya akan
karbohidrat kompleks seperti pisang.
9. Menjaga otot agar tetap lentur dengan melakukan olahraga: renang, dan jogging.
10. Tetap terus beraktivitas. Massa tulang banyak di pengaruhi oleh lamanya tulang
digunakan, atau tekanan yang dikenakan pada tulang. Dengan rangsangan ini, tulang
memperoleh kemampuan memperbaiki diri hingga mencapai usia tua.
11. Kita juga harus menjaga agar jiwa tetap sehat dan hindari stress dengan : pola hidup
sederhana, berpikir positif, dan selalu bahagia dengan apa yang telah di peroleh.
C. Tahap Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap ? apakah ibu senang?
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu menyebutkan penyebab konstipasi
- Klien mampu menyebutkan tip cara menjalankan pola hidup sehat
III. Materi
A. pengertian sembelit atau konstipasi
B. penyebab konstipasi atau sembelit
C. pola hidup sehat bagi lansia
IV. Media
A. Leaflet
V. Metode
A. Ceramah
B. Tanya jawab
VI. Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan penyuluhan Evaluasi
1. Pembukaan 2 menit Mengucapkan salam dan terima kasih Menjawab
kesediaan klien. salam,
b. Memperkenalkan diri dan apersepsi. mendengarkan
dengan
seksama
2. Inti 15 menit Menyampaikan materi tentang Mendenngarkan
definisi lansia dan
Menjelaskan. penyebab konstipasi memperhatikan
atau sembelit
Menjelaskan pola hidup sehat bagi
lansia
VII. Materi
Pola Hidup Sehat Pada Lansia
Salah satu masalah yang sering diderita oleh lansia adalah Sulit buang air besar
(konstipasi) atau sembelit
Akibatnya,dari konstipasi:
pengosongan isi usus menjadi sulit terjadi atau isi usus menjadi tertahan. Pada konstipasi,
kotoran di dalam usus menjadi keras dan kering, dan pada keadaan yang berat dapat
terjadi akibat yang lebih berat berupa penyumbatan pada usus disertai rasa sakit pada
daerah perut.
Agar kita tidak terjadi sembelit, kita harus ubah gaya hidup yang tidak sehat menjadi pola
hidup sehat, disini ada langkah-langkah agar hidup lebih sehat di usia lanjut:
7. Pola makan yang baik dan teratur, dengan menkonsumsi makanan dalam porsi kecil
tapi sering.
8. Memperkuat daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung dan vitamin E, B6, C, contohnya biji-bijian utuh, sayuran hijau, daging
tidak berlemak, margarine atau minyak dari tumbuhan.
9. Mencegah tulang keropos dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitamin D seperti produk olahan susu.
10. Untuk menjaga saluran cerna tetap sehat, sebaiknya konsumsi makanan yang kaya
serat seperti biji-bijian (kacang hijau, kacang merah), buah-buahan (jeruk, pepaya,
nanas, apel), dan sayuran berdaun hijau tua (kailan, sawi, bayam).
11. Untuk menjaga kesehatan mata serta mencegah katarak, sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin E, dan beta
karoten seperti sayuran berwarna kuning dan hijau.
12. Kurangi risiko penyakit jantung dengan membatasi makanan yang mengandung
kolesterol tinggi, seperti telur puyuh, cumi, dan kuning telur.
7. Menjaga fungsi syaraf tetap baik dengan makan makanan yang banyak
mengandung vitamin B6, B12, dan asam folat.
12. Mempertahankan berat badan ideal, makan makanan rendah lemak dan kaya akan
karbohidrat kompleks seperti pisang.
13. Menjaga otot agar tetap lentur dengan melakukan olahraga: renang, dan jogging.
14. Tetap terus beraktivitas. Massa tulang banyak di pengaruhi oleh lamanya tulang
digunakan, atau tekanan yang dikenakan pada tulang. Dengan rangsangan ini, tulang
memperoleh kemampuan memperbaiki diri hingga mencapai usia tua.
15. Kita juga harus menjaga agar jiwa tetap sehat dan hindari stress dengan : pola hidup
sederhana, berpikir positif, dan selalu bahagia dengan apa yang telah di peroleh.
YUSTINA MELANDARI
NPM : 1206323155