: Kamis, 22 Januari
2009
Ruangan
: Interna
1. Orientasi / Perkenalan
a. Salam Terapeutik
Salam Terapeutik
Selamat pagi Bapak/Ibu perkenalkan nama saya Elvi Abdjul biasa
dipanggil Evi saya mahasiswa AKPER Gorontalo. Saat ini saya dinas
pagi, selama dinas pagi ini saya yang memberikan perawatan kepada
Bapak/Ibu. Nama Bapak/Ibu siapa? Senangnya dipanggil apa?
a. Kontrak
Topik
sekarang.
Semoga
saya
bisa
membantu
ingin
Bapak/Ibu
sampaikan
untuk
dapat
Tempat
B. Validasi
Bagaimana keadaan ibu sekarang?
2. Fase Kerja
Masalah / keluhan apa saja yang Bapak/Ibu rasakan saat ini?
Sejak kapan Bapak/Ibu rasakan keluhan itu?
Jika keluhan itu datang begaimana perasan Bapak/Ibu?
Pada saat seperti apa keluhan itu datang?
Apa saja yang bisa memperberat keluhan itu?
Apa yang bisa Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasinya?
3. Fase Termimasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita bincang-bincang tadi?
b. Tindak lanjut
Selain keluhan yang telah Bapak/Ibu katakan tadi, apa masih ada hal
yang ingin Bapak/Ibu sampaikan?
FASE PERTENGAHAN
STRETEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari / Tanggal
Ruangan
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Tn. Y.U umur 40 tahun, mengeluh nyeri pada daerah pubis yang telah luka.
2. Diagnosa Keperawatan
Infeksi b/d peningkatan GDS (gula darah sewaktu)
3. Tujuan
-
4. Tindakan Keperawatan
-
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi Pak!!!
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan Bapak hari ini?
c. Kontrak
Topik
Waktu
Tempat : Bagaimana kita bincang diruangan ini saja agar bapak bisa
tetap istrahat?
2. Fase Kerja
Pak, kondisi luka Bapak sekarang sudah infeksi. Ini ditandai dengan
adanya nanah disekitar luka, oleh karena itu, untuk mempercepat
penyembuhan luka sehingga tidak terdapat lagi infeksi maka harus
dilakukan perawatan dengan mencuci luka Bapak dengan menggunakan
larutan NaCL gunanya untuk membalut luka agar tidak terjadi kontaminasi
dengan kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi. Tindakan ini
dilakukan 2x sehari yaitu pagi dan sore hari.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Apa Bapak sudah bisa mengerti
apa yang telah saya sampaikan tadi?
b. Tindak lanjut
Karena Bapak sudah mengetahui bagaimana cara agar luka Bapak
cepat sembuh dan tidak terjadi infeksi maka selanjutnya Bapak bisa
melakukannya sendiri apabila telah pulang ke rumah.
c. Kontrak yang akan datang
Waktu : Saya akan balik kesini lagi kira-kira 1 jam kemudian
Topik : Saya akan datang untuk membicarakan tentang perawatan
luka dengan cara lain
Tempat : Bagaimana kalau diruangan ini saja kita bincang-bincang
agar Bapak bisa tetap istrahat.!!
FASE TERMINASI
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Tn N.H umur 50 tahun mengeluh tidak bisa beraktifitas karena badannya
terasa lemah
2. Diagnosa Keperawatan
Intoleransi aktifitas b/d penurunan produksi energi metabolisme /
kelemahan
3. Tujuan
- Klien tidak merasa lemah
- Klien bisa beraktifitas dengan baik
4. Tindakan keperawatan
- Kaji tingkat aktifitas kekuatan otot
- Berikan latihan gerak pasif pada klien.
B. Strategi Palaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamu Alaikum Pak!!!
b. Validasi
Bagaimana perasaan Bapak sekarang?
c. Kontrak
Topik
Waktu
Tempat
2. Fase Kerja
Pak sekarang saya akan mulai dengan mengkaji kekuatan otot Bapak, tolong
angkat tangan bapak sebelah kanan, sebelah kiri lagi Pak, nah sekarang
tolong angkat kaki sebelah kanan, yang kiri lagi Pak,
Baiklah, Pak sekarang saya akan memberikan latihan gerak pasif pada bapak.
Bapak baring saja biar saya yang akan menggerakkan tangan dan kaki
Bapak.
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bincang-bincang dan melakukan
gerak tadi?
b) Tindak lanjut
Pak, mungkin bapak sudah bisa memahamiapa yang telah saya jelaskan
tadi, jadi bapak bisa minta tolong pada keluarga bapak untuk melatih gerak
seperti tadi, biar otot jadi rileks sehingga Bapak bisa beraktifitas lagi
c) Kontrak yang akan datang
Hari ini terakhir saya dinas disini. Saya minta maaf kalau selama saya
dinas disini mungkin ada hal-hal yang kurang berkenan dihati Bapak dan
keluarga. Saya harap agar apa yang telah saya ajarkan kepada bapak bisa
berguna dan Bapak bisa mengatasi sendiri masalah yang Bapak rasakan.
PENYIMPANGAN KDM
Faktor genetik hiskompatibitas
(HLA spesifik)
Kerusakan sel-sel
langerhans
Hipoplasi
Kerusakan sel B
Insulin tidak
tidak adekuat
adekuat
Insulin
Glikogenesis
Glikogenesis
Glukoneogenesis
Glikolisis
Liposis
Hipergilkemia
Hipergilkemia
Poliuria
Diuresis osmotik
Hiperosmolalitas
Poliphagia
LAPORAN PENDAHULUAN
DIABETES MELITUS
I. Konsep Medik
A.
Pengertian
Diebetes Melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai dengan
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik (kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Hal 580)
B.
Etiologi
1. IDDM
1) Genetik
2) Imunologi
3) Faktor lingkungan
2. NIDDM
1) Kerusakan pankreas
2) Penyakit hormonal
3) Kelainan reseptor insulin
4) Usia
5) Obesitas
3. IGT
1) Obesitas
2) Infeksi (kurang gizi)
4. GDM
1) Obesitas
2) Life style
C.
Patogenesis
1. IDDM
Terdapat ketidak mampuan untuk menghasilkan insulin karena selsel beta penkreas telah dihancurkan oleh proses autoimun.
Disamping itu glukosa yng berasal dari makanan tidak dapat
disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
menimbulkan hiperglikemia post prodinal
2. NIDDM
Terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin yaitu
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin
akan terkait dengan reseptor khusus pada permukaan sel sebagai
akibat insulin dengan sistem tersebut. Resistensi disertai dengan
penurunan reaksi intrasel, dengan demikian insulin menjadi tidak
efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.
D.
Manifestasi klinis
1. Poliuri, polidipsi, poliphagi
2. Kelemahan tubuh
3. Luka atau timbul bisul yang tidak sembuh-sembuh
4. Kesemutan
5. Kelainan kulit (gatal)
6. Perubahan neurologis
E.
F.
Pemeriksaan diagnostik
1. Glukosa darah sewaktu
2. Aseton Plasma
3. Uji toleransi glukosa
4. Keton dalam urin
5. Ureum dan kreatinin
6. Hemoglobin
G.
Perawatan
1. Diet
Ditujukan untuk mengatur jumlah kalori dan karbohidrat yang
dimakan tiap hari, jumlah kalori yang dianjurkan sekali pada
kebutuhan untuk mempertahankan atau mengurangi berat badan.
2. Agen Hipoglikemi
3. Pengaturan aktifitas fisik
Mempengaruhi pengaturan kadar glukosa darah penderita, latihan
dapat mempermudah transpor glukosa dalam sel dalam keadaan
normal.
4. Perawatan luka terdapat luka infeksi
: 20-01-09
Tgl dikaji
: 22-01-09
Dx Medik
: Diabetes Melitus
: Tn M.H
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: laki-laki
Alamat
: Desa Bongoime
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tani
Suku
: Gorontalo
: Tn A.s
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: laki-laki
Alamat
: Desa Bongoime
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tani
Suku
: Gorontalo
b) Keluhan menyertai
Mual, mutah, nafsu makan kurang, lemah, luka kemerahan, terdapat
pus, luka berbau, klein mengeluh sulit tidur dan sering terbangun,
TTV. TD : 14/90 mmHg, SB : 37.2OC N : 80 x/m, R : 24 x/m
c) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien belum pernah dirawat di RS. Pasien belum pernah dioperasi,
penyakit lain yang sering dialami adalah panas, demam, flu, dan
batuk. Klien tidak alergi dengan jenis makanan apapun.
III. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Klien
Tinggal serumah
Meninggal
Riwayat Kesehatan anggota Keluarga
Kakek dan nenek serta kedua orang tua pasien meninggal karena faktor
ketuaan, pasien adalah anak 1 dari 6 bersaudara. Apsien sudah menikah dan
dikaruniai 4 orang anak. Masing-masing 2 laki-laki dan 2 orang perempaun.
Saat ini pasien tinggal serumah bersama anak terakhir perempuan.
b) Cairan
Sebelum sakit : Frekuensi makan tidak menentu perharinya, jumlah
minum yang dikonsumsi + 8 gelas perhari, jenis
minuman yaitu susu, teh, air putih dan kadang-kadang
kopi.
Saat dikaji
BAB
1-2/hari,
konsistensi
padat
dan
BAK
Sebelum sakit : Frekuensi BAK 3-4/hari, dengan waktu tidak menentu,
warna kuning bau khas amoniak.
Saat dikaji
mandi
2x/hari
menyikat
gigi
dengan
: 140 20 mmHg
: 80 x/menit
SB
: 37,2 C
: 24 x/menit
c) Sistem penginderaan
Mata
Telinga
d)Sistem pernafasan
Tidak terdapat cianosis pada bibir, kuku dan puncak hudung. Pergerakan
dada mengemgbang saat inspirasi, frekwensi pernapasan 24 x/menit, pola
nafas kasmunal, tidak terdapat deformitas, vokal fremitus teraba baik,
tidak terdapat, bunyi tympani.
e) Sistem cardiovaskuler
TD : 140/90 mmHg, tidak VJP, pasien nampak pucat denyut nadi : 80
x/menit dengan irama, reguler, letus cordis teraba ICS 5. tidak ada
pembesaran jantung. Bunyi jantung 1 terdengar jelas di area dan apikal
dengan bunyi LUP, sedangkan bunyi jantung 2 terdengar jelas didasar
jantung dengan bunyi DUP, jarak antara kedua bunyi 1 detik.
f) Sistem pencernaan
Gigi tampak tanggal 4 buah, mukosa bibir nampak kering, kesulitan
menelan tidak ada pembesaran tonsil, frekuensi makan 2x/hari, terdapat
nyeri tekan pada simpisis pubis, tidak ada distensi abdomen dan
peristaltik 15 x/menit, klien mengaluh mual sampai muntah.
g)Sistem persarafan
GCS 15 (E4 M6 V5), orientasi waktu, orang dan tempat baik, serta
tingkat kesadaran kompes mentis, tidak terjadi gangguan perfusi
sereberal.
h)Sistem endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak selulitis, tidak tremor,
bola mata tidak menonjol.
i) Sistem perkemihan
Tidak tampak pembangkakan pada CVA kiri dan kanan, poliuri, tidak
terdapat distensi kandung kemih, terdengar bunyi redup pada Veisca
Urinari, pada ginjal tidak terdapat nyeri tekan, ginjal kiri dan kanan tidak
teraba.
j) Sistem muskuloskeletal
Tidak ada kekakuan sendi, tidak ada kelainan bentuk tulang, pasien
tampak lemah, ekstremitas teraba dingin, klien terpasang IVFDRL 20
gtt/m kekuatan
Otot 5 5
55
k)Sistem integuman
Pasien nampak pucat, terdapat luka pada daerah pus, luka kemerahan,
luka, luka berbau. Ukuran luka 9x6x4 cm.
IX. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hasil Pemeriksaan
a.
Nilai Rujukan
Hematologi
L : 13-18 g%
Hb : 15 g%
4000-11000/UI
Lekosit : 12.550/UI
150.000-450.000 /UI
Trombosit : 250.000/UI
X. Penatalaksanaan
a) Pengobatan oral
Terpasang IVFD RL 20 gtt/m
Catbiaxime z1 gr/IV
Randitine 2x1 amp/IV
Tramanol 2x1 amp/IV
Metronidazol 3x500 gr/drips
Metformin 3x1 tab
Ciproflaxacine 1x1 tab
b) Perawatan luka
Parawatan luka 2 kali setiap hari menggunakan NaCl 0,9% dan madu.
Klasifikasi Data
Data Subyek :
-
Data Obyektis :
-
Luka berbau
Frekuensi makan 1-2 hari dengan porsi makan sedikit dan tidak dihabiskan
Konjungtifa anemis
Hematologi
Hb : 15 g%
GDS : 474 mg/dl
Lekosit : 12.500/UI
Trombosit : 250.000/UI
ANALISA DATA
No
1
DS :
Symptom
Etiologi
Terputusnya kontiunitas
Problem
Nyeri
jaringan
padadaerah luka
-
DO :
Terdapat
daerah
luka
pubis
pada
dengan
diameter 9x6x4 cm
-
Merangsang reseptor
Dihantarkan ke SSP
Vital sign
Hipotalamus
Respon nyeri
D : 140/90 mmHg
B : 37.2OC
N
: 80 x/menit
DS :
Desktruksi sel B
-
DO :
Defisiensi insulin
Terdapat
daerah
luka pada
pubis
dengan
Kelainan metabolik
diameter 9x6x4 cm
-
Terdapat pus
GDS 474
Lekosit : 12.550/UI
Luka berbau
Luka kemerahan
Vital sign
Infeksi
D : 140/90 mmHg
Penyembuhan pembuluh
S
B : 37.2OC
N
: 80 x/menit
darah kapiler
DS :
-
nutrisi kurang
Defisiensi insulin
nafsu makan
-
Klien
Perubahan
dari
kebutuhan
mengeluh
makanan
Kelainan metabolik
yang
Hiperglikemia
dihabiskan
DO :
Metabolisme glukosa
KU lemah
Porsi
4-5
sendok
-
Pelepasan epineprin
HB : 15.5 gr%
Perubahan nutrisi kurang
DS :
-
Gangguan
kesehatan
pola istrahat
terjaga
-
dan tidur
Dampak hopitalisasi
tidur
DO :
Merangsang ras
REM meningkat
Konjungtiva anemis
Sering terjaga
Gangguan pola tidur
PRIORITAS MASALAH
TD
140/90 mmHg
SB
37.2OC
N
x/menit
Tujuan
Intervensi
Rasional
Pasein
akan 1.
Kaji tingkat nyeri
1.
Untuk mengetahui
melaporkan
sejauh mananyeri yang
nyeriberkurang
dirasakan dan untk
dengan kriteria :
menentukan intervensi
a.
apa
yang
akan
KU baik
diberikan.
b.
2.
Ajarkan
relaksasi 2.
Membantu
Ekspresi wajah ceria
teknik nafas dalam atau
mengalihkan
c.
distraksi/imajinasi
rangsangan nyeri yang
Keadaan luka baik
dirasakan
sehingga
nyeri dapat ditolerasi
oleh pertahanan tubuh
3.
Pertahankan
posisi 3.
Posisi yang nyaman
:
pasien
dapat
mengurangi
penggunaan
oksigen
oleh jaringan
:
4.
Menurunkan nyeri
4.
Penatalaksanaan
yang
kerjanya
pemberian analgetik
menghambat
sekresi
80
bradikinin
yng
menstimulasi
rangsangan nyeri
TD
:
dengan
menggunakan
NaCl
madu
140/90 mmHg
SB
37.2OC
:
6.
1.
Pasien
mungkin
masuk dengan infeksi
yang biasanya telah
mencetuskan keadaan
ketoasidosis
atau
terdapat
mengalami
infeksi nosokomial
2.
Mencegah
timbulnya
infeksi
nosokomial
Penatalaksanaan
pemberian antibiotik
3.
80
24
x/menit
x/menit
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan deseniatisasi
insulin ditandai dengan :
DS :
- Klien mengeluh lemah
- Klien mengeluh kurang nafsu
makan
- Klien mengeluh makanan yang
disajikan tidak mampu
dihabiskan
DO :
- KU lemah
- Frekuensi makan 1-2 x/hari
- Porsi makan tidak dihabiskan
- Jumlah makan 4-5 sendok
- HB : 15.5 gr%
Pasien
akan 1.
Timbang berat badan 1.
Untuk
melahirkan
pasien
mengetahui sejauh mana
nutrisinya terpenuhi
program dilakukan oleh
dengan kriteria:
2.
Tentukan
program
pasien
a.
diet dan pola makan 2.
Mengidentif
Keadaan umum baik
pasien
ikasi kekurangan dan
b.
penyimpangan
dari
Frekuansi makan 3ekbutuhan terapeutik
4 x/hari
3.
Auskultasi
bising 3.
hiperglikemi
c.
usus dan catat adanya
dan
gangguan
HB antara 1318
mual muntah
keseimbangan cairan dan
gr%
elektrilit
dapat
menurunkan
motilitas
dan fungsi lambung
4.
Libatkan
keluarga 4.
Meningkatk
pasien dan perencanaan
an rasa keterlibatan
makan sesuai dengan
dalam
memberikan
indikasi
informasi pada keluarga
untuk
memahami
kebutuhan nutrisi
5.
Jika
5.
Identifikasi makanan
makanan yang disukai
yang disukai
6.
Kebutuhan istrahat 1.
dan tidur terpenuhi
dengan kriteria :
Keadaan
umum baik
Klien dapat
tidur
7-8
jam/hari
2.
Klien tidak
sering terbangun
saat tidur
3.
Konjungtiva
merah muda
4.
5.
5.
Anjurkan
klien untuk melakukan
kebiasaan sebelum tiodur
seperti
mambaca/
mendengarkan musik
Menurunkan
stimulasi
seonsorik
dengan
menghambat
suara
lain
dari
lingkungan sekitar yang
akan menghambat tidur
nyenyak
No.
Dx
Kep
1
Implementasi
1.
Evaluasi
Jam 08.00
S:
Mengkaji tingkat nyeri dengan
Pasien
hasil nyeri sedang (3)
mengeluh luka pada
2.
Jam 08.10
daerah pubis
Mengajarkan teknik nafas dalam
Pasein
dengan cara inspirasi lebih dalam
mengeluh luka tak
kemudian ekspirasi perlahankunjung sembuh
lahan
dengan
hasil
nyeri O :
berkurang
Terdapat luka
3.
Jam 08.20
pada daerah pubis
Mengatur posisi yang nyaman,
Luka tampak
yakni posisi terlentang sesuai
kemerahan
dan
dengan keinginan pasien
bengkak sert masih
4.
Jam 10.00
berbau
Memberikan obat Trimadol 2x1 A :
amp/IV
Masalah neri
belum teratasi
P:
Intervensi
belum dilajutkan
1.
Jam 09.15
S:
Mengobervasi tanda infeksi
O:
yakni. SB : TD : 140/90 mmHg,
terdapat luka pada
O
SB : 37.2 C, N : 80 x/menit, R :
daerah
pubis
24 x/menit. Terdapat luka
dengan tanda vital
didaerah pubis diameter pubis
SB : TD : 140/90
diameter 9x4x6 cm kemerahan
mmHg,
SB
:
didaerah sekitar luka PUS (+)
37.2OC, N : 80
berbau
x/menit, R : 24
2.
Jam 09.30
x/menit. Terdapat
Tingkatkan upaya pencegahan
dengan melakukan cuci tangan
luka didaerah pubis
yang baik seperti
diameter 9x4x6 cm
mengharuskan keluarga atau
perawat untuk mencuci tangan
kemerahan
sebelum kontak dengan pasien
didaerah
sekitar
3.
Jam 08.30
Mempertahankan teknik aseptik
luka
PUS
(+)
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
berbau
A:
-
M
asalah
infeksi
belum teratasi
P:
-
I
ntervensi
dilanjutkan
S:
-
K
lien mengeluh
sedikit mual dan
kadang suka
muntah
O:
-
K
lien sedikit mual
kadang terlihat
muntah
K
eluarga tampak
berusaha
menciptakan
lingkungan yang
tenang
A:
-
M
asalah pemenuhan
nutrisi belum
terpenuhi
P:
-
I
ntervensi
dilanjutkan
1.
Jam 13.00
S:
Mengkaji pola pikir dengan
P
hasil pola tidur klein sering
asien
mengeluh
terjaga, konjungtiva pucat
sulit
untuk
2.
Jam 13.15
memenuhi tidur
Menganjurkan kepada keluarga
P
untuk
membatasi
jumlah
asien
mengeluh
pengunjung
dengan
hasil
tidur
kadangkeluarga mau bekerja sama.
kadang
sering
3.
Jam 13.45
terbangun
Berikan bimbingan spritual O :
pada klien dengan cara
T
menganjurkan klien untuk
erdapat luka pada
berdoa sebelum tidur dengan
kaku kanan
hasil klien mau mencobanya
L
4.
Jam 13.50
uka
tampak
Manganjurkan klien untuk
kemerahan
dan
melakukan kebiasaan sebelum
bengkak
serta
tidur
sepeti
masih berbau
membaca/mendengarkan musik A :
M
asalah istrahat dan
tidur belum teratasi
P:
I
ntervesi dilanjutkan
OLEH
ELVI ABDJUL