Anda di halaman 1dari 8

Nama : Adi Tryo Widyanto

Kelompok : Lingualis (14)

JUDUL JURNAL PERKEMBANGAN Aedes aegepti PADA


BERBAGAI PH AIR DAN SALINTITAS
AIR

PENULISAN Tri Septa Anggraini, Widya Hary Cahyati

NAMA JURNAL PERKEMBANGAN Aedes aegepti

TAHUN 2017

HALAMAN 10 Halaman

TUJUAN PENELITIAN bertujuan untuk mengetahui perkembangan


hidup Aedes aegypti pada berbagai kondisi
pH air dan salinitas air

HIPOTESIS Eksperimen murni yaitu penelitian yang


dikembangkan untuk mempelajari fenomena
dalam kerangka korelasi sebab-akibat.
Rancangan penelitian ini adalah
Eksperimental sederhana atau posttest only
control group design dimana subyek
penelitian dibagi 2 kelompok secara random
yaitu kelompok nyamuk dan kelompok larva

KERANGKA -

POPULASI DAN SAMPEL Nyamuk Aedes aegypti betina gravid I dan


larva Aedes aegypti Instar II yang diperoleh
dari hasil rearing nyamuk Aedes aegypti

METODE PENGAMBILAN SAMPEL Jenis penelitian ini adalah penelitian


eksperimen murni. Jenis penelitian ini adalah
Eksperimen murni yaitu penelitian yang
dikembangkan untuk mempelajari fenomena
dalam kerangka korelasi sebab-akibat.
Rancangan penelitian ini adalah
Eksperimental sederhana atau posttest only
control group design dimana subyek
penelitian dibagi 2 kelompok secara random
yaitu kelompok nyamuk dan kelompok larva.
Sampel kelompok nyamuk bertujuan untuk
mengetahui oviposisi, sampel kelompok
larva bertujuan untuk mengetahui
perkembangannya hingga dewasa (Pratiknya,
2013). Perlakuan diberikan pada 2 kelompok
terrsebut yaitu dengan 2 perlakuan yang
berbeda dengan 8 macam konsentrasi.
Sampel dalam penelitian adalah 30 ekor
nyamuk betina gravid I dan 30 ekor larva
Instar II dengan 8 macam konsentrasi
perlakuan dan 4 kali pengulangan

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian


eksperimen murni. Jenis penelitian ini adalah
Eksperimen murni yaitu penelitian yang
dikembangkan untuk mempelajari fenomena
dalam kerangka korelasi sebab-akibat.
Rancangan penelitian ini adalah
Eksperimental sederhana atau posttest only
control group design dimana subyek
penelitian dibagi 2 kelompok secara random
yaitu kelompok nyamuk dan kelompok larva.
Sampel kelompok nyamuk bertujuan untuk
mengetahui oviposisi, sampel kelompok
larva bertujuan untuk mengetahui
perkembangannya hingga dewasa (Pratiknya,
2013). Perlakuan diberikan pada 2 kelompok
terrsebut yaitu dengan 2 perlakuan yang
berbeda dengan 8 macam konsentrasi.
Sampel dalam penelitian adalah 30 ekor
nyamuk betina gravid I dan 30 ekor larva
Instar II dengan 8 macam konsentrasi
perlakuan dan 4 kali pengulangan

HASIL DAN BAHASAN Pada penelitian ini, kondisi lingkungan yang


tidak dapat dikendalikan meliputi suhu udara
dan kelembaban udara pada suatu ruangan
yang kemudian diukur menggunakan
termohigrometer. Pengukuran suhu dan
kelembaban udara dilakukan pada pagi hari
(pukul 09.00 WIB), siang hari (12.00 WIB),
dan sore hari (16.00 WIB). Melalui hasil
pengukuran, Rerata suhu udara ruangan
penelitian berada pada pagi hingga sore hari
adalah 27,840C. Suhu minimum pada saat
pengamatan adalah 250C, sedangkan suhu
maksimum pada saat pengamatan adalah
300C. Rerata kelembaban udara pada ruang
penelitian adalah 75,59%. Kelembaban udara
minimum pada saat pengamatan adalah 68%,
kelembaban udara maksimum saat
pengamatan adalah 79%

KESIMPULAN Simpulan dalam yaitu Aedes aegypti dapat


berkembang pada berbagai kondisi pH air
dengan rentang pH 4 – pH 10. Aedes aegypti
betina gravid I dapat melakukan Oviposisi
pada pH 3 – pH 10. Oviposisi nyamuk betina
gravid I dengan persentase tertinggi yaitu pH
9 (22,75%) dan terendah yaitu pH 4 (5,93%).
Larva Instar II dapat berkembang pada pH 4
– pH 10. Perkem-bangan larva tertinggi
terjadi pada pH 9 (83,33%) dan persentase
perkembangan larva terendah pada pH 4
(40,83%). Aedes aegypti dapat berkembang
pada kondisi salinitas air dengan rentang 0
gr/l – 6 gr/l. Aedes aegypti betina gravid I
dapat melakukan oviposisi pada konsentrasi
salinitas air 0 gr/l – 22 gr/l. Ovipo-sisi
nyamuk betina gravid dengan persentase
tertinggi pada konsentrasi 5 gr/l (23,52%)
dan terendah pada konsentrasi 18 gr/l
(6,68%). Perkembangan larva pada salinitas
air dapat terjadi pada 4 gr/l (74,16%), 5 gr/l
(73,33%), dan 6 gr/l (49,16%)

KEUNGGULAN Jelas dan mudah dipahami

KEKURANGAN -

Nama : Adi Tryo Widyanto


Kelompok : Lingualis (14)

JUDUL JURNAL FAKTOR KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

PENULISAN Melorys Lestarai Purwaningtyas, Galuh Nita Prameswari

NAMA JURNAL FAKTOR KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

TAHUN 2017

HALAMAN 43-53 Halaman

TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang


PENELITIAN berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Karang Anyar Kota Semarang

HIPOTESIS pendapatan, pengetahuan tentang anemia ibu hamil, pendidikan ibu,


usia, tingkat kecukupan gizi zat besi, tingkat kecukupan gizi protein,
tingkat kecukupan gizi vitamin C, status gizi, paritas, dan kebiasaan
minum teh. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kejadian anemia
pada ibu hamil

KERANGKA Tabel 1. Kategori Kejadian Total p


Faktor-faktor Anemia value
yang
Berhubungan
dengan
Kejadian
Anemia pada
Ibu Hamil di
Puskesmas
Karang
Anyar Kota
Semarang
Variabel
Bebas
Anemia Tidak Anemia
(Kadar Hb <11gr/dl) (Kadar Hb ≥11 gr/dl)
N % N % N %
Pendapatan Rendah 24 66,7 3 81,6 29 55 0,230
1
Tinggi 12 33,3 7 18,4 6 19
Pengetahuan Kurang 2 5,5 5 13,2 7 9,5 0,431
Cukup 15 41,7 20 52,6 35 47,3
Baik 19 52,8 13 34,2 32 43,2
Pendidikan SD/MI 3 8,3 0 0 3 4,1 0,239
SMP/MTs 5 13,9 11 28,9 16 21,6
SMA/MA 27 75 24 63,2 51 68,9
Perguruan 1 2,9 3 7,9 4 5,4
Tinggi
Usia Berisiko 3 8,3 3 7,9 6 8,1 1,000
Tidak 33 91,7 35 92,1 68 91,9
Berisiko
Tingkat Kurang 32 88,9 3 81,6 63 85,1 0,578
Kecukupan 1
Gizi Zat Besi
Baik 1 2,8 7 18,4 8 10,8
Lebih 3 8,3 0 0 3 4,1
Tingkat Kurang 35 97,2 3 92,1 70 94,6 0,615
Kecukupan 5
Gizi Protein
Baik 1 2,8 3 7,9 4 5,4
Tingkat Kurang 26 72,2 2 65,8 51 68,9 0,729
Kecukupan 5
Gizi Vitamin
C
Baik 3 8,3 3 7,9 6 8,1
Lebih 7 19,5 10 26,3 17 23
Status Gizi Berisiko 18 50 3 7,9 21 28,4 0,000
Tidak 18 50 35 92,1 53 71,6
berisiko
Paritas Berisiko 2 5,6 4 10,5 6 8,1 0,675
Tidak 34 33,1 34 34,9 68 91,9
Berisiko
Kebiasaan Sering 0 0 1 2,6 1 1,4 0,953
Minum Teh sekali
Sering 20 55,5 19 50 39 52,6
Biasa 3 8,3 3 7,9 6 8,1
Kadang- 1 2,8 0 0 1 1,4
kadang
Jarang 1 2,8 1 2,6 2 2,7
Tidak pernah 11 30,6 14 36,9 25 33,8
POPULASI DAN Nyamuk Aedes aegypti betina gravid I dan larva Aedes aegypti Instar II
SAMPEL yang diperoleh dari hasil rearing nyamuk Aedes aegypti

METODE metode pengambilan sampel yaitu simple random sampling, diambil


PENGAMBILAN secara undian dengan memberikan nomor terlebih dahulu sesuai
SAMPEL dengan jumlah anggota populasi

METODE Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan


PENELITIAN cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pendapatan,
pengetahuan tentang anemia ibu hamil, pendidikan ibu, usia, tingkat
kecukupan gizi zat besi, tingkat kecukupan gizi protein, tingkat
kecukupan gizi vitamin C, status gizi, paritas, dan kebiasaan minum
teh. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kejadian anemia pada
ibu hamil. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Karang
Anyar Kota Semarang dengan populasi penelitian 272 ibu hamil.
Wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar yaitu Kelurahan Randugarut,
Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Tugurejo, dan Kelurahan Jerakah.
Sampel penelitian berjumlah 74 ibu hamil dengan metode pengambilan
sampel yaitu simple random sampling, diambil secara undian dengan
memberikan nomor terlebih dahulu sesuai dengan jumlah anggota
populasi

HASIL DAN Penelitian ini berlokasi di Puskesmas Karang Anyar yang beralamat di
BAHASAN Jalan Karang Anyar, Semarang. Puskesmas Karang Anyar terletak di
wilayah Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tugu, tepatnya
diperkotaan daerah pinggiran kurang lebih 14 kilometer dari pusat
kota. Wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar meliputi 4 kelurahan,
terdiri dari Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Randu Garut,
Kelurahan Tugurejo, dan Kelurahan Jerakah. Keempat kelurahan
binaan mempunyai luas wilayah 1904,71 HA, terdiri dari dataran
rendah dengan tinggi dari permukaan laut maksimum 5 meter dan
minimum 2 meter

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan


bahwa tidak terdapat hubungan antara pendapatan, pengetahuan,
pendidikan, usia, tingkat kecukupan gizi zat besi, tingkat kecukupan
gizi protein, tingkat kecukupan gizi vitamin C, paritas, kebiasaan
minum teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas
Karang Anyar Kota Semarang. Terdapat hubungan antara status gizi
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Karang Anyar
Kota Semarang.
Pada penelitian ini belum meneliti tentang hubungan antara konsumsi
tablet besi dan riwayat penyakit dengan kejadian anemia pada ibu
hamil, sehingga saran bagi peneliti selanjutnya agar meneliti tentang
hubungan konsumsi tablet besi dan riwayat penyakit dengan kejadian
anemia ibu hamil

KEUNGGULAN Penjelasannya sangat detail tidak berbelit belit dan mudah dipahami

KEKURANGAN -

Anda mungkin juga menyukai