1. CAPAIAN PEMBELAJARAN :
1. Menjalankan sikap tanggung jawab dan istikamah sebagai implementasi dari
pemahaman tentang tata cara shalat wajib dalam berbagai keadaan tertentu
2. Menganalisis ketentuan shalat jama' dan qashar
3. Memahami ketentuan shalat dalam berbagai keadaan tertentu
4. Mengomunikasikan hasil analisis tentang shalat jama' dan qashar
5. Memperagakan tata cara shalat dalam keadaan tertentu
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
kondisi tertentu
kondisi tertentu
ini.
MODUL AJAR
A. IDENTITAS MODUL
Pengajar : M. Isro’ Zainuddin,M.Pd.
Sekolah : MTs Negeri Samarinda
Tahun : 2022
Fase Capaian : D (MTs)
Kelas : VII
Mata Pelajaran : Fiqih
Alokasi waktu : 5 JP
B. KOMPETENSI AWAL
Pertanyaan Esensial :
Pernahkah kalian memperhatikan dengan seksama dan detail tata cara
Pelaksanaan Shalat dalam keadaan tertentu? Pernahkah kalian memikirkan
dasar hukum Pelaksanaan Shalat dalam keadaan tertentu? Lalu Apa Hikmah kita
melaksanakan Shalat dalam keadaan tertentu? dan pernahkah kalian
memikirkan tentang Sejarah, Syarat wajib dan Syarat Shalat dalam keadaan
tertentu?
Apa yang kita pahami dengan istilah tathawwur wal ibtikar? Bagaimana
hubungan istilah tersebut dengan shalat fardlu dalam kondisi tertentu?
Keterbukan tidak dilakukan tanpa batas, tetapi terinspirasi dari dua nama
Tuhan Yang Maha Agung, yaitu Al-Basith (Dzat Yang Maha Melapangkan) dan Al-
Muqsith (Dzat yang Maha Pemberi Keadilan). Dengan menghayati Allah sebagai Al-
Basith, maka setiap perubahan merupakan sunnatullah atau sudah menjadi qudrah
dan iradah-Nya. Perubahan juga tidak berjalan tanpa batas, tetapi kewajiban untuk
menyelaraskan dengan nilai-nilai keadilan yang dapat kita gali dari Nama Agung Al-
Muqsith.
METODE
PEMBELAJARAN
H. METODE PEMBELAJARAN
Jigsaw, Diskusi, presentasi, Proyek, dan Ceramah
I. KETERSEDIAAN MATERI
Pengayaan untuk siswa CIBI atau yang berpencapaian tinggi: YA/TIDAK
Alternative penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memahami konsep: YA/TIDAK
J. CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE D
Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menganalisis ketentuan Shalat dalam
keadaan tertentu
K. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menunjukkan keimanan terhadap Allah Swt. sebagai Al-Basith (Dzat Yang
Maha
2. Melapangkan) dan Al-Muqsith (Dzat yang Maha Pemberi Keadilan) bagi umat
manusia dan pemberi ujian maupun cobaan di dunia.
3. Membuktikan keimanan dalam kehidupan sehari-sehari melalui pelaksanaan
shalat fardlu dalam kondisi tertentu sebagai perwujudan istiqamah dalam
beribadah kepada Allah melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meyakini prinsip tathawwur wal ibtikar sebagai ajaran Islam yang membentuk
kesalehan individual dan kesalehan sosial dalam pengamalan shalat fardlu di
tengah kondisi tertentu.
5. Pengertian shalat fardlu dalam kondisi tertentu.
6. Menggambarkan sebab-sebab yang memperbolehkan pelaksanaan shalat
fardlu dalam kondisi tertentu.
7. Menguraikan tata cara pelaksanaan shalat fardlu dalam kondisi tertentu
disebabkan karena kondisi perang, sakit, bepergian, dan di tengah
berlangsungnya bencana alam.
8. Mendemonstrasikan pelaksanaan shalat fardlu dalam karena sebab-sebab
tertentu sesuai dengan ketentuan.
L. MATERI PEMBELAJARAN, ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Pertemuan berikutnya :
setelah shalat
ASESMEN
ASESMEN
1. Asesmen individu
Melalui tes tertulis pilihan ganda, isian singkat, dan Essay
No Aspek Rubrik
yang
1. dinilai
Menunjukkan 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
rasa ingin tahu antusias, aktif
dalam dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak
terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan,sulit terlibat aktif dalam
2. Ketelitian dan 3: kegiatan
mengamatikelompok walaupun
hasil telah didorongsesuai
percobaan
hati-hati prosedur ,hati-hati dalam melakukan percobaan
2: mengamati hasil percobaan sesuai prosedur,
kurang hati- hati dalam melakukan percobaan
1: mengamati hasil percobaan sesuai prosedur,
kurang hati- hati dalam melakukan percobaan
3 Ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat
dalam belajar waktu.
dan bekerja baik 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan
secara individu tugas,namun belum menunjukkan upaya
maupun terbaiknya
berkelompok 1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas,dan tugasnya tidak
selesai
4 Berkomunikasi 3: aktif dalam tanya jawab,dapat mengemukaan
gagasan atau ide,menghargai pendapat siswa
lain
2: aktif dalam tanya jawab,tidak ikut
mengemukaan gagasan atau ide,menghargai
pendapat siswa lain
1: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukaan gagasan atau ide, kurang
3. Proyek
a. Kriteria Penilaian Proyek
Nama Proyek :
Waktu
Pelaksanaan :
Nama kelompok :
Kelas :
No. Aspe Sko
1 Perencanaan: k r
50
a. Persiapan alat dan
bahan
b. Rancangan :
- Alur kerja dan deskripsi
- Cara penggunaan alat
2 Produk: 100
- Bentuk Fisik
- Inovasi
3 Laporan 50
- Kebermanfaatan Laporan
- Sistematika Laporan
- Penulisan Kesimpulan
TOTAL 200
SKOR
b. Rubrik Penilaian Proyek
N Aspek Rubrik
o.
1 Perencanaan: 10. Jika alat dan bahan lengkap dan
Persiapan alat dan bahan sesuai dengan lembar kerja
5. Jika alat dan bahan kurang
lengkap tetapi kurang sesuai
Rancangan : 20 Jika dilakukan dengan langkah
Alur kerja dan deskripsi kerja sesuai lembar kerja siswa
Cara penggunaan alat 10. Jika dilakukan tidak sesuai dengan
langkah kerja pada lembar kerja
siswa
5. Jika tidak sesuai penggunaan alat
dan bahan dengan langkah kerja
2 Bentuk Fisik Produk 30. Menggunakan sampah organic yang
sesuai dan mudah didapatkan dan
menggunakan alat yang sesuai
dengan lembar kerja siswa
20. Menggunakan sampah organic yang
sulit didapatkan menggunakan alat
yang sesuai dengan lembar kerja
siswa
Inovasi Produk: 30. Alat dibuat dari bahan yang ada
lingkungan rumah,dan menarik
20. Alat dibuat dari bahan yang ada
lingkungan rumah,dan disain
kurang menarik
3 Laporan 25. Sistematika laporan sesuai dengan
Kebermanfaatan kriteria isi laporan bermanfaat dan
Laporan kesimpulan sesuai
Sistematika Laporan 20. Sistematika laporan sesuai
Kesimpulan dengan kriteria, isi laporan
kurang bermanfaat, kesimpulan
kurang sesuai
5. Hanya satu aspek yang terpenuhi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
A. Di tengah pertempuran
B. Di tengah bencana alam
C. Diatas kendaraan
D. Sakit
4. Hadis Nabi Saw mengatakan:
Kandungan hadis menjelaskan boleh shalat fardlu dalam kondisi tertentu di tempat…
A. Di atas pasir
B. Di atas tanah
C. Di atas kursi
D. Di atas atap kendaraan.
6. Termasuk penggunaan alat transporasi yang menyebabkan diperbolehkan
menjalankan shalat fardlu dalam kondisi tertentu, kecuali…
A. Sepeda motor pribadi
B. Kereta api
C. Kapal laut
D. Pesawat udara
7. Diantara kondisi saat ini yang dapat dianalogikan dengan kondisi pada saat
peperangan di jalan Allah Swt. adalah…
A. Perjalanan menuju sanak kerabat.
B. Pengepungan judi sabung ayam.
C. Pengepungan sindikat narkotika bersenjata
D. Pemadaman kebakaran hutan.
8. Perkara yang di sunnahkan dalam pelaksanaan shalat fardlu di atas
kendaraan adalah....
A. Menghadap kiblat pada waktu takbiratul ihram.
B. Meminta izin ke penumpang lain sebelum shalat.
C. Berganti pakaian yang lebih sopan.
D. Menggunakan kursi sebagai tempat shalat.
9. Dalam penerapan metode analogi, far’un merupakan kondisi yang......
A. Sudah ada ketentuan pasti status hukumnya.
B. Belum ada ketentuan pasti status hukumnya.
C. Sudah ada ketentuan pasti status hukumnya, tetapi telah dibatalkan.
D. Semua jawaban salah.
10. shalat darurat boleh dilaksanakan bila seseorang mengalami keadaan ...
A. sakit atau perjalanan
B. sehat atau sakit
C. bekerja keras
D. tertidur
ASESMEN SUMATIF
Dan Hadits
Samarinda,.................2022
Mengetahui,
Kepala MTsN Samarinda Guru Mapel Fiqih