Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI

“KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA”

DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK 1
Anggi Refika Utami
Dina Mareta
Hesti Amanda
Rifqi Alfarisi

DOSEN PENGAMPUH:
Sarima Pardosi,S.PSI.,M.PSI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIPLOMA III GIZI
TAHUN AJARAN 2022-2023
DAFTAR ISI
A. PENGERTIAN MANUSIA

Max Scheler 1874-1928, seorang filsuf Jennan, menjelaskan bahwa manusia


tidak mempunyai dunia keliling yang terbatas seperti dunia hewan. Meninjau istilah
von Mexkuhl, "Umwelt", manusia mempunyai dunia dan bagi manusia dunia ini
terbuka adanya. Manusia tidak mempunyai insting- insting dan organ-organ yang
terbatas pada satu millieu saja. Dunia manusia luas dan terbuka. Menurut Max Scheler
ini disebabkan karena manusia mempunyai kemampuan untuk menangkap sesuatu
yang bemama "objek". Ia mampu untuk mengambil jarak dati barang sesuatu. Ia
mampu memisahkan antara objek dan subjek. Bagi seekor singa, seekor kambing
adalah mangsa yang nikmat, titik. Singa tidak mempunyai objek lain, kecuali mangsa,
musuh atau ternan singa. Sebab ia terkurung di dalam dunia sekeliling singa, yang
terbatas itu. Apakah pada rnanusia juga demikian? Tidak. Manusia mampu
menyatakan kata "tidak", dan dengan menyatakan "tidak" ini dunia terbuka baginya,
ia dapat memilih. Ia tidak terkurung dalam dunia sekeliling yang sempit dan terbatas
seperti duma hewan.
Notonagoro mensifatkan manusia sebagai makhluk yang monopluralistik,
dalam arti ia tersusun atas jiwa dan raga, bersifat perorangan dan sosial, serta
berkedudukan kodrat berdiri· sendiri dan pada saat yang sarna ia adalah makhluk
Tuhan.
Adapun terdirinya manusia atas tubuh atau raga dan itu tidak satu dati lainnya,
akan dalam susunan organis kedua-tunggalan, tersusun atas l3 unsur hakikat yang
bersama-sama merupakan suatu keutuhan dan keseluruhan bam, yang merupakan diri
yang hidup, serba lain dari pada pada hidup raga saja atau dalam dirinya sendiri.
Adalah merupakan hakikat manusia pula sebagai diri bersifat pribadi
perorangan atau individu dan bersifat hidup bersama, pribadi bermasyarakat atau
makhluk sosial. Di samping berhidup sendiri, manusia hidupnya selalu berhubungan
manusia lain, tergantung dati pada manusia sebelum dilahirkan, sesudah dilahirkan,
sebagai bayi, sebagai kanak-kanak, sebagai anak remaja, sebagai orang dewasa,
sebagai orang yang lanjut usianya, setelah meninggal dunia, terus-menerus
membutuhkan orang lain, maka sungguh menjadi bawaan hakikatnya untuk hiudp
bersana untuk bermasyarakat .
Selanjutnya Notonagoro menyatakan, lagi pula kedudukan pribadi berdiri
sendiri dan makhluk dari pada Tuhan Yang Maha Esa sebagai Causa Prima. Dalam
pada itu Driyarkara menyatakan: Seluruh manusia adalah apa dan seluruh manusia
adalah siapa. Sehingga manusia itu adalah "apa siapa" dan "siapa apa".
Dalam susunan yang demikian itu tentu ada dua anasir, atau dua prinsip;
prinsip yang menyebabkan manusia berupa "apa" dan prinsip yang menyebabkan
manusia berwujud "siapa".
Prinsip "ke-apaan" kita sebut materia atau prinsip kejasmanian. Prinsip
"kesiapaan" kita sebut roh. Selanjutnya Drijarkara menyatakan: Karena dalam
susunan antar manusia itu roh-lah yang pertama, maka manusia pertama adalah roh.
Akan tetapi dia bukan roh yang melulu roh, ia adalah roh yang bermateria. roh yang
berwujud barang material. Demi kematerialannya, manusia berada dalam tempat dan
waktu. Demi kematerialannya lagi, manusia adalah "individu" dalam suatu jenis
(soort), dia mempunyai hidup, makhluk yang tumbuh dan merasa. Akan tetapi dalam
pada itu dia benar-benar roh. Dan sebagai roh dia mengatasi (melebihi)
kejasmaniannya, tetapi itu manusia sebagai "siapa" melebihi (transenden) diri sendiri
sebagai "apa". lingkungan yang demikian itu membuat Jose kecil sangat peka
terhadap kejadian sehari- hari di masa itu yang penuh ketidakpastian dan kekacauan.
Suasana dan lingkungan keluarga mendorong Jose menulis sejak masa muda.
Tulisannya berupa esai-esai pendek tertuju pada publik. Publik yang menurutnya
adalah manusia-manusia yang mampu berfikir. Menurut Ortega berfikir adalah fungsi
kehidupan.
Filsuf Spanyol paling besar di abad XX ini, berusaha mengentaskan
masyarakatnya dari isolasi intelektual dan mensejajarkannya dengan taraf dunia ilmu
pengetahuan di Eropa. Selesai meraih gelar doktor filsafat di Universitas Madrid,
Ortega melanjutkan di Jerman di mana ia berkenalan lebih akrab dengan idealisme
neo-kantian, historisisme Dilthey dan fenomenologi Husserl dan Heidegger. Pada usia
27 tahun ia dikukuhkan sebagai guru besar metafisika di Universitas Madrid.
Ortega berusaha membangkitkan dan mendisiplinkan alam pikir Spanyol dan
Amerika Latin, dengan cara memperkenalkannya dengan filsafat Jerman dan Eropa,
dan ilmu-ilmu lain, misalnya: psikologi, sosiologi, dan kritik sastra. Selain bertugas
sebagai pendidik, Ortega juga berkecimpung dalam politik dan ikut membangun
Republik Spanyol.
Bertolak dari pengertian psikologi sebagai ilmu yang menelaah tentang perilaku
manusia dan ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia dimana psikologi
memandang bahwa kondisi ragawi, kualitas kejiwaan, dan situasi lingkungan
merupakan penentu-penentu utama perilaku dan corak kehidupan manusia. Selain itu
psikologi, apapun alirannya menunjukkan bahwa filsafat manusia yang emdasarinya
bercorak antrhoposentrisme yang kemudian menempatkan manusia sebagai center
dari segala pengalaman serta penentu yang menyangkut manusia dan kemanusiaan.
Pandangan ini mengangkat manusia dalam derajat yang begitu tinggi, dimana
manusia seakan menjadi prima-causa yang unik, pemilik akal budi yang hebat.

Dalam diri manusia ada 3 tingkatan kesadaran yaitu alam sadar, alam tidak sadar, dan
alam prasadar. Alam kesadaran manusia digambarkan freud sebagai sebuah gunung es
dimana puncaknya yang kecil muncul kepermukaan dianggap sebagai alam sadar manusia
sedangkan yang tidak muncul ke permukaan merupakan alam ketidaksadaran yang luas dan
sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dan diantara alam sadar dan alam
ketidaksadaran terdapat alam prasadar. Dengan metode asosisi bebas, hipnotis, analisis
mimpi, salah ucap, dan tes proyeksi hal-hal yang terdapat dalam alam prasadar dapat muncul
ke alam sadar.

Psikologi Perilaku (behavior)

Aliran ini berpendapat bahwa perilaku manusia sangat ditentukan oleh kondisi
lingkungan luar dan rekayasa atau kondisioning terhadap manusia tersebut. Aliran ini
mengangap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk dari perilakunya ditentukan oleh
situasi dan perlakuan yang dialami oleh manusia tersebut. Pendapat ini merupakan hasil dari
eksperimen yang dilakukan oleh sejumlah penelitian tentang perilaku binatang yang
sebelumnya dikondisikan. Aliran perilaku ini memberikan kontribusi penting dengan
ditemukannya asas-asas perubahan perilaku yang banyak digunakan dalam bidang
pendidikan, psikoterapi terutama dalam metode modifikasi perilaku. Asas-asas dalam teori
perilaku terangkum dalam hukum penguatan atau law of enforcement, yakni :

a. Classical Condtioning

Suatu rangsang akan menimbulkan pola reaksi tertentu apabila rangsang tersebut
sering diberikan bersamaan dengan rangsang lain yang secara alamiah menimbulkan pola
reaksi tersebut. Misalnya bel yang selalu dibunyikan mendahului pemberian makan seekor
anjing lama kelamaan akan menimbulkan air liur pada anjing itu sekalipun tidak diberikan
makanan. Hal ini terjadi karena adanya asosiasi antara kedua rangsang tersebut.
b. Law of Effect

Perilaku yang menimulkan akibat-akibat yang memuaskan akan cenderung diulang,


sebaliknya bila akibat-akiat yang menyakitkan akan cenderung dihentikan.

c. Operant Conditioning

Suatu pola perilaku akan menjadi mantap apabila dengan perilaku tersebut berhasil
diperoleh hal-hal yang dinginkan oleh pelaku (penguat positif), atau mengakibatkan
hilangnya hal-hal yang diinginkan (penguat negatif). Di lain pihak suatu pola perilaku
tertentu akan menghilang apabila perilaku tersebut mengakibatkan hal-hal yang tak
menyenangkan (hukuman), atau mangakibatkan hilangnya hal-hal yang menyenangkan si
pelaku (penghapusan).

d. Modelling

Munculnya perubahan perilaku terjadi karena proses dan penaladanan terhadap


perilaku orang lain yang disenangi (model)

Keempat asas perubahan perilaku tersebut berkaitan dengan proses belajar yaitu
berubahnya perilaku tertentu menjadi perilaku baru

B. KEBUTUHAN MANUSIA
1. Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang paling utama dan sifatnya mendesak,
demi bisa bertahan hidup. Kebutuhan ini sifatnya pokok. Kalau nggak terpenuhi, hidup elo
bisa kelar.

Contoh kebutuhan manusia yang primer: makanan ketika kita lapar, minuman saat kita haus,
pakaian buat menjaga penampilan tubuh, dan kesehatan buat terus beraktivitas.Kebutuhan ini
sifatnya pokok. Kalau nggak terpenuhi, hidup elo bisa kelar.

Contoh kebutuhan manusia yang primer: makanan ketika kita lapar, minuman saat kita haus,
pakaian buat menjaga penampilan tubuh, dan kesehatan buat terus beraktivitas.

B. Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan pelengkap yang dipenuhi jika udah bisa memenuhi
kebutuhan primer. Biasanya, kebutuhan sekunder banyak dipengaruhi oleh perkembangan
zaman, sehingga nggak wajib untuk segera dipenuhi.
Contoh kebutuhan manusia yang sekunder: transportasi pribadi, alat komunikasi, peralatan
rumah tangga, dan perabotan rumah tangga.

C. Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, dan normalnya dipenuhi
kalau udah bisa memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Biasanya, kebutuhan tersier
dipenuhi buat meningkatkan status sosial dalam masyarakat.

Contoh kebutuhan manusia yang tersier: perhiasan dan liburan ke luar negeri.

2. Kebutuhan Menurut Waktu

Ada dua jenis kebutuhan menurut waktu, yaitu:

A. Kebutuhan Saat Ini

Kebutuhan saat ini adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi saat ini juga dan nggak
bisa ditunda, alias mendesak.

Contoh kebutuhan manusia pada saat ini: makan saat lapar, minum saat haus, dan jasa medis
ketika elo sakit.

B. Kebutuhan Masa Depan

Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan manusia yang bisa ditunda atau dipenuhi di waktu
lain. Biasanya, kebutuhan ini juga dipenuhi buat berjaga-jaga di masa mendatang.

Contoh kebutuhan manusia pada masa depan:

 Kalau seumpama elo bercita-cita buat traveling ke Raja Ampat tahun depan, elo bisa
menggunakan tabungan elo buat mewujudkannya.

 Asuransi menutupi biaya kesehatan elo, apabila suatu saat (jangan sampai, sih) elo
sakit atau mengalami kecelakaan.

3. Kebutuhan Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, kebutuhan manusia terdiri dari:

A. Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan manusia yang berhubungan sama fisik. Karena
berkaitan sama fisik. elo juga bisa menyebutnya sebagai kebutuhan material.

Contoh kebutuhan jasmani: beristirahat setelah badan ngerasa lelah beraktivitas seharian,
makanan untuk memenuhi gizi, dan pakaian untuk menjaga penampilan.

B. Kebutuhan Rohani

Kebutuhan rohani adalah kebutuhan manusia yang berkaitan sama kesehatan jiwa. Elo juga
bisa menyebutnya sebagai kebutuhan inmaterial. Elo akan merasakan kepuasan batin jika
kebutuhan ini terpenuhi.Contoh kebutuhan rohani: nonton hiburan di media, berlibur, dan
terkoneksi dengan orang lain.

4. Kebutuhan Menurut Subjeknya

Kebutuhan menurut subjeknya terdiri dari dua macam, antara lain:

A. Kebutuhan Individu

Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang menunjang pilihan pribadi atau perseorangan.

Contoh kebutuhan individu: Seorang siswa bakal membutuhkan beberapa barang yang
menunjang belajarnya, seperti buku, alat tulis, sampai seragam. Sementara itu, dokter punya
kebutuhan sendiri buat memeriksa pasien, seperti jas dokter dan stetoskop.

B. Kebutuhan Kolektif

Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang diperlukan masyarakat umum dan digunakan
bersama-sama.

Contoh kebutuhan kolektif: jalan raya, transportasi umum, jembatan, rumah sakit, dan pasar

C. HIRARCKI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Membaca pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan, tidak bisa lepas dari teori
motivasi yang menjadi landasannya. Ada tujuh belas konsep dasar yang digunakan
Maslow dalam memahami manusia secara menyeluruh di antaranya adalah: Pertama,
manusia adalah individu yang terintegrasi penuh. Kedua, karakteristik dorongan atau
kebutuhan yang muncul tidak bisa dilokasikan pada satu jenis kebutuhan tertentu.
Ketiga, kajian tentang motivasi harus menjadi bagian dari studi tentang puncak tujuan
manusia. Keempat, teori motivasi tidak dapat mengabaikan tentang kehidupan bawah
sadar. Kelima, keinginan yang mutlak dan fundamental manusia adalah tidak jauh
dari kehidupan sehari-harinya. Keenam, keinginan yang muncul dan disadari,
seringkali merupakan pencetus dari tujuan lain yang tersembunyi. Ketujuh, teori
motivasi harus mengasumsikan bahwa motivasi adalah konstan dan tidak pernah
berakhir, dan masih ada beberapa konsep dasar lainnya.
Teori motivasi Maslow ini berguna untuk memberikan argumen yang kuat dalam
penggunaan struktur kebutuhan sebagai penggerak motivasi manusia secara
menyeluruh. Inilah yang menjadi ciri khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat
manusia sebelumnya. Yaitu tentang kebutuhan manusia. Struktur teori Maslow yang
menyeluruh dibangun atas landasan hierarki kebutuhan yang lain. Maslow membagi
hierarki kebutuhan dalam lima tingkat dasar kebutuhan yaitu:
a. Kebutuhan fisik (physiological needs)
Kebutuhan fisik adalah yang paling mendasar dan paling mendominasi
kebutuhan manusia. kebutuhan ini lebih bersifat biologis seperti oksigen, makanan,
air dan sebagainya. Pemikiran Maslow akan kebutuhan fisik ini sangat dipengaruhi
oleh kondisi pasca Perang Dunia II. Saat itu, manusia berada dalam kondisi yang
begitu memilukan. Salah satunya adalah dilandanya kelaparan. Oleh karena itu,
Maslow menganggap kebutuhan fisik adalah yang utama melebihi apapun.
b. Kebutuhan akan rasa aman ( Safety needs)
ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan, dan
lain sebgainya. Maslow menyatakan bahwa orang berusaha mengatasi perasaan
kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan memberi dan menerima cinta, kasih sayang
dan rasa memiliki. Kebutuhan seperti ini dapat diwujudkan oleh seorang pendidik
atau dosen melalui pembelajaran demokratis, yaitu mencoba berbagai latihan belajar
tampa adaya rasa takut atau bulyy dari pihak dosen ataupun masiswa lain ketika
mahsiswa mengakui bahwa ia belum menguasai materi pelajaran. Kebutuhan ini
bertujuan untuk mengembangkan hidup manusia supaya menjadi lebih baik.
c. Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta (The belongingness and love
Needs)
Setelah kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, manusia akan cenderung
mencari cinta orang lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Jadi,
Kebutuhan akan cinta tidak sama dengan kebutuhan akan seks. Sebaliknya, Maslow
menegaskan, kebutuhan akan seks justru dikategorikan sebagai kebutuhan fisik.
Kebutuhan akan cinta ini menguatkan bahwa dalam hidup, manusia tidak bisa terlepas
dari sesama.
d. Kebutuhan untuk dihargai (The esteem Needs)
Setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, maka sudah menjadi naluri
manusia untuk bisa dihargai oleh sesama bahkan masyarakat. Maslow
mengklasifikasikan kebutuhan ini menjadi dua bagian yaitu, Pertama lebih mengarah
pada harga diri. Kebutuhan ini dianggap kuat, mampu mencapai sesuatu yang
memadai, memiliki keahlian tertentu menghadapi dunia, bebas dan mandiri.
Sedangkan kebutuhan yang lainnya lebih pada sebuah penghargaan. Yaitu keinginan
untuk memiliki reputasi dan pretise tertentu (penghormatan atau penghargaan dari
orang lain). Kebutuhan ini akan memiliki dampak secara psikologis berupa rasa
percaya diri, bernilai, kuat dan sebagainya.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan inilah yang menjadi puncak tertinggi pencapaian manusia setalah
kebutuhan-kebutuhan di atas terpenuhi. Pencapaian aktualisasi diri ini berdampak
pada kondisi psikologi yang meninggi pula seperti perubahan persepsi, dan motivasi
untuk selalu tumbuh dan berkembang.
Dengan kelima hierarki kebutuhan itulah yang menjadi struktur kunci Maslow
dalam menjelaskan manusia. Konsep fundamental dari pendirian teori Maslow adalah:
Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk
seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah.
Menurutnya, kebutuhan juga bersifat psikologis, bukan semata- mata fisiologis.
Sebab, kebutuhan inilah yang menjadi inti dari kodrat manusia. Sedangkan sesuatu itu
disebut sebagai kebutuhan dasar apabila memenuhi beberapa syarat berikut yaitu:
1. Bila tidak terpenuhi dapat menimbulkan penyakit
2. Memenuhinya dapat mencegah timbulnya penyakit
3. Pemulihannya dapat menyembuhkan penyakit
4. Dalam situasi-situasi tertentu yang sangat kompleks, orang bebas memilih
(seseorang yang sedang kekurangan, akan cenderungmemilih kebutuhan
dibanding kepuasan lainnya)
5. Kebutuhan itu tidak aktif, lemah atau secara fungsional tidak terdapat
pada orang yang sehat. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan teori Hirarcki
Kelebihan teori hirarcki
1) Memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia bersifat materil dan
non materil dan memiliki tingkatan.
2) Mengetahui bahwa seseorang mengerjakan tugas atau pekerjaannya
bertujuan untuk memenuhi kebutuhanya.
3) Kebutuhan manusia memiliki jenjang sesuai dengan kedudukan
ataupun social ekonominya.
4) Dapat memudahkan individu dalam memberikan motivasi yang tepat
kepada orang lain untuk memberikan rangsangan agar semangat dalam
mengerjakan tugas dan pekerjanya.
Kekurangan teori hirarcki
1) Menurut teori ini bahwa kebutuhan manusia itu memiliki tingkatan
namu pada kenyataanya manusia kebutuhan tersebut bisa trpenuhi
sekaligus dan kebutuhan manusia itu merupakan siklus yang terus
berulang-ulang.
2) Teori ini belum pernah dilakukan uji coba kebenaranya secara empiris
karena pada dasarnya maslow mengembangkan teorinya sesuai
pengalamnya.
Menurut pendapat Fiore bahwa prokrastinasi secara etiologis
berasal daribahasa latin yaitu dari kata pro atau forwad yang berarti
maju, dan crastinus atau tomorrow yang memiliki arti hari esok.
Sedangkan etimologis prokrastinasi merupakan suatu mekanisme
dalam mengatasi rasa cemas yang berkaitan dengan bagaimana cara
dalam memulai atau mengerjakan suatu pekerjaan yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan. Prokrastinasi akademik ini dinyatakan
sebagai kurangya pemenuhan tanggung jawab mahasiswa terkait tepat
waktu dalam proses pendidikan
Fenomena ini berkaitan dengan masalah pengaturan diri,
pengalaman, dan persepsi individu ketika berusaha dalam mencapai
tujuan akademis, profesional, terkait kehidupan, atau lainnya. Beberapa
penelitian menemukan bahwa mahasiswa yang umurnya lebih muda
cenderung lebih sering menunda-nunda daripada mahasiswa yang lebih
tua. Hal ini mencerminkan tingkat kematangan mahasiwa muda dan
ketidakmampuan mereka untuk dapat bertanggung jawab penuh atas
proses pembelajaran mereka. Atau bisa juga karena proses studi
mereka yang terlalu lama sehingga menyebapkan mereka menunda
untuk menyelesaikan tugas mereka.
Menurut pendapat Schouwenburg dalam Ferrari
mengungkapkan bahwa indicator terjadinya prokrastinasi akademik
antara lain: 1) Penundaan dalam mengerjakan tugas 2) lamban dan
terlambat dalam mengerjakan tugas akdemik 3) Ketidaksesuaian antara
rencana dengan performansi aktual, 4) melakukan kegiatan lain yang
menurutnya lebih menarik. Sedangkan menurut pendapat Friend yang
dikutip Timpe bahwa prokrastinasi disebapkan oleh beberapa faktor
diantaranya sebagai beriku:1) tidak kurangya kepercaya diri 2)
toleransi frustasi yang rendah 3) menuntut untuk menjdi sempurna 4)
jenis kelamin yang berbeda 5) memiliki pandangan patalistik.
Dalam penelitian-penelitan sebelumnya menunjukkan bahwa
prokrastinasi ini disebapkan karena factor-faktor seperti kurangnya
regulasi diri, motivasi yang kurang, pusat kendali diri dari luar,
prfeksionis, kurangnya bisa mengatur waktu, kurangnya kontol diri,
(self control), self consciuous, rendahnya self esteem, self efficacy, dan
kecemasan social.sedangkan Burka dan Yuen, mgungkapkan bahwa
penyebap prokrastinasidisebapkan karena beberapa hal seperti: rasa
cemas terhadap evaluasi yang akan diberikan, mengalami kesulitan
dalam pengambilan sebuah keputusan, meberontakan terhadap kontrol
dari figur otoritas, kurang bimbingan, standar pencapaian yang terlalu
tinggi.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia

1. Kondisi Alam

Perbedaan geografis bikin kondisi alam di kedua wilayah jadi berbeda. Sehingga, kebutuhan
manusia yang ada di kedua wilayah tersebut juga berbeda.

Misalnya, kalau kamu mau camping di gunung, kamu bakal bawa outfit yang berbahan tebal
dan panjang, seperti jaket, baju lengan panjang, celana panjang, syal, dan sleeping bag.
kamu juga udah ngebayangin bakal makan mi instan di depan tenda. Soalnya, pegunungan
punya suhu yang dingin, sehingga elo memastikan tubuh kamu tetap hangat dengan barang
bawaan kamu.

Berbeda kalau kamu self healing ke pantai. Kamu cenderung pakai pakaian yang tipis dan
nggak bikin gerah. Elo juga lebih milih minum es kelapa, daripada teh hangat. Itu karena
suhu di pantai lebih panas, sehingga kamu butuh sesuatu yang bikin segar.

2. Peradaban

Seiring berjalannya waktu, peradaban menjadi semakin modern. Kemajuan peradaban


mempengaruhi barang dan jasa yang dibutuhkan. So, kebutuhan manusia di peradaban dulu
versus sekarang pastinya berbeda.

Misalnya, sebelum era teknologi datang, manusia berkomunikasi dengan menggunakan surat.
Setelah teknologi makin maju, dan HP bisa dibeli dengan harga yang bervariasi, komunikasi
beralih ke HP.

Yang LDR, nggak usah nunggu berminggu-minggu buat nunggu surat balasan dari ayang.
Sekarang, pejuang LDR tinggal video call kalau kangen ayang.

Selain itu, orang zaman dulu nggak begitu mentingin transportasi pribadi, kayak mobil dan
motor. Mereka juga nyari makanan dengan berburu.

3. Agama dan Kepercayaan

Setiap manusia punya agama dan kepercayaan yang berbeda. Sehingga, kebutuhan mereka
pun berbeda, dari makanan, pakaian, dan keperluan lain terkait ritual agama.

Umat Islam membutuhkan hijab, sarung, dan mukena buat salat. Mereka juga dilarang
memakan babi, sehingga kebutuhan umat Islam terhadap babi lebih sedikit dibandingkan
umat agama lain.

Di sisi lain, umat Hindu lebih membutuhkan dupa untuk beribadah. Mereka juga dilarang
memakan sapi, sehingga kebutuhan umat Hindu untuk makan sapi jauh lebih rendah
dibandingkan agama lain.

4. Status Ekonomi

Perbedaan pendapatan akan mempengaruhi kebutuhan manusia terhadap suatu barang atau
jasa.
Misalnya, orang yang punya banyak uang cenderung punya kebutuhan yang lebih banyak,
dari kebutuhan primer, sekunder, sampai tersier. Mereka juga nggak banyak mikir buat
memilih kebutuhan apa yang mereka penuhi.

Sementara itu, orang yang punya pendapatan rendah cenderung punya kebutuhan yang lebih
sedikit. Boro-boro mau beli mobil atau jalan-jalan ke luar negeri, bisa memenuhi kebutuhan
primer aja udah bersyukur. Sehingga, orang berpendapatan rendah bakal mikir-mikir kalau
harus memenuhi kebutuhan sekunder, apalagi tersier.

5. Pekerjaan

Perbedaan pekerjaan menyebabkan perbedaan kebutuhan manusia yang menunjang


aktivitasnya.

Contohnya antara nelayan dan petani. Nelayan butuh jaring, perahu, dan peralatan lainnya
buat menangkap ikan di lautan. Sementara itu, petani lebih membutuhkan alat-alat pertanian,
kayak cangkul, garu tanah, alat penanam benih padi, sampai semprotan buat membasmi hama.

6. Budaya

Indonesia punya beragam suku. Mengutip Indonesia.go.id, berdasarkan sensus Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2010, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia, lho!

Setiap suku punya budaya dan adat istiadat yang berbeda. Bisa bayangin kan, betapa
banyaknya kebudayaan dan adat istiadat di negara kita? Applause dulu lah, buat indahnya
Tanah Air tercinta.

Dengan keragaman budaya itu, kebutuhan manusia dalam menjalankan adat istiadat juga
berbeda.

Misalnya, pada upacara pernikahan. Pernikahan adat Nias jelas punya kebutuhan yang
berbeda dibandingkan dengan pernikahan adat Jawa. Mengutip The Asian Parent, warga Nias
biasa ngasih standar mahar seharga 25 ekor babi. Satu ekor babi seharga 1-2 juta rupiah.
Tinggal kali 25 aja tuh, harganya berapa.

Itu baru mahar buat ngelamar, belum termasuk biaya pernikahan, seperti upacara pernikahan,
katering, baju adat, dan lain-lain.

Berbeda sama pernikahan adat Jawa. Proses pernikahan adat Jawa dimulai dari memasang
janur kuning dan ornamen pernikahan berupa daun-daun dan batang pisang, siraman, sampai
upacara pernikahan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai