Disusun oleh :
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1.1 Demokrasi
Kata Demokrasi berasal dari kata “:Demos” yang berarti Rakyat. Dan
“Kratos” yang berarti Kekuatan. Menurut Abraham Lincoln, Demokrasi adalah
pemerintahan dari Rakyat, oleh Rakyat dan untuk Rakyat (Government of the
People, by the People, for the People).
اعْفُ َع ْنهُ ْمMMَكَ فMMِوا ِم ْن َحوْ لM ض ُّ َب ال ْنف ِ ظَ ْالقَ ْلM ا َغلِيMMًّوْ ُك ْنتَ فَظMMَ ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم َولMا َرحْ َمMMفَبِ َم
)١٥٩( َاورْ هُ ْم فِي األ ْم ِر فَِإ َذا َع َز ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِين ِ ر لَهُ ْم َو َشMْ َِوا ْستَ ْغف
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu.Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Secara istilah, kata demokrasi dapat ditinjau dari dua segi makna.
2.1.2 Syura
Artinya : “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya, dan
mendirikan salat, sedang nrusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami-berikan kepada
mereka.” (QS Asy Syura: 38).
d. Syura menggariskan batasan syar’i yang bersifat tetap dan tidak boleh
dilanggar oleh majelis syura. Adapun demokrasi tidak mengenal batasan
yang tetap. Justru aturan-aturan yang dibuat dalam sistem demokrasi
berevolusi dan menghantarkan tercapainya hukum yang mengandung
kezhaliman menyeluruh yang dibungkus dengan slogan hukum mayoritas.
c. Yusuf Al-Qardhawi
Pemilihan umum atau yang dikenal dengan pemilu juga termasuk jenis
pemberian saksi. Oleh karena itu, barangsiapa yang sama sekali tidak
menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat calon pemimpin yang
seharusnya dipilih dan benar-benar layak dipilih menjadi kalah dan suara
mayoritas condong kepada kandidat yang sebenarnya kurang layak bahkan
tidak layak menjadi pemimpin, berarti dia telah menyalahi aturan dan
perintah Allah Swt untuk senantiasa memberikan kesaksian pada saat
dibutuhkan.
Penetapan suatu hukum-hukum yang didasarkan kepada suara mayoritas
rakyatnya juga tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Suara
mayoritas yang diambil ini tidak boleh bertentangan dengan nash syariat
secara tegas.
Kebebasan mengemukakan pendapat, dan juga kebebasan pers, serta
otoritas pengadilan merupakan sebagian hal di dalam teori demokrasi yang
tentu sejalan dengan ajaran Islam.
d. Salim Al-Bashnawi
Atas dasar kedua sisi dari demokrasi tersebut Salim Ali al-
Bahasnawi memberikan suatu Islamisasi demokrasi yang dirumuskan
sebagai berikut.
e. Muhammad Imarah
Sementara kita lihat di dalam agama Islam, Allah Swt lah yang
memegang atau pemegang otoritas tersebut. Adapun hal yang lainnya di
dalam demokrasi yang sejalan dengan islam seperti membangun hukum
atas persetujuan umat, pandangan mayoritas, dan juga orientasi pandangan
umum, termasuk lain sebagainya.
Islam yang telah kita ketahui selama ini merupakan salah satu agama yang
memiliki pengikut terbanyak di Indonesia, kalau kita kaitkan dengan konteks dan
perubahan zaman sekarang, bagaima Islam memandang keberagaman/pluralitas
yang ada dinegri ini, bahkan di dunia. Sebagaimana yang telah disebutkan
berkali-kali oleh Allah SWT didalam Al Qur’an.Islam sangat menjunjung
keberagaman/pluralitas, karena keberagaman/pluralitas merupakan sunatullah,
yang harus kita junjung tinggi dan kita hormati keberadaannya.
Seperti dalam (Qs Al Hujurat:13), Allah SWT telah menyatakan“Wahai
para manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki,
dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku,
supaya kamu saling mengenal”.
Dari ayat Al Qur’an tadi, menunjukan bahwa Allah sendiri lah yang telah
menciptakan keberagaman, artinya keberagaman didunia ini mutlak adanya.
Dengan adanya keberagaman ini, bukan berarti mengenggap kelompok, madzab,
ataupun keberagaman yang lain sejenisnya mengenggap kelompoknyalah yang
paling benar.
Melihat keberagaman saat ini, Allah SWT.telah memberikan jalan keluar
untuk menyikapi keberagaman tersebut, yaitu pandanglah keberagaman sebagai
rahmat yang harus disyukuri, dan angaplah keragaman merupakan nikmat dari
Allah.
Di dalam Al qur’an (Qs Ali Imran:103) telah disebutkan, yang artinya”
dan berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai”, kalau kita artikan secara literal ayat diatas, maka yang ada
keberagaman-keberagaman tidak mendapatkan tempat.
Dengan demikian, keragaman akan mengerah kepada menejemen konfik
yang disebut dengan“Mutual Enrichment” artinya, saling mengayakan,
memperkaya, dengan kelompok lain, bukan malah saling bertengkar. Karena
masing-masing kelompok menginginkan sesuatu hal yang baru yang belum
pernah ia miliki, atau mereka temui.
Islam mengakui keberagaman ada, termasuk keberagaman dalam agama.
Dalam Islam seorang muslim dilarang memaksa orang lain untuk meninggalkan
agamanya dan masuk Islam dengan terpaksa, karena Allah telah berfirman:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran