PENGERTIAN.
Keselamatan Pasien / Patient Safety adalah keadaan dimana pasien bebas dari harm atau cedera, yang
dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial, penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang
Di Laboratorium , Keselamatan Pasien bertarti semua standar prosedur operasional yang sudah dibuat
untuk kegiatan pelayanan laboratorium harus ditaati, tidak ada kesalahan sampling / specimen, tidak ada
kesalahan analisa, tidak ada kesalahan pencetakan hasil dan penyerahan hasil , serta tidak ada kesalahan
ekspertisi hasil. Melaporkan segera nilai kritis kepada dokter pengirim merupakan salah satu tindakan
Keselamatan pasien di laboratorium, berarti juga semua fasilitas yang dipakai adalah fasilitas yang aman
untuk pasien. Dimulai dari standar bangunan, mebeler, peralatan pengambilan specimen sampai alat-alat
analiser yang dipilih adalah alat yang menunjang mutu dan keselamatan pasien.
Keselamatan pasien di laboratorium juga meliputi pencegahan infeksio nosokomial yang berhubungan
dengan tindakan laboratorium dengan cara mengikuti standar pengendalian infeksi mulai dari cuci tangan
TUJUAN.
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS :
Mengumpulkan , menganalisa , mengevaluasi data dan mengusulkan jalan keluar pemecahan KNC, KTD
Mencatat dan menuliskan laporan kejadian bila terjadi kejadian yang tidak diharapkan (KTD)
Kepala Instalasi bersama pihak yang terkait melakukan penyelidikan terhadap KTD, mencari jalan keluar
bila perlu merubah system sehingga lebih baik dan lebih aman untuk pasien, membuat tindak lanjut dan
mensosialisasikan tindak lanjut untuk dilakukan bersama dan mengevaluasi system yang baru tersebut
Melaporkan Indikator keselamatan pasien setiap bulan dalam rapat kerja bulanan dengan direksi yaitu :
KESELAMATAN KERJA
PENGERTIAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 43 tahun 2013 Bab VIII menyatakan bahwa
Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium
dengan specimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang
selalu kontak dengan specimen, maka berpotensi terinfeksi kuman pathogen. Potensi infeksi juga terjadi
dari petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat. Untuk mengurangi bahaya yang
terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat.Petugas harus memahami keamanan laboratorium,
mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya
sesuai SPO,serta mengontrol bahan/specimen secara baik menurut praktik laboratorium yang benar.
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan
Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat dan
TUJUAN.
Tujuan dari Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah supaya setiap pekerja laboratorium
aman dari kecelakaan akibat kerja, termasuk aman dari paparan cairan tubuh yang infeksius dan zat-sat
kimia lainnya.
TATA LAKSANA.
Design laboratorium harus memiliki system ventilasi yang memadai dengan sirkulasi udara yang
Design laboratorium harus mempunyai alat pemadam api yang tepat bahan kimia berbahaya
Design laboratorium harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menghindari panas sejauh mungkin,
dengan memakai alat pembakar gas yang terbuka untuk menghindari bahaya kebakaran
Dua pintu / jalan harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah sejauh mungkin
Tempat penyimpanan reagen didesign untuk mengurangi resiko sampai sekecil mungkin
Peralatan
Semua alat di laboraotirum memiliki kemanan sedemikian rupa sehingga pekerja tidak terpapar aliran
listrik
Memiliki safety cabinet untuk bekerja saat pengecatan
Alat Pengaman
Jenis alat pelindung yang digunakan petugas laboratorium meliputi : sarung tangan, baju kerja, masker,
sepatu. Sarung tangan harus selalu dipakai pada saat melakukan tindakan diperkirakan akan terjadi
kontak dengan darah, cairan tubuh, secret, dan benda yang terkontaminasi. Cuci tangan harus selalu
dilakukan pada saat sebelum memakai dan melepas sarung tangan. Sarung tangan harus berbeda untuk
setiap pasien.
Baju kerja berupa gaun pelindung merupakan salah satu jenis pakaian kerja wajib digunakan selama di
laboratorium. Tujuan pemakaian gaun pelindung untuk melindungi petugas dari kemungkinan
genangan atau percikan darah ataucairan tubuh yang lain yang dapat mencemari baju atau seragam.
Baju kerja harus segera diganti bila terkena kotoran,darah atau cairan tubuh yang lain.
Sepatu kerja digunakan di area pemeriksaan laboratorium sehingga dapat mencegah terperciknya
sampel ke kaki petugas dan mencegah terlukanya kaki petugas karena terkena tusukan benda tajam
yang terjatuh.
Monitoring Kesehatan
Keadaaan kesehatan petugas laboratorium harus memenuhi standar kesehatan yang telah
ditentukan di laboratorium. Untuk menjamin kesehatan para petugas laboratorium dilakukan hal-
Pemeriksaan foto toraks bagi pegawai yang bekerja dengan bahan yang diduga mengandung
bakteri
Pemberian imunisasi
Melakukan dekontaminasi permukaan meja kerja dengan desinfektan yang sesuai setiap habis
Mencegah bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata selama bekerja :
Menggunakan alat pelindung mata/muka jika terjadi resiko percikan bahan infeksi saat
Bila terjadi luka tusukan maka setiap pekerja wajib melakukan pemeriksaan/ test Panel Hepatitis