Nim : 121711133010
A. Judul
“Bentuk dan Fungsi Umpatan di Terminal Tambak Osowilangon Surabaya: Kajian
Sosiolinguistik”
Dari judul yang saya pakai yaitu “Bentuk dan Fungsi Umpatan di Terminal Tambak
Osowilangon Surabaya: Kajian Sosiolinguistik” peneliti meneliti bagaimana bentuk bentuk
umpatan. Selain itu digolongkan berdasarkan bentuk – bentuk yang telah disesuaikan konteks
yang dianggap tepat dengan situasi yang sedang dialami. Misalnya : bentuk umpatan dengan
referensi anggota tubuh, umpatan dengan referensi keadaan mental seseorang, umpatan dengan
referensi kekerabatan, umpatan dengan referensi profesi, umpatan dengan referensi aktivitas,
umpatan dengan referensi makhluk halus, dan umpatan dengan referensi nama binatang. Selain
itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fungsi dari umpatan tersebut. Misalnya : (1)
umpatan sebagai bentuk ekspresi marah, (2) umpatan sebagai pengakraban/kata sapaan, (3)
umpatan sebagai ekspresi keterkejutan, (5) umpatan sebagai ekspresi sindiran.
Bentuk Umpatan
Umpatan “ASU” yang di ucapkan sopir keteman sopir lainnya.”ASU” dalam bahasa
Indonesia yaitu “anjing”. Kata asu digunakan sebagai kata umpatan berdasarkan beberapa sifat
buruk yang dimiliki hewan tersebut. Menurut ajaran agama islam, asu atau anjing adalah hewan
yang najis apabila umat muslim menyentuhnya. Selain itu hewan anjing merupakan hewan yang
buas karena memiliki taring. Apabila seseorang digigit oleh anjing maka kemungkinan besar
akan mengakibatkan penyakit rabies. Sifat-sifat itulah yang dianggap cocok digunakan sebagai
kata umpatan.
Contoh kalimat “ he asu kok gak melaku-melaku , sakno penumpangmu”. [ hЄ asu kᴐ?
ga? melaku melaku, sa?nᴐ penumpaŋ mu]. Fungsi dari dari kata umpatan tersebut adalah untuk
mengakrabkan suasana. Kata umpatan disini merupakan bentuk sapaan antara seseorang dengan
teman yang mempunyai hubungan sangat dekat. Hal ini dilakukan agar lebih mendekatkan diri
kepada sesame teman agar semakin akrab. Seorang akan menggunakan kata umpatan tersebut
ketika dalam situasi nonformal dan santai.