id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
suatu cara menata kembali lembaga sektor publik yang mengarah pada
dari) metode bisnis (Dunleavy dan Hood, 1994). Diefenbach (2009) berpendapat
bahwa NPM adalah seperangkat asumsi dan pernyataan nilai tentang bagaimana
yang dikenal luas sebagai pencipta istilah NPM, mengakui bahwa istilah ini telah
digunakan secara berlebihan sampai pada tahap pelebaran konsep (Hood dan
Peters, 2004).
Secara teoritis, NPM dipengaruhi oleh berbagai ide eklektik dari berbagai
disiplin ilmu (Gruening, 2001) yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori:
pada penataan negara yang tertib, penerapan prinsip-prinsip ilmiah pada lembaga
16
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
pengenalan gagasan dan teknik manajemen sektor privat pada sektor publik; dan
mengenai sektor publik, terutama pendapat yang menyatakan bahwa sektor publik
tidak efisien dan terlalu gemuk. Seiring semakin meluasnya doktrin NPM, para
ukuran (Pollitt dan Bouckaert 2003: 21; Van de Walle dan Hammerschmid 2011:
24 dalam(Alonso et al., 2015). Ide dasar NPM adalah membuat organisasi sektor
publik dan mereka yang bekerja di dalamnya menjadi lebih “business-like” dan
“market-oriented”, dalam hal kinerja, efisiensi biaya, dan orientasi audit (Cohen
et al., 1999; Deem, 2004). Walaupun NPM dikatakan memiliki keunggulan diatas
pengukuran untuk mengevaluasi kinerja sektor publik dengan lebih baik, baik
(Cohen et al., 1999; Dent dan Barry, 2004) dan awal 1980-an di UK dan
negara-negara lain. Hal ini menjadikan NPM terutama sebagai sebuah gerakan
yang didorong oleh para praktisi dengan tujuan meningkatkan tata kelola dan
NPM sangat dikenal pada 1980-an dan 1990-an, menjadi suatu fenomena
(Clifton dan Díaz-Fuentes, 2011). OECD merangkum upaya ini sebagai tujuan
untuk membuat sektor publik “ramping dan lebih kompetitif sementara, pada saat
yang sama, mencoba untuk membuat administrasi publik lebih responsif terhadap
kebutuhan warga dengan menawarkan value for money, fleksibilitas pilihan, dan
Walau saat ini popularitas NPM sudah berkurang, akan tetapi hubungan
antara praktik-praktik NPM dan kinerja organisasi publik tetap penting, terutama
karena pemerintah terus mencari cara untuk mengurangi anggaran sektor publik
ditengah krisis yang terjadi (Andrews dan Van de Walle, 2013). Alonso et al.
(2015) mengutip dari Haynes (2003) dan Pollitt (2007), bahwa NPM melibatkan
suatu upaya untuk menerapkan ide manajemen dari bisnis dan sektor swasta ke
fenomena yang terdiri dari dua tingkatan, yaitu motivasi untuk memperbaiki
sektor publik, di lapisan atas, dan lapisan selanjutnya adalah suatu konsep,
kebijakan, dan praktik yang spesifik bertujuan untuk mereformasi sektor publik.
terdapat dua tujuan strategis yang secara khusus disebutkan lagi dan lagi dalam
penggunaan kontrak kerja jangka tetap untuk posisi manajemen senior, dan
Australia dan hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Selain itu, dalam
kebijakan (Pollitt dan Bouckaert, 2000; van Thiel, 2004 dalam(Groot dan
Budding, 2008) . Sesuai dengan tema-tema NPM yang diidentifikasi oleh OECD,
terdapat tiga tema yang muncul dalam tiap reformasi NPM, yaitu: desentralisasi;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
organisasi sektor publik, dan pembuatan keputusan dalam lembaga sektor publik,
Reformasi NPM telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari negara
berkembang selama tahun 1990-an (Rahshanjani dan Alam, 1997; Larbi, 1998;
politik, politik partai, pertimbangan makroekonomi, dan tradisi yang berlaku (Lee
dan Haque, 2006) maka pada kasus negara Asia Selatan dan Tenggara terdapat
prekondisi yang diperlukan untuk memperoleh bantuan asing karena model ini
untuk meraup manfaat globalisasi dan untuk menarik investasi asing. Dalam hal
ini, manajemen sektor publik yang efisien memiliki peran utama dalam
kepemimpinan politik yang kuat. Sebaliknya, praktik reformasi NPM di Sri Lanka
karenanya Bangladesh dan Sri Lanka mengalami transisi yang sangat kompleks
dan beresiko secara politik. Hal ini mengarah pada kesimpulan bahwa negara-
negara tanpa kepemimpinan yang kuat dan sistem akuntabilitas memadai, tidak
dapat mengharapkan hasil yang sukses dari agenda reformasi NPM mereka
gagasan NPM juga menerapkan basis akuntansi akrual (sebagai lawan basis kas),
laporan keuangan gaya privat (vs laporan anggaran terkait pengeluaran kas),
fokus terhadap pengendalian input). Tujuan, target dan identifikasi biaya layanan
dalam sistem akuntansi yang mendukung reformasi NPM (Hyndman dan Liguori,
2016).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Perbedaan utama antara akuntansi kas dan akrual terletak pada waktu
pengakuan transaksi. Apabila pada akuntansi berbasis kas transaksi diakui pada
saat kas diterima atau dikeluarkan, maka pada akuntansi berbasis akrual transaksi
diakui pada saat terjadinya yaitu pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh
(earned) dan beban (belanja) diakui pada saat kewajiban timbul atau sumber daya
dikonsumsi (RI, 2010). Dengan kata lain, akuntansi kas berfokus pada
penerimaan kas, pembayaran kas dan surplus atau defisit kas, sedangkan
akuntansi akrual berfokus pada pendapatan, beban dan laba atau rugi.
akuntansi akrual pada sektor publik, dalam laporan sintesisnya dengan tema nilai
akuntansi akrual bagi sektor publik (OECD, 1993), mengibaratkan akuntansi kas
dan akrual mewakili dua titik akhir dari sebuah spektrum basis akuntansi dan
antara kas yang diterima dan dibayarkan. Informasi disediakan dengan didasari
bukti penerimaan dan penggunaan kas atas dana tertentu selama satu periode
akuntansi. Akuntansi kas secara tradisonal telah menjadi basis yang digunakan
umumnya.
pada saat terjadinya, tanpa memperhatikan ketika kas dibayarkan atau diterima,
dengan tujuan menyandingkan biaya yang timbul selama satu periode akuntansi
barang atau jasa yang diberikan. Transaksi-transaksi ini bisa berdiri sendiri, tidak
melibatkan transaksi kas, namun dapat juga melibatkan transaksi kas. Elemen
b. beban, mencakup barang atau jasa yang dikonsumsi selama satu periode baik
c. aset, yang mewakili sumber daya yang dikuasai suatu entitas sebagai hasil
dari transaksi masa lalu dan darimana aliran manfaat ekonomi masa depan
diharapkan;
perjanjian di masa lalu yang berakibat pada aliran keluar sumber daya yang
e. ekuitas, yaitu kepentingan residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan
seluruh kewajiban.
organisasi nirlaba. Perbedaan antara waktu pengakuan pendapatan dan beban serta
transaksi kas menimbulkan aset (manfaat ekonomi di masa depan) serta kewajiban
pendapatan dan beban pada periode terjadinya. Contoh yang paling umum adalah
depresiasi yang timbul akibat penggunaan aset modal. Hubungan antara aset dan
daya yang dikendalikan oleh entitas, biaya penuh operasi atau penyediaan jasa,
dan penilaian ekonomi dan efisiensi operasi. Tersirat dari pengenalan akuntansi
d. Meningkatkan akuntabilitas.
e. Memberikan fokus pandangan yang lebih berjangka panjang atas dampak dari
kinerja dan posisi keuangan sumber daya publik yang tidak diperoleh dari
tanggung jawab yang jauh ke depan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan
lebih tepat.
Aspek penting dari NPM adalah gagasan untuk menggantikan akuntansi kas
atau dengan kata lain adopsi akuntansi akrual merupakan bagian integral dari
akuntansi akrual pada sektor publik dipandang sebagai sarana dan bukan sebagai
tujuan, yaitu bahwa akuntansi akrual adalah cara yang lebih baik untuk mengukur
kinerja (Lye et al., 2005). Akuntansi akrual merupakan basis akuntansi yang
memperhatikan ketika kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Elemen yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
diakui dengan basis akrual adalah aset, kewajiban, aset bersih/ekuitas, pendapatan
dan beban.
Dua alasan yang mendasari penerapan akuntansi akrual adalah berikut ini.
penyediaan layanan publik dengan biaya jasa yang dibeli langsung dari
1994; Wong, 1998; Likierman, 2000; Bac, 2003 dalam(Groot dan Budding,
kinerja.
akrual sektor komersial tidak dapat diterapkan pada sektor publik tanpa
segala sektor. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa
2006 dalam(Groot dan Budding, 2008). Di New Zealand, biaya modal pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
entitas pemerintah menunjukkan bias yang lebih tinggi daripada organisasi sektor
privat. Hal ini menempatkan entitas pelayanan pemerintah pada kelemahan daya
saing sehingga usulan privatisasi menjadi lebih menarik (Newberry dan Pallot,
digunakan dalam menentukan informasi suatu produk dan biaya jasanya daripada
yang damai, banyak literatur-literatur baik yang pro maupun kontra. Para
tulisan tersebut.
akuntansi akrual pada sektor publik dengan dasar bahwa hal tersebut merupakan
sesuatu yang tak terhindarkan (OECD, 1993; Carter, 1994; McPhee, 1994
organisasi sektor publik harus mengadopsi akuntansi dan pelaporan akrual dengan
tulisan tersebut menyatakan bahwa akuntansi akrual merupakan “hal baik” bagi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
“bagaimana” hal ini dijalankan dalam praktiknya ataupun “apa” dampak yang
Pada tingkat yang lebih rumit, terdapat tiga tema saling terkait yang dapat
kinerja organisasi melalui alokasi sumber daya yang lebih baik. Ketiga, bahwa
kegiatan. Hal ini mengarah pada efisiensi yang lebih besar, alokasi sumber daya
akuntansi akrual pada sektor publik, dalam hal efisiensi misalnya (Ahn et al.,
2014). Akan tetapi pada penelitian di Universitas Ilmu Kedokteran di Iran dengan
penerapan akuntansi akrual berdampak pada pengelolaan sumber daya yang lebih
optimal dan meningkatkan sensitivitas unit atas konsumsi sumber daya. Hal ini
menentukan total biaya jasa serta kegiatan sektor publik (Bastani et al., 2012).
berbasis akrual pada sektor publik, pada prinsipnya isu tersebut bukan terletak
pada pilihan antara mengadopsi atau tidak melainkan menemukan model yang
tepat untuk kebutuhan pemerintah (Barton, 2009). Selama lebih dari dua dekade
terakhir, telah banyak negara beralih dari akuntansi berbasis kas menjadi
akuntansi berbasis akrual. Diawali oleh New Zealand dan Australia, dan diikuti
oleh beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Swedia, dan UK. Migrasi dari basis
kas menuju basis akrual ini terutama dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan
pemerintahan dalam segala tingkatan untuk beralih pada akuntansi akrual dan
bahwa lebih dari laporan keuangan berbasis kas, laporan keuangan berbasis akrual
keuangan internasional maupun regional seperti Bank Dunia, IMF, ADB dan
dan Mellemvik, 2011; Ahn et al., 2014). Bahkan seringkali, bantuan keuangan
berbasis kas dan akrual. Informasi tersebut digunakan sebagai alat tambahan bagi
manajemen untuk menstimuli dan mencerminkan kinerja sektor publik yang lebih
baik dan lebih berorientasi pada hasil. Dengan demikian, akuntansi akrual
haruslah dipandang sebagai sarana dan bukan tujuan akhir (OECD, 1993).
Peralihan basis akuntansi ini merupakan tugas yang sangat besar bagi
negara-negara lain dengan sumber daya aparatur berkeahlian tinggi mungkin tidak
peralihan menuju akuntansi akrual mencakup hal-hal berikut ini (IPSASB, 2011).
up”.
d. Basis akuntansi yang digunakan saat ini, kemampuan sistem informasi yang
telah ada, dan kelengkapan serta ketepatan informasi, terutama terkait aset
dan kewajiban.
anggaran ex-ante dan praktek manajemen yang lebih baik. Hal ini membutuhkan
tambahan dan mengenai manfaat potensial yang dihasilkan, serta komitmen untuk
bagi negara ekonomi berkembang. Fellow dan Kelaher (1991) berpendapat bahwa
konsep akuntansi akrual adalah sederhana untuk dipahami, akan tetapi sulit untuk
dapat diambil dari organisasi pemerintahan yang telah beralih ke sistem akuntansi
Fokus awal terhadap kebijakan dan standar akuntansi adalah tepat karena dapat
komunikasi berikutnya.
terkait desain dan cara penerapannya dalam lingkungan reformasi sektor publik.
mengenai output, kualitas layanan, efisiensi, efektivitas, serta kas (jika akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
anggaran kas, maka resiko akuntansi akrual menjadi bentuk lain dari
untuk berubah. Pada akhirnya, hal ini membutuhkan investasi dalam masing-
atau pelatihan, dan oleh pemerintah pusat dalam menentukan praktik terbaik.
e. Proses peralihan dari akuntansi dan pelaporan berbasis kas menuju basis
g. Sudah jelas bahwa norma-norma dalam sektor privat tidak dapat diharapkan
C. Penelitian Terdahulu
publik, akan tetapi pada penelitian ini diambil beberapa yang lebih
pada sektor publik maupun organisasi nirlaba, terutama mengenai isu serta
berbasis kas menuju basis akrual. Athukorala dan Reid (2003) dalam
personel akuntansi baik dalam institusi pemerintahan maupun institusi audit, dan
Lye et al. (2005) meneliti laporan keuangan pemerintah pusat New Zealand
kas menuju akuntansi berbasis akrual pada sektor publik di New Zealand.
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa terdapat enam hal yang harus
mendahului perubahan, yaitu key people (aktor kunci), axial principles (prinsip
Yunani. Bukti empiris menunjukkan kurangnya sumber daya yang memadai untuk
insentif untuk adopsi akuntansi akrual; kurangnya staf dan perangkat lunak yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
diberikan dengan cara yang tepat dan berguna; dukungan akuntansi atau audit
yang berasal dari laporan keuangan berbasis akrual, telah secara sistematis
akuntansi aset yang pengakuan dan penilaiannya menjadi kesulitan utama pada
implementasi akuntansi akrual pada sektor publik. Dari tiga kota yang menjadi
Eriotis et al. (2011) melakukan penelitian survei pada tahun 2009 terhadap
Chief Financial Officers 132 rumah sakit umum di Yunani dengan tujuan untuk
memberikan bukti empiris terkait tingkat adopsi standar akuntansi akrual pada
sektor kesehatan publik di Yunani yang mulai diperkenalkan pada tahun 2003.
Secara umum, hasil survei menunjukkan bahwa tingkat adopsi akuntansi akrual di
rumah sakit umum Yunani khususnya adopsi akuntansi biaya hanya terwujud
sampai batas tertentu khusus, rata-rata sebesar 50,99% kepatuhan. Secara khusus,
tingkat adopsi berkaitan secara positif dengan kualitas IT, pelatihan terkait,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
tersebut juga menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat
adopsi dengan ukuran rumah sakit, biaya implementasi reformasi, latar belakang
Irvine (2011) meneliti proses perubahan dari sistem akuntansi berbasis kas
yang buruk, sumber daya yang tidak memadai, struktur organisasi yang otoriter
yang mengabaikan kompetensi teknis serta pelatihan yang diperlukan oleh tenaga
jalan, antara kas dan akrual, serta sangat berbeda dari gambaran yang diharapkan.
sektor publik. Sebelum menerapkan sistem akuntansi baru, yaitu berbasis akrual,
yang kondusif; juga kapasitas untuk menghadapi kesulitan teknis dan konseptual.
menentukan informasi seperti apakah yang diperlukan dan tujuan apa yang ingin
(misalnya pelatihan staf). Adapun resiko terbesar dari penerapan sistem akuntansi
akrual menurut Lande dan Rocher (2011) adalah bilamana penerapan tersebut
tidak diikuti dengan pemahaman yang baik mengenai tujuannya. Oleh karena itu,
pemerintah Kanada.
forces), agen kunci perubahan (key change agents), dan keadaan politik lokal
(local political fields) dalam adopsi akuntansi akrual di Korea Selatan, dengan
mengambil dua kota yang dianggap berhasil dalam penerapan akuntansi akrual
reformasi administratif di dua kota tersebut, dalam hal ini akuntansi akrual,
terbilang sukses dengan digerakkan oleh unsur politik (political drivers) serta
dan institusi. Political drivers dan benefits yang dimaksud adalah bahwa
Kehendak politik yang kuat dari walikota menjadi hal yang utama.
dalam lingkup pemerintahan kota. Tanpa adanya strategi network building atau
value change, adopsi akuntansi akrual tidak akan efektif. Dengan kata lain,
perubahan menuju akuntansi akrual harus dipahami dalam lingkup konteks politik
Azmi dan Mohamed (2014) meneliti kesiapan pekerja sektor publik pada
akuntansi akrual, yaitu bahwa tenaga akuntansi yang ada saat ini tidak cukup
kebanyakan tidak memahami laporan keuangan sektor privat yang berbasis akrual
terdapat tantangan yang akan menghambat proses tersebut, antara lain kurangnya
data aset, kemungkinan kegagalan integrasi sistem yang ada dengan yang baru,
kurangnya dukungan dari manajemen puncak, serta waktu yang tidak mencukupi.
Mahadi et al. (2014) melakukan revisi literatur, meneliti isu dan tantangan
yang dihadapi oleh New Zealand, Australia, dan UK dalam penerapan akuntansi
seperti pengakuan dan penilaian aset dan kewajiban, kompetensi sumber daya
yang membahas mengenai tema ini, antara lain Harun dan Robinson (2010)
meneliti tentang adopsi akuntansi akrual pada sektor publik di Indonesia dengan
pelaporan sektor publik dan wawancara dengan figur kunci yang terlibat dalam
hambatan penting bagi reformasi akuntansi sektor publik. Pada kasus Indonesia,
dengan hambatan penerapan atau adopsi akuntansi akrual yang signifikan, yaitu
isu hukum, kurangnya kehendak politik dan dukungan dari parlemen (DPR), serta
dan kondisi sistem akuntansi akrual yang diadopsi oleh pemerintah daerah di
bahwa permasalahan yang paling serius dan mencegah terjadinya reformasi sektor
peraturan yang berlawanan dan tidak stabil atas sistem pelaporan pemerintah
daerah yang diterbitkan pemerintah pusat. Kesimpulan akhir dari Harun et al.
(2013) bahwa adalah penting bagi Indonesia dan negara ekonomi berkembang
lainnya yang berupaya menerapkan akuntansi dan anggaran akrual dengan sukses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
penerapan di tingkat lokal, sebagai tambahan atas informasi yang diperoleh dari
kurangnya akuntan yang memenuhi syarat dan konflik aturan yang dihadapi oleh
pengambilan keputusan.
metode deskriptif dan analitis dengan mengadopsi kerangka kerja yang diadopsi
oleh pemerintah New Zealand (Ouda, 2008). Data yang digunakan berupa data
sekunder dan informasi untuk mengulas strategi akuntansi akrual yang diadopsi di
dokumen yang diterbitkan dari tahun 1975 sampai dengan 2013. Hasil penelitian
adalah resistensi dari mereka yang tidak mau merubah kebiasaan dan praktik lama
dukungan politik dan kepemimpinan yang kuat. Berpijak dari hal tersebut, adopsi
sistem akuntansi baru akan menghadapi masalah, kecuali apabila isu mengenai
Harun et al. (2013)-, lebih banyak pelatihan serta workshop. Sistem insentif harus
serta disisi lain meningkatkan motivasi staf. Faktor lain yang harus diselesaikan
akuntansi.
dan Kota Palopo (masih menggunakan basis cash toward accrual). Menggunakan
metode yang berbeda, yaitu metode campuran sequential exploratory. Hasil fase
faktor aturan, faktor sumber daya manusia, faktor komitmen pimpinan, faktor
Tabel 2
Elemen yang Mempengaruhi Penerapan Akuntansi Akrual pada Pemerintah
Elemen Penulis
- SDM -tenaga akuntansi- berlatar belakang Cohen et al. (2007); Harun et al.
akuntansi; penempatan SDM yang keliru; (2013); Sitorus et al. (2015); Eriotis et
tingkat pendidikan al. (2011); Irvine (2011); Pollanen dan
Loiselle-Lapointe (2012); McLeod dan
Harun (2014); Suparman et al. (2015);
Ibrahim dan Akbar (2015)
- Kompetensi teknis, re-skilling (misalnya Cohen et al. (2007); Harun et al.
dengan pemberian pelatihan) (2013); Kementerian Dalam Negeri
(2014); IPSASB (2011); Athukorala
dan Reid (2003); Eriotis et al. (2011);
Irvine (2011); Lande dan Rocher
(2011); Ahn et al. (2014); Azmi dan
Mohamed (2014); Mahadi et al.
(2014); Suparman et al. (2015);
Ibrahim dan Akbar (2015)
- Pemahaman mengenai akuntansi akrual Harun et al. (2013); IPSASB (2011);
Lye et al. (2005); Lande dan Rocher
(2011); Azmi dan Mohamed (2014)
- Resistensi Suparman et al. (2015); Becker et al.
(2014)
- Unsur motivasi dan sistem insentif (reward Cohen et al. (2007); Harun et al.
system) yang tidak tepat (2013); Azmi dan Mohamed (2014);
Suparman et al. (2015); Ibrahim dan
Akbar (2015)
- Penataan SOTK terkait dengan tugas dan Kementerian Dalam Negeri (2014)
fungsi akuntansi
- SOP penerapan SAP berbasis Akrual Kementerian Dalam Negeri (2014)
Elemen Penulis
dan Loiselle-Lapointe (2012); Azmi
dan Mohamed (2014); Suparman et
al. (2015); Ibrahim dan Akbar (2015)
- Dukungan memadai dari profesi akuntansi Cohen et al. (2007); Eriotis et al.
dan audit (2011); Ahn et al. (2014); Suparman et
al. (2015); Ibrahim dan Akbar (2015)
- Sarana dan prasarana serta proses Harun et al. (2013)
pendidikan di perguruan tinggi untuk
mendukung pengembangan akuntansi sektor
publik
- Kehendak politik dan kepemimpinan Harun dan Robinson (2010);
Kementerian Dalam Negeri (2014);
Samaratunge et al. (2008); IPSASB
(2011); Lye et al. (2005); Arnaboldi
dan Lapsley (2009); Ahn et al.
(2014); Suparman et al. (2015);
Ibrahim dan Akbar (2015)
- Kemauan berinovasi Ibrahim dan Akbar (2015); Ahn et al.
(2014)
- Peraturan pelaksanaan Kementerian Dalam Negeri (2014);
Ibrahim dan Akbar (2015)
- Inkonsistensi pemerintah pusat yang McLeod dan Harun (2014)
ditunjukkan dengan konflik regulasi serta
penerbitan dan pergantian peraturan yang
terlalu sering
- Pengakuan dan penilaian aset Arnaboldi dan Lapsley (2009);
Mahadi et al. (2014)
- Pengumpulan data aset Azmi dan Mohamed (2014)
data yang digunakan berupa data primer berupa hasil wawancara dan data
berfokus pada beberapa isu seputar penerapan akuntansi berbasis akrual pada
commit to user
sektor publik terutama mengenai sumber daya manusia, sistem
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
penelitian ini akan mampu untuk menangkap dan mengungkap lebih banyak hal
pemerintah daerah.
Magetan.
commit to user