Anda di halaman 1dari 4

Rumusan masalah

Mencari tahu lebih dalam tentang osteoporosis. Baik dari definisi, tata laksana terapi,
epidemologi & diagnosis, serta etiologi dan patofisiologi.

Tujuan

Menganalisis tentang penyakit osteoporosis dan mengetahui apa saja etiologi dan
patofisiologi serta epidemologi & diagnosis dari osteoporosis.

Etiologi osteoporosis

Osteoporosis primer adalah kehilangan massa tulang yang terjadi sesuai dengan proses
penuaanSampai saat ini osteoporosis primer masih menduduki tempat utama karena lebih
banyak ditemukan dibandingkan osteoporosis sekunder (Syam, Y., Noersasongko, D, dan Sunaryo,
2014).Pada wanita biasanya disebabkan oleh pengaruh hormonal yang tidak seefektif
biasanyaOsteoporosis ini terjadi karena kekurangan kalsiumakibat penuaan usia (Syam, Y,
Noersasongko, D., & Sunaryo, H.2014). Sedangkan Osteoporosis sekunder disebabkan oleh
penyakit tertentu, gangguan hormonal, dan juga kesalahan pada gaya hidup seperti konsumsi
alkohol secara berlebihan, rokok, kafein, dan kurangnya aktifitas fisik. Berbeda dengan
osteoporosis primer yang terjadi karena faktor usia, osteoporosis sekunder bisa saja terjadi pada
orang yang masih berusia muda (Syam, Y.NoersasongkoD, & Sunaryo, H., 2014)

Penyebab primer dari dari osteoporosis adalah estrogen dan perubahan yang berhubungan
dengan penuaan, sedangkan penyebab skundernya terdapat beberapa predisposisi, yaitu sebagai
berikut:

1. Sejarah keluarga

Sejarah keluarga juga memengaruhi penyakit ini, pada keluarga yang mempunyai sejarah
osteoporosis, anak-anak yang dilahirkannya cenderung akan mempunyai penyakit yang sama

2. Gangguan endokrin

Meliputi hiperparatiroidismehipertiroidisme, diabetes melitus, penyakit Sindrome Cushing,


prolaktinoma, akromegali, insufisiensi adrenal.

3. Gangguan nutrisi dan gastrointestinal

Meliputi penyakit inflamasi usus besar (inflamatory bowel disease), celiac disease,
malnutrisi, riwayat pembedahan gastric bypasspenyakit hati kronis, anoreksia nervosa, defisiensi
vitamin atau mikronutrien lainnya

4. Penyakit ginjal

Meliputi gagal ginjak kronis (GGK) dan idiopatik hiperkalsiuria

5. Penyakit rematik

Meliputi reumatoid artritisankylosing spondylitislupus eritematous sistemik

6. Gangguan hematologi

Meliputi multipel myeloma, thalasemia, leukimia, limfoma, hemofilia, sickle cell disease, dan
mastositosis sistemik

7. Gangguan genetik

Meliputi cystic fibrosis, osteogenesis imperfecta, homocystinuria, sindroma Ehlers-Donlos,


sindrom Marfan, hemokromatosishipofosfatemia8. Gangguan lainnya Meliputi porfiria, sarcois,
imobilisasi, kehamilan/laktasi

9. Obat-obatan

Beberapa golongan obat yang meningkatkan kehilangan matriks tulang (NoorZ., 2016)

Beberapa etiologi yang mendasari adalah:

1. Kekurangan konsumsi vitamin D

2. Kekurangan konsumsi kalsium

3. Penurunan kadar hormon estrogen

4. Usia tua (>55 tahun)

Faktor Risiko

Beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan osteoporosis atau yang mempengaruhi
seseorang mengalami osteoporosisPada beberapa individu yang osteoporosisi dapat diidentifikasi
faktor resiko tersebuttetapi masih banyak individu mengalami osteoiporisis tetapi sulit untuk
didentifikasi faktor resikoFaktor resiko tersebut ada yang dapat dirubah, tetapi terdapat juga yang
tidak dapat dirubah seperti:

1. Gender Umur

2. Ukuran tubuh

3. Etnic

4. Riwayat keluarga

Patofisiologi osteoporosis

Patofisiologi Osteoporosis dapat terjadi karena kegagalan dalam mencapai massa tulang
puncak dan resorpsi yang berlebihan dan atau menurunnya pembentukan tulang selama
remodeling (Sandhu SK dan Hampson G, 2011). Dalam proses terjadinya osteoporosis, terdapat 2
sel yang berperan penting, antara lain osteoblas dan osteoclas. Baik sel osteoblas maupun sel
osteoclast berfungsi menjaga homeostasis tulang. Osteoblas berperan dalam proses
pembentukan tulang sedangkan osteoklast berperan dalam resorpsi tulang. Penyebab utama
terjadinya osteoporosis adalah ketidakseimbangan antara proses resorpsi dan pembentukan
tulang (Atalay et.al, 2012).

Meskipun banyak anggapan bahwa peningkatan resorpsi tulang memiliki pengaruh yang
paling besar pada kejadian berkurangnya massa tulang dan resiko terjadi fraktur,
ketidakmampuan pembentukan tulang untuk merespon terhadap peningkatan resorpsi tulang
juga merupakan komponen penting dalam patogenesis osteoporosis (Sandhu SK dan Hampson G,
2011). Hal ini berkaitan dengan penurunan jumlah osteoprogenitor/sel pre-osteoblastik atau
terjadinya defek dalam kemampuan sel berproliferasi dan berdiferensiasi. Seiring bertambahnya
usia, pembentukan tulang lebih rendah daripada resorpsi tulang, diasumsikan karena bone
marrow lebih banyak berdiferensiasi menjadi adiposit daripada menjadi osteoblas. Berkurangnya
kepadatan tulang karena faktor genetik yang berkaitan dengan integritas tulang, usia, dan
menopause pada wanita juga menjadi penyebab penting terjadinya osteoporosis (Sandhu SK dan
Hampson G, 2011).

Kesimpulan

1. Osteoporosis merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan berkurang nya massa
tulang dan adanya kelainan mikroarsitekur jaringan tulang yang berakibat meningkatnya
kerapuhan tulang serta resiko terjadinya patah tulang
2. Etiologi osteoporosis ada 2 yaitu osteoporosis pimer dan sekunder
3. Osteoporosis dapat terjadi karena kegagalan dalam mencapai massa tulang puncak dan
resorpsi yang berlebihan dan atau menurunnya pembentukan tulang selama remodeling

Anda mungkin juga menyukai