Anda di halaman 1dari 6

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN INTEGRITAS SDM

DI DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA


BERENCANA KABUPATEN TUBAN

Oleh
(EFI MARDIATI SUSAN, SE.,MM)
Tugas Essay Agenda 1

A. PENDAHULUAN
Kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis-jenis pengaruh, bukan
paksaan untuk memotivasi orang mencapai tujuan (Gibson, 1997). Hal senada juga
disampaikan oleh Subarini (2011), bahwa kepemimpinan juga melibatkan pengaruh.
Menurutnya kepemimpinan adalah suatu proses yang melibatkan pengaruh, terjadi dalam
konteks individu atau kelompok, dan melibatkan pencapaian tujuan. Kedua definisi tersebut
menunjukkan bahwa kepemimpinan selalu melibatkan pengikut, sehingga memotivasi
pengikut melalui pemenuhan kebutuhannya menjadi hal penting Ketika ingin menjadi
pemimpin yang baik. Secara etimologis, integritas berasal dari Bahasa Latin Integer yang
artinya seluruh. Menurut KKBI, integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Dari dua
pengertian dasar tersebut maka sesuatu yang berintegritas merupakan sesuatu yang utuh
dalam keseluruhannya, sesuatu yang tidak terbagi, dimana nuansa keutuhannya atau
kebulatannya tidak dapat dihilangkan. Berkaitan dengan integritas ASN pemerintah termasuk
ASN yang bekerja di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Tuban, maka mewajibkan setiap pegawai negeri wajib setia dan taat kepada
Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, negara dan pemerintah, serta wajib menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang
tercantum dalam Undang-undang No. 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian, serta
perubahannya pada Undang-undang No. 43 Tahun 1999, yang kini telah digantikan dengan
Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Dinas Kesehatan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tuban adalah suatu institusi
pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, padat modal dan padat tehnologi.
Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan
penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin pelayanan. Agar Dinas
Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mampu melaksanakan fungsi
yang demikian kompleks, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
harus memiliki perangkat penunjang sumber daya manusia yang profesional baik di bidang
teknis maupun administrasi kesehatan.
Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Tuban. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris / Sekretariat
c. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
d. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
e. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
f. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kefarmasian dan Alat Kesehatan Serta
Tenaga Khusus
g. Unit Organisasi Bersifat Khusus
h. Kelompok Jabatan Fungsional
i. Unit Pelaksana Teknis Daerah
j. Kelompok Jabatan Fungsional
Tugas
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas
Merumuskan kebijakan system Kesehatan kabupaten dan melaksanakan kegiatan teknis
operasional di bidang Kesehatan dan pengembangan bidang kesehatan.
Fungsi
1. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian
penyakit, pelayanan kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, serta
kesehatan masyarakat, kefarmasian dan alat kesehatan serta tenaga khusus;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian
penyakit, pelayanan kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, serta
kesehatan masyarakat, kefarmasian dan alat kesehatan serta tenaga khusus;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, serta kesehatan masyarakat, kefarmasian dan alat kesehatan serta tenaga
khusus;
4. Pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, serta kesehatan masyarakat, kefarmasian dan alat kesehatan serta tenaga
khusus;
5. Penyelenggaraan urusan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, serta program
dan pelaporan;
6. Perumusan kebijakan pengelolaan dan pengamanan barang milik daerah yang menjadi
tanggung jawab Dinas;
7. Perumusan inovasi terkait tugas dan fungsinya dalam rangka peningkatan pelayanan
publik;
8. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan
karier;
B. ANALISA MASALAH DAN AKAR PERMASALAHAN
Salah satu faktor pendukung keberhasilan sebuah Instansi / organisasi adalah
manajemen SDM, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sebuah organisasi yaitu
sumber daya manusianya, pada dasarnya sebuah organisasi memiliki sumber daya manusia
yang berbeda-beda, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas yang akan
mempengaruhi perkembangan organisasi dan organisasi juga memiliki sumber daya
manusia dengan perilaku yang berbeda-beda dan sulit untuk disatukan. Perilaku dari SDM
sangat penting untuk dibina kearah yang lebih baik agar terciptanya pegawai yang
berjiwa integritas. permasalahan atau isu-isu terkait dengan integritas Pegawai dalam
sebuah organisasi dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Faktor Internal. Permasalahan yang dihadapi di Dinas Kesehatan Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tuban dalam faktor internal yaitu
kepribadian atau karakteristik masing-masing pegawai yang sulit di ubah. Hal ini
dapat dilihat seperti adanya oknum pegawai yang bermalas-malasan dalam
menjalankan tugas, tidak jujur, keluar pada jam kerja dan kurang bertanggung jawab
dalam mengerjakan tugas. Yang mana kepribadian dari pegawai ini sudah tertanam
dalam dirinya yang dipengaruhi lingkungan, budaya dan lainnya. Hal ini yang
menjadi kendala bagi pimpinan dalam pembinaan integritas karena sulitnya
mengubah sikap dan perilaku dari pegawai itu sendiri.
2. Faktor Eksternal. Kendala eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar Dinas
Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tuban yang
bisa membatasi kinerja dari sebuah Instansi, seperti lingkungan pegawai
diluar kantor, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dan pergaulan
dari pegawai bisa mempengaruhi integritas pegawai dalam bertugas. Terkait dengan
faktor eksernal tersebut maka pimpinan juga tidak bisa mengawasi maupun ikut
campur terhadap pegawai jika terjadi di luar kantor. Hal ini sangat sulit untuk
dilakukan pembinaan sebab hal itu diluar wewenang dari pimpinan untuk
membina integritas pegawai. Namun hal ini tergantung kepada masing-masing dari
pegawai dalam menjalankan professionalitasnya sebagai aparatur sipil negara.
Untuk mewujudkan jiwa integritas pada pegawai dalam berinovasi, diperlukan suatu
cara jitu yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan instansi pemerintah dalam hal ini
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Pemimpin dapat
mengatur kegiatan yang biasa dilakukan sebelumnya menjadi wajib dilakukan agar
merubah minset atau pola pikir pegawai itu sendiri.
C. PERAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah suatu proses dalam mengerahkan segenap kecakapan seseorang
untuk mempengaruhi, menggerakkan, membimbing, serta mengarahkan orang lain dengan
memanfaatkan daya, dana, sarana, dan tenaga yang tersedia untuk mencapai tujuan tertentu.
(Nurhayati,2012). Kepemimpinan pancasila adalah kepemimpinan yang berkeTuhanan Yang
Maha Esa, menjungjung tinggi nilai-nilai kemanuasian, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa, berprinsip demokrasi dan keadilan sosial. (Haryati,2022). Pemimpin yang pancasilais
dan berintegritas tentu akan menggunakannya demi mencapai tujuan pembangunan nasional
serta tidak menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi.
Peran Pemimpin dalam Pembinaan Integritas Pegawai Di Dinas Kesehatan PPKB
Kabupaten Tuban :
a. Menetapkan standar integritas. Pemimpin harus menetapkan standar integritas yang
jelas dan menjelaskan apa yang di harapkan dari pegawai dalam hal integritas.
b. Memberikan contoh kepemimpinan. Pemimpinn harus menjadi teladan dalam
mempraktekkan integritas dan memperlihatkan bagaimana hal itu diterapkan dalam
pekerjaan mereka.
c. Menegakkan Sanksi. Pimpinan harus menegakkan sanksi terhadap pegawai yang
melanggar integritas dan memastikan bahwa tindakan mereka tidak sesuai aturan
yang berlaku.
d. Memberikan Reward. Pimpinan memberikan reward, pujian atau penghargaan
kepada pegawai yg mempraktekan integritas dan menunjukan komitmen mereka
terhadap nilai-nilai integritas.
e. Memberikan pelatihan / workshop. Pimpinan Menyediakan fasilitas dan sarana
pelatihan untuk pegawai dalam memahami dan mempraktekan integritas dalam
pekerjaan mereka.
f. Menciptakan budaya integritas. Pemimpin harus menciptakan budaya integritas agar
dihormati dan diakui sebagai salah satu nilai yang terpenting dalam sebuah
organisasi atau Instansi Perangkat Daerah.
Pada dasarnya pembinaan pegawai merupakan hal mutlak dan harus ada dalam sebuah
instansi atau organisasi demi terwujudnya pegawai berkarakter dan bersumber daya unggul.
Dengan melakukan tugas-tugas ini pemimpin dapat membantu membangun budaya integritas
dan memastikan bahwa pegawai memahami dan mempraktekan integritas dalam pekerjaan
mereka. Upaya pembinaan yang perlu dilakukan :
1. Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk bertindak sesuai nilai norma dan etika
organisasi dalam segala situasi dan kondisi
2. Menjelaskan kepada rekan kerja atau bawahan agar inisiatif dan berinovasi untuk
meninggalkan zona aman serta menghilangkan pola pikir linier dan monoton, seperti
melakukan sesuatu yang sudah biasa saja, tidak ada perkembangan atau pembaharuan
sama sekali
3. Menjelaskan kepada bawahan atau rekan kerja mengenai prosedur standar
pelayanannya berlaku sebagai upaya meningkatkan pelayanan public yang efektif dan
efisien
4. Mengembangkan kemampuan (skill)
5. Proaktif mencari peluang perbaikan pelayanan dalam upaya untuk meningkatkan
pemberian pelayanan public.
D. PENUTUP
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran pemimpin
sangat penting dalam meningkatkan integritas pegawai di Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten
Tuban. Pemimpin harus menetapkan standar integritas yang jelas dan memberikan contoh
yang baik melalui tindakan mereka sendiri. Pemimpin juga harus menegakkan sanksi yang
adil terhadap pegawai yang melanggar standar integritas. Selain itu, pemimpin harus
memberikan pujian dan penghargaan kepada pegawai yang mempraktekkan integritas dan
memberikan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan pemahanan dan mempraktekan
integritas dalam pekerjaan mereka. Sehingga diharapkan melalui upaya-upaya ini,
pemimpinan dapat membantu membangun budaya integritas dan memastikan bahwa pegawai
memahami dan mempraktekan integritas dalam pekerjaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai