Anda di halaman 1dari 23

PPG PRAJAB UAD

PERAN PENGASUH DALAM


PENANGANAN
BULLYING
DI PONDOK PE S AN TRE N. . . .
1
KETENTUAN PIDANA
KET ENTUAN P I DANA BAGI PE L AKU B U L L Y I N G
ADAL AH SEBAG AI BERI K UT :
UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK PASAL 80

1. 2. 3.

Setiap orang yang melakukan


Dalam hal anak Dal am hal ana k
kekejaman, kekerasan atau
sebagaimana dimaksud seb ag ai mana di ma k s ud
ancaman kekerasan, atau
dalam ayat (1) luka berat, dal am ayat ( 2 ) ma ti , ma k a
penganiyaan terhadap anak,
maka perlu dipidana di p i d ana deng a n p en j a ra
dipidana dengan pidana
dengan pidana penjara p al i ng l ama 1 0 ta h un
penjara paling lama 3 tahun 6
paling lama 5 tahun dan dan/ atau de n da p a l i n g
bulan dan/atau denda paling
/atau denda paling banyak banyak Rp 2 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ,0 0
banyak Rp 72.000.000,00
Rp 100.000.000,00
2
DEFINISI
BUL L YI NG
BULLY ADALAH
PERILAKU AGRESIF DAN NEGATIF
SESEORANG ATAU SEKELOMPOK
ORANG SECARA BERULANG KALI
YANG MENYALAHGUNAKAN
KETIDAK SEIMBANGAN KEKUATAN
DENGAN TUJUAN MENYAKITI
TARGETNYA (KORBAN) SECARA
MENTAL ATAU SECARA FISIK
3
DAMPAK
BUL L YI NG

DAMPAK BAGI KORBAN


1. Dampak paling jelas adalah kesehatan fisik
beberapa biasanya ditumbulkan adalah sakit
kepala, sakit tenggorokan, cedera ringan, atau
cedera parah.
2. Menurunya kesehatan psikologis dan
penyesuaian sosial yang buruk.
3. Mengalami emosi negatif: marah, dendam, kesal,
tertekan, takut, sedih, malu, tidak aman,
terancam, namun tidak berdaya menghadapinya,
dalam jangka bahwa dirinya tidak berharga.
4. Terganggu prestasi akademiknya.
5. Timbulnya gangguan psikologis: cemas berlebih,
merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, gangguan
stres pasca trauma, merasa hidupnya tertekan
BAHKAN DALAM BEBERAPA
PENELITIAN MENUNJUKKAN
BAHWA KORBAN BULLYING PADA
4 TAHUN KEMUDIAN BERPOTENSI
MENJADI PELAKU
DAMPAK BAGI PELAKU
1. Cenderung bersifat agresif
2. Tipe orang yang berwatak keras, mudah
marah dan implusif
3. Toleransi yang rendah terhadap frustasi
4. Cenderung mendominasi korban
5. Kurang berempati terhadap lingkungan
sekitar
6. Tidak dapat mengembangkan hubungan
yang sehat
7. Kemungkinan besar dapat terlibat kasus
kriminal
KEBANYAKAN PELAKU
BERPERILAKU BULLYING SEBAB
DIRINYA MERASA KUAT DAN
DISUKAI SEKITARNYA DISERTAI
RASA PERCAYA DIRI YANG
TINGGI DENGAN HARGA DIRI
YANG TINGGI PULA
DAMPAK BAGI YANG
MENYAKSIKAN
1. Kemungkinan besar akan bergabung
menindas karena takut menjadi
sasaran
2. Beberapa lainya mungkin hanya diam
saja tanpa melakukan apapun
3. Paling parah mereka merasa tidak
perlu menghentikannya
4
JENIS-JENIS
BUL L YI NG
a. Bullying secara verbal

Perilaku dapat berupa julukan


nama, celaan, fitnah, kritikan
kejam penghinaan, pertanyaan
yang bernuansa pelecahan seksual
teror, surat-surat yang
mengitimidasi.
Jenis yang paling mudah
dilakukan, akan menjadi awal dari
perilaku bullying yang lainnya
b. Bullying secara fisik

Memukul, menendang, menampar,


mencekik, mengigit, mencakar,
meludah, dan merusak serta
menghancurkan barang-barang
milik anak yang tertindas.
Jenis bullying paling tampak dan
mudah untuk di identifikasi tetapi
tidak sebanyak bullying dalam
bentuk lain.
c. Bullying secara
relasional
Adalah pelemahan harga diri
korban secara sistematis melalui
pengabaian pengucilan atau
penghindaran. perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap yang
bersembunyi seperti pandangan
yang agresif, lirikan mata, helaan
nafas, cibiran, tawa mengejek dan
bahasa tubuh yang mengejek.
Bentuk bullying ini cenderung
paling sulit di identifikasi dari luar.
d. Cyber Bullying

Adalah kejahatan yang dilakukan secara


sengaja pada bentuk fitnah, cemooh,
istilah–istilah kasar, pelecehan,
ancaman, serta hinaan.
Bentuk kejahatan ini bermula asal sikap
merendahkan martabat dan
mengintimidasi orang lain melalui
global maya. Tujuannya agar target
mengalami gangguan psikis.
Bullying teranyar ini justru lebih
berbahaya sebab dapat dilakukan siapa
saja, kapan saja, dan dimana saja.

5
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
BUL L YI NG
FAKTOR

Internal Eksternal
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
KEPRIBADIAN, SOSIAL DAN
KEKERASAN PADA BUDAYA:
MASA LALU, SIKAP
KELUARGA,
ORANG TUA YANG
MEMANJAKAN
SEKOLAH, TEMAN
SEHINGGA TIDAK SEBAYA, TAYANGAN
MEMBENTUK TV ATAU MEDIA
KEPRIBADIAN YANG CETAK
MATANG
6
PERAN
PENGASUH
PERAN PENGASUH
1. RESPONSIVIENESS 2. DEMANDINGNESS
Memberi dukungan emosi Memberi konsekuensi
Memberi perhatian Memberi motivasi
Membimbing
Keadaan kesehatan anak 3. METODE PENGASUH
Pengasuh merespon atas kejadian- Pendekatan: memberi Perhatian
kejadian terhadap santri terhadap Santri
Bertanggungjawab atas santri- Konsekuensi sebagai bentuk
santrinya yang berbuat masalah Kedisiplinan
Khusus (Hukuman)
Menyelesaikan permasalahan Kegiatan: kegiatan keseharian
dengan cara yang baik dan bijak santri

Anda mungkin juga menyukai