Anda di halaman 1dari 7

KANTOR PENGACARA NEGARA

PADA KEJAKSAAN NEGERI HALMAHERA SELATAN


Jl. Karet Putih No.2 Tlp. (0927) 2321003, Fax : (0927) 2321660, Email : kejarilabuha@gmail.co.id

S-26
KONTRA MEMORI KASASI
TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA
TANGGAL 13 JUNI 2023 NOMOR 19/PDT/2023/PT. TTE
DALAM PERKARA PERDATA

ANTARA

1. JABIDA LAURI
2. BAKIR MARENGKENG
3. KASMAN MARENGKENG

MELALUI KUASA HUKUMNYA


SEBAGAI PENGGUGAT / PEMOHON KASASI

MELAWAN

1. PEMERINTAH RI cq. KEMENTRIAN DALAM NEGERI cq. PEMERINTAH


PROVINSI MALUKU UTARA cq. BUPATI HALMAHERA SELATAN
(TERMOHON KASASI XI);

2. KEPALA DINAS PERUMAHAN KAWASAN PEMUKIMAN DAN LINGKUNGAN


HIDUP cq. KEPALA BIDANG TATA KOTA DAN PERTAMANAN KABUPATEN
HALMAHERA SELATAN (TERMOHON KASASI XII) ;

3. PEMERINTAH RI cq. KEMENTRIAN DALAM NEGERI cq. PEMERINTAH


PROVINSI MALUKU UTARA cq. PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA
SELATAN cq. DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET DAERAH (TERMOHON KASASI XIII);

4. KEPALA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, STATISTIK DAN PERSANDIAN


cq. KEPALA KANTOR RADIO SARUMA FM KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
(TERMOHON KASASI XIV);

MELALUI KUASA HUKUMNYA :

FADLI SURAHMAN, S.H., MH


AULIA HAFIDZ, S.H., MH
SATRIYO EKORIS SAMPURNO, S.H
ABDUL HARIS DALIMUNTHE, S.H

DALAM KEDUDUKANNYA SEBAGAI PARA TERGUGAT / TERMOHON KASASI


Labuha, 11 Juli 2023
Kepada Yth :
Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia
Di-
Jakarta

Melalui
Ketua Pengadilan Negeri
Labuha
Di –
Labuha

Dengan Hormat,
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : SK-07/Q.2.13.1/GS/01/2023
tanggal 19 Januari 2023 dan Surat Kuasa Substitusi Kepala Kejaksaan Negeri
Halmahera Selatan Nomor : SK-07/Q.2.13.5/01/2023 tanggal 24 Januari 2023
bertindak untuk atas nama Pemberi Kuasa Kepala Kejaksaan Negeri Halmahera
Selatan sebagai Jaksa Pengacara Negara yang beralamat di Jl. Karet Putih, No.2,
Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, telah menunjuk :
1. Nama : FADLI SURAHMAN, S.H., MH
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara
Alamat Kantor : Jl. Karet Putih, No.2, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
2. Nama : AULIA HAFIDZ, S.H., MH
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara
Alamat Kantor : Jl. Karet Putih, No.2, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
3. Nama : SATRIYO EKORIS SAMPURNO, S.H
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara
Alamat Kantor : Jl. Karet Putih, No.2, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
4. Nama : ABDUL HARIS DALIMUNTHE, S.H
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara
Alamat Kantor : Jl. Karet Putih, No.2, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara

Untuk bertindak sebagai Kuasa para Tergugat / Termohon Kasasi dalam perkara
nomor 1/Pdt.G/2023/PN Lbh yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Labuha
Nomor 1/Pdt.G/2023/PN Lbh Tanggal 06 April 2023 yang amarnya berbunyi sebagai
berikut :
Dalam Eksepsi
- Menolak eksepsi para Tergugat dan turut Tergugat I untuk seluruhnya.
Dalam Pokok Perkara
- Menolak Gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;
- Menghukum para Penggugat membayar biaya perkara sejumlah Rp. 5.003.000 (lima
juta tiga ribu rupiah).

Selanjutnya berdasarkan Putusan Banding Pengadilan Tinggi Maluku Utara Nomor :


19/PDT/2023/PT.TTE tanggal 13 Juni 2023 yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
- Menerima permohonan Banding dari para Pembanding semula para Penggugat
tersebut ;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Labuha tanggal 06 Appril 2023 Nomor
1/Pdt.G/2023/PN Lbh yang dimohonkan Banding ;
- Menghukum para Pembanding semula para Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat Peradilan yang dalam tingkat Banding ditetapkan
sejumlah Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah).

Putusan tersebut telah diberitahukan secara elektronik kepada termohon Kasasi pada
tanggal 13 Juni 2023, selanjutnya termohon Kasasi menerima Memori Kasasi pada
tanggal 04 Juli 2023 sehingga masih dalam tenggang waktu yang dibenarkan oleh
Undang-undang untuk menyerahkan Kontra Memori Kasasi.

Alasan banding dari para Penggugat / Pemohon banding adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Pengadilan Tinggi Maluku Utara dalam perkara ini telah lalai dalam
memenuhi syarat yang ditentukan dalam Peraturan Perundang- undangan.
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor: 638K/Sip/1969 menegaskan
bahwa Putusan yang tidak lengkap atau kurang cukup dipertimbangkan untuk
menjadi alasan Kasasi dan Putusan yang demikian harus dibatalkan. Dalam
Perkara ini Putusan Pengadilan Tinggi hanya menilai dari Putusan Pengadilan
Negeri Labuha saja, tanpa adanya Pertimbangan hukum yang menguatkan dalil
tersebut, sehingga Putusan Pengadilan Tinggi yang hanya menilai Putusan
Pengadilan Negeri dianggap sudah benar dan Tepat tanpa adanya pertimbangan
hukum yang lain untuk menguatkan dalil tersebut seharusnya dibatalkan ;

2. Bahwa Pengadilan Tinggi Maluku Utara telah salah dalam menerapkan hukum
dalam mempertimbangkan kedudukan bukti tertulis yang diajukan oleh
Penggugat/Pemohon Banding/Pemohon Kasasi. Berdasarkan Putusan
Mahkamah Agung Nomor: 3609K/Pdt/1985 dan Putusan Mahkamah Agung
Nomor : 112K/Pdt/1966 yang menegaskan bahwa : “ Kekuatan Pembuktian
dengan suatu tulisan terletak pada akta aslinya, Dalam Pasal 1888 KUHPerdata
mengatur bahwa kekuatan pembuktian dengan suatu tulisan terletak pada
akta aslinya, bila akta yang aslinya ada maka salinan dan kutipan hanyalah
dapat dipercaya sepanjang salinan serta kutipan itu sesuai dengan aslinya yang
senantiasa dapat menjadi alat bukti apabila pihak yang mengajukan dapat
menunjukan aslinya, selanjutnya berdasarkan Memori Banding yang Para
Penggugat/Pemohon Banding ajukan, telah menguaraikan bahwa terdapat
bukti baru yaitu bukti surat asli yang telah dilegalisir dan bermeterai cukup
terkait bukti kepemilikan tanah Para Penggugat yang telah didaftarkan sejak
tahun 1976, Surat dari Desa, Surat Bukti Pajak, Surat bukti pembanding
terhadap batas-batas tanah yang berbatasan langsung dengan tanah Objek
sengketa milik para penggugat/pemohon Kasasi.
3. Bahwa dari lahan objek Sengketa, sebagian pihak Tergugat/Termohon Kasasi
yang menguasai lahan objek sengketa tidak ada Bukti surat satupun yang
menujukan Kepemilikan atau penguasaan terhadap lahan dimaksud,
sedangkan ada dua pihak tergugat/ termohon kasasi menunjukan bukti
Sertifikat Hak Milik yang mereka kuasai dan sebagiannya telah dijual kepada
Pemerintah Halmahera Selatan. Selanjutnya Pengadilan Negeri Labuha dan
Pengadilan Tinggi Maluku Utara tidak mempertimbangkan terkait tidak adanya
bukti surat dari pihak Tergugat/Termohon Kasasi sehingga dalam mengambil
keputusan menolak gugatan para penggugat seluruhnya dan Putusan
Pengadilan Tinggi Maluku Utara Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri,
dalam hal ini menunjukan para Tergugat Lainnya apabila amar putusan
Mahkamah Agung tetap menguatkan berarti Tergugat yang lain tidak memiliki
bukti surat sama sekali bisa memiliki tanah objek sengketa, Dalam hal ini
Pemohon Kasasi memohon kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia
untuk mempelajari agar dalam mengambil keputusan berdasarkan Keadilan.

Bahwa menurut kami Kuasa Hukum dari terbanding XI,XII,XIII dan XIV apa yang
telah dikemukakan oleh Pemohon Kasasi dalam memori bandingnya adalah keliru dan
tidak tepat, kami berpendapat pertimbangan yang dikemukakan oleh majelis Hakim
Pengadilan Negeri Labuha pada Putusan Nomor 1/Pdt.G/2023/PN Lbh tanggal 06 April
2023 dan putusan Pengadilan Tinggi Maluku Utara Nomor 19/Pdt/2023/PT.TTE
tanggal 13 Juni 2023 telah sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.

Bahwa uraian yang dikemukakan oleh Pembanding akan kami tanggapi satu persatu,
sesuai dengan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan.
1. Bahwa menurut kami Kuasa Hukum termohon Kasasi / tergugat pertimbangan
Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Labuha yang telah dikuatkan oleh Putusan
Pengadilan Tinggi Maluku Utara telah sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap
didalam persidangan. Uraian fakta dan pertimbangan Majelis hakim sesuai dengan
uraian fakta yang dikemukakan oleh Kuasa Hukum termohon Kasasi / tergugat XI,
XII, XIII dan XIV. Selanjutnya pertimbangan Majelis Hakim pada putusannya telah
berdasar pada alat bukti yang diakui dalam hukum acara perdata yang diatur
dalam Pasal 1866 KUHPerdata, Pasal 164 HIR yang terdiri dari bukti tulisan, saksi,
persangkaan, pengakuan, dan sumpah.
Dalam praktek peradilan masih terdapat yang disebut dengan “pengetahuan
hakim”. Yang dimaksud dengan “pengetahuan hakim” adalah atau hal yang
keadaan yang diketahuinya sendiri oleh hakim dalam sidang. Misalnya hakim
melihat sendiri pada waktu pemeriksaan setempat.

2. Bahwa Putusan Mahkamah Agung Nomor 3609 K/Pdt/1985 menerangkan “surat


bukti fotokopi yang tidak pernah diajukan atau tidak pernah ada surat aslinya,
harus dikesampingkan sebagai surat bukti”. Hal tersebut berkeseuaian dengan
Pasal 1888 KUH Perdata yang menerangkan “Kekuatan pembuktian suatu bukti
tulisan adalah pada akta aslinya, apabila akta yang asli itu ada maka salinan-
salinan serta ikhtisar-ikhtisar hanyalah dapat dipercaya sekadar salinan-salinan
serta ikhtisar-ikhtisar itu sesuai dengan aslinya yang mana senantiasa dapat
diperintahkan mempertunjukkannya”. Selanjutnya alat bukti baru yang diajukan
oleh Pemohon Kasasi, kuasa dari Termohon Kasasi XI,XII,XIII dan XIV meragukan
kebenarannya mengingat alat bukti tersebut tidak diperlihatkan didalam
persidangan, para saksi yang dihadirkan oleh Pemohon Kasasi yaitu saksi Samad
Malan dan Wahyudi Samad tidak ada yang mengetahui perihal asal usul tanah
yang menjadi objek sengketa, tidak ada pula yang mengetahui luas seluruhnya dan
pada saat pemeriksaan setempat tidak dilakukan pengukuran terhadap luas tanah
yang didalilkan oleh Pemohon Kasasi. Lebih lanjut bukti surat baru yang diajukan
oleh Pemohon Kasasi pada Memori Bandingnya hanya 1 (satu) GAMBAR SITUASI
Nomor: /Ptg . Agr,/ B /79 Yang dipergunakan oleh Sarimin Marengkeng ,
Luasnya : 70.000 m2 yang dikeluarkan pada tanggal 16 Maret 1979 dan
ditandatangani Ptg. Agraria Moch. Kasim NIP. 010053733 dan mengetahui Camat
Bacan DJ. Sabtu. BA . NIP. 630001172 yang mana surat tersebut tidaklah dapat
dikatakan sebagai tanda kepemilikan tanah yang sah mengingat untuk melakukan
pembukaan lahan/tanah harus dilakukan menurut proses dan prosedur yang
berlaku sesuai dengan sistem hukum pertanahan yang berlaku.

3. Bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR : “Barang siapa yang mengatakan ia mempunyai
hak, atau ia menyebutkan suatu perbuatan untuk menguatkan haknya itu, atau
untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak
itu atau adanya kejadian itu”. dan Pasal 1865 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata : “Setiap orang yang mengaku mempunyai suatu hak, atau menunjuk
suatu peristiwa untuk meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak
orang lain, wajib membuktikan adanya hak itu atau kejadian yang dikemukakan
itu”.
Bahwa yang menjadi objek sengketa ialah lokasi tanah yang diakui oleh Pemohon
Kasasi yang telah bersertifikat nomor 00285, 00286, 287 yang dikeluarkan oleh
Badan Pertanahan Nasional, Pasal 4 ayat (1) PP Nomor 24 tahun 1997
menerangkan untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum sebagaimana
pasal 3 huruf a kepada pemegang hak atas tanah diberikan sertifikat hak atas
tanah. Selanjutnya Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah yaitu sertifikat merupakan tanda bukti hak yang kuat dalam
arti selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya data fisik dan data yuridis yang
tercantum di dalamnya, harus diterima sebagai data yang benar. Jika dihubungkan
dengan fakta persidangan, pemohon Kasasi tidak dapat membuktikan sertifikat
tanah tersebut adalah catat formil dan tidak dapat membuktikan bahwa tanah
tersebut ialah miliknya.

Berdasarkan peraturan pemerintah Pasal 32 ayat (2) UU Nomor 24 tahun 1997


“dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas
nama orang atau badan yang memperoleh tanah tersebut dengan idtikad baik dan
secara nyata menguasainya maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas
tanah tersebut tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam
waktu 5 tahun sejak penerbitan sertifikat tidak mengajukan keberatan secara
tertulis kepada pemegang sertifikat dan kepala kantor pertanahan yang
bersangkutan atau tidak mengajukan gugatan pengadilan mengenai penguasaan
tanah atau penerbitan sertifikat tersebut”.

Bahwa selanjutnya pada tahun 2007 Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Kabag
Pemerintahan Soadri Ingratubun, BA beserta Kepala Desa Kampung Makian
menginventarisir kepemilikan tanah yang menjadi objek sengketa, selanjutnya
pemerintah daerah melakukan musyawarah kepada para pemilik lahan tersebut
yang akan digunakan untuk pembangunan jalan raya untuk kepentingan umum
dengan melakukan pembayaran ganti kerugian berdasarkan harga yang telah
disepakati bersama sebagaimana bukti Akta Pelepasan Hak pada T2, T5, T8, dan
T11 yang telah diperlihatkan pada persidangan. Bahwa terhadap alat bukti tertulis
yang telah diajukan oleh Tergugat XI,XII,XIII,XIV pada perkara aquo adalah sebagai
pembeli dengan itikad baik yang mana pada saat jual beli dengan Tergugat I, II dan
Umar Angganun (orang tua Tergugat VII, VIII, dan IX), pihak tergugat XI, XII, XIII
dan XIV telah menerapkan prinsip kehati-hatian (duty of care) dengan cara
melakukan pengecekan dokumen atau sertifikat mengenai pemilik objek sengketa
yang telah tergugat XI, XII, XIII dan XIV perlihatkan pada pembuktian alat bukti
tertulis.

Bahwa mengacu kepada Kesepakatan Rapat Pleno Kamar Perdata yang tertuang
dalam SEMA No.7/2012, didalam butir ke-IX dirumuskan bahwa : “Perlindungan
harus diberikan kepada Pembeli Beritikad Baik sekalipun kemudian diketahui
bahwa penjual adalah orang yang tidak berhak (objek jual beli tanah).” “Pemilik
Asal hanya dapat mengajukan gugatan ganti rugi kepada Penjual yang tidak
berhak.” Hal serupa juga berlaku bagi Pemegang Hak Tanggungan yang beritikad
baik, dimana disebutkan pula di dalam butir ke-VIII bahwa : “Pemegang Hak
Tanggungan Beritikad Baik harus dilindungi sekalipun kemudian diketahui bahwa
pemberi hak tanggungan adalah yang tidak berhak”.

Bahwa terhadap uraian Pemohon Kasasi yang tidak termohon Kasasi/tergugat


tanggagapi bukan berarti termohon Kasasi/tergugat menyetujuinya melainkan
dikarenakan hal tersebut sudah tertuang didalam pertimbangan Majelis Hakim.

Berdasarkan uraian tersebut, bersama ini termohon Kasasi XI,XII,XIII dan XIV
mengajukan permohonan agar majelis Hakim Mahkamah Agung Republik
Indonesia yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memberikan
putusan sebagai berikut :

PRIMAIR
1. Menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Maluku Utara Nomor
19/Pdt/2023/PT.TTE tanggal 13 Juni 2023.
2. Menerima Eksepsi termohon Kasasi XI,XII,XIII dan IV untuk seluruhnya ;
3. Menyatakan Jual beli tanah oleh termohon Kasasi XI,XII,XIII dan XIV adalah
sah secara hukum dan sebagai pembeli dengan beritikad baik;
4. Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.

SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon agar memberikan putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami,
KUASA HUKUM PARA TERMOHON KASASI
JAKSA PENGACARA NEGARA

Fadli Surahman, S.H., MH Aulia Hafidz, S.H., MH


Jaksa Pengacara Negara Jaksa Pengacara Negara

Satriyo Ekoris Sampurno, S.H. A.H Dalimunthe, SH


Jaksa Pengacara Negara Jaksa Pengacara Negara

Kuasa Hukum PARA TERMOHON KASASI


Pemerintah Daerah Halmahera Selatan

Ilham H. Sangaji, S.PdI Saiful Hi. Dahlan,


Nip. 19770712201101 1 003 NIP. 19750515 200604 1 013

Anda mungkin juga menyukai