S-26
KONTRA MEMORI KASASI
TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA
TANGGAL 13 JUNI 2023 NOMOR 19/PDT/2023/PT. TTE
DALAM PERKARA PERDATA
ANTARA
1. JABIDA LAURI
2. BAKIR MARENGKENG
3. KASMAN MARENGKENG
MELAWAN
Melalui
Ketua Pengadilan Negeri
Labuha
Di –
Labuha
Dengan Hormat,
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : SK-07/Q.2.13.1/GS/01/2023
tanggal 19 Januari 2023 dan Surat Kuasa Substitusi Kepala Kejaksaan Negeri
Halmahera Selatan Nomor : SK-07/Q.2.13.5/01/2023 tanggal 24 Januari 2023
bertindak untuk atas nama Pemberi Kuasa Kepala Kejaksaan Negeri Halmahera
Selatan sebagai Jaksa Pengacara Negara yang beralamat di Jl. Karet Putih, No.2,
Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, telah menunjuk :
1. Nama : FADLI SURAHMAN, S.H., MH
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara
Alamat Kantor : Jl. Karet Putih, No.2, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
2. Nama : AULIA HAFIDZ, S.H., MH
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara
Alamat Kantor : Jl. Karet Putih, No.2, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
3. Nama : SATRIYO EKORIS SAMPURNO, S.H
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara
Alamat Kantor : Jl. Karet Putih, No.2, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
4. Nama : ABDUL HARIS DALIMUNTHE, S.H
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara
Alamat Kantor : Jl. Karet Putih, No.2, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
Untuk bertindak sebagai Kuasa para Tergugat / Termohon Kasasi dalam perkara
nomor 1/Pdt.G/2023/PN Lbh yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Labuha
Nomor 1/Pdt.G/2023/PN Lbh Tanggal 06 April 2023 yang amarnya berbunyi sebagai
berikut :
Dalam Eksepsi
- Menolak eksepsi para Tergugat dan turut Tergugat I untuk seluruhnya.
Dalam Pokok Perkara
- Menolak Gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;
- Menghukum para Penggugat membayar biaya perkara sejumlah Rp. 5.003.000 (lima
juta tiga ribu rupiah).
Putusan tersebut telah diberitahukan secara elektronik kepada termohon Kasasi pada
tanggal 13 Juni 2023, selanjutnya termohon Kasasi menerima Memori Kasasi pada
tanggal 04 Juli 2023 sehingga masih dalam tenggang waktu yang dibenarkan oleh
Undang-undang untuk menyerahkan Kontra Memori Kasasi.
Alasan banding dari para Penggugat / Pemohon banding adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Pengadilan Tinggi Maluku Utara dalam perkara ini telah lalai dalam
memenuhi syarat yang ditentukan dalam Peraturan Perundang- undangan.
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor: 638K/Sip/1969 menegaskan
bahwa Putusan yang tidak lengkap atau kurang cukup dipertimbangkan untuk
menjadi alasan Kasasi dan Putusan yang demikian harus dibatalkan. Dalam
Perkara ini Putusan Pengadilan Tinggi hanya menilai dari Putusan Pengadilan
Negeri Labuha saja, tanpa adanya Pertimbangan hukum yang menguatkan dalil
tersebut, sehingga Putusan Pengadilan Tinggi yang hanya menilai Putusan
Pengadilan Negeri dianggap sudah benar dan Tepat tanpa adanya pertimbangan
hukum yang lain untuk menguatkan dalil tersebut seharusnya dibatalkan ;
2. Bahwa Pengadilan Tinggi Maluku Utara telah salah dalam menerapkan hukum
dalam mempertimbangkan kedudukan bukti tertulis yang diajukan oleh
Penggugat/Pemohon Banding/Pemohon Kasasi. Berdasarkan Putusan
Mahkamah Agung Nomor: 3609K/Pdt/1985 dan Putusan Mahkamah Agung
Nomor : 112K/Pdt/1966 yang menegaskan bahwa : “ Kekuatan Pembuktian
dengan suatu tulisan terletak pada akta aslinya, Dalam Pasal 1888 KUHPerdata
mengatur bahwa kekuatan pembuktian dengan suatu tulisan terletak pada
akta aslinya, bila akta yang aslinya ada maka salinan dan kutipan hanyalah
dapat dipercaya sepanjang salinan serta kutipan itu sesuai dengan aslinya yang
senantiasa dapat menjadi alat bukti apabila pihak yang mengajukan dapat
menunjukan aslinya, selanjutnya berdasarkan Memori Banding yang Para
Penggugat/Pemohon Banding ajukan, telah menguaraikan bahwa terdapat
bukti baru yaitu bukti surat asli yang telah dilegalisir dan bermeterai cukup
terkait bukti kepemilikan tanah Para Penggugat yang telah didaftarkan sejak
tahun 1976, Surat dari Desa, Surat Bukti Pajak, Surat bukti pembanding
terhadap batas-batas tanah yang berbatasan langsung dengan tanah Objek
sengketa milik para penggugat/pemohon Kasasi.
3. Bahwa dari lahan objek Sengketa, sebagian pihak Tergugat/Termohon Kasasi
yang menguasai lahan objek sengketa tidak ada Bukti surat satupun yang
menujukan Kepemilikan atau penguasaan terhadap lahan dimaksud,
sedangkan ada dua pihak tergugat/ termohon kasasi menunjukan bukti
Sertifikat Hak Milik yang mereka kuasai dan sebagiannya telah dijual kepada
Pemerintah Halmahera Selatan. Selanjutnya Pengadilan Negeri Labuha dan
Pengadilan Tinggi Maluku Utara tidak mempertimbangkan terkait tidak adanya
bukti surat dari pihak Tergugat/Termohon Kasasi sehingga dalam mengambil
keputusan menolak gugatan para penggugat seluruhnya dan Putusan
Pengadilan Tinggi Maluku Utara Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri,
dalam hal ini menunjukan para Tergugat Lainnya apabila amar putusan
Mahkamah Agung tetap menguatkan berarti Tergugat yang lain tidak memiliki
bukti surat sama sekali bisa memiliki tanah objek sengketa, Dalam hal ini
Pemohon Kasasi memohon kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia
untuk mempelajari agar dalam mengambil keputusan berdasarkan Keadilan.
Bahwa menurut kami Kuasa Hukum dari terbanding XI,XII,XIII dan XIV apa yang
telah dikemukakan oleh Pemohon Kasasi dalam memori bandingnya adalah keliru dan
tidak tepat, kami berpendapat pertimbangan yang dikemukakan oleh majelis Hakim
Pengadilan Negeri Labuha pada Putusan Nomor 1/Pdt.G/2023/PN Lbh tanggal 06 April
2023 dan putusan Pengadilan Tinggi Maluku Utara Nomor 19/Pdt/2023/PT.TTE
tanggal 13 Juni 2023 telah sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
Bahwa uraian yang dikemukakan oleh Pembanding akan kami tanggapi satu persatu,
sesuai dengan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan.
1. Bahwa menurut kami Kuasa Hukum termohon Kasasi / tergugat pertimbangan
Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Labuha yang telah dikuatkan oleh Putusan
Pengadilan Tinggi Maluku Utara telah sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap
didalam persidangan. Uraian fakta dan pertimbangan Majelis hakim sesuai dengan
uraian fakta yang dikemukakan oleh Kuasa Hukum termohon Kasasi / tergugat XI,
XII, XIII dan XIV. Selanjutnya pertimbangan Majelis Hakim pada putusannya telah
berdasar pada alat bukti yang diakui dalam hukum acara perdata yang diatur
dalam Pasal 1866 KUHPerdata, Pasal 164 HIR yang terdiri dari bukti tulisan, saksi,
persangkaan, pengakuan, dan sumpah.
Dalam praktek peradilan masih terdapat yang disebut dengan “pengetahuan
hakim”. Yang dimaksud dengan “pengetahuan hakim” adalah atau hal yang
keadaan yang diketahuinya sendiri oleh hakim dalam sidang. Misalnya hakim
melihat sendiri pada waktu pemeriksaan setempat.
3. Bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR : “Barang siapa yang mengatakan ia mempunyai
hak, atau ia menyebutkan suatu perbuatan untuk menguatkan haknya itu, atau
untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak
itu atau adanya kejadian itu”. dan Pasal 1865 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata : “Setiap orang yang mengaku mempunyai suatu hak, atau menunjuk
suatu peristiwa untuk meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak
orang lain, wajib membuktikan adanya hak itu atau kejadian yang dikemukakan
itu”.
Bahwa yang menjadi objek sengketa ialah lokasi tanah yang diakui oleh Pemohon
Kasasi yang telah bersertifikat nomor 00285, 00286, 287 yang dikeluarkan oleh
Badan Pertanahan Nasional, Pasal 4 ayat (1) PP Nomor 24 tahun 1997
menerangkan untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum sebagaimana
pasal 3 huruf a kepada pemegang hak atas tanah diberikan sertifikat hak atas
tanah. Selanjutnya Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah yaitu sertifikat merupakan tanda bukti hak yang kuat dalam
arti selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya data fisik dan data yuridis yang
tercantum di dalamnya, harus diterima sebagai data yang benar. Jika dihubungkan
dengan fakta persidangan, pemohon Kasasi tidak dapat membuktikan sertifikat
tanah tersebut adalah catat formil dan tidak dapat membuktikan bahwa tanah
tersebut ialah miliknya.
Bahwa selanjutnya pada tahun 2007 Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Kabag
Pemerintahan Soadri Ingratubun, BA beserta Kepala Desa Kampung Makian
menginventarisir kepemilikan tanah yang menjadi objek sengketa, selanjutnya
pemerintah daerah melakukan musyawarah kepada para pemilik lahan tersebut
yang akan digunakan untuk pembangunan jalan raya untuk kepentingan umum
dengan melakukan pembayaran ganti kerugian berdasarkan harga yang telah
disepakati bersama sebagaimana bukti Akta Pelepasan Hak pada T2, T5, T8, dan
T11 yang telah diperlihatkan pada persidangan. Bahwa terhadap alat bukti tertulis
yang telah diajukan oleh Tergugat XI,XII,XIII,XIV pada perkara aquo adalah sebagai
pembeli dengan itikad baik yang mana pada saat jual beli dengan Tergugat I, II dan
Umar Angganun (orang tua Tergugat VII, VIII, dan IX), pihak tergugat XI, XII, XIII
dan XIV telah menerapkan prinsip kehati-hatian (duty of care) dengan cara
melakukan pengecekan dokumen atau sertifikat mengenai pemilik objek sengketa
yang telah tergugat XI, XII, XIII dan XIV perlihatkan pada pembuktian alat bukti
tertulis.
Bahwa mengacu kepada Kesepakatan Rapat Pleno Kamar Perdata yang tertuang
dalam SEMA No.7/2012, didalam butir ke-IX dirumuskan bahwa : “Perlindungan
harus diberikan kepada Pembeli Beritikad Baik sekalipun kemudian diketahui
bahwa penjual adalah orang yang tidak berhak (objek jual beli tanah).” “Pemilik
Asal hanya dapat mengajukan gugatan ganti rugi kepada Penjual yang tidak
berhak.” Hal serupa juga berlaku bagi Pemegang Hak Tanggungan yang beritikad
baik, dimana disebutkan pula di dalam butir ke-VIII bahwa : “Pemegang Hak
Tanggungan Beritikad Baik harus dilindungi sekalipun kemudian diketahui bahwa
pemberi hak tanggungan adalah yang tidak berhak”.
Berdasarkan uraian tersebut, bersama ini termohon Kasasi XI,XII,XIII dan XIV
mengajukan permohonan agar majelis Hakim Mahkamah Agung Republik
Indonesia yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memberikan
putusan sebagai berikut :
PRIMAIR
1. Menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Maluku Utara Nomor
19/Pdt/2023/PT.TTE tanggal 13 Juni 2023.
2. Menerima Eksepsi termohon Kasasi XI,XII,XIII dan IV untuk seluruhnya ;
3. Menyatakan Jual beli tanah oleh termohon Kasasi XI,XII,XIII dan XIV adalah
sah secara hukum dan sebagai pembeli dengan beritikad baik;
4. Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon agar memberikan putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Hormat kami,
KUASA HUKUM PARA TERMOHON KASASI
JAKSA PENGACARA NEGARA