Anda di halaman 1dari 13

Jakarta, 2 Desember 2023

Kepada Yth,
Ketua Pengadilan Negeri Manokwari
Jl. Pahlawan Sanggeng , Kecamatan Manokwari Barat.
Kabupaten Manokwari, Papua Barat 98312.
Di-
Tempat.

Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige Daad)

Dengan Hormat.

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Trio Segara,S.H.,CPM, CLA, CPArb, Muhamad Ali,S.H.,M.H., Dedi Nurjaya,S.H.
Adenan Pujiantoro,S.H., Aang Kunaefi,S.H. dan Moh.Hutama Yuda,S.H. kesemuanya
adalah Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor DSATRIAD LAW FIRM yang
beralamat di Komplek Masjid Raya Al-Amanah, Jl.Kavling Polri RT 008/ RW 0010,
Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Kota Administrasi Jakarta
Barat, Provinsi DKI Jakarta, telpon 021.21197487, 0818411311, bertindak baik untuk dan
atas nama serta mewakili kepentingan hukum klien kami :
Nama lengkap : Dra.Hj.Mutmainnah,TP,MBA
NIK : 3173034806730001
Tempat,tanggal lahir : Ujung Pandang,!8-06-1973
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl.Samba No.20 Rt 007/005 Kel.Tanah Tinggi
Ke.Johar Baru, Kota Adminstrasi Jakarta_Pusat.
Selanjutnya mohon di sebut sebagai :----------------------------------PENGGUGAT I

berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 108/SKK/DSLF/11/2023, tertanggal 17


November 2023 (terlampir)

Dengan ini PENGGUGAT bermaksud mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


(Onrechtmatige Daad) , berlawanan dengan :
1. Kepala Cabang GHP Papua Barat, alamat : Komplek Perumahan Manorian Reremi
Puncak, Amban, Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat, Kode Pos 98312.
Selanjutnya mohon disebut sebagai-------------------------------------------------------TERGUGAT 1
2. Ahmad Nasrau, alamat : Komplek Perumahan Manorian Reremi Puncak, Amban
Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.Kode
Pos 98312.
Selanjutnya mohon disebut sebagai-------------------------------------------------------TERGUGAT 2
3. Pj.Gubernur Papua Barat, alamat : Komplek Perumahan Manorian Reremi Puncak,
Amban, Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat,
Kode Pos 98312.
Selanjutnya mohon disebut sebagai-------------------------------------------TURUT TERGUGAT 1
4. Sekda Gubernur Papua Barat, alamat : Komplek Perumahan Manorian Reremi
Puncak, Amban, Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat.Kode Pos 98312.
Selanjutnya mohon disebut sebagai-------------------------------------------TURUT TERGUGAT 2

Bahwa adapun gugatan PENGGUGAT adalah Gugatan Perbuatan Melawan Hukum ,


yang diajukan berdasarkan dalil dalil sebagai berikut:

I. LEGAL STANDING PENGGUGAT


I.1. Bahwa PENGGUGAT, memiliki Legal Standing (Kepentingan hukum) dan dasar
hukum yang jelas serta sebagai pihak yang berkepentingan berdasarkan
………………………………………………………………………….
I.2. Bahwa PENGGUGAT adalah ……………………………………..
I.3. Bahwa berdasarkan fakta dan data PENGGUGAT adalah
I.4. Bahwa TERGUGAT 1 , adalah….
I.5. Bahwa TERGUGAT 2, adalah …………
I.6. Bahwa TURUT TERGUGAT 1, adalah………
I.7. Bahwa TURUT TERGUGAT 2, adalah……….
I.8. Bahwa TURUT TERGUGAT 3, adalah……….
I.9. Bahwa PENGGUGAT memiliki kepentingan dan hak yang ingin dibela dan
diperjuangkan di depan sidang Pengadilan yang terhormat ini, dengan memberikan
surat kuasa khusus kepada Trio Segara, S.H., CPM, CPArb,CLA, Muhamad
Ali,S.H.,M.H,dan Adenan Pujiantoro,S.H. kesemuanya adalah Advokat dan atau
Konsultan Hukum pada Kantor DSATRIAD LAW FIRM berdasarkan SK
Kemenkumham RI : AHU-0000640-AH.01.18 Tahun 2022 NIB 0107220009378 yang
beralamat di Jalan Al-Amanah No.1 RT 008 RW 010, Kel.Wijaya Kusuma,
Kec.Grogol Petamburan, Jakarta-Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Nomor :08/SKK/DSLF/7/2022 tertanggal 22 Juli 2022, sesuai dengan ketentuan
SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 6 TAHUN 1996 jo. SURAT
EDARAN NOMOR : 01 TAHUN 1971 TENTANG SURAT KUASA KHUSUS, jo
Pasal 123 (1) HIR jo Pasal 32 Undang Undang No.18 Tahun 2003 tentang
Advokat. Oleh karenanya penerima kuasa harus pula dinyatakan mempunyai
kedudukan dan kapasitas sebagai subyek hukum yang berhak melakukan tindakan
hukum atas nama pemberi kuasa.
I.1. Bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata/BW tentang Perbuatan
Melawan Hukum yang berbunyi “Tiap perbuatan melawan hukum ( onrechtmatige
daad), yang membawa kerugian pada orang lain, mewajibkan orang yang karena
salahnya menerbitkan kerugian itu, menggantikan kerugian tersebut”
I.2. Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT 1, TERGUGAT 2, TURUT TERGUGAT 1,
TURUT TERGUGAT 2, TURUT TERGUGAT 3 adalah pihak-pihak yang terikat
dalam hubungan hukum hingga perkara ini diajukan. Oleh sebab itu PENGGUGAT
memiliki hubungan hukum dan berkepentingan hukum dengan TERGUGAT 1,
TERGUGAT 2, TURUT TERGUGAT 1, TURUT TERGUGAT 2, TURUT TERGUGAT
3 , sehingga berkualitas sebagai legitima persona standi in judicio dalam perkara a
quo, oleh karenanya sudah layak dan patut harus dinyatakan bahwa PENGGUGAT
adalah pihak yang berkepentingan dan berkualitas sebagai legitima persona standi in
judicio dalam perkara a quo;

II. KEWENANGAN PENGADILAN NEGERI MANOKWARI


II.1. Bahwa sebagaimana di atur dalam Pasal 118 HIR/RIB yang berbunyi
“Pengadilan Negeri berwenang memeriksa gugatan yang daerah
hukumnya meliputi : Dimana tergugat bertempat tinggal . Dimana
sesungguhna tergugat berdiam ( jikalau tergugat tidak diketahui tempat
tinggalnya)”
II.2. Bahwa TERGUGAT 1, TERGUGAT 2, TURUT TERGUGAT 1, TURUT
TERGUGAT 2, DAN TERGUGAT 3 berdomisili di wilayah hukum yang
sama , yang tepatnya di Komplek Perumahan Manorian Reremi Puncak,
Amban, Kecamatan Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi
Papua Barat, Kode Pos 98312. maka melalui Ketua Pengadilan Negeri
Manokwari dalam hal ini Yang Mulia Majlis yang berwenang memeriksa,
mengadili dan memutuskan perkara a quo.
III. DALAM POSITA MENGAJUKAN GUGATAN A QUO
III.1. Bahwa antara PENGGUGAT dan TERGUGAT 1 telah merencanakan
sebelumnya dengan matang tentang kerjasama Penyelenggaraan
Ibadah Umroh untuk calon Jamaah asal Papua Barat, antara PT.GHP
Cabang Papua Barat, dengan pihak PENGGUGAT, yang menggunakan
dana dari APBD Tambahan Provinsi Papua Barat, sejak Bulan Mei
2023.
III.2. Bahwa tanggal 15 November 2023 klien kami menerima penyampaian
dari Kepala kantor cabang PT. GAMAL HIKMAH PUSAKA PAPUA
BARAT tentang Konfirmasi keberangkatan Jamaah dari Papua Fix di
Tanggal 07 Desember 2023, disertai harapan dan janji kepada PT.
GAMAL HIKMAH PUSAKA untuk memberangkatkan kembali ditahun
2024.
III.3. Bahwa tanggal 15 November 2023 seluruh staf klien kami telah
mempersiapkan pengadaan barang antara lain : Koper,Mukena,Pakaian
Ihrom, Buku Do’a,Syall, Tas Gantungan Paspor dipersiapkan dari Pukul
23.00 WIB s/d Pukul 03.00 WIB karena order barang datang Pukul 22.00
WIB. Sesuai arahan TERGUGAT 1, barang barang tersebut dikirim pada
keesokan harinya pada Pukul 07.20 WIB sudah diangkut menuju Kantor
Ekspidisi Kebon Kacang, di daerah tanabang Jakarta Pusat.
III.4. Bahwa pada tanggal 16 November 2023 Pukul 07.20 WIB TERGUGAT
1 MEMBATALKAN SEPIHAK melalui Whatsapp tanpa adanya Klarifikasi
terlebih dahulu. Pada hari itu juga klien kami mengalami Shock yang
berat,kaget, jantung saya berdebar, sedemikian hebatnya disertai tangan
gemetar – gemetar dan sekujur tubuh kedinginan dan pingsan seketika
itu.
III.5. Bahwa atas pertimbangan hukum yang telah dipelajari dengan seksama
dan analisa mendalam tetang adanya perbuatan melawan hukum antara
lain :
3.5.1 Pembatalan Sepihak TERGUGAT 1 membuat malu dan
kecewa luar biasa PENGGUGAT selaku Direktur Utama
PT. GAMAL HIKMAH PUSAKA
3.5.2 PENGGUGAT merasa malu kepada TURUT TERGUGAT
1 karena TERGUGAT 1 memakai Nama Perusahaan
PENGGUGAT kepada Gubernur PAPUA BARAT.
3.5.3 PENGGUGAT merasa malu kepada Staf dan keluarga
PENGGUGAT, kepada tukang Jahit, karena batik sudah di
potong – potong dan di jahit sebagian lalu pekerjaannya di
STOP oleh TERGUGAT 1 dan hal ini tidak pernah terjadi
dan tidak pernah dialami PENGGUGAT selama 28 Tahun
menjadi Penyelenggara Umroh dan Haji Khusus.
3.5.4 PENGGUGAT merasa malu kepada KORPRI PUSAT
yang mengetahui Rencana Keberangkatan Jamaah Umroh
dari PAPUA BARAT.
3.5.5 PENGGUGAT merasa malu kepada Pimpinan wilayah PT.
GAMAL HIKMAH PUSAKA Cabang Seluruh Indonesia
dimana TERGUGAT 1 telah menyebarkan Informasi terkait
keberangkatan Jamaah Umroh PAPUA BARAT dan selalu
memposting Kegiatan- Kegiatan di PAPUA BARAT lalu di
Share ke Group GUBK dan PT. GAMAL HIKMAH
PUSAKA.
3.5.6 PENGGUGAT merasa malu kepada calon Jamaah PAPUA
BARAT yang awal mulanya menyetujui akan
diberangkatkan pada Tanggal 07 Desember 2023.melalui
PT.GAMAL HIKMAH PUSAKA.
3.5.7 PENGGUGAT merasa malu kepada seluruh alumni PT.
GAMAL HIKMAH PUSAKA yang mengetahui hal ini.
3.5.8 PENGGUGAT merasa malu dengan lingkungan gedung
inkopal dimana kantor GHP PENGGUGAT terletak paling
depan dekat jalan raya lalu suruhan dari TERGUGAT 1
meletakkan sisa batik yang di pulangkan dan di simpan
depan pintu kantor, semua orang yang lalu lalang melihat
pemandanagan yang kurang pantas yaitu : sebuah
kantong plastic yg isinya berupa batik yg bertuliskan nama
PT. GAMAL HIKMAH PUSAKA
3.5.9 PENGGUGAT merasa malu dengan mitra PT. GAMAL
HIKMAH PUSAKA , Pihak Maskapai, Pihak hotel Mekkah
dan Madinah ,Pihak Provaider Visa
3.5.10 PENGGUGAT merasa malu kepada pihak Arama Haji
Sudiang Makassar dimana PT. GAMAL HIKMAH PUSAKA
sudah melakukan kordinasi sebagai tempat transit nya
jamaah Papua Barat untuk manasik
III.6. Bahwa pada tanggal 18 November 2023 PENGGUGAT telah
melayangkan SOMASI I kepada TERGUGAT 1 , agar TERGUGAT 1
dapat bermusyawarah untuk mengklarifikasi dan mencari solusi yang
terbaik untuk penyelesaian masalah PENGGUGAT namun pada SOMASI
I, TERGUGAT 1 , hanya menanggapi secara sepihak dan merasa
tidak melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana di
tuduhkan kepada TERGUGAT 1.
III.7. Bahwa pada tanggal 22 November 2023, PENGGUGAT mengirimkan
SOMASI II kepada TERGUGAT 1 , agar TERGUGAT 1 dapat memenuhi
kewajibannya dan meminta pertanggungjawaban sebelum mengambil
langkah-langkah hukum perdata atas perbuatan melawan hukum yang
dilakukan TERGUGAT 1 namun SOMASI II hanya ditanggapi dengan
membayarkan ganti rugi terhadap pakaian seragam dan biaya pengganti
ongkos angkut barang yang telah dikeluarkan PENGGUGAT.
III.8. Bahwa pada tanggal 27 November 2023, PENGGUGAT mengirmkan
SOMASI III/Terakhir kepada TERGUGAT 1 , agar TERGUGAT 1 dapat
memenuhi kewajibannya dan meminta pertanggungjawaban atas ganti
rugi dana deposit tiket yang telah dibeli sebelum mengambil langkah-
langkah hukum perdata atas perbuatan TERGUGAT 1, namun
TERGUGAT 1 tetap tidak mau mempertanggungjawabkan ganti rugi dana
deposit yang telah di bayarkan PENGGUGAT.
III.9. Bahwa PENGGUGAT masih menawarkan penyelesaian masalah ini
kepada TERGUGAT 1, dengan cara memberikan waktu 1(satu) pekan
untuk membayar ganti rugi dana deposit tersebut, agar permasalahan ini
tidak berlanjut ke pengadilan, namun TERGUGAT 1 tetap bersikeras tidak
mau membayar ganti rugi tersebut.
III.10. Bahwa Kami berpendapat bahwa pembatalan secara sepihak juga
dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum.Hal ini
sejalan dengan artikel Perbuatan Melawan Hukum yang menyebutkan,
jika pembicaraan rencana kerja tersebut dianggap telah menghasilkan
kesepakatan, sehingga mengikat para pihaknya, maka pemutusan
rencana kerja secara sepihak dapat dianggap telah memenuhi unsur-
unsur perbuatan melawan hukum.
III.11. Bahwa PENGGUGAT yang merasa dirugikan akibat pembatalan ini, bisa
mengajukan ganti kerugian atas dasar perbuatan melawan hukum berupa
pembatalan perjanjian secara sepihak tersebut. Dasar tuntutan ganti
kerugian itu diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata, yaitu: Tiap perbuatan
yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang
lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.
III.12. Bahwa dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 1051
K/PDT/2014, Mahkamah Agung berpendapat pada pertimbangannya
bahwa perbuatan Tergugat/Pemohon Kasasi yang telah membatalkan
perjanjian yang dibuatnya dengan Penggugat/Termohon Kasasi secara
sepihak tersebut dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum,
karena bertentangan dengan Pasal 1338 KUH Perdata, yaitu perjanjian
tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak
(hal. 17).Namun karena perjanjian terdahulu itu telah berlaku dan
sebagian telah dilaksanakan PENGGUGAT , maka perjanjian terdahulu
itu setidak-tidaknya disepakati secara lisan.
III.13. Bahwa syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”) adalah:Supaya terjadi
persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat:
1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;

2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;

3. suatu pokok persoalan tertentu;

4. suatu sebab yang tidak terlarang.

III.14. Bahwa karena syarat sahnya perjanjian tidak mencakup keharusan


perjanjian dibuat dalam bentuk tertulis, maka suatu perjanjian meskipun
dibuat secara lisan, perjanjian itu tetap sah dan mengikat secara hukum
bagi para pihak yang membuatnya sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 1338 KUH Perdata.
III.15. Syarat batal sendiri diatur dalam Pasal 1266 KUH Perdata, yang
berbunyi:Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam persetujuan
yang timbal balik, andaikata salah satu pihak tidak memenuhi
kewajibannya. Dalam hal demikian persetujuan tidak batal demi hukum,
tetapi pembatalan harus dimintakan kepada Pengadilan.
III.16. Permintaan ini juga harus dilakukan, meskipun syarat batal mengenai
tidak dipenuhinya kewajiban dinyatakan di dalam persetujuan. Jika
syarat batal tidak dinyatakan dalam persetujuan, maka Hakim dengan
melihat keadaan, atas permintaan tergugat, leluasa memberikan suatu
jangka waktu untuk memenuhi kewajiban, tetapi jangka waktu itu tidak
boleh lebih dan satu bulan. Sehingga, pada dasarnya, pembatalan
perjanjian, baik perjanjian tertulis maupun lisan, harus dimintakan ke
pengadilan.
III.17. Bahwa ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata dapat dikesampingkan
melalui kesepakatan para pihak sebagaimana diterangkan
dalam Pengesampingan Pasal 1266 dan Pasal 1267 KUHPer dalam
Perjanjian, sehingga tidak semua pembatalan perjanjian harus lewat
pengadilan.
III.18. Bahwa Kemudian, patut diperhatikan pula ketentuan Pasal 1267 KUH
Perdata, yang menyatakan:Pihak yang terhadapnya perikatan tidak
dipenuhi, dapat memilih; memaksa pihak yang lain untuk memenuhi
persetujuan, jika hal itu masih dapat dilakukan, atau menuntut
pembatalan persetujuan, dengan penggantian biaya, kerugian dan
bunga.
III.19. Bahwa berdasarkan artikel Hukumnya Pembatalan Perjanjian Sepihak
oleh Klien Wedding Organizer , apabila merujuk pada Pasal 1267 KUH
Perdata di atas, maka PENGGUGAT dapat melakukan tindakan berupa:
1. Memaksa pihak TERGUGAT untuk memenuhi persetujuan yang ada,
seperti tetap memenuhi perjanjian atau melakukan seluruh
pembayaran sesuai perjanjian; atau

2. PENGGUGAT dapat melakukan pembatalan dan meminta ganti


kerugian dan bahkan bunga atas seluruh kerugian yang
PENGGUGAT alami atas tidak dilaksanakannya perjanjian.

III.20. Bahwa pembatalan perjanjian secara sepihak tidak diperkenankan dan


PENGGUGAT pun dapat meminta ganti kerugian atas pembatalan
sepihak oleh pihak TERSEBUT tersebut.
III.21. Bahwa sebagaimana pendapat Dr.Munir Fuady,S.H.,M.H.,LL.M, dalam
bukunya yang berjudul “Perbuatan Melawan Hukum : Pendekatan
Kontemporer” halaman 18 Terbitan : PT Citra Aditya Bakti,2002 ,
menerangkan beberapa definisi perbuatan melawan hukum
sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata adalah :
a. Tidak memenuhi sesuatu yang menjadi kewajibannya selain dari
kewajiban kontraktal atau kewajiban kuadsi kontraktual yang
menerbitkan hak untuk meminta ganti rugi.
b. Suatu perbuatan atau tidak berbuat sesuatu yang mengakibatkan
timbulnya kerugian bagi orang lain tanpa sebelumnya ada suatu
hubungan hukum yang mana perbuatan atau tidak berbuat
tersebut,baik merupakan perbuatan biasa maupun bisa juga
merupakan suatu kecelakaan
c. Tidak memenuhi suatu kewajiban yang dibebankan oleh
hukum,kewajiban mana ditujukan terhadap setiap orang pada
umumnya,dan dengan tidak memenuhi kewajibannya tersebut dapat
dimintakan suatu ganti rugi
d. Suatu kesalahan perdata (civil wrong) terhadap mana suatu ganti
kerugian dapat dituntut yang bukan merupakan wanprestasi terhadap
kontrak atau wanprestasi terhadap kewajiban equity lainnya.
e. Suatu kerugian yang tidak disebabkan oleh wanprestasi terhadap
kontrak atau lebih tepatnya,merupakan suatu perbuatan yang
merugikan hak-hak orang lain yang diciptakan oleh hukum yang tidak
terbit dari hubungan kontraktual
f. Sesuatu perbuatan atau tidak berbuat sesuatu yang secara
bertentangan dengan hukum melanggar hak orang lain yang
diciptakan oleh hukum dan karenanya suatu ganti rugi dapat dituntut
oleh pihak yang dirugikan
g. Perbuatan melawan hukum bukan suatu kontrak seperti juga kimia
bukan juga suatu fisika atau matematika
III.22. Bahwa sebagaimana pendapat Prof.Rosa Agustina dalam bukunya yang
berjudul “Perbuatan Melawan Hukum” halaman 117 ( Pascasarjana
Universitas Indonesia : 2003) , menerangkan beberapa unsur-unsur
perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365
KUHPerdata adalah :
III.22.1. Adanya unsur Perbuatan Melawan Hukum
a. Bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku;
b. Bertentangan dengan hak subjektif orang lain;
c. Bertentangan dengan kesusilaan;
d. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian
III.22.2. Adanya unsur kesalahan
III.22.3. Adanya unsur kerugian
III.22.4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian
III.23. Bahwa dengan merujuk pada uraian fakta-fakta dan dan dasar hukum
sebagaimana tersebut diatas, tindakan TERGUGAT telah
dikualisifikasikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum , dengan uraian
sebagai berikut :

a. Adanya unsur Perbuatan Melawan Hukum


Bahwa perbuatan TERGUGAT dengan membatalkan kesepakatan
secara sepihak tidak sesuai dengan prosedur normal antara
PENGGUGAT degan TERGUGAT adalah yang nyata-nyata dilarang
oleh Peraturan Perundang-undangan, oleh karena itu JELAS dan
TERANG perbuatan tersebut telah memenuhi unsur-unsur perbuatan
melawan hukum (onrechmatige daad)

b. Adanya unsur kesalahan


Bahwa perbuatan TERGUGAT yang membatalkan kerjasama dengan
PENGGUGAT karena adanya pemberitaan media online yang
mencemarkan nama baik PENGGUGAT adalah yang nyata-nyata
suatu kesalahan, oleh karena itu JELAS dan TERANG perbuatan
tersebut telah memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum
(onrechmatige daad)

c. Adanya unsur kerugian


Bahwa perbuatan TERGUGAT dengan men PENGGUGAT adalah
suatu perbuatan yang menimbulkan kerugian baik materill maupun
immaterill bagi PENGGUGAT,sehingga deposit tiket dari dana
sampai batas waktunya menjadi hangus/tidak dapat dipakai
kembali oleh karena itu JELAS dan TERANG perbuatan tersebut
telah memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum
(onrechmatige daad)

d. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian


Bahwa dengan adanya perbuatan TERGUGAT , yang telah melawan
hukum tersebut jelas mengakibatkan kerugian secara factual telah
terjadi kepada PENGGUGAT, oleh karena itu terjadi sebab akibat
antara perbuatan yang dilakukan oleh TERGUGAT dengan kerugian
yang diderita oleh PENGGUGAT.
III.24. Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah dijelaskan diatas maka
TERGUGAT 1 telah memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum
(onrechmatige daad) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal
1365 KUHPerdata, maka JELAS, TERANG dan TIDAK TERBANTAHKAN
serta tidak melakukan kewajiban hukumnya secara sah dengan telah
melanggar Pasal 1328 KUHPerdata/BW yang berbunyi “Penipuan
merupakan suatu alasan untuk pembatalan perjanjian apabila tipu-
muslihat yang dipakai oleh salah satu pihak adalah sedemikian rupa
hingga terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak telah membuat
perikatan itu jika tidak dilakukan tipu muslihat tersebut”
III.25. Bahwa oleh karena TERGUGAT 1 telah jelas jelas dan tidak
terbantahkan telah melakukan perbuatan melawan hukum dan
PENGGUGAT memiliki kepentingan hukum (legal standing) sekaligus
mengakibatkan kerugian yang nyata bagi PENGGUGAT, yaitu Kerugian
Materill tidak sebatas deposit tiket yang hangus tidak dapat terpakai
kembali antara PENGGUGAT dan TERGUGAT ,bahkan PENGGUGAT
mengalami dampak kerugian materill akibat TERGUGAT telah
mengabaikan penderitaan PENGGUGAT sebesar Rp.722.000.000,-
(Tujuh ratus Dua Puluh Dua Juta rupiah) dengan perincian sebagai
berikut :
a. Biaya yang timbul akibat perbuatan TERGUGAT sebesar
Rp.427.000.000,- ( Empat Ratus Dua puluh Juta rupiah)
b. Biaya operasional perkara a quo sebesar Rp.20.000.000,-
setiap sidang, maka jika 15 (lima belas ) kali sidang,
kerugiannya sebesar 15 x Rp.20.000.000,- =
Rp.300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah)
c. Biaya yang timbul akibat perbuatan PARA TERGUGAT
berupa panjar perkara sebesar Rp.5.000.000,- (Lima juta
rupiah)
III.26. Bahwa kerugian materiil yang di alami PENGGUGAT tidak sebanding
dengan kerugian immaterial, yang di derita PENGGUGAT akibat
perbuatan yang dilakukan oleh TERGUGAT , yang menyebabkan
PENGGUGAT stress dan cemas memikirkan serta khawatir akan
kehilangan asset yang selama ini dimiliki dan , kehilangan kesenangan
hidup sementara, ketakutan setiap akan mengunjungi rumah ,
terganggunya aktivitas kerja PENGGUGAT yang tidak dapat
diperhitungkan dengan pasti namun dapat diperkirakan sebesar
Rp.10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah)
III.27. Bahwa karena gugatan ini di dukung dengan bukti-bukti yang kuat dan
sempurna, maka untuk menjaga agar putusan perkara aquo dilaksanakan
oleh TERGUGAT dengan baik dan sungguh-sungguh,maka
PENGGUGAT mohon agar TERGUGAT dihukum untuk membayar uang
paksa (dwangsom) – sebagaimana YURISPRUDENSI PUTUSAN
MAHKAMAH AGUNG RI NO. 24K/Sip/1958 tanggal 26 Maret 1958
kepada PENGGUGAT sebesar Rp 10.00.000,- (Sepuluh juta rupiah) /hari
TERGUGAT Lalai/tidak melaksanakan isi putusan ini,terhitung sejak
putusan ini dibacakan sampai dengan dilaksanakan – sebagaimana diatur
dalam pasal 225 ayat (1) HIR
III.28. Bahwa PENGGUGAT mohon putusan ini dapat dilaksanakan terlebih
dahulu walaupun ada perlawanan (verzet) Banding,Kasasi dari
TERGUGAT (Uit Voerbaar Bit Vooraat)
III.29. Bahwa oleh karena TERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan
hukum (Onrechmatige daad) yang menimbulkan kerugian bagi
PENGGUGAT, Maka patutlah membayar biaya perkara dan biaya-biaya
yang timbul dalam perkara aquo

Berdasarkan hal-hal yang telah PENGGUGAT uraikan tersebut diatas, maka dengan ini
perkenankan PENGGUGAT memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Manokwari cq.
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo selanjutnya memberikan
putusan yang amarnya sebagai berikut:

A. PRIMER :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan demi hukum bahwa perbuatan TERGUGAT adalah perbuatan melawan
hukum (onrechtmatige daad) yamg menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT
3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah dilaksanakan dalam perkara
ini.
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar ganti kerugian materiil kepada
PENGGUGAT sebesar Rp.722.000.000,- ,- (Tujuh ratus Dua Puluh Dua Juta
rupiah) , seketika dan sekaligus sejak putusan dibacakan.
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar ganti kerugian immateriil kepada
PENGGUGAT sebesar Rp.10.000.000.000,-( Sepuluh milyar rupiah) , seketika dan
sekaligus sejak putusan dibacakan.
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar denda keterlambatan / uang paksa
(dwangsom) kepada PENGGUGAT sebesar Rp.1.000.000,- (Satu juta rupiah)/ per
hari TERGUGAT lalai/tidak melaksanakan isi putusan ini , terhitung sejak putusan
dibacakan sampai dengan dilaksanakan.
7. Menyatakan Putusan dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada perlawanan
(Verzet) Banding ataupun Kasasi (Uit Voerbaar Bit Voorat)
8. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara dan biaya biaya yang
timbul dalam perkara a quo.

B. SUBSIDER:
Dan atau apabila Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini berpendapat lain,
maka mohon untuk menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Demikian atas terkabulnya gugatan ini, Kuasa Hukum Penggugat menyampaikan
terima kasih.
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat

TRIO SEGARA,S.H.CPM,CPArb,CLA MUHAMAD ALI,S.H.,M.H.

ADENAN PUJIANTORO,S.H. DEDI NURJAYA,S.H.

Anda mungkin juga menyukai