Anda di halaman 1dari 24

i

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP INDEKS


PRESTASI MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN ONLINE
DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Oleh :
MUHAMMAD ZOVI ANDANA
1708260091

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


Halaman Persetujuan Seminar proposal/ hasil

MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI, PENELITIAN & PENGEMBANGAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Gedung Arca No. 53 Medan 20217 Telp. (061) 7350163 – 7333162 Ext. 20 Fax. (061) 7363488
Website : fk@umsu@ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

NAMA : MUHAMMAD ZOVI ANDANA


NPM : 1708260091
PRODI / BAGIAN : Pendidikan Dokter
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP
INDEKS PRESTASI MAHASISWA PADA
PEMBELAJARAN ONLINE DI FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA

Disetujui Untuk Disampaikan Kepada


Panitia Ujian

Medan,................................

Pembimbing

dr. Robitah Asfur, M.Biomed,AIFO-K

NIDN: ................................

ii

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


iii

Halaman Persetujuan Seminar proposal/ hasil

MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI, PENELITIAN & PENGEMBANGAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jalan Gedung Arca No. 53 Medan 20217 Telp. (061) 7350163 – 7333162 Ext. 20 Fax. (061) 7363488
Website : fk@umsu@ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh


Nama: Muhammad Zovi Andana
NPM : 1708260091
Judul :PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP INDEKS PRESTASI
MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN ONLINE DI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana kedokteran Fakultas kedokteran
Universitas Muhammadiyah sumatera utara

DEWAN PENGUJI

Pembimbing,

( dr. M.)

Penguji 1 Penguji 2

(..........Nama Dosen........) (..........Nama Dosen ......... )

Mengetahui,

Dekan FK-UMSU Ketua Program Studi


Pendidikan Dokter
FK UMSU

( Nama ) ( Nama )
NIP/NIDN NIDN

Ditetapkan di :............
Tanggal ........................... (sesuai tanggal seminar hasil)

iii
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
iv

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan umum................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................... 3
1.4.1 Bagi Mahasiswa ............................................................................... 3
1.4.2 Bagi Peneliti .................................................................................... 3
1.4.3 Bagi Institusi.................................................................................... 3
1.5 Hipotesis ................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4


2.1 Corona Virus ............................................................................................. 4
2.1.1 Defenisi Corona Virus ..................................................................... 4
2.1.2 Transmisi Corona Virus ................................................................... 4
2.1.3 Faktor Resiko Corona Virus............................................................. 5
2.1.4 Tanda dan Gejala Corona virus ........................................................ 5
2.1.5 Pemeriksaan Penunjang Coronavirus ............................................... 6
2.1.6 Diagnosa Corona Virus .................................................................... 7
2.2 Pembelajaran Online.................................................................................. 8
2.2.1 Surat Edaran Kemendikbud Mengenai Pembeljaran Online .............. 8
2.2.2 Defenisi Pembelajaran online ........................................................... 9
2.2.3 Media Pembelajaran Online ............................................................. 9
2.3 Indeks Prestasi mahasiswa ......................................................................... 9
2.5 Kerangka Teori........................................................................................ 10
2.6 kerangka konsep. ..................................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................


3.1 Defenisi Operasional ............................................................................... 11
3.2 Rancangan Penelitian .............................................................................. 12
3.3 Waktu dan Tempat .................................................................................. 12
3.3.1 Waktu Penelitian............................................................................ 12
3.3.2 Tempat Penelitian .......................................................................... 12
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................................ 12
3.4.1 Populasi Penelitian ......................................................................... 12
3.4.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 12
3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 12
3.6 Pengolahan Data ...................................................................................... 13
3.7 Analisa Data............................................................................................ 13
3.8 Kerangka Kerja ....................................................................................... 14
iv
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
v

v
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada Desember 2019, kasus virus baru yaitu Corona Virus Disease (COVID
19) pertama kali dilaporkan di negara China tepatnya dikota Wuhan, Provinsi
Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus
pertama di duga berasal dari pasar ikan di Wuhan. 1 Tanggal 18 Desember
hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute
Respiratory Distress Syndrome (ARDS).1

Sampai saat ini tanggal 30 juli 2020 WHO telah mencatat sebanyak
10.021.401 kasus yang di konfirmasi di 216 negara, dan menyebabkan 499.913
korban meninggal dunia.2 Sedangkan di indonesia sendiri sudah terkonfirmasi
pada tanggal 30 juni 2020 terdapat kasus sebanyak 54.010 , dan didapati
sebanyak 2.754 korban meninggal dunia, khususnya di daerah sumatera utara
sendiri di dapati kasus positif sebanyak 1.767 dan meniggal sebanyak 103
orang.2

Terjadinya penyebaran corona virus yang begitu cepat membuat pemerintah


melakukan beberapa cara untuk mencegah penyebaran, salah satu cara yang di
Kemendikbud Direktorat Tinggi Pendidikan No 1 tahun 2020 yaitu pencegahan
penyebaran Corona Virus Disease di seluruh perguruan tinggi. Melalui surat
edaran tersebut Kemendikbud memberikan instruksi kepada perguruan tinggi
untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan mahasiswa
untuk belajar dari rumah masing-masing.3

Banyak perguruan tinggi yang turut melaksanakan instruksi yang diberikan


oleh Kemendikbud, seperti yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara yang menerbitkan surat edaran yang berisi kewaspadaan dan
pencegahan penyebaran infeksi Covid-19 di lingkungan Universitas Indonesia.4
Di dalam surat tersebut dimuat beberapa poin yang salah sat unya berupa
himbauan untuk mengubah pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran
jarak jauh. Terdapat 65 perguruan tinggi di Indonsesia yang melaksanakan
pembelajaran dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid- 19.5

Salah satu bentuk pembelajaran alternatif yang dapat dilaksasnakan selama


masa wabah Covid-19 yaitu pembelajaran yang dilakukan secara online.
Pembelajaran online adalah pembelajaran yang menggunakan jaringan internet
dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk
memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.3

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


2

Pembelajaran online membutuhkan dukungan perangkat-perangkat mobile


seperti telepon pintar, tablet dan laptop yang dapat digunakan untuk mengakses
informasi dimana saja dan kapan saja. 6

Dengan perkembangan teknologi dan informasi, mulai banyak wadah untuk


menunjang pembelajaran online seperti adanya E-learning, online learning, web
based training, online courses, web based education dan sebagainya.
Penggunaan teknologi mobile memiliki kontribusi besar di dunia pendidikan,
termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh.7

Dari surat edaran yang di berikan oleh Kemendikbud, Universitas


Muhammadiyah Sumatera Utara melakukan pembelajaran melalui online,
dimana pembelajaran di lakukan dengan beberapa cara seperti di lakukanya
pembelajaran melalui E Learning, dan Zoom.7

Indeks prestasi (IP) merupakan sistem penilaian yang dipakai di kampus


dari hasil penjumlahan semua nilai yang didapatkan mahasiswa selama satu
semester. Indeks prestasi dibedakan menjadi 2 yaitu, indeks prestasi semester
(IPS), dan indeks prestasi komulatif (IPK). 26

Indeks prestasi dinyatakan dengan besaran yang di hitung dengan


menjumlahkan perkalian diantara nilai huruf pada setiap mata kuliah yang
ditempuh dan sks pada mata kuliah yang bersangkutan dibagi dengan jumlah
SKS mata kuliah yang di ambil dalam 1 semester.

Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh


dari pembelajar online terhadap indeks nilai sebelum dan setelah di lakukan
pembelajaran online dimasa pandemi covid 19.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah pengaruh dampak pandemi covid
19 terhadap indeks prestasi mahasiswa pada pembelajaran online di FK
UMSU angkatan 2017.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh dam pak pandemi covid 19 terhadap indeks


prestasimahasiswa pada pembelajaran online di FK UMSU angkatan 2017.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


3

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui nilai prestasi mahasiswa pada masa sebelum terjadinya

pembelajaran online di FK UMSU.

2. Untuk mengetahui nilai prestasi mahasiswa pada masa setelah

pembelajaran online di FK UMSU

3. Untuk mengetahui perkembangan nilai mahasiswa sebelum dan sesudah

melakukan pembelajaran online, apakah terdapat peningkatan atau

penurunan nilai prestasi dari mahasiswa FK UMSU

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti


1. Memberikan pengalaman untuk melakukan penelitian ilmiah.
2. Menambah wawasan peneliti tentang pengaruh prestasi nilai
mahasiswa di masa pembelajaran online.

1.4.2 Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mengetahui perkembangan prestasi nilai sebelum, dan

sesudah melakukan pembelajaran online.

1.4.3 Bagi institusu pendidikan

1. Menambah publikasi ilmiah


2. Dapat dijadikan evaluasi bagi kampus terhadap pembelajaran online
yang telah di lakukan, dan mengetahui perkembangan nilai prestasi
mahasiswa dimasa pembelajaran online.

1.5 Hipotesis

Adanya pengaruh perkembangan nilai prestasi mahasiswa dimasa

pembelajaran online di FK UMSU

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


5

BAB 2

2.1 Corona Virus

2.1.1 Defenisi Corona Virus

Corona virus (COVID 19) adalah virus RNA yang memiliki ukuran
partikel sebesar 120-160 nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan,
termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah
COVID- 19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu
alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43,
betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus
(SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus(MERS-
CoV).1

Menurut Himpunan Dokter Paru Indonesia, Coronavirus


merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak
bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga
Coronaviridae. Coronaviridae dibedakan menjadi dua subkeluarga
berdasarkan serotipe dan karakteristik genom. Memiliki empat genus yaitu
alpha coronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus dan gamma
coronavirus.8

Corona virus yang menjadi penyebab COVID-19 termasuk dalam


golongan genus betacoronavirus. Hasil analisis filogenetik menunjukkan
bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang
menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Illness (SARS) pada 2002-
2004 silam, yaitu Sarbecovirus. 15 Atas dasar ini, International Committee
on Taxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-CoV-2.1

2.1.2 Transmisi Corona Virus

Coronavirus sering disebut virus zoonotik yaitu virus yang


ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat
membawa patogen penyakit menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta
dan musang adalah host yang sering ditemukan untuk Coronavirus.
Coronavirus pada kelelawar merupakan transmisi utama untuk kejadian
severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East respiratory
syndrome (MERS).8

Saat ini, transmisi SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi


sumber penularan utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif.
Transmisi SARS-CoV-2 dapat disebarkan melalui kontak langsung, kontak
tidak langsung, dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi seperti air liur
dan sekresi saluran pernapasan atau droplet saluran napas yang keluar saat
orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau menyanyi. Transmisi
droplet saluran napas dapat terjadi ketika seseorang melakukan kontak erat
(berada dalam jarak 1 meter) dengan orang terinfeksi yang mengalami
gejala-gejala pernapasan (seperti batuk atau bersin) atau yang sedang
berbicara atau menyanyi, dalam keadaan-
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
6

keadaan ini, droplet saluran napas yang mengandung virus dapat mencapai
mulut, hidung, mata orang yang rentan dan dapat menimbulkan infeksi.9

Selain melalui kontak langsung dan tidak kontak langsung dapat di


tularkan melalui udara, Transmisi melalui udara dapat definisikan sebagai
penyebaran agen infeksius yang diakibatkan oleh penyebaran droplet nuclei
(aerosol) yang tetap infeksius saat melayang di udara dan bergerak hingga
jarak yang jauh.9

2.1.3 Faktor Resiko Coronavirus

Menurut data yang diperoleh sampai saat ini, penyakit komorbid


hipertensi dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif
merupakan faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. jenis kelamin laki-laki
memiliki resiko lebih tinggi terinfeksi SAR – CoV-2 karena terkait dengan
prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi di alami oleh orang yang berjenis
kelamin laki laki. Perokok, riwayat hipertensi, dan diabetes melitus, diduga
memiliki peningkatan ekspresi reseptor ACE2.1

Diaz JH, memperkirakan pengguna penghambat ACE (ACE-I) atau


angiotensin receptor blocker (ARB) berisiko mengalami COVID-19 yang
lebih berat. Terkait perkiraan ini, European Society of Cardiology (ESC)
menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada bukti meyakinkan untuk
menyimpulkan manfaat positif atau negatif obat golongan ACE-i atau ARB,
sehingga pengguna kedua jenis obat ini sebaiknya tetap melanjutkan
pengobatannya.10

Pasien dengan penyakit sirosis atau penyakit hati kronik juga


mengalami penurunan respons imun, yang dapap menyebabkan resiko
terjangkit COVID-19, dan dapat mengalami luaran yang lebih buruk. 11
Pasien dengan penyakit kanker dan penyakit hati kronik lebih beresiko
terhadap infeksi SARS-CoV-2.12 Kanker diasosiasikan dengan reaksi
imunosupresif, sitokin yang berlebihan, supresi induksi agen proinflamasi,
dan gangguan maturasi sel dendritik.13 Menurut Studi yang dilakukan Guan,
dkk. Mendapatkan data bahwa dari 261 pasien COVID-19 yang memiliki
komorbid, 10 pasien di antaranya adalah dengan riwayat penyakit kanker
dan 23 pasien dengan hepatitis B.14

Terdapat beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers


for Disease Control and Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk
tinggal satu rumah dengan pasien COVID-19 dan memiliki riwayat
perjalanan ke area terjangkit. Berada dalam satu lingkungan namun tidak
kontak dekat di anggap sebagai risiko rendah.14

2.1.4 Tanda Dan Gejala Corona virus


Tanda dan gejala dari corona virus bermacam macam dari yang
tanpa gejala (asimtomatik), gejala ringan, pneumonia, pneumonia berat,
ARDS, sepsis, hingga syok sepsis.15

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


7

Gejala ringan didefinisikan sebagai infeksi akut saluran napas atas


tanpa komplikasi, dapat disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau
tanpa sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau
sakit kepala.16 Pasien tidak membutuhkan suplementasi oksigen. Sedangkan
Pasien COVID-19 dengan pneumonia berat dijumpai gejala dan tanda
dengan demam, ditambah beberapa atau salah satu dari gejala yaitu
frekuensi pernapasan >30x/menit, distres pernapasan berat, dan saturasi
oksigen 93% tanpa bantuan oksigen. Pada pasien geriatri dapat muncul
gejala-gejala yang atipikal.17

Gejala umum pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan


gejala-gejala pada sistem pernapasan seperti demam, batuk, bersin, dan
sesak napas.1 Berdasarkan data 55.924 kasus, gejala tersering adalah
demam, batuk kering, dan fatigue. Gejala lain yang biasa ditemukan adalah
batuk yang produktif, sesak napas, sakit tenggorokan, nyeri kepala,
mialgia/artralgia, menggigil, mual/muntah, kongesti nasal, diare, nyeri
abdomen, hemoptisis, dan kongesti konjungtiva.15

Perjalanan penyakit dimulai dengan masa inkubasi yang memiliki


waktu sekitar 3-14 hari, tetapi umumnya terjadi selama 5 hari. Pada masa
ini leukosit dan limfosit masih tergolong normal atau sedikit menurun dan
pasien tidak bergejala. Pada fase selanjutnya (gejala awal), Coronavirus
menyebar melalui aliran darah, terutama dijaringan yang mengekspresi
ACE2 seperti paru-paru, saluran cerna dan jantung. Gejala pada fase ini
biasanya tergolong ringan. Serangan kedua terjadi 4-7 hari setelah timbul
gejala awal. Pada saat ini pasien masih mengalami demam dan mulai sesak,
lesi di paru memburuk, limfosit menurun. Inflamasi mulai meningkat dan
mulai terjadi hiperkoagulasi. Jika tidak teratasi, fase selanjutnya inflamasi
makin tak terkontrol, terjadi badai sitokin yang mengakibatkan ARDS,
sepsis, dan komplikasi lainnya.16

2.1.5 Pemeriksaan Pennjang Coronavirus

2.1.5.1 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium berupa hematologi rutin, hitung


jenis, fungsi ginjal, elektrolit, analisis gas darah, hemostasis, laktat,
dan prokalsitonin dilakukan sesuai dengan indikasi.
Trombositopenia juga kadang dijumpai, sehingga kadang diduga
sebagai pasien dengue. Yan, dkk.67 di Singapura melaporkan
adanya pasien positif palsu serologi dengue, yang kemudian
diketahui positif COVID-19. Karena gejala awal COVID-19 tidak
khas, hal ini harus diwaspadai.17

2.1.5.2 Pemeriksaan Diagnostik SARS-CoV-2


Pemeriksaan Antigen-Antibodi Ada beberapa perusahaan
yang mengklaim telah mengembangkan uji serologi untuk SARS-
CoV-2, namun hingga saat ini belum banyak artikel hasil penelitian
alat uji serologi yang dipublikasi. Salah satu kesulitan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
8

utama dalam melakukan uji diagnostik tes cepat yang sahih adalah
memastikan negatif palsu, karena angka deteksi virus pada rRT-
PCR sebagai baku emas tidak ideal. Selain itu, perlu
mempertimbangkan onset paparan dan durasi gejala sebelum
memutuskan pemeriksaan serologi. IgM dan IgA dilaporkan
terdeteksi mulai hari 3-6 setelah onset gejala, sementara IgG mulai
hari 10-18 setelah onset gejala. Pemeriksaan jenis ini tidak
direkomendasikan WHO sebagai dasar diagnosis utama. Pasien
negatif serologi masih perlu observasi dan diperiksa ulang bila
dianggap ada faktor risiko tertular.18

2.1.6 Diagnosis Corona Virus


Definisi operasional pada kasus coronavirus di Indonesia mengacu
pada panduan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
yang mengadopsi dari WHO.19 Kasus probable didefinisikan sebagai PDP
yang diperiksa untuk coronavirus tetapi hasil inkonklusif atau seseorang
dengan dengan hasil konfirmasi positif pancoronavirus atau
betacoronavirus. Kasus terkonfirmasi adalah bila hasil pemeriksaan
laboratorium positif coronavirus, apapun temuan klinisnya. Selain itu,
dikenal juga istilah orang tanpa gejala (OTG), yaitu orang yang tidak
memiliki gejala tetapi memiliki risiko tertular atau ada kontak erat dengan
pasien coronavirus.19

Kontak erat didefinisikan sebagai individu dengan kontak langsung


secara fisik tanpa alat proteksi, berada dalam satu lingkungan (misalnya
kantor, kelas, atau rumah), atau bercakap-cakap dalam radius 1 meter
dengan pasien dalam pengawasan (kontak erat risiko rendah), probable atau
konfirmasi (kontak erat risiko tinggi). Kontak yang dimaksud terjadi dalam
2 hari sebelum kasus timbul gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul
gejala.19 20

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


9

2.2 Pembelajaran Online

2.2.1 Surat Edaran Kemendikbud mengenai pembelajaran online

Untuk itu kami menyampaikan beberapa antisipasi untuk menjaga


kesehatan dan keselamatan sebagai berikut : 21
1. Pimpinan PTN dan LL Dikti menyampaikan kepada civitas akademik
untuk menjadi duta edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
melakukan social distancing pada unit kerja masing-masing,
melaksanakan dan menerapkan PHBS serta meningkatkan daya tahan
tubuh, sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
2. Edukasi Protokol Kewaspadaan Pencegahan Corona Virus (Covid- 19)
kepada dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan pada PTN danLL
Dikti masing-masing.
3. Dosen yang mengajar diprogram studi kesehatan dan mahasiswa
Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kebidanan yang berada di
semester 5/6/7 atau sedang menyelesaikan tugas akhir, diminta menjadi
duta kesehatan dan mempromosikan pencegahan dan penanganan
Covid-19 pada komunitasnya masing-masing.
4. Selama masa pandemi infeksi Covid-19, Pimpinan PTN dan LL Dikti
melakukan penyesuaian terhadap waktu pelaksanaan kegiatan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, dengan melakukan dan mengatur tatakerja
serta mekanisme proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian
(seperti Belajar Jarak Jauh, remote office, dan lain lain)
5. Menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh sesuai dengan kondisi PT
masing-masing, dan menyarankan mahasiswa untuk melakukan
pembelajaran dari rumah dengan pembelajaran daring baik
synchronous maupun asynchronous, melalui platform: Google
Classroom/ Edmodo/ Schoology/ Classdojo (for kids), untuk merekam
materi bentuk video melalui: Camtasia/ Screencast-O-Matic/ Seesaw/
Xrecorder, dan untuk latihan dapat melalui Quizlet (flashcard dan
diagram), Quizizz (homework) atau Kahoot
6. Pembelajaran jarak jauh sangat dianjurkan untuk PTN/ PTS di daerah
Jabodetabek, Bandung, DI Yogyakarta, Solo, Semarang, Malang,
Surabaya, Bali, dan Manado serta daerah lain yang sudah terkonfirmasi
terdapat suspect-Covid 19
7. Menunda kegiatan upacara akademik (misalnya wisuda, pengukuhan
guru besar/profesor, dies natalis, orasi ilmiah) dan pertemuan ilmiah
(seperti seminar dan workshop), dsb.
8. Menunda acara non-akademik seperti upacara dan olahraga bersama
rutin
9. Menunda kegiatan organisasi kemahasiswaan yang melibatkan banyak
orang, baik di kampus maupun di luar kampus.
10. Menunda pengiriman dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan ke
negara-negara terjangkit Covid-19 dan menunda penerimaan
kunjungan dosen, mahasiswa dan tamu dari luar negeri

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


10

11. Selalu meningkatkan kewaspadaan dalam penanggulangan apabila


dalam proses belajar mengajar terdapat dosen, mahasiswa, dan tenaga
kependidikan didapati mengalami sakit atau kondisi badan sedang tidak
bugar agar menganjurkan tidak datang bekerja dan segera berobat ke
rumah sakit
12. Mengatur penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam bentuk
praktik (seperti praktik laboratorium, praktik klinik, praktik di industri,
dan lain-lain), dengan memastikan bahwa tempat-tempat praktik
tersebut menerapkan upaya pencegahan penularan infeksi Covid-19,
sehingga perlu dilakukan pengaturan, penjadwalan ulang dan
pemindahan yang disesuaikan dengan perkembangan keadaan.21

2.2.2 Defenisi pembelajaran online

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan


pengaruh dalam dunia pendidikan di Indonesia contohnya dalam proses
pembelajaran. Salah satu indikasi dari fenomena ini adalah adanya
pergeseran dalam proses pembelajaran dimana interaksi antara pendidik dan
peserta didik tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi
juga dilakukan dengan media-media komunikasi seperti komputer, internet,
dan sebagainya.23

Pembelajaran online merupakan pembelajaran yang


memanfaatkan keunggulan komputer sebagai media perantara pengajar dan
mahasiswa agar mudah berkomunikasi. Pembelajaran online memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan atau
mengemukakan pendapat secara tidak langsung. Pembelajaran online
memanfaatkan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat diakses siapa
saja dan kapan saja melalui teknologi internet. Pembelajaran online akan
memudahkan penyempurnaan dan penyimpanan materi perkuliahan
sehingga pemutakhiran bahan ajar elektronik mudah dilakukan.22

Menurut Ade Kusuma kuliah online merupakan proses


pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini
memanfaatkan internet sebagai metode penyampaian, interaksi dan
fasilitasi. Didalamnya terdapat dukungan layanan belajar yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta belajar. Selain itu juga tersedia rancangan sistem
pembelajaran yang dapat dipelajari dan diketahui oleh tiap peserta belajar.22

model pembelajaran online juga bisa juga model Blended Learning


merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan kelebihan
pada pembelajaran tatap muka dan e-learning. Dalam pembelajaran tatap
muka, peserta didik bisa bertemu langsung dengan pendidik. Oleh karena
itu, interaksi sosial bisa tetap terjadi di dalam kelas dimana peserta didik
memang masih perlu panduan dalam pembelajaran. Peserta didik bisa
berinteraksi dengan pendidik maupun teman mereka sehingga peserta

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


11

didik akan secara langsung memperoleh feedback dari hasil


pembelajaran.25

2.2.3 Media Pembelajaran Online


Pengguanaan aplikasi online dalam pembelajaran tentu banyak
manfaat yang bisa diperoleh. Penggunaan aplikasi online ini pun dapat
digunakan oleh prodi dalam kegiatan pengumpulan data mahasiswa, dosen,
dan lain-lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bayu Febriadi dan
Nurliana Nasution terkait dengan online menyimpulkan bahwa kegiatan
penelitian pengumpulan RPKPS online dapat membantu dosen dan program
studi dalam pengolahan data untuk peningkatan ketepatan komptensi
program studi yang diberikan.22

Begitu banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk membantu proses


pembelajaran online, Nextren telah merangkum 3 aplikasi yang bisa
digunakan untuk tetap bisa berkuliah dari rumah yaitu Zoom Cloud
Meeting, Skype, WhatsApp.24

2.3 Indeks Prestasi mahasiswa

2.3.1 Defenisi prestasi mahasiswa

Indeks Prestasi (IP) merupakan kumpulan nilai rata-ratayang


didapat mahasiswa setelah menyelesaikan satu tahapan penilaian
hasil belajar. Di perguruan tinggi Indeks Prestasi (IP) adalah
indikator utama untuk menentukan presatasi belajar mahasiswa
sebagai perwujudan aspek hard skills. IP terdiri dari dua macam,
yaitu Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Pretasi Kumulatif
(IPK).26

IPS merupakan tingkat keberhasilan studi yang dicapaioleh


mahasiswa dari semua kegiatan akademik dalam satu semester,
sedangkan IPK merupakan tingkat keberhasilan studiyang dicapai
oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik selama mengikuti
proses perkuliahan.26

2.3.2 Bobot indeks prestasi


Keberhasilan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah yang
dinyatakan dalam beberapa kategori yaitu
a. Huruf A setara dengan angka 4, yang memiliki arti sangat baik.
b. Huruf B setara dengan angka 3, yang memiliki arti baik
c. Huruf C setara dengan angka 2, yang memiliki arti cukup
d. Huruf C setara dengan angka 1, yang memiliki arti kurang
e. Huruf E setara dengan angka 0, yang memiliki arti sangat kurang

2.3.3. Hubungan pembelajaran daring dengan Indeks prestasi


Hasil penelitian yang di lakukan oleh Sadikin dan hamidah,
mahasiswa memiliki sarana dan prasarana untuk melaksanakan
pembelajaran yang dilakukan secara daring, pebelajaran daring di nilai
cukup efektif untuk menekan penyebaran coronavirus di perguruan tinggi,
karena mahasiswa dan dosen dapat melakukan interaksi melalui virtual
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
12

saja, namun pembelajaran daring memiliki kekurangan yaitu mahasiswa


tidak terawasi dengan baik pada saat pembelajaran di laksanakan, lemah
sinyal juga merupakan suatu kendala yang dikeluhkan mahasiswa saat
melakukan pembelajaran daring. 27

Hasil analisa yang di lakukan oleh ferazona dan suryanti,


didapatkan hasil pembelajaran mahasiswa yang dilakukan melalui daring
menunjukan hal yang sangat baik dengan presentase 53,33% dalam hal ini
dapat di katakan bahwa pada saat pandemi corona virus memberikan
imbas yang cukup baik dalam prestasi belajar mahasiswa. Walaupun pada
pelaksanaanya masih memiliki beberapa kekurangan dalam melakukan
pembelajaran daring, tetapi memiliki pengaruh positif terhadap
pencapaian prestasi akademiknya.28

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


13

2.4 Kerangka Teori

Pembelajaran sistem daring pada mahasiswa


kedokteran UMSU

Media pembelelajaran daring


1. Zoom meeting
2. E learning UMSU

Kelebihan pembelajaran daring Kekurangan pembelajaran daring

1. pembelajaran yang praktis dan santai. 1. keluhan kesulitan memahami materi pembelajaran
2. waktu dan tempat lebih efektif 2. gangguan jaringan internet
3. Dosen dan Mahasiswa memperoleh pengalaman 3. merasa jenuh
baru 4. Keterbatasan penguasaan teknologi

Indeks Prestasi

2.5 Kerangka Konsep

Pembelajaran
Nilai indeks prestasi
online di masa
mahasiswa
pandemi

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Defenisi Operasional


Tabel 3.1 Definisi Operasional
N Variabel Definisi Alat ukur Skala Hasil ukur
o operasional ukur

1 Pembelajaran Pembelajaran Nilai blok Nominal 1. A = >85


online online adalah 2. A - =80-85
pembelajaran 3. B + =75-79
yang 4. B =70-74
memanfaatkan 5. B- = 65-69
keunggulan 6. C+ = 60-64
komputer sebagai 7. C =55-59
media perantara 8. D =40-54
pengajar dan 9. E =<40
mahasiswa agar
mudah
berkomunikasi.

2 Indeks Nilai rata rata Nilai Indeks Nominal Tidak


prestasi dari seluruh prestasi memuaskan jika
matakuliah yang semester indeks prestasi
telah diambil 2,00-2,75,
oleh mahasiswa kurang
memuaskan jika
indeks prestasi
2,46 - 3,00,
memuaska ketika
indeks prestasi
3,00- 3,50, cum
laude jika indeks
prestasi 3,51-
4,00

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


12

3.2 Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang di gunakan untuk penelitian ini adalah kuntitatif
dengan pendekatan cross sectional dan mengumpulan data data nilai blok
sampel mahasiswa dari divisi Assessment dan Pengolahan Data Informasi FK
UMSU.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.

3.3.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dimulai pada maret 2023.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas kedokteran
UMSU angkatan 2017 yang menjalankan pembelajaran offline sebelum
masa pandemi COVID 19 dan setelah melakukan pembelajaran online di
masa pandemi COVID 19. Yaitu sebanyak 99 mahasiswa FK UMSU
angkatan 2017.

3.4.2 Sampel penelitian


Sampel yang digunakan merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran
UMSU 2017 yang mengikuti pembelajaran offline dan pembelajaran online
di FK UMSU. Pengambilan sampel pada peneltian ini dilakukan dengan
total sampling yang di ambil pada masa pembelajaran offline dan online.
dimana pengambilan sampel dengan cara menetapkan sampel yang sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
1. Kriteria inklusi
a. Mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran UMSU stambuk 2017.
b. Mengikuti pembelajaran offline dan online di FK UMSU
c. Memiliki hasil prestasi berupa nilai blok.

2. Kriteria eksklusi
a. Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif di FK UMSU.
b. Tidak mengikuti pembelajaran offline dan online di FK UMSU

3.5 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data nilai blok yang diperoleh dari
divisi Assessment dan Pengolahan Data Informasi FK UMSU.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


13

3.6 Pengolahan Data

a. Editing yaitu mengecek kembali semua kelengkapan data yang akan


digunakan.
b. Coding yaitu memberikan code atau angka untuk mempermudah analisis
data dan bagian entry data.
c. Entry yaitu memasukkan semua data ke dalam program komputer.
d. Cleaning yaitu mengechek kembali semua data yang sudah di entry untuk
supaya tidak ada kesalahan dalam data.
e. Saving adalah penyimpanan semua data yang sudah di analisis.

3.7 Analisa Data

a. analisa univarat

analisa univarat yang di lakukan pda penelitian ini untuk menjelaskan


karakteristik responden seperti nama, umur, dan jenis kelamin, dan variabel
yang di gunakan pada penelitian ini adalah sistem pembelajaran daring dan
indeks prestasi mahasiswa .

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


14

3.8 Alur Penelitian

Pemilihan judul penelitian

Pengajuan izin penelitian

Perbaikan proposal
penelitian

Memilih sampel
berdasarkan metode total
sampling

Pengambilan data berupa


nilai blok

Interpretasi hasil penelitian

Penyusunan hasi dan


pembahasan

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


15

Daftar Pustaka

1. Susilo A, Rumende CM, Pitoyo CW, et al. Coronavirus Disease 2019:


Tinjauan Literatur Terkini. J Penyakit Dalam Indones. 2020;7(1):45.
doi:10.7454/jpdi.v7i1.415

2. World Health Organization. Situation Report – 10 [Internet]. 2020


[updated 2020 January 30; cited 2020 june 30].

3. Firman F, Rahayu S. Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19.


Indones J Educ Sci. 2020;2(2):81–89. doi:10.31605/ijes.v2i2.659

4. Yandwiputra, A. R. (n.d.). Kuliah Jarak Jauh karena Virus Corona, UI:


Bukan Lockdown. Retrieved from
https://metro.tempo.co/read/1319537/kuliah-jarak-jauh-karena-
viruscorona-ui-bukan-lockdown

5. Kampus Kuliah dari Rumah, Sultan Yogya Ragukan Efektivitas.


Retrieved from
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200316110707-20483756/65-
kampus-kuliah-dari-rumah-sultan-yogya-ragukan-efektivitas.

6. Gikas, J., & Grant, M. M. (2013). Mobile computing devices in higher


education: Student perspectives on learning with cellphones, smartphones
& social media. Internet and Higher Education.

7. Korucu AT, Alkan A. Differences between m-learning (mobile learning)


and e-learning, basic terminology and usage of m-learning in education.
Procedia - Soc Behav Sci. 2011;15:1925–1930.
doi:10.1016/j.sbspro.2011.04.029

8. Lam N, Muravez SN, Boyce RW. A comparison of the Indian Health


Service counseling technique with traditional, lecture-style counseling.
Vol 55.; 2015. doi:10.1331/JAPhA.2015.14093

9. Health WHO, Programme E, Panel EA, et al. Transmisi SARS-CoV-2 :


implikasi terhadap kewaspadaan pencegahan infeksi. Published online
2020:1–10.

10. Diaz JH. Hypothesis: angiotensin-converting enzyme inhibitors and


angiotensin receptor blockers may increase the risk of severe COVID-19. J
Travel Med. 2020; published online March 18. DOI: 10.1093/jtm/taaa041

11. Bangash MN, Patel J, Parekh D. COVID-19 and the liver: little cause for
concern. Lancet Gastroenterol Hepatol. 2020; published online March 20.DOI:
10.1016/S2468-1253(20)30084-4.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


16

12. Liang W, Guan W, Chen R, Wang W, Li J, Xu K, et al. Cancer patients in


SARS-CoV-2 infection: a nationwide analysis in China. Lancet Oncol.
2020;21(3):335-7.

13. Zhang C, Shi L, Wang FS. Liver injury in COVID-19: management and
challenges. Lancet Gastroenterol Hepatol. 2020; published online March 4.
DOI: 10.1016/S2468-1253(20)30057-1

14. Xia Y, Jin R, Zhao J, Li W, Shen H. Risk of COVID-19 for cancer patients.
Lancet Oncol. 2020; published online March 3. DOI: 10.1016/S1470-
2045(20)30150-9.

15. World Health Organization. Report of the WHO-China Joint Mission on


Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Geneva: World Health
Organization; 2020.

16. Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, et al. Clinical features of


patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet.
2020;395(10223):497-506.

17. Yan G, Lee CK, Lam LTM, Yan B, Chua YX, Lim AYN, et al. Covert
COVID-19 and false-positive dengue serology in Singapore. Lancet Infect
Dis. 2020; published online March 4. DOI: 10.1016/ S1473-
3099(20)30158-4.

18. Guo L, Ren L, Yang S, Xiao M, Chang, Yang F, et al. Profiling Early
Humoral Response to Diagnose Novel Coronavirus Disease (COVID-19).
Clin Infect Dis. 2020; published online March 28. DOI:
10.1101/2020.03.05.20030502.

19. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman


Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) Maret 2020.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

20. World Health Organization. Global surveillance for COVID-19 disease


caused by human infection with the 2019 novel coronavirus. Geneva: World
Health Organization; 2020.

21. Saputro FB, Somantri M, Nugroho A. Pengembangan Sistem Kuliah Online


Universitas Diponegoro Untuk Antar Muka Mahasiswa Pada Perangkat
Bergerak Berbasis Android. Pengemb Sist Kuliah Online Univ Diponegoro
Untuk Antar Muka Mhs Pada Perangkat Berger Berbas Android.
2017;19(1):15-21. doi:10.12777/transmisi.19.1.15-21

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


17

22. Laode Anhusadar. Persepsi Mahasiswa Piaud Terhadap Kuliah Online


Di Masa Pandemi Covid 19. KINDERGARTEN J Islam Early Child
Educ. 2020;3(1):44-58. doi:http://dx.doi.org/10.24014/kjiece.v3i1.9609

23. KONSEP ISOLASI DALAM JARINGAN SOSIAL UNTUK


MEMINIMALISASI EFEK CONTAGIOUS (KASUS
PENYEBARAN VIRUS CORONA DI INDONESIA) Jurnal Sosial
Humaniora Terapan., 2(2), 117–125. NEXTREN. (2020)

24. Sofiana, N. (2015). Implementasi Blended Learning Pada Mata Kuliah


Extensive Listening. Nina Sofiana, 12(1), 2088–3102.

25. Fasikhah SS, Fatimah S. Self-Regulated Learning (SRL) dalam


Meningkatkan Prestasi Akademik pada Mahasiswa. J Ilm Psikol Terap.
2013;01(01):145-155
26. Wulandari T. Studi Perbandingan Indeks Prestasi Mahasiswa Program Study Tadris
Matematika IAIN PALOPO Berdasarkan Almamater SMA, SMK, Dan MA.
Published online 2016.
27. Ali Sadikin, Nasrul Hakim, Pengembangan Media E-Learning Interaktif Dalam
Menyongsong Revolusi Industri 4.0 Pada Materi Ekosistem Untuk Siswa
SMA ,BIODIK: Vol. 5 No. 2 (2019).
28. Sepita SF, Suryanti S. Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil
Belajar Kognitif Mahasiswa Pada Mata Kuliah Limnologi.
2020;2(2):102. doi:10.25299/jrec.2020.vol2(2).5826

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai