Anda di halaman 1dari 1

RAHAB PEREMPUAN SUNDAL

Yosua 2:1-24
Ada dua orang pengintai yang dkirim Yosua untuk menyelidiki Yerikho pada saat itu. Dan dua orang
pengintai itu tidur di rumah Rahab, perempuan sundal, perempuan yang menjadi pelacur atau wanita tuna susila.
Ternyata kehadiran dua pengintai itu diketahui oleh Raja Yerikho sehingga Raja Yerikho mengirim orang kepada
Rahab untuk menangkap pengintai itu. Namun yang menarik adalah bahwa Rahab menyembunyikan dua orang
pengintai dari Israel itu.
Ada beberapa hal yang dapat kita teladani dari Rahab ketika menyembunyikan dua orang pengintai:
1. Rahab tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Seorang perempuan sundal adalah perempuan yang suka mendapatkan bayaran dari orang yang datang
kepadanya. Namun hal itu tidak berlaku bagi Rahab dengan kedatangan dua orang pengintai. Ia tidak meminta
bayaran kepada dua orang pengintai itu. Sebenarnya Rahab bisa saja menyerahkan dua orang pengintai kepada
raja Yerikho dengan meminta bayaran yang besar, namun yang dilakukan justru menolong dan memberikan jalan
keluar bagamana supaya dua pengintai itu lolos dari Yerikho. Jadi janganlah kita mencari keuntungan diri sendiri dari
setiap kesempatan yang ada, namun usahakanlah bisa menyenangkan dan menolong orang lain seperti yang
dilakukan Rahab
2. Rahab mengenal Allah Israel yang akan mengalahkan Yerikho (ayat 9-11)
Rahab walaupun orang kafir, tetapi mengenal kekuatan dan kedahsyatan Allah Israel. Ia tahu kalau Tuhan telah
memberikan negeri Yerikho kepada Israel walaupun hal itu belum terjadi, bahkan Israel saat itu masih di seberang
sungai Yordan. Tetapi perkataan Rahab menjadi perkataan iman yang luar biasa bagi kedua pengintai untuk
disampaikan kepada Yosua (ayat 24). Ini menjadi teladan bagi kita karena kita yang percaya seringkali meragukan
kemampuan Tuhan untuk menolong kita. Apapun keadaan kita biarlah kita punya kepercayaan seperti Rahab.
3. Rahab rindu menyelamatkan keluaraganya (ayat 12-13)
Menjadi perempuan sundal pasti membuat orang tua dan keluarga Rahab merasa aib dan malu, bahkan mungkin
mereka sudah memutuskan hubungan keluarga dengan Rahab. Namun walaupun perlakuan yang tidak baik didapat
oleh Rahab dari keluarganya, Rahab rindu menyelamatkan hidup mereka ketika Israel datang menyerang Yerikho.
Ini tentunya merupakan tindakan yang terpuji. Rahab bisa mengampuni dan tetap membela keluarganya walapun
mungkin ia selama ini menerima perlakukan yang tidak adil dari keluarganya. Ini juga menjadi teladan bagi kita
supaya kita bisa mengampuni orang lain apa adanya dan juga rindu untuk menyelamatkan keluarga kita yang belum
diselamatkan.
Mari kita belajar dari Rahab yang sangat terpuji sehingga namanya masuk dalam silsilah Tuhan Yesus
(Matius 1:5) dan menjadi salah satu pahlawan iman dalam Ibrani 11:31. Jika kita belajar seperti Rahab maka kitapun
akan menjadi orang yang terpuji.

Amin

Anda mungkin juga menyukai