Anda di halaman 1dari 2

Contoh Surat Kuasa Cerai Talak

(iStock)

Oleh:
Mahmud Kusuma, S.H., M.H.

Sebelumnya platform Hukumindo.com telah membahas mengenai "Contoh Permohonan Dispensasi


Nikah Non Muslim", pada kesempatan yang berbahagia ini platform Hukumindo.com akan membahas
mengenai Contoh Surat Kuasa untuk keperluan Cerai Talak di institusi Pengadilan Agama.
Perhatikan contoh berikut ini:[1]

S U R A T    K U A S A

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : AA Bin CC


NIK : .............
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl. Lahir : .................../.................... 
Agama : Islam
Pendidikan : .................
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : ............., RT/RW: 003/001, Desa: ....., Kecamatan: .........., Kabupaten/Kota: ..........,
Provinsi: .............

Untuk selanjutnya disebut sebagai “Pemberi Kuasa”.

Dalam hal ini memilih domisili hukum pada Kantor kuasanya yaitu “OPQ” Law Firm, yang alamatnya
disebut di bawah ini, menerangkan dengan Surat Kuasa ini memberikan kuasa penuh kepada:

• Tegar Nasution, S.H., M.H.

Pekerjaan : Advokat-advokat dan Konsultan Hukum pada “OPQ” Law Firm.


Alamat : Jl. ............., RT/RW: 003/001, Desa: ....., Kecamatan: .........., Kabupaten/Kota: ..........,
Provinsi: ..............

Yang bertindak baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, untuk selanjutnya disebut sebagai
“Penerima Kuasa”.

-------------------------------K H U S U S-------------------------------
Guna bertindak sebagai Kuasa Hukum Pemberi Kuasa, untuk dan atas nama Pemberi Kuasa
mewakili dan/atau mendampingi, sebagai “Pemohon” dalam perkara perdata Cerai Talak pada
jurisdiksi hukum Pengadilan Agama ....................., melawan:

Nama : HIJ Binti XYZ


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl. Lahir : ................./.................
Agama : Islam
Pendidikan : .............
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Alamat : Perum............., RT/RW: 003/001, Desa: ....., Kecamatan: .........., Kabupaten/Kota: ..........,
Provinsi: ..............

Selanjutnya dalam perkara a quo disebut sebagai “Termohon”.

Untuk hal tersebut di atas, kepada Penerima Kuasa sebagai Kuasa Hukum dikuasakan untuk:

Menghadap Ketua/Majelis Hakim/Pejabat-pejabat Pengadilan Agama .................., para pejabat pada


Instansi Pemerintah maupun Institusi Swasta pada semua tingkat pangkat dan jabatan atau pihak-
pihak lain yang terkait sehubungan dengan perkara tersebut di atas demi kepentingan Pemberi
Kuasa:

• Membuat, menandatangani dan mengajukan Surat Gugatan dan Perubahan Gugatan; Menerima
dan menandatangani Surat Panggilan Sidang (relaas-relaas); Menghadiri setiap persidangan-
persidangan; Mendampingi dalam proses mediasi di Luar maupun di dalam Pengadilan; Melakukan
perdamaian atas segala akibat hukum gugatan a quo baik di dalam maupun di luar persidangan atas
seizin Pemberi Kuasa; Membuat, menandatangani dan mengajukan Replik serta membantah gugatan
rekonpensi dalam hal diperlukan; Mengajukan Bukti-bukti surat dan Saksi-saksi; Menanggapi,
menerima dan atau menolak Jawaban, Gugatan Rekonpensi, Duplik, Bukti-bukti Surat, Saksi-saksi
dan Keterangan Saksi-saksi, maupun Ahli-ahli, yang diajukan oleh Tergugat; Mengajukan
Kesimpulan-kesimpulan; Mendamping Pemberi Kuasa dalam pembacaan ikrar talak oleh Pemberi
Kuasa; Menghadiri pembacaan penetapan-penetapan maupun putusan-putusan; Menerima dan
menanda tangani Surat Pemberitahuan Isi Putusan/Penetapan; Memohon dan menerima Turunan
Resmi Putusan/Penetapan; Menolak dan atau memohon Pelaksanaan Putusan (Executie);
Menyerahkan segala pembayaran-pembayaran dan menandatangani bukti-bukti pembayaran;
Membuat, menandatangani dan mengajukan, memberi atau menerima serta menolak setiap surat-
surat, dokumen-dokumen, akta-akta dan tanda terima sehubungan dengan perkara tersebut di atas
demi kepentingan Pemberi Kuasa;

• Bertindak dengan perbuatan-perbuatan lainnya tanpa ada yang dikecualikan asalkan tidak
bertentangan dengan Hukum dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehubungan dengan
perkara tersebut di atas demi kepentingan Pemberi Kuasa;

• Kuasa ini diberikan dengan hak substitusi (recht van substitutie) dan secara tegas dengan hak
retensi.

................, 9 Februari 20....

Penerima Kuasa                                              Pemberi Kuasa

Ttd.                                                                       Ttd.

Tegar Nasution, S.H., M.H.                              AA Bin CC


(Advokat)                                                      (Pemohon)
____________
Referensi:

Anda mungkin juga menyukai