Oleh :
KOTA BENGKULU
2023
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT
A. Data Demografi
Jumlah anak di kelas 3A SDN 68 Kota Bengkulu berjumlah 19 anak, yakni 10
laki-laki, 9 perempuan.
Pada diagram diatas dapat diketahui, dari total 19 anak usia sekolah di kelas
3A SDN 68 Kota Bengkulu yang terdapat Karies gigi sebanyak 10 anak (53%). Hal
ini merupakan hal yang negatif pada anak usia sekolah karena akan
mengakibatkan kerusakan pada gigi.
Permasalahan Frekuensi
Gigi berlubang 16 anak
Tidak berlubang 3 anak
84%
Pada diagram diatas dapat diketahui, dari total 19 anak usia sekolah di kelas
3A SDN 68 Kota Bengkulu yang terdapat gigi berlubang sebanyak 16 anak (84%).
Saat dilakukan pengkajian anak dengan gigi berlubang sering makan makanan
manis seperti Permen dan kurangnya menjaga kebersihan gigi. Hal ini merupakan
hal yang negatif pada anak usia sekolah karena mengkibatkan kerusakan pada gigi
dan anak akan rentan mengalami sakit pada gigi yang berlubang.
Tabel 3 (jumlah anak yang menggosok gigi 2 kali sehari)
Permasalahan Frekuensi
74%
Pada diagram diatas dapat diketahui, dari total 19 anak usia sekolah di kelas
3A SDN 68 Kota Bengkulu yang menggosok gigi 2x sehari sebanyak 14 anak (74%),
sedangkan yang jarang menggosok gigi 2x sehari ada sebanyak 5 anak (26% ). Ini
merupakan hal yang negatif bagi perilaku anak usia sekolah karena kebiasaan ini
harusnya ditanamkan sejak dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi dapat
menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan gigi dan mulut.
C. Analisa Data
Data Masalah Diagnosa Keperawatan
o Dari data yang di Ketidakefektifan Defisit kebersihan diri
dapatkan saat pemeliharaan kesehatan. pada agregat anak usia
melakukan sekolah.
pengkajian terdapat
26% anak yang
jarang menggosok
gigi 2x sehari.
o Dari data yang di Jarang menggosok gigi Resiko terjadinya karies
dapatkan terdapat dan sering memakan gigi pada agregat anak
53% anak dengan makanan manis usia sekolah
karies gigi dan 84%
anak dengan gigi
berlubang.
o Anak usia sekolah
kelas 3A sering
makan makanan
manis seperti
permen.
o Dari data yang di Kurangnya pengetahuan Defisit pengetahuan
dapatkan anak usia tentang perawatan diri
sekolah di kelas 3A
masih banyak yang
belum mengetahui
tentang menjaga
kebersihan gigi dan
mulut.
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Sasaran Wakt Tempat
u
Resiko 1. Jangka 1. Lakukan pendekatan Anak 5 April SDN 68
terjadinya panjang: secara formal dengan usia 2023 Kota
karies gigi Terbentukmy kepala sekolah, guru dan sekolah Bengkulu
pada a kelompok siswa di kelas
agregat anak usia 2. Berikan penyuluhan 3A SDN
anak usia sekolah yang kesehatan tentang karies 68 kota
sekolah peduli gigi pada kelompok Bengkulu
terhadap anak usia sekolah
kesehatan 3. Demonstrasikan cara
gigi. menggosok gigi dengan
2. jangka baik dan benar pada
pendek: kelompok anak usia
Agregat anak sekolah
mendapatkan 4. Beri kesempatan pada
pengetahuan kelompok anak usia
yang cukup sekolah untuk bersama-
tentang sama mempraktikan cara
pencegahan menggosok gigi dengan
karies gigi. baik dan benar
5. Dokumentasikan hasil
penyuluhan.
4. Implementasi
Dx keperawatan Hari/tanggal Kegiatan
Risiko terjadinya Rabu/ 5 April 1) Melakukan pendekatan secara formal
kejadian karies gigi 2023 dengan kepala sekolah, guru, dan
pada agregat anak usia siswa.
sekolah Kepala sekolah, seluruh guru, dan
petugas UKS mendukung
diadakannya penyuluhan kesehatan
tentang karies gigi di SDN 68 Kota
Bengkulu.
2) Memberikan penyuluhan kesehatan
tentang karies gigi pada kelompok
anak usia sekolah. Seluruh anak
antusias dan semangat untuk
mengikuti kegiatan penyuluhan
kesehatan.
3) Mendemonstrasikan cara menggosok
gigi dengan baik dan benar pada
kelompok anak usia sekolah.
4) Memberi kesempatan pada kelompok
anak usia sekolah untuk bersama-
sama mempraktikan cara menggosok
gigi dengan baik dan benar, Seluruh
anak antusias dan semangat untuk
bersama-sama mempraktikan cara
menggosok gigi dengan baik dan
benar.
5) Mendokumentasikan hasil penyuluhan
tentang kebersihan gigi dan mulut.
5. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses dari
pelaksanaan diagnosa keperawatan pertama di SDN 68 Kota Bengkulu adalah 100%
peserta hadir, 90% peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan kegiatan
berjalan sesuai alokasi waktu. Evaluasi hasil yang dapat diketahui adalah melalui
peningkatan pengetahuan kelompok anak usia sekolah tentang cara menggosok gigi
dengan baik dan benar yang dapat dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam
mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar.