MODUL AJAR 1 Motion Grafis
MODUL AJAR 1 Motion Grafis
Penyusun :
Ahmad Baihaqi, S.Kom
SMK
FASE F
KELAS
X
IDENTITAS MATA PELAJARAN
Sumber Belajar :
Ruang Kelas
Lab Multimedia
Alat :
Jaringan Internet
Daftar pertanyaan
Link Youtube
Video Pembelajaran
MODA PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran :
Project based learning
Discovery Learning
Moda Pembelajaran :
Tatap Muka
Metode Pembelajaran :
Pengamatan
Praktek Langsung
Tanya jawab
Diskusi
Pengelolaan
KETERSEDIAAN MATERI :
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (Menjelaskan, Mengidentifikasi,
Mempraktekan dan Mengelola) sehingga menghasil proses kognitif, afektif dan psikomotorik yang
membentuk karakter tediri :
Menjelaskan materi yang akan di diskusikan bersama
Mengidentifikasi prekursor animasi, awal penemuan Sinematografi, animasi eksperimental,
motion grafis dalam judul film, dan motion grafis di televisi
Mempraktekan prekursor animasi, awal penemuan Sinematografi, animasi eksperimental, motion
grafis dalam judul film, dan motion grafis di televisi
KATA KUNCI :
Prekursor Animasi
Awal Penemuan Animasi
Animasi Eksperimental
Motion Grafis Dalam Judul Film
Motion Grafis Dalam Pertelevisian
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Asesement
Strategi
No Materi Tempat Alat bantu
Pembelajaran
Diagnostik Formatif Sumatif
1. Prekurso Menjelaskan : Kelas Alat :
r animasi 1.1 Pengertia
Proyektor
n
precursor Materi
animasi Laptop
1.2 Prosedur
dalam
prekursor
animasi
Mengidentifik Bahan :
asi : Modul
1.1. Prosedur
Vidio
dalam Pembelajaran
prekursor
animasi
2 Awal Menjelaskan : Kelas Alat :
Penemua 1.1. Awal Proyektor
n penemuan
Sinemato Sinematog Materi
grafi rafi Laptop
1.2. Menye
butkan
jenis – Bahan :
jenis Modul
Sinematog
rafi
Mengidentifika
si :
1.1. Sinematogr
afi dalam
kegiatan
sehari hari
3 Animasi Menjelaskan : Kelas Alat :
Eksperi 1.1. sejarah -Komputer
mental animasi -Scanner
eksperimen -flashdisk
tal
1.2. prosedu Bahan :
r animasi -Jaringan
eksperimen
internet
tal
- video
Mengidentifika pembelajaran
si :
1.1. prosedu
r animasi
eksperimen
tal
4 Motion Menjelaskan : Kelas Alat :
Grafis 1.1 Sejarah -Komputer
dalam motion -Scanner
Judul grafis -Flasdisk
Film dalam
judul film Bahan :
1.2 Kelebihan -Modul
dan -
kelemahan
motion
grafis dalm
judul film
Mengidentifika
si :
1.1 Mengidenti
fikasi
motion
grafis
dalam
judul film
Mengidentifika
si :
1.1. Mengid
entifikasi
kelebihan
dan
keleman
motion
grafis
dalam
televisi
KOMPETENSI AWAL
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Fase “F”
b. Rumusan Capaian Pembelajaran masing-masing elemen adalah sebagai berikut
PERTANYAAN PEMANTIK :
Perhatikan dan berikan pendapat kamu terhadap gambar yang kamu cermati !
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
….......…………………………………….
……………………………………………...
......................................................................
……………………………………………...
.....................................................................
…………………………………………….
KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan 1 : 8 JP x 45 Menit
PENDAHULUAN
1. Guru memasuki kelas memberi salam.
2. Guru menunjuk siswa untuk memimpin doa di depan kelas, mengabsensi
kehadiran siswa serta menanyakan kabar siswa
3. Guru memancing pertanyaan mengenai penjelasan materi minggu lalu
4. Guru memberikan motivasi serta reward bagi peserta didik yang mampu
menjawab dan memberikan penjelasan
INTI
1. Peserta didik mengamati penjelasan yang di sampaikan oleh guru
2. Peserta didik mengamati gambar atau video yang guru tayangkan sebagai
bahan materi
3. Peserta didik memberikan tanggapan atas pengamatan tersebut
4. Guru memberikan umpan pertanyaan kepada peserta didik
5. Diskusi kelas
PENUTUP
1. Refleksi : Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan dari
pembahasan
2. Guru memberikan reward bagi siswa yang berani memberikan tanggapan
Asesmen Diagnostik 1.
1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Gaya belajar, karakter dan minat peserta didik Berilah
skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak dibawah ini!
2. Asesmen Diagnostik Kognitif Untuk memperjelas pemahaman terhadap Dokumen berbasis
digital maka perlu lakukan terlebih dahulu asesmen mandiri sebagai berikut : Menjawab
dengan jujur dari pernyataan berikut dengan memberi tanda ceklis pada kolom benar atau
salah
No Pertanyaan Ya Tidak
REFLEKSI
a. Refleksi Guru Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam
bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk peserta didik dan mengekspresikan kesan
konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap pembelajaran yang diterima, Guru dapat
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik, dengan minta pendapat tentang cara mengajar,
suasana pembelajaran,pemahaman pembelajaran.ataupun meminta kritik dan saran kepada
peserta didik terhadap pembelajaran dan dirinya.hal ini dapat dilakukan menjelang
pembelajaran berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran.
Motion Grafis
Pada awal abad ke-20, tokoh-tokoh seperti Viking Eggeling, Oskar Fischinger, dan Len Iye,
sedang melakukan eksperimen dengan motion di film-film yang menyerupai grafis. Dan
akhirnya Saul Bass dengan opening sequencenya pada sekitar tahun 1950 sampai 1960-an
membuktikan dan membuka mata publik dengan motion graphic.
Pada sekitar akhir tahun 1970-1980an Harry Marks dan Robert Abel membantu membawa
dinamika motion graphic yang diciptakan komputer grafis untuk keperluan siaran televisi.
Sebenarnya istilah “motion graphic” sendiri tidak jelas saat pertama kali digunakan. Pada
tahun 1960, John Whitney mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Motion Graphics Inc,
dan seringkali dipakai istilah dalam pekerjaannya. Dan Istilah ini baru booming pada awal
tahun 1990-an, dimana pada saat itu munculnya computer desktop dengan harga yang
terjangkau. Didalam ilmu desain grafis ditemukan penjurusan mengenai ilmu motion graphic.
Dan motion graphic dianggap sebagai skill khusus yang biasanya diterapkan oleh desainer
yang menitik beratkan pada perancangan karya untuk keperluan siaran televisi maupun film.
Di bawah ini adalah definisi Motion Graphic menurut beberapa ahli perfilman dan grafis
spesialis, yaitu :
Definisi Motion Graphic
1. Seni dari Motion Graphic adalah kedinamisan dari nama yang di berikan, memberikan
kehidupan kepada gambar dan tulisan dan merekam mereka menjadi sebuah pesan yang
ingin di sampaikan kepada penontonnya. Motion Graphic adalah teks, gambar, atau
kombinasi dari keduanya yang bergerak dalam ruang dan waktu, mengunakan pergerakan
dan ritme untuk mengkomunikasikannya. Motion Graphic digunakan dalam tv dan film
untuk membantu memperkenalkan ceritanya, seperti yang ditulis dalam buku Eksploring
Motion Graphics oleh Gallagher & Paldy.
2. Sedangkan menurut Michael Betancourt Motion Graphic adalah grafik yang
menggunakan footage dari video atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi
dari motion atau gerakan dan biasanya di kombinasikan dengan audio untuk digunakan
dalam projek multimedia.
Prinsip dalam Motion Graphic
Dalam buku Eksploring Motion Graphic yang ditulis oleh Gallagher & Paldy
mengatakan bahwa setiap desain memiliki susunan visual yang digunakan untuk
mengarahkan audiens pada suatu pesan dan membantu mereka untuk memahami
informasi terpenting yang ingin disampaikan desain tersebut. Pembeda yang jelas antara
informasi primer dan informasi lainnya merupakan indikasi adanya susunan visual yang
kuat. Pentingnya informasi akan menentukan elemen mana yang akan ditonjolkan dan
bagaimana informasi tersebut akan dituliskan dalam suatu desain.
1. Composition
Dalam mendesain komposisi, keputusan untuk menentukan bagaimana elemen, tipografi,
gambar, dan visual akan dikelompokkan bersama akan menentukan tata letak
keseluruhan pengelompokkan semua elemen ke dalam 1 kuadran disebut
dengan Gathering. Adanya pergerakan merupakan suatu implikasi, tergantung pada
bagaimana dan mengikuti bentuk apa elemen-elemen tersebut dikelompokkan. Elemen-
elemen mungkin tampak terbang keluar frame atau terjun ke dalam frame. Susunan
elemen yang berbeda dapat digunakan untuk ilusi visual.
Dispersion nampak ketika elemen-elemen disebarkan dalam frame, elemen yang diatur
dalam dispersi akan tampak kacau dan tidak teratur. Untuk membawa audiens ke dalam
desain dan menciptakan titik fokus dalam kumpulan gambar yang tampak tidak
beraturan, gunakan warna yang berbeda untuk membuat suatu elemen menjadi lebih
menonjol daripada yang lain. Exclusion adalah ketika semua elemen dikelompokkan
bersama, kecuali satu. Satu elemen tersebut dikucilkan dari yang lain, sehingga menjadi
titik fokus. Chunking merupakan suatu istilah untuk mengelompokkan elemen-elemen
bersamaan. Istilah ini digunakan untuk membantu audiens menyimpan suatu informasi.
Elemen-elemen gambar dapat dikelompokkan bersama berdasarkan bentuk, warna,
ukuran, atau jenis tulisan.
Istilah optical center mengacu pada titik tengah natural yang selalu kita lihat dalam
sebuah desain. Ketika titik tengah diukur dan sebuah objek ditempatkan pada titik
tersebut, seringkali objek tersebut akan tampak terlalu rendah dan off-center. Ketika
membuat sebuah komposisi dimana titik fokusnya berada di tengah desain, ingatlah
pada optical center dan geserlah elemen fokus pada desain tersebut sedikit ke atas. Titik
fokus yang ditempatkan di salah satu sisi atau salah satu sudut frame akan tampak off-
center. Membuat komposisi dengan titik fokus off-center menimbulkan kesan jenaka dan
menyenangkan. Desain tersebut tidak akan nampak kaku, melainkan enerjik. Apa yang
membuat sebuah komposisi nampak kuat? Walaupun selera kita bersifat subjektif,
mengikuti prinsip desain grafis dalam membuat komposisi akan menghasilkan Motion
Graphic dengan susunan visual yang menarik dilihat. Tiap elemen yang ada pada layar
tidak hanya dilihat dari kualitas individualnya, melainkan bagaimana elemen tersebut
saling berinteraksi satu sama lain.
2. Frame
Komposisi mengatur apa yang dilakukan objek-objek di dalam frame. Bagaimana objek
bergerak dalam frame harus ditentukan. Motion Graphic terbentuk dari individual frame,
tiap-tiap frame merepresentasikan suatu waktu pada bidang 2 dimensi suatu layar.
Komposisi pada frame dibatasi oleh 4 sisi : kiri, kanan, atas, dan bawah. Desain Motion
Graphic dibatasi oleh teknologi yang ada, bentuk frame akan ditentukan oleh alat yang
digunakan oleh pemakainya. Frame desain untuk web, TV, dan video akan
selalu horizontal karena lebih banyak monitor yang melebar, bukan meninggi. Saat kita
mendesain untuk PDA dan handphone, frame akan vertikal mengikuti bentuk fisik PDA
dan handphone.
Elemen-elemen yang disusun rapi di dalam frame dengan jarak tertentu dari batas
menimbulkan kesan tenang, terkendali, dan teratur. Jika elemennya terlalu kecil dan
ditempatkan jauh dari batas frame dengan sisa tempat yang masih banyak, desain
tersebut akan menimbulkan kesan jauh dan tidak terhubung.
3. Flow
Ketika kita membaca pergerakan Motion Graphic dan bagaimana kita merasakan desain
tersebut. Apakah elemen-elemen dan frame terlalu cepat lewat? Apakah Motion
Graphic-nya menampilkan informasi dengan kecepatan yang cukup lambat? Apakah alur
nya diisi oleh terlalu banyak informasi? Apakah ada tampilan informasi yang tiba-tiba
memperlambat kecepatan audiens untuk mengerti pesan yang ada?
Jika demikian, ada sesuatu pada desain tersebut yang membuat pembaca tiba-tiba
berhenti dan harus berpikir ekstra untuk menerjemahkan informasi tersebut. Artinya, alur
desain telah terganggu. Bagaimana kita menyusun frame dan membuat transisi
diantaranya mempengaruhi alur pembaca untuk mengerti desain kita serta dapat
menimbulkan efek emosional bagi pembaca. Kita dapat menyambung komposisi dan
frame melalui gaya transisi.
Masih ada lagi prinsip-prinsip dalam motion graphic selain Composition, Frame,
dan Flow seperti yang sudah dituliskan di atas, prinsip lainnya dalam motion
graphic adalah :
4. Transition
5. Texture
6. Sound
7. Emotion
8. Inspiration
Sejarah Sinematografi
Sinematografi secara etimologis berasal dari bahasa Latin
yaitu; Kinema (gerak), Photos (cahaya), Graphos (lukisan/ tulisan). Jadi sinematografi dapat
diartikan sebagai aktivitas melukis gerak dengan bantuan cahaya. Menurut Kamus Ilmiah
Serapan Bahasa Indonesia (Aka Kamarulzaman: 2005, 642) Sinematografi diartikan sebagai
ilmu dan teknik pembuatan film atau ilmu, teknik, dan seni pengambilan gambar film dengan
sinematograf. Sinematograf itu sendiri bararti kamera untuk pengambilan gambar
atau shooting, dan alat yang digunakan untuk memperoyeksikan gambar-gambar film.
Sedangkan sinema (cinema) diartikan sebagai gambar hidup, film, atau gedung
bioskop. Sinematografi adalah segala perbincangan mengenai sinema ( perfilman ) baik dari
estetika, bentuk, fungsi, makna, produksi, proses, maupun penontonnya. Jadi seluk beluk
perfilmam dikupas tuntas dalam sinematografi.
1. Rule of Thirds
Komposisi dalam sinematografi yang pertama adalah rule of thirds. Yang dimaksud
dengan rule of thirds adalah teknik komposisi yang membagi frame ke dalam 3×3 bagian
atau 9 kotak.
Aturan ini mengusulkan bahwa titik awal perkiraan yang berguna untuk setiap
pengelompokkan komposisi adalah menempatkan point of interest utama di tempat kejadian
pada salah satu dari empat persimpangan garis interior. Aturan komposisi ini merupakan
atuan sederhana yang efektif untuk komposisi frame apapun. Aturan komposisi ini juga telah
digunakan oleh seniman selama berabad-abad.
2. Headroom
Headroom atau head room adalah salah satu konsep komposisi estetika yang membahas
posisi vertikal relatif subyek di dalam frame gambar. Headroom sejatinya mengacu pada
jarak antara bagian atas kepala subyek dan bagian atas frame. Namun, istilah ini terkadang
digunakan sebagai pengganti lead room, nose room, atau look room. Jumlah headroom yang
secara estetika dianggap menyenangkan adalah kuantitas yang dinamis, yang berubah secara
relatif terhadap seberapa banyak frame yang diisi oleh subyek.
3. Noseroom atau Lookroom
Noseroom atau lookroom atau looking room adalah salah satu konsep komposisi yang
cenderung menempatkan aktor di tangah-
tengah frame gambar. Noseroom atau lookroom adalah ruang antara subyek dan tepi layar.
Jika sebuah karakter diputar ke samping, seolah-olah pandangannya memiliki bobot visual
tertentu. Hasilnya, kita jarang memposisikan kepala di bagian tengah frame dengan tepat,
kecuali saat sang aktor kurang lebih melihat melihat langsung ke arah kamera atau menjauh
dari kamera. Umumnya, semakin kepala berpaling ke samping maka semakin
banyak noseroom yang diperbolehkan.
5. Leading Lines
Leading lines pada umumnya adalah garis imajiner yang membentang dari satu obyek ke
obyek lain untuk menarik perhatian khalayak dari fokus obyek utama ke obyek sekunder.
Leading lines menciptakan adanya pergerakan yang menambah energi gambar.
6. Diagonals
Sebagaimana halnya leading lines, diagonal juga menarik perhatian khalayak ke arah yang
menciptakan gerakan. Teknik komposisi ini lebih banyak diterapkan dalam fotografi, namun
dalam sinematografi teknik komposisi ini juga merupakan cara yang bagus untuk
menciptakan kinesis.
7. Figure to ground
Komposisi dalam sinematografi selanjutnya adalah figure to ground. Komposisi ini berkaitan
erat dengan mata manusia yang cenderung memperhatikan hal-hal yang kontras. Adanya
kontras antara subyek dan latar belakang dapat menciptakan kedalaman dan dapat membantu
khalayak untuk mengarahkan subyek ke dalam ruang.
9. Balance
Keseimbangan visual ataupun kekurangseimbangan visual adalah salah satu bagian penting
komposisi dalam sinematografi. Setiap elemen dalam komposisi visual memiliki bobot visual
masing-masing. Elemen-elemen tersebut dapat diatur ke dalam komposisi yang seimbang
maupun komposisi yang tidak seimbang. Bobot visual sebuah obyek utamanya ditentukan
oleh ukuran obyek dan dipengaruhi oleh posisi obyek tersebut dalam sebuah frame, warna
obyek, serta pergerakan obyek.
11. Static Composition
Kemudian, komposisi dalam sinematografi berikutnya adalah static composition atau
komposisi statis. Yang dimaksud dengan komposisi statis adalah komposisi yang mayoritas
menggunakan garis horizontal dan garis vertikal. Secara teori, garis horizontal dan vertikal
bersifat menenangkan.
12. Dynamic Composition
Selain komposisi statis atau static composition, ada pula yang disebut dengan komposisi
dinamis atau dinamic composition. Komposisi dinamis adalah komposisi yang memiliki
banyak garis diagonal. Dinamisme atau kegembiraan berasal dari fakta bahwa diagonal agak
mengganggu.
14. Shot Composition
Pada umumnya, dalam sebuah komposisi terbagi menjadi tiga bidang yaitu background atau
latar belakang, middleground atau latar tengah, dan foreground atau latar depan. Yang
dimaksud dengan latar belakang sebuah komposisi adalah bidang dalam komposisi yang
terletak jauh di belakang aktor. Sedangkan, yang dimaksud dengan latar tengah sebuah
komposisi adalah bidang visual yang terletak antara latar belakang dan latar depan.
Terakhir, yang dimaksud dengan latar depan sebuah komposisi adalah bidang visual yang
tampak paling dekat dengan actor. Skala komponen ini sering berkorelasi dengan dominasi
gambar. Biasanya, latar depan seringkali paling dominan karena skala obyek gambar yang
lebih besar. Namun hal ini tidaklah mutlak karena terdapat berbagai macam faktor lainnya
yang dapat mengubah dominasi komposisi.
15. Framing
Framing dan komposisi adalah bagian terpenting dalam sinematografi. Framing adalah
memposisikan kamera berdasarkan adegan yang diputuskan untuk diambil gambarnya.
Sebuah frame dapat berupa frame statis maupun frame bergerak tergantung pada jenis adegan
yang akan diambil gambarnya .
Brand Video
Jenis motion graphic yang satu ini banyak digunakan untuk pemasaran atau marketing.
Banyak brand yang mengandalkan jenis motion graphic ini ketika mereka
memperkenalkan produk baru atau ketika mereka mempresentasikan identitas perusahaan
mereka.
Di sini, penggunaan animasi motion graphic untuk brand video dimaksudkan agar
perusahaan dapat menarik perhatian para penonton modern atau “masa kini” yang
cenderung lebih menyukai media visual di era digital seperti sekarang.
Explainer Video
Jenis populer lain dari motion graphic yaitu video explainer. Motion graphic di sini
berfungsi untuk membantu penonton memahami konsep dari video yang dilihat.
Gerakan-gerakan grafis dari motion graphic memberikan aksen tertentu sehingga para
penonton dapat lebih mengingat apa yang sedang mereka pelajari dalam video.
Jenis motion graphic explainer video cenderung banyak menggunakan elemen lain
seperti tipografi dan animasi kartun. Hal ini tentu saja untuk membuat informasi-
informasi yang ditampilkan lebih mudah “dicerna” oleh para penontonnya.
Instructional Video
Jenis motion graphic dalam instructional video banyak digunakan untuk menyampaikan
pesan dengan durasi yang cukup panjang namun sangat menarik.
Gerakan grafis difungsikan untuk membantu penonton agar dapat lebih memahami
sebuah instruksi dengan baik.
Tahapan-tahapan dalam sebuah video instruksi menjadi lebih mudah diikuti dan lebih
mudah diingat pula dengan adanya motion graphic.
Movie Clip
Jika kamu penggemar film, kamu tidak asing dengan jenis motion graphic yang satu ini.
Motion graphic dalam movie clip digunakan untuk mendukung suasana atau ‘mood’ para
penonton.
Ketika movie clip tayang di layar kaca, penonton akan otomatis memfokuskan diri
mereka untuk bersiap-siap menonton film yang sebentar lagi akan dimulai.
Di lain kasus, seperti Marvel Studios atau Pixar Studios, movie clip dengan motion
graphic di sini menjadi poin utama karena populer dan hampir semua orang mengenal
kedua movie clip tersebut bahkan lengkap dengan gerakan grafisnya.
Motion Graphic
Kamu tentu masih ingat kan apa itu motion grafis dan beberapa jenis motion graphic di
luar sana. Dari pengertian dan jenis-jenis tersebut, kita tahu bahwa motion grafis
cenderung digunakan dalam sebuah video karena sifatnya yang bergerak dinamis.
Gerakan-gerakan grafis tersebut menarik perhatian bagi penonton dan “membujuk”
mereka untuk melihatnya sampai video selesai.
Motion graphic, atau grafis gerak, adalah bagian dari seni grafis yang menggabungkan
media audio visual dengan elemen-elemen seperti ilustrasi, tipografi, fotografi,
videografi, hingga musik menggunakan teknik animasi 2D maupun 3D. Dalam dunia
broadcast, motion graphic ini memiliki peran penting untuk pembuatan iklan komersial,
program berita, program hiburan, promosi, dan juga untuk motion opening-closing dari
sebuah program televisi.
Penggunaannya pun menjadi semakin meluas di era digital ini. Kita pasti sering
menemui video dengan template animasi di internet. Nah, di antaranya ada motion
graphic, lho – jadi tidak semua video yang kita lihat tersebut semata-mata video kartun.
Desain grafis yang dianimasikan
Berikut lebih lengkapnya kegunaan dari motion graphic:
Membagikan informasi atau pesan kepada audiens – Dengan mengubah informasi
dalam bentuk gambar bergerak dan menambahkan audio serta teks yang sesuai,
informasi yang ditampilkan pun akan lebih mudah dimengerti dan tentunya enak
dilihat.
Film & video – Biasanya motion graphic digunakan untuk menampilkan judul di
awal atau akhir pertunjukan film. Dengan audio dan style dari teks yang dipilih dan
dibuat indah dan menarik, audiens akan lebih dibuat takjub dan engaged.
Logo – Logo pun akan mejadi lebih atraktif dan hidup dalam bentukan animasi 3D.
Biasanya dapat dipasang dalam kebutuhan video untuk sebuah konten.
Konten medsos – Khususnya untuk brand yang buka lapak di media sosial,
maupun channel berita dan akun-akun lainnya, sangat penting untuk menarik
perhatian followers dengan variasi konten. Mulai dari foto, video, hingga animasi.
Informasi yang rumit dalam bentuk teks panjang dapat diakali dengan mengubah
formatnya ke dalam motion graphic, lho. Hasilnya, akan jadi lebih ringkas, menarik,
dan pastinya mudah dipahami.
Digital marketing – Apapun metode hingga media yang digunakan, memanfaatkan
motion graphic untuk kebutuhan promosi dalam digital marketing tentunya akan
sangat membantu dan menjadikannya menjadi lebih efektif.
Animasi Eksperimental :
Maksud dari animasi eksperimental yaitu dimana kita bereksperimen membuat sebuah karya
animasi yang akan ditampilkan ke semua orang, untuk cara pembuatannya mirip seperti
kebanyakan pembuatan sebuah karya dengan animasi di dalamnya pada umumnya.
Secara umum motion grafis kebanyakan digunakan salah satunya dalam efek yang ada di
dalam sebuah video pembuka yang terdapat judul film didalamnya.
Sedangkan untuk film di televisi banyak menggunakan motion grafis selain untuk video
pembuka, video selingan, bahkan untuk video penutup.
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
(LKPD) 1
NILAI PARAF
Nama :
Kelas :
CATATAN GURU
LEMBAR KERJA PRAKTIK KELOMPOK
3. 4.
KESIMPULAN
LEMBAR KERJA PROJEK
Mata pelajaran :
1.
2.
3.
Guru yang mengawasi :
1.
2.
3.
dst
DOKUMENTASI
1. 3.
2. 4.
KESIMPULAN