Anda di halaman 1dari 2

BAB 4

PENUTUP

 Kesimpulan

Migraine adalah nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-


72 jam. Karekteristik nyeri kepala unilateral, berdenyut, intensitas sedang atauberat, bertambah
berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengannausea dan/atau fotofobia dan
fonofobia. Migraine secara umum dibagi menjadi2 yaitu migraine klasik dan migraine umum
dimana migraine umum 5 kali lebihsering terjadi daripada migraine klasik
Migraine lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan
sebelum usia 12 tahun, tetapi lebih sering ditemukan pada wanitasetelah pubertas, yaitu paling
sering pada kelompok umur 25-44 tahun.
Migraine biasanya disebabkan oleh faktor genetik dimana 70-80% penderitamigraine
memiliki anggota keluarga inti dengan riwayat migraine.
Migrainedapat dipicu oleh keadaan kurang tidur, stress, perubahan pola makan, setelahmakan
makanan tertentu, akibat perubahan suhu, dan sebagainya.
  Penatalakasanaan migraine mencakup penatalaksanaan abortif dan profilaktif,baik secara
medikamentosa dan non-medikamentosa. Tujuan dari tatalaksanamigraine adalah untuk
meredakan serangan migraine serta mencegah seranganyang berikutnya atau menurunkan
frekuensi kekambuhan. Obat pilihan dalamterapi abortif untuk saat ini adalah golongan triptan,
seperti sumatriptan.Sedangkan untuk terapi profilaktif dapat digunakan golongan
beta-blocker 
calcium channel blocker , antidepresan, dan antikonvulsan

Saran

Jangan pernah mengangap penyakit nyeri kepala itu adalah suatu penyakit yang wajar,
cegahlah penyakit itu dengan cara mencegah kelelahan fisik, tidur cukup, mengatasi hipertensi,
mengurangi makanan (seperti keju, coklat, alkohol, dll.), makan teratur, dan menghindari stress
DAFTAR PUSTAKA

Sadeli H. A. 2006. Penatalaksanaan Terkini Nyeri Kepala Migrain. Dalam Kumpulan Makalah
Pertemuan Ilmiah Nasional II Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Airlangga
University Press. Surabaya.
Harsono. 2005. Kapita Selekta Neurologi, edisi kedua. Gajahmada University Press. Yogyakarta.
Dahlem M., Podoll K. 2007. Migraine Headache.
http://www.migraine-aura.com/content/e27892/index_en.html
Purnomo H. 2006. Migrainous Vertigo. Dalam Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah Nasional
II Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Airlangga University Press. Surabaya.
Benson AG, Robbins W. 2006. Migraine Associated Vertigo.
http.www.emedicine.com/ent/topic727.htm
Zuraini, Yuneldi anwar, Hasan Sjahrir. 2005. Karakteristik Nyeri Kepala Migren dan Tension
Type Headeche Di Kotamadya Medan, Neurona, Vol 22 No. 2
Wibowo S., Gofir A. 2001. Farmakologi dalam Neurologi. Salemba Medika. Jakarta.
Aminoff,  MJ et al.  2005. Lange medical book : Clinical Neurology, Sixth Edition, Mcgraw-
Hill.
Dawn C. Buse, PhD, Marcia F. T. Rupnow, PhD, and Richard B. Lipton, MD. 2009. Assesing
And Managing All Aspect of Migraine. URL :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2676125
Dewanto George, dkk. 2007. Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. EGC. Jakarta.
Harsono. 2005. Buku Ajar Neurologi Klinis. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Harsono. 2007. Kapita Selekta Neurologi Edisi Kedua. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
Mardjono Mahar dan Sidharta Priguna. 2004. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat:Jakarta.
Maria Piane, et al. 2007. Genetics of Migraine and pharmacogenomics: some consideration.
URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2779399
Peter J. Goadsby, M.D., D.Sc.et al. 2002. Migraine - Current Understanding and Treatment.
URL :  http://content.nejm.org/cgi/content/short/346/4/257
Sidharta Priguna. 2004. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Dian Rakyat:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai