Cedera Kepala/
Trauma Kapitis/
Head Injuri
Dr. Mayer Derold Panjaitan, S.Kp., M.Kep
Pendahuluan
Cedera kepala merupakan salah satu penyebab
kematian dan kecacatan utama pada kelompok
usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat
kecelakaan lalu lintas (Mansjoer, 2007).
Diperkirakan 100.000 orang meninggal setiap
tahunnya dan lebih dari 700.000 mengalami cedera
cukup berat yang memerlukan perawatan dirumah
sakit, dua pertiga berusia dibawah 30 tahun dengan
jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah
wanita, lebih dari setengah semua pasien cedera
kepala mempunyai signifikasi terhadap cedera
bagian tubuh lainya. (Smeltzer and Bare, 2012 ).
World Health Organization (WHO), menyatakan
bahwa kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab
kematian ke sepuluh di dunia dengan jumlah 1,21 juta
(2,1%), sedangkan di negara berkembang menjadi
penyebab kematian ketujuh di dunia dengan jumlah
kematian 940.000 (2,4%). Di Amerika Serikat
dipekirakan setiap tahunnya sebanyak 1,7 juta orang
mengalami cedera kepala. Lebih dari 52.000 orang
meninggal dunia, 275.000 orang dirawat di rumah
sakit, dan hampir 80% dirawat dan dirujuk ke
instalansi gawat darurat. Jenis kelamin laki-laki yang
lebih banyak mengalami cedera kepala dibandingkan
dengan jenis kelamin perempuan.(WHO, 2016)
Menurut WHO setiap tahun di Amerika Serikat hampir
1.500.000 kasus cedera kepala. Dari jumlah tersebut
80.000 di antaranya mengalami kecacatan dan 50.000
orang meninggal dunia. Saat ini di Amerika terdapat
sekitar 5.300.000 orang dengan kecacatan akibat
cedera kepala (Moore & Argur, 2016).
Penyebab cedera kepala yang terbanyak adalah
kecelakaan bermotor (50%), jatuh (21%), dan cedera
olahraga (10%). Angka kejadian cedera kepala yang
dirawat di rumah sakit di Indonesia merupakan
penyebab kematian urutan kedua (4,37%) setelah
stroke, dan merupakan urutan kelima (2,18%) pada 10
penyakit terbanyak yang dirawat di rumah sakit di
Indonesia (Depkes RI, 2016).
Defenisi
Cedera kepala atau trauma kepala merupakan kerusakan
otak dan sel-sel mati tidak dapat pulih akibat dari trauma
atau benturan sehingga darah yang mengalir berhenti
walaupun hanya beberapa menit saja, sedangkan
kerusakan neuron tidak dapat mengalami regenerasi
(Smeltzer & Bare, 2013)