Anda di halaman 1dari 43

WEBINAR SERIES COVID-19

Presented by: Fakultas Kedokteran – Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Emergency Management of Status


Epilepticus

dr. Nita Kurniawati, Sp. S


Kamis , 23 Juli 2020

1
Latar belakang
• Status epileptikus è kedaruratan Neurologi
dengan mortalitas dan morbiditas signifikan
• Insidensi = 41/ 100.000 populasi
• Puncak = usia muda (<10 tahun), lansia (> 50
tahun)

Pedoman Tatalaksana Epilepsi . Kelompok Studi PERDOSSI. Ed6. 2019.


Trinka E et al. A definition and classification of Status Epilepticus-Report of ILAE Task force
2 on
Classification f Status Epilepticus . Epilepsia.2015
Pokok Bahasan :

1. Definisi Status Epileptikus


2. Klasifikasi Status Epileptikus
3. Etiologi Status Epileptikus
4. Algoritma tatalaksana Status Epileptikus
5. EBM = tatalaksana Status Epileptikus
6. Prognosis Status Epileptikus

3
1. Definisi Status Epileptikus
Definisi Status Epileptikus

4
Status Epileptikus

Bangkitan epilepsi yang memanjang / berulang

DURASI

5
DURASI
Tipe SE Titi Waktu 1 t1 Titik waktu 2 t2

SE Tonik Klonik 5 menit 30 menit

SE Fokal dengan gangguan 10 menit > 60 menit


kesadaran

SE Lena (absence) 10 -15 menit Tidak diketahui

Titik waktu 1 = waktu saat tatalaksana emergensi SE dimulai,


Titik waktu 2 = waktu saat konsekuensi jangka panjang (kematian, cidera maupun
perubahan pada jaringan ) dapat terjadi

Pedoman Tatalaksana Epilepsi . Kelompok Studi PERDOSSI. Ed6. 2019.


Trinka E et al. A definition and classification of Status Epilepticus-Report of ILAE Task force on
6
Classification f Status Epilepticus . Epilepsia.2015
2. Klasifikasi SE

7
Klasifikasi SE

Berdasarkan ada :
Ada / tidaknya gejala motorik
Derajat gangguan kesadaran

SE + gejala motorik jelas + gangguan kesadaran è SE konvulsivus (SEK)

SE tanpa gejala motorik yang jelas è SE nonkonvulsivus (SENK)

8
9
Video link
• Senonkonvulsivus
• SE konvulsivus
• SE nonkonvulsivus

10
SE Refrakter:
SE yang terus berlangsung setelah mendapatkan terapi inisial dengan OAE Lini
pertama dan lini kedua

SE SUPER REFRAKTER

status epileptikus yang terus berlangsung selama 24 jam atau lebih


walaupun telah mendapatkan obat anestesi atau muncul kembali setelah
pasien lepas dari obat anestesi

11
Pemeriksaan Penunjang

Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. 2012


12
Penyebab / Etiologi SE

Diketahui Tidak diketahui (kriptogenik)

Akut (stroke, intoksikasi)

Remote ( pasca trauma, pasca stroke,


pasca encefalitis)
Progresif ( misal tumor otak)

SE pada sindrome elektroklinis tertentu

Disebabkan karena kelainan struktural, Tidak dapat ditegakkan


gangguan metabolik, inflamasi,infeksi,dll
13
Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. 2012
14
Diagnosis Banding

Gangguan gerak (mioklonus, tremor, khorea, tic, distonia)

Kelainan struktural (posisi deserebrasi/dekortikasi)


SE konvulsivus
Gangguan psikiatrik (pseudoseizure/konversi, psikotik akut)

Gangguan yang berkaitan dengan keadaan pasca iktal


Ensefalopati akut (toksik, hipoglikemia, gagal organ , delirium
berkaitan dengan obat, alkohol)

SE NK
Gangguan psikiatrik (katatonia, psikosis akut)

Gangguan tidur (narkolepsi, katapleksi)

Sinkop ( jantung, vagal refleks, hipovolemia)

15
4. Algoritma tatalaksana Status
Epileptikus

16
TATALAKSANA

Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. 2012


17
Diagnostic workup

Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. 2012


18
Algoritma Tatalaksana SE konvulsivus

19
20
ALGORITMA TATALAKSANA SE NONKONVULSIVUS

21
PILIH SALAH SATU:
Algoritma Diazepam 10 mg iv
SE Lena Lorazepam 4 mg iv

Tipikal
Bangkitan berlanjut

Dapat diulang , atau berikan salah satu :

Asam valproat iv 25-45 mg/kgBB(6mg/kgBB/menit)


Fenobarbital iv 20 mg / kgBB (50 mg/kgBB/ menit) dengan observasi
ketat

22
10 mg Diazepam atau lorazepam 4 mg iv

Algoritma SE Bangkitan berlanjut


Parsial kompleks

Dapat Diulang atau tambahkan salah satu :


Fenitoin iv ( 15-18 mg/kgBB)
Asam valproate iv 25-45 mg/kgBB

Bangkitan berlanjut

Pilih salah satu :


Midazolam (0,2 mg/KgBB bolus, 0,1-0,4 mg/KgBB perjam Iv drip),
Propofol ( 2 mg/Kg bolus, 5-10 mg/KgBB per jam iv drip)
Thiopental ( 2-3 mg/KgBB bolus, 3-5 mg/KgBB per jam iv drip)
Pentobarbital (10-20 mg/KgBB bolus, 1-3 mg/KgBB perjam iv drip)

23
ALGORITMA TATALAKSANA STATUS
EPILEPTIKUS REFRAKTER

24
25
Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. 2012
26
Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. 2012
27
28
Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. 2012
29
30
INDIKASI EEG

Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. 2012


31
Normal

SENK

32
5. EBM = TATALAKSANA STATUS
EPILEPTIKUS

33
34
35
Prognosis Status Epileptikus

36
PROGNOSIS = STESS
Status Epilepticus Severity Score

GAMBARAN KLINIS STESS


KESADARAN Sadar / somnlen/ confused 0
Sopor koma 1
Tipe bangkitan terparah ( bila Parsial sederhana, parsial kompleks, 0
ada beberapa bentuk lena, mioklonik
bangkitan) Konvulsivus umum 1
SENK disertai koma 2

Usia < 65 tahun 0


>= 65 tahun 2
Riwayat bangkitan sebelumnya Iya 0
Tidak / tidak diketahui 1
Total
Interpretasi skor STESS:
Skor 0-2= prognosis baik
Skor 3-6= prognosis jelek 37
Outcome
• Mortalitas SE konvulsivus = 9 % terapi optimal, à
45 % terapi tidak adekuat
• Mortalitas SE NK = 36% ( 30 menit diberikan terapi),
bila > 24 jam SE berlangsung , mortalitas à 85%
• Mortalitas SE refrakter = 23-61%
• Severe neurological/cognitive sequele = 11-16%
• Hari ke 90 setelah mengalami SE è 39%
mengalami gangguan fungsi, 45% good recovery (
glasgow Outcome scale)
• Faktor yang berkaitan dengan outcome yang jelek
è

Guideline for the evaluation and management of Status Epilepticus. 2012 38


Glasgow outcome Scale
Score Clinical meaning Outcome
1 Death Poor
2 Neurodegenerative state; patient unresponsive Poor
and speechless for weeks / months

3 Severe disability ; patient dependent for daily Poor


support

4 Moderate disability; patient independent in daily Poor


life

5 Good Recovery ; resumption of normal life with Favourable


minor neurological and psicho;logical deficits

39
Faktor yang berkaitan dengan
outcome buruk
• Penyakit yang mendasari
• Usia tua
• Gangguan kesadaran
• Durasi bangkitan
• Timbulnya komplikasi medis
• Munculnya SE baru pada saat perawatan

40
KESIMPULAN
1. Morbiditas dan mortalitas SE masih tinggi
2. Penatalaksanaan cepat dan optimal dapat mengurangi angka
morbiditas dan mortalitas
3. Tenaga kesehatan dan keluarga perlu koordinasi dalam hal
mengenali kejadian SE dan tipe SE ( SENK dan SE konvulsivus),
untuk menentukan tatalaksana
4. Prinsip tatalaksana utama pada SE = hentikan bangkitan+
tatalaksana sesuai etiologi
5. Terdapat beberapa faktor penentu outcome yang buruk

41
TERIMAKASIH

42
43

Anda mungkin juga menyukai