Anda di halaman 1dari 1

RENUNGAN HARIAN

TANGGAL 2 AGUSTUS 2023

 Pada waktu itu dalam jemaat Kisah di Antiokhia ada beberapa nabi dan
pengajar, yaitu: Barnabas … dan Saulus.
(Kisah Para Rasul 13:1)
 
 
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan dan
masuk ke dalam terang Kristus. Orang-orang yang dipanggil keluar itu berasal dari
suku bangsa, ras, latar belakang ekonomi, dan status sosial yang berbeda.
Perbedaan ini bukanlah sumber konflik, melainkan modal untuk melayani orang-
orang yang berbeda secara lebih luas lagi. Dalam perbedaan-perbedaan yang ada,
gereja tetap berkarya dan melayani bersama untuk kemuliaan Tuhan.
 
Seperti juga jemaat di Kolose dan Laodikia, jemaat di Antiokhia berasal dari latar
belakang yang sangat beragam. Ini terlihat dari beberapa nabi dan pengajar
mereka, yakni Barnabas, seorang Lewi dari Siprus; Simeon yang dinamakan Niger
asal Afrika; Lukius orang Kirene; Menahem, yang dibesarkan bersama Raja
Herodes; dan Saulus, seorang Yahudi yang dulunya adalah penganiaya jemaat (ay.
1). Pada awalnya, di Antiokhia, orang-orang percaya asal Siprus dan Kirene
memberitakan Injil sehingga sejumlah besar orang menjadi percaya. Injil di
Antiokhia ditanamkan dalam keberagaman sehingga itu pula yang menjadi modal
bagi jemaat Antiokhia untuk siap melakukan pekabaran Injil kepada bangsa-bangsa
lain dalam segala perbedaannya. Ini terlihat dari dua tokoh pekabaran Injil terkenal
yang diutus Tuhan dari Antiokhia, yakni Barnabas dan Saulus (ay. 2). Mereka setia
melayani orang-orang dari berbagai bangsa lain yang berbeda dengan mereka di
berbagi daerah dan tempat.
 
Teens, jemaat Antiokhia telah mewariskan teladan yang baik bagi kita. Injil
ditanamkan dalam keberagaman, gereja pun tumbuh dalam keberagaman.
Pengalaman keberagaman dalam gereja inilah yang membantu kita melayani
orang-orang yang berbeda dengan kita. Kiranya kita sebagai anggota gereja juga
dapat meneruskan warisan berharga itu, untuk hidup dalam keberagaman dan
menjadi saksi-Nya.

Anda mungkin juga menyukai