DINAS KESEHATAN
BORONG - LEHONG
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Manggarai Timur di
Provinsi Nusa Tenggara Timur;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah:
6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
8. Peraturan menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat
Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Timur Nomor 9 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Manggarai Timur 2019-2024;
13. Keputusan Bupati Manggarai Timur Nomor HK/36/Tahun 2023 tentang Perubahan Lampiran
Keputusan Bupati Manggarai Timur Nomor HK/26/Tahun 2020 tentang Penetapan Kategori
Puskesmas berdasarkan Karakteristik Wilayah Kerja dan Kemampuan Penyelenggaraan di
Kabupaten Manggarai Timur.
2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu.
Kabupaten Manggarai Timur terletak di bagian barat Pulau Flores, Provinsi Nusa
Tenggara Timur, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kabupaten Manggarai Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Batas-batas wilayah
administratifnya sebagai berikut:
Sesuai dengan Arah kebijakan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2024 sebagai berikut;
Dan isu strategis yang menjadi prioritas utama untuk ditangani oleh Dinas kesehatan Kabupaten
Manggarai Timur sebagai berikut:
1. Masih tingginya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Gizi Buruk dan Stunting.
Berdasarkan data profil kesehatan tahun 2022, Jumlah kematian ibu sebanyak 21 jiwa, angka
kematian ibu (AKI) sebesar 383,21 penyebab karena perdarahan sebanyak 11 kasus, hipertensi dalam
kehamilan sebanyak 3 kasus, dan penyebab lainnya sebanyak 7 kasus.
Jumlah kematian neonatal sebanyak 51 kasus, (AKN): 9.3. penyebab karena asfiksia sebanyak 15
kasus, BBLR sebanyak 5 kasus, Penyebab lain sebanyak 19 kasus dan Pneumonia sebanyak 1 kasus
Jumlah Kematian Balita sebanyak 3 kasus dengan penyebab lain-lain sebanyak 3 kasus.
Persentase Balita Stunting sebesar 9.63% dengan jumlah balita stunting 3.052 jiwa dari 25.018 balita
yang diukur.
Persentase Balita Gizi Kurang 2.2% dengan jumlah balita gizi kurang 1.000 balita.
Persentase Balita Gizi Buruk 1,28% dengan jumlah Balita gizi buruk 135 balita.
Maka untuk menjawab isu strategis bidang kesehatan tersebut perlu menyiapkan Sumber Daya
Kesehatan yang sesuai standar baik Tenaga, Sarana Prasarana, Obat obatan, Bahan Medis habis
pakai, Alat Kesehatan dan Anggaran yang memadai yang bersumber dari Dana Alokasi Umum
dan Dana Alokasi Khusus(DAK) Fisik dan Non Fisik.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,
kader posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
3 Supervisi layanan dan program KIA dan Gizi dan dalam 29 puskesmas
pengelolaan Posyandu
4 Pendampingan Tim Ahli (SpA & SPOG) ke puskesmas 29 puskesmas
dan FKTP lainnya dalam pelayanan KIA,
kegawatdaruratan, dan sistem rujukan maternal dan
neonatal
5 On the Job training kasus kegawatdaruratan Ibu dan 90 orang
anak bagi dokter, bidan, dan perawat FKTP ke RS
6 Transport Rujukan Pelayanan Ibu Melahirkan 273 Orang (petugas
pusk)
7 Tempat Tunggu Kelahiran (TTK) 19 TTK(bumil, bulin,
Bayi baru lahir)
8 Rapat koordinasi bagi kelompok kerja operasional 50 Orang
posyandu, Puskesmas, Camat, PKK, dan mitra
dalam pengelolaan Posyandu Prima dan Posyandu
dalam transformasi layanan primer
9 55 Orang ( Linsek)
Praktek Lapangan(Kalakarya) MTBS di tingkat
puskesmas
10 Pengumpulan dan Pelaporan Data Terintegrasi dalam 51 Orang (TPG 29
upaya perbaikan gizi masyarakat pusk)
11 Bimbingan Teknis kepada puskesmas terkait surveilans 61 puskesmas
gizi dan intervensi gizi (termasuk konfirmasi pelaporan
hasil surveilans gizi kepada puskesmas, terkait
ketahanan gizi dan bencana)