Program Kerja IKo 2023

YAYASAN PELAYANAN KASIH AGUSTINIAN
RUMAH SAKIT SUMBER SENTOSA

Jl.Raya Kebonsari No. 221, Tumpang, Malang, Jawa Timur 65156
Telp. 0341 – 787233 Fax. 0341 – 786756, Email : rsss.tumpang@rocketmail.com
“Melayani Dalam Kasih ”
PERATURAN DIREKTUR
NOMOR : 057/PERDIR/RSSS/I/2022
TENTANG PROGRAM KERJA INSTALASI KAMAR OPERASI TAHUN

2023
DIREKTUR RUMAH SAKIT

Menimbang : a. Bahwa perlu disusun rencana kerja Instalasi Kamar Operasi
Tahun 2022 sebagai acuan pelaksanaan kerja;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam poin a, ditetapkan Peraturan Direktur.
Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020 Tentang
Akreditasi Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
779/Menkes/SK/VIII/2008 Tentang Standar Pelayanan
Anestesiologi dan Reaminasi di RS
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PROGRAM KERJA
INSTALASI KAMAR OPERASI TAHUN 2022
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Program Kerja Instalasi Kamar Operasi Tahun 2022 sebagai
acuan pelaksanaan kerja Instalasi Kamar Operasi di tahun
2022.
2. Program Kerja Instalasi Kamar Operasi Tahun 2022 sebagai
dasar disusunnya anggaran Instalasi Kamar Operasi tahun
2022
Pasal 2
Penanggung Jawab dan Pemberlakuan
1. Penanggung jawab pelaksanaan Program Kerja Instalasi
Kamar Operasi Tahun 2022 adalah Kepala Instalasi Kamar
Operasi
2. Supervisi pelaksanaan program dilaksanakan oleh Kepala
Bidang Pelayanan Medis
3. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan
1 (satu) tahun dan kemudian akan disusun kembali program
kerja tahun berikutnya dengan mempertimbangkan hasil
program kerja ini.
Ditetapkan di : Tumpang
Pada tanggal : 10 Januari 2023
Direktur RS Sumber Sentosa
dr. Emilda Yuvita, MMRS
LAMPIRAN
Peraturan Direktur Nomor

057/PERDIR/RSSS/I/2022 Tentang
Program Kerja Instalasi Kamar
Operasi Tahun 2022.
PROGRAM KERJA INSTALASI KAMAR OPERASI TAHUN 2023
BAB I PENDAHULUAN
Era globalisasi saat ini menyebabkan arus informasi berjalan begitu cepat sehingga
menumbuhan suatu paradigma baru bagi masyarakat, hal ini di tandai dengan semakin kritis
dan tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanana yang semakin baik, berkualitas dan
memuaskan khususnya dalam bidang kesehatan. Dalam upaya merespon paradigma baru
tersebut RS. Sumber Sentosa berusaha selalu memberikan pelayanan terbaik, terjangkau serta
profesional
Sebagai bagian dari RS. Sumber Sentosa Instalasi Kamar Operasi berkewajiban untuk
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya kepada RS. Sumber
Sentosa . Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan
laporan kinerja secara tertulis dan periodik . Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Instalasi Kamar Operasi dalam tahun anggaran 2023
yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan
dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
BAB II LATAR BELAKANG

Saat ini RS. Sumber Sentosa menghadapi berbagai tantangan untuk dapat
melaksanakan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan. Dua komponen penting yang
menjadi fokus utama pada RS. Sumber Sentosa yaitu mutu/kualitas dan pembiayaan.
Sehubungan dengan bertambah kompleksnya tindakan pembedahan maka Instalasi Kamar
Operasi menyiapkan kelengkapan peralatan dan keperluan tenaga guna memperlancar
pemberian pelayanan kesehatan di RS. Sumber Sentosa, Instalasi Kamar Operasi wajib
menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis dan periodik
BAB III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Kamar Operasi sesuai standar dengna

mengutamakan keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan mutu pelayan dan keselamatan pasien di kamar operasi
b. Menyediakan, meningkatkan, dan mengembangkan sumber daya manusia di kamar
operasi
c. Meningkatkan sarana dan prasarana serta peralatan di kamar operasi
d. Meningkatkan profesionalitas, kemandirian dan integritas staf Instalasi Kamar Operasi
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Pelayanan
a. Pelayanan Bedah
b. Pelayanan Sedasi dan Anestesi
c. Pelayanan Sterilisasi
2. Sumber Daya Manusia
a. Jumlah SDM
SDM Saat Ini Kebutuhan Keterangan
Dokter Bedah 1 1 Cukup
Dokter Anestesi 1 1 Cukup
Dokter Obgyn 1 1 Cukup
Perawat Anestesi 1 ( dari luar) 2 Kurang 1
Perawat Bedah 1 1 Cukup
Instrumen 2 3 Kurang 1
Sirculer 2 2 Cukup
Diperlukan perlukan penambahan SDM : 2 orang
b. Pelatihan Staf
• Pelatihan untuk perawat Anestesi : 1 orang
• Pelatihan untuk perawat Instrumen : 1 orang
• Pelatihan untuk perawat Sterilisasi : 1 orang
3. Fasilitas / Sarana Prasana

No Nama Alat Jumlah
1 Autoclav Steam 1
2 AC 1
3 Hepa Filter (portable) 1

4 Instrumen IKO ( Kleam pean, Kokher, Needle Holder, Gunting @ 2 / jenis
Metzembum, Pinset Anatomi dan Curigis, Adson )
5 Gaun dan Linen OK @ 5/ jenis
6 Pad Slide transfer pasien 1
7 Almari untuk alat alat anestesi 1
8 Pemeliharaan peralatan medis di Instalasi Kamar Operasi Semua alkes
9 Kalibrasi peralatan Medis di Instalsi kamar Operasi Semua alkes
10 Brankar di ruang RR 1
11 Set komputer 1 set
4. Pengukuran Indikator Mutu

a. Indikator Mutu Nasional : Penundaan Operasi Elektif
b. Indikator Mutu Prioritas RS : Penandaan Lokasi Operasi pada Pasien IPD
c. Indikator Mutu Prioritas Unit : Kesesuaian Diagnosa Pra dan Pasca Bedah
5. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

Pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) sesuai ketentuan dan di bahas dalam rapat unit
atau antar unit. Pelaporan insiden dilakukan dengan mengisi formulir insiden keselamatan
pasien dan diberikan kepada Ka Unit terkait paling lambat 2x24 jam . Dan Ka Unit akan
melakukan Grading resiko terhadap insiden yang di laporkan dan melaporkan investigasi
sederhana . kemudian aan di laporkan pada Tim Keselamatan pasien Rumah Sakit .
6. Budaya Keselamatan
Pencatatan , Pelaporan dan Evaluasi kegiatan akan di laporkan secara tersendiri ke Tim
Komite Mutu Melalui
a. Laporan survey budaya keselamatan
b. Laporan hasil penanganan survey budaya keselamatan
7. Manajemen Risiko
Rangking
Jenis Resiko Resiko Dampak Prob Total Mitigasi Resiko
Resiko
1. Resiko Operasional
Keterlambatan Kedatangan DPJP  Mengingatkan Dpjp 1 jam sebelum tindakan operasi
a. Klinis 2 4 8 1
b. Non klinis
 Menjaga Kebersihan ruang Operasi
 Monitoring Instrument 7 hari sekali sesuai batas kesterilan .
- PPI Infeksi Daerah Operasi 3 2 6 2
 Dilakukan pembersihan berkala dengan bongkar besar tiap 1
bulan sekali
 Memberikan pelabelan setiap alat medis di instalasi kamar
- Keamanan Kehilangan peralatan Medis 2 2 4 4 operasi
 Pemantauan inventaris alkes di instalasi kamar operasi
 Memiliki almari tersendiri khusus B3
 Memiliki daftar inventarisasi B3yang di simpan
- B3 Terpapar bahan B3 1 1 1 12
 Adanya Rambu dan Simbol B3 untuk menunjukkan klassifikasi
B3
 Pemasangan plat diatermi pada pasien untuk mencegah terjadi
Resiko Kesalahan dalam pemakaian luka bakar
- Kebakaran 3 2 6 3
mesin diatermi  Couter jangan di letakkan di area yang ada genangan
air/basah .
- Bencana Kesalahan Tindakan Operasi 1 1 1 11 Melalukan Time Out Sebelum Tindakan Operasi
 Keterlibatan ATEM / teknisi saat operasi berlangsung
Mesin diatermi dan Suction macet  Pengecekan di lakukan sebelum operasi
- Peralatan Medis 2 1 2 10
saat operasi  Pengajuan Kalibrasi terhadap alat
 Pemantauan alat/mesin tiap bulan
Listrik PLN tidak Stabil mempengaruhi
 Penyedian Genzet , pemantauan di lakukan 1 mgg sekali
- Sistem Utilitas kinerja lampu dan mengganggu 2 1 2 9
 Penyedian bohlam Lampu cadangan bila sewakktu waktu mati
tindakan operasi
Kesalahan input tindakan dan bahan
2. Resiko Keuangan 2 2 4 5 Pengecekan kembali billing pasien sebelum pasien ke kasir .
habis pakai
Pasien memberikan review buruk di
3. Resiko Reputasi 2 2 4 6 Memantau melalu Humas dan memberikan respon keluhan
sosial media dan Goegle Review
Pasien dan keluarga pasien tidak Memberikan pelatihan dan dikalt internal kepada staff tentang
1. Resiko Strategis puas dengan pelayan di kamar 2 2 4 7 pelayanan kepuasan pasien
operasi
Tuntutan hukum karena SIP dokter/ Personalia mengingatkan kembali kepada staff yang SIP/SIPP
2. Resiko Kepatuhan Hukum 2 2 4 8
perawat habis masa berlaku . akanberakhir masa berlakunya
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Pelayanan Bedah, Sedasi dan Anestesi, dan Sterilisasi
• Buka pelayanan Instalasi Kamar Operasi 24 jam

• Tim Bedah dan anestesi siap 24 jam
• Pelayanan Sterilisasi
2 Sumber Daya Manusia

a. Program pelatihan Anestesi untuk staf kamar operasi
 Pelaksana kegiatan : staf yang ditunjuk
 Waktu pelaksanaan : sesuai kebutuhan
 Cara pelaksanaan : Koordinator kamar operasi menganalisa masa berlaku

SIP, SIK staf, pelatihan anesthesi perawat kamar
operasi. Koordinator kamar operasi melakukan
pengajuan permohonan pengikutsertaan pelatihan
keperawatan kepada direktur dengan disertai
rekomendasi dari dokter anesthesi dan di tandatangan
Kepala kamar operasi dan Kepala Bidang Pelayanan
Medis.
b. Program pelatihan Instrumen
• Pelaksana kegiatan : staf yang ditunjuk

• Waktu pelaksanaan : sesuai kebutuhan
• Cara pelaksanaan : Koordinator kamar operasi melakukan pengajuan
permohonan pengikutsertaan pelatihan instrumentator kepada direktur dengan
disertai tandatangan Kepala kamar operasi dan Kepala Bidang Pelayanan Medis
c. Program pelatihan sterilisasi
• Pelaksana kegiatan : staf yang ditunjuk

• Cara pelaksanaan : Koordinator kamar operasi melakukan pengajuan
permohonan pengikutsertaan pelatihan instrumentator kepada direktur dengan
disertai tandatangan Kepala kamar operasi dan Kepala Bidang Pelayanan Medis
3 Fasilitas dan Sarana Prasarana

a. Pengadaan prasarana dan peralatan
 Melakukan analisa kebutuhan pengadaan alat
 Pelaksana kegiatan : Koordinator kamar operasi

 Waktu pelaksanaan : setiap tahun
 Cara pelaksanaan : melakukan analisa berdasar data
tentang kebutuhan alat (alat rusak, sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman).
 Mengajukan surat permohonan alat
 Pelaksana kegiatan : Koordinator kamar operasi
 Waktu pelaksanaan : sesuai kebutuhan
 Cara pelaksanaan : Koordinator kamar operasi mengajukan surat
permohonan pengadaan alat yang disertai analisis kebutuhan alat, yang di
tandatangani Kepala kamar operasi dan Kepala Bidang Pelayanan Medis.
 Penerimaan alat/uji fungsi alat baru
 Pelaksana kegiatan : Koordinator kamar operasi dan koordinator Alkes
 Waktu pelaksanaan : saat ada alat baru
 Cara pelaksanaan : pemasok alat memberikan fasilitas uji fungsi alat dan
pelatihan dalam penggunaan alat, trouble shooting dan perbaikan
sederhana. Alat harus layak pakai dan berfungsi baik sebelum digunakan.
b. Pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan
• Pelaksana kegiatan : Koordinator Alkes

• Waktu pelaksanaan : setiap tahun atau jika ada alkes yang rusak
• Cara pelaksanaan : Koordinator Alkes melaporkan kondisi alkes yang
rusak/waktu untuk kalibrasi alat kepada Koordinator kamar operasi. Koordinator
kamar operasi membuat surat permohonan kalibrasi/perbaikan alkes kepada
Direktur RS dengan disertai tanda tangan dari Kepala kamar operasi dan Kepala
Bidang Pelayanan Medis. Koodinator alkes menyusun jadwal kalibrasi
masingmasing alkes yang ada di kamar operasi
4 Pelaporan Indikator Mutu

• Pelaksana kegiatan : semua staf kamar operasi
• Cara pelaksanaan : Koordinator kamar operasi berkoordinasi dengan Tim Mutu RS
terkait pengadaan pelatihan mutu internal bagi perawat kamar operasi yang belum
pernah mengikuti pelatihan mutu RS
5 Budaya keselamatan
Membuat laporan budaya keselamatan pasien bila terjadi insiden dan di laporkan ke Tim
Komite Mutu Rumah Sakit .
Pelaksana kegiatan : semua staf kamar operasi
Waktu pelaksanaan : sesuai kebutuhan
Cara pelaksanaan : Koordinator kamar operasi berkoordinasi dengan Tim Keselamatan
pasien terkait pengadaan pelatihan pelaporan insiden keselamatan pasien dan analisa
insiden keselamatan pasien bagi perawat kamar operasi yang belum pernah mengikuti
pelatihan pelaporan dan analisa insiden keselamatan pasien.
6 Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

Kepala Instalasi Kamar Operasi dan Kepala Perawat OK melakukan monitoring dan
evaluasi kejadian insiden keselamatan pasien dan melaporkan adanya insiden ke Komite
Mutu Sub Komite Keselamatan Pasien.
7 Manajemen Risiko
Kepala Instalasi Kamar Operasi dan Kepala Perawat OK melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan upaya mitigasi risiko di Instalasi Kamar Operasi.
BAB VI SASARAN
1. Program pengendalian mutu pelayanan kamar operasi
Jenis Program Sasaran yang Hendak Dicapai
a) Pencatatan dan pelaporan bahan  Semua pencatatan terdokumentasi dengan

atau alat habis pakai baik
b) Pencatatan sensus harian  Pencatatan sensus harian dilakukan tiap
hari.
c) Pencatatan daftar inventaris  Sebelum bulan Juni dapat terdata seluruh
peralatan di kamar operasi inventaris kamar operasi
d) Pengumpulan data indikator mutu di  Indikator mutu unit dapat tercapai sesuai
kamar operasi standar yang ditetapkan
2. Program pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit

a) Melakukan analisa kebutuhan  Minimal 1 kali per tahun

pengadaan alat
b) Penerimaan alat/uji fungsi alat baru  Setiap alat baru harus ada uji coba dahulu.
c) Pelaporan perbaikan alkes yang rusak  Setiap alkes yang rusak segera dilaporkan
/butuh kalibrasi maksimal 2x24 jam.
d) Menyusun jadwal kalibrasi alkes  Minimal setahun sekali menyusun jadwal
kalibrasi
3. Program pengembangan sumber daya manusia

a) Pelatihan anestesi untuk staf kamar  Minimal satu staf kamar operasi
operasi
b) Pelatihan Instrumentator  Semua perawat kamar opersi minimal ikut
pelatihan instrumentator
c) Pelatihan Sterilisasi  Minimal satu staf kamar operasi

d) Pelatihan mutu pelayanan rumah sakit  Semua staf kamar operasi ikut pelatihan internal
mutu RS
e) Pelatihan tentang pelaporan dan  Semua staf kamar operasi ikut pelatihan
analisa insiden keselamatan pasien internal analisa insiden
keselamatan pasien.
f) Penambahan jumlah staf kamar  Penambahan 2 staf kamar operasi
operasi
g) Program Orientasi Bagi Karyawan  Semua karyawan baru mendapat orientasi
Baru tentang unit.
4. Program keselamatan dan kesehatan kerja ruang kamar operasi

a) Pelatihan diklat enam sasaran  Semua staf kamar operasi pernah ikut pelatihan
keselamatan pasien internal SKP
b) Peningkatan hand hygiene dan APD  Dilakukan audit kepatuhan hand hygiene dan
APD tiap bulan,
berkoordinasi dengan Tim PPI
c) Program kebersihan lingkungan kerja  Setiap sabtu dilakukan bersih-bersih
lingkungan kerja kamar opearsi
d) Vaksinasi hepatitis B bagi seluruh staf  Semua staf kamar operasi yang belum
Kamar Operasi pernah vaksin atau titer antibodi
negatif dilakukan vaksinasi.
e) General checkup secara berkala  Minimal 1 tahun sekali dilakukan General
checkup
f) Pencatatan KNC, KTD, KPCS dan  Setiap staf kamar operasi dapat membuat
sentinel di rumah sakit laporan IKP dan kepala unit dapat melakukan
investigasi sederhana atas kasus IKP yang
terjadi di unitnya.
BAB VII JADWAL KEGIATAN

7.1 Program pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan Kamar Operasi
7.3 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
No Kegiatan Bulan Ke Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Program pelatihan Anesthesi Sesuai kebutuhan
2 Program pelatihan Sesuai kebutuhan

Instrumentator
3 Program pelatihan Sterilisasi Sesuai kebutuhan
4 Pelatihan mutu pelayanan rumah Sesuai kebutuhan

sakit
5 Pelatihan tentang pelaporan Sesuai kebutuhan

dan analisa insiden
keselamatan pasien
6 Penambahan jumlah staf kamar Sesuai kebutuhan

operasi
7 Program orientasi bagi karyawan Jika ada karyawan baru

baru
7.4 Program keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit

No. Kegiatan Bulan Ke- Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pelatihan diklat internal tentang Koordinasi dengan Tim Komite Mutu

enam sasaran keselamatan pasien
2. Pelatihan hand hygiene Koordinasi dengan Tim PPI

3. Pelatihan APD Koordinasi dengan Tim PPI
4 Kerja bakti membersihkan ruang Setiap sabtu dan
kamar operasi tidak ada pasien
di kamar operasi
Sewaktu
5. Vaksinasi hepatitis B bagi

seluruh staf kamar operasi
Koordinasi dengan Tim K3RS
6 General checkup secara berkala Koordinasi dengan Tim K3RS

7 Pencatatan KNC, KTD, KPC dan
sentinel di rumah sakit
Jika ada Insiden
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1) Evaluasi
Jadwal kegiatan tersebut akan dievaluasi setiap 1 bulan sekali, sehingga bila dari evaluasi
diketahui ada pergeseran/penyimpangan jadwal dapat segera diperbaiki sehingga tidak
mengganggu program secara keseluruhan. Evaluasi jadwal kegiatan tersebut dilakukan oleh
Koordinator kamar operasi
2) Pelaporan
Laporan evaluasi jadwal kegiatan dibuat setiap 3 bulan sekali, dibuat dalam bentuk laporan
atau dengan cara memberikan laporan evaluasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan
bulanan dan ditujukan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap, Kepala Bidang Pelayanan
Medis, dan Direktur RS setiap 3 bulan sekali dalam Rapat Koordinasi Pelayanan RS.
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

1) PENCATATAN
Pencatatan kegiatan di dalam program dilakukan dengan cara pencatatan harian.
2) PELAPORAN
Laporan program dibuat dengan memasukkan unsur-unsur pemenuhan kualifikasi SDM,

pemeliharaan alat, kalibrasi alat diserahkan kepada kepala instalasi.
3) EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan program kerja secara keseluruhan dilakukan terhadap peningkatan
kualitas pelayanan kamar operasi. Evaluasi pelaksanaan program kerja dilaksanakan setiap
1 tahun sekali.
Ditetapkan di : Tumpang
Pada tanggal : 10Januari 2023
Direktur RS Sumber Sentosa
dr. Emilda Yuvita, MMRS

Program Kerja IKo 2023

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Program Kerja IKo 2023

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

YAYASAN PELAYANAN KASIH AGUSTINIAN

RUMAH SAKIT SUMBER SENTOSA

TENTANG PROGRAM KERJA INSTALASI KAMAR OPERASI TAHUN

DIREKTUR RUMAH SAKIT

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

dr. Emilda Yuvita, MMRS

Peraturan Direktur Nomor

PROGRAM KERJA INSTALASI KAMAR OPERASI TAHUN 2023

BAB II LATAR BELAKANG

BAB III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Kamar Operasi sesuai standar dengna

BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Dokter Bedah 1 1 Cukup

Dokter Anestesi 1 1 Cukup

Dokter Obgyn 1 1 Cukup

Perawat Anestesi 1 ( dari luar) 2 Kurang 1

Perawat Bedah 1 1 Cukup

Diperlukan perlukan penambahan SDM : 2 orang

3. Fasilitas / Sarana Prasana

3 Hepa Filter (portable) 1

4. Pengukuran Indikator Mutu

5. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

• Buka pelayanan Instalasi Kamar Operasi 24 jam

2 Sumber Daya Manusia

 Cara pelaksanaan : Koordinator kamar operasi menganalisa masa berlaku

• Pelaksana kegiatan : staf yang ditunjuk

• Pelaksana kegiatan : staf yang ditunjuk

3 Fasilitas dan Sarana Prasarana

 Pelaksana kegiatan : Koordinator kamar operasi

• Pelaksana kegiatan : Koordinator Alkes

4 Pelaporan Indikator Mutu

6 Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

a) Pencatatan dan pelaporan bahan  Semua pencatatan terdokumentasi dengan

2. Program pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit

a) Melakukan analisa kebutuhan  Minimal 1 kali per tahun

3. Program pengembangan sumber daya manusia

c) Pelatihan Sterilisasi  Minimal satu staf kamar operasi

4. Program keselamatan dan kesehatan kerja ruang kamar operasi

BAB VII JADWAL KEGIATAN

7.3 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia

No Kegiatan Bulan Ke Keterangan

2 Program pelatihan Sesuai kebutuhan

4 Pelatihan mutu pelayanan rumah Sesuai kebutuhan

5 Pelatihan tentang pelaporan Sesuai kebutuhan

6 Penambahan jumlah staf kamar Sesuai kebutuhan

7 Program orientasi bagi karyawan Jika ada karyawan baru

7.4 Program keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit

1. Pelatihan diklat internal tentang Koordinasi dengan Tim Komite Mutu

2. Pelatihan hand hygiene Koordinasi dengan Tim PPI

5. Vaksinasi hepatitis B bagi

6 General checkup secara berkala Koordinasi dengan Tim K3RS

BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

Laporan program dibuat dengan memasukkan unsur-unsur pemenuhan kualifikasi SDM,

dr. Emilda Yuvita, MMRS

Anda mungkin juga menyukai