Anda di halaman 1dari 68

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
RSUD ABUYA KANGEAN
Jl. Raya Pantai Celgung Desa Sambakati Kecamatan Arjasa
e-mail : rsudabuya@gmail.com

SUMENEP
Kode pos 69491

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


ABUYA KANGEAN
Nomor : 800/ /435.102.134/2023

TENTANG
PENETAPAN STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ABUYA KANGEAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABUYA KANGEAN

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka untuk memberikan kepastian dan


sebagai tolok ukur penyelenggaraan pelayanan di rumah
sakit sebagai penyelenggara pelayanan publik perlu
disusun
Standar Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Abuya
Kangean;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a, perlu ditetapkan Keputusan Direktur tentang
Standar Pelayanan RSUD Abuya Kangean.
Mengingat : 1. Undang – Undang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038)
4. Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Pedoman Standar Pelayanan;
6. Peraturan Bupati Sumenep Nomor 05 tahun 2022 tentang
Pembentukan, Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Abuya
Kangean;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


ABUYA KANGEAN TENTANG PENETAPAN STANDAR
PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABUYA
KANGEAN.
KESATU : Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam
Keputuasan Direktur adalah sebagai berikut dan terlampir
dalam Lampiran Keputusan ini:
1. Standar Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
2. Standar Pelayanan Instalasi Rawat Inap
3. Standar Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Standar Pelayanan VK Bersalin dan Perinatologi
5. Standar Pelayanan Intesive Care Unit (ICU)
6. Standar Pelayanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
7. Standar Pelayanan Instalasi Bedah Sentral
8. Standar Pelayanan Instalasi Farmasi
9. Standar Pelayanan Instalasi Gizi
10. Standar Pelayanan Laboratorium
11. Standar Pelayanan Instalasi Radiologi
12. Standar Pelayanan Instalasi Rekam Medis
13. Standar Pelayanan Instalasi Pemularasan Jenazah

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan


akan ditinjau kembali apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di : Sumenep
Pada Tanggal : 01 Februari 2023
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ABUYA KANGEAN

dr. MOHAMMAD IMAM WAHYUDI, Sp.PD


Penata Tingkat I
NIP. 198202122009011008
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ABUYA KANGEAN
NOMOR : 800/ /435.102.134/2023
TANGGAL : 01 Februari 2023
TENTANG PENETAPAN STANDAR
PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH ABUYA KANGEAN

I. GAMBARAN UMUM
Sesuai dengan UU nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
dinyatakan bahwa Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Penyelenggaran
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh
tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
membuat semakin kompleksnya permasalahan. Rumah Sakit sebagai
salah satu instansi pelayan publik masih dihadapkan pada kondisi
yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal
tersebut bisa disebabkan oleh ketidak siapan untuk menanggapi
terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas serta dampak
berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Sementara itu,
tatanan baru masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapan dan
tantangan global yang dipicu oleh kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan
perdagangan.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan publik maka sebagai
jawabanya adalah untuk dapat memberikan pelayanan kepada
msyarakat dengan mutu atau kualitas yang baik, sehinga
keselamatan pasien khususnya atau masyarakat umumnya dapat
terjamin. Salah satu komponen dari mutu adalah adanya standar
yang harus dilaksanakan oleh individu dan atau bersama-sama oleh
penyelenggaranya. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2014
maka standar pelayanan yang disusun dengan mengikut sertakan
masyarakat dan pihak-pihak terkait dengan tujuan untuk
menyelaraskan kemampuan penyelenggara pelayanan dengan
kebutuhan dan kondisi lingkungan guna mengefektifkan
penyelenggaraan pelayanan yang berkualitas.
Rumah Sakit Umum Daerah Abuya Kangean adalah salah satu
Rumah Sakit Umum Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sumenep yang merupakan unsur penunjang penyelenggaraan
pemerintah daerah di bidang Pelayanan Kesehatan. Sebagai salah
salah satu rumah sakit yang oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Sumenep dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan jasa layanan kesehatan pada masyarakat yang
tidak hanya mengutamakan keuntungan semata . Dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

II. SUMBER DAYA MANUSIA


Faktor sumber daya manusia sebagai motivator dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit, tidak
lepas dari pertimbangan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia itu sendiri. Klasifikasi dan jumlah tenaga di RSUD Abuya
Kangean tahun 2023 dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1
Data Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan dan Jenis Kelamin
RSUD Abuya Kangean

KEADAAN
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
Laki-laki Perempuan
TENAGA KESEHATAN
1. TENAGA MEDIS
1.1 Dokter Umum 2 1
1.2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 -
1.3 Dokter Gigi - 1
2. TENAGA KEPERAWATAN
2.1 S1 Keperawatan 2 1
2.2 S1 Profesi Ners 1 1
2.3 D3 Keperawatan 29 22
2.4 D3 Perawat Gigi - 1
2.5 D3 Kebidanan - 6
3. TENAGA KESEHATAN LAIN
3.1 S1 Farmasi / Apoteker - 2
3.2 Asisten Apoteker - 2
3.3 D3 Sanitarian - 1
3.4 D4 ATML - 3
3.5 S1 Gizi - 1
3.6 D3 Gizi - 2
3.7 D3 Teknik Radiologi 1 -
3.8 D3 Perekam Medis 1 3
3.9 S1 Administrasi Rumah Sakit - 1
3.10 S1 Akuntansi - 1
3.11 S1 Tekhnik Mesin 1 -
3.12 SMU / Sederajat 6 2
III. DASAR HUKUM
Berdasarkan Dasar Hukum terkait dengan operasional RSUD
Abuya Kangean adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009,
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor153, Tambahan Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang -
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679),
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
11. Peraturan Bupati Sumenep Nomor 05 tahun 2022 tentang
Pembentukan, Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Abuya Kangean;
Secara tehnis unit pelayanan di RSUD Abuya Kangean
berpedoman pada kebijakan yang telah dikeluarkan dari instansi
vertical di jajaran pemerintah daerah, secara tehnis terkait dengan
kementerian kesehatan serta untuk menjamin mutu pelayanan
berpedoman pada standar Akreditasi Rumah Sakit yang dilakukan
oleh badan independen yaitu Komite Akreditasi Rumah Sakit di
Indoensia.
IV. FASILITAS
a. Peralatan Kesehatan
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, saat ini
di RSUD Abuya Kangean telah dilengkapi dengan beberapa alat-
alat kesehatan medis yang berada di Instalasi Bedah Sentral, IGD,
IRJA, IRNA dan VK Bersalin. Alat-alat kesehatan penunjang yang
berada di Instalasi Radiologi, Laboratorium, dsb.

b. Jenis Layanan di RSUD Abuya Kangean


Layanan kesehatan yang saat ini disediakan oleh RSUD
Abuya Kangean berupa fasilitas pelayanan medis dan non medis
baik untuk Instalasi Rawat Jalan maupun Instalasi Rawat Inap
serta sarana dan prasarana tempat tidur yang dimiliki oleh RSUD
Abuya Kangean.
1. Pelayanan Medis
a. Instalasi Rawat Jalan
1) Poli Spesialis Penyakit Dalam
2) Poli Umum
3) Poli KIA
4) Konsultasi Gizi
b. Intalasi Rawat Inap
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi High Care Unit ( HCU )
e. Instalasi VK Bersalin
f. Instalasi Bedah Sentral
2. Pelayanan Penunjang Lainnya
a. Instalasi Laboratorium
b. Instalasi Farmasi
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Rekam Medis
e. Instalasi Central Sterilization Supply Departement (CSSD) &
Laundry
f. Instalasi Pemulasaraan Jenazah

V. SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)


Sesuai dengan norma tata kelola organisasi yang baik maka
faktor control merupakan salah satu upaya untuk mengupayakan
segala aktifitas dalam rangka mencapai tujuan agar selalu pada pola
(on the track) dalam kerangka memperjuankan vis dan misi yang telah
ditetapkan. Sehingga unit control diperlukan untuk mendapatkan
gambaran perjalanan aktifitas program dan kegiatan RSUD Abuya
Kangean. RSUD Abuya Kangean telah membentuk unit SPI dan SPI
yang ada saat ini dibentuk berdasarkan SK Direktur Nomor :
800/089/435.102.134/2022 .
VI. JAMINAN PELAYANAN
Jaminan pelayanan yang dimaksudkan adalah jaminan
terhadap kualitas pelayanan dan perlakuan standar pelayanan yang
sama kepada semua pengguna jasa pelayanan RSUD Abuya Kangean.
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang
kompleks, padat pakar, padat modal, dan padat teknologi.
Kompleksitas ini muncul Karena pelayanan di rumah sakit
menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan
penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin
pelayanan. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang
demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat
penunjang sumber daya manusia yang profesional baik di bidang
teknis medis maupun administrasi kesehatan.
RSUD Abuya Kangean termasuk dalam katagori tipe D
Pratama

VII. JAMINAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYANAN


Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan di RSUD
Abuya Kangean dimaksudkan adalah yang sudah lazim dikenal
dengan “Patient Safety ”. Sesuai dengan pedoman akreditasi rumah
sakit versi terbaru yang sudah dijalankan di RSUD Abuya Kangean,
maka Patient Safety adalah merupakan upaya prioritas yang harus
dilakukan oleh rumah sakit, sehingga pasien dan juga petugas RSUD
Abuya Kangean akan selalu dalam keadaan safe .
Sasaran keselamatan pasien meliputi: Ketepatan identifikasi
pasien, Peningkatan komunikasi yang efektif, Peningkatan keamanan
obat yang perlu diwaspadai, Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi, Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan, dan Pengurangan risiko pasien jatuh.

VIII. EVALUASI KINERJA PELAKSANA


Pelaksanaan evaluasi kinerja dilakukan secara berkala dalam
satuan waktu, salah satu komponennya adalah penilaian kinerja
terhadap setiap pegawai. Sehingga sebagai implementasinya dari
kebijakan tersebut maka Pelaksanaan evaluasi kinerja di RSUD
Abuya Kangean dilakukan setiap bulan.
IX. STANDAR PELAYANAN
1. Standar pelayanan instalasi rawat jalan
NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 tahun 2000 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan.
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 169
Tahun 2010 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438
tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
2 Persyaratan Kedokteran.
1. Pasien umum
a. Identitas diri (KTP/KK/SIM/Paspor)
b. Kartu Identitas Berobat (KIB) untuk
pasien lama
2. Pasien JKN-KIS
a. Pasien baru
- Kartu BPJS/KIS
- KTP
- KK
- Surat rujukan / Surat Kontrol
- SEP ( Surat Eligibilitas Peserta) /
KSP
b. Pasien lama
- Kartu BPJS/KIS
- KIB/KTP
- Surat Kontrol
- KK (PBI)
3. Untuk pasien dengan kasus trauma perlu
dilengkapi :
a. Foto kopi Surat Kronologi bermaterai
b. Foto kopi Laporan Polisi (kasus
kecelakaan lalu lintas)

3 Prosedur 1. Pasien datang sendiri (pasien umum)


- Pasien baru : mendaftar ke Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
dengan menyebutkan poli yang dituju
- Pasien lama : mendaftar ke Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
dengan menyebutkan poli yang dituju
dan menyerahkan KIB
- Pasien mendapatkan nomor antrian Poli
tersebut
- Pasien membayar ke kasir rawat jalan
- Pasien menunggu di ruang tunggu Poli
yang dituju
- Pasien mendapat pelayanan asuhan
medis dan keperawatan di Poli yang
dituju
- Jika pasien mendapatkan resep, pasien
menyerahkan resep ke instalasi farmasi
- Instalasi Farmasi memberikan kwitansi
obat untuk dibayarkan ke kasir rawat
jalan
- Setelah mendapatkan obat, pasien boleh
pulang
- Jika pasien harus dirujuk, maka
diberikan surat rujukan
- Jika pasien harus opname :
- Petugas di Poli memberikan surat
perintah rawat inap (SPRI) kepada
pasien/keluarga untuk rawat inap di
Rumah sakit
- Pasien/keluarga mendaftar di Tempat
Pendaftaran Pasien 24 jam di antar
oleh petugas rawat jalan menuju UGD
dengan menyertakan SPRI
- Petugas portir mengantar pasien ke
ruangan yang dituju.
- Dalam kondisi medis tertentu, pasien
harus diantar oleh perawat ke UGD
2. Pasien BPJS Rujukan dari FKTP
a. Ketentuan berlaku seperti diatas (point
a sampai k) kecuali point d dan h
b. Saat di Tempat Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan, pasien
harus menunjukkan Kartu BPJS/KIS
asli
3. Pasien Setelah Opname/ Pasien Kontrol
a. Ketentuan berlaku seperti diatas (point
a sampai k) kecuali point d dan h
( untuk pasien BPJS)
b. Pasien membawa foto copy surat
perintah kontrol/ringkasan pulang
dari rawat inap
c. Surat perintah kontrol hanya berlaku 1
kali kunjungan, setelah itu dirujuk
balik ke FKTP (pasien BPJS)
4. Pasien BPJS dengan penyakit kronis
a. Ketentuan berlaku seperti diatas (point
3)
b. Saat di Tempat Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan pasien menunjukkan
juga Surat Keterangan Masih Dalam
Perawatan (SKMDP) Pada kunjungan
ke-2 dan ke - 3 yang berlaku untuk 3
bulan ke depan, kecuali untuk
penyakit kronis tertentu (sesuai
lampiran tentang penyakit kronis)
c. Saat kontrol di bulan ke-3, pasien
akan mendapatkan surat rujuk balik
(SRB) yang diserahkan pasien ke FKTP
atau dokter keluarga
4 Waktu Pelayanan + 120 Menit, Mulai diterbitkan Surat Egibilitas
Peserta sampai dengan dilakukan
pemeriksaan oleh dokter
5 Biaya  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di
RSUD Abuya Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut
biaya sesuai dengan hak kelasnya
6 Produk Pelayanan Pasien Rawat Jalan
7 Pengelolaan 1.Pengaduan langsung kepada petugas
Penagduan 2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com

8 Sarana Gedung, sumber listrik, sumber air, peralatan


Prasarana/Fasilitas medis dan non medis.
9 Kompetensi Pelaksana 1. Dokter/Dokter Spesialis,
2. Perawat/bidan

10 Pengawasan internal Pengawasan oleh Kepala Instalasi Rawat Jalan


11 Jumlah Pelaksana Kepala Instalasi : 1 orang
Dokter Spesialis : 4 orang
Dokter Umum/gigi : 1/1 orang
Perawat/bidan/Perawat gigi : 10/2/2 orang

12 Jaminan Pelayanan Pelayanan sesuai SPO


13 Jaminan Keamanan 1.Keamanan dan keselamatan terhadap pasien
dan Keselamatan a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications)
e. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
tepat pasien operasi
f. Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
g. Pengurangan risiko pasien jatuh
2.Keamanan dan keselamatanan terhadap
petugas
a. Petugas kesehatan yang merawat pasien
menular harus mendapatkan pelatihan
mengenai cara penularan dan
penyebaran penyakit, tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi
yang sesuai dengan protokol jika
terpajan.
b. Petugas yang tidak terlibat langsung
dengan pasien harus diberikan
penjelasan umum mengenai penyakit
tersebut.
c. Petugas kesehatan yang kontak dengan
pasien penyakit menular melalui udara
harus menjaga fungsi saluran
pernapasan (tidak merokok, tidak minum
dingin) dengan baik dan menjaga
kebersihan tangan.
14 Evaluasi 1. Indikator Mutu unit per bulan
2.Kinerja Pelayanan per semester
3.Standar Pelayanan Minimal (SPM) per
semester
4.Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) per
bulan
2. Standar Pelayanan Rawat Inap
NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Bidan.
2 Persyaratan 1. Pasien umum
a. Identitas diri (KTP/KK/SIM/Paspor)
b. Kartu Identitas Berobat (KIB) untuk
pasien lama
2. Pasien JKN-KIS
a. Kartu BPJS/KIS
b. KTP
c. KK
d. SEP / KSP
e. KIB untuk pasien lama
f. Akta / Surat Keterangan kelahiran
untuk bayi / anak yang belum punya
KTP
3. Pasien pindahan ICU
a. Foto Copy Surat Perintah Rawat Inap
b. Mengecek Ulang Adminstrasi
c. Mengecek Kelengkapan RM

3 Prosedur 1. Pasien Gawat Darurat masuk melalui IGD


2. Petugas mengantar pasien ke ruangan
yang dituju
3. Petugas pengantar dan petugas ruangan
melakukan serah terima pasien dengan
mengisi lembar checklist yang sudah diisi
dan ditandatangani.
4. Petugas ruangan melakukan orientasi
ruangan dan edukasi prosedur rawat
inap kepada pasien/keluarga pasien
Pasien di berikan layanan asuhan medis
dan keperawatan selama di rawat
5. Pasien keluar dari ruang rawat inap:
a. Pasien pulang / APS
 Melengkapi administrasi dan obat
pulang
 Edukasi prosedur pulang, perawatan
dirumah, prosedur kontrol
b. Pasien Rujuk
 Melengkapi admininistrasi rujukan
dan transportasi,
 Petugas yang merujuk melalui Sisrute
dan memastikan pasien diterima di
rumah sakit tujuan
c. Pasien Meninggal
 Melengkapi adminstrasi
 Petugas ruangan menghubungi
petugas jenazah dan mobil jenazah.
4 Waktu Pelayanan Waktu monitoring dan asuhan pelayanan 24
jam
5 Biaya / Tarif  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di
RSUD Abuya Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut
biaya sesuai dengan hak kelasnya
6 Produk Pelayanan Pasien Rawat Inap
7 Pengelolaan 1. Pengaduan langsung kepada petugas
Penagduan 2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com

8 Sarana Gedung, sumber listrik, sumber air, peralatan


Prasarana/F asilitas medis, non medis dan lain-lain.
9 Kompetensi Pelaksana 1.Dokter spesialis sebagai dokter penanggung
Jawab pasien
2.Dokter umum sebagai dokter penanggung
Jawab ruangan
3. Dokter umum sebagai dokter asisten dokter
spesialis & case manajer
4. Perawat dengan pendidikan minimal
D3 perawatan
5. Administrasi ruangan menimal pendidikan
D3 dengan kemampuan
mengoperasionalkan komputer
6. Petugas Kesehatan lain yang mendukung
pelayanan rawat inap :
a. Ahli gizi dengan pendidikan minimal
D3 Gizi
b. Farmasis dengan pendidikan minimal
D3 Farmaisis
c. Fisioterapist dengan pendidikan
minimal D3 Fisioterapi
d. Radiografer dengan pendidikan
minimal D3 Radiologi
e. Analis kesehatan dengan pendidikan
minimal D3 analis kesehatan
10 Pengawasan internal Pengawasan oleh Kepala Instalasi Rawat Inap
11 Jumlah Pelaksana Kepala Instalasi : 1 orang
Perawat Pelaksana : 13 orang
Administrasi : 1 0rang

12 Jaminan Pelayanan Pelayanan sesuai SPO


13 Jaminan Keamanan 1. Keamanan dan keselamatan terhadap pasien
dan Keselamatan a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications)
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
tepat pasien operasi
e. Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh
2. Keamanan dan keselamatanan terhadap
petugas
a. Setiap petugas medis maupun non
Medis menjalankan prinsip pencegahan
infeksi.
b. Menggunakan alat pelindung (sarung
tangan, kacamata, sepatu boot/alas kaki
tertutup, celemek, masker dll)
c. Melakukan perasat yang aman bagi
petugas maupun pasien, sesuai prosedur
yang ada, mis: memasang kateter,
menyuntik, menjahit luka, memasang
infus, dll
d. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik
sebelum dan sesudah menangani pasien
terdapat tempat sampah infeksius dan
non infeksius
14 Evaluasi 1. Indikator Mutu Pelayanan per bulan
2. Kinerja Pelayanan per smester
3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) per
semester
4. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) per tahun
3. Standar Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 tahun 2000 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan.
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 169
Tahun 2010 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438
tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit.
2 Persyaratan Rawat Jalan
1. Pasien Non Asuransi
a. Kartu Pasien (Pasien lama)
b. KTP/KK
c. Surat Rujukan Internal
2. Pasien JKN-KIS/Asuransi lain
a. Kartu BPJS/KIS
b. Foto copy KTP
c. Foto copy KK
d. E-Rujukan Internal
Pasien Rujukan Faskes Lain
1. Pasien Non Asuransi
a. Kartu Pasien (Pasien lama)
b. KTP/KK
c. Surat Rujukan
2. Pasien JKN-KIS/Asuransi lain
a. Kartu BPJS/KIS/Asuransi lain
b. Foto copy KTP
c. Foto copy KK
d. E-Rujukan
e. Surat Perintah Rawat Inap
f. Pasien Datang Sendiri
3 Prosedur 1. Pasien datang ke IGD, setelah dilakukan triase
(sistim seleksi pasien yang datang ke IGD
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan serta
prioritas dan kecepatan penanganan oleh
dokter/perawat jaga).
2. Setelah pasien diperiksa oleh dokter jaga , dan
membutuhkan perawatan lanjutan maka
dibuatkan surat perintah rawat inap dan
dibawa ke Tempat pendaftaran untuk mencari
kamar sesuai dengan kelas yang diinginkan
bagi pasien non asuransi sedangkan untuk
pasien bpjs sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Dokter jaga konsul Dokter Spesialis
4. pasien tidak membutuhkan resusitasi dan
stabilisasi hingga batas waktu 4 jam bisa
pindah ruang rawat inap
5. Untuk Pasien kritis yang membutuhkan
resusitasi dan stabilisasi hingga batas waktu
maksimal 6 jam. Bila sampai dengan batas
waktu 6 jam yang terlewati dan tidak terdapat
ruangan yang sesuai dengan kebutuhan
pasien, maka pasien dialihkan rawat-kan ke
rumah sakit lain dengan persetujuan keluarga
6. Bila rumah sakit lain yang dituju tidak
tersedia fasilitas yang dibutuhkan, pasien
dipindahkan ke ruang rawat inap dengan
persetujuan pasien/keluarga.
7. Jika pasien dalam kondisi tidak gawat
darurat, maka dokter menyarankan pasien
rawat jalan atau periksa ke poli rawat jalan
8. Untuk pasien Ponek Jika triage merah dan
kuning tindakan dilakukan di IGD,
sedangkan triage hijau observasi/Tindakan
di ruang VK Bersalin
9. Petugas IGD mengantar pasien ke ruangan
dan petugas IGD melakukan timbang terima
dengan petugas ruang rawat inap/VK
Bersalin
10. Pasien pulang atau dirujuk
4 Waktu pelayanan Pelayanan Triage
Respon Time
Label Keterangan
Maksimal
Merah Gawat darurat Segera
Kuning Gawat tidak darurat 10 Menit
Hijau Tidak gawat darurat 30 Menit
Hitam Meninggal 120 Menit

5 Penata Laksanaan  Untuk pasien false emergency/yang tidak


membutuhkan resusitasi dan stabilisasi
hingga batas waktu 4 jam bisa pindah
kamar.
 Untuk pasien kritis yang membutuhkan
resusitasi dan stabilisasi hingga batas
waktu maksimal 6 jam. Bila sampai dengan
batas waktu 6 jam yang terlewati dan tidak
terdapat ruangan yang sesuai dengan
kebutuhan pasien maka dialihrawatkan ke
Rumah Sakit lain dengan persetujuan
keluarga
6 Biaya  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di
RSUD Abuya Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut
biaya sesuai dengan hak kelasnya

7 Produk 1. Pelayanan gawat darurat rawat jalan


2. Pelayanan visum et repertum
8 Pengelolaan 1. Pengaduan langsung kepada petugas
Penagduan 2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com

9 Sarana Gedung, sumber listrik, sumber air, peralatan


Prasarana/Fasilitas medis, non medis dan lain-lain.
10 Kompetensi Pelaksana 1. Dokter ATLS
2. Perawat dengan pelatihan PPGD/BTCLS
3. Bidan dengan pelatihan PPGDON/BONEL/APN
11 Pengawasan internal Pengawasan oleh Kepala Instalasi IGD

12 Jumlah Pelaksana Kepala Instalasi : 1 orang


Dokter jaga : 5 Orang
Perawat Pelaksana : 13 orang
Bidan : 8 orang
Administrasi : 1 Orang
13 Jaminan Pelayanan Pelayanan sesuai SPO

14 Jaminan Keamanan 1. Keamanan dan keselamatan terhadap pasien


dan Keselamatan a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications)
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
tepat pasien
e. Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh
2. Keamanan dan keselamatanan terhadap
petugas
a. Setiap petugas medis maupun non medis
menjalankan prinsip pencegahan infeksi .
b. Menggunakan alat pelindung (sarung
tangan, kacamata, alas kaki tertutup,
celemek, masker dll)
c. Melakukan perasat yang aman bagi
petugas maupun pasien, sesuai prosedur
yang ada, mis: memasang kateter,
menyuntik, menjahit luka, memasang
infus, dll
d. Mencuci tangan dengan sabun
antiseptik/handrub sebelum dan
sesudah menangani pasien
Terdapat tempat sampah infeksius dan non
infeksius
15 Evaluasi 1. Indikator Mutu Pelayanan per bulan
2. Kinerja Pelayanan per semester
3. Standar Pelayanan Minimal per semester
Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) pertahun
4. Standar Pelayanan VK Bersalin dan Perinatologi

NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/III/2007
2 Persyaratan 1. tentang Standar Profesi Bidan.
Pasien umum
a. Identitas diri (KTP/KK/SIM/Paspor)
b. Kartu Identitas Berobat (KIB) untuk
pasien lama
c. Buku KIA
2. Pasien JKN-KIS
a. Kartu BPJS/KIS
b. KTP
c. KK
d. KIB untuk pasien lama
e. Surat Keterangan kelahiran untuk
bayi / anak yang belum punya KTP
f. Buku KIA
3. Pasien pindahan ICU
a. Foto Copy Surat Perintah Rawat Inap
b. Mengecek Ulang Adminstrasi
c. Mengecek Kelengkapan RM
3 Prosedur PASIEN RAWAT INAP DI RUANG BERSALIN
DAN PERINATOLOGI
1. Keluarga pasien diarahkan ke bagian
adminitrasi dengan membawa surat
pengantar rawat inap dari petugas ruang
bersalin, perinatology
2. Petugas memberikan penjelasan tentang isi
general consent lalu arahkan pasien ke
ruangan setelah selesai melengkapi
pendaftaran rawat inap
3. Petugas membawa set rawat inap ke
ruangan ( ruang bersalin/perinatology )
4. Perawat/bidan melakukan pengkajian
keperawatan/kebidanan
5. Pasien dirawat inapkan dan orientasi
ruangan ( orang tua bayi bagi pasien bayi )
6. Dokter melakukan assessment awal rawat
inap
7. Perawat/bidan melakukan Tindakan
keperawatan/kebidanan, kolaboratif dan
delegative sesuai intruksi dari dokter DPJP
8. Dokter membuat resume pasien dan
perawat/bidan membuat perencanaan
pasien pulang
9. Jika pasien bayi lahir sehat dilakukan rawat
gabung ( bayi dan ibu )
10. Pasien post partum keadaan normal
dipindahkan ke ruang rawat inap
11. Penyelesain adminitrasi
12. Pasien pulang
4 Waktu Pelayanan Waktu monitoring dan asuhan pelayanan 24 jam
5 Biaya / Tarif  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep tentang
Tarif Pelayanan Kesehatan di RSUD Abuya
Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut
biaya sesuai dengan hak kelasnya
6 Produk 1. Pelayanan persalinan normal
2. Pelayanan persalinan dengan penyulit oleh
tim ponek terlatih
3. Pelayanan persalinan dengan tindakan
operasi
4. Pelayanan KB mantap
7 Pengelolaan 1. Pengaduan langsung kepada petugas
Pengaduan 2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
3. Email : rsudabuya@gmail.com
8 SaranaPrasarana/ Gedung, sumber listrik, sumber air, peralatan
Fasilitas medis, non medis dan lain-lain.

9 Kompetensi Pelaksana 1. Dokter spesialis sebagai dokter penanggung


Jawab pasien
2. Dokter umum sebagai dokter penanggung
Jawab ruangan
3. Dokter umum sebagai dokter jaga IRNA
4. Dokter umum sebagai dokter asisten dokter
spesialis & case manajer
5. Perawat dengan pendidikan minimal
D3 perawatan
6. Bidan dengan pendidikan minimal D3
Kebidanan
7. Administrasi ruangan menimal pendidikan
SLTA dengan kemampuan
mengoperasionalkan komputer
8. Petugas Kesehatan lain yang mendukung
pelayanan rawat inap :
a. Ahli gizi dengan pendidikan minimal D3
Gizi
b. Farmasis dengan pendidikan minimal
D3 Farmaisis
c. Fisioterapist dengan pendidikan
minimal D3 Fisioterapi
d. Radiografer dengan pendidikan minimal
D3 Radiologi
e. Analis kesehatan dengan pendidikan
minimal D3 analis kesehatan
10 Pengawasan internal Kepala Instalasi Ruang VK Bersalin

11 Jumlah Pelaksana
Kepala instalasi : 1 orang
Bidan pelaksana : 13 orang
Administrasi : 1 orang
12 Jaminan pelyanan Pelayanan sesuai SPO
13 Jaminan Keamanan 1. Keamanan dan keselamatan terhadap pasien
dan Keselamatan a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications)
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
tepat pasien operasi
e. Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh
2. Keamanan dan keselamatanan terhadap
petugas
a. Setiap petugas medis maupun
non Medis menjalankan prinsip
pencegahan infeksi.
b. Menggunakan alat pelindung (sarung
tangan, kacamata, sepatu boot/alas kaki
tertutup, celemek, masker dll)
c. Melakukan perasat yang aman bagi
petugas maupun pasien, sesuai prosedur
yang ada, mis: memasang kateter,
menyuntik, menjahit luka, memasang
infus, dll
d. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik
sebelum dan sesudah menangani pasien
terdapat tempat sampah infeksius dan non
infeksius
14 Evaluasi 1. Indikator Mutu Pelayanan per bulan
2. Kinerja Pelayanan per smester
3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) per
semester
4. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) per tahun
5. Standar Pelayanan Intesive Care Unit (ICU)

NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
2 Persyaratan 1. Pasien umum
a. Identitas diri (KTP/KK/SIM/Paspor)
b. Kartu Identitas Berobat (KIB) untuk pasien
lama
2. Pasien JKN-KIS
a. Kartu BPJS/KIS
b. KTP
c. KK
d. SEP / KSP
e. KIB untuk pasien lama
3. Pasien rawat inap / pindahan,Unit lain
a. Foto Copy Surat Perintah Rawat Inap
b. Mengecek Ulang Adminstrasi
c. Mengecek Kelengkapan RM
3 Prosedur 1. Pasien berasal dari IGD, Rawat Inap, IBS, unit
lain yang memerlukan perawatan high care
unit
2. Pasien diantar ke Ruang Intensif Care Unit
oleh petugas
3. Petugas melakukan serah terima dengan
petugas ICU
4. Perawat ICU melakukan edukasi kepada
pasien dan keluarga pasien sesuai hasil
assesmen
5. Perawat ICU mengganti baju pasien dengan
baju yang disediakan ICU
6. Perawat memasang Bad Side Monitor pada
pasien
7. Pemeriksaan, monitoring dan tindakan medis
dilakukan oleh tenaga medis, asuhan dan
tindakan keperawatan oleh perawat
8. Pengambilan obat oleh petugas Intensif Care
Unit
9. Pasien diijinkan pindah ke ruang rawat inap,
dirujuk /aps, atau meninggal

4 Waktu Pelayanan Ditentukan sesuai kondisi pasien


5 Biaya / Tarif  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep tentang
Tarif Pelayanan Kesehatan di RSUD Abuya
Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut
biaya sesuai dengan hak kelasnya

6 Produk Pelayanan Pemasangan Bed Side Monitor


7 Pengelolaan 1. Pengaduan langsung kepada petugas
Pengaduan 2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com
8 Sarana Gedung, sumber listrik, sumber air, peralatan
Prasarana/Fasilitas medis, non medis dan lain-lain.
9 Kompetensi 1. Dokter spesialis (yang dapat memberikan
Pelaksana pelayanan setiap diperlukan)
2. Perawat dengan pelatihan Intensive

10 Pengawasan Pengawasan oleh Kepala Instalasi ICU


11 Jumlah Pelaksana Kepala Instalasi : 1 orang
Dokter Spesialis : 5 orang
Perawat : 13 orang
Administrasi : 1 orang

12 Jaminan Pelayanan Pelayanan sesuai SPO


13 Jaminan Keamanan 1. Keamanan dan keselamatan terhadap pasien
dan Keselamatan a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications)
d. Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
e. Pengurangan risiko pasien jatuh
2. Keamanan dan keselamatanan terhadap
petugas
a. Setiap petugas medis maupun non medis
menjalankan prinsip pencegahan infeksi.
b. menggunakan alat pelindung (sarung
tangan, kacamata, sepatu boot/alas
kaki tertutup, celemek, masker dll)

c. Melakukan perasat yang aman bagi petugas


maupun pasien, sesuai prosedur yang ada,
mis: memasang kateter, menyuntik,
memasang infus, dll
d. Mencuci tangan dengan sabun
antiseptik sebelum dan sesudah menangani
pasien
e. Terdapat tempat sampah infeksius dan non
infeksius
14 Evaluasi 1. Indikator Mutu Pelayanan per bulan
2. Kinerja Pelayanan per semester
3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) per semester
4. Survei Kepuasan Masyarakat(SKM) pertahun
6. Standar Pelayanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric
Intensive Care Unit (PICU)
N KOMPONEN URAIAN
O
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 2004 Tentang Sistem J aminan Kesehatan
Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan.
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
8. Peraturan Men teri kesehatan Nomor 56 tahu n
2014 tentang Klasifikasi Dan Perijinan Rumah
Sakit.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 604/Menkes/SK/VII/2008
tentang Pedoman Pelayanan maternal Perinatal
pada Rumah Sakit Umum Kelas B, Kelas C
dan Kelas D.
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1778/Menkes/Sk/XII/2010.
12. Keputusan Direktur J enderal Bina Upaya
Kesehatan Nomor Hk.02.04/I/1966 /11 Tahun
2011 Tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care
Unit (ICU) Di Rumah Sakit .
2 Persyaratan 1. Pasien Umum :
a. Identitas diri (KTP/KK/SIM/Pasport)
b. Kartu identitas berobat (KIB) untuk pasien
lama

2. Pasien JKN/KIS
a. Kartu BPJS/KIS yang bersangkutan
b. KTP Ibu
c. KK
d. SEP/KSP
e. KIB untuk pasien lama
f. Surat rujukan
g. Suratketerangan Lahir dari Bidan ( untuk
bayi baru lahir)
3. Pasien asuransi lain
a. KTP
b. KIB (untuk pasien lama)
c. KK (untuk pasien PICU/ anak-anak)
d. Kartu anggota aruransi
e. Surat rujukan /suratkontrol
4. Pasien Rawat Inap / Pindahan Unit Lain
a. Foto copy Surat Perintah Rawat Inap
b. Mengecek ulang administrasi
c. Mengecek kelengkapan RM

3 Prosedur NICU :
1. Pasien datang dari IGD, Poli Anak, Ruang
VK, Raat Inap dan IBS untuk mendapatkan
pelayanan bagi bayi baru lahir yang
membutuhkan perawatan khusus .
2. Orang tua pasien/petugas membawa p asien
menuju ke ruangan NICU untuk
mendapatkan perawatan khusus dari
petugas.
3. Setelah pasien dinyatakan boleh pulang oleh
dokter, keluarga pasien segera mengurus
administrasi kepulangan pasien.
4. Setelah pengurusan administasi selesai
maka pasien dapat pulang/ rujuk ke RS
yang lebih tinggi.
PICU :
1. Pasien datang dari IGD dan Poli Anak untuk
mendapatkan pelayanan bagi anak yang
membutuhkan perawatan khusus .
2. Orang tua pasien/petugas membawa p
asien jika memang dibutuhkan bisa
langsung masuk ruangan PICU untuk
mendapatkan perawatan khusus
dari petugas.
3. Setelah pasien dinyatakan boleh pulang oleh
dokter, keluarga pasien segera mengurus
administrasi kepulangan pasien.
4. Setelah pengurusan administasi selesai
maka pasien dapat pulang/ rujuk ke RS
yang lebih tinggi.

4 Waktu Pelayanan Setiap Hari (24 J am)


5 Biaya Pelayanan  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep tentang
Tarif Pelayanan Kesehatan di RSUD Abuya
Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut biaya
sesuai dengan hak kelasnya
6 Produk Pelayanan 1. Pelayanan incubator untuk bayi
dengan berat badan lahir rendah dan
bayi hypotermi.
2. Pelayanan Ventilator/CPAP untuk anak/
bayi dengan dystres pernafasan dan bayi
premature
3. T-piece Resusisator untuk menangani
bayi yang Asfiksia
4. Pelayanan Photo therapy untuk bayi
ikterik / kuning
5. Pelayanan bayi lahir dengan penyulit
6. Pelayanan bayi lahir normal tanpa penyulit
7. Pelayanan Ruang Isolasi

7 Pengaduan 1. Pengaduan langsung kepada petugas


2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telephon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com

8 Sarana Prasarana / 1. RUANG HIGH CARE UNIT I :


Fasilitas • AC
• Infant warmer
• O2 sentral
• Incubator
• Ventilator/CPAP
• Tempat memandikan bayi
• Almari Linen
• Bed side Monitor

2. RUANG INTERMEDIET :
• AC
• Incubator
• Box bayi
3. RUANG ISOLASI
• AC
• O2 Central
• Incubator
• Tempat memandikan bayi
• Almari Linen
4. RUANG IBU MENYUSUI :
• Tempat tidur ibu
• AC / Kipas Angin
• Kursi menyusui
• Almari
• KM mandi Ibu pasien
5. RUANG A S I
• Kulkas ASI
• Almari peralatan minum bayi
6. RUANG PICU
• AC
• Tempat tidur
• O2 sentral
• Almari
7. RUANG PERTEMUAN DAN PENYULUHAN
8. RUANG ALAT DAN OBAT
9. TROLLEY EMERGENCY

ALAT KEDOKTERAN :
1. Bak Instrumen Sedang
2. Bak Instrumen Kecil
3. Bengkok
4. Gunting Verban
5. Heacting Set
6. Set resusitasi (T-Piece Resusitator)
7. Syringe pump
8. Infuse pump
9. Oxymetri
10. Laryngoskop
11. Standar Infus
12. Stetoskop
13. Termometer
14. Timbangan Bayi
15. Bad side monitor
16. Lampu sorot
17. Troli Alat
18. Suction
19. Ventilator/CPAP
20. Infant warmer
21. Incubator
22. Incubator transport
23. Alat fototerapi
24. Alat nebulizer
25. USG

9 Kompetensi a. Kepala Ruang


Pelaksana b. Kepala Tim
c. Perawat Pelaksana

Dengan Kompetensi :
1. Resusitasi Neonatus
2. Pelatihan NICU /PICU
3. Perawatan BBLR
4. Manajemen Laktasi
5. Pelatihan Ventilator
6. PPGD/PPGDON

10 Pengawasan Internal Dilakukan oleh atasan langsung

11 Jumlah Pelaksana a. Dokterspesialis / Penanggung jawab : 1 orang


b. Kepala Ruang : 1orang
c. Kepala Tim : 3 orang
d. Perawat Pelaksana :10 orang
e. Administrasi : 1 orang
12 Jaminan Pelayanan Pelayanan sesuai SPO

13 Jaminan Keamanan Jaminan Keamanan : Pemenuhan Hak Pasien


dan Keselamatan Jaminan Keselamatan : Pelaksanaan Pasien Safety
Keamanan dan keselamatan petugas medis maupun
non medis : menjalankan prinsip pencegahan infeksi

14 Evaluasi 1. Indikator mutu pelayanan perbulan


2. Kinerja Pelayanan persemester
3. Standart pelayanan minimal (SPM)persemester
4. Survei kepuasan masyarakat (SKM) pertahun

7. Standar Pelayanan Instalasi Bedah Sentral (IBS)


N KOMPONEN URAIAN
O
1 Dasar hukum 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009
Tentang Praktek Kedokteran.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
519/MENKES/PER/III/2011 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Anestesiologi dan Terapi Intensif di
Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
18/Menkes/PER/IV/2016 tentang
Penyelenggaraan Izin Praktik Penata
Anestesi
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat
Anestesi;
10. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
779/Menkes/SK/VIII/2008 tentang
standar Pelayanan Anestesi di Rumah
Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129
Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 96
Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomo 5357);
2 persyaratan Untuk Semua Pasien :
1. Petugas RS yang terkait (IGD,VK,
Ruangan, Poliklinik) mendaftarkan
pasien yang akan dioperasi terlebih
dahulu ke IBS,
2. Untuk Kelengkapan Data Pasien yang
akan dioperasi sebagai berikut :
a. Rekam Medis Pasien,
b. Inform Concern (Surat pernyataan
operasi),
c. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Lengkap,
d. Rekomendasi dari dokter anestesi,
e. Pasien Diharuskan Puasa minimal:
- Liquid/air putih 2 jam
- Teh/susu 4 jam
- Makanan padat 6 jam
3 prosedur 1. Pasien dari IGD, Poliklinik, dan
Ruangan yang akan dioperasi masuk
keruang persiapan operasi.
2. Petugas IBS mengecek kembali
persiapan baik identitas pasien
peralatan dari ruang.
3. Pasien di bawa masuk ke ruang
operasi
4. Selesai tindakan pasien di bawa ke
ruang pulih sadar.
5. Setelah dari ruang pulih sadar pasien
dikirim kembali ke ruang rawat inap
atap ICU bila ada indikasi

Pasien Datang
IGD,VK,POLI
SPESIALIS,RANAP,ICU
4 Waktu pelayanan 1. Operasi Elektif (Direncanakan) Pada
Jam Kerja : - Senin s.d Kamis : Pukul
08.00 – 13.00 WIB
2. - Jum’at : Pukul 08.00 – 11.00 WIB
3. Operasi Emergency : 24 Jam
5 Biaya pelayanan  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di
RSUD Abuya Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut
biaya sesuai dengan hak kelasnya
6 Produk Pelayan pasien operasi Bedah Umum dan
Obsgyn (Obstetri Ginekologi)
7 pengaduan 1. Pengaduan langsung kepada petugas
2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com
8 Sarana Prasarana/ 1. Ruang farmasi IBS
Fasilitas 2. Ruang Istirahat dokter
3. Ruang tunggu pasien
4. Ruang preop
5. Ruang airlock
6. Ruang ganti baju Petugas
7. Ruangan karu
8. Ruang recovery
9. Kamar operasi 1
10. Kamar operasi 2
11. CSSD
12. laundry
13. kamar mandi petugas
9 Kompetensi pelaksana 1. Dokter Spesialis Bedah
2. Dokter Spesialis Anastesi
3. Dokter Spesialis Obsgyn
4. Penata Anastesi dengan sertifikasi
5. Perawat bedah dengan sertifikasi
10 Pengawasan internal 1. Dilakukan oleh atasan langsung
2. Dilakukan oleh SPI
11 Jumlah pelaksana 1. Dokter Spesialis Bedah : 1 orang
2. Dokter Spesialis Anastesi : 1 orang
3. Dokter Spesialis Obsgyn : 1 orang
4. Perawat/Penata Anestesi : 2 orang
5. Perawat Asisten : 3 orang
6. Perawat Instrumen : 3 orang
7. Perawat Sirkuler :2 orang
12 Jaminan pelayanan 1. Adanya SPO
2. Sarana prasarana pendukung
3. Kepastian persyaratan
4. Kepastian biaya
5. SDM Yang Kompeten Di Bidangnya

13 Jaminan Keamanan 1. Jaminan Keamanan : Pemenuhan Hak


dan Pasien
Keselamatan 2. Jaminan Keselamatan : Pelaksanaan
Pasien Safety
3. Keamanan dan keselamatanan
terhadap petugas
14 Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja pelayanan dilakukan
Pelayanan melalui Evaluasi Standar Pelayanan Minimal
RS dengan indikator :
1. Waktu tunggu operasi elektif
2. Kejadian kematian di meja operasi
3. Tidak ada kejadian operasi salah sisi
4. Tidak ada kejadian salah orang
5. Tidak adanya kejadian Ketinggalan
benda asing/lain pada tubuh pasien
setelah operasi
6. Komplikasi anastesi karena over
dosis, reaksi anastesi, salah
penempatan endotrakheal
7. Ketersediaan fasilitas dan peralatan
operasi
8. Kemampuan melakukan tindakan
operasi
9. Ketersediaan tim bedah
10. Kepuasan Pelanggan
8. Standar Pelayanan Instalasi Farmasi
N KOMPONEN URAIAN
O
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun
2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian .
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah Sakit pengganti
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit.
2 Persyaratan 1. Pasien Umum
a. Print label bukti pendaftaran Poli bagi
Rawat jalan
b.Resep dokter Poli Rawat jalan
c. Lembar Permintaan Obat dari ruang
perawatan yang terisi lengkap bagi
Rawat Inap
2. Pasien BPJS
a. Print label bukti pendaftaran Poli
bagi Rawat jalan
b. Resep dokter Poli Rawat jalan
c. Lembar Permintaan Obat dari ruang
perawatan yang terisi lengkap Rawat
Inap
d. Surat Elegibilitas Pasien (SEP)
e. Persyaratan hasil penunjang sesuai
ketentuan BPJS untuk pasien
dengan penyakit kronis
f. Tanggal kunjungan pasien harus
sesuai dengan tanggal kunjungan
sebelumnya karena farmasi hanya
bisa melayani resep untuk obat yang
sama saat obat tersebut sudah
terhitung habis untuk pasien yang
mendapatkan pelayanan obat kronis
selama 1 bulan,

3 Prosedur RAWAT JALAN


1. Pasien Umum
a. Pasien menyerahkan resep dari Poli
ke petugas farmasi
b. Petugas mencetak nomor urut resep
pasien
c. Petugas farmasi melakukan
skrinning resep terkait kelengkapan
administrasi, kelengkapan farmasetis
dan kelengkapan klinis resep
d. Petugas melakukan entry resep di
komputer dan memberi tahu pasien
harga obat yang harus dibayar
e. Pasien melakukan pembayaran
dikasir
f. Petugas menyerahkan obat pasien
dengan mencocokkan dengan no urut
resep pasien, nama pasien dan
tanggal lahir pasien
g. Petugas memberikan informasi
terkait penggunaan obat kepada
pasien
2. Pasien BPJS
a. Pasien menyerahkan resep dari Poli
ke petugas farmasi
b. Petugas mencetak nomor urut resep
pasien
c. Petugas farmasi melakukan
skrinning resep terkait kelengkapan
administrasi, kelengkapan
farmasetis dan kelengkapan klinis
resep
d. Petugas melakukan entry resep di
komputer dengan memperhatikan
warning di system untuk pelayanan
obat kronis apakah pasien sudah
saatnya mendapatkan obat
e. Apabila belum saatnya
mendapatkan obat kronis, petugas
melakukan edukasi pada pasien
agar tanggal kunjungan berikutnya
disesuaikan dengan tanggal
kunjungan sebelumnya dengan
berkoordinasi dengan Poli terkait
dalam penerbitan surat SKMDP.
f. Petugas menyerahkan obat pasien
dengan mencocokkan dengan no
urut resep pasien, nama pasien dan
tanggal lahir pasien
g. Petugas memberikan informasi
terkait penggunaan obat ke pasien
RAWAT INAP
1. Pasien Umum, BPJS
a. Perawat membawa lembar
permintaan obat (LPO) rawat inap
dari ruangan ke farmasi rawat inap.
b. Perawat mencatat di buku
penerimaan LPO meliputi nama
ruangan, jam masuk, jumlah, paraf
dan nama perawat
c. Petugas farmasi melakukan
skrinning resep terkait kelengkapan
administrasi, kelengkapan
farmasetis, dan kelengkapan klinis
resep.
d. Petugas farmasi menempelkan print
out pada LPO
e. Petugas farmasi memberikan obat
dengan aturan sebagai berikut:
- Untuk sediaan injeksi dan infus
diberikan ODD (One Daily Dose)
- Untuk sediaan oral diberikan sesuai
resep.
- Untuk pasien BPJS diutamakan
diberikan obat generik dan e-
catalog atau sesuai dengan
Formularium Nasional, kecuali
pasien bayar sendiri diberikan obat
sesuai resep dokter.
- Petugas menelpon perawat ruangan
untuk memberitahukan bahwa obat
sudah selesai disiapkan.
4 Waktu pelayanan Pelayanan :
Obat racikan : < 30 Menit
Obat non racikan : < 15 Menit
5 Biaya pelayanan  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di
RSUD Abuya Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut
biaya sesuai dengan hak kelasnya
6 Produk Pelayanan Obat Pasien Rawat Jalan

7 pengaduan 1. Pengaduan langsung kepada petugas


2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com
8 Sarana Prasarana/ Gedung, sumber listrik, sumber air dan
Fasilitas peralatan farmasi.
9 Kompetensi Pelaksana Apoteker
Tenaga Teknis Kefarmasian
S1 Umum
SLTA dengan pelatihan safety penanganan
gas medis
10 Pengawasan internal 1. Dilakukan oleh atasan langsung
2. Dilakukan oleh SPI
11 Jumlah Pelaksana Apoteker : 2 Orang
Tenaga Teknis Kefarmasian : 4 orang
Tenaga Administrasi (S1) : 1 orang

12 Jaminan Pelayanan Pelayanan sesuai dengan SPO

13 Jaminan Keamanan 1. Keamanan dan Keselatan Pasien


dan Keselamatan a. Pemilihan
Pada tahap pemilihan perbekalan
farmasi, risiko insiden/error dapat
diturunkan dengan pengendalian
jumlah item obat dan penggunaan
obat obat sesuai formularium
b. Pengadaan
Pengadaan harus menjamin
ketersediaan obat yang aman, efektif
dan sesuai peraturan yang berlaku
(legalitas) dan diperoleh dari
distributor resmi.
c. Penyimpanan
d. Skrining resep
e. Dispensing
f. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
g. Penggunaan Obat
h. Monitoring dan evaluasi
2. Keamanan dan Keselamatan petugas
a. Tersedianya fasilitas penyimpanan
barang
farmasi yang menjamin semua
barang farmasi tetap dalam kondisi
yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai
dengan peraturan.
b. Tersedianya fasilitas untuk
pendistribusian obat
c. Tersedianya fasilitas pemberian
informasi dan edukasi
d. Tersedianya fasilitas untuk
penyimpanan arsip resep
e. Ruangan perawatan harus memiliki
tempat penyimpanan obat yang baik
sesuai dengan peraturan dan tata
cara penyimpanan yang baik
f. Obat yang bersifat adiktif disimpan
sedemikian rupa demi menjamin
keamanan setiap staf.
14 Evaluasi 1. Indikator Mutu Pelayanan per bulan
2. Kinerja Pelayanan persemester
3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) per
semester
4. Survey Kepuasan Masyarakat(SKM)
per bulan
9. Standar Pelayanan Instalasi Gizi
N KOMPONEN URAIAN
O
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit
3. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Konsumen
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun
2000 tentang Standarisasi Nasional
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1333 Tahun 1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
7. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
8. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu, dan Gizi Makanan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 78
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Gizi Rumah Sakit
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
2 Persyaratan a. Rawat Jalan
- Blangko rujukan konsultasi gizi dari
Poli-Poli
- Catatan konsultasi gizi dari dokter
praktik mandiri
- Catatan konsultasi ulang dari Poli gizi
b. Rawat Inap
- Catatan konsultasi gizi
- Pasien dengan hasil skrining awal > 2
- Pasien dengan riwayat atau baru
terdiagnosa penyakit degeneratif
c. Penyelenggaraan makanan dilakukan
pada pasien yang mengalami rawat inap
di RSUD Abuya Kangean
3 Prosedur a. Rawat Jalan
- Pasien datang ke Poli gizi atas perintah
dokter yang memeriksa atau dari dokter
praktik
- Ahli gizi melakukan pengkajian gizi
pasien
- Ahli gizi menetapkan diagnosis gizi
sesuai dengan pedoman PES (Problem -
Etiologi - Symptom)
- Ahli gizi memberikan konsultasi gizi
kepada pasien
- Ahli gizi melakukan monitoring dan
evaluasi dengan blangko rujukan
konsultasi gizi ulang
b. Rawat Inap
- Pasien di rawat inap, atas perintah
dokter yang memeriksa untuk
memperoleh diet sesuai dengan
penyakitnya dan ditulis.
- Pasien mendapatkan diet sesuai dengan
penyakitnya dari instalasi gizi
- Ahli gizi melakukan pengkajian gizi
pasien
- Ahli gizi menetapkan diagnosis gizi
sesuai dengan pedoman PES (Problem -
Etiologi - Symptom)
- Ahli gizi memberikan konsultasi gizi
kepada pasien sesuai diagnosis gizi
- Ahli gizi melakukan monitoring dan
evaluasi
- Ahli gizi melakukan penyesuaian diet
c. Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat
Inap
- Pasien menjalani rawat inap
- Masing-masing ruang rawat inap
memesan makanan pasien ke instalasi
gizi
- Pasien mendapat makan dari instalasi
gizi
4 Waktu pelayanan a. Rawat Jalan : 30 MENIT PER PASIEN
b. Rawat Inap : 15 MENIT PER PASIEN
c. Jangka Waktu Penyelenggaraan Makanan
dibagi dalam 3 waktu penyajian utama
dan 2 kali penyajian snack yaitu:
Makan pagi : 06.00 WIB
Snack pagi : 09.30 WIB
Makan siang : 11.00 WIB
Snack sore : 15.00 WIB
Makan malam : 17.00 WIB
5 Biaya pelayanan  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di
RSUD Abuya Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut
biaya sesuai dengan hak kelasnya
6 Produk a. Pelayanan konsultasi gizi rawat jalan
b. Pelayanan konsultasi gizi rawat inap
c. Penyelenggaraan makanan pasien rawat
inap
7 pengaduan 1. Pengaduan langsung kepada petugas
2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com
8 Sarana a. Rawat Jalan terdiri dari:
Prasarana/Fasilitas - Peralatan kantor
Meja dan kursi konseling gizi, Bangku
ruang tunggu, Telepon, Komputer dan
printer
- Peralatan konsultasi dan penyuluhan
Rak leaflet, leaflet diet dan bahan
makanan penukar, foodmodel, poster,
formulir skrining, buku pencatatan dan
pelaporan
- Peralatan antropometri
Standar antropometri, alat ukur tinggi
dan berat badan dewasa, timbangan bayi,
alat Lingkar Lengan Atas, alat ukur
lingkar kepala dan alat ukur tinggi lutut
b. Penyelenggaraan Makanan terdiri dari:
- Tempat penerimaan bahan makanan
Rak bahan makanan, timbangan, kereta
angkut, pembuka botol, penusuk beras,
pisau, kontainer, trolly, lemari arsip,
APAR, tempat sampah
- Tempat atau ruang penyimpanan
bahan makanan basah
Freezer, lemari pendingin, kontainer
bahan makanan, timbangan, kereta
angkut, pengusir tikus elektrik
- Tempat atau ruang penyimpanan
bahan makanan kering
Lemari beras, rak, timbangan, kereta
angkut, pengusir tikus elektrik
- Tempat persiapan bahan makanan
Meja persiapan, lampu kerja, meja
daging, bak cuci sayuran, chopper,
saringan kelapa, blender, cobek dan
ulekan, mixer, timbangan meja, telenan
- Tempat pemasakan makanan
Kompor gas, elpiji, panci besar,
penggorengan, cerobong asap diatas
kompor, oven
- Tempat distribusi makanan
Meja pembagi, bangku, sendok, garpu,
piring makan, gelas minum, mangkok
sayur, piring kue cekung, cangkir
tertutup, tempat telur, trolly makanan,
rak piring, kertas label, alat tulis
- Dapur susu
Lemari pendingin, panci aluminium, meja
pemanas, rak penyimpanan botol tiga
susun, bak pencuci, termos, blender,
gelas ukur, sendok makan, sendok teh,
panci kecil, piring dan gelas, mangkok,
baskom plastik, kocokan susu, serbet,
cempal, sikat botol, timbangan susu,
sterilisator, mixer, blender
- Tempat pencucian alat
Mesin pencuci alat, bak pencuci alat,
almari, rak alat, tempat sampah
- Tempat penyimpanan alat dapur
Almari perkakas dapur, rak perkakas,
meja dan kursi
- Ruang ganti alat pelindung diri
Loker, baju khusus, sepatu atau sandal
khusus, penutup rambut, masker
- Ruang pengawas
Meja, kursi, lemari berkas atau arsip,
telepon, safety box
- Tempat pembuangan sampah
9 Kompetensi 1. Kepala instalasi gizi (S1 Gizi)
pelaksana 2. Ahli gizi (S1 atau D4 Gizi atau D3 Gizi)
3. Tenaga pengolah makanan (SMA/SMK
tata boga)
4. Pramusaji
5. Persiapan sayur
10 Pengawasan internal 1. Pengawasan oleh atasan langsung
(Kepala Instalasi Gizi)
2. Dilakukan oleh Satuan Pengawasan
Internal
11 Jumlah pelaksana 1. Kepala Instalasi : 1 orang
2. Ahli Gizi : 3 orang
3. Tenaga Pengolah Makanan : 3 orang
4. Pramusaji : 3 orang
5. Persiapan sayur : 2 orang
12 Jaminan pelayanan Pelayanan sesuai SPO
13 Jaminan a. Pelaksanaan sanitasi makanan yang
Keamanan dan meliputi ruang pengolahan (dapur),
Keselamatan bangunan serta sarana dan peralatan
untuk pelaksanaan sanitasi makanan.
- Prinsip Penyehatan Makanan dalam
Penyelenggaraan Makanan
- Pengawasan Sanitasi Dalam
Penyelenggaraan Makanan
- Keamanan dan keselamatan terhadap
petugas
b. Ruang penerimaan dan Penyimpanan
Bahan Makanan
- Menggunakan alat pembuka
peti/bungkus bahan makanan
menurut cara yang tepat dan jangan
melakukan dan meletakkan posisi
tangan pada tempat ke arah bagian
alat yang tajam
- Barang yang berat selalu
ditempatkan di bagian bawah dan
diangkat dengan alat pengangkut
yang tersedia untuk barang tersebut
- Menggunakan tutup kotak/tutup
panci yang sesuai dan hindari
tumpahan bahan
- Tidak diperkenankan merokok
di ruang penerimaan dan
penyimpanan bahan makanan
- Lampu harus dimatikan bila tidak
dipergunakan
- Tidak mengangkat barang berat, bila
tidak sesuai dengan kemampuan
- Tidak mengngkat barang dalam
jumlah yang besar yang dapat
membahayakan badan dan kualitas
barang
- Membersihkan bahan tumpah atau
keadaan licin diruang penerimaan
dan penyimpanan
c. Di ruang persiapan dan pengolahan
makanan menggunakan peralatan yang
sesuai dengan cara yang baik
- Tidak menggaruk, batuk, selama
mengerjakan/mengolah makanan
- Menggunakan berbagai alat yang
tersedia sesuai dengan petunjuk
pemakaiannya
- Membersihkan mesin menurut
petunjuk dan matikan mesin
sebelumnya menggunakan serbet
- Meneliti semua peralatan sebelum
Digunakan
- Mematikan mesin setelah digunakan
- Mengisi panci sesuai dengan ukuran
- Tidak memuat kereta makan
melebihi kapasitasnya
d. Alat pelindung kerja
a. Baju kerja, celemek dan tutup kepala
terbuat dari bahan yang tidak panas,
tidak licin dan nyaman dipakai
b. Menggunakan alas kaki yang tidak
licin bila berada dilingkungan dapur
c. Menggunakan serbet/cempal pada
tempatnya
d. Tersedia alat sanitasi yang sesuai,
misalnya air dalam keadaan bersih
dan jumlah yang cukup, sabun alat
pengering dan lain-lain
e. Tersedia alat pemadam kebakaran
yang berfungsi dengan baik
f. Tersedia alat/obat P3K
14 Evaluasi a. Indikator Mutu Pelayanan (per bulan)
b. Kinerja Pelayanan (per semester)
c. Standar Pelayanan Minimal (per
semester)
d. Survey kepuasan masyarakat (per tahun)
e. Ketepatan waktu pemberian makanan
terhadap pasien
f. Sisa makanan yang tidak termakan oleh
pasien
g. Tidak ada kejadian kesalahan pemberian
obat
10. Standar Pelayanan Laboratorium
No KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
36 tahun 2000 tentang Kesehatan.
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
5. Nomor 32 tahun1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
8. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 411 /
Menkes/PER/III/2010 tentang
Laboratorium Klinik.
9. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
10. Pedoman Praktek Laboratorium yang
Benar, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2004.
11. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Rumah Sakit Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2007.
12. Pedoman Penanganan Bahan
Pemeriksaan Untuk Histopatologi,
Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi
Indonesia (IAPI) tahun 2008.
13. Panduan Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (Patient Safety) Depkes RI
tahun 2008 edisi 2.
14. Standar Penyelenggaraan Rumah Sakit
kelas B, C dan D Direktorat Bina Pelayanan
Medik Spesialistik Direktorat Jenderal
Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2008.
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 364/Menkes/SK/III/2003
tentang Laboratorium Kesehatan
16. Peraturan Menteri Kesehatan No. 129
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah sakit
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam
Penyelengaraan Program Jaminan
Kesehatan
2. Persyaratan Pasien Umum:
1. Formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
2. Kwitansi pembayaran

Pasien BPJS:
1. Formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
2. Kartu BPJS
3. Prosedur Pasien Rawat Jalan:
1. Pasien yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium mendaftar di TPP 24 jam
2. Pasien menuju ke Poli terkait untuk
dilakukan pemeriksaan oleh dokter
3. Pasien menuju ke ruangan laboratorium
dengan membawa formulir permintaan
laboratorium untuk proses pengambilan
sampel oleh petugas laboratorium
4. Petugas laboratorium melakukan
pemeriksaan terhadap sampel
5. Pasien menunggu hasil pemeriksaan di
ruang tunggu yang telah disediakan
6. Untuk pasien umum, petugas memberikan
billing pembayaran untuk dibayarkan di
kasir, dan kwitansi yang didapatkan
diserahkan ke petugas laboratorium
7. Petugas laboratorium melakukan verifikasi
dan validasi hasil pemeriksaan, serta
pencatatan di buku register dan komputer
8. Petugas laboratorium menyerahkan hasil
pemeriksaan kepada pasien untuk
diberikan kepada dokter di poli terkait

Pasien Rawat Inap dan UGD:


1. Petugas laboratorium menerima sampel
dari petugas ruangan atau dari keluarga
pasien yang diminta untuk mengantar
sampel ke laboratorium
2. Petugas laboratorium melakukan identifikasi
pada sampel
3. Petugas laboratorium melakukan
pemeriksaan pada sampel
4. Petugas memasukan billing pembayaran
dan diberikan kepada keluarga pasien atau
pengirim sampel untuk dibayarkan ke kasir
(untuk pasien umum)
5. Pengirim sampel kembali ke Laboratorium
untuk menyerahkan kwitansi pembayaran
(untuk pasien umum)
9. Petugas laboratorium melakukan verifikasi
dan validasi hasil pemeriksaan, serta
pencatatan di buku register dan komputer
10. Petugas Laboratorium menyerahkan
lembar hasil pemeriksaan laboratorium ke
perawat atau dokter jaga ruangan

4. Waktu Pelayanan Rawat Jalan: Senin-Sabtu (07.00-14.00)


Rawat Inap dan UGD: 24 Jam

Waktu tunggu hasil:


Pemeriksaan CITO: 60 menit
Nilai kritis: < 30 menit
Pelayanan Laboratorium rutin: 140 menit
5. Biaya  Pasien Umum
Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep tentang
Tarif Pelayanan Kesehatan di RSUD Abuya
Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak dipungut biaya
sesuai dengan hak kelasnya
6. Produk Seluruh jenis pemeriksaan laboratorium Patologi
Klinik RS Tipe D
7. Pengelolaan 1. Pengaduan langsung kepada petugas
Pengaduan 2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon:
Email : rsudabuya@gmail.com
8. Sarana Prasarana/ - Sumber listrik
Fasilitas - Kamar mandi pasien
- Kamar mandi petugas
- Gedung, yang meliputi:
1. Ruang tunggu pasien
2. Ruang sampling
3. Ruang pengerjaan sampel
4. Ruang kepala ruangan laboratorium
5. Ruang BTA
6. Ruang penyimpanan reagen
- Instrumen, yang meliputi:
1. Medonic (Alat pemeriksaan DL 3 diff)
2. DXH 500 (Alat pemeriksaan DL 5 diff)
3. Microlab 300 (Alat pemeriksaan Kimia
Klinik)
4. Uryxxon (Alat pemeriksaan Urine)
5. Mikroskop binokuler
6. Sentrifuge
7. Mikropipet
8. Timer
9. Peralatan gelas
10. Kamar hitung
11. UPS
12. Stavolt
- Fasilitas penunjang lain:
1. Komputer
2. Lemari penyimpanan dokumen
3. Meja
4. Kursi
5. Refrigerator penyimpan reagen dan
sampel
9. Kompetensi D4 Analis Kesehatan
Pelaksana D3 Analis Kesehatan
10. Pengawasan internal Pengawasan oleh Kepala Instalasi Lab
11. Jumlah Pelaksana Ka Instalasi: 1 orang
D4 Analis Kesehatan: 4 orang
D3 Analis Kesehatan: 4 orang
Administrasi: 1 Orang
12. Jaminan Pelayanan Diwujudkan dalam kualitas layanan dan produk
layanan yang sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) serta didukung
dengan petugas yang kompeten dan berperilaku
baik
13. Jaminan Pelayanan di Instalasi Laboratorium Klinik
Keamanan dan dilakukan oleh petugas yang kompeten dan
Keselamatan memiliki program jaminan mutu, meliputi:
1. Melaksanakan evaluasi pelayanan, yaitu:
- Audit tenaga Kesehatan pemberi
pelayanan
- Audit kejadian salah pasien
- Audit ketidaksesuaian hasil
- Audit kepuasan pelanggan
2. Melakukan survei pencegahan dan
pengendalian infeksi secara periodik dan
berkesinambungan
3. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
yang dilakukan di laboratorium
4. Melakukan kalibrasi instrumen
5. Melakukan monitoring checklist pada
maintenance instrumen
Jaminan indikator mutu pelayanan
laboratorium:
1. Penjelasan pemeriksaan yang akan
dilakukan kepada pasien
2. Mendokumentasikan pelayanan pemeriksaan
laboratorium
3. Melakukan uji fungsi alat sebelum
pemeriksaan sampel
Indikator mutu ini dimonitor setiap bulan dan
dikumpulkan ke Komite Mutu RSUD Abuya
14. Evaluasi Evaluasi penerapan standar pelayanan
dilakukan dua kali dalam satu tahun, untuk
selanjutnya dilakukan perbaikan untuk menjaga
dan meningkatkan mutu serta kinerja pelayanan
11. Standar Pelayanan Instalasi Radiologi
NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
3. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
4. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
5. Peraturan Pemerintahan Republik
Indonesia Nomor 33 Tahun 2007
tentang Keselamatan Radiasi Pengion
dan Keamanan Sumber Radioaktif.
6. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2008
tentangPerizinan Sumber Radiasi
Pengion dan Bahan Nuklir;
7. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 357/
MENKES/ PER/ V/ 2006 tentang
Registrasi dan Izin kerja Radiografer.
8. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 780/
MENKES/ PER/ VIII/2008 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Instalasi
Radiologi.
9. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
10. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
2052/MENKES/PER/X/2011 tentang
Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran.
11. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 375/
MENKES/ SK/ III/ 2007 tentang
Standar Profesi Radiografer.
12. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
410/MENKES/SK/III/2010 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1041/ MENKES/ XII/2008 tentang
Standar Pelayanan Instalasi Radiologi
Diagnostik Di Sarana Pelayanan
Kesehatan
13. Peraturan Kepala Badan Pengawas
Tenaga Nuklir Nomor 8 Tahun 2011
tentang Keselamatan Radiasi dalam
Penggunaan Sinar- X Instalasi
Radiologi Diagnostik dan
Intervensional.

2 Persyaratan 1. Pasien Rawat Jalan ;


a. KIB (Kartu Identitas Berobat)
b. KTP
c. Surat Pengantar permintaan Radiologi
dari dokter
d. Pendaftaran pada loket TPP rawat
jalan , sedangkan pasien dari luar RS
pada TPP 24 jam
2. Pasien Rawat Inap / IGD
a. KIB (Kartu Identitas Berobat)
b. KTP
c. Surat Pengantar permintaan Radiologi
dari dokter
3. Pasien BPJS
a. Berkas Rekam Medis
b. Surat pengantar permintaan Radiologi
dari dokter
3 Prosedur 1. PASIEN RAWAT INAP :
a. Pasien dikirim ke instalasi radiologi
dengan membawa blangko permintaan
pemeriksaan radiologi lengkap dengan
identitas pasien
b. Data pasien dimasukkan pada register
radiologi.
c. Dilakukan pemotretan/pemeriksaan
dan diproses.
d. Formulir pembayaran dilampirkan
pada data pasien.
e. Hasil rontgen diambil oleh petugas
paramedis ruangan.
2. PASIEN RAWAT JALAN :
a. Pasien membawa
blangko/surat
permintaan Rontgen ke loket
pendaftaran rumah sakit.
b. Permintaan rontgen diserahkan ke
bagian loket radiologi.
Data pasien dimasukkan dalam
register radiologi.
c. Pasien dilakukan pemeriksaan sesuai
permintaan dokter.
d. Petugas memberitahukan kapan hasil
pemeriksaan dapat diambil
e. Pasien umum langsung membayar di
kasir pembayaran rumah sakit
f. Kemudian mengambil hasil
pemeriksaan. sedangkan, Pasien BPJS
langsung mengambil hasil foto.
3. INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) :
a. Pasien dikirim ke instalasi radiologi
dengan membawa blangko permintaan
pemeriksaan radiologi lengkap dengan
identitas pasien
b. Data pasien dimasukkan pada
register radiologi
c. Dilakukan pemotretan/pemeriksaan
dan diproses.
d. Formulir pembayaran dilampirkan
pada data pasien.
e. Hasil rontgen diambil oleh petugas
paramedis IGD
4 Waktu Pelayanan Pelayanan radiologi dilaksanakan 24 jam,
yang meliputi :
1. Pelayanan radiologi rutin dari Senin -
Sabtu mulai dari :
Shift Pagi jam 07.00 - 14.00 WIB.
Shift Siang jam 14.00 – 21.00 WIB
Shift Malam jam 21.00 07.00 WIB
2. Pelayanan radiologi cito 24 jam untuk
pasien gawat darurat.

5 Biaya/ Tarif  Pasien Umum


Sesuai Perbup Kabupaten Sumenep
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di
RSUD Abuya Kangean.
 Pasien JKN-KIS: Gratis/ tidak
dipungut biaya sesuai dengan hak kelasnya
6 Produk Pelayanan Radiologi
7 Pengelolaan Pengaduan 1.Pengaduan langsung kepada petugas
2.Petugas Informasi
3.Kotak saran yang tersedia
4.Telepon :
5.Email : rsudabuya@gmail.com
8 Sarana Gedung, sumber listrik, sumber air,
Prasarana/Fasilitas peralatan pemeriksaan, dan lain-lain
9 Kompetensi Pelaksana Dokter Spesialis Radiologi
D3 Radiologi
Admistrasi
10 Pengawasan internal Pengawasan oleh Kepala Instalasi Radiologi
11 Jumlah Pelaksana DIII Radiologi : 5 orang
Administrasi : 1 orang
12 Jaminan Pelayanan Pelayanan sesuai SPO
13 Jaminan Keamanan dan 1. Keamanan dan Keselamatan Pasien
Keselamatan Kegiatan keselamatan pasien dilakukan
melalui monitoring indikator mutu
terutama yang berhubungan dengan
keselamatan pasien, tindakan preventif,
pengendalian proses/produk tidak
sesuai, tindakan korektif dan audit
mutu internal.
2. Keamanan dan Keselamatan petugas
Keselamatan kerja Instalasi Radiologi
dilakukan dengan upaya-upaya tindakan
keselamatan pasien, peralatan,
lingkungan kerja dan masyaraakat untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja
yang mengakibatkan dampak negatif dan
merugikan bagi pekerja dan orang lain
disekitarnya baik fisik atau pisikis akibat
dari lingkungan kerja di Instalasi
Radiologi.
14 Evaluasi 1. Indikator Mutu Pelayanan per bulan
2. Kinerja Pelayanan per semester
3. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
persemester
4. Survey Kepuasan Masyarakat per tahun
12. Standar Pelayanan Instalasi Rekam Medis
NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
2. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
Tentang Rekam Medis.
6. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 24 Tahun 2022tentang Rekam
Medis
7. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

2 Persyaratan 1. KIB (Kartu Identitas Berobat) khusus


pasien lama
2. Identitas diri (KTP/ SIM/ KK/ Paspor)
3. Kartu BPJS/KIS (khusus peserta JKN-KIS)
4. Rujukan Online dari Faskes luar RS :
Puskesmas, Poli Pratama, Dokter
Keluarga, RS lainnya. (khusus peserta
BPJS).
5. Surat Keterangan Masih Dalam
Perawatan (SKMDP)/ Surat Perintah
Kontrol (SPK)/ Surat Kontrol Terapi (SKT)
Jika ada.
6. Kartu asuransi lainnya bagi pemegang
asuransi selain peserta KIS.
7. Surat Perintah Rawat Inap(SIPR) dari
UGD/poli pengirim (Jika pasien rawat
inap)
NO KOMPONEN URAIAN
3 Prosedur a. Pasien Rawat Jalan
1. Pasien Baru
a) Mengambil nomor antrian
pendaftaran di Tempat Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
b) Menunggu panggilan untuk
mendaftar pada Tempat Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) sesuai
nomor antrian pendaftaran yang
didapatkan
c) Pasien menunjukkan kartu identitas
diri dan diwawancara sesuai
kebutuhan/rujukan yang dituju
d) Pasien akan mendapatkan Kartu
Identitas Berobat (KIB)
e) Khusus pasien JKN-KIS pasien
menunjukkan kartu BPJS dan akan
mendapatkan Surat Eligibilitas
Peserta (SEP).
f) Khusus pasien umum mendapatkan
bukti pendaftaran selanjutnya
menuju kasir untuk menyelesaikan
biaya administrasi pendaftaran.
g) Pasien menuju poli tujuan.
h) Petugas rekam medis membuatkan
status/berkas rekam medis pasien
kemudian diantar ke poli tujuan.

2. Pasien Lama
a) Mengambil nomor antrian di Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ).
b) Menunggu panggilan untuk mendaftar
di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan (TPPRJ).
c) Pasien menunjukkan Kartu identitas
diri dan Kartu Identitas Berobat (KIB)
untuk di ambilkan status/berkas
rekam medis nya.
d) Pasien akan diwawancara sesuai
kebutuhan/ rujukan yang dituju.
NO KOMPONEN URAIAN
e) Khusus pasien umum
mendapatkan bukti pendaftaran
selanjutnya menuju kasir untuk
menyelesaikan biaya administrasi
pendaftaran.
f) Khusus pasien JKN-KIS pasien
menunjukkan kartu bpjs dan
akan mendapatkan Surat
Eligibilitas Peserta (SEP).
g) Pasien menuju poli tujuan
h) Petugas rekam medis
mengantarkan status/berkas
rekam medis pasien lama ke poli
tujuan.
b. Pasien Rawat Inap
1. Pasien lama menunjukkan Kartu
Identias Berobat (KIB) dan kartu
identitas diri
2. Pasien akan diwawancara sesuai
kebutuhan/ rujukan yang dituju.
3. Pasien baru akan mendapatkan Kartu
Identitas Berobat (KIB)
4. Pasien akan mendapatkan bukti
pendaftaran dan pemberian general
consent.
5. Khusus pasien JKN-KIS pasien
mendapatkan Surat Eligibilitas Peserta
(SEP).
6. Pemberian edukasi bagi pasien dan
keluarga pasien.
7. Petugas pendaftaran mencetak gelang
pasien sesuai jenis kelamin pasien.
c.Pasien Gawat Darurat
1. Pasien akan diwawancara dan diedukasi
sesuai kebutuhan/ rujukan yang dituju
di Tempat Pendaftaran Pasien 24 jam.
2. Khusus Pasien baru mendapatkan Kartu
Identitas Berobat (KIB)
3. Pasien akan mendapatkan bukti
pendaftaran dan persetujuan umum
gawat darurat.
4. Khusus pasien JKN-KIS pasien
mendapatkan Surat Eligibilitas Peserta
(SEP).
NO KOMPONEN URAIAN
4 Waktu Pelayanan Waktu penyediaan dokumendi rawat jalan :
Rerata ≤ 10 menit
Waktu penyediaan dokumendi rawat inap :
Rerata ≤ 15 menit
5 Biaya/Tarif 1. Untuk pasien umum sesuai Perbup
Kabupaten Sumenep tentang Tarif
Pelayanan Kesehatan di RSUD Abuya
Kangean RSUD Abuya Kangean
2. Untuk pasien JKN-KIS gratis/tidak di
pungut biaya sesuai hak kelas nya.

6 Produk Berkas rekam medis pasien, Surat Eligibilitas


Peserta (pasien BPJS)

7 Pengelolaan Pengaduan 1. Pengaduan langsung kepada petugas


2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com

8 Sarana Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendaftaran:


Prasarana/Fasilitas a. Mesin antrian
b. Ruang pendaftaran pasien
c. Komputer
d. Alat tulis kantor
e. Ruang tunggu pasien
f. Sarana kagiatan untuk cetakan rekam
medis, KIB, SEP dan gelang pasien
g. Ruang penyimpanan berkas rekam medis
9 Kompetensi Pelaksana D3 Rekam Medis

10 Pengawasan internal Pengawasan oleh Kepala Instalasi Rekam Medik


11 Jumlah Pelaksana Kepala Instalasi Rekam Medis : 1 orang
Pelaksana : 4 org
NO KOMPONEN URAIAN
12 Jaminan Pelayanan 1. Pemberian jaminan keamanan dan
keselamatan kepada pasien dengan
ketepatan pemberian pelayanan sesuai
kompetensi, dapat dipertanggung
jawabkan dan suasana nyaman dalam
beraktivitas dari pelayanan kesehatan
yang diperoleh.
2. Keberadaan tenaga perekam
medis/tenaga administrasi lainnya
3. Ketersediaan formulir rekam medis
4. Ketaatan pada jam pelayanan

13 Jaminan Keamanan Jaminan keamanan dan keselamatan


dan Keselamatan pelayanan di tempat pendaftaran adalah:
1. Standar Prosedur Operasional pada
Instalasi Rekam Medik
2. Petugas mempunyai kompetensi di
bidangnya.

14 Evaluasi 1. Indikator Mutu Pelayanan BDRS per bulan


2. Kinerja Pelayanan per semester
3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) per
semester
4. Survei Kepuasan Masyarakat(SKM) per
tahun
13. Standar Pelayanan Instalasi Pemulasaraan Jenazah
NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

2 Persyaratan Jenazah dari Dalam RS :


a. Jenazah yang dikirim dengan identitas
jelas
1) Permintaan Pemulasaraan dari
Ruangan
2) Identitas Pasien
3) Diagnosa Pasien
b. Jenazah dengan identitas tak jelas
1) Permintaan Pemulasaraan dari
Ruangan
2) Surat Penitipan dari Pengirim
3) Surat Permintaan Pemakaman
Jenazah Dari Luar :
a. Jenazah yang dikirim dengan identitas
jelas
1) Permintaan Pemulasaraan jenazah
2) Permintaan Visum Et Repartum
3) Identitas
b. Jenazah dengan identitas tak jelas (Mr.X)
1) Surat Penitipan dari pengirim
(masyarakat ditemukan jenazah,
pamong praja, polisi).
2) Surat permintaan dari polisi (bila
membutuhkan Hasil Visum Et
Repertum)
Jenazah dari IGD
a. Permintaan dari petugas IGD
b. Identitas Pasien
c. Diagnosa Pasien

1.
3 Sistem, Mekanisme, 1. Jenazah dari Luar RS/ Dalam RS/ IGD.
dan Prosedur 2. Jenazah diantar menuju ke ruang
pemulasaraan jenazah untuk diurus
sesuai permintaan keluarga pasien /
pengirim j enazah.
3. Jenazah dikembalikan ke keluarga
pasien / pengirim / diurus RS.
4. Pasien dengan identitas tidak jelas (Mr /
Mrs X), setelah 3x24 jam bila tidak ada
kejelasan jenazah (inisial) pengirim
diinformasikan untuk :
a. Mengambil jenazah untuk
dipulasarakan & dimakamkan di luar
RS (tempat jenazah ditemukan)
b. Membuat surat permintaan untuk
dipulasarakan di ditempat jenazah
ditemukan atau di pemakaman umum
yang lain.
c. Membuat surat permintaan untuk
dipulasarakan & dimakamkan oleh
RSUD Abuya Kangean.

4 Jangka waktu Setiap hari : 24 jam


Pelayanan
5 Biaya/Tarif 1. Untuk pasien umum sesuai Perbup
Kabupaten Sumenep tentang Tarif
Pelayanan Kesehatan di RSUD Abuya
Kangean RSUD Abuya Kangean
2. Untuk pasien JKN-KIS gratis/tidak di
pungut biaya sesuai hak kelas nya.
6 Produk Pelayanan Pemulasaran Jenazah
7 Pengelolaan 1. Pengaduan langsung kepada petugas
Pengaduan 2. Petugas Informasi
3. Kotak saran yang tersedia
4. Telepon :
5. Email : rsudabuya@gmail.com
8 Sarana 1. Ruang Penerimaan
Prasarana/Fasilitas 2. Ruang Otopsi
3. R. Perawatan/ Penitipan Jenazah
4. Ruang lain sesuai kebutuhan
5. Meja Jenazah minimal 2
6. Cold Chamber minimal untuk 1-2 jenazah
7. Memiliki satu set alat otopsi, satu set alat
pengawetan
8. Memiliki set alat pelindung diri

9 Kompetensi Dokter
Pelaksana Perawat
SLTA dengan pelatihan perawatan jenazah
10 Pengawasan Pengawasan oleh Kepala Instalasi
internal Pemulasaraan Jenazah
11 Jumlah Pelaksana Kepala Instalasi : 1 Orang
Dokter : 1 Orang
Perawat : 1 Orang
Tenaga pemulasaran : 4 orang
Administrasi : 1 Orang
12 Jaminan Pelayanan Pelayanan sesuai SPO
13 Jaminan Keamanan 1. Keamanan dan keselamatan terhadap pasien
dan Keselamatan a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
c. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
tepat pasien operasi
d. Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
2. Keamanan dan keselamatan terhadap petugas
a. Pengelolaan alat kesehatan habis pakai.
b. Cuci tangan dengan sabun guna mencegah
infeksi silang.
c. Pemakaian alat pelindung diri, misalnya
pemakaian sarung tangan untuk mencegah
kontak dengan darah serta cairan infeksius
yang lain.
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk
mencegah perlukaan.
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
f. Desinfeksi dan sterilisasi untuk alat yang
digunakan ulang
g.Pengelolaan linen.

14 Evaluasi 1. Indikator Mutu setiap bulan


2. Standar Pelayanan Minimal per semester
3. Evaluasi Kinerja per semester
Ditetapkan di : Sumenep
Pada Tanggal : 01 Februari 2023
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ABUYA KANGEAN

dr. MOHAMMAD IMAM WAHYUDI, Sp.PD


Penata Tingkat I
NIP. 198202122009011008

Anda mungkin juga menyukai