Anda di halaman 1dari 34

MODUL AJAR KELAS X

Analisis Data dan Peluang

A. Informasi Umum

Nama : Wakhidin, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Bongas
Tahun : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Identitas Modul
Kelas :X
Fase :E
Alokasi Waktu : 24 JP
Jumlah pertemuan : 6
Sebelum mempelajari materi Analisis data dan peluang ini
peserta didik sudah memahami:
Kompetensi Awal 1. Penegrtian dari statistik,sampel dan populasi.
2. Bentuk data
3. Macam –macam penyajian data
Profil Pelajar Pancasila
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, berkebinaan global,mandiri, bernalar Kritis,
gotong-royong dan kreatif
Judul Elemen
Menampilkan dan menginterpretasi data menggunakan
Profil Pelajar Pancasila statistik yang sesuai.
Deskripsi
Pengertian data, macam-macam data, Pengolahan dan
penyajian data (tunggal dan kelompok).
Bentuk Penilaian
Asesmen formatif dan asesmen sumatif
Sarana dan prasarana
Ruang kelas atau halaman sekolah
Sumbar Pembelajaran
Buku paket, modul, referensi lain yang relevan.
Alat/Bahan Pembelajaran
Sarana dan prasarana Lembar Aktivitas Siswa (LAS), lembar observasi kegiatan,
rubrik penilaian, foto, video.
Media Pembelajaran
LCD projector, slide presentasi, video pembelajaran, berita dari
berbagai media (cetak/digital).
Target Peserta didik  Peserta didik regular/tipikal.
 Peserta didik dengan hambatan belajar.
 Peserta didik cerdas istimewa berbakat.
Model Pembelajaran
Project–based Learning
Moda Pembelajaran
Model Pembelajaran 1. Daring/kombinasi Daring.
2. Luring.
3. Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Metode Pembelajaran
Diskusi, presentasi, demonstrasi
B. Kompetensi Inti
Capaian Pembelajaran Di akhir fase E, peserta didik dapat menampilkan dan
menginterpretasi data menggunakan statistik yang sesuai
bentuk distribusi data untuk membandingkan nilai tengah
(median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil, standar
deviasi) untuk membandingkan dua atau lebih himpunan
data. Mereka dapat meringkas data kategorikal untuk dua
kategori dalam tabel frekuensi dua arah, menafsirkan
frekuensi relatif dalam konteks data (termasuk frekuensi
relatif bersama, marginal, dan kondisional), dan mengenali
kemungkinan asosiasi dan tren dalam data. Mereka dapat
membedakan antara korelasi dan sebab-akibat. Mereka
dapat membandingkan distribusi teoretis diskrit dan
distribusi eksperimental, dan mengenal peran penting dari
ukuran sampel. Mereka dapat menghitung peluang dalam
situasi diskrit.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mendeskripsikan berbagai penyajian data
bentuk tabel dan diagram/plot yang sesuai untuk
mengkomunikasikan informasi dari suatu kumpulan data
melalui analisis perbandingan berbagai variasi penyajian
data dengan cara dpresentasikan .
2. Siswa mampu menyajikan data nyata dalam bentuk tabel
atau diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi
yang ingin dikomunikasikan dengan cara dpresentasikan

Pemahaman bermakna Banyak masalah kehidupan sehari-hari yang menggunakan konsep


statistika contohnya :
 Penghitungan laba, rugi, jumlah uang yang diperlukan dalam
belanja bulanan dalam rumah tangga.
 Dalam penghitungan Indeks Prestasi mahasiswa.
 Pada dunia bisnis cara memperoleh keuntungan dalam sebuah
proyek, seperti peluang menanamkan saham.
 Pada bidang industry, statistika banyak digunakan dalam
pengambilan keputusan. Seperti jumlah produksi dalam sehari
berdasarkan riwayat atau histori perusahaan.
Pertanyaan peumantik  Bagaimana cara mendapatkan data/ informasi yang akurat
tentang suatu hal?
 Bagaimana menyajikan data yang telah dikumpulkan
agar dapat dipahami oleh pihak lain?
 Apa yang dapat disimpulkan dari data yang dikumpulkan?
 Bagaimana pemanfaatan teknologi dalam proses
pengumpulan dan penyajian data?

Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru memeriksa kondisi kelas, kebersihan, kerapian disiplin 15 menit
serta kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajran
2. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk
berlangsungnya pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami
materi analisis data dan peluang serta mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
5. Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang
akan dilakukan termasuk aspek-aspek yang dinilai selama
proses pembelajaran berlangsung.
6. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan pertanyaan
secara klasikal yang bersifat menuntun dan menggali.

Inti Pertemuan 1 (Luring) 290 menit


Fase-1 PBL:  Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat
Penentuan eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa berdasarkan
Pertanyaan pengalaman belajarnya yang bermuara pada penugasan peserta
Mendasar (Start didik dalam melakukan suatu aktivitas. Dengan bantuan
with essential tayangan slide presentasi guru menunjukkan bagaimana
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
question) statistika muncul dalam kehidupan sehari-hari.
 Bagaimana cara mendapatkan data/ informasi yang akurat
tentang suatu hal?
 Bagaimana menyajikan data yang telah dikumpulkan agar
dapat dipahami oleh pihak lain?
 Apa yang dapat disimpulkan dari data yang dikumpulkan?
 Bagaimana pemanfaatan teknologi dalam proses
pengumpulan dan penyajian data?
 Guru menayangkan slide presentasi contoh beberapa sajian data
dalam bentuk yang bermacam-macam.
 Guru meminta siswa kedepan satu per satu untuk menjelaskan
dan membedakan penyajian data bentuk tabel dan diagram/plot
yang sesuai untuk mengkomunikasikan informasi dari suatu
kumpulan data melalui analisis perbandingan berbagai variasi
penyajian data.
 Guru Mengorganisir siswa kedalam kelompok- kelompok yang
heterogen (4-5) orang. Heterogen berdasarkan tingkat kognitif
dan jenis kelamin. Kemudain tiap kelompok diberi LAS yg berisi
penyajian data bentuk tabel dan diagram/plot yang sesuai untuk
mengkomunikasikan informasi dari suatu kumpulan data melalui
analisis perbandingan berbagai variasi penyajian data.
 Tiap kelompok diskusi diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok lain diminta
menanggapi apa yang dipresentasikan.
 Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok. Dengan
tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa mengenai
penyajian data bentuk tabel dan diagram/plot yang sesuai untuk
mengkomunikasikan informasi dari suatu kumpulan data melalui
analisis perbandingan berbagai variasi penyajian data.
Pertemuan 2 (Luring)
Fase-2 PBL:  Guru menjelaskan dan memberi penguatan materi cara pnyajian
data kelompok.
 Guru Mengorganisir siswa kedalam kelompok- kelompok yang
heterogen (4-5) orang. Heterogen berdasarkan tingkat kognitif
dan jenis kelamin. Satu per satu siswa disuruh ke depan
untuk menuliskan hasil ulangan matematika materi
sebelumnya. Kemudian tiap kelompok mencatat data hasil
ulangan matematika materi sebelumnya di LAS untuk
disajikan ke dalam table distribusi frekuensi.
 Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan
dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan bila ada kelompok yang kurang serius melakukan
pekerjaannya.
 Tiap kelompok diskusi yang berbeda cara menyajikan data diminta
untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok lain diminta menanggapi apa yang
dipresentasikan.
 Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok. Dengan
tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa padapenyajian data
kedalam table distribusi frekuensi.
 Guru menayangkan slide presentasi contoh sajian data dalam
bentuk table distribusi frekuensi.
 Guru menjelaskan dan memberi penguatan materi cara
penyajian data kelompok.
 Guru Mengorganisir siswa kedalam kelompok- kelompok yang
heterogen (4-5) orang. Heterogen berdasarkan tingkat kognitif
dan jenis kelamin. Setiap kelompok mendapatkan LAS untuk
menyajikan data berkelompok sesuai dengan bahan tayang yang
diberikan guru ke dalam table distribusi frekuensi.
 Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan
dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan bila ada kelompok yang kurang serius melakukan
pekerjaannya.
 Tiap kelompok diskusi yang berbeda cara menyajikan data diminta
untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok lain diminta menanggapi apa yang
dipresentasikan.
 Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok. Dengan
tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa padapenyajian
data kedalam table distribusi frekuensi.

Penutup 1. Bersama-sama dengan siswa menyusun rangkuman hasil atau


kesimpulan.
2. Melakukan refeleksi untuk mencaritahu kesulitan yang masih
dialami oleh siswa.
3. Guru memberikan penilaian pengetahuan dan keterampilan
dengan memberikan soal post test.
4. Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
5. Guru menyampaikan agenda pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya
6. Menutup pembelajaran dengan menyampaikan terimakasih dan
ucapan salam.

Indramayu, Juli 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

JAWAN HERMANTO, S.Pd., M.Si. WAKHIDIN, S.Pd


NIP. 19670716 200012 1 002
Asesmen
1. sesmen diagnostic
1. Seberapa Senangkah anda belajar matematika ?
2. Seberapa Senangkah anda belajar dengan cara berdiskusi?
3. Tahukah anda pengertian satatistika ?
4. Dapatkah anda membedakan dan membandingkan macam-macam bentuk penyajian data?
5. Dapatkah anda memilih dan menyusun kumpulan data?

Asesmen Formatif pertemuan 1


1. Misalnya, terdapat data tinggi badan siswa kelas x A sebagai berikut:

139, 137, 135, 135, 136, 137, 138, 139, 137, 138, 135, 136, 137, 139, 137, 137, 138, 135, 137, 136, 139,
137, 135, 136, 138, 138, 136, 137, 137, 136.

Buatlah diagram garis, balok/batang dan lingkaran ?

2. Apa itu histogram ,poligon dan kurva ogive.


3. Buatlah histogram ,poligon dan kurva ogive dari tabel d bawah ini
Interval kelas Frekuensi
120 – 128 3
129 – 137 5
138 – 146 10
147 – 155 13
156 – 164 4
165 – 173 3
174 - 182 2
Jumlah 40
Asesmen Formatif pertemuan 2

No Soal Skor
1 Diketahui sebuah tabel tinggi badan dari pendaftar calon polisi 20
militer sebagai berikut:
Tingga badan ( cm ) Frekuensi
167 20
168 25
169 30
170 35
171 40
172 45
173 60
174 65
175 30
Jumlah 250
Apabila yang diterima sebagai calon polisi militer adalah
pendaftar yang mempunyai tinggi badan minimal 174, berapa
pendaftar yang tidak diterima menjadi polisi militer?
2 Dalam sebuah ulangan harian yang diikuti oleh 30 siswa 30
diperoleh nilai sebagai berikut: 75, 80, 80, 75, 80, 85, 90, 95, 70,
60, 65, 75, 80, 70, 65, 85, 95, 85, 80, 95, 65, 70, 70, 75, 80, 85,
75, 90, 85, 85 Dari data tersebut sajikan ke dalam tabel data
tunggal.

3 Diketahui sebuah diagram garis dari penjualan sepeda motor pada 20


Dealer Ramayana Motor pada tahun 2014 sebagai berikut:
Grafik Penjualan Sepeda Motor
56
60 45
50
40 34 37
30
20
10
Banyak

0 5

JanuariFebruari Maret April Mei


Bulan

a. Berapa banyaknya penjualan sepeda motor pada bulan Februari ?

b. Berapa rata-rata penjulan sepeda motor dari bulan Januari


sampai dengan bulan April ?
4 Diketahui data tentang jumlah siswa pada SMA Negeri 1 30
Sukoharjo 5 tahun terakhir dalam tabel berikut:
Tahun 2009 2010 2011 2012 20
Siswa Putra 110 100 95 80 100
Siswa Putri 140 160 135 210 220
Jumlah 250 260 230 290 320

Buatlah diagram garis dari data jumlah siswa tersebut di atas.


Jumlah skor Maksimum 100
2. Asesmen Sumatif
1. Diagram lingkaran berikut menunjukan persentase jenis pekerjaan penduduk di kota X. Jumlah
penduduk seluruhnya adalah 3.600.000 orang. Banyak penduduk yang menjadi nelayan adalah …
A. 288.000
B. 360.000
C. 432.000
D. 1.008.000
E. 1.800.000

2. Diagram lingkaran berikut menunjukan mata pelajaran-mata pelajaran yang disukai di


kelasXAyangberjumlah36siswa.SimbolyangdigunakanadalahMuntukMatematika, F untuk
Fisika, Buntuk Biologi, Kuntuk Kimia, danI untukBahasaIndonesia. Banyaksiswa yang
menyukai mata pelajaran Biologi adalah ...
A. 6 orang
B. 7 orang
C. 9 orang
D. 11 orang
E. 12 orang

3. Komposisi mata pencaharian penduduk desa Jati Makmur seperti pada gambar berikut. Jika
tercatat jumlah penduduk 45.000 orang, maka banyak penduduk yang bermata pencaharian
pedagang adalah …orang
A. 2.500
B. 5.000
C. 7.500
D. 9.000
E. 12.000
4. Diagram berikut menyatakan jumlah anggota keluarga dari 50 siswa. Banyak siswa yang
mempunyai jumlah keluarga 5 orang adalah … siswa
13
14
15
16
17

5. Konsumsi ikan laut oleh masyarakat dunia untuk 6 tahun berturut-turut (dalam satuan juta
ton) disajikan dalam diagram berikut:
Data dari diagram batang tersebut, persentase kenaikan dari tahun 1994 ke 1995 adalah

A. 60%
B. 50%
C. 40%
D. 30%
E. 20%

6. Berikut adalah nilai nilai ulangan harian 30 siswa kelas X SMK PGRI CIAWIGEBANG.
45 50 78 35 90 98 78 75 80 68
78 56 90 95 92 50 40 48 85 85
86 64 75 70 85 90 74 76 75 68
Tentukanlah :
Nilai minimum (x1) = ……….
Nilai maksimum (x2) = ………. Daftar distribusi frekuensi:
Banyak data (n) = ……….
Jangkauan (J) = ………

Banyak Kelas (k) = 1 + (3,3) log ….


= ………………..
J
Lebar Kelas (l) =
k
= …………..
Kemudian Buatlah tabel distribusi
frekuensinya.
Nilai Banyak siswa
Pengayaan Dan Remedial
A. Pengayaan
Pengayaan diberikan pada peserta didik yang memperoleh nilai > 86, dengan memberikan
tugas mencari integrasi bilangan berpangkat dalam kehidupan sehari-hari berupa makalah atau
materi pelajaran selanjutnya di buku penunjang atau internet.

B. Remedial

Apabila 75% siswa mendapat nilai dibawah KKM maka pembelajaran remedial dilakukan secara
klasikal, dengan meninjau kembali LKPD atau buku ajar jika diperlukan maka buku ajar dan LAS
akan di perbaiki seseau dengan kemampuan peserta didik.
Apabila 75 % siswa telah memperoleh nilai diatas KKM, maka pembelajaran remedial dilakukan
secara individu dengan melakukan tes ulang.

Referensi
1. Kemdikbud. 2016. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Edisi Revisi Buku Guru.
Jakarta: Kemdikbud.
2. Kemdikbud. 2016. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Edisi Revisi Buku Siswa.
Jakarta: Kemdikbud.
3. Berita dari media cetak/digital.
4. Beberapa laman di website.
5. Buku referensi lain yang relevan.

Refleksi
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
8. Apakah waktu yang dialokasikan cukup relevan dengan pencapaian siswa?
Lampiran

LEMBAR AKTIVITASSISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Fase : X /E
Materi Pokok : Analisis Data dan peluang
Nomor Kelompok : ………………….
Nama Anggota : 1. ………………. 4. ……………….
2. ………………. 5. ……………….
3. ………………. 6. ……………….

A. Tujuan Pembelajaran Aspek Pengetahuan


Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diharapkan siswa mampu untuk:
1. Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diharapkan siswa
mampuuntuk:
2. Menentukan nilai rata-rata data berkelompok yang disajikan dalam bentuk tabel maupun
diagram
B. Petunjuk:
1. Berdiskusilah dalam kelompok Kalian dengan saling memberikan masukan dan saran dalam
menyelesaikan soal-soal berikut.
2. Bertanyalah kepada guru jika Kalian mengalami kesulitan.
3. Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.

C. Lembar Kerja Siswa


1. Jelaskan apa yang dimaksud statistik dan statistika!
2. Apa yang dimaksud dengan istilah berikut?
a. Data statistik
b. Data diskrit
c. Data kuantitatif
d. Data kualitatif
e. Data kontinu
f. Pencilan
3. Apa bedanya populasi dan sampel

4. Data kecelakan selama 5 tahun buatlah diagram garis ,batang,dan lingkarannya?

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995


Banyak 400 300 425 350 250
Kecelakaan
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Fase : X /E
Materi Pokok : Analisis Data dan peluang
Nomor Kelompok : ………………….
Nama Anggota : 1. ………………. 4. ……………….
2. ………………. 5. ……………….
3. ………………. 6. ……………….

A. Tujuan Pembelajaran Aspek Pengetahuan


Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diharapkan siswa mampu untuk:
3. Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diharapkan siswa
mampuuntuk:
4. Menentukan nilai rata-rata data berkelompok yang disajikan dalam bentuk tabel maupun
diagram
B. Petunjuk:
4. Berdiskusilah dalam kelompok Kalian dengan saling memberikan masukan dan saran dalam
menyelesaikan soal-soal berikut.
5. Bertanyalah kepada guru jika Kalian mengalami kesulitan.
6. Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.

C. Lembar Kerja Siswa

1. Berikut adalah nilai nilai ulangan harian 30 siswa kelas X SMK PGRI CIAWI GEBANG.
45 50 78 35 90 98 78 75 80 68
78 56 90 95 92 50 40 48 85 85
86 64 75 70 85 90 74 76 75 68
Tentukanlah :
Nilai minimum (x1) = ……….
Nilai maksimum (x2) = ………. Daftar distribusi frekuensi:
Banyak data (n) = ……….
Jangkauan (J) = ………

Banyak Kelas (k) = 1 + (3,3) log ….


= ………………..
J
Lebar Kelas (l) =
k
= …………..
Kemudian Buatlah tabel distribusi
frekuensinya
Nilai Banyak siswa
Materi Pembelajaran :Analisis data dan peluang
1. Menyajikan Data Ukuran Menjadi Data Statistik Deskriptif
a. Pengertian Statistik, Populasi, dan Sampel
Apabilakita inginmenemukan, mengemukakan, ataumemberipendapat tentangsesuatu
persoalan atau kejadian, maka tentu kita perlu mempelajari lebih dahulu peristiwa atau
persoalan tersebut. Untuk itu di perlukan keterangan-keterangan mengenai peristiwa atau
persoalannya. Keterangan – keterangan itu dinamakan data (bentuk jamak dari datum). Data
dapat berupa keterangan yang dinyatakan dalam bilangan. Misalnya, banyaknya pegawai di
suatu perusahaan, berapa gaji masing – masing karyawannya. Data yang dinyatakan dalam bentuk
bilangan seperti itu dinamakan data kuantitatif, sedangkan yang tidak dinyatakan dalam
bentuk bilangan dinamakan data kulitatif.Dari nilainya dikenal dua golongan data kuantitatif
yaitu, data diskrit dan data kontinu.
Hasil menghitung merupakan data diskrit, misalnya keluarga A mempunyai 5 anak laki-laki dan
3 anak perempuan. Sedangkan hasil pengukuran merupakan data kontinu, misalnya kecepatan
mobil 60 km/jam.
Untuk menyatakan kesimpulan data tersebut, yang umumnya berbentuk angka yang disusun
dalam daftar atau diagram digunakan istilah statistik.Ilmu pengetahuan tentang pengumpulan
data, penyajian data, penganalisaan sampai dengan menarik kesimpulan dan membuat
ramalan-ramalannya dinamakan statistika. Bagian statistika yang meliputi metode dan cara
mengumpulan, menyajikan, mengolah dan mengamati data secara deskriptis (uraian)
dinamakan statistika deskriptif, sedangkan bagian yang meliputi penarikan kesimpulan
disebut statistika inferensi atau statistika induktif.
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, bersifat jelas dan lengkap serta memiliki ciri-
ciri khusus.Sampel (contoh) adalah sebagian objek yang diambil dari populasi. Pengambilan
sampel ini dilakukan oleh si peneliti mengingat keterbatasan waktu, dan biaya, akan tetapi
sampel tersebut harusreprentatif (mewakili) keseluruhan objek yang akan diamatinya itu.

b. Pengumpulan, Pembulatan, dan Pemeriksaan Data


Data dapat dikumpulkan dengan berbagai cara, antara lain dengan wawancara, daftar
pertanyaan atau kuesioner dan dengan pengamatan langsung ke lapangan. Wawancara
yaitutanya-jawab langsung kepada orang-orang yang dianggapmampu memberikan data-
data yang diperlukan.

Kuesioner diberikan berupa pertanyaan di dalam suatu daftar pertanyaan apabila orang- orang
yang akan diminta keterangannya cukup banyak atau jauh tempatnya.
Pengamatan langsung dilakukan apabila si peneliti merasa perlu melihat, menghayati, atau
melakukan sendiri kegiatan-kegiatan untuk memperoleh data yang diperlukan. Pembulatan
atau penyederhanaan data-data menjadi satu kumpulan nilai dilakukan untuk memudahkan kita
dalam menyimpulkan atau menarik kesimpulannya setelah data-data itu diolah dan di pelajari
(diperiksa) dengan cukup teliti.
Data kuantitatif umumnya di sajikan dalam bentuk daftar yang dinamakan daftar baris-
lajur atau dalam bentuk daftar sebaran frekuensi.

c. Statistik Lima Serangkai


Suatu data kuantitatif yang mencantumkan nilai-nilai 𝑥1, 𝑥2,𝑥3,..........𝑥𝑛, memiliki beberapa
nilai tertentu yang dapat menentukan kecenderungan pemusatan data, yaitu :
1) statistik ekstrim
a) statistik minimun, yaitu yang nilainya terkecil dari seluruh nilai yang tertera.
b) statistik maksimum, adalah data yang nilainya terbesar dari seluruh nilai yang
tertera.
2) kuartil-kuartil
Kuartil-kuartil, yaitu data yang letaknya pada batas-batas seketan-seketan sebesar 25% dari
seluruh data yang diamati.
Terdapat tiga buah kuartil, yaitu
a) median atau kuartil (𝑄2 ) adalah suatu nilai yang lebih dari 50% nilai pengamatan
terkecil dan kurang dari 50% nilai pengamatan terbesar, setelah data niai itu
diurutkan dari nilai terkecil ke nilai terbesar.
b) kuartil pertama (𝑄1) adalah median dari semua nilai pengamatan yang kurang dari
Q2 .

c) kuartil ketiga (𝑄3 ) adalah median dari semua nilai pengamatan yang lebih dari Q2
Kelima nilai data tersebut dinamakan statistik lima serangkai.
Bilakitagambarkankedudukannya(setelahnilaidiurutkandariyangterkecilkeyang terbesar),
sebagai berikut

Gambar 2.3.1 Statistik Lima Serangkai

Urutanmenurut besarnyanilaimasing-masingadalahstatistikminimum Q1(kuartil pertama),


Q2 (kuartil kedua), Q (kuartil ketiga), dan statistik maksimum.
Sebaiknya diberikan dulu rumus kuartil seperti 𝑄2 = 𝑋1(1+𝑛)
2

Contoh 1.1
Tentukan nilai-nilai statistik minimum, statistik maksimum Q1, Q2, dan Q3dari data nilai berikut:

a. 3, 10, 9, 8, 8, 4, 5, 4, 6, (n = 9, ganjil)
b. 2, 3, 10, 9, 8, 4, 5, 4, 6, 6 (n = 10, genap)

Penyelesaian
a. 3, 10, 9, 8, 8, 4, 5, 4, 6 kita urutkan menjadi

Untuk n ganjil
n=9→ 𝑄2 = 𝑋1(1+𝑛) = 𝑋5 = 6
2

Q1 =median dari , yaitu 1(X2 +X3 ) = 1 (8 + 9) = 4


2 2
𝑿𝟔 𝑿𝟕 𝑿𝟖 𝑿𝟗 𝟏 𝟏
Q = median dari
3
𝟖 𝟖 𝟗 𝟏𝟎 , yaitu (x7 + x8) = (8+9) = 8,5
𝟐 𝟐
Nilai statistik minimum adalah 3, dan nilai statistik maksimum adalah 10

b. 2, 3, 10, 9, 8, 4, 5, 6, 6 kita urutkan menjadi


X1 X2X3X4X5X6X7X8X9X10
2 3 4 4 5 6 6 8 9 10 ( n = 10)

𝟏
untuk n genap Q2 = (x½ n + x½ n+1)
𝟐
𝟏 𝟏
n=10 Q2 = 𝟐 (x5+x6) = 𝟐
(5+6) = 5,5.
Q = median dari |𝑿 𝟏|𝑿 𝟐 |𝑿𝟑|𝑿𝟒 |𝑿𝟓| ,
ialah x = x =4
1 ½(1+6) 3
𝟐 𝟑 𝟒 𝟒 𝟓
𝑿𝟔 𝑿𝟕 𝑿 𝟖 𝑿 𝟗 𝑿𝟏𝟎
Q = median dari | | | | | | , Q ialah x =8
3 3 8
𝟔 𝟔 𝟖 𝟗 𝟏𝟎

Nilai statistik minimum 2, nilai statistik maksimum 10.

d. Jangkauan Data, Jangkauan Antarkuartil, Langkah, Pagar Dalam dan Pagar Luar
Perhatikan kembali contoh 1.1 (setelah data diurutkan)

Jangkauan (J) adalah selisih antara nilai maksimum dan nilai minimum, pada data di atas
jangkauan = 10-2 = 8
Jangkauan antarkuartil (JK) adalah selisih antara nilai kuartil atas (Q3) dengan kuartil
bawah (Q1).
Pada data diatas, jangkauan antarkuartil = Q3 - Q1 = 8 - 4 = 4
Jangkauan Semi interkuartil atau disebut juga simpangan kuartil (Qd) adalah setengah dari
Jangkauan Anatarkuartil
𝟏
Qd = (Q3 - Q1)
𝟐 𝟏 𝟏
Pada data diatas, simpangan kuartil (Qd) = (Q3 - Q1) = .4=2
𝟐 𝟐
Nilai statistk jangkauan(J) dan jangkauan antarkuartil (JK) dapat dipakainuntuk
menemukan gambaran tentang penyebaran data dengan cepat.
Didefinisikan bahwa,
Satu langkah (L) sebagai satu-setengah kali panjang jangkauan antarkuartil (JK), ditulis
𝟏
secaramatematis L = 1 JK
𝟐
𝟏
Untuk data di atas L = 1 x4 = 6
𝟐

Nilai yang letaknya satu langkah dibawah nilai Q 1 (kuartil bawah) dinamakan Pagar Dalam
(PD)sedangkannilaiyangletaknyasatu langkahdiatasQ 3 (kuartilatas)dinamakanpagar luar (PL).

Untuk data diatas


P.D = Q1 – L= 4 – 6= -2
P.L= Q3+L= 8+6 = 14
Semua data yang nilainya kuarang dari pagar dalam atau lebih dari pagar luar disebut
pencilan. Adanya suatu pencilan merupakan petunjuk bahwa data itu perlu diamati lebih
lanjut, artinya ada kemungkinan terjadi salah catat atau salah ukur, atau ada kemungkinan pula
data itu berasal dari kasus yang menyimpang sehingga perlu diselididki lebih lanjut dan
sebaliknya semua data yang terletak dalam selang yang batas-batasnya pagar dalam dan pagar luar
dapat dianggap sebagai data masih tergolong sama dengan median sebagai pemusatannya.
e. Ukuran Kecenderungan Memusat (Ukuran Pemusatan)
Nilai median (Q2) adalah suatu ukuran yang menggambarkan pemusatan data yang telah diukur. Misalnya
median 6,5 artinya 50% data bernilai kurang dari 6,5 dan 50% data bernilai lebih dari 6,5. Artinya nilai 6,5
terletak di tengah-tengah (pusat) semua nilai itu. Nilai-nilai pemusatan lain adalah modus, yaitu nilai yang
paling banyak muncul, dan rata-rata.Ada rata-rata hitung, rata-rata ukur
(rata-rata geometris), dan rata-rata harmonis.
𝟏
(x̅) = ∑𝒏 , artinya
𝒙𝟏+𝒙𝟐+𝒙𝟑+ ...............+𝒙𝒂
𝒏 𝒊=𝟏 1 𝒏
Untuk ukuran-ukuran yang masing-masing mempunyai frekuensi (banyaknya), misalnya x1 ada f1 ukuran,
x2 ada f2 ukuran, x3 ada f3 ukuran, dan seterusnya, maka

, artinya 𝒇𝒊𝒙𝟏+𝒇𝟐𝒙𝟐+𝒇𝟑𝒙𝟑+……..+𝒂𝒙𝒂
(𝐱̅) = 𝟏 ∑𝒌𝒊=𝟏 𝒇 𝒊.x i
𝒏 𝒏
Contoh 1.2
Rata-rata hitung dari 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9, 9, 10 adalah
𝐱̅ = 2.4 + 3.5 + 2.6 + 3.7 + 8.1 + 2.9 + 10.1 = 𝟗𝟐 = 6,5
𝟏𝟒

2. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram


a. Data Ukuran dan Data cacahan
Data ukuran adalah data yang memuat nilai-nilai ukuran misalnya:
Ukuran panjang, ukuran gerak, ukuran volume.
Contohnya:BobotBadan

Ali Baba Caca


45,1 kg 50, 2 kg 47,3 kg

Data ukuran termasuk kedalam data kontinu


Data cacahan adalah data bilangan yang menyatakan banyaknya anggota unsur atau benda yang
diamati, termasuk kedalam data distrik (hasil menghitung)
Contoh: data cacahan yang termuat dalam daftar
Tabel 2.3.1

Banyak Murid Sekolah Di Daerah A Menurut


Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun
2014
Jenis Kelamin SD SLTP SLTA Jumlah
Laki-laki 4.758 2.795 1.459 9.012
Perempuan 4.032 2.116 1.256 7.404
Jumlah 8.790 4.911 2.715 16.416

Sumber: Kanwil Dikbud Jabar


Ketentuan untuk membuat mendatar
1) Ada judul daftar, ditulis di tengah-tengah bagian atas, semua dalam huruf besar
(Kapital)
2) Judul kolom, ditulis dengan singkat dan jelas
3) Sumber yang menjelaskan dari mana data itu di kutip
b. Penyajian Data dengan Diagram
1) Diagram Kotak Garis
Diagram kotak garis adalah diagram yang memakai kotak (persegi panjang) dan garis untuk
menunjukkan suatu data statistik, misalnya statistik lima serangkai dari skor
siswa hasil dari suatu tes.

Gambar 2.3.2 Diagram Kotak garis

Pada gambar di atas, kotak (persegi panjang) digambarkan dengan dua ruas garus
mendatar untuk panjangnya, dan lambang I untuk lebarnya. Gambar di atas dinamakan
diagram kotak garis (DKG)
Lambang I menunjukan letak nisbi kuartil pertama (Q1) dan kuartil ketiga (Q3), ruas
garis-ruas garis di kiri dan kanan berujung di nilai data yang bukan pencilan. Median
dilambangkan dengan lambang+.
Kemudian kita tentukan pula letak pagar dalam (PD) dan pagar luar (PL), sehingga
mungkin terdapat nilai data yang merupakan pencilan.

Contoh 1.3
Dua kelompok siswa terdiri dari kelompok I sebanyak 16 orang, dan kelompok II sebanyak 15 orang,
mendapat nilai dari sebuah tes matematika, sebagaiberikut:
Kelompok I: 25 30 45 48 50 60 65 70 74 78 80 85 91 92 94 95
Kelompok II: 20 36 45 50 50 51 52 54 60 65 66 68 77 80 95
Perlihatkanlah statistik lima serangkai untuk kedua kelompok tersebut denganmemakai diagram
kotak-garis

Penyelesaian
Kelompok I: nilai statistk minimum = 25, dan nilai statistik maksimum = 96
1 1
Median (Q3) = 2 (𝑥8 + 𝑥9) = 2 (70 + 74)= 72
1 1
Q1= 2 (𝑥4 + 𝑥5) = 2 (48 + 50)= 49
1 1
Q3= 2 (𝑥12 + 𝑥13) = 2 (85 + 91)= 88
JK (Jangkauan antarkuartil) = 88 – 49= 39
L= 1,5 x 39 = 58,5
PD= 49 – 58,5 = -9,5
PL= 88 + 58,5 = 146,5

Kelompok II: nilai statistk minimum = 20, dan nilai statistik maksimum = 95
Median (Q2) = x8 = 54
Q1= x4 =50
Q1= x4 = 50
Q3= x12 = 68
L= 1,5 x 18 = 27
PD= 50 – 27 = 23
PL= 68 + 27 = 95

Karena nilai statistik minimum (20) < nilai PD (23), maka nilai 23 merupakan suatu pencilan. Diagram
Kotak garisnya terlihat pada gambar

Gambar 2.3.3 Diagram Kotak garis 2

Dari diagram pada gambar di atas terlihat bahwa


1. Median kelompok I (72) lebih tinggi dari median kelompok II (54).
2. Di kelompok I mediannya lebih dekat ke Q3, di kelompok II mediannya lebih dekat ke
Q1.
3. Jangkauan atarkuartil (JK), kelompok 1 lebih panjang dari JK kelompok II.
4. Di kelompok II terdapat nilai pencilan (20), berarti nilai ini harus di tinjau kembali,
mungkin terdapat kekeliruan menilai atau mencatat.
5. Secara umum dapat dikatakan, nilai-nilai kelompok I lebih baik dari nilai-nilai
kelompok II

2) Diagram Garis
Untuk menunjukan perkembangan dari suatu kejadian yang kontinu (bersambungan)
misalnya suhu tubuh dari seorang pasien di rumahsakit, tinggi pohon yang sedang
tumbuh, dapat ditinjau dengan diagram garis.
Contoh 1.4

Tabel 2.3.2 Suhu Tubuh Seorang Pasien

Pasien A Pasien B
Suhu tubuh Suhu tubuh
Pukul Pukul
(dalam derajat celcius) (dalam derajat celcius)
06.00 42o 06.00 36o
07.00 41o 07.00 37o
08.00 40o 08.00 37o
09.00 39o 09.00 39o
10.00 39o 10.00 40o
11.00 37o 11.00 40o
12.00 36o 12.00 41o
Dari daftar diatas dapat kita gambarkan sebagai berikut
Gambar Diagram Garis

Jika kita anggap bahwa kenaikan/penurunan suhu tubuh itu terjadi padatubuh si
pasien, maka kitadapat menarik garisputus-putusyang menyambungkan tiap
titik suhu tubuh pada setiap jam tersebut.
Grafik pada gambar 3 dinamakan grafik garis.
Dari grafik terlihat, suhu tubuh pasien A menurun menuju suhu normal (35oc - 36oc)
sedangkan suhu tubuh pasien B sebaliknya dari suhu normal naik sehingga mencapai 41oc pada
pukul 12.00.
3) Diagram Batang
Bagi kejadian-kejadian yang dicatat menurut selang waktu tertentu, dapat disajikan
dengan diagram batang (misalnya untuk menunjukan hasil produksi yang dipasarkan pada
setiap bulan dalan satu tahun tertentu, jumlah penduduk di suatu tempat pada setiap
akhir tahun tertentu) terdapat, diagram batang vertikal dan diagram batang horizontal.

Contoh 1.5
Data kecelakaan lalu lintas di kota A tahun 1991 sampai dengan 1995, sebagai berikut:

Tabel 2.3.3 Data Kecelakaan Lalu Lintas

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995


Banyak 400 300 425 350 250
Kecelakaan

Diagram batangnya terlihat pada gambar di bawah.


Gambar 2.3.5 Diagram Batang

500

400

300

200

100
Contoh 1.6
0 Banyaknya lulusan SMA jurusan Ilmu-ilmu Fisika (A1), jurusan ilmu-ilmu Biologi (A2), dan

jurusan ilmu-ilmu Sosial (A3) si sekolah S dari tahun 1991 sampai denga n 1995, sebagai

1991
berikut: 1992 1993 1994 1995
Banyaknya kecelakaan lalu lintas dari tahun 1991 s/d 1995 di kota A
Tabel Data Lulusan
Tahun A1 A2 A3
1991 200 80 50
1992 240 100 60
1993 240 90 50
1994 220 60 40
1995 220 70 40

Di gambarkan dengan diagram batang horizontal, seperti terlihat pada gambar di bawah.

Gambar 2.3.6 Diagram Batang Horizontal

0 50 100 150 200 250 300


Tahun Banyaknya

1991

1992
4) Diagram Lingkaran dan Diagram Pastel
Untuk menunjukkan perbandingan banyaknya kegiatan, banyaknya produksi yan
1993
dihasilkan dan sebagainya, dalam suatu kurun waktu tertentu dapat kita gambar g
kan
1994 dengan diagram lingkaran.
Contoh 1.7
1995 Menurut laporan dari 300orang lulusan Sekolah Menengah Umum 8yang lulus tahun
2004, tercatat sebagai berikut:
Keterangan Jurusan A1 Jurusan A2 Jurusan A3
180 orang diterima kuliah di perguruan tinggi negeri, 60 orang diterima kuliah di perguruan
tinggi swasta, 40 orang diterima bekerja di kantor pemerintah dan swasta, dan sisanya masih
menganggur.
Buatlah diagram lingkaran untuk data di atas!
Penyelesaian
Prosentae:
180
Yang kuliah di PT Negeri 𝑥 100% = 60%, dapat digambarkan dengan sudut sebesar
300

60% x 360o = 216o


60
Yang kuliah di PT Swasta 𝑥 100% = 20%, dapat digambarkan dengan sudut sebesar 20% x
300

360o = 72o
40
Yang bekerja 𝑥 100% = 13,3%, dapat digambarkan dengan sudut sebesar 13,3% x 360o =
300

47,9o
Sisanya 20 𝑥 100% = 6,7%, dapat digambarkan dengan sudut sebesar 6,7% x 360o = 24o
300

Diagram lingkarannya ditunjukkan seeperti gambardi bawah.


Gambar Diagram

Diagram pastel adalah diagram lingkaran juga akan tetapi berbentuk tiga dimensi
(mempunyai tebal) dan setiap juring yang menunjukan prosentase masing-masing terpisah-
pisah.

5) Piktogram
Piktogram adalah suatu bagan yang menampilkan besarnya data dengan
menggunakangambar-gambarataulambang-lambangyangmewakilisejumlah
bendatertentu. Misalnyadengangambarpohonkelapa, gambar gedung, gambar orang.
Yang mana sebuah gambar benda/orang tersebut dapat mewakili sejumlah benda/orang yang
sama.
Contoh 1.8
Penduduk dunia pada akhir abad ke-20 dari daftar sebagai berikut: Afrika 350
juta
Eropa 600 juta
Amerika 500 juta
German 50 juta
Asia 2000 juta
Rusia 250 juta
Bila data diatas digambarkan dengan diagram lambang (piktogram), maka diagramnya tampak
pada gambar di bawah.

Gambar Piktogram

Afrika
Amerika
Asia
Eropa
German
Rusia

Penduduk dunia pada akhir abad ke-20


Keterangan: mewakili 100 jutaorang
Mewakili 50 juta orang

c. DaftarDistribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan Komulatif, Histrogram,


Poligon Frekuensi dan Ozaiv

1) Daftar distribusi Frekuensi


Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang suatu penelitian, biasanya data yang
telah terkumpul dikelompokkan menurut interval kelas-interval kelas tertentu.
Banyaknya data pada setiap kelas disebut frekuensi dan tabel yang berisi susunan data
penelitian yang telah dikelompokan itu disebut tabel frekuensi atau tabel (daftar)
distribusifrekuensi.
Contoh 1.9
Tabel 2.3.5 Gaji pegawai di perusahaan A

Gaji Frekuensi (f)


(dalam ribuan rupiah (banyaknya pegawai)
121 – 140 25
161 – 180 40
181 – 200 60
121 – 220 35
221 – 240 25
241 – 260 15

∑𝑓 = 200

Pada pengelompokan pertama (kelas pertama), yang gajinya dari 121.000 sampai dengan
140.000 ada 25 orang. Pada kelas ke-2 (161.000 s.d 180.000) ada 40 pegawai dan seterusnya. Jumlah
seluruh pegawai ( ∑f ) sebanyak 200 orang.
i. Interval kelas, batas kelas, dan tepi kelas
Lihat contoh daftar diatas. Terdapat 6 buah kelas, yaitu 212-140, 161-180, 181-200, dan seterusnya
Bilangan-bilangan sebelah kiri pada setiap interval kelas, yaitu 121, 161, 181, dan seterusnya disebut
batas kelas, sedangkan 140,180,200, dan seterusnya disebut batas kelas. Tepi
bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5
Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
Selisihantaratepiataskelasdantepibawahkelasdalam intervalkelasyangsamadisebut panjang interval
kelas atau panjang kelas.

Panjang interval kelas (P) = tepi atas kelas – tepi bawah kelas
Pada contoh diatas, p = 140,5 – 120,5 = 180,5 – 160,5 = 20
1
Titik tengah interval kelas = 2 (𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠𝑎𝑡𝑎𝑠𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 + 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Pada contoh diatas, titik tengah kelas pertama = 1 (121 + 140) = 130,5
2
Dan titik tengah kelas kedua = (161 + 180) = 170,5, dan seterusnya.
1

Ketentuan-ketentuan untuk membuat daftar distribusi frekuensi


(1) Tentukan jangkauan (J), yaitu nilai statistik maksimum, dan nilai statistik minimum.
(2) Tentukan banyaknya kelas (K) yang diperlukan. Biasanya paling banyak 15 kelas, paling
sedikit 5 kelas. Cara terbaik untuk menentukan banyaknya kelas adalah dengan aturan
Struges, sebagai berikut:

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n


dengan n = banyaknya data. Hasil akhir dijadikan bilangan bulat.

(3) Tentukan panjang intervalkelas

Panjang interval kelas = jangkauan


banyak kelas

(4) Pilih batas bawah kelas pertama, biasanya diambil data terkecil atau sebuah bilangan lain yang
kurang dari data terkecil ini tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang ditentukan
(5) Tentukan nilai frekuensi tiap kelas dengan sistem turus (dihitung satu persatu)

Contoh 1.10
Data berikut merupakan nilai tes statistika dari 80 orang siswa.
79 49 48 74 81 98 87 80 80 84
70 91 93 82 78 70 71 92 38 56
74 73 68 72 85 57 65 93 83 86
35 83 73 74 43 86 86 92 93 76
90 72 67 75 80 91 61 72 97 91
81 70 74 99 95 80 53 71 77 63
83 82 60 67 89 63 76 63 88 70
88 79 75 90 81 90 71 88 60 66
Buatlah daftar distribusi frekuensinya dalam kelas-kelas interval
Penyelesaian
(1) Jangkauan (J) = data terbesar – data terkecil = 99-35 = 64
(2) Banyak kelas (K)=1+3,3 log n = 1+33 log 80 = 1+3,3(1,903) = 1+6,280=7,280
jangkauan
(3) Panjang kelas (P) = banyak kelas
64
Jika k=7, maka p= 7 = 9,14. Bisa kita ambil 9 atau 10
Dengan panjang kelas 10 dan banyak kelas 7, di mulai dengan batas kelas pertama = 31, kita peroleh
daftar berikut:
Nilai Tabulasi Frekuensi (f)
31 – 40 II 2
41 – 50 III 3
51 – 60 IIII 5
61 – 70 IIII IIII IIII 14
71 – 80 IIII IIII IIII IIII IIII 24
81 – 90 IIII IIII IIII IIII 20
91 – 100 IIII IIII II 12
80

selanjutnya, kolom tabulasi dapat kita hilangkan, sehingga tinggal kolom nilai dan frekuensi.
2) Frekuensi Relatif dan frekuensi Kumulatif
Dalam daftardiatas, frekuensi dinyatakan dengan banyaknya data yang terdapat dalam
setiap kelas, jadi dalam bentuk absolut.
Frekuensi relatifadalah frekuensi yang dinyatakan sebagi perbandingan.
frekuensi kelas ke−x
Frekuensi relatif kelas ke-x = banyak data 2
Sebagai contoh, frekuensi relatif kelas pertama pada daftar diatas = 80 =
0,025 atau 2,5% dan frekuensi relatif kelas kelima 24 = 0,3 atau 30% dan seterusnya.
80

Frekuensi komulatif adalahkumpulan frekuensi pada kelas yang dimaksud dengan


frekuensi-frekuensi kelas sebelumnya. Terdapat 2 macam frekuensi komulatif yaitu
Frekuensi komulatif kurang dari dan Frekuensi komulatif lebih dari.
(i) Frekuensi komulatif “kurang dari”
Kata “kurang dari“ diambil terhadap tepi atas kelas
(ii) Frekuensi komulatif “lebih dari”
Kata “lebih dari“ diambil terhadap tepi bawah kelas

Contoh 1.11
Untuk daftar pada contoh 1.10

Frekuensi komulatif Frekuensi komulatif


Nilai Frekuensi
“kurang dari” “lebih dari”
31 – 40 2 2 (kurang dari 40,5) 80 (lebih dari 30,5)
41 – 50 3 5(kurang dari 50,5) 78(lebih dari 40,5)
51 – 60 5 10(kurang dari 60,5) 75(lebih dari 50,5)
61 – 70 14 24(kurang dari 70,5) 70(lebih dari 60,5)
71 – 80 24 48(kurang dari 80,5) 56(lebih dari 70,5)
81 – 90 20 68(kurang dari 90,5) 32(lebih dari 80,5)
91 – 100 12 80(kurang dari 100,5) 12(lebih dari 90,5)
80

Frekuensi komulatif kurang dari 40,5 sama dengan frekuensi untuk nilai ≤ 40. Frekuensi komulatif kurang
dari 50,5 sama dengan frekuensi untuk nilai ≤ 50 dan seterusnya.
Ditentukannya frekuensi komulatif berguna untuk menentukan median (Q2) serta Q1 dan Q3 dari
sebaran frekuensi di atas.
Kurva frekuensi komulatifnya, terlihat pada Gambar di bawah
(i) Ozaiv “kurang dari”
Gambar 2.3.9 Ozaiv Kurang Dari
Kurvayangmenghubungkannilai-nilaifrekuensikomulatiftersebut disebutkurvafrekuensi komulatif
atai ozaiv.
Menentukan perkiraan Q2, Q1, dan Q3 dengan bantuan ozaiv tersebut dapat kita lakukan sebagai berikut
Untuk Q2 (Median)
𝟏 𝟏
Ambi x banyaknya data = x 80 = 40. Dari nilai 40 (pada sumbu vertikal) tariklah garis
𝟐 𝟐
l
horizontal hingga memotong ozaiv di satu titik. Dari titik tersebut tarik garis vertikal ke bawah
hingga memotong sumbu horizontal (nilai). Ternyata Q2 terletak di kelas 71-80 (pada gambar kira-
𝟏 𝟑
kira) Q2= 76), untuk diambil x banyaknya data, untuk Q3 diambil x banyaknya data.
𝟒 𝟒

(ii) Ozaiv “lebih dari”

Gambar 2.3.10 Ozaiv Lebih Dari


3) Histogram dan Poligon Frekuensi
Histrogram merupakan gambar i distribusi frekuensi dari data tersusun dalam kelas- kelas
interval.
Bila panjang kelas suatu distribusi frekuensi itu sama, maka histrogram itu merupakan
persegi panjnag-persegi panjang yang alas-alasnya sama dengan panjang kelasnya,
sedangkantingginya sama dengan frekuensi dari masing-masing kelas.
Poligonnya dapat dibuat dengan jalan menghubungkan titik-titik tengah dari setiap titik
puncak persegi panjang. Agar diperoleh poligon tertutup, kita harus membuat dua kelas
baru dengan panjang kelas yang sama dengan frekuensi nol, pada kedua ujungnya.
Hal ini diperbolehkan karena luas histogram dan poligon tertutup itu sama.
Contoh 1.12
Dari daftar distribusi frekuensi berikut;

Tabel 2.3.6 Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai Frekuensi
31 – 40 6
41 – 50 10
51 – 60 12
61 – 70 18
71 – 80 8
81 – 90 4
91 – 100 2
60
Histogram dan poligon frekuensinya tercantum pada Gambar 3.2.11

Gambar 2.3.11 Histogram dan Poligon Frekuensi


GLOSARIUM
1. Statistika : pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,
pengolahan atau penganalisisannyadan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data
dan penganalisisan yang dilakukan.

2. Populasi : Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun mengukur,
kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan
yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

3. Sampel : Sebagian yang diambil dari populasi

4. Data atau data statistik : Keterangan yang berbentuk kategori atau bilangan

5. Data kuantitatif : Data yang berbentuk bilangan.

6. Data kualitatif : Data yang berbentuk kategori.

7. Data diskrit :Adalah data yang didapatkan dengan caramenghitung atau membilang.

8. Data kontinum :Adalah data didapatkan dengan cara mengukur.

9. Diagram batang : Digunakanuntukmenyajikandatayangvariabelnya berbentuk kategori atau


atribut.

10. Diagram garis : Menggambarkan data yang menerus atauberkesinambungan.

11. Diagram lingkaran : Menggambarkan proporsi masing-masing kategoridata yang


digambarkan dalam satu lingkaran

12. Diagram gambar : Digunakan untuk mendapatkan gambaran kasarsesuatu hal dengan
menggunakan simbol. Setiapsatuan jumlah diwakili oleh sebuah simbol sesuaidengan
macam datanya.

13. Histogram :Merupakan diagram batang yang sisi-sisiberdekatannya berimpit.

14. Poligon frekuensi : Jika titik-titik tengah sisi atas yang berdekatandihubungkan dengan garis-
garis patah, makadidapatkan suatu polygon frekuensi.

15. ogive : Adalah lengkungan halus yang merupakanpendekatan dari polygonfrekuensi.


DAFTAR PUSTAKA

Andi Hakim Nasution, dkk, (1995). Matematika 2 untuk SMU kelas 2, Jakarta: Balai Pustaka.
Djamilah Bondan Widjajanti, (1997). Statistika. Yogyakarta: PPPG Matematika
Djumanta, W & R. Sudrajat (2008), Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika 2,
untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Djoko Moesono & Siti M Amin, (1996). Matematika 5 SD, Jakarta: Balai Pustaka. Krismato, Al
(1995). Pengantar Statistika. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Hidayati, Kana (2008), Aktif menggunakan matematika : Untuk Kelas XII / Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran
dan Akuntansi, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.
Hogg Robert V., Craig Allen T., 1978, Introduction to Mathematical Statistics,Macmillan
Publishing Co., Inc
Lipschutz Seymour, 1974, Theory and Problems of Probability, SchaumsOutline Series, Mc
Graw Hill Book Company
Mood Alexander M., Franklin A.G., Duane C.Boes, 1974, Introduction To theTheory of
Statistics, Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.
Negoro, ST dan B. Harahap. 2006. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
O ‘Brien, Paul. 1995. Understanding Year 11 Maths. First Edition. Turramura NSW.
P.A. Suryadi, (1990). Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika, Bandung: Penerbit ITB.
Parker, Steve. 1997. Jendela IPTEK, Listrik. Jakarta: Balai Pustaka.
Peng Yee, L., et all. 2003. New Syllabus Mathematics. Singapura: Shing Lee.Erlangga.
Rawuh, R, Hong, G. K, dan Tat, T. B. 1975. Ilmu Ukur Ruang Teori dan Soal-Soal Jilid I.
Bandung:Terate.
Rosadi Lukman, (1998). Matematika III, Materi Pengajaran Penataran Tertulis Tipe A
GuruSD, Bandung: PPPG Tertulis.
Ross, Sheldon M. (1997), A First Course in probability, London (UK) : Prentice-Hall, Inc. Simon
& Schuster / Viacom Company.
Ruseffendi, E. T. 1989. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru. Edisi
Keempat.Bandung: Tarsito.
Siswanto, Matematika Inovatif 2 Konsep dan Aplikasinya Kelas XI, Depdiknas, 2009
Soeryadi PA,. 1983, Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika, ITB
Bandung

Anda mungkin juga menyukai