Anda di halaman 1dari 10

PERAN DINAS SOSIAL DALAM MENANGANI MASALAH KEKERASAN

SEKSUAL TERHADAP ANAK DI KOTA BATAM

Rani Soraya1, Timbul Dompak2


1
Mahasiswa Program Studi Administrasi Negara, Universitas Putera Batam
2
Dosen Program Studi Administrasi Negara, Universitas Putera Batam
email:pb171010042@upbatam.ac.id

ABSTRACT
The role of the Social Service in dealing with the problem of sexual violence against
children in Batam is a must to realize the walfare of the people, especially children who are
the next generation of the nation. The purpose of this study is to find out how the role of
the Social Service of the City of Batam in dealing with problems with children. Data that
shows the problems that occur in the community such as the large number of cases
regarding child sexual violence against children is increasing every year, the lack of
parental supervision of children causimg complaints from the community because children
are a generation the successor of the nation that must be protected so that it becomes a
question of how the role of the social service in dealing with child sexual violence the City
of Batam. The result from this study can be concluded that the role of the Batam City
Social Service in dealing with the problem of child sexual violence in the Batam City in
providing services in the from of assistance has been going well, it has also provided
temporary safe houses for children who are victims of sexual violence.
Keywords: Children; Sexual Violence; The Role of Social Services.

PENDAHULUAN kejahatan yang baru-baru ini menjadi


fenomona adalah kekerasan seksual
Indonesia merupakan negara terhadap anak.IAnak merupakan
yang menjunjung tinggi harkat serta makhluk hidup yang masih sangat
martabat sesama umat manusia dan mempunyai keterbatasan fisik, mental,
menjaminIkesejahteraan seluruh warga dan sosial untuk menghadapi segala
negaranya, yang tercantum dalam macam bahaya dan resiko yang dialami
negara hukum. Hal tersebut dapat juga secara kedadaan masih bergantung
tergolong kedalam hak-hak untuk pada keluarga terdekat dan pihak lainnya
meberikan, menjamin perlindungan yang berperan aktif untuk menjanga
terhadap anak, karena dalam diri anak serta melindunginya (Rachmawati,
juga mempunyai hak untuk mendapatkan Ritonga, & Batubara, 2020)
perlindungan yang tercantum dalam Hak
Asasi Manusia. Agar suatu bangsa dan IKekerasan merupakan perbuatan
negara tetap terjamin eksistensi nya, yang dilakukan seseorang terhadap
anak sangatlah berperan penting karena orang lain yang memiliki maksud untuk
anak merupakan generasi penerus suatu menyengsarakan, melakukan perbuatan
bangsa. Anak merupakan karunia dari semena-mena yang tidak manusiawi
Tuhan Yang Maha Esa, didalam dirinya baik bentuk fisik maupun psikis yang
juga terdapat harkat dan martabat yang termasuk kedalam pelanggaran norma
dimiliki orang dewasa pada umumnya, agama dan norma sosial. Bentuk-bentuk
maka sebab dari itu untuk tumbuh dan kekerasan yaitu kekerasan fisik berupa
berkembang dengan baik anak juga kekerasan menyakiti fisik korban seperti
harus mendapatkan perlindugan khusus. mencekik, memukul, menendang,
Membahas tentang anak, terkait tindak menampar dan lain sebagainya. Ada
1
juga Kekerasan dalam bentuk verbal melakukan aksi semena-mena
seperti kekerasan menggunakan kata- kepada anak yang semestinya harus
kata kasar yang dilontarkan seperti melindungi serta menjaga anak secara
menghina, serta mencaci maki, fisik maupun seksual (Manarat,
Sedangkan kekerasan seksual Kaawoan, & Rachman, 2021) Kota
merupakan kekerasan dalam masalah Batam yang bertempat di Provinsi
seksual, seperti pelecehan seksual, Kepulauan Riau merupakan salah satu
pencabulan, pemerkosaan, dan lain kota yang setiap tahun mengalami
sebagainya. Diantara beberapa bentuk- peningkatan mengenai kasus kekerasan
bentuk kekerasan tersebut yang paling seksual terhadap anak di bawah umur
memiliki dampak yang paling dominan sebagai korbannya dan menjadi suatu
ialah kekerasan seksual yang tidak perhatian semua pihak. Lembaga yang
terjadi pada orang dewasa saja namun berperan untuk menanani masalah
parahnya terjadi pada anak-anak yang kekerasan seksual anak di Kota Batam
masih dibawah umur. Kekerasan anak yaitu lembaga Dinas Sosial dan
tersebut tercemar dimulai dari Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam.
lingkungan, keluarga, sekolah, dan Dinas Sosial Kota Batam mencatat
pergaulan yang bebas. Kekerasan jumlah kasus dalam kekerasan seksual
seksual terhadap anak adalah perbuatan terhadap anak di Kota Batam dari tahun
yang tidak pantas di contoh yang 2017 sampai dengan tahun 2020.

Tabel 1. Jumlah kasus kekerasan seksual anak di kota Batam

No Tahun Jumlah Kasus


1 2017 25 kasus
2 2018 35 kasus
3 2019 40 kasus
4 2020 48 kasus
(Sumber: Dinas Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam, 2020)
Berdasarkan tabel diatas, maka berdampak secara fisik dan secara
dapat kita lihat jumlah kasus kekerasan mental juga, secara fisik tidak akan
anak di Kota Batam meningkat di setiap memakan waktu jangka panjang,
tahun. Jumlah kasus kekerasan seksual sedangkan secara mental memerlukan
anak tahun 2017 berjumlah 25 kasus, waktu yang panjang untuk mengobati
tahun 2018 mempunyai jumlah 35 kasus, traumanya diperlukan waktu hingga
tahun 2019 berjumlah 40 kasus, dan bertahun-tahun. Secara mental atau
tahun 2020 berjumlah 48 kasus. Jenis psikis penderitaan yang dirasakan
kasus kekerasan seksual anak korban beragam-ragam penyebabnya
diantaranya kasus pencabulan, juga seperti merasa stress dan sampai nekat
pelecehan, pemerkosaan, kekerasan bunuh diri dengan alasan karena tidak
fisik terhadap anak seperti di pukul, sanggup lagi menghadapi rasa malu
ditampar, dan disiksa dan sebagainya. yang diraskannya, dampak lainya
Abdilah Saman ketua Komisi dimana anak menjadi pemalu, pendiam,
Pengawasan Dan Perlindungan Anak tertutup, timbul ketakutan, tidak percaya
Daerah (KPPAD) Kota Batam, diri dan phobia tertentu, mengidap
mengatakan kasus kekerasan tertinggi di ganguan traumatik pasca kejadian, tidak
tahun 2019 ialah pencabulan, yaitu mau berinteraksi dengan orang luar,dan
sebesar 26,9% atau sebanyak 14 kasus, juga menjadi penakut disertai dengan
kasus kekerasan fisik sebanyak 23,1% rasa cemas yang berlebihan (Tribun
atau sebanyak 12 kasus. Dampak dari news batam, 2019)
tindakan kekerasan seksual anak ini
2
Salah satu lembaga sosial yang IBerdasarkan latar belakang diatas,
memiliki hak dan wewenang untuk dalam permasalahan yang ada peneliti
menangani kasus kekerasan seksual tertarik emgambil melalui penelitian yang
pada anak adalah Dinas Sosial. Disinilah diberi judul “Peran Dinas Sosial Dalam
peran Dinas Sosial sangat membantu Menangani Masalah Kekerasan Seksual
bagi anak terutama melindungi anak dari Terhadap Anak Di Kota Batam”
perilaku kekerasan seksual, juga
tindakan yang semena-mena juga yang KAJIAN TEORI
terpenting adalah membantu anak
Peran menurut (Kinicki, 2014:14)
memperoleh hak-haknya.
adalah sikap tingkah laku dari seseorang
Dinas Sosial ini sangat diharapkan yang diharapkan dalam suatu posisi.
dapat membantu memberikan segala Menurut terminology peran adalah
bentuk-bentuk pendampingan, seperangkat sikap yang diharapkan
keamanan terhadap korban serta dimiliki oleh yang mempunyai kedudukan
menyembuhkan mental serta bantuan dalam masyarakat. Peran merupakan
psikologis anak yang mengalami trauma sesuatu yang dimainkan atau dijalankan.
akibat kekerasan seksual. Dikarenakan Sedangkan (Judge, 2015:182) peran
lembaga Dinas Sosial yang pada adalah sebuah rangkaian pola perilaku
hakikatnya mampu menyuarakan serta yang mengharuskan seseorang yang
mensosialisasikan masyarakat untuk menduduki posisi tertentu dalam unit
berani menghentikan semua perbuatan sosial.
kekerasan seksual pada anak.
BerdasarkanIpengertian diatas
Selanjutnya penelitian terdahulu peran dapat disimpulkan menjadi segala
yang dilakukan oleh IMenurut (Syahfutra, perbuatan atau perilaku seseorang atau
2018) dari hasil penelitian tersebut sekelompok orang yang mana dapat
kekerasan seksual pada anak diharapkan bertindak sesuai dengan
diakibatkan karena terlalu tingginya status dalam kedudukan yang ia miliki di
tingkat seks para pelaku kekerasan bagian yang telah ditentukan Pengertian
seksual, faktor utama yang mendorong Anak Menurut (Witanto, 2012:29) anak
munculnya hasrat yaitu pornografi dan adalah perkawinan antara perempuan
juga hal-lain lain yang dapat dengan laki-laki secara hukum dan
menimbulkan kekerasan seksual. yang agama yang akan menghasilkan seorang
disebabkan terlalu tinggi hasrat seksual anak ataupun seseorang yang dilahirkan
yang tidak normal, pelaku melampiaskan oleh wanita meskipun belum melakukan
hasratnya pada anak dibawah umur pernikahan yang sah, namun tetap akan
dikarenakan fisik anak yang lemah maka dikatakan seorang anak. Anak adalah
lebih mudah untuk berbuat semena- cikal bakal penerus bangsa, masa depan
mena seperti mencabuli, atau bangsa dan negara serta sumber daya
memperkosa secara paksa. manusia bagi pembangunan nasional,
dimasa yang akan datang berada pada
Pada berita yang tersebar di Kota anak.
Batam pada Kejadian 25 januari 2020 Selanjutnya Pengertian Kekerasan
predator anak cabuli 7 bocah perempuan SeksualIberdasarkan (Farid, 2010:518)
di batam tersangka yang berinisial S kekerasan seksual merupakan segala
alias F alias LE yang menggunakan macam bentuk tindakan yang memaksa
modus tipuan kepada anak dibawah dan mengancam baik dalam bentuk fisik
umur dengan mengiming-imingi korban maupun fsikis apaun contoh memaksa
memberikan uang Rp 10.000, dan untuk melakukan hal-hal yang tidak
melakukan aksi nya di hutan Pulau senonoh. Artinya kekerasan seksual
Petong, Galang. Kasus itu bermula oleh adalah kontak seksual yang tidak
seorang korban berusia 7 tahun yang diinginkani oleh salah satu pihak
mengeluhkan keluhan sakit di bagian tersebut. Intinya kekerasan seksual
vitalnya (Indaryani, 2020).
3
terletak pada “pemaksaan” (tindakan). masyarakat.IPeranan ini dilakukan untuk
“mengancam” (verbal). mendapatkan sumber, dan melakukan
Pengertian kekerasan seksual media sosial, hubungan masyarakat,
anak. Kekerasan terhadap anak secara jaringan kerja.
teoritis dapat diartikan sebagai peristiwa
perlukaan fisik, mental, atau seksual 4) Peran Keterampilan Teknis
yang dilakukan oleh orang-orang dewasa Kemampuan para pegawai Dinas Sosial
yang mempunyai tanggung jawab dalam melakukan tugas dan tanggung
terhadap kesejahteraan anak, peristiwa jawab berdasarkan kedudukannya
tersebut berkaitan degan kerugian dan masing-masing seperti melakukan
ancaman terhadap kesehatan dan pengendalian finansial, keterampilan
kesejahteraan anak. teknis untuk membantu pada setiap
1. Indikator Peran proses pengembangan masyarakat.

Menurut pendapat (Tesoriero, 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


2016:558-609) menyatakan bahwa Peran Dinas Sosial
terdapat beberapa indikator peran: Faktor yang mempengaruhi
implementasi kebijakan publik menurut
1) Peran Fasilitator George C, Edwards III dalam (Nawi,
2017:60-70) yang merupakan bagian
Ditujukan untuk melihat bagaimana dari pelaksanaan peran dinas sosial
peran dari Dinas Sosial dalam hal yaitu sebagai berikut:
memfasilitasi setiap kebutuhan-
kebutuhan, memperkuat, memberi 1. Komunikasi
bantuan dan penunjang pengembangan
masyarakat. Membantu memberikan Dapat diartikan sebagai sebuah
penanganan masalah sosial, negosisasi, Penyampaikan informasi antara pengirim
pemberian dukungan. dengan penerima informasi yang
kemudian dapat dipahami.
2)Peran Edukasi
2. Sumber Daya Manusia
Pendidikan merupakan salah satu aspek
yang dilihat dari peran seorang pekerja Sumber daya merupakan faktor
masyarakat, dengan begitu berbagai penghambat dan pendukung suatu
keahlian dalam memberikan pendidikan kebijakan. Sumber daya yang dikelola
adalah hal yang sangat penting. Begitu dengan terarah dan terencana, akan
juga dengan Dinas sosial memainkan menimbulkan dampak yang positif begitu
peran dalam bentuk agenda sehingga juga sebaliknya jika tidak dikelola
dengan terarah dan terencana akan
tidak hanya membantu pelaksanaan
menimbulkan masalah atau dampak
proses peningkatan produktivitas, namun
juga berguna untuk berperan aktif dalam negatif.
memberi masukan dalam hal 3. Disposisi
peningkatan keterampilan, pengetahuan
dan pengalaman. Merupakan bentuk kesiapan aparatur
dalam organisasi pemerintahan untuk
3) Peran Representasional persiapan dalam melaksanakan suatu
Menunjukkan adanya keterkaitan kebijakan sehingga tujuan dari kebijakan
perilaku peran seorang pekerja dapat dicapai.
masyarakat dalam berinteraksi dengan 4. Stuktur Organisasi
pihak luar demi kepentingan tertentu.
Interaksi ke badan-badan dimasyarakat Organisasi merupakan tatanan
yang bertujuan bagi mendapatkan kerja terstruktur yang mengkoordinasikan
sama lembaga-lembaga bersangkutan, suatu usaha dalam kelompok untuk
seperti dalam kelompok, serta dalam mencapai sasaran. Dalam suatu struktur
4
organisasi sangat penting karena pada 3) Begitu juga Penelitian yang dilakukan
hakikatnya suatu kebijakan berasal oleh Yoga Andreas Manarat, Johannis E
sesuai dengan perumusan dari suatu Kaawoan, Ismail Ranchman (2021) yang
organisasi itu, oleh sebab itu dapat mempunyai judul “Peran Dinas
dikatakan juga menjadi penentu dalam Pemberdayaan Perempuan dan
keberhasilan. Perlindungan Anak Dalam Menangani
Kekerasan Seksual Pada Anak di Kota
3. Penelitian Terdahulu Kotamobagu ”jurnal Ilmu Pemerintahan,
1) Penelitian yang diteliti oleh Jamil, Volume 1 No 1 tahun 2021. Pada
Nadia Erika Andrison yang berjudul penelitian ini menggunakan jenis metode
“Peran Dinas Sosial, Pemberdayaan penelitian data kualitatif. Dalam
Masyarakat, Desa, Perempuan dan Penelitian ini menghasilkan berbagai
Perlindungan Anak Kota Sawahlunto temuan adanya semua tindakan
Dalam Menanggulangi Kekerasan kekerasan seksual, berupa percobaan
Seksual Terhadap Anak” penelitian ini pemerkosaan, dan pencabulan dan
mengunakan metode pendekatan tindakan kekerasan seksual. Maka
kualtatif. Dalam hasil yang menyatakan seharusnya Peran dari Dinas
untuk mengetahui peran dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Sosial dalam menangani korban Perlindungan Anak sangatlah diperlukan
kekerasan seksual menggunakan hal-hal untuk mengatasinya.
sebagai berikut yaitu memotivasi anak 4. Kerangka Pemikiran
korban kekerasan, mendampingi dalam
semua urusan atau dalam urusan
persidangan, membantu memulikan rasa
trauma, rumah perlindungan sosial anak
(RPSA), dan juga memberikan bantuan
rehibilitasi.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Meilin
Betah, Sofia Pangemanan, dan Fanley
Pangemanan, (2020) yang berjudul
“Peran Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Dalam Strategi Penganganan Anak
Korban Kekerasan Seksual di Kota
Manado”. Dalam Penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Secara
menyeluruh hasil penelitian
menunjukkan adanya Strategi yang
digunakan Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Di
Kota Manado belum maksimal,
dikarenakan tingkat kekerasan terhadap
anak grafik nya yang terus menunjukan
peningkatan dari tahun ke tahun,
buktinya kekerasan seksual terhadap
anak dari tahun 2018 sampai 2019 Gambar 1. Kerangka Pemikiran
meningkat disebabkan oleh berbagai
kendala seperti sosialisasi yang belum METODE PENELITIAN
optimal, penanganan yang belum efektif,
Penelitian ini menggunakan
dan belum ada prasarana yang seperti
metode penelitian kualitatif dengan
rumah aman.
pendekatan deskriptif (Sujarweni,
2021:11) metode penelitian kualitatif
5
adalah salah satu penelitian yang kebutuhan pokok PMKS dan masyarakat
menggunakan pedoman penelitian yang miskin.
dapat menghasilkan data deskriptif
berupa tulisan atau ucapan serta Dinas sosial dan Pemberdayaan
perilaku orang-orang yang diteliti. Masyarakat Kota Batam Berperan
Penelitian kualitatif diharapkan mampu penting dalam pembangunan
memberikan pemaparan yang mendalam Kesejahteraan sosial, baik dalam hal
dari tulisan, ucapan, atau tindakan yang pembangunan jumlah penyandang
dapat diamati dari seseorang, masalah maupun dalam hal
masyarakat, juga organisasi-organisasi pemberdayaan sosial dan masyarakat,
didalam masyarakat, dan juga dalam baik dari peningkatan kapasitas dalam
keadaan tertentu pada kelompok rangka memenuhi kebutuhan setiap
masyarakat yang dapat dikaji dari sudut keluarga. Dalam rangka untuk
pandang yang utuh, dan menyeluruh. meningkatkan penyelenggaraan masalah
kesesejahteraan sosial, dapat diartikan
Untuk memeperoleh data yang sebagai kondisi terpenuhnya kebutuhan
digunakan maka Lokasi dalam penelitian material, spiritual, dan sosial masyarakat
ini yaitu kantor Dinas Sosial dan agar dapat hidup layak, berkembang,
Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam. dan menjalankan fungsi sosialnya.
Alamat Jalan, Raja Haji Nomor.9 Keberadaan Dinas Sosial dan
Kelurahan Sei Harapan Kecamatan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam
Sekupang-Kota Batam Kepulauan Riau. bukan berarti tanpa kesulitan, sebaliknya
semakin berkembang suatu
Peneliti menggunakan dua wilayah/kota, semakin besar pula
macam sumber data yang digunakan kemungkinan terjadinya masalah sosial.
dalam penelitian ini menurut (Sujarweni,
2021:73) yaitu data Primer dan data Menurut fakta yangIdihimpun
sekunder. Data primer merupakan data oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan
yang diterima secara langsung dari Masyarakat, Kota Batam, fakta dari 26
sumber asli (langsung dari informan). penyandang Masalah Kesejahteraan
Sedangkan data SekunderIdata yang Sosial (PMKS) terdiri dari masyarakat
didapat dari dari buku-buku, artikel, Miskin, sebanyak tahun 2016 berjumlah
catatan, jurnal, penelitian terdahulu, data lebih kurang: 53.850 RTS/Jiwa (41.768
statistik yang diperoleh dari kantor Dinas RTS, dan 12.082 Jiwa), fakta-fakta
Sosial, website Dinas Sosial Kota Batam, tersebut digunakan sebagai landasan
serta dokumen-dokumen penting dari untuk memberikan pelayanan dan
Dinas Sosial Kota Batam. penanganan. Permasalahan yang terjadi
memerlukan perhatian peran dari
HASIL DAN PEMBAHASAN pemerintah daerah sekitar, khususnya
peran dari Dinas Sosial Dan
1. Gambaran Umum Dinas Sosial dan
Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam
Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam.
tersebut serta yang sangat wajib ikut
I Dinas Sosial dan Pemberdayaan
serta dalam mengatasi permasalahan
Masyarakat merupakan suatu Organisasi
melalui jaminan sosial, rehabilitasi sosial,
Perangkat Daerah (OPD) mempunyai
dan pemberdayaan masyarakat dan
peran tugas yang amat strategis dalam
pemberdayaan masyarakat miskin.
Penanggulangan Permasalahan
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Dinas Sosial dan Pemberdayaan
Pemberdayaan Potensi Sumber Masyarakat Kota Batam memiliki unit
Kesejahteraan Sosial (PSKS) dan pelaksanaan teknis dalam bidang pusat
Pembedayaan Masyarakat. Dalam pelayanan penyandang masalah
Kegiatannya untuk menjadi pelaksanaan Kesejahteraan Sosial Nilam Suri
pelayananIdan penanganan yang (P2MKS). Upt Nilam Suri merupakan
bertujuan untuk mengurangi masalah tempat dilaksanakannya rehabilitasi
sosial dan menaikkan pemenuhan sosial terhadap masalah-masalah
6
penyandang masalah kesejahteraan 2) Peran Edukasi
sosial (PMKS) para PMKS yang berada
di UPT Nilam Suri merupakan hasil dari Dalam menangani masalah kekerasan
penjangkauan dari Dinas Sosial dan seksual anak Dinas Sosial Kota Batam
pemberdayaan masyarakat kota batam juga melakukan peran edukasi. Peran
yang meliputi masyarakat dan anak yang pendidikan ini sangatlah penting guna
berhadapan dengan hukum serta anak untuk memberikan pemahaman,
yang di mau direhabilitasi yang berada pengetauan dan pengalaman untuk
dalam naungan Dinas Sosial dan dapat mencegah terjadinya tindak
pemberdayaan Masyarakat Kota Batam. kekerasan seksual anak. Dari
wawancara yang dilakukan oleh peneliti
2. Peran Dinas Sosial Kota Batam dalam kepada informan didapat bahwa Edukasi
menangani masalah kekerasan seksual yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota
anak di Kota Batam Batam seperti kegiatan eksos goes to
school mengunjungi sekolah-sekolah
Peran adalah sesuatu yang seperti SD, SMP, SMA dan kegiatan itu
dijalankan atau dimainkan dalam artian ga dibatasin dan ada juga kegiatan
sebuah rangkaian aktivitas atau perilaku edukasi yang lain seperti program
yang diperankan seseorang individu kegiatan TePAK (Temu Penguatan Anak
yang mempunyai status sosial dan dan Keluarga) yang dilakukan di
kedudukan. Peran juga diartikan tugas lembaga-lembaga terkait seperti panti
dan tanggung jawab seseorang dalam asuhan dan yang lainnya. Kegiatan ini
suatu urusan pekerjaan. Sedangkan bertujuan untuk memberikan
peranan merupakan tindakan yang pemahaman tentang bahaya tindak
dilakukan oleh seseorang dalam suatu kekerasan seksual namun dari yang
kejadian. Dalam Penilaian Peran Dinas peneliti simpulkan bahwa kegiatan
Sosial Kota Batam dalam menangani edukasi ini sudah berjalan namun masih
masalah kekerasan seksual terhadap kurang efektif dilaksanakan melihat
anak dilihat dari beberapa indikator jumlah sekolah yang ada di Kota Batam.
peran menurut (Tesoriero, 2016:558-
609) yaitu: peran fasilitator, peran 3) Peran Representasional
edukasi, peran representasional, peran
teknis. Dinas Sosial Kota Batam dalam
menanganai masalah dalam kekerasan
1) Peran Fasilitator seksual anak juga melakukan peran
repsentasional dalam artian dengan
Dinas Sosial Kota Batam dalam melakukan sosialisasi ke badan-badan
menangani masalah kekerasan seksual yang terkait dan juga di masyarakat
anak sudah mengupayakan yang terbaik tujuannya untuk kepentingan individu,
untuk mengurangi tindak kekerasan kelompok dan masyarakat itu sendiri.
seksual yang terjadi dengan memberikan Kegiatan penyuluhan ini sanggatlah
pendampingan anak, baik secara hukum, penting untuk mendidik, memberikan
secara psikologi, juga memberikan pengetahuan. Memberikan informasi-
motivasi dan dukungan untuk membantu informasi yang bermanfaat agar dapat
menghilangkan trauma, rumah aman membentuk sikap dan perilaku yang
sementara bagi korban kekrasan seharusnya dapat bermanfaat bagi
seksual, serta Dinas Sosial melakukan masyarakat namun dari hasil wawancara
rujukan ke lembaga-lembaga lain yang yang didapat bahwa sosialisasi yang
saling berhubungan seperti Dinas dilakukan Dinas Sosial belum berjalan
Pemberdayaan Perempuan dan Anak, epektif dikarenakan dalam masa
Rumah aman P2TP2A (Pusat Pelayanan pendemi Covid-19 ruang gerak untuk
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan sosialiasi yang dilakukan Dinas Sosial
Anak) dan lembaga lainnya yang juga terbatas.
bekerja sama.
4) Peran Keterampilan Teknis
7
Dinas Sosial Kota Batam dalam tidak adanya sumber daya manusia yang
menangani masalah kekerasan seksual tepat dan jelas, maka organisasi tersebut
anak juga berperan secara keterampilan tidak bisa berjalan sesuai dengan
teknis. Kemampuan dari Dinas Sosial sasaran yang telah ditetapkan secara
secara teknis juga diperlukan Fungsi dari bersama. Sumber daya disini memiliki
Dinas Sosial dalam hal ini ialah untuk beberapa bagain seperti sumber daya
membantu para korban tindak kekerasan manusia, sumber daya anggaran,dan
seksual dalam memecahkan suatu sumber daya peralatan. Dari hasil
permasalahan mendapatkan bantuan wawancara yang didapat penulis dengan
seperti dalam mengurus surat-menyurat informan didapat bahwa Dinas Sosial
yang dibutuhkan, serta membantu dan Pemberdayaan Masyarakat Kota
memberikan sumbangan finansial Batam masih kekurangan sumber daya
kepada korban dan juga menganalisis manusia melihat dari berapa banyak
persoalaan tersebut untuk mendapatkan penduduk Kota Batam yang tidak
penyelesaian dari masing-masing pihak sebanding dengan tenaga kerja Dinas
yang terkait. Dinas Sosial dalam Sosial yang ada sehingga lebih baiknya
memberikan peran keterampilan teknis untuk menambah sumber daya
sudah berjalan cukup baik dan sesuai manusianya agar tujuan dari kebijakan
dengan standar operasional prosedur. organiasi tersebut dapat tercapai
terutama dalam mengurangi jumlah
3. Faktor Yang Mempengaruhi Peran kasus kekerasan seksual terhadap anak
Dinas Sosial Dalam Menangani Masalah yang ada di Kota Batam.
Kekerasan Seksual Anak Di Kota Batam
Terdapat beberapa faktor-faktor 3) Disposisi
menurut (Nawi, 2017:60-70) Komunikasi,
Bentuk dari kesiapan semua elemen
Sumber Daya Manusia, Disposisi, dan
pegawai dari Dinas Sosial Kota Batam
Struktur Birokrasi sebagai berikut:
untuk menjalankan tugas dan fungsinya
1) Komunikasi
serta peran nya dalam menangani
Komunikasi merupakan faktor yang masalah terutama kekerasan seksual
sangat penting dalam terlaksananya yang ada di Kota Batam. Disposisi
suatu kebijakan bagi Dinas Sosial dan berkaitan dengan tanggapan dari para
Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam pegawai-pegawai hal ini tentu sangat
terutama komunikasi antar lembaga penting untuk memberikan perubahan
dengan masyarakat dan unit-unit terkait terhadap dari masalah tersebut. Dari
di dalam mengatasi masalah kekerasan hasil wawancara yang didapat penulis
seksual terhadap anak di Kota Batam dengan informan ditemukan bahwa
agar komunikasi berjalan dengan baik Dinas Sosial dan Pemberdayaan
dan efektif perlulah suatu alat Masyarakat Kota Batam disini sudah
penyampaiyan komunikasi yang tepat memberikan yang terbaik untuk
juga untuk disampaikan. Dari hasil masyarakat dalam menangani masalah
wawancra yang dilakukan oleh peneliti kekerasan seksual anak di Kota Batam.
dengan informan didapat bahwa
4) Struktur Organisasi
Komunikasi yang disampaikan oleh
Dinas Sosial sudah berjalan baik namun Struktur organisasi sangatalah penting
terkenda masa pendemi sekarang ruang bagi sebuah organisasi ataupun lembaga
gerak komunikasi harus terbatasi yang bertujuan sebagai mengatur dan
sehingga penyampaian komunikasi menetapkan tugas serta tanggung jawab
masih kurang efektif. kepada perorangan. Dalam Penyusunan
organisasi yang sesuai dan tepat sesuai
2) Sumber Daya Manusia
dengan kemampuan dalam bidang
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah masing-masing pada profesi tentu
bagian yang paling penting untuk mempengaruhi hasil dari tujuan suatu
berjalannya suatu organisasi, sebab organisasi. Dari hasil wawancara yang
8
didapat peneliti dengan informan https://dinsospm.batam.go.id/strukt
menemukan bahwa disini Dinas Sosial ur-opd/
Kota Batam sudah membagi struktur Farid, I. T. & M. (2010). Panduan
yang ada dalam organisasi berdasarkan Bantuan Hukum Bagi Paralehal (1st
dengan keahlian pada bidangnya sesuai ed.). Yogyakarta: LBH Yogyakarta,
dengan kemampuan dan keahlian Tifa Foundation.
tanggung jawab para pegawai. Haraerah, A. (2018). Kekerasan
Terhadap Anak (Kelima). Bandung:
SIMPULAN Nuansa cendekian.
Indaryani, T. (2020). Cabuli 7 Bocah
Berdasarkan hasil penelitian dan
Anak Tetangganya, Begini Modus
pembahasan yang sudah diuraikan pada
Predator Anak di Batam. Tribun
bab sebelumnya, maka dapat ditarik
News Batam.
simpulan bahwa peran Dinas Sosial
Judge, R. S. & T. A. (2015). Perilaku
dalam menangani masalah kekerasan
Organisai. (Ratna Saraswati, Ed.)
seksual anak di Kota Batam sudah
(Ke 6). Jakarta: Salemba Empat.
berjalan dengan baik akan tetapi masih
Kinicki, R. K. & A. (2014). Perilaku
belum maksimal. Kesimpulan yang
Organisasi (Biro Bahas). Jakarta:
didapat dari bab sebelumnya yaitu:
Salemba Empat.
1. Peran Dinas Sosial Kota Batam dalam Manarat, Y. A., Kaawoan, J., &
menangani masalah kekerasan seksual Rachman, I. (2021). Peran Dinas
anak sudah berjalan cukup baik namun Pemberdayaan Perempuan Dan
belum maksimal. Didapat dari indikator Perlindungan Anak Dalam
peran yang paling menonjol yaitu peran Menangani Korban Kekerasan
fasilitator dan peran teknis dengan Seksual Pada Anak di Kota
memberikan pendampingan kepada Kotamobagu. Disiplin Pegawai
anak korban kekerasan seksual baik Dalam Meningkatkan Kualitas
secara hukum, psikologis anak, dan juga Pelayanan Publik Di Kantor
membantu memberikan hak-hak anak Kecamatan Tikala, 1(1), 1–8.
korban kekerasan seksual, memberikan Nawi, R. (2017). Perilaku Kebijakan
motivasi memberikan rujukan rumah Organisasi. (M. P. Dr. Syamsuddin
aman sementara, beserta membantu Maldun, Ed.) (Desember 2).
proses penyelesaian masalah antara Makassar: CV. SAH MEDIA.
pihak yang bersangkutan. Nurkholis. (2019). Penggangaran Sektor
2. Pada kegiatan sosialisasi ke masyarakat Publik. Jakarta: UB Press.
maupun edukasi seks yang masih Rachmawati, D. P., Ritonga, S., &
kurang dilaksanakan melihat banyaknya Batubara, B. M. (2020). Peranan
jumlah sekolah yang ada di Kota Batam. Dinas Sosial dalam Menangani
3. Adapun faktor-faktor yang menghambat Masalah Kekerasan Sosial
Peran Dinas Sosial dalam menangani Terhadap Anak di Provinsi
masalah kekerasan seksual anak di Kota Sumatera Utara The Role of the
Batam yaitu, kurangnya sumber daya Social Service in Dealing with the
manusia di Dinas Sosial dibandingkan Problem of Social Violence Against
dengan rasio jumlah penduduk di Kota Children in North Sumatra
Batam sehingga kesulitan untuk Province, 2(1), 38–45.
merespon persoalan yang ada di Sujarweni, V. W. (2021). Metodologi
masyarakat. Penelitian (Edisi 2021). Jl.
Wonosari Km.6 Demblaksari
DAFTAR PUSTAKA Baturetno Banguntapan Bantul
Yogyakarta: PUSTAKA BARU
Dinas Sosial Dan Pemberdayaan PRESS.
Masyarakat Kota Batam. (2020). Syahfutra, R. (2018). Penanganan
Profil Dinas Sosial Kota Batam. Terhadap Tindakan Kekerasan
Retrieved from Seksual Pada Anak Ditinjau Dari
9
Undang-Undang Perlindungan Globalisasi (Edisi 3). Yogyakarta:
Anak. Jurnal Ilmu Hukum, VII, 3. Pustaka Pelajar.
Retrieved from Tribun news batam. (2019). Bahaya
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p Predator Anak.
hp/lexcrimen/article/download/ Witanto, D. . (2012). Hak dan Kedudukan
20010/19618 Anak Luar Kawin (Edisi Pert).
Tesoriero, jim ife & frank. (2016). Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Community Development Alternatif
Pengembangan Masyarakat dI Era

10

Anda mungkin juga menyukai