SKRIPSI
Oleh :
DEA MANDASARI
3217159
PENDAHULUAN
Agama Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kemuka
bumi untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Islam
merupakan ajaran yang universal bukan hanya berbicara tentang ibadah secara
vertikal kepada Allah SWT, tetapi juga mampu menjawab berbagai macam
bentuk tantangan pada setiap zaman, serta berbicara tentang semua aspek
Ekonomi Islam diikat oleh seperangkat nilai iman, akhlak dan moral
etik bagi setiap aktivitas ekonominya baik dalam posisinya sebagai konsumen,
menciptakan hartanya.1
distribusi serta pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan dengan tidak
1
Ly Fairuzah Aisyah, Skripsi: “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Usaha Bisnis Busana
Muslim (Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection)”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,2011) hlm.1
menyalahi Al-Qur‟an dan Sunnah sebagai acuan aturan perundangan dalam
suatu proses perubahan ke arah kemajuan yang dilaksanakan secara sadar dan
tidak terlepas juga dalam dunia perekonomian. Nilai ekonomi Islam tidak
hanya berdasarkan pada nilai materi saja tapi juga pada nilai ibadah di
Dalam sistem ekonomi Islam yang menekankan sektor riil seperti ini,
2
Muhammad Turmudi, Produksi dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Islamadina,
Vol.XVIII, No.1, Maret 2017, hlm.39
3
Abdul Rahman dkk, Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.73
dan pengurangan jumlah kemiskinan, kondisi seperti ini lebih memungkinkan
tersebut, seperti mengurangi timbangan, penjualan dua kali lipat dari harga
adalah suatu hal yang fitrah, yang dapat menimbulkan semangat berinovasi
berbunyi :
4
Ly Fairuzah Aisyah,Op.Cit.,hlm.2-3
Artinya : “Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan
yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para
hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain
Islam, maka bisa dikatakan pangsa pasar bisnis produk herbal akan semakin
kepada lingkungan eksternal maupun internal. Dengan potensi yang baik yang
berjalannya usaha bisnis produk herbal tersebut. Namun apakah bisnis ini
sudah sesuai dengan ajaran Islam? Dimana ekonomi yang dijalankannya tidak
bertentangan dengan ekonomi Islam, seperti riba, mengambil hak orang lain,
penipuan, dan sebagainya. Karena banyak diera modern ini bisnis-bisnis yang
asas laissez fair, hak kepemilikan perorangan adalah absolute tanpa batas,
milik yang hanya untuk kaum buruh yang diwakili oleh kepemimpinan
diktator, distribusi faktor-faktor produksi dan apa saja yang harus diproduksi
ditetapkan oleh negara, bagaimana dan untuk siapa produksi yang diatur
secara pusat pula, pendapatan kolektif dan distribusi yang kolektif adalah
Dhuha Mart Kota Payakumbuh adalah salah satu usaha bisnis produk
herbal yang ada di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Dhuha Mart
dikelola oleh sepasang suami istri yang bernama Bapak Hendrizen dan Ibu
Yentis Muliati. Dimana pada awal mula memulai bisnis ini yaitu dari menjual
satu macam produk saja, hingga akhirnya memiliki beberapa macam produk
5
Ahmad Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam,(Jakarta Pusat: Media Da‟wah
dan LIPPM), hlm.42
masyarakat sekitar. Dalam menjalankan kerjasama tersebut, Dhuha Mart
terkait.
yang enggan mengkonsumsi produk kimia dan lebih memilih produk herbal.
Maka tidak heran produk herbal semakin diminati oleh masyarakat. Selain itu,
sehingga harus di dukung dengan produksi produk yang baik dan berkualitas.
Selain itu melihat peranan Dhuha Mart dalam membuka lapangan pekerjaan
bagi masyarakat juga membuktikan bahwa bisnis produk herbal adalah salah
melakukan penelitian terkait sejauh mana potensi yang dimiliki oleh bisnis
Payakumbuh sendiri belum terlalu banyak orang yang memiliki bisnis produk
herbal yang sama. Dan juga menganalisis strategi apa yang dapat dilakukan
B. Identifikasi Masalah
Payakumbuh.
berbagai jenis produk, namun belum diketahui akad apa saja yang
herbal Dhuha Mart Kota Payakumbuh dilihat dari perspektif ekonomi Islam.
D. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
produk herbal Dhuha Mart Kota Payakumbuh jika dilihat dari perspektif
ekonomi Islam.
2. Kegunaan Penelitian
civitas akademik.
Islam.
F. Penjelasan Judul
menghindari pengertian yang salah tentang apa yang dimaksud dengan judul
ini, maka penulis perlu menjelaskan pengertian yang ada dalam judul ini. Hal
kata-kata dan maksud dari judul ini. Berikut ini dijelaskan maksud dari
beberapa kata yang mempunyai makna penting dalam penulisan ini yaitu:
6
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Strategi
Pengembangan: Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Gramedia, 2015), hlm.104
8
http://medium.com/treelight/bisnis artikel diakses pada 7 November 2020
9
http://id.m.wikipedia.org/wiki/produk artikel diakses pada 8 November 2020
10
http://id.m.wikipedia.org/wiki/herbal artikel diakses pada 8 November 2020
usaha atau pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan bisnis yang
manfaat bagi kesehatan, jika dipandang dari segi ekonomi Islam yaitu yang
Payakumbuh.
BAB II
LANDASAN TEORI
miliyar dolar tahun 2017. Hal ini dipacu salah satunya oleh
telah menguasai 345 market share, dimana obat herbal dan bahan
perekonomian daerah.
11
Aan Nasrullah, Analisis Potensi Industri Halal Bagi Pelaku Usaha di Indonesia, Jurnal
Studi Islam dan Muamalah, Volume 6, Nomor 1, 2018
luas terhadap permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor
produk yang dijual maka semakin tinggi kebutuhan bahan baku dan
B. Strategi
1. Pengertian Strategi
eksplisit.13
13
Budiana Setiawan dan R.R. Nur Suwarningdyah, Strategi Pengembangan Tenun Ikat
Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3,
September 2014, hlm 355-356
perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau
organisasi”.14
2. Jenis-Jenis Strategi
a. Strategi Manajemen.
b. Strategi Investasi
c. Strategi Bisnis
14
Ahmad Ramadhan, Fivi Rahmatus Sofiyah, Analisis SWOT sebagai landasan dalam
menentukan strategi pemasaran ( studi McDonald’s Ring Road ), Departemen Manajemen FE USU.
Strategi bisnis adalah strategi yang berorientasi pada
lain-lain. 15
3. Analisis SWOT
a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
peluangpeluang perusahaan.
c. Strategi ST ( Strength-Threat)
15
Budiana Setiawan dan R.R. Nur Suwarningdyah, Strategi Pengembangan Tenun Ikat
Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3,
September 2014, hlm 356.
d. Strategi WT (Weakness-Threat)
Matrik IFE dan EFE terdiri dari kolom bobot, rating, dan total
nilai yang merupakan hasil kali dari bobot dan rating. Untuk kolom
bobot dan rating diisi sesuai dengan nilainya yang merupakan hasil
perusahaan.
2) Matriks QSPM
QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat
ada batas jumlah strategi yang dapat diperiksa atau dievaluasi; (3)
16
Ahmad Ramadhan, Fivi Rahmatus Sofiyah, Analisis SWOT sebagai landasan dalam
menentukan strategi pemasaran ( studi McDonald’s Ring Road ), Departemen Manajemen FE USU
syariah. Ilmu yang mempelajari perilaku seorang muslim dalam suatu
tetap diterima.17
Islam adalah ilmu social yang tentu saja tidak bebas dari nilai-nilai
yang dibingkaisyariah.
17
Hera Wahdania, Skripsi: “Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi
Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus: Pasar Cekkeng di Kab.Bulukumba)”,
(Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019) hlm.11
distribusi sumber daya yang terbatas berada dalam koridor yang
ketidakseimbangan lingkungan.
pengetahuan dan aplikasi dari perintah dan peraturan dalam Syariah yaitu
tanggung jawab tidak hanya terbatas pada aspek sosial ekonomi saja tapi
18
Ibid., hlm.12-13
D. Landasan Syariah
1. Al Qur'an
a) Qs. An-Nisa: 29
dan keterbukaan antara kedua belah pihak dan tanpa ada pihak yang
dirugikan.
dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman.
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
nyata bagimu.
2. Hadist
no.1131
“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan
1130.
para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati
syahid."
penulis jadikan sebagai rujukan ialah penelitian ini lebih terfokus untuk
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
akan di analisis.
deskriptif berupa data tertulis atau lisan dari orang yang diamati.
19
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek,(Jakarta: PT
BumiAksara,2015) hlm.80
penelitian ini penulis mendeskripsikan tentang bagaimana Strategi
2. Lokasi Penelitian
a. Data Primer
Payakumbuh.
b. Data Sekunder
yag akan dibahas, yang diperoleh dari atau berasal dari bahan
20
Nugroho J Setiadi, Prilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, ( Jakarta: Kencana,2003)hlm. 35.
4. Informan Penelitian
setempat. 22
kunci dalam penelitian ini adalah pemilik Dhuha Mart, para reseller,
21
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, ( Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
1999) hlm.117
22
Lexy J Meleong,Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995)
hlm. 90
5. Teknik Pengumpulan Data
adalah:
1. Observasi
dalam hal ini adalah pihak reseller, agen serta distributor di Dhuha
Mart.
2. Wawancara
Mart.
23
Emzir, Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data,(Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hlm.37-
38.
24
A.Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana,2014) hlm.372.
3. Dokumentasi
Payakumbuh.
25
Muhammad, Metedologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif,(Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2013)hlm.150-152.
26
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kualitatif,Kuantitatif dan PenelitianGabungan,
(Jakarta:Kencana,2014) hlm. 400-401.
a) Analisis Faktor Internal dan Eksternal
untuk total skor faktor internal dan total skor eksternal, sehingga total
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
sampai 0,0 (tidak penting) dan semua bobot tersebut jumlahnya tidak
melebihi skor total 1,00. Bobot dan rating ditentukan berdasar pada isian
Tabel 3.1
Bobot
Bobot Keterangan
0.10 Rata-rata
Rating
Bobot Keterangan
4 Major strength
3 Minor strength
2 Major weakness
1 Minor weakness
mulai dari 0.05 yang berarti bahwa pengaruh akan kebijakan atau faktor yang
diambil memiliki pengaruh yang sedikit (dibawah rata-rata) dan begitu pula
pengaruh negatif nilainya 1-2. Semakin besar rating maka semakin besar pula
b) Matrik SWOT
Tabel 3.3
Matrik SWO
1. Strategi SO (Strenght-Opportunity)
besarnya.
2. Strategi ST (Strength-Threats)
3. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
4. Strategi WT (Weakness-Threats)
27
Irpah Rambe, Skripsi :”Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pembuatan Tahu Pada
Pengrajin Tahu Bandung Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi”, (Medan; UIN Sumatera
Utara,2018) hlm.16
Gambar 3.1
Berbagai Peluang
BerbagaiAncaman
a. Kuadran 1
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
Oriented Strategy).
b. Kuadran 2
c. Kuadran 3
Perusahaan memiliki peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak
d. Kuadran 4
28
Ibid.,hlm.18
BAB IV
penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah
waktu itu.
Menurut tambo setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini
terdapat suatu nagari tertua yaitu nagari Aie Tabik dan pada tahun 1840,
tersebut dengan pusat kota sekarang. Jembatan itu sekarang dikenal juga
bagian dari Bukit Barisan. Berada pada hamparan kaki Gunung Sago,
daerah kota ini terdiri dari perbukitan dengan rata-rata ketinggian 514 m di
atas permukaan laut. Wilayahnya dilalui oleh tiga sungai, yaitu Batang
dari Kota Padang dan 188 km dari Kota Pekanbaru. Wilayah administratif
kota ini dikelilingi oleh Kabupaten Lima Puluh Kota. Dengan luas
wilayah 80,43 km² atau setara dengan 0,19% dari luas wilayah Sumatra
ini pernah menjadi kota terluas pada tahun 1970, sebelum perluasan
Sawahlunto yang pada tahun 1970 merupakan kota yang paling kecil
dengan luas 6,3 km² diperluas menjadi 273,45 km² atau meningkat sebesar
694,96 km² dan sekaligus menjadi kota yang terluas di Sumatra Barat.
Perluasan ini menyebabkan Sawahlunto menjadi kotaterluas kedua dan
Pada tanggal 5 Mei 2014, pemilik Dhuha Mart memulai usaha dengan
stock yang sedikit saja. Awal nya pemilik mencoba mulai memasarkan
mendapat respon yang baik dari tetangga sekitar dan mereka merasakan
produk herbal yang lain, mulai dari madu, air zam-zam, kacang-kacangan,
29
Arisma Putra, Skripsi: “Strategi Pengembangan Bisnis Kuliner Halal Berbasis Ekonomi
Kreatif (SK: Tom Burger Kota Payakumbuh)” (Bukittinggi; IAIN Bukittinggi, 2020) hlm.50-51
permintaan akan produk di Dhuha Mart semakin meningkat, sehingga
karyawannya.30
a. Visi
Ummat”
b. Misi
2. Membiasakan semua tim Dhuha Mart untuk sholat dhuha dan sholat
30
Wawancara Langsung Dengan Pemilik Dhuha Mart pada Observasi Awal Tanggal 20 Juni
2021
Gambar 4.1
Direktur Utama
Muhammad Hendra
Founder/Owner
Yentis Muliati
Ketua TIM/CS
Safnila Wati
Febrianingsi
C. Temuan Penelitian
Dhuha Mart
memiliki surat izin usaha dan label halal dari MUI. Dengan adanya
surat izin usaha dan label halal MUI, maka kelegalitasan dan
memiliki surat izin yang lengkap, dan label halal dari MUI pun juga
sudah. Bahkan banyak juga penghargaan lain yang kita dapat atas
kegiatan usaha”.
Surat izin usaha dan label halal dari MUI merupakan hal yang
harus dimiliki oleh setiap perusahaan, karena hal ini memang sangat
Yentis,
penggunaan teknologi”.
menerapkan pelayanan yang baik serta etika yang baik juga. Hal itu
5. Faktor kekuatan kelima yang dimiliki Dhuha Mart yaitu harga yang
secukupnya. Serta lokasi usaha yang sudah milik sendiri. Hal ini
secukupnya, jadi harga produk yang kita jual tidak terlalu tinggi,
sendiri”.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam
produk yang salah kirim tersebut, dan karyawan kita bina agar tidak
produk kita akan kurang bagus, dalam aktifitas produksi kita harus
Apabila karyawan tidak solid maka hal itu akan mengurangi kualitas
yang sudah ditentukan oleh Dhuha Mart, dimana setiap bulan nya
produk lainnya.
produk. Seperti yang diungkap oleh ibu Yentis selaku pemilik Dhuha
Mart,
produk kimia.
2. Peluang kedua yang dimiliki Dhuha Mart yaitu Dhuha Mart selalu
3. Peluang ketiga yang dimiliki Dhuha Mart yaitu produk yang dijual
kondisi tertentu yang bisa menjadi peluang lebih besar seperti pada
produk herbal. Hal tersebut sesuai denggan yang diungkap oleh ibu
Yentis,
dikonsumsi sendiri ataupun untuk dijual lagi. Dan juga pada saat
tersebut agar menjadi sebuah peluang bagi usaha yang kita jalani.
Yentis,
atur Allah.”
kompetitor.
dekat pasar.
adanya sifat sombong dan tinggi hati, maka kita langsung merasakan
tersebut.”
usaha yang sama dengan kita. Kita merasa konsumen lebih memilih
produk mereka daripada produk kita. Hal ini harus kita hindari,
dengki, karena hal itu yang akan membuat usaha kita gagal. Kita
harus selalu bersyukur atas rezeki dalam usaha kita. Hilangkan rasa
dirangkum dalam :
sendiri.
konsumen.
masyarakat.
Payakumbuh.
mempengaruhi usaha.
besarnya skor yang akan dijadikan sebagai strategi. Bobot dan rating
Tabel 4.1
Kekuatan
MUI
konsumen.
Kelemahan
Peluang
herbal.
masyarakat.
bulan Ramadhan.
Ancaman
di Kota Payakumbuh.
2. Beberapa kompetitor berada di lokasi yang
0,10
strategis, sehingga itu menjadi keunggulan bagi
kompetitor.
menurun.
a. Matrik IFAS
Tabel 4.3
Matrik IFAS
konsumen.
Dhuha Mart.
keuntungan secukupnya.
konsumen.
proses produksi.
menurun.
(strenght) memiliki skor total 2,50 dan total skor kelemahan (weakness) sebesar
b. Matrik EFAS
Tabel 4.4
Matrik EFAS
kesehatan dalam
dengan kebutuhan
masyarakat.
kesempatan untuk
mengembangkan usahanya
karena produk yang dijual
Ancaman
Payakumbuh.
menurun.
(opportunities) memiliki skor total 2,45 dan total skor ancaman (threats)
sebesar 0,50. Sehingga total skor variabel eksternal sebesar 2,95. Kesimpulan
dari kedua matrik IFAS dan EFAS dapat diketahui sebagai berikut :
Tabel 4.5
(Kekuatan) (Kelemahan)
Eksternal
Berdasarkan tabel bobot skor matrik SWOT diatas, dapat dilihat bahwa
bobot nilai Strategi SO sebesar 4,95, Strategi WO 2,90, Strategi ST 3,00 dan
Strategi WT sebesar 0,95. Dari semua nilai bobot skor strategi yang tertinggi
adalah SO, memiliki nilai bobot 4,95 jika dibandingkan dengan strategi
lainnya.
Tabel 4.6
Matrik SWOT
secukupnya tertentu.
EFAS
mengembangkan konsumen.
memanfaatkan
respon masyarakat
murah dari
kompetitor, sehingga
konsumen akan
memilih produk
dhuha mart
dibanding produk
kompetitor.
dihasilkan, mulai dari strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT.
faktor-faktor IFAS dan EFAS. Dari tabel IFAS dan EFAS yang telah
sebagai berikut :
Tabel 4.7
IFAS EFAS
Dari data tersebut diketahui bahwa analisis faktor IFAS lebih besar
dari analisis faktor EFAS. Faktor IFAS sebesar 2,05 sedangkan analisis
Peluang
1,95
Kelemahan Kekuatan
2,05
Ancaman
peduli kesehatan tinggi, Menjual produk best seller dengan harga lebih murah
19, Melakukan inovasi terhadap produk agar lebih menarik minat konsumen
mengaji sebelum memulai pekerjaan, sehingga hasil kerja lebih maksimal dan
D. Pembahasan
dengan Ibuk Yentis selaku pemilik Dhuha Mart terkait kekuatan (Strengths)
dalam merumuskan strategi apa yang bisa dilakukan oleh Dhuha Mart dalam
mengembangkan usahanya.
dilakukan ialah membuat matrik IFAS dan EFAS yan disusun berdasarkan
Dalam analisis SWOT terdapat 4 (empat) strategi yaitu strategi SO, strategi
SWOT. Diagram ini digunakan untuk megetahui posisi Dhuha Mart dalam
19, Melakukan inovasi terhadap produk agar lebih menarik minat konsumen
akhlak dan etika karyawan dengan cara selalu menerapkan wajib Sholat dan
mengaji sebelum memulai pekerjaan, sehingga hasil kerja lebih maksimal dan
Islam.
Menjual produk best seller dengan harga lebih murah dari pada
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dhuha Mart kota Payakumbuh dilihat dari perspektif ekonomi Islam, yang
strategi mana yang tepat diterapkan oleh Dhuha Mart pada usaha produk
produk best seller dengan harga lebih murah dari pada kompetitor dan
B. Saran
melakukan usaha, serta mejaga kualitas dan mutu produk yang sehat,
didalam produk tersebut, selalu rutin dalam jangka waktu tertentu untuk
A. Strenght (Kekuatan)
1. Apa yang membedakan bisnis produk herbal Dhuha Mart dengan bisnis
2. Apa saja keunggulan yang dimiliki Dhuha Mart dibanding bisnis produk
3. Apa keunikan dari Dhuha Mart yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?
masyarakat sekitar?
B. Weakness (Kelemahan)
1. Apa saja kendala atau masalah yang dihadapi selama mendirikan bisnis ini?
3. Faktor apa yang menghambat Dhuha Mart dalam meraih target yang telah
ditentukan?
4. Apakah ada tren pasar yang dapat menyebabkan kerugian pada Dhuha Mart?
C. Opportunity (Peluang/Kesempatan)
1. Peluang atau potensi apa yang dimiliki target pasar dari Dhuha Mart?
2. Apakah bisnis produk herbal Dhuha Mart sudah sesuai dengan perkembangan
3. Kesempatan apa yang ada dan bisa dilakukan saat ini untuk mengembangkan
bisnis ini?
D. Threat (Ancaman)
3. Apa saja hambatan yang memungkinkan akan menghambat jalan nya bisnis
ini?
Fairuzah Aisyah, Ly. 2011. Skripsi. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Usaha Bisnis
Busana Muslim. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Putra, Arisma. 2020. Skripsi. Strategi Pengembangan Bisnis Kuliner Halal Berbabis
Ekonomi Kreatif (Studi Kasus: Tom Burger Kota payakumbuh). Bukittinggi:
IAIN Bukittinggi.
Rambe, Ipah. 2018. Skripsi. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pembuatan
Tahu Pada Pengrajin Tahu Bandung Kecamatan Padang Hulu tebing Tinggi.
Medan: UIN Sumatera Utara.
Hasanah, Uswatun. 2020. Skripsi. Analisis Pemberdayaan Objek Wisata Alam Pantai
Perspektif Ekonomi Pembangunan Islam. Surabaya: UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Merdekawati, Elzamaulida. 2018. Skripsi. Kontribusi dan Potensi UMKM Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Lampung: UIN
Raden Intan Lampung.
Wahdania, Hera. 2019. Skripsi. Potensi Pasar Tradisional Dalam Peningkatan
Ekonomi Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Makassar:
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Faturochman. 2012. Kesejahteraan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Noveria, Mita. 2011. Pertumbuhan Penduduk dan Kesejahteraan. Jakarta: LIPI Pers.
Saefuddin, Ahmad. 2010. Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam. Jakarta Pusat:
Media Da‟wah dan LIPPM.
Rahman, Abdul. Dkk. 2010. Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Turmudi, Muhammad. 2017. Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal
Islamadina. Volume XVIII. Nomor 1.
Sodiq, Amirus. 2015. Konsep Kesejahteraan Dalam Islam. Jurnal Equilibrium.
Volume 3. Nomor 2.
Iswandi, Lalu Muhammad. 2013. Prinsip Dasar Pembangunan dan Pertumbuhan
Ekonomi Islam. Jurnal Lisan Al-Hal. Volume 7. Nomor 2.
Almizan. 2016. Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal
Kajian Ekonomi Islam. Volume 1. Nomor 2.
Wijaksono, Mit. 2009. Pembangunan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan: Telaah
Istilah dan Orientasi Dalam Konteks Studi Pembangunan. Jurnal Ekonomi dan
Studi Pembangunan. Volume 1.
Putri, Sedinadia. 2020. Kontribusi UMKM Terhadap Pendapatan Masyarakat
Ponorogo: Analisis Ekonomi Islam tentang Strategi Bertahan di Masa Pandemi
Covid-19. Volume 4.Nomor 2.
Nasrullah, Aan. 2018. Analisis Potensi Industri Halal Bagi Pelaku Usaha di
Indonesia. Volume 6.Nomor 1.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia.
Tim Pandom Media. 2014. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pandom Media
Nusantara.
http://medium.com/treelight/bisnis
http://id.m.wikipedia.org/wiki/produk
http://id.m.wikipedia.org/wiki/herbal