Anda di halaman 1dari 1

A.

PENGERTIAN AIR LIMBAH DAN JAMBAN

Menurut Arief (2016), limbah adalah buangan yang di hasilkan dari suatu
proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah lebih di
kenal sebagai sampah, yang keberadaannya sering tidak dikehendaki dan mengganggu
lingkungan, karena sampah dipandang tidak memilih nilai ekonomis. Limbah industri
berasal dari kegiatan industri, baik karena proses secara langsung maupun proses
secara tidak langsung. Limbah dari kegiatan industri adalah limbah yang terproduksi
bersamaan dengan proses produksi, di mana produk dan limbah hadir pada saat yang
sama. Sedangkan limbah tidak langsung terproduksi sebelum proses maupun sesudah
proses produksi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah, air limbah adalah sisa dari suatu usaha
dan atau kegiatan yang berwujud cair. Air limbah atau air buangan adalah sisa air
yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum
lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup. Menurut
Ehless dan Steel dalam Chandra (2006), air limbah adalah cairan buangan yang
berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya
mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia
serta mengganggu kelestarian lingkungan.
Pengertian Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang
dan mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu, sehingga kotoran
tersebut dalam suatu tempat tertentu tidak menjadi penyebab penyakit dan mengotori
lingkungan pemukiman (Depkes RI, 1995).
Jamban keluarga didefinisikan suatu bangunan yang dipergunakan untuk
membuang tinja/kotoran manusia bagi keluarga, lazimnya disebut kakus. Penyediaan
sarana pembuangan kotoran manusia atau tinja (kakus/jamban) adalah bagian dari
usaha sanitasi yang cukup penting peranannya, khususnya dalam usaha pencegahan
penularan penyakit saluran pencernaan. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan,
maka pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan,
terutama dalam mencemari tanah dan sumber air (Soeparman dan Suparmin, 2002).

Anda mungkin juga menyukai