Program Keahlian :
1. PERHOTELAN
2. KULINER
3. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
BAB I
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
Perkembangan teknologi saat ini menuntut tersedianya tenaga kerja yang kompeten
dan hsiswal di berbagai bidang agar sebuah negara mampu bertahan dan berperan dalam
era yang penuh persaingan dan sekaligus membuka dan memanfaatkan setiap peluang.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, strategi yang dianggap efektif
adalah dengan melakukan industrialisasi. Industrialisasi, pada derajat tertentu akan
mengimplikasikan pergeseran proses produksi dari labouring menjadi manufacturing dalam
arti tenaga kerja manusia tergantikan oleh hard technology. Ini berarti industrialisasi
membutuhkan tenaga kerja terampil yang tidak hanya mampu mengoperasikan teknologi
tersebut, melainkan juga memeliharanya. Industrialisasi juga berpotensi menciptakan
pengangguran jika pergeseran proses produksi tersebut tidak dibarengi dengan perubahan
orientasi pendidikan dari akademis menjadi vokasional. Kondisi di atas menuntut dunia
pendidikan dan pasar kerja dirancang secara terintegrasi dengan memperhatikan tujuan
dan kebutuhan Dunia Kerja. Dengan demikian perlu dirancang salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi Dunia Kerja.
Dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mengatur bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai
bagian dari sistem pendidikan nasional, SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja
terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan
Dunia Kerja, serta mampu mengembangkan potensi diri dalam mengadopsi dan
beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni.
Untuk menjawab tantangan tersebut Presiden Republik Indonesia mengeluarkan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Instruksi Presiden tersebut mengamanatkan perlunya dilakukan revitalisasi SMK secara
komprehensif untuk menghasilkan lulusan SMK yang berdaya saing dan siap menghadapi
tantangan dan dinamika perkembangan nasional maupun global. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan dan
berdasarkan keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor : 8763/D2.6/KU/2020 tanggal 10 September 2020 tentang Penetapan SMK
Penerima Bantuan Fasilitas SMK Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center
Of Excelent) Prioritas Sektor Hospitality Tahun 2020 Tahap II dan keputusan Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Nomor : 22/D/O/2021 tanggal 20 April 2021
tentang penetapan Sekolah Menengah Kejuruan pelaksana SMK Pusat Keunggulan tahun
2021 Tahap 1 maka SMKS Manggala Kota Tangerang untuk Tahun Pelajaran
2022/2023khusus tingkat X, mulai memberlakukan Kurikulum Operasional Sekolah Pusat
Keunggulan.
SMKS Manggala Kota Tangerang yang terletak di Kota Tangerang adalah salah satu
sekolah SMK Pusat Keunggulan. Sebagai sekolah dengan bidang Keahlian Pariwisata dan
Desain Komunikasi Visual mulai Tahun Pelajaran 2022/2023 mengembangkan tiga
program keahlian yaitu: Perhotelan, Kuliner, Desain Komunikasi Visual (DKV). Sekolah ini
memiliki keunggulan sebagai sekolah Pariwisata Swasta. Oleh karena itu, lulusan dari
sekolah ini memiliki peluang untuk dapat diserap oleh berbagai industri penunjang yang
ada di sekitar pusat destinasi pariwisata. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya
dukungan dari orang tua peserta didik, seperti pemberian izin untuk bekerja di sektor
pariwisata di luar daerah. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sekolah di
antaranya dengan dibukanya program keahlian yang sama di beberapa sekolah.
Tantangan yang selanjutnya adalah tuntutan untuk dapat mengikuti standar Dunia Kerja
yang dinamis.
Upaya yang dilakukan oleh SMKS Manggala Kota Tangerang untuk mempertahankan
keunggulan dan meminimalisasi ancaman di atas maka sekolah mengadakan kerja sama
dengan Dunia Kerja dalam bentuk diantaranya penyelarasan kurikulum dengan Dunia
Kerja, praktek lapangan peserta didik dan magang guru, guru tamu, uji sertifikasi kompetensi
peserta didik dan guru dan penyerapan alumni di dunia kerja. Sebagai salah satu wujud
penerapan standardisasi Dunia Kerja maka sekolah menyelaraskan kurikulum dengan
standar yang ada di industri.
Dalam rangka mewujudkan amanat pembangunan Pendidikan kejuruan yang telah
digariskan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 dan Peraturan Presiden Nomor 18
Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024,
salah satu strategi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2020-2024 adalah berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan SMK
melalui penyelenggaraan Program SMK Pusat Keunggulan.
Secara umum, Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan memiliki visi untuk
menggerakkan sekolah lainnya agar mampu meningkatkan kualitas hasil belajar peserta
didik, serta mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan Dunia
Kerja, serta menjadi pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan
ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya
sehingga dapat meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan
berwirausaha.
Untuk mendukung dan menjamin tercapainya visi Program SMK Pusat Keunggulan,
maka disusunlah Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ( KOSP ) yang memuat seluruh
rencana proses belajar yang akan diselenggarakan dan dikembangkan sesuai dengan
dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik. Dalam penyusunan dan pengembangan
Kurikulum Operasional ini juga mengedepankan prinsip pelajar Indonesia merupakan pelajar
sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh
dan berkembang. Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut
mendukung perkembangan kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum
SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai lsiswasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama peserta
didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia dapat
hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk
membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi
masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah. Pendidikan
kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi dan
kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai modal untuk
pengembangan dirinya di kemudian hari. Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK
perlu mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta didik dan
perkembangan/kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat.
Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani menghadapi,
mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik kehidupan
profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk dan jenisnya serta
mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
b. Kondisi Sosial Budaya
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat yang
memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan kejuruan
mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang dilakukan harus selalu
berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar individu dalam masyarakat luas
yang dilsiswasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta keharmonisan
antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi, sosial, politik, religi, dan
moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMK edisi 2004 dikembangkan dengan
memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar
budaya Indonesia.
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis masyarakat,
kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi dimaksudkan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan, baik dengan
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah, maupun dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program keahlian pada
pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat diterima dan diapresiasi secara positif
oleh berbagai kelompok masyarakat Indonesia. Dengan dasar Filosofi sebagai berikut :
Dalam kaitan kehidupan manusia di dalam dunia yang penuh dengan keberagaman, dan
keberagaman adalah keberadaan hakiki yang ada di dalam dunia, termasuk manusia dan
keadaan alam di sekitarnya. Manusia berada di dalamnya dan ia berusaha mengenali dan
mengetahui segala sesuatu yang ada di sekitarnya, dan pada kenyataannya ia tidak bisa
melepaskan diri dari lingkungan di sekitarnya. Pengetahuan dan pengalaman baru terhadap
keberagaman mendorong seseorang merenungkan dan menghayati kenyataan yang ada. Ini
yang membuat seseorang menentukan sikapnya dan menentukan tindakan sebagai respon
terhadapnya. Khususnya di Indonesia dengan keberagaman budaya, etnik, religi dan
masyarakat maka langkah-langkah yang perlu diambil adalah ‘Ngerti’ yaitu berupaya
memperoleh pengetahuan tentang keberagaman tersebut sehingga menemukan dan
mengerti tentang nilai-nilai atau filosofi hidup, keunikan dan ekspresi budaya dari masyarakat
lainnya. Kemudian ‘Ngrasa’ atau merasakan dan menghayati keberagaman bukan sebagai
ancaman melainkan kenyataan dan kekayaan Indonesia. Selanjutnya ‘Nglakoni’ yaitu
mewujudkan dalam tindakan yang menujukkan sikap saling toleransi, keterbukaan melalui
kerjasama, gotong royong, sopan santun dan kepedulian pada kemanusiaan dan lingkungan.
Ngerti, ngrasa dan nglakoni adalah petuah sederhana tetapi membutuhkan kemauan,
kesadaran dan kesungguhan untuk mewujudkan dalam tindakan hidup sehari-hari. Trikon
(Kontinuitet, Konvergentie, Konsentrisiteit) Pendidikan adalah suatu proses yang tidak
diam. Ia harus terus berubah dan berkembang sesuai dengan kondisi zaman, dan juga
kondisi peserta didik. Jangan bayangkan sistem pendidikan sebagai sebuah sistem besar
yang hanya dapat dipikirkan dan diurusi oleh para pakar dan penentu kebijakan di pusat.
Sekolah atau bahkan kelas juga merupakan suatu sistem pendidikan dengan ruang lingkup
yang kecil. Setiap sekolah memiliki kondisi dan permasalahan masing-masing, sehingga
pengembangan satu sekolah dengan sekolah lain tidak benar-benar sama. Bagaimana cara
untuk mengembangkan sekolah atau bahkan proses pendidikan di ruang kelas secara
efektif? Ada asas yang dikenalkan oleh bapak pendidikan kita untuk melakukannya. Asas
tersebut dinamankan dengan asas trikon karena terdiri atas tiga asas yang berawalan “kon”
yaitu kontinyu, konvergen dan konsentris. Dalam artikel ini kita akan membahas ketiga asas
tersebut, Kontinyu. Artinya pengembangan yang dilakukan harus berkesinambungan,
dilakukan secara terus-menerus dengan perencanaan yang baik. Suatu kondisi yang baik
tidak mungkin dapat dicapai dalam sekali waktu seperti sebuah sulap. Tahap demi tahap
pengembangan dilakukan dengan rencana yang matang. Dengan perencanaan tersebut
maka suatu tahap dilanjutkan oleh tahap berikutnya dengan melalui evaluasi dan perbaikan
yang tepat. Pengembangan yang sifatnya tiba-tiba untuk kemudian hilang semangat di
waktu-waktu setelahnya tidk akan menghasilkan perubahan berarti di jangka panjang.
Konvergen. Artinya pengembangan yang dilakukan dapat mengambil dari berbagai sumber
di luar, bahkan dari praktik pendidikan di luar negeri. Seperti yang dilakukan oleh Ki Hadjar
ketika mempelajari berbagai praktik pendidikan dunia misalnya Maria Montessori, Froebel
dan Rabindranath Tagore. Praktik-praktik tesebut dapat kita pelajari untuk nantinya
disesuaikan dengan kebutuhan yang kita miliki sendiri. Saat ini teknologi informasi telah
sedemikian canggih sehingga guru atau kepala sekolah dapat mempelajari berbagai
kemajuan pendidikan dari mana saja dan kapan saja. Konsentris. Artinya pengembangan
pendidikan yang dilakukan harus tetap berdasarkan kepribadian kita sendiri. Tujuan utama
pendidikan adalah menuntun tumbuh kembang anak secara maksimal sesuai dengan
karakter kebudayaannya sendiri. Oleh karena itu meskipun Ki Hadjar menganjurkan kita
untuk mempelajari kemajuan bangsa lain, namun tetap semua itu ditempatkan secara
konsentris dengan karakter budaya kita sebagai pusatnya. Pendidikan yang menggunakan
teori dan dasar kebudayaan bangsa lain (walaupun bangsa yang maju) secara langsung
tanpa mengkaji ulang, menyesuaikan dan mengevaluasinya tidak akan menghasilkan
kemajuan.Neng Ning Nung Nang (Meneng, Wening, Hanung, Menang) Dengan diam-diam,
tetapi pemikiran tetap jernih dan pendirian yang teguh, akhirnya kita dapat memperoleh
kemenangan. Ajaran Ki Hajar Dewantara ( disebut juga dengan ajaran Taman Siswa). Ajaran
NENG, NING, NUNG dan NANG dijalankan oleh Ki Haajar Dewantara selama 8 tahun untuk
menghadapi pemerintah kolonial Hindia Belsiswa. Ki Hajar Dewan melawan penjajahan
Belsiswa dengan pendidikan dan pengajaran dengan ciri khas kebudayaan. Wejangan Ki
Hajar Dewantara kepada semua anggota PKBTS yang merupakan pagarnya Taman Siswa,
adalah Harmonisasi antara sistem pendidikan dan pengajaran. Pendidikan (Macro
Education) adalah menanamkan nilai-nilai karakter, budi pekerti luhur. Sedangkan
Pengajaran (Micro Education) adalah menanam kecerdasan , intelektualisme dan lebih ke
teknis pendidikan.Tripusat Pendidikan (Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat) Lingkungan
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena keluarga inilah
anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dalam keluarga pendidikan
berlangsung dengan sendirinya dengan tatanan yang berlaku di dalamnya, tanpa harus
diumumkan dan dituliskan terlebih dahulu serta kehidupan keluarga selalu mempengaruhi
perkembangan budi pekerti/ akhlak setiap manusia. Pendidikan keluarga diletakkan dasar-
dasar pengalaman melalui rasa kasih sayang dan penuh kecintaan, kebutuhan, kewibawaan
dan nilai-nilai kepatuhan. Justru karena hubungan demikian itu berlangsung hubungan yang
bersifat pribadi dan wajar, maka penghayatan terhadapnya mempunyai arti sangat
penting.Selain itu, pendidikan di dalam lingkungan keluarga muncul disebabkan manusia
memiliki naluri asli untuk memperoleh keturunan demi mempertahankan eksistensinya. Oleh
karenanya manusia selalu mendidik keturunannya dengan sebaik-baiknya menyangkut
aspek jasmani dan rohani. Sekolah menjadi lembaga formal yang terencana untuk mendidik
peserta didik di bawah pengawasan guru. Terdapat beberapa jenjang dalam pendidikan di
Indonesia yang berbentuk dari pendidikan SD ataupun MI, kemudian SMP ataupun MTs,
selanjutnya SMA ataupun MA serta dilanjutkan pada perguruan tinggi seperti universitas,
institut, sekolah tinggi, atau lembaga perguruan tinggi lainnya. Lingkungan sekolah
memberikan corak yang beragam terhadap output pendidikan yang diberikan. Hal ini karena
setiap lembaga sekolah memiliki corak yang beragam. Mulai dari sekolah umum, sekolah
kejuruan yang berfokus pada pelatihan keterampilan bekerja, maupun sekolah yang
bercorak keagamaan dengan istilah madrasah yang maksud adalah agama Islam. Meskipun
begitu, secara umum pendidikan sekolah juga menjadi proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang untuk mendewasakan manusia dengan pengajaran
yang dilakukan pada suatu lembaga pendidikan dan berperan untuk pembelajaran serta
pengajaran. Pembangunan soft skill dan afeksi (sisi kepribadian) juga tetap menjadi
tanggung jawab dari pendidikan sekolah. Pendidikan masyarakat terkait dengan pengasuhan
keluarga maupun sekolah, di mana pengaruh pendidikan lingkungan masyarakat sangat
penting dalam menuju kecerdasan intelektual, budi pekerti, ilmu agama dan ilmu sosial.
Sehingga perlulah lingkungan masyarakat diakui sebagai pusat pendidikan anak. Pendidikan
di lingkungan masyarakat berlangsung di mana pun dan kapan pun. Artinya proses
pembelajaran berlangsung tanpa memsiswang tempat dan waktu, selama manusia masih
hidup proses pembelajaran di lingkungan masyarakat akan tetap berlangsung. Oleh karena
itu, pendidikan di lingkungan masyarakat akan memperoleh beragam informasi terlepas dari
informasi baik ataupun buruk. Namun demikian manusia dibekali dengan berbagai beberapa
indra berupa pendengaran, penglihatan, dan hati untuk menerima informasi dari luar individu
itu sendiri. Manusia lahir melalui proses pengalaman belajar dari lingkungan termasuk juga
lingkungan masyarakat. Dengan indra yang dimiliki manusia dan pengalaman belajar dari
keluarga dan sekolah anak diharapkan bisa memisahkan mana yang positif serta mana yang
negatif bagi dirinya sendiri dan orang lain (Sukarman, 2017, hlm. 19).Pancadarma (Kodrat
Alam, Kemerdekaan, Kemanusiaan, Kebangsaan, dan Kebudayaan) Selaras dengan Panca
Dharma Pendidikan sebagai lima asas dalam pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hadjar
Dewantara : Kodrat alam (natural base), Kemerdekaan (freedom base), Kebudayaan
(cultural base), Kebangsaan (nation base), dan kemanusiaan (humanity base). Asas Kodrat
Alam (natural base) Asas ini mengandung arti bahwa hakikat manusia adalah bagian dari
alam semesta. Di dalam daulat alam, sang manusia adalah makhluk Tuhan yang menjaga
keseimbangan semesta. Menjadi Khalifah Tuhan untuk memakmurkan bumi dan
melestarikan lingkungan. Sesuai dengan kodrat alam, pendidikan adalah tindakan yang
disengaja dan direncanakan dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik yang
dibawa sejak lahir.
2. Landasan Teoritis
3. Landasan Pedagogis
4. Landasan Yuridis
SMK PK Manggala Kota Tangerang berada di Lingkungan Pusat Perniagaan dan Industri,
dimana SMK PK Manggala di kelilingi Mall , Rumah Sakit, Perkantoran , Apartemen,
Restoran , sekolah dan Kampus dan berada tidak jauh dari Kawasan Wisata Situ Cipondoh
yang menjadi destinasi wisata penduduk setempat.
Keunggulan alam ini dijadikan sebagai kekuatan SMK PK Manggala yang dalam hal ini
adalah sekolah yang memiliki Jurusan Pariwisata yaitu Jurusan Perhotelan dan Tata Boga
untuk berkembang dan maju karena lokasi strategis yang mendukung begitupun dengan
jurusan DKV sangat mendukung perkembangan Jurusan yang lainnya secara Digital yang
akan mampu memberikan informasi secara digital bahwa SMK PK Manggala itu ada dan
tetap konsisten dan Komitmen dengan Visi, Misi dan Tujuan pendidikan yang di emban nya
sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu beradaptasi dengan
dunia kerja dan dunia industry pada umumnya.
Edotel Manggala sangat menjawab kebutuhan masyarakat industry untuk mendukung
aktivitas industrinya ketika harus bermalam untuk waktu yang singkat di tengah kegiatan
industry yang padat , disamping juga bisa digunakan untuk tempat meeting dari pegawai
pemerintahan yang berada dilingkungan yang tak jauh dari lokasi SMK PK Manggala.
Kegiatan ini tentunya juga tidak lepas dari kebutuhan akan kuliner selama masa kegiatan
berlangsung dan dalam mendukung kegiatan marketing maka jurusan DKV sangat berperan
penting untuk membuat iklan layanan masyarakat untuk kebutuhan property dan kuliner.
Dengan keunggulan –keunggulan yang dimiliki SMK PK Manggala diharapkan akan
membawa SMK PK Manggala menjadi SMK PK yang sesuai dengan harapan Bangsa
Negara dan Masyarakat Luas.
a. Kurikulum
Kurikulum disusun bersama dan mengikuti standar Dunia Kerja (penguatan aspek softskill,
dan karakter keberkerjaan untuk melengkapi aspek hardskill yang sesuai kebutuhan dunia
kerja). Sekolah menyusun Kurikulum Operasional Sekolah dengan melakukan evaluasi diri
terkait implementasi kurikulum yang digunakan, mengadakan In- House Training bagi tenaga
pendidik untuk melakukan penyegaran terkait kurikulum yang akan digunakan, menyusun
Kurikulum Operasional Sekolah dilengkapi dengan perangkat mengajar, melakukan evaluasi
hasil pembelajaran untuk melakukan evaluasi terkait dengan proses dan output
pembelajaran.
b. Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Projek Nyata (PBR) diterapkan disemua mapel kejuruan dan secara
bertahap diterapkan pada mapel kelompok A secara implementatif pada saat pembelajaran
praktik. Pembelajaran Pertemuan Tatap Muka (PTM)). Pembelajaran berbasis projek
(Project Based Learning) dan nyata dari Dunia Kerja (memastikan hardskill disertai softskill
dan karakter kesiapan kerja yang kuat). Pembelajaran berbasis masalah (Problem based
learning) dimana peserta didik diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi
pada dunia kerja di industri.
c. Guru Tamu
Program Guru Tamu dilakukan dengan mendatangkan pelaku industri, alumni, dan pakar
bisnis. Program guru tamu diharapkan dapat menyiapkan tenaga pendidik untuk
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan bidang pekerjaan, mendapatkan pengetahuan
soft skill industri, mendapatkan sharing pengalaman kebekerjaan dan pengalaman
kewirausahaan dari alumni, mendapatkan pengetahuan tentang bisnis dari pelaku bisnis.
Program ini diterapkan untuk pemenuhan 50 jam/semester pada mapel kejuruan sebagai
narasumber Dunia Kerja secara terjadwal dengan sistem jadwal blok mingguan. Untuk
pengembangan selanjutnya didatangkan narasumber dari instansi terkait yang relevan
dengan kejuruan yang ada di SMK. Guru Tamu bertujuan memperkuat peran industri dalam
meningkatkan pengetahuan, wawasan pada soft skill dan hardskill yang berlaku di industri
dan budaya kerja secara terprogram.
d. Magang atau Praktek Kerja Industri
Magang oleh guru kejuruan minimal 1 bulan di Dunia Kerja yang relevan dengan mapel yang
terkait secara bertahap sehingga semua guru wajib telah mengikuti magang dan mendapat
sertifikat magang untuk meningkatkan kompetensi guru. Magang siswa atau
PKL bagi siswa fase F di semester genap selama 6 bulan sesuai konsentrasi yang telah
dipilih siswa sehingga ditentukan Dunia Kerja yang relevan dengan konsentrasinya. Di akhir
PKL siswa wajib uji kompetensi di Dunia Kerja dan mendapatkan sertifikat uji kompetensi
PKL. Magang dan Praktek kerja lapangan di industry bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi guru dan peserta didik yang terprogram dan terjadwal dalam setiap tahunnya
e. Sertifikasi Kompetensi
Sertifikasi kompetensi oleh guru kejuruan di SMKS MANGGALA KOTA TANGERANG dan
Uji Kompetensi siswa baik secara klaster maupun okupasi.
f. Pembaharuan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan secara rutin mendapatkan pembaharuan kompetensi dari
Dunia kerja atau upskilling dan reskilling. Pembaharuan dari Dunia Kerja dilakukan secara
periodik setiap semester dengan mengundang narasumber dari Dunia Kerja yang relevan.
Untuk tenaga pendidik mengikuti diklat ke instansi terkait. Tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan diharapkan dapat mengikuti workshop, seminar atau diklat sesuai bidang
keahlian masing-masing.
g. Teaching Factory (TEFA)
Program TEFA berkolaborasi dengan dunia kerja atau Dunia Kerja yang melakukan MOU.
Program TEFA melatih siswa dalam menerima order dari konsumen atau dari industry yang
disesuaikan dengan capaian pembelajaran. Produk dari TEFAz. Sekolah diharapkan dapat
melakukan kerja sama dengan Dunia Kerja dalam pengelolaan order atau pesanan produk.
Sekolah juga diharapkan melakukan pengembangan produk unggulan untuk meningkatkan
nilai jual produk.
h. Komitmen Serapan
Sekolah melalui BKK melakukan kerja sama dengan Dunia Kerja untuk peningkatan
komitmen serapan tamatan untuk dapat bekerja di industri tersebut. Sekolah dapat
melaksanakan Job Fair untuk membantu Dunia Kerja mendapatkan tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan Dunia Kerja.
i. Beasiswa atau Ikatan Dinas
Peningkatan Beasiswa atau ikatan dinas dari Dunia Kerja yaitu adanya penghargaan/reward
dari industri yang diberikan kepada peserta didik karena pencapaian prestasi sesuai standar
industri
j. Sarana dan Prasarana
Pemenuhan sarana dan prasarana secara bertahap agar sesuai dengan standar sarana
prasarana yang digunakan oleh industri.
k. Tata Kelola
Tata Kelola, tata kelola manajemen sekolah dilakukan agar pengelolaaan aspek utama dan
penunjang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan sekolah dilakukan secara
efektif dan efesien sehingga tujuan pengembangan program sekolah dapat tercapai secara
optimal. Digitalisasi tata kelola manajemen dilakukan dengan tujuan semakin meningkatkan
keefektifan dan keefesienan dalam pengembangan program sekolah. Secara bertahap
diharapkan pelayanan administrasi dan program sekolah dapat dilakukan melalui sistem
aplikasi. Adapun tata kelola pengelolaan yang dilakukan diantaranya :
1. Pengelolaan kurikulum (perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, evaluasi)
2. Pengelolaan asset dan sarpras (inventaris, pemeliharaan, pengadaan)
3. Pengelolaan peserta didik (peserta didik dan lulusan)
4. Pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan
5. Pengelolaan keuangan/biaya
6. Kerjasama dengan Dunia Kerja
13 SUPARMAN, SE PBM/
KONSENTRASI
KEAHLIAN
14 ALDILA FAJRIYATI, S.Pd BAHASA
INDONESIA
15 MARTINA DAMAYANTI, S.Pd PASTRY
BAKERY/KONSENT
RASI KEAHLIAN
16 TAUFIK NUR FATHONI, S.Kom TPAV/
INFORMATIKA
17 SHAFIRA FITRI, S.Sn KONSENTRASI
KEAHLIAN DKV
18 RAMAYA PETRA, ST P5
19 SUWARTO, SE HOUSE
KEEPING/LAUNDRY
20 LINARKO, A.Md FO/ KONSENTRASI
KEAHLIAN
4. K
5. Karakteristik Peserta Didik
NO K J TOT AU TOT
E U AL G’2 AL
L L 1
A I
S ‘
2
1
L P L P
1 X 1 1 29 13 16 29
PH 3 6
2 X 1 1 29 12 17 29
TB 2 7
3 X 2 7 28 21 7 28
TI 1
JUML 4 4 86 35 40 86
AH 6 0
4 XI 1 1 30 13 17 30
PH 3 7
5 XI 1 2 40 12 28 40
TB 2 8
6 XI 3 9 47 38 9 47
TI 8
JUML 6 5 117 63 54 117
AH 3 4
7 XII 1 1 31 14 17 31
PH 4 7
1
8 XII 1 1 30 15 15 30
PH 5 5
2
9 XII 1 1 29 13 16 29
TB 3 6
1
10 XII 1 1 28 12 16 28
TB 2 6
2
11 XII 2 4 30 26 4 30
TI 6
1
12 XII 3 2 32 30 2 32
TI 0
2
JUML 1 7 180 111 70 180
AH 1 0
1
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SMK PK MANGGALA
1. VISI
2. MISI
Visi tersebut dapat diwujudkan melalui misi yang pencapaiannya fokus kepada peserta
didik dan lembaga pendidikan yaitu:
a. Memberi pelayanan Pendidikan kejuruan bagi siswa agar mampu menguasai IPTEK
dibidang Pariwisata dan Teknologi.
b. Membina hubungan dan kerja sama dengan Dunia Pariwisata serta lembaga lainnya yang
relevan.
c. Menghasilkan lulusan yang bisa terserap di DUDIKA
d. Memberikan pelayanan yang baik. Unggul dalam mendidik anak bangsa dan sangat
peduli terhadap siswa/siswi dari golongan bawah serta anak yatim piatu.
e. Memenuhi komitmen terhadap pemerintah dalam hal mencerdaskan bangsa, untuk
menyongsong era globalisasi serta modernisasi.
f. Menyiapkan siswa terampil, prestasi, beriman serta bertaqwa kepada Allah SWT.
Mengembangkan dan memperkuat sinergi yang bersifat link and match dengan mitra
industri di dalam dan di luar negeri.
g. Menguatkan literasi dan kompetensi IT pada guru dan siswa, sesuai tuntutan revolusi
industri 4.0
h. Mengembangkan dan menguatkan hubungan kemitraan dengan lembaga pendidikan
tinggi vokasi di dalam dan luar negeri.
i. Mengembangkan kurikulum internasional, bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
wajib dalam pembelajaran produktif.
j. Menguatkan fungsi LSP sebagai lembaga yang berwenang untuk melaksanakan
assessment berbasis industri.
k. Mengembangkan PBM melalui Hybrid Model Learning System
3. TUJUAN
Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan sekolah yang akan
menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan. Tujuan sekolah, yaitu:
a. Menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang berkualitas
b. Membantu peningkatan profesionalisme penyelenggaraan pendidikan kejuruan
c. Mewujudkan sistem dan iklim pendidikan yang kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan,
berdisiplin, tanggung jawab, dan berketrampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Sebagai penguatan hard skill dan soft skill dalam mata pelajaran
kejuruan memberikan beberapa tambahan mata pelajaran yang spesifik
berdasarkan tuntutan industri saat ini. Dengan harapan bahwa lulusan SMK
PK MANGGALA KOTA TANGERANG memiliki kompetensi keahlian yang
sesuai dengan tuntutan industri perhotelan baik di dalam maupun luar negeri.
Adapun mata pelajaran tambahan yang menjadi kekhasan SMK PK
MANGGALA KOTA TANGERANG program keahlian perhotelan disebutkan
sebagai berikut
1. M.I.C.E (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)
2. Pengantar Manajemen
3. Marketing and Communication
DA
N NAMA ALAMAT KET
PIMPINA YA
O HOTEL
N TAMP
UNG
Hotel Atria Jl. Gading Serpong Willy 8 FO,
Boulevard Gg. Kavling 2 Heskiel HK,
1 Marbun,
Pakulonan Barat Kec, FB
Kelapa Dua Tangerang SH
Ritz Carlton Jl. Jend. Sudirman No. 35 Santi, SH 8 FO,
2 Pasipic Place distric Jakarta HK,
/RCPP FB
Hotel Jl. Gatot Subroto No. Kav . 71-73 Dodi 6 FO,
3 Bidakara Menteng Dalam Jakarta Priamba HK,
da, SH FB
Hotel Horizon Jl. Ciledug Raya No. 17 Kreo Nurul 1 HK,
4 Selatan Tangerang Banten Mega , 7 FB
SH
Hotel Grand Jl. Kemang Raya Rt. 14 Ni Luh 8 FO,
Kemang Rw.1 Bangka Kec.Mampang Leni HK,
5 Prapatan Jakarta Selatan Saraswat FB
i Devi,
SH
Fave Hotel Jl. Hasyim Ashari No. 118 Marta, 1 FO,
6 SH 5 HK,
FB
Hotel Neo Jl. Kembangan Raya No. 8 Chintya 5 HK,
7 Puri Rw. 2 Jakarta Barat NA, S.Psi FB
Hotel Veranda Jl. Kyai Maja No. 63 Rt. 6 Rw Sarah, SH 1 FO,
8 Kebayoran 2 kebayoran Baru Jakarta 0 HK,
selatan FB
Jl Daan Mogot No. Kav. 2 Rt. Maria,
1 Rw. 2 Cengkareng Jakarta SH 2 FO,
Hotel Samala
Barat 0 HK,
9
FB
Jl. Gading Serpong Willy
Boulevard Gg. Kavling 2 Heskiel 6 FO,
Ara Hotel Pakulonan Barat Kec, Marbun,
1 HK,
0 Kelapa Dua Tangerang SH FB
Jl. Gading Serpong Priyanti
1 Hotel Ibis Boulevard No. 19 Curug Rahayu, FO
1 Serpong Sangereng SH 6 &
Tangerang HK
Hotel Ibis Okta, SH
Jl. Letjen S. Parman No. Kav 6 FO,
1 Slipi
59 Slipi Palmerah Jakarta HK,
2
Barat FB
Hotel Jl. Alam Sutera Boulevard Priyanti
Mercure Kav. 23 Serpong Rahayu, 4 FO,
1
Alam Sutera SH HK,
3
FB
GrandMercur Kemayoran-Jakarta Lalu FO,
e Kemayoran Jaya, SH 4
1 HK,
Jakarta
4 FB
JUMLAH
12
6
2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum Program Keahlian
Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian muatan
pembelajaran dalam bentuk mata pelajaran dan beban belajar.
B. Konsentrasi Keahlian
SMK PK MANGGALA KOTA TANGERANG membuka 3 konsentrasi
pada Program keahlian Perhotelan, diantaranya:
a. Front Office ( FO )
b. House Keeping ( HK )
c. Laundry
d. Sales & Marketing
Sales & Marketing adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan kepada pembeli, yang memuaskan kebutuhan kepada pembeli.
Dalam hal ini fungsi dan ranah Sales & Marketing dipandang dari sisi industri
perhotelan adalah sebagai wujud layanan dari pihak hotel untuk memberikan
fasilitas dalam bentuk fisik, seperti promosi, pemasaran, periklanan dan lain-
lain. Dari kegiatan sales & marketing merupakan bentuk layanan jasa
penyelenggara kegiatan M.I.C.E dari pihak konsumen yang membutuhkan
layanan tersebut (Event Organizer, Wedding Organizer, meeting Organizer
dan Impresariat). Hal inilah yang menyebabkan program keahlian perhotelan
memerlukan konsentrasi Sales and Marketing yang didukung oleh
kompetensi M.I.C.E
Penerapan ini dilakukan mengingat zaman sudah banyak mengalami
perubahan dan pembaharuan. Program Merdeka Belajar yang diluncurkan
oleh Kementerian Pendidikan Nasional menuntut sekolah untuk melakukan
perubahan, terobosan dan inovasi dalam pengorganisasian pelaksanaan
pembelajaran agar dapat menciptakan peserta didik dan lulusan yang
kompeten di bidangnya.
SMK PK MANGGALA KOTA TANGERANG membuka 3 konsentrasi
tersebut karena dianggap paling relevan dengan industi perhotelan saat ini.
Dulu perhotelan hanya fokus pada room division (Front Office dan
Houskeeping), namun saat ini industri perhotelan melakukan penerimaan
staf membutuhkan lebih banyak untuk staf bidang Room Division dan Food
and Bevarage Service.
Sedangkan alasan dibukanya konsentrasi Sales & Marketing karena saat
ini pemasaran adalah sesuatu yang sangat penting dan utama dalam
industri perhotelan untuk mencapai target penjualan, hal ini agar
menciptakan lulusan SMK PK MANGGALA KOTA TANGERANG Program
keahlian Perhotelan dapat lebih mudah masuk dalam pilihan industri
tersebut.
Room Division adalah managment dalam hotel yang terdiri dari dua
department, yaitu "Housekeeping Department dan Front Office Department".
Jurusan divisi kamar atau room division management merupakan
program studi bidang hospitality yang secara spesifik mengarahkan
lulusannya untuk bekerja di industri perhotelan. Tingginya minat dan
kebutuhan akan akomodasi penginapan sejak beberapa tahun silam
membawa pengaruh yang signifikan pada pendidikan di bidang hospitality.
Tidak terbatas pada jurusan perhotelan saja, kini tersedia berbagai program
studi yang menawarkan spesifikasi yang lebih detail.
Tentunya, hal ini bertujuan untuk menciptakan lulusan dengan
kemampuan dan keterampilan yang mumpuni sesuai bidangnya. Salah satu
di antaranya adalah jurusan divisi kamar atau yang kita kenal dengan
sebutan room division. Secara garis besar, jurusan divisi kamar merupakan
pendidikan mendalam tentang fungsi layanan tamu yang berkaitan dengan
inventaris kamar dari bisnis akomodasi.
Jadi, di sini akan mempelajari bagaimana kualitas layanan dan prinsip
pemulihan layanan untuk mendukung seluruh aspek manajemen akomodasi.
Mulai dari reservasi tamu hingga penerimaan/kedatangan, layanan tata
graha dan pemeliharaan, keselamatan dan keamanan tamu, hingga
keberangkatan tamu.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa divisi kamar adalah proses
yang sangat penting dari keseluruhan kerja sebuah akomodasi. Lebih
tepatnya, divisi kamar ini berperan sebagai titik kontak pertama antara tamu
hotel dengan staff. Selain itu, divisi ini juga berkontribusi secara signifikan
terhadap keuntungan dan pendapatan akomodasi secara keseluruhan.
Food and Beverage Service (F&B), yang merupakan segmen terbesar
dalam hospitality industry. Dalam bidang pendidikan, sektor F&B ini disebut
sebagai Food and Beverage atau Tata Hidang. F&B Service sendiri adalah
program Konsentrasi yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan dengan
keterampilan dan kemampuan kerja di hotel, restoran, dan kantor swasta.
Secara umum, dalam program studi ini, mahasiswa akan belajar cara
memproduksi dan menyajikan makanan dan minuman pada berbagai area
pelayanan, seperti bar, restoran, hall, ballroom, conference room, hingga in-
room dining service.
3. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Perhotelan dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a. Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang
ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan
Asesmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor.
033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Jenjang Pendidikan
Menengah pada pada Kurikulum Merdeka pada Program SMK Pusat
Keunggulan.
A. Rasional
Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan adalah pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan tentang dasar- dasar
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang
hotelier yaitu keseluruhan kompetensi soft skills dan hard skills yang
meliputi salah satu atau keseluruhan rangkaian kegiatan operasional hotel
dan menjadi landasan bagi peserta didik untuk mendalami industri
perhotelan, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait
dunia pariwisata dan perhotelan, dasar penerapan layanan prima (excellent
service) pada industri perhotelan, profil entrepreneur, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan, tahapan operasional
perhotelan secara menyeluruh dengan layanan prima (excellent service).
B. Tujuan
Tujuan mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan adalah untuk membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills
dan hard skills) meliputi:
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan menekankan pada aspek- aspek
yang berkaitan dengan kedisiplinan, keramahtamahan, rendah hati,
kerapian, kebersihan, ketangguhan, kesabaran, ketelitian, komunikatif,
kerja sama, empati, kreatif dan etika kerja sebagai hotelier. Adapun
aspek yang dipelajari adalah sebagai berikut.
Elemen
Elemen Deskripsi
Deskripsi
Profil
Proses bisnis Meliputi
Meliputi pengenalan
pemahamanprofil dankonsep
tentang karakteristik
dasar industri
entrepreneur,
industri job hotelier/entrepreneur, Personal
perhotelan, jenis fasilitas Branding
dan layanan dan HAKI
di hotel,
profile, peluang
perhotelan (Hak Ataspendukung
layanan Kekayaan Intelektual)
di hotel. yang mampu
usaha dan
Perkembangan membaca peluang pasar
Meliputi pemahaman dan usaha
tentang perhotelandan
pengembangan
pekerjaan/profesi
penerapan sehingga menginspirasi
pemutakhiran dalam
pengetahuan membangun
industri passion
pariwisata, obyek
pelayanan
teknologi danjasaisu- dan
dan daya tarik wisata serta pengembangan daerah
perhotelan
isu global terkait kebanggaan
tujuan wisataterhadap pekerjaan di bidangnya.
yang berkebhinekaan global sehingga
Dasar penerapan
dunia pariwisata Meliputi
menginspirasi dalam membangun passion, dan
pemahaman tentang penampilan vision
layanan prima
dan perhotelan kerapian
(Visi) dan(Grooming),
kebanggaansikap pelayanan
terhadap (Service
perkembangan
(excellent service) Attitude/hospitality
industri attitude), motivasi kerja,
pada industri komunikasi dengan kolega dan pelanggan,
pariwisata dan perhotelan.
perhotelan/indust komunikasi dalam lingkungan sosial yang beragam,
ri bekerja dalam tim (teamwork), tata cara
pelayanan/industr berkomunikasi yang baik (Communication Skills), dan
i penangan situasi konflik pada industri perhotelan
keramahtamahan industri perhotelan /industri pelayanan/industri
keramahtamahan.
Tahapan Meliputi pemahaman tentang penerapan Cleanliness,
operasional Health, Safety and Environmental Sustainability
perhotelan secara (CHSE), personal grooming. Service
menyeluruh Attitude/hospitality attitude, team work, and
dengan layanan Communication Skills.
prima
(excellent service)
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan
gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E pada aspek
hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi
pada mata pelajaran Dasar-Dasar Perhotelan.
4) Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk Prakerin didampingi satu guru
pendamping dengan komposisi 4:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya
pendampingan dan pengawasan siswa selama kegiatan Prakerin
berlangsung.
3. Ekstra Kurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jam
pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu
pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah secara berkala dan terprogram.
4. Rencana Pembelajaran
Pembelajaran akan menggunakan sistem jadwal reguler untuk semua
mata pelajaran .
Alur tujuan pembelajaran ditulis berdasarkan analisis capaian
pembelajaran dan diwujudkan dalam bentuk tujuan pembelajaran yang
disusun secara logis dan sistematis. Tujuan pembelajaran selanjutnya
disusun per semester.
Judul Alur Tujuan Pembelajaran dan modul ajar disusun berdasarkan
nama mata pelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar dapat
dilihat di bagian Lampiran.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar hotel dan restoran
berbintang. Kurikulum Kompetensi Keahlian Kuliner dikembangkan mengikuti
kemajuan industri kuliner, termasuk mengembangkan program TEFA
(Teaching Factory) yang bertujuan untuk penguatan internalisasi karakter
kinerja dengan nilai Entrepreneurship.
Kurikulum yang dikembangkan berpedoman pada profil lulusan yang
memiliki kemampuan untuk bekerja, berkesempatan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Diploma/Sarjana), dan memiliki
kemampuan menangkap peluang Wirausaha.
Bobot pembelajaran yang diberikan kepada siswa adalah 70% pada
penguatan kejuruan/produktif dan 30% mata pelajaran umum. Pola
pembelajaran praktik mengikuti pola bekerja di hotel dan restoran serta
industri makanan dan minuman yang menggunakan pola shift dan
pembagian waktu kerja yang jelas. Para Guru yang memiliki latar belakang
industri yang kuat sangat berpengaruh pada gaya mengajar mereka yang
lugas, tegas, disiplin, cepat, dan detail. Hal ini berpengaruh pada
pembentukan karakter industri para lulusan sehingga memudahkan mereka
untuk bekerja pada dunia kerja nyata. Sebagai penguatan hard skill dan soft
skill dalam program Keahlian Kuliner memberikan beberapa tambahan mata
pelajaran yang spesifik berdasarkan tuntutan industri saat ini. Dengan
harapan bahwa lulusan SMK PK MANGGALA memiliki kompetensi keahlian
yang sesuai dengan mudah tuntutan industri Kulineri baik di dalam maupun
luar negeri..
Guru Produktif Kuliner berjumlah 5 orang yang memiliki pendidikan
minimal Diploma tiga sesuai yang disyaratkan, guru produktif kuliner juga
berlatar belakang industri dengan pengalaman bekerja minimal 5 tahun dan
ada yang masih aktif bekerja di hotel bintang 4 (****) dan juga dosen di
Sekolah Tinggi atau Univercity terkemuka di Jakarta.
Kegiatan praktik di sekolah dan praktik kerja industri dipersiapkan
melalui program parenting bagi para orang tua, job orientation, dan Kitchen
knowledge yang diberikan oleh praktisi dari dunia industri kuliner, untuk
menguatkan passion dan gambaran karir bekerja di industri kuliner. Salah
satu Praktisi kuliner yang diundang untuk menguatkan passion dan
gambaran karir yaitu Cheef Muto artis kuliner Master Chef Indonesia.
Kegiatan kunjungan industri dan kunjungan ke perguruan tinggi untuk
menguatkan passion dan gambaran karir bekerja di industri. Berikut adalah
daftar kunjungan Industri Program Keahlian Kuliner.
a. STP Trisakti Jakarta
b. STP Sahid Pondok Cabe
c. Bagi Roti Alam Indah Meruya
d. Café Atmosver Citra Raya
e. Café Betakaw Jakarta
f. SMKN 57 Jakarta
g. SMKN 6 Jogyakarta
h. Pabrik Bakpia Pathok Jogyakarta
i. Home Industry Pie Susu Bali
j. Kampus Bunda Mulia Ancol
k. Kampus Bunda Mulia Alam Sutera
l. Filma Minyak Goreng
m. Dan banyak lagi yang lainnya
o Seni Tari
Jumlah JP (26,00%) 576 432 14 - 1152
(16) (12) 4
(8)
B. KELOMPOK KEJURUAN
1 Matematika 144 108 54 306
(4) (3) (3)
2 Bahasa Inggris 72 10 54 234
(2) 8 (3)
(3)
3 Informatika 144 144
(4)
4 Projek Ilmu 216 216
Pengetahuan (6)
Alam dan Sosial **
5 Kejuruan 1062
a. Dasar-dasar Kuliner 216
(6)
b. PPM 21 12
6 6
(6) (7) 88
c. Pastry and Bakery 21 12 2
6 6
(6) (7)
d. PCK 10 54
8 (3)
(3)
e. Ilmu Gizi 36
(2)
6 Projek Kreatif dan 18 90 270
Kewirausahaan 0 (5)
(5)
7 Praktik Kerja Lapangan 792 792
(44
)
8 Mata Pelajaran Pilihan 14 10 -
4 8
(4) (6)
a. Bahasa Jepang*
b.Bahasa Mandarin* 72 54
c.Bahasa Perancis* (2) (3)
d.Restaurant Service** 54
(3)
e.Digital Marketing** 72
(2)
Muatan Lokal 72 72 36
(Membatik)*** (2) (2) (2)
Jumlah JP (74,00%) 792 10 612 79
(22) 80 (34) 2
(3 (44
0) )
Jumlah A+B 13 15 756 79 4428
68 12 (42) 2
(3 (4 (44
8) 2) )
C. Projek Penguatan Profil 5
288 144 72
Pelajar Pancasila dan - 0
(8) (4) (4)
4
Mata Pelajaran yang dipilih pada program keahlian kuliner yaitu Penyajian
dan Pengolahan Makanan, Pastry & Bakery, dan Produk Cake dan Kue.
Penerapan ini dilakukan mengingat zaman sudah banyak mengalami perubahan
dan pembaharuan. Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian
Pendikan Nasional menuntut sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan dan
inovasi dalam pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat
menciptakan peserta didik dan lulusan yang kompeten di bidangnya.
SMK PK MANGGALA memiliki pendidik yang berkompetensi dan
berpengalaman dalam bidangnya. Hal ini juga didasari oleh pertumbuhan
restaurant modern yang semakin menjamur di Indonesia, serta sedang menjadi
tren kuliner generasi Z saat ini.
Mata pelajaran pilihan didasarkan pada minat dan bakat atau passion
peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X),
sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara
mendalam ruang lingkup masing-masing Mata pelajaran pilihan yang akan
dipilihnya.
Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan
saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan
terhadap portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E
(kelas X).
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam kurikulum kuliner dikemas
dalam bentuk Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif
bersama dunia industri. CP diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran,
kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil pembelajaran dapat berupa
portofolio sebagai bentuk dari assessment.
b. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian Kuliner dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan yang
ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum
Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program
SMK Pusat Keunggulan.
2) Capaian pembelajaran mata pelajaran PPM, Pastry & Bakery, dan PCK
disusun oleh Guru Mata pelajaran Produktif bersama guru-guru kelompok
kejuruan bersama dunia kerja
3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan local (Membatik)
dirumuskan oleh MGMP SMK.
A. Rasional
Dasar-Dasar Kuliner adalah mata pelajaran yang memuat materi dasar
dalam kegiatan mengolah makanan yang berasal dari bahan yang masih
mentah menjadi makanan yang siap dikonsumsi. Istilah-istilah di bidang
kuliner yang ada dalam mata pelajaran Dasar-Dasar Kuliner dituliskan
dengan bahasa Inggris sebagai landasan untuk mempelajari bahasa
inggris untuk kebutuhan belajar di fase berikutnya melalui penyelarasan
dgn kurikulum berstandar ASEAN (Common ASEAN Tourism
Curriculum/CATC).
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Kuliner bertujuan memastikan peserta didik
dapat:
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-Dasar Kuliner menekankan pada aspek-aspek
yang berkaitan dengan kedisiplinan, ketangguhan, keuletan, ketelitian,
responsif, akurat, kebersihan, kerjasama, ketekunan,
keramahtamahan, kreatif dan etika kerja sebagai cook.
4) Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu
guru pendamping dengan komposisi 4:1. Hal ini dilakukan sebagai
upaya pendampingan dan pengawasan siswa selama kegiatan PKL
berlangsung.
4. Ekstrakurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jam
pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu
pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik
dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan
di sekolah secara berkala dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah
kedalam 3 bidang yakni Bidang Seni dan Entertaintment, Bidang
Wawasan Kebangsaan, dan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Khusus untuk kegiatan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dilakukan dalam bentuk motivasi spiritiual diskusi
melalui zoom dengan mengundang tokoh agama.
5. Rencana Pembelajaran
Pembelajaran akan menggunakan sistem jadwal reguler untuk semua
mata pelajaran.
Alur tujuan pembelajaran ditulis berdasarkan analisis capaian
pembelajaran dan diwujudkan dalam bentuk tujuan pembelajaran yang
disusun secara logis dan sistematis. Tujuan pembelajaran selanjutnya
disusun per semester.
Judul Alur Tujuan Pembelajaran dan modul ajar disusun berdasarkan
nama mata pelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar dapat
dilihat di bagian Lampiran.
Instansi
1 Hotel Horison
2 Dika Printing
3 Metropolitan Mall
4 Bang One (TV One)
5 Novotel
6 PT Interprima Coorp.
7 Dakta TV
8 Wessel TV
9 Neo+ Hotel Kebayoran Jakarta
1 Grand Mercure Kamayoran Jakarta
0
1 Grand Dafam Hotel Ancol Jakarta
1
1 RCPP Jakarta
2
1 CTV Banten
3
1 PT. Wijaya Karya Beton
4
1 Trans TV
5
1 Halba Printing
6
1 Lemigas
7
1 Kemendikbud
8
1 PT. Telkom
9
2 PT. Patria Raya Dwi Pantara
0
Berikut adalah kerjasama dalam bidang pengembangan akademik dan
profesi yang dilakukan SMK PK MANGGALA kompetensi keahlian Multimedia
yang dikonversi pada program keahlian Desain Komunikasi Visual pada tahun
2021.
N Dalam Negeri Asosiasi/
o Kelembagaan
1 Kampus Trisakti
2 Kampus Binus
3 Kampus Bunda Mulia
4 Kampus Multimedia Nusantara
2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum Program Keahlian
10 Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
10.2 Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Alokasi waktu mata Fas Fase F Total
pelajaran SMK Kelas X-XII eE JP
Asumsi 12 minggu/3 bln Kela Kelas
Kela Kelas
s XII XII
sX XI (Sem (Seme
ester ster 2)
1)
A. KELOMPOK UMUM:
1 Pendidikan Agama 108 108 54 - 270
Islam (9) (9) (5)
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama 108 108 54 - 270
Kristen dan Budi (9) (9) (5)
Pekerti
Pendidikan Agama 108 108 54 - 270
Katholik dan Budi (9) (9) (5)
Pekerti
Pendidikan Agama 108 108 54 - 270
Buddha dan Budi (9) (9) (5)
Pekerti
Pendidikan Agama 108 108 54 - 270
Hindu dan Budi (9) (9) (5)
Pekerti
Pendidikan Agama 108 108 54 - 270
Khonghucu dan (9) (9) (5)
Budi
Pekerti
Pendidikan 108 108 54 - 270
Kepercayaan (9) (9) (5)
Terhadap Tuhan
Yang
Maha Esa dan Budi
Pekerti
2 Pendidikan 72 72 (6) 36 - 180
Pancasila dan (6) (3)
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 144 108 54 306
(12) (9) (5)
4 Pendidikan Jasmani, 108 72 180
Olahraga, dan (9) (6)
Kesehatan
5 Sejarah 72 72 (6) 144
(6)
6 Seni - - -
Pilihan minimal 1:
o Seni Musik
o Seni Rupa 72 72
o Seni Teater (6)
o Seni Tari
Jumlah JP (26,00%) 576 432 144 - 1152
(16) (12) (8)
B. KELOMPOK KEJURUAN
1 Matematika 144 108 54 306
(12) (9) (6)
2 Bahasa Inggris 72 108 54 234
(6) (9) (6)
3 Informatika 144 144
(12)
4 Projek Ilmu 216 216
Pengetahuan (6)
Alam dan Sosial **
5 Kejuruan 216 540 306 1062
(18) (45) (25)
6 Projek Kreatif dan 180 90 270
Kewirausahaan (15) (8)
7 Praktik Kerja Lapangan 792 792
(44)
8 Mata Pelajaran Pilihan 144 108 - 252
(4) (6)
Muatan Lokal*** 72 72 36
(6) (6) (3)
Jumlah JP (74,00%) 792 1080 612 792 3276
(22) (30) (34) (44)
Jumlah A+B 1368 1512 756 792 4428
(38) (42) (42) (44)
C. Projek Penguatan Profil 288 144 72 - 504
Pelajar Pancasila dan (8) (4) (4)
d. Capaian Pembelajaran
Rumusan capaian pembelajaran pada program keahlian
Perhotelan dapat dirumuskan sebagai berikut.
1) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran umum diadopsi rumusan
yang ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Standar
Kurikulum Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran
pada Program SMK Pusat Keunggulan..
2) Capaian pembelajaran mata pelajaran Teknik Pengolahan Audio dan
Video, Animasi 2D dan 3D, Teknik Pengolahan Audio dan Video, Animasi
2D dan 3D, Pemrograman, System internet of things disusun oleh Guru
Mata pelajaran Produktif bersama guru-guru kelompok kejuruan bersama
dunia kerja/DUDIKA
3) Rumusan capaian pembelajaran mata pelajaran muatan local (Budaya
Sunda) dirumuskan oleh MGMP SMK.
A. Rasional
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual merupakan
mata pelajaran kejuruan berisi kompetensi-kompetensi yang
mendasari penguasaan keahlian pekerjaan desain komunikasi
visual. Di dalamnya berisi berbagai ilmu dasar sebagai bekal
mempelajari mata pelajaran lain. Keberadaannya berfungsi membekali
peserta didik dengan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, sikap,
dan passion (renjana) supaya memiliki dasar yang kuat untuk
mempelajari mata pelajaran selanjutnya di kelas XI dan XII.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual bertujuan
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills, karakter)
meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakekatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi
Visual berfokus pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki
oleh seniman, dan/atau pekerja seni dalam bidang desain
komunikasi visual sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Profil Lingkup pembelajaran meliputi technopreneur dalam
technopreneur, bidang Desain Komunikasi Visual, dan kewirausahaan
peluang usaha serta peluang usaha di bidang seni dan ekonomi
dan kreatif
pekerjaan/profesi
bidang Desain yang mampu membaca peluang pasar dan usaha,
Komunikasi Visual untuk membangun visi dan passion, serta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek/PjBL kewirausahaan.
Proses bisnis Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
berbagai industri didik tentang K3 di bidang Desain Komunikasi Visual,
di bidang Desain proses produksi di industri, pengetahuan tentang
Komunikasi Visual kepribadian yang dibutuhkan agar dapat
mengembangkan pola pikir kreatif, proses kreasi
untuk menghasilkan solusi desain yang tepat sasaran,
aspek
perawatan peralatan, potensi lokal dan kearifan lokal,
dan pengelolaan SDM di industri.
Perkembangan Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
teknologi di didik tentang perkembangan proses produksi industri
industri dan dunia Desain Komunikasi Visual mulai dari teknologi
kerja serta isu-isu konvensional sampai dengan teknologi modern,
global pada Industri 4.0, Internet of Things, digital teknologi dalam
bidang Desain dunia industri, isu pemanasan global, perubahan
Komunikasi Visual iklim, aspek-
aspek ketenagakerjaan, Life Cycle produk industri
sampai dengan reuse, recycling.
Teknik dasar Lingkup pembelajaran meliputi Pengetahuan tentang
proses produksi kepribadian yang dibutuhkan peserta didik agar dapat
pada industri mengembangkan pola pikir kreatif melalui praktek
Desain secara mandiri dengan berpikir kritis tentang seluruh
Komunikasi Visual proses produksi dan teknologi serta budaya kerja yang
diaplikasikan dalam industri DKV.
Sketsa dan Lingkup pembelajaran meliputi fungsi sketsa dan
Ilustrasi ilustrasi dalam dunia Desain Komunikasi Visual
beserta penguasaan teknik keterampilan membuat
sketsa dan
ilustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan desain.
Komposisi Lingkup pembelajaran meliputi sejarah huruf,
typography pengertian huruf, jenis-jenis huruf, anatomi huruf,
karakter huruf, dan fungsi huruf.
Penguasaan keterampilan dalam menghadirkan
komposisi tipografi tentang hirarki, leading, tracking,
dan kerning. ilustrasi untuk kebutuhan dasar
rancangan desain.
Fotografi dasar Lingkup pembelajaran meliputi dasar-dasar fotografi,
prinsip, estetika fotografi, dan prosedur penggunaan
peralatan fotografi seperti kamera, peralatan studio
fotografi, dan dapat mengidentifikasi alat yang
digunakan dalam pemotretan. Menerapkan
pengetahuan dan keterampilan fotografi baik
penggunaan peralatan di
dalam studio dan luar studio.
Komputer grafis Lingkup pembelajaran meliputi jenis-jenis perangkat
lunak komputer grafis berbasis bitmap dan vector
yang dibutuhkan dalam eksekusi desain komunikasi
visual. Menerapkan keterampilan dasar tentang
penggunaan tools, menu, dan klasifikasi warna dalam
RGB dan
CMYK untuk proses produksi manual dan digital.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan
gambaran mengenai program keahlian Desain Komunikasi Visual
yang dipilihnya, sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision
untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada
aspek softskill peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja
sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai
standar K3 dan 5R dalam desain komunikasi visual,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan
masalah dan mencari solusi, konsisten menerapkan budaya kerja
dalam berkesenian. Pada aspek hard skill peserta didik mampu
memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran Dasar-
Dasar Desain Komunikasi Visual.
Elemen Capaian Pembelajaran
Profil Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
technopreneur, pekerjaan atau profesi dalam bidang Desain
peluang usaha Komunikasi Visual, dan kewirausahaan di bidang
dan ekonomi kreatif yang mampu membaca peluang
pekerjaan/profesi pasar dan usaha, untuk membangun visi dan
bidang Desain passion, serta melakukan
Komunikasi Visual pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan.
Proses bisnis Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
berbagai industri manajemen produksi bidang Desain secara
di bidang Desain menyeluruh pada berbagai industri ekonomi kreatif
Komunikasi Visual lainnya, antara lain K3LH, kreativitas dalam proses
kreasi dasar desain, dan menerapkannya dalam
elemen dasar perancangan dan proses desain dan
produksi dalam eksekusi kerja
desain komunikasi visual secara mandiri.
Perkembangan Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
teknologi di tentang perkembangan proses produksi industri
industri dan dunia Desain Komunikasi Visual mulai dari teknologi
kerja serta isu-isu konvensional sampai dengan teknologi modern,
global pada Industri 4.0, Internet of Things, digital teknologi
bidang Desain dalam dunia industri, isu pemanasan global,
Komunikasi Visual perubahan iklim, aspek-aspek
ketenagakerjaan, Life Cycle produk industri sampai
dengan reuse, recycling.
Isu-isu global Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
pada bidang industri ekonomi kreatif mulai dari teknologi
Desain konvensional sampai dengan teknologi modern,
Komunikasi Visual Industri 4.0, Internet of Things, teknologi Digital
dalam dunia industri, isu pemanasan global,
perubahan iklim,
aspek-aspek ketenagakerjaan, Life Cycle produk
industri sampai dengan reuse, recycling produk.
Teknik dasar Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
proses produksi kepribadian yang dibutuhkan peserta didik agar dapat
pada industri mengembangkan pola pikir kreatif melalui praktek
Desain secara mandiri dengan berpikir kritis tentang seluruh
Komunikasi Visual proses produksi dan teknologi serta budaya kerja
yang diaplikasikan dalam industri Desain Komunikasi
Visual.
Sketsa dan Pada akhir fase E melalui kreativitas dan berpikir
ilustrasi kritis, peserta didik mampu menjelaskan konsep
dasar karya dengan sketsa dan ilustrasi, menyiapkan
bahan peralatan sketsa, mewujudkan sketsa,
menyempurnakan sketsa, dan membuat ilustrasi
dalam perancangan dan proses produksi untuk
dikembangkan
dalam eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.
Komposisi Pada akhir fase E peserta mampu memahami jenis,
typography fungsi, karakter, anatomi, lingkup huruf dan dasar
tipografi (hierarki, leading, tracking dan kerning) yang
umum digunakan dalam desain dan menerapkannya
dalam perancangan dan proses produksi dalam
eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.
Fotografi dasar Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
jenis kamera, menentukan komposisi pemotretan
dan mengatur pencahayaan, melakukan pemotretan,
menyimpan data, dan melakukan pekerjaan akhir
dalam editing pada fotografi serta menerapkannya
dengan kreativitas dan disiplin dalam perancangan
dan
proses produksi dalam eksekusi kerja Desain
Komunikasi Visual.
Komputer grafis Pada akhir fase E peserta didik memahami
pengoperasian perangkat lunak desain dengan
memilih jenis perangkat lunak dan menetapkan
perangkat lunak berbasis bitmap dan vector serta
menggunakannya dalam perancangan dan proses
produksi dalam
eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Audio Video adalah mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi
penguasaan keahlian Teknik Audio Video. Kompetensi yang harus
dimiliki yaitu melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan audio
video.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk
membekali pengetahuan, keterampilan (hard skills), dan sikap
(soft skills) peserta didik dalam:
1. Memahami prinsip dasar pemrograman dan aplikasi
mikrokontroler;
2. memahami penerapan rangkaian elektronika;
3. memahami perencanaan dan instalasi sistem audio video;
4. memahami penerapan sistem penerima radio dan televisi; dan
5. melakukan perawatan dan perbaikan peralatan elektronika
audio video
C. Karakteristik
Hakikat mata pelajaran ini fokus pada penguasaan kompetensi
tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh
tenaga teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan
dunia kerja bidang audio video. Selain itu peserta didik
diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang
usaha bidang audio video. Pengelompokan materi Teknik Audio
Video secara bertahap dimulai dari aspek keluasan dan
kedalaman materi yang dimulai dengan mempelajari materi
tentang konsep dasar elektronika, komponen elektronika, untuk
mengimbangi kemajuan teknologi disisipkan materi
pemrograman dan aplikasi mikrokontroler sebelum elemen
penerapan rangkaian elektronika, perencanaan dan instalasi
sistem audio video, penerapan sistem radio dan televisi, dan
selanjutnya peserta didik dapat melakukan perawatan dan
perbaikan peralatan elektronika yang berhubungan dengan sistem
audio video khususnya. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang
Teknik Audio Video.Berdasarkan hal itu mata pelajaran ini memiliki
elemen-elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Pemrograman Meliputi: rangkaian digital; arsitektur
dan aplikasi mikrokontroler; pemrograman
mikrokontroler mikrokontroler;
pemrograman aplikasi sistem pengendali
berbasis mikrokontroler.
Penerapan Meliputi: rangkaian elektronika analog;
Rangkaian sensor dan transduser; rangkaian elektronika
Elektronika daya; rangkaian catu daya; rangkaian
D. Uninterruptible Power Supplies
(UPS); sistem pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS); sistem keamanan berbasis elektronik.
Perencanaan Meliputi: sistem dan perencanaan akustik
dan Instalasi ruang; psikoakustik anatomi telinga manusia;
Sistem Audio sistem audio rumah, mobil dan pertunjukan;
Video sistem audio paging;
master rekaman audio; kamera; closed circuit
television (CCTV), Multi Access Television
(MATV).
Penerapan Meliputi: transmisi antena gelombang radio;
Sistem Radio perekayasaan sinyal analog; sistem penerima
dan Televisi radio; sistem penyiaran radio digital; sistem
penerima
televisi.
Perawatan dan Meliputi: user manual book dan service
perbaikan manual book; perawatan peralatan
peralatan elektronika audio video; perbaikan perangkat
elektronika audio video.
audio
video
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami pemrograman
dan mikrokontroler, penerapan rangkaian elektronika, perencanaan
dan instalasi sistem audio video, penerapan sistem radio televisi,
serta melakukan perawatan dan perbaikan peralatan elektronika
audio video.
2) Program PKL
Program PKL dilaksanakan diawal semester ganjil pada kelas XII. PKL
dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat
kecukupan peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung
on job training pada tempat PKL.
3) Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan pada industri, diberikan pembekalan
selama 2 minggu yang disebut Job Shadow. Materi yang diberikan adalah
perihal etos kerja, pembangunan mental, dan pembuatan laporan sesudah
dan saat PKL.
4) Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping
dengan komposisi 10:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan
pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung.
5. Rencana Pembelajaran
Pembelajaran akan menggunakan sistem jadwal reguler untuk semua
mata pelajaran. Alur tujuan pembelajaran ditulis berdasarkan analisis
capaian pembelajaran dan diwujudkan dalam bentuk tujuan pembelajaran
yang disusun secara logis dan sistematis. Tujuan pembelajaran selanjutnya
disusun per semester.
Judul Alur Tujuan Pembelajaran dan modul ajar disusun berdasarkan
nama mata pelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar dapat dilihat
di bagian Lampiran.
Konsep Modul Ajar
Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar.
Satuan pendidikan yang menggunakan modul ajar yang disediakan
pemerintah, maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus,
karena modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding
RPP.
Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri,
maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP.
Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar
termasuk modul ajar atau RPP dengan kelengkapan komponen dan format
yang beragam sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
Tujuan pengembangan modul ajar
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan
pembelajaran.
Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:
memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan
pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik peserta
didik, atau
menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar
dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar.
Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah
untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks waktu
dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai
dengan fase belajar peserta didik.
Komponen Modul Ajar
Yang dimaksud Komponen modul ajar adalah dasar dalam penyusunan
modul ajar dan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran.
Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan
kebutuhannya.
Tidak semua komponen berikut wajib tercantum dalam modul ajar yang
dikembangkan oleh pendidik.
Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan
komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan
kebutuhan belajar peserta didik.
Prasarana adalah materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Ketersediaan materi sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan peserta didik,
baik dengan keterbatasan atau kelebihan.
Teknologi juga termasuk sarana dan prasarana yang perlu dimanfaatkan
untuk pembelajaran yang lebih dalam dan bermakna.
Target Peserta Didik
Terapat 3 (Tiga) kelompok target peserta didik yaitu:
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna
dan memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar seperti gaya belajar yang terbatas
hanya satu gaya (misalnya dengan audio). kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang, dsb.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami
dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS),
dan mampu memimpin.
Model Pembelajaran
Yang dimaksud dengan Model pembelajaran adalah model atau kerangka
pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan
pembelajaran.
Modelnya pun beragam, mulai dari model pembelajaran tatap muka,
pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak
jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.
2. KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran
Pada Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari
pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai
bentuk dari unjuk pemahaman.
Selain itu, tujuan pembelajaran akan menentukan kegiatan belajar, sumber
daya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode
asesmen yang digunakan.
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik
Pola pembelajaran yang dilakukan di SMK PK MANGGALA menggunakan
full blocking system. Kegiatan dengan cara pembelajaran dalam satu
semester dibagi kedalam 2 kelompok mata pelajaran umum dan kelompok
mata pelajaran kejuruan. Pada 3 bulan pertama dilakukan pola blocking
untuk kelompok mata pelajaran kejuruan dan 3 bulan selanjutnya untuk
kelompok mata pelajaran umum. Pembagian blok diatur dengan
memperhatikan tingkatan kelas.
Secara ringkas, peraturan akademik SMK PK MANGGALA Program keahlian
Perhotelan dijabarkan sebagai berikut.
a. Assesment
i. Assesment hasil belajar
Sistem penilaian dilakukan dengan memadukan assesmen formatif dan
assesmen sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk
assesmen formatif lebih tinggi dari pada assesmen sumatif.
1. Penugasan Project Based Learning
2. Penugasan Problem Based Learning
3. Penugasan Portofolio
4. Penugasan Praktik Kelompok
5. Penugasan Individu dan penugasan kelompok (Grading pada LMS)
6. UUK dan UKK
c. Syarat Kelulusan
i. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
ii. Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII.
iii. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran,
dengan nilai sikap minimal 80,00.
iv. Nilai Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, dan Bahasa Indonesia
tidak di bawah KKTP (75,00)
v. Mengikuti dan dinyatakan lulus Ujian Sekolah, baik Praktik maupun Teori.
vi. Memiliki seluruh nilai rapot dari semester I-VI, dengan nilai rata-rata
Raport semester I-VI minimal 75,00.
vii. Memiliki nilai Ujian Sekolah paling rendah 60,00 pada tiap matapelajaran
viii. Memiliki rata-rata ujian akhir sekolah seluruh mata pelajaran minimal
75,00.
ix. Nilai Mata Pelajaran Kelompok kejuruan tidak di bawah KKTP (80,00).
x. Memiliki Portofolio atau Karya Inovatif yang berstandar Industri.
xi. Lulus Uji Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh BNSP.
SMK PK MANGGALA mempunyai target dan goal kepada para lulusan untuk
siap mengahadapi tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan
tinggi (kuliah), bekerja di berbagai bidang sesuai kebutuhan, memiliki
karakter, dan mampu menciptakan pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian
masing-masing (wirauasaha).
B. Kalender Pendidikan
KALENDER PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Juli 2022 Agustus 2022 September 2022 Oktober 2022
Ah Se S Ra Ka Ju Sa Ah Se S Ra Ka Ju Sa Ah Se S Ra Ka Ju Sa Ah Se S Ra Ka Ju Sa
a n el b m m b a n el b m m b a n el b m m b a n el b m m b
1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 2 3
10 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1
10 11 13 14 15 16 14 15 17 18 19 20 11 14 15 16 17 9 12 13 14 15
2 6 2 3 0 1
1 2 1 2 1 1
17 18 20 21 22 23 21 22 24 25 26 27 18 21 22 23 24 16 19 20 21 22
9 3 9 0 7 8
2 2 3 2 2 2 2
24 27 28 29 30 28 29 31 25 28 29 30 23 26 27 28 29
5 6 0 6 7 4 5
3
31 30
1
HK : 31 HE : 24 HK : 31 HE : 26 HK : 30 HE : 26 HK : 31 HE : 25
HK : 30 HE : 26 HK : 31 HE : 27 HK : 31 HE : 26 HK : 28 HE : 23
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui
beberapa dua kegiatan, diantaranya.
1. Pendampingan Pedagogis
a. IHT (In House Training)
Kegiatan IHT dilakukan 1 kali dalam satu tahun sekali di awal tahun
pembelajaran. IHT merupakan moment untuk mengupgrate pengetahuan
dan keilmuan guru-guru. Muatan IHTdapat berupa kemajuan teknologi,
kebutuhan dunia industri, maupun perubahan kurikulum.
b. Pendampingan Profesi
Kegiatan pelatihan pengembangan profesi merupakan kegiatan yang
diadakan tiga bulan sekali dengan mengundang para ahli di dunia
pendidikan/perguruan tinggi, pengawas, lembaga pendidikan, serta balai
besar pendidikan.
c. Pendampingan Hasil Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan
management sekolah kepada guru. Guru SMK PK MANGGALA memiliki
landasan dalam melaksanakan tugasnya yang dituangkan dalam
“Manggala’s Teachers Value”. Item dalam nya adalah
a. Model in Integrity
b. Teamwork
c. Leadership
d. Action Make It Real
e. Dedication to Service Quality
f. Creative
g. Helpful
h. Optimistic
Tujuannya aspek supervise adalah untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.
ASPEK SUPERVISI
Karakter Pendidik
1 Kedisiplinan & punctuality
2 Ketaatan pada aturan & Tata tertib
kerjasama dan saling menghormati pada kolega pendidik, orang tua, siswa, dan
3
mitra
4 Keteladanan yang baik
5 Pemahaman & pengalaman nilai ketuhanan, pancasila, bela negara & Toleransi
6 Kepedulian, empati dan kesantunan
7 Kerja Keras & Pantang Menyerah
8 Kemampuan pengendalian diri
Integritas
1 Kejujuran
2 Tanggung Jawab
Kesadaran untuk menjaga nama baik dan kehormatan lembaga/sekolah di
3
hadapan peserta didik, orang tua dan kolega
4 Komitmen menjalankan tugas/pekerjaan sesuai hasil kesepakatan bersama
5 Menjaga dan mengamalkan Etika profesi pendidik
Kinerja Kependidikan/Pedagogik
C. Pengembangan Profesional
Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program berikut.
1. Sertifikasi Guru
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja
yang tinggi. Terdapat 6 guru telah disertifikasi oleh GTK, sedangkan
selebihnya masih dalam proses penilaian dan pengajuan.
2. Magang industri dan sertifikasi keahlian
Peningkatan profesionalitas penddik dilakukan dengan magang industri.
Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi pendidik. Selain itu
setiap pendidik juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara
mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan
kompetensinya.
3. Kewirausahaan
Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat melakukan
suatu usaha baik secara individu atau berkelompok.
4. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti
seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain
secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam
rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi,
sehingga diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.
5. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara
individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk memermudah proses
studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang
beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan Dunia Industri.
6. Studi Banding
Studi Banding merupakan kegiatan yang dilakukan untuk tujuan menambah
wawasan yang diterapkan untuk kedepannya yg lebih baik. Studi Banding
dilakukan di perguruan tinggi, industri, dan beberapa tempat wirausaha.
LAMPIRAN
CAPAIANPEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
A. Rasional
Mata pelajaran Binatu/laundry adalah pelajaran yang berisi kompetensi-
kompetensi yang mendasari penguasaan tentang dasar-dasar pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang laundry attendant yaitu
keseluruhan kompetensi yang meliputi salah satu atau keseluruhan rangkaian
kegiatan operasional laundry hotel dan menjadi landasan bagi peserta didik
untuk mendalami industri perhotelan, perkembangan penerapan teknologi dan
isu-isu global terkait dunia pariwisata dan perhotelan khususnya laundry, dasar
penerapan layanan prima (excellent service) pada layanan laundry, profil
entrepreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan,
tahapan operasional laundry secara menyeluruh dengan layanan prima
(excellent service).
Fungsi mata pelajaran Binatu/Laundry untuk membekali dan menumbuh
kembangkan kebanggaan pada peserta didik agar memiliki sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang berkualitas, profesional dan memiliki daya saing,
kreativitas dan diberikan contoh akan pencapaian dari pengetahuan dasar
tersebut untuk memotivasi diri sendiri agar peserta didik mampu menghadapi
tantangan global dan perubahan zaman sebagai seorang hotelier yang memiliki
kemampuan berwirausaha dan problem solving. Topik pembelajaran atau kasus
yang ditentukan lebih menekankan pada kegiatan sehari- hari dan diintegrasikan
pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang mengacu pada standar kurikulum
ASEAN yaitu Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) serta Matematika,
sehingga peserta didik dapat mengekspresikan kemampuan berpikirnya secara
terstruktur dan memiliki pemahaman Bahasa Inggris yang komunikatif dan
membentuk kebiasaan berpikir logis dalam Matematika. Selain itu, sebagai
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi
Binatu/Laundry dan konsentrasi pembelajaran di kelas XI dan XII.
Lingkup mata pelajaran Binatu/Laundry mengacu pada kurikulum standar
ASEAN yaitu Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) meliputi Industri
perhotelan, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia
pariwisata dan perhotelan khususnya laundry, dasar penerapan layanan prima
(excellent service) pada layanan laundry, profil entrepreneur, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi pelayanan jasa perhotelan, tahapan operasional laundry
secara menyeluruh dengan layanan prima (excellent service).
Mata pelajaran Binatu/Laundry berkontribusi dalam memampukan peserta
didik menguasai keahlian perhotelan bidang laundry, dengan memegang teguh
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap
manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif
terhadap lingkungan.
B. Tujuan
Tujuan mata pelajaran Binatu/Laundry adalah untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Peserta didik dapat memahami, menerapkan, menganalisis, mengolah,
menalar, dan mempraktikkan cara kerja laundry yang tepat dan sesuai
standar kompetensi yang berlaku
2. Memahami proses bisnis industri perhotelan
3. Memahami profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi pelayanan jasa Luandry
4. Memahami dasar penerapan layanan prima (excellent service) pada
industri perhotelan.
5. Memahami tahapan operasional Laundry.
C. Karakteristik
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,
jabatan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasikonsentrasi
keahlian yang dapat dipelajari pada tingkat XI dan XII yang harus dikuasai oleh
peserta didik sebagai seorang karyawan hotel untuk menumbuhkan passion
(renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas/pengembangan melalui:
1. Pembelajaran di kelas
2. Pembelajaran di laboratorium Binatu/Laundry, hotel
3. Kegiatan berbasis projek sederhana
4. Pembelajaran di teaching factory
5. Interaksi dengan alumni, guest lecture dari industry
6. Berkunjung ke industri yang relevan (hotel besar/kecil dan skala nasional
maupun internasional);
7. Pencarian informasi melalui media digital
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75% dari waktu yang
tersedia di kelas XI,&XII) pada pembentukan soft skills yang meliputi
pembelajaran tentang keramahtamahan, kebersihan, penampilan dan kerapian
(well grooming) serta integritas (Hospitality mindset) sebelum mempelajari aspek
hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran pembelajaran berbasis
proyek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis
masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain
ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan
(tes dan non tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk dan
portofolio) yang mengacu pada MRA-CATC tentang sertifikasi standar ASEAN
minimal level 2. Pembelajaran Binatu/Laundry dapat dilakukan secara sistem
reguler disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
Mata Pelajaran Binatu/Laundry terdiri atas 5 elemen berikut ini:
Elemen Deskripsi
Identify the role of an on- Meliputi pemahaman tentang pengetahuan Peralatan
premise laundry yang ditemukan di Binatu/Laundry, bahan pembersih
kimia yang digunakan, dokumen-dokumen yang di
pakai pada saat monitor, control, barang yang akan di
cuci, memisahkan jenis kotoran yang ada di pakaian
tamu pada saat mencuci, bagian-bagian jobdesk para
staff di Laundry, biaya yang terkait dengan
operasional
pencucian, serta jenis layanan yang ada di Laundry.
Collect laundry for laundering Meliputi pemahaman tentang penerapan
standar operasional prosedur pada saat
mengambil pakaian
tamu dari kamar, dan mengambil pakaian seragam dari
staff perusahaan.
Perform laundering functions Meliputi pemahaman tentang penerapan barang yang
akan di cuci, item-item barang yang diajukan untuk
pencucian, menilai noda pada item barang yang
dicuci, pembersihan noda dengan sesuai kebutuhan,
melakukan
metode pembersihan yang tepat pada item barang
yang akan di cuci, menjalankan peralatan laundry
untuk
mencapai yang diinginkan hasil pembersihan., efek
perbaikan pada barang cucian sesuai dengan
kebutuhan.
Process laundered items Meliputi pemahaman tentang penerapan
pengetahuan
proses catatan internal penagihan, dan laporan
binatu internal yang diperlukan.
Return laundered items Meliputi pemahaman tentang penerapan prosedur
pengembalian pakaian bersih kepada tamu sesuai
dengan kebutuhannya, dan prosedur pengembalian
barang cucian bersih kepada In-House/ ke
department- departement hotel.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai program
keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase f pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada
mata pelajaran Binatu/Laundry:
Elemen Deskripsi
Identify the role of an Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjelaskan,
on- premise laundry tentang Peralatan yang ditemukan di Binatu/Laundry,
bahan pembersih kimia yang digunakan, dokumen-
dokumen yang di pakai pada saat monitor, control,
barang yang akan di cuci, memisahkan jenis kotoran
yang ada di pakaian tamu pada saat mencuci, bagian-
bagian jobdesk para staff di Laundry, biaya yang terkait
dengan operasional pencucian, serta jenis layanan
yang ada di
Laundry.
Collect laundry for Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjelaskan
laundering tentang, penerapan standar operasional prosedur pada
saat mengambil pakaian tamu dari kamar, dan
mengambil
pakaian seragam dari staff perusahaan.
Perform Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjelaskan
tentang penerapan barang yang akan di cuci, item-item
laundering functions barang yang diajukan untuk pencucian, menilai noda
pada item barang yang dicuci, pembersihan noda
dengan sesuai kebutuhan, melakukan metode
pembersihan yang tepat pada item barang yang akan di
cuci, menjalankan peralatan laundry untuk mencapai
yang diinginkan hasil
pembersihan., efek perbaikan pada barang cucian
sesuai dengan kebutuhan.
Process laundered items Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjelaskan
tentang penerapan pengetahuan proses catatan
internal penagihan, dan laporan binatu internal yang
diperlukan.
Return laundered items Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjelaskan
tentang, penerapan prosedur pengembalian pakaian
bersih kepada tamu sesuai dengan kebutuhannya, dan
prosedur pengembalian barang cucian bersih kepada
In- House/ ke department-departement hotel.
E. Referensi
1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 tahun 2014 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia
tahun 2014 Nomor 1792).
2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 tahun 2016 tentang Tata Cara
Penetapan SKKNI (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 258
3. Kemenaker Nomor 145 tahun 2018 tentang Penetapan SKKNI Kategori
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan Pokok
Penyediaan Akomodasi Bidang Hotel dan Restoran.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
A. Rasional
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengolahan informasi.
Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya.
Mata pelajaran Pemrograman memberi fondasi penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam menerjemahkan konsep dan produksi UI/UX
design, pemrograman WEB dan Mobile sesuai dengan perkembangan teknologi
yang mengacu pada kebutuhan dunia industri saat ini. Mata pelajaran
Pemrograman berfungsi untuk menumbuhkan kreatifitas, meningkatkan
keterampilan dalam pembuatan aplikasi. Peserta didik mengamati perkembngan
zaman dari tahun-ketahun mengalami peningkatan yang signifikan, dimana para
pengguna sudah menggunakan komputer ataupun mobile untuk dapat
berkomunikasi dari tempat yang satu ke tempat yang lain secara real time.
Dengan teknologi web dan mobile membuat peserta didik dapat mengeksplore
kemampuan pemrograman dan membuat suatu gagasan dan ide untuk masa
depan yang akan datang.
Mata pelajaran ini dilakukan dengan menerapkan pembuatan pemrograman
berdasarkan project di kelas dalam bentuk pembelajaran Project Based
Learning. Metode pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai hasil bentuk belajar. Project base
learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan investigasi yang mendalam
terhadap suatu topik. Peserta didik secara konstruktif melakukan pendalaman
pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan
pertanyaan yang berbobot.
Mata pelajaran pemrograman berfungsi untuk membekali peserta didik
dalam memahami pembuatan UI/UX design, web dan mobile agar memiliki
kepekaan estetika dalam penciptaan produk aplikasi. Pemrograman meliputi
pemahaman tentang pembuatan program HTML (Hypertext Markup Language),
CSS (Cassading Style Sheet), Javascript, PHP , PHP OOP, dan juga framework
Bootstrap, Code Ignither, Laravel.
Masing-masing materi memuat soft skills, antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kolaborasi, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; hard skills, yaitu penguasaan kompetensi
spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan integritas, yaitu jujur,
pekerja tekun, menginspirasi, sehat, akhlak mulia, bertanggungjawab, cinta
Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri, sebagai bagian dari Profil Pelajar
Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap
lingkungan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pemrograman bertujuan membekali peserta didik dengan
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills)
sebagai persiapan memasuki ekosistem desain komunikasi visual secara global
dan nasional. Dasar yang harus dikuasai yaitu:
1. Memahami proses pembuatan kode HTML untuk menampilkan teks dalam
format tertentu pada halaman web
2. Dapat melakukan proses pembuatan kode html untuk menampilkan style
(CSS) tertentu pada halaman web
3. Memahami proses pembuatan halaman web interaktif menggunakan client
side scripting (javascrip)
4. Dapat melakukan proses pembuatan kode program pada server side scripting
(PHP) dan penerapan struktur kendali
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Pemrograman merupakan fondasi untuk pengembangan
kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pemrograman merupakan
mata pelajaran yang akan didapat peserta didik di kelas XI dan kelas XII dimana
peserta didik akan belajar bagaimana cara membuat sebuah aplikasi berbasis
web yang didalamnya terdapat pembelajaran HTML,CSS, JavaScript. Dan untuk
pengolahan database menggunakan PHP adapun framework untuk
mempermudah pengerjaan pembuatan aplikasi berbasis web.
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja,
jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian di Satuan Pendidikan, dan
konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan
passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di studio/bengkel/lab;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri;
5. Berkunjung pada industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan pengalaman dalam
pembuatan aplikasi berbasis web dari sisi client side hingga server side
programming, mengembangkan kemampuan dalam memprogram, menciptakan
ide dan gagasan, meningkatkan motorik dalam membuat sesuatu.
Elemen Deskripsi
Proses pembuatan kode Pada akhir fase E, peserta didik mampu merancang,
HTML untuk menampilkan membuat, dan menguji hasil program tampilan format
teks dalam format tertentu text, formattable, format multimedia (gambar, audio dan
pada halaman web video), format kaitan, dan format formulir dalam
halaman
web.
Proses pembuatan kode Pada akhir fase E, peserta didik mampu
html untuk menampilkan menerapkan, merancang, membuat dan menguji
style (CSS) tertentu pada style dalam program tampilan halaman web.
halaman
web
Proses pembuatan halaman Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan
web interaktif konsep client side programming, struktur penulisan,
menggunakan prosedur penyisipan program client side kedalam
client side scripting html.
(javascrip)
Proses pembuatan kode Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan
program pada server side konsep server side programming, macam-macam
scripting (PHP) dan aplikasi server side programming (asp, php, cold fusion,
penerapan struktur jsp), struktur dasar server side programming,
kendali penggabungan dengan html, perintah-perintah dasar
dan syntax dalam server side programming, membuat
program sederhana. Perintah if, else, else if, switch,
membuat program dengan menerapkan struktur kendali.
Prosedur subprogram dan fungsi dalam pemrograman,
dan fungsi dalam program
server side.
E. Referensi
3. Kepmenaker Nomor 115 Nomor 2019 tentang SKKNI Kategori Kesenian, Hiburan
dan Rekreasi Golongan Pokok Aktivitas Hiburan, Kesenian dan Kreativitas Bidang Seni
Rupa.
4. Kepmenaker Nomor 301 Nomor 2016 tentang SKKNI Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah,
dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Bidang
Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual.
5. Kepmenaker Nomor 355 Nomor 2014 tentang SKKNI Kategori Aktivitas Profesional,
Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya
Bidang Fotografi.
6. Kepmenaker Nomor 275 tahun 2020 tentang SKKNI Kategori Industri Pengolahan
Golongan Pokok Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman Bidang Desain
Grafika dan Produksi Grafika.
LAMPIRAN
Contoh ATP