Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN AKTIVITAS BEKERJA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DENGAN

MULAS

Selama proses kehamilan itu berlangsung terjadi perubahan secara fisik yang dapat
menimbulkan ketidaknyamanan terutama trimester III seperti sering buang air kecil, sesak
nafas, nyeri punggung, nyeri ulu hati, konstipasi, insomnia, dispnea, ketidaknyamanan pada
perineum, kram otot betis, varises, edema pergelangan kaki, mudah lelah, kontraksi Braxton
hicks, mood yang tidak menentu, dan peningkatan kecemasan. Peningkatan berat badan,
peningkatan tinggi fundus uteri, dan pembesaran perut (Pudji dan Ina, 2018).
Nyeri persalinan ditandai dengan adanya kontraksi rahim, kontraksi sebenarnya telah terjadi
pada minggu ke-30 kehamilan yang disebut kontraksi Braxton hicks akibat perubahan-
perubahan dari hormon estrogen dan progesteron tetapi sifatnya tidak teratur, tidak nyeri dan
kekuatan kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan kontraksi braxton hicks ini akan
menjadi kekuatan his dalam persalinan dan sifatnya teratur. Kadangkala tampak keluarnya
cairan ketuban yang biasanya pecah menjelang pembukaan lengkap, tetapi dapat juga keluar
sebelum proses persalinan. Pecahnya ketuban diharapkan persalinan dapat berlangsung dalam
waktu 24 jam (Gadysa, 2009).
Pada kehamilan cukup bulan ketebalan dinding uterus awalnya 5 mm dan beratnya 2 ons
menjadi lebih dari 2 pon. Kapasitas awal kurang dari 10 ml meningkat menjadi 5000 ml atau
lebih. Pembesaran uterus ikut menyebabkan adanya kontraksi Braxton Hicks karena
peregangan sel-sel otot uterus dan terus mengalami peningkatan frekuensi, durasi dan
intensitas serta mencapai keteraturan menuju persalinan serta dapat menimbulkan
pembesaran abdomen (Varney, dkk., 2007)
Estrogen dan progesterone harus dalam komposisi keseimbangan, sehingga kehamilan dapat
dipertahankan. Perubahan keseimbangan antara estrogen dan progesterone memicu oksitosin
dikeluarkan oleh hipofisis posterior, hal tersebut menyebabkan kontraksi yang disebut dengan
Braxton Hicks. Kontraksi Braxton Hicks akan menjadi kekuatan dominan saat mulainya
proses persalinan sesungguhnya, oleh karena itu makin matang usia kehamilan maka
frekuensi kontraksi ini akan semakin sering. Oksitosin diduga bekerja sama dengan
prostaglandin, yang kadarnya makin meningkat mulai dari usia kehamilan minggu ke-15. Di
samping itu, faktor status gizi wanita hamil dan keregangan otot rahim juga secara penting
mempengaruhi dimulainya kontraksi otot rahim.
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan melakukan aktivitas. Kebutuhan dasar
untuk melakukan aktivitas tersebut juga dibutuhkan oleh seorang wanita hamil. Selama
kehamilan wanita didorong untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari, kecuali jika aktivitas
tersebut tidak kondusif bagi kesehatan dan kesejahteraan janinnya (Reeder, 2011).
Kesimpulan tidak ada hubungannya aktivitas bekerja ibu trimester 3 dengan mulas, penyebab
mulas di trimester 3 dikarenakan perubahan keseimbangan hormone progesterone dan
estrogen memicu oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis posterior.

JURNAL
Elba Fardila & Putri Vega Ramadhina.(2019).Gambaran Kebiasaan Ibu Hamil Dalam
Mengatasi Ketidaknyamanan Selama Kehamilan. Indonesian Health Scientific Journal,
4(2), 23-24

Anda mungkin juga menyukai