Anda di halaman 1dari 2

Nama: Afrianti

Nim:210605205

Kls:C2

Jurusan:Ahli Jenjang S1 Kebidanan

Tugas kebidanan keluarga 2 point' b. Pengambilan Keputusan dalam merujuk ibu bersalin

Pengambilan Keputusan Keluarga dan Penolong Persalinan dalam Merujuk Ibu Bersalin ke Rumah Sakit

a. Keluarga
Keluarga memberikan kontribusi dalam menentukan penggunaan pelayanan kesehatan, seperti
memberikan informasi mengenai kebutuhan pelayanan kesehatan atau mengembangkan sistem
perawatan dalam keluarga
Lingkungan keluarga baik keluarga inti maupun keluarga batih akan mempengaruhi pengambilan
keputusan khususnya tentang tempat pelayanan kesehatan dan keputusan perujukan persalinan
Fatimah Muis (2015) dalam penelitiannya melaporkan bahwa para orang tua/mertua sangat
berperan dalam menentukan, menasehati dan menyarankan para ibu untuk periksa hamil pada
bidan. Kemudian mereka pulalah yang sangat mempengaruhi putusan ibu atau keluarga untuk
memilih dukun sebagai penolong persalinan
Masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah, tinggal di daerah pedesaan dan dengan status
sosial ekonomi rendah, lebih banyak yang cenderung menerima konsep peranan pria/wanita
secara tradisional dimana dalam pembuatan keputusan-keputusan keluarga, suami yang paling
banyak berbicara dan sebagai pembuat keputusan terakhir.
b. Bidan
Berkaitan dengan pengambilan keputusan bidan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit
adalah pengetahuan yang berhubungan dengan persalinan ibu.
Tindakan merujuk merupakan salah satu kewajiban bidan apabila dirinya tidak dapat
menangani. Tindakan tersebut dilakukan apabila kondisi pasien dalam suatu kegawatdaruratan
dan membahayakan jiwa.
Faktor pelayanan kesehatan yang merupakan faktor penghambat yang berkaitan dengan
ketrampilan pemberi pelayanan, antara lain :
(1) belum ditetapkannya prosedur tetap penanganan kasus gawat darurat kebidanan secara
konsisten,
(2) kurangnya pengalaman bidan di desa yang baru ditempatkan dalam mendeteksi dan
menangani ibu berisiko tinggi,
(3) ) kurang mantapnya ketrampilan bidan Puskesmas dalam menangani kegawat daruratan
kebidanan, (
(4) kurang mantapnya ketrampilan bidan Puskesmas dan bidan praktek swasta untuk ikut aktif
dalam jaringan sistem rujukan, dan
(5) kurangnya upaya alih teknologi tepat guna dari dokter spesialis kandungan RSU Kabupaten
kepada Dokter/Bidan Puskesmas.
Pola pengambilan keputusan dalam merujuk yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

a. Pemahaman adanya masalah


Bidan : Mengenali tanda-tanda bahaya dari ibu bersalin
Keluarga : Keluarga mendapatkan informasi dari bidan bahwa ibu bersalin keadaannya gawat.
b. Pencarian alternatif
Bidan : Intervensi manual >< merujuk ke rumah sakit
Keluarga : Tidak perlu dirujuk >< dirujuk
c. alternatif
Bidan : merujuk lebih baik karena intervensi manual gagal dan saran dari dokter spesialis
kebidanan dan penyakit kandungan rumah sakit
Keluarga : keluarga mengikuti saran bidan
d. Keputusan merujuk
Bidan mengambil keputusan merujuk dengan memberikan anjuran kepada keluarga untuk
merujuk
Keluarga setuju ibu bersalin di rujuk ke rumah sakit

e. Tindakan setelah pengambilan keputusan merujuk


Mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan membawa ibu bersalin ke rumah sakit
(biaya, kendaraan, pakaian, peralatan, dsb) dan setelah itu berangkat ke rumah sakit.
Referensi:
Rezky, M. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Kematian Ibu di Propinsi Nusa
Tenggara Barat. Tesis. Universitas Airlangga. Surabaya.
Puji Astuti. 2018. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DAN BIDAN DALAM
MERUJUK IBU BERSALIN KE RUMAH SAKIT PADA KASUS KEMATIAN IBU DI KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai