Siswa Karakter Siswa Teori Belajar Capaian Langkah Kegiatan Guru dan Siswa
Pembelajaran (Saintifik; PBL/PjBL/ D/ I)
(HOTS) Tania (7 Kemampuan rendah Teori belajar sosial Kemampuan kognitif Guru: tahun) dan keinginan yang kognitif (Alasannyya meningkat dan Menggunakan model pembelajaran rendah untuk sukses karena siswa akan mempunya motivasi Inkuiri dengan 6 langkah pembelajaran : dilibatkan dalam berbagai yang tinggi untuk 1. Guru mengondisikan siswa aga kegiatan pembelajaran, sukses seperti kegiatan Siswa: berkelompok untuk bekerjasama dalam meningkatkan pemahaman terkait materi yang dipelajari sehingga sangat cocok untuk Tania. Tania dapat mengakomodasi kemampuan kognitif dalam berpikir dan belajar melalui pengamatan social) Samuel (10 Memiliki karakter Teori Konstruktivisme Tujuannya agar anak tahun) pekerja keras untuk (kemampuan mental dan yang memiliki menjaga harga dirinya aktivitas individu karakter seperti pada tingkat tinggi, membantu dalam Samuel dapat tetapi memiliki rasa membangun basis memiliki dan takut akan gagal yang pengetahuan mereka. membangun mental kuat Teori belajar yang kuat dalam konstruktivisme menghadapi rasa mempelajari tentang gagal, karena dalam membangun perspektif teori konstruktivisme tentang berbagai hal dan ini memiliki tujuan membangun makna untuk membangun berdasarkan pengalaman pengetahuan dan kita, oleh karena itu teori mental siswa pembelajaran ini cocok untuk Samuel yang memiliki karakter/mental yang takut gagal) Sandra, 13 Memiliki karakter Teori Belajar Humanisme Anak akan menyadari Tahun tenang di kelas dan (Alasan memilih bahwa pentingnya suka meremehkan humanisme karena agar suasana lingkungan keterampilan mereka. anak ini sadar akan pembelajaran pentingnya memberikan bersama-sama dukungan kepada orang lain sehingga semua memiliki citra diri yang positif serta pemahaman diri yang baik, hal ini diungkapkan melalui gagasan teori belajar yang dikemukakan olehpakar psikologi yaitu Freud, 1960) Sedikit minat di Teori Behaviorisme. Peserta didik Robert sekolah dan saat ini Alasan menggunakan memiliki minat dan tinggal bersama teori ini pada kasus motivasi yang tinggi 16 tahun dengan bibinya (sudah Robert karena pada teori dalam belajar tidak dapat behaviorisme peserta menghubungi didik diberi stimulus atau orangtuanya) rancangan agar anak memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar di sekolah. Dalam teori ini peserta didik dapat dilibatkan dalam suatu kegiatan sehingga dia menjadi aktif dan saat dia berhasil mengerjakan suatu kegiatan tersebut maka kita bisa memberikan pujian kepadanya karena sudah mau berperan aktif. 1. Berikan penjelasan bagaimana penerapan teori behavioristik, teori sosial kognitif, dan teori konstruktivisme di dalam kelas! Jawab: Teori Behavioristik adalah perubahan tingkah laku akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara baru sebagai interaksi antara stimulus dan respon. Bentuk penerapan teori belajar behavioristik di kelas antara lain: a. Guru harus menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap. Dimulai dari materi sederhana sampai kompleks. b. Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama mengajar. c. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka guru akan segera diperbaiki. d. Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk perilaku atau pembiasaan seperti yang diinginkan. e. Evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat. f. Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan negatif. Penerapan Teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran: a. mendorong kemandirian siswa dan inisitif dalam belajar, b. mendorong siswa untuk membangun keberhasilan dalam melakukan penyelidikan atas informasi yang diterima c. mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking), d. siswa aktif terlibat dalam interaksi social di dalam kelas, e. siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi, f. melibatkan siswa dalam mengamati dan menganalisis fenomena alam dalam dunia nyata 2. Berikan penjelasan model-model pembelajaran apa saja yang terbentuk berdasarkan prinsip konstruktivisme! Beberapa model pembelajaran yang didasarkan pada konstruktivisme: a. Discovery Learning Jerome Bruner (Slavin,1994), yaitu siswa didorong untuk belajar dengan diri mereka sendiri. Siswa belajar aktif melalui aktif dengan konsep - konsep dan prinsip - prinsip dan guru mendorong siswa untuk mempunyai pengalaman - pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip - prinsip bagi diri mereka sendiri. b. Reception Learning, Teori resepsi ini menyatakan bahwa guru mempunyai tugas untuk menyusun situasi pembelajaran memilih materi yang sesuai bagi siswa kemudian merepresentasikan dengan baik pelajaran yang dimulai dari umum ke yang spesifik. Inti dari pendekatan reception learning adalah expositor learning yaitu perencanaan pembelajaran yang sistematis terhadap informasi yang bermakna. c. Assisted Learning, Dalam belajar dengan bantuan ini guru adalah seseorang agen budaya yang dengan bimbingan dan pengajarannya siswa dapat menginternalisasi dan menguasai ketrampilan yang membutuhkan fungsi kognitif yang lebih tinggi. Secara teknis scaffolding dalam belajar adalah membantu siswa pada awal belajar untuk mencapai pemahaman dan ketrampilan dan secara perlahan- lahan bantuan tersebut dikurangi sampai akhirnya siswa dapat belajar mandiri dan menemukan pemecahan bagi tugas- tugasnya. d. Active Learning, Active learning artinya pembelajaran aktif. Menurut Melvin L. Silberman, belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa. Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan sekaligus. Pada saat kegiatan belajar aktif siswa melakukan sebagian besar pekerjaan belajar. Mereka mempelajari gagasan-gagasan memecahkan berbagai masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari. (Silberman, 1996). e. Accelerated Learning, The Accelerated Learning adalah pembelajaran yang dipercepat. Konsep dasar dari pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran itu berlangsung sangat cepat, menyenangkan dan memuaskan. Pemilik konsep ini, Dave Meier, menyarankan kepada guru agar dalam mengelola kelas menggunakan pendekatan Somatic, Auditory, Visual dan Intellectual. Somatic dimaksudkan sebagai learning by moving and doing (belajar dengan bergerak dan berbuat). f. Quantum Learning, Quantum Learning mengasumsikan bahwa siswa, jika mampu menggunakan potensi nalar dan potensi yang tidak bisa terduga sebelumnya. Salah satu konsep dasar dari metode ini adalah bahwa belajar itu harus mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana gembira, sehingga pintu masuk untuk informasi baru akan lebihlebar dan terekam dengan baik. g. Contextual Teaching and Learning (CTL) Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari hari. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi lebih dipentingkan daripada hasil.