Keracunan Oksigen
Keracunan Oksigen
Lho, bagaimana dengan orang-orang yang dirawat di rumah sakit yang diberi selang oksigen lebih dari 21%
itu? Mereka diberi oksigen lebih dari 21% karena tubuh mereka memang kekurangan oksigen atau
membutuhkan oksigen lebih banyak sesuai beratnya penyakitnya dan cara terapi penyakit tersebut menurut
ilmu medis, jadi kebutuhan oksigen mereka lebih banyak daripada orang yang sehat. Tubuh orang sehat
tidak membutuhkan oksigen sebanyak orang yang sakit, dan jika kebanyakan, tubuh bisa ngambek. Bahkan
kebanyakan oksigen dianggap menimbulkan radikal bebas. Kasus keracunan oksigen ini, umumnya terjadi
pada penyelam laut dalam (yang pakai tabung oksigen), orang yang
menjalani terapi hiperbarik dan pada bayi prematur yang diberi
oksigen dalam inkubator.
Oksigen berlebih: gunakan sesuai aturan dan kebutuhan
1. Efek Keracunan Oksigen pada Sistem Syaraf Pusat
Efeknya dapat muncul dalam beberapa menit setelah menghirup
terlalu banyak oksigen. Gejalanya hampir sama denga gejala pada
orang yang epilepsi, sehingga tentu menambah bahaya tenggelam
jika terjadi pada penyelam. Terbagi menjadi beberapa fase:
Saat fase klonik, penderita harus dipegang agar tidak jatuh. Nah, saat penderita sudah masuk fase relaksasi,
Jalur pernafasan (airway) harus dibuka dengan cara kepala diposisikan menengadah, dan mulut harus
dibuka. Muntah yang tersisa di mulut sebaiknya dikeluarkan, tapi hati-hati bagi penolong jangan
memasukkan jari ke mulut penderita, kalau-kalau terjadi kejang lagi, nanti jari penolong bisa tergigit.
Keadaan seperti capek, stress, lelah, karbon dioksida yang berlebihan, tubuh terendam di air dingin, atau
kondisi tubuh yang sedang lemah akan meningkatkan kemungkinan terjadinya keracunan oksigen ini.
Adapun keluhan yang dapat muncul adalah: batuk-batuk, rasa nyeri / sakit didalam dada, sulit bernafas,
deman, telinga berdenging, mual, muntah, dan kecapaian. Semua gejala tersebut bisa berkurang perlahan
dengan cara yang sangat mudah, yaitu berhenti menghirup oksigen berlebihan dan mulai menghirup udara
yang biasa (sehari-hari) saja. Udara biasa ini gratis dan kadar oksigennya sesuai untuk orang sehat.
Retinopathy of Prematurity (ROP), yaitu terlepasnya retina dari tempatnya di dalam bagian belakang mata.
Retina sendiri fungsinya menerima gambaran penglihatan, jadi jika retina tidak pada tempatnya, maka
gambaran penglihatan tidak bisa masuk untuk diterima otak. Diduga terjadi karena terpapar oksigen
berlebihan menimbulkan celah di antara sel spindel mesenkimal mata. Celah ini mengganggu pembentukan
pembuluh darah mata yang normal (yang memberi makan retina).
Tapi tentu saja retinanya tidak langsung terlepas, tetapi bertahap (ada 5 stage). Maka jika ROP ini sampai
terjadi, harus segera diterapi sebelum memberat sampai ke kebutaan. Tapi jangan langsung mencabut selang
oksigen dari inkubator bayi yang prematur., karena bayi prematur selain tidak boleh kelebihan oksigen,
mereka juga tidak boleh kekurangan oksigen. Jika bayi prematur kekurangan oksigen dapat menyebabkan
kerusakan otak bernama Cerebral Palsy.
Dapat disimpulkan bahwa keracunan oksigen itu bisa terjadi. Dan juga oksigen, seperti segala sesuatu, baik
dan berguna pada kadar yang cukup, dan tidak baik pada kadar yang kelebihan maupun kekurangan.