Anda di halaman 1dari 4

Infeksi Cacing Tambang ringan, seperti mual, muntah, nyeri

epigastrik, dan diare.


Anamnesis

- Infeksi akut: fase invasi, migrasi, dan Infeksi Kronis


fase infektif Ankilostomiasis dapat berlangsung kronis
- Infeksi kronis dan menyebabkan anemia berat serta
malnutrisi. Cacing Ancylostoma dapat
Pada anamnesis penting untuk dicari faktor bertahan dalam usus selama 1-2 tahun atau
risiko tinggi, seperti : lebih. Selama terinfeksi dapat terjadi
- Tinggal di daerah endemis seperti di kehilangan darah 0.5 mL setiap harinya,
Indonesia termasuk nutrisi di dalam darah, seperti
- Kebiasaan berjalan tanpa alas kaki besi, albumin, dan faktor pembekuan.
- Tidak konsumsi rutin obat cacing Dalam beberapa kasus jarang, dapat terjadi
- Higienitas dan sanitas buruk retardasi pertumbuhan dan gangguan
pankreas akibat inhibisi tripsin.
Fase Invasi
Fase invasi umumnya terjadi 1-2 minggu Pemeriksaan Fisik
pasca penetrasi kulit. Fase ini umumnya Pemeriksaan fisik pada ankilostomiasis
ditandai dengan iritasi lokal, edema, ruam, tergantung dari fase yang sedang dialami.
eritema, dan gatal (ground itch). Dalam Tanda-tanda infeksi cacing klasik dan
beberapa kasus, cutaneous larva migrans cutaneous larva migrans (CML) umumnya
juga dapat terjadi pada fase ini. CLM dapat ditemukan pada fase awal, sedangkan jika
disebabkan oleh semua jenis cacing infeksi terjadi kronis mulai terdapat tanda-
Ancylostoma, namun lebih sering tanda anemia dan malnutrisi.
disebabkan oleh A. brasiliensis.
Pemeriksaan Umum
Fase Migrasi Tanda-tanda awal infeksi cacing sering kali
Migrasi larva ke dalam paru dan saluran tidak spesifik. Beberapa hal yang dapat
napas dapat menimbulkan gejala seperti, diperhatikan adalah :
batuk dan faringitis. Gejala-gejala ini dapat Tanda vital: suhu tubuh subfebris atau
muncul 1 minggu pasca terinfeksi. Sindrom hipotermia juga dapat ditemukan
Loeffler (batuk, sesak, pleuritis, dapat - Pemeriksaan paru dan saluran napas:
disertai demam) dan infiltrasi eosinofil paru dalam beberapa kasus, dapat
juga dapat terjadi bila infeksi cukup berat, ditemukan pasien faring hiperemis,
namun sangat jarang. takipnea, suara serak, dan mengi pada
auskultasi, terutama pada sindrom
Fase Infektif Loeffler
Gejala gastrointestinal terjadi ketika cacing - Pemeriksaan gastrointestinal: dapat
mencapai usus halus, umumnya dimulai ditemukan nyeri epigastrik pada
pada 30-45 hari pasca terinfeksi. Gejala palpasi abdomen, bising usus
gastrointestinal yang muncul umumnya umumnya ditemukan normal
- Pemeriksaan kulit: tanda-tanda dibedakan melalui hasil pemeriksaan
cutaneous larva migrans dapat tinja
ditemukan pada inspeksi kulit, berupa: - Askariasis: seringkali asimtomatik,
lesi serpiginosa menimbul (creeping dalam beberapa kasus dapat terjadi
eruption), papul eritema atau ruam Sindrom Loeffler, gejala paru, gejala
papulovesikular, ekskoriasi, eritema, intestinal, dan obstruksi usus akibat
dan edema pada telapak ekstremitas bolus askariasis
bawah atau ekstremitas atas. Tanda- - Trikuriasis: umumnya asimtomatik,
tanda infeksi bakteri sekunder juga gejala muncul bila infeksi sangat berat.
dapat ditemukan secara bersamaan Tidak terdapat gejala paru ataupun
gastrointestinal
Pemeriksaan Tanda Anemia
Anemia dapat terjadi setelah infeksi Perdarahan Gastrointestinal
berlangsung kronis. Pada pemeriksaan Dapat ditemukan anemia, nyeri abdomen,
dapat ditemukan konjungtiva anemis, dan melena. Infeksi cacing tambang
pucat, hipotermia, dan koilonikia. Apabila merupakan salah satu penyebab tersering
terjadi secara kronis, dapat ditemukan di negara berkembang, namun dapat
tanda-tanda peningkatan curah jantung, disebabkan juga oleh malignansi, tumor,
seperti tanda gagal jantung atau takikardia. dan divertikula.

Pemeriksaan Tanda Malnutrisi Protein Anemia defisiensi besi


Inspeksi secara umum dapat melihat Dapat ditemukan tanda-tanda anemia.
perawakan dan status gizi pasien, Infeksi cacing tambang merupakan salah
malnutrisi umumnya dapat terjadi setelah satu penyebab anemia defisiensi besi.
terinfeksi Ancylostoma secara kronis. Anemia defisiensi besi murni dapat
Edema perifer atau edema anasarka juga dibedakan melalui pemeriksaan penunjang
dapat ditemukan pada hipoproteinemia serum besi dan total iron binding capacity
yang lebih berat. (TIBC).

Diagnosis Banding Kelainan Kulit


Diagnosis banding ankilostomiasis antara Beberapa kelainan kulit yang dapat
lain adalah infeksi cacing STH lainnya, menyerupai CLM adalah :
anemia defisiensi besi, perdarahan - Skabies: gatal, lesi papula vesikuler
gastrointestinal, dan kelainan kulit lain. atau pustul atau nodul atau krusta,
burrowing, terdapat anggota keluarga
Infeksi Cacing STH atau orang yang tinggal serumah
Cacing STH lain meliputi Ascaris memiliki keluhan serupa
lumbricoides (askariasis), Trichuris trichiura - Dermatitis kontak alergi: lesi kulit
(trikuriasis), dan Necator americanus eritema, gatal, rasa terbakar, nyeri,
(nekatoriasis) : dapat ditemukan vesikel atau fisura,
- Nekatoriasis: tanda dan gejala sama sering kali pada ekstremitas atas.
dengan Ankilostomiasis, hanya dapat Umumnya terjadi pasca kontak
dengan substansi tertentu. Dapat dan erosi mukosa gaster, jejunum, ataupun
terjadi akibat iritasi ataupun alergi ileum akibat bekas gigitan cacing
Ancylostoma.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dengan Pemeriksaan Lain
pemeriksaan feses lengkap merupakan Pemeriksaan enzyme-linked
diagnosis baku emas untuk ankilostomiasis. immunosorbent assays (ELISA) dengan
Beberapa pemeriksaan penunjang lain juga PCR (Polymerase Chain Reaction) dinilai
dapat dilakukan, terutama untuk mencari lebih sensitif dan spesifik terhadap infeksi
komplikasi atau kondisi terkait dan harus STH dibandingkan pemeriksaan dengan
atas indikasi. mikroskop. Tes cepat (rapid test) dengan
analisis High Resolution Melting (HRM)
Pemeriksaan Feses Lengkap juga dapat dilakukan. Jenis pemeriksaan ini
Pemeriksaan feses lengkap merupakan belum banyak digunakan, khususnya pada
baku emas untuk diagnosis cacing negara-negara berkembang.
Ancylostoma. Diagnosis dapat ditegakkan
apabila ditemukan telur cacing Tata Laksana
Ancylostoma dalam feses.
Telur Ancylostoma berbentuk lonjong Tata Laksana Non Farmakologis
dengan ukuran 60-75 µm x 35-40 µm. Selalu menggunakan alas kaki atau sarung
Dinding telur Ancylostoma umumnya tipis, tangan saat kontak dengan tanah
berlapis hialin, dan tidak berwarna. Telur Menjaga higienitas dan sanitas air
Ancylostoma umumnya tidak perlu Tidak menggunakan satu sumber air
dibedakan dengan Necator americanus, sebagai mandi-cuci-kakus (MCK)
identifikasi diperlukan bila ditemukan
cacing dewasa dalam feses. Tata Laksana Farmakologis
- Tata laksana dilakukan dengan
Pemeriksaan Darah Lengkap pemberian obat antelmintik dan tata
Pemeriksaan darah lengkap dapat laksana simtomatik.
menunjukkan adanya anemia ataupun - Bila didapatkan gejala paru, seperti
Eosinofilia. Eosinofilia umumnya ditemukan mengi dan inflamasi, tata laksana
pada infeksi cacing, namun tidak spesifik dengan inhalasi agonis beta dapat
untuk Ancylostoma. Sedangkan, anemia diberikan.
dapat ditemukan pada ankilostomiasis, - Gejala gastrointestinal, termasuk
khususnya bila sudah berlangsung secara enteritis eosinofilik, umumnya
kronis. membaik seiring pemberian obat
antelmintik.
Endoskopi - Bila terdapat cuteneous larva migrans
Perdarahan gastrointestinal merupakan (CLM), dapat diberikan tiabendazole
indikasi endoskopi pada infeksi cacing 10% atau 15% secara topikal dan
Ancylostoma. Pada endoskopi, dapat antibiotik topikal bila terdapat tanda-
ditemukan cacing dewasa Ancylostoma, tanda infeksi sekunder.
tunggal dan sama efektif dengan
Obat Antelmintik mebendazole selama 3 hari.
1. Obat Albendazole : Dosis Dewasa : Sedangkan, levamisole kurang efektif
400 mg dosis tunggal atau 400 mg untuk cacing tambang.
selama 3 hari Dosis Anak : 400 mg Pemberian obat antelmintik perlu
dosis tunggal atau 400 mg selama 3 diperhatikan, khususnya pada pasien
hari dengan gangguan hepar dan penyakit
2. Obat Mebendazole : Dosis Dewasa : refluks gastro-eosfageal.
500 mg dosis tunggal atau 2x100 mg Efek samping gastrointestinal juga sering
selama 3 hari Dosis Anak : 2 x 100 mg kali terjadi, khususnya pada pemberian
selama 2 hari pirantel pamoat.
3. Obat Pirantel Pamoat : Dosis yang
sama pada anak dan dewasa sebesar : Tata Laksana Kondisi Penyerta
10 mg/kg selama 3 hari, dengan dosis - Dua kondisi penyerta utama yang
maksimum 1 gram. paling sering terjadi pada
4. Obat Levamisol : Dosis anak dan ankilostomiasis adalah anemia dan
dewasa : 2.5 mg/kg secara dosis malnutrisi protein. Anemia umumnya
tunggal. dapat ditangani dengan pemberian
suplementasi besi ataupun transfusi
Albendazole dosis tunggal dan darah sesuai indikasi tata laksana
mebendazole selama 3 hari merupakan anemia defisiensi besi. Pemberian
pilihan utama untuk ankilostomiasis. suplementasi harus diberikan sebagai
Albendazole dan mebendazole memiliki adjuvan terapi antelmintik, perlu
efektifitas tinggi untuk seluruh fase hidup diingat bahwa dengan terapi
cacing tambang, memiliki angka antelmintik yang adekuat kadar
kesembuhan tinggi, dan mengurangi hemoglobin juga dapat meningkat.
jumlah telur cacing secara signifikan. - Malnutrisi protein dapat terjadi,
Albendazole umumnya lebih baik bila khususnya pada anak-anak. Malnutrisi
dibandingkan dengan mebendazole dalam protein dapat berdampak pada
mengurangi telur Ancylostoma dan rerata tumbuh kembang dan fungsi kognitif.
kesembuhan. Suplementasi protein, asam folat, dan
Meskipun demikian resistensi terhadap vitamin dapat diberikan sebagai
albendazole dan mebendazole mulai adjuvan terapi antelmintik.
meningkat dan obat antelmintik yang lebih
baru belum didapatkan. Rujukan ke Spesialis
Pemberian mebendazole selama 3 hari Rujukan ke dokter spesialis umumnya
menunjukkan hasil yang lebih baik bila diperlukan apabila : Membutuhkan
dibandingkan dengan dosis tunggal, endoskopi Terdapat gejala fulminan:
khususnya pada daerah prevalensi tinggi perdarahan gastrointestinal berat,
STH. perdarahan per rektal, distensi abdomen,
Pemberian pirantel pamoat lebih baik bila anemia berat, hipotensi, melena pada bayi
dibandingkan dengan mebendazole dosis

Anda mungkin juga menyukai