Anda di halaman 1dari 93

Berwirausaha di Bidang Food & Beverages

MODUL
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Sumber Belajar
yang dibina oleh Ibu Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes.

Oleh :
Calista Afifah 200543425253

PROGRAM S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TATA
BOGA DAN TATA BUSANA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang
telah meberikan daya dan upaya dalam
menyelesaikan penyusunan modul “Berwira
Usaha di Bidang Food & Beverages”

Modul ini ditulis dengan harapan peserta


didik dapat menggunakan modul ini dan dapat
berperan aktif menguasai kompetensi dari
kegiatan proses belajar mengajar yang kondusif
sehingga menghasilkan peserta didik dengan
kualitas yang baik.

Tidak lupa ucapan terima kasih saya


ucapkan kepada semua pihak yang membantu
kelancaran dalam penyusunan modul ini.
Semoga modul ini dapat bermanfaat pada proses
pembelajaran.
Malang, Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................ ii


DAFTAR ISI ..................................................................... iii
BAB I DESKRIPSI MODUL ............................................. 1
BAB II ................................................................................ 5
TUJUAN PEMBELAJARAN: ........ Error! Bookmark not
defined.
KONDISI EKONOMI DAN PELUANG SERTA
RESIKO USAHA FOOD AND BEVERAGE ........ Error!
Bookmark not defined.
PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA
KREATIF DAN INOVATIF ....... Error! Bookmark not
defined.
MENGANALISIS PELUANG DAN GAGASAN IDE
USAHA FOOD AND BEVERAGE ... Error! Bookmark
not defined.
KEMUNGKINAN KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN USAHA FNB ..... Error! Bookmark not
defined.
EVALUASI .................................................................. 22
BAB III ............................................................................. 25
PETA PELUANG USAHA FOOD AND BEVERAGE .... 25
TUJUAN PEMBELAJARAN ..... Error! Bookmark not
defined.
PEMETAAN PELUANG USAHA .... Error! Bookmark
not defined.
SECARA UMUM ......... Error! Bookmark not defined.

iii
IDE USAHA FOOD AND BEVERAGE YANG
SESUSAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN
....................................... Error! Bookmark not defined.
ANALISIS SWOT DALAM USAHA Error! Bookmark
not defined.
FOOD AND BEVERAGEError! Bookmark not defined.
TARGET KONSUMEN DAN KOMPETITOR .... Error!
Bookmark not defined.
BUSSINES MODEL CANVAS DALAM MEMULAI
USAHA FOOD AND BEVERAGE .... Error! Bookmark
not defined.
MINIMUM VIABLE PRODUCT DAN PROTOTIPE
PRODUK FOOD AND BEVERAGE .. Error! Bookmark
not defined.
EVALUASI .................................................................. 49
BAB IV............................................................................. 51
PROSEDUR USAHA FOOD AND BEVERAGE ............. 51
TUJUAN PEMBELAJARAN ..... Error! Bookmark not
defined.
LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN USAHA
FOOD AND BEVERAGEError! Bookmark not defined.
HUKUM BISNIS DALAM USAHA . Error! Bookmark
not defined.
FOOD AND BEVERAGEError! Bookmark not defined.
KEUANGAN BISNIS DALAM USAHA FOOD AND
BEVERAGE ................... Error! Bookmark not defined.
PERILAKU ORGANISASI DALAM USAHA FOOD
AND BEVERAGE .......... Error! Bookmark not defined.
MANAJEMEN OPERASI DALAM USAHA FOOD
AND BEVERAGE .......... Error! Bookmark not defined.
PEMASARAN DALAM USAHA FOOD AND
BEVERAGE ................... Error! Bookmark not defined.

iv
EVALUASI .................................................................. 77
BAB V PENUTUP ........................................................... 78
KESIMPULAN ............................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 82
LAMPIRAN ..................................................................... 85

v
BAB I DESKRIPSI MODUL
A. DESKRIPSI MODUL
Modul berjudul berwirausaha di bidang
food and beverage ini disusun untuk
siswa SMK dengan bidang keahlian Tata
Boga yang sedang mempelajari tentang
analisis peluang usaha dan lebih tertarik
di ranah food and beverage. Dalam buku
ini akan dijelaskan mulai dari gambaran
kondisi ekonomi, peluang dan risiko,
hingga langkah-langkah berwirausaha.
Untuk melatih kemampuan siswa, modul
ini juga dilengkapi dengan evaluasi pada
bagian akhir bab. Modul ini di desain
semenarik mungkin agar meningkatkan
motivasi belajar siswa.

2
B. Prasyarat
Agar proses pembelajaran menggunakan
modul ini lebih efektif, prasyarat yang
diharapkan dimiliki siswa adalah telah
memiliki pengetahuan dasar tentang
produk kreatif dan kewirausahaan.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


Untuk memudahkan dalam mempelajari
modul ini, perhatikan beberapa petunjuk
penggunaan modul ini
1. Modul ini bias digunakan untuk
belajar secara mandiri atau
berkelompok dengan bimbingan guru
maupun tanpa bimbingan guru.
2. Bacalah modul ini dengan seksama
dan pelajari dengan baik.
3. Bertanyalah pada guru jika
mengalami kesulitan.
4. Kerjakan latihan soal yang ada pada
modul ini tanpa melihat kunci
jawaban terlabih dahulu.

3
5. Cocokkan jawaban anda dengan kunci
jawaban setelah mengerjakan.

4
BAB II

5
TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Setelah membaca modul bab ke-2, peserta didik dapat


memahami kondisi ekonomi dan peluang serta resiko usaha
dengan tepat.
2. Setelah membaca modul bab ke-2, peserta didik dapat
memahami pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan
inovatif dengan tepat.
3. Setelah membaca modul bab ke-2, peserta didik dapat
menganalisis peluang dan gagasan ide usaha food dan
beverage dengan benar.
4. Setelah membaca modul bab ke-2, peserta didik dapat
menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan usaha
fnb dengan benar.

KONDISI EKONOMI DAN PELUANG


SERTA RESIKO USAHA FOOD AND
BEVERAGE

Gambaran kondisi ekonomi dan peluang


serta risiko usaha food and beverage (F&B) di
Indonesia sangat bergantung pada perkembangan
ekonomi global serta kebijakan pemerintah dalam
mengelola sektor ini. Namun, dengan
pertumbuhan populasi yang terus meningkat dan
perkembangan sektor pariwisata yang semakin
pesat, maka peluang dan potensi bisnis di sektor
F&B di Indonesia masih cukup besar. Namun,

6
ada juga risiko yang perlu diperhatikan oleh para
pelaku bisnis dalam sektor ini.(Rahmadi and
Heryanto, 2016)

Berbicara tentang gambaran kondisi


ekonomi, Indonesia merupakan salah satu negara
dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat
di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2019 mencapai 5,02%, dan
diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa
tahun ke depan. Hal ini berarti bahwa ada
peluang yang cukup besar bagi pelaku bisnis
F&B untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Sementara itu, potensi bisnis di sektor


F&B di Indonesia juga cukup besar, terutama
dengan pertumbuhan sektor pariwisata yang
semakin pesat. Sejak beberapa tahun terakhir,
Indonesia berhasil menjadi salah satu destinasi
wisata terbaik di dunia. Menurut data dari
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia

7
pada tahun 2019 mencapai 16,1 juta orang,
dengan pendapatan sebesar 20,1 miliar dolar AS.

Potensi bisnis ini juga didukung oleh


jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar,
dengan estimasi mencapai 270 juta jiwa pada
tahun 2020. Dengan pertumbuhan populasi yang
terus meningkat, maka permintaan akan makanan
dan minuman juga semakin meningkat. Hal ini
menjadi peluang bagi para pelaku bisnis F&B
untuk meningkatkan pangsa pasarnya di
Indonesia.(Istiatin and Marwati, 2021)

Namun, di balik peluang yang cukup


besar tersebut, ada juga risiko yang perlu
diperhatikan oleh para pelaku bisnis di sektor
F&B di Indonesia. Salah satu risiko terbesar
adalah persaingan yang semakin ketat, terutama
dengan masuknya produk impor dari negara lain.
Hal ini menyebabkan para pelaku bisnis di
Indonesia harus berusaha lebih keras untuk
menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

8
Selain itu, risiko lainnya adalah
perubahan kebijakan pemerintah. Seiring dengan
perkembangan sektor F&B, pemerintah Indonesia
seringkali mengeluarkan regulasi baru yang dapat
berdampak pada operasional bisnis para pelaku
industri. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus
selalu memperhatikan kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan beradaptasi
dengan perubahan tersebut.

Terakhir, risiko yang perlu diperhatikan


adalah faktor lingkungan dan kesehatan.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan
masalah lingkungan yang cukup serius, terutama
terkait dengan polusi air dan udara. Selain itu,
peningkatan kesadaran masyarakat akan
kesehatan dan gaya hidup sehat juga semakin
meningkat.

9
PEMANFAATAN PELUANG USAHA
SECARA KREATIF DAN INOVATIF

Pemanfaatan peluang usaha secara kreatif


dan inovatif menjadi penting dalam menghadapi
persaingan bisnis yang semakin ketat. Dalam era
digitalisasi dan globalisasi seperti saat ini,
peluang usaha dapat muncul dari berbagai bidang
dan sektor yang berbeda. Sebagai pengusaha, kita
perlu mengembangkan kemampuan untuk
melihat peluang dan mampu mengambil
keputusan dengan cepat dan tepat dalam
memanfaatkan peluang tersebut.

Salah satu contoh pemanfaatan peluang


usaha secara kreatif dan inovatif adalah
penggunaan teknologi dalam menjual produk dan
jasa. Saat ini, penggunaan teknologi telah
menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai
bidang, termasuk bisnis. Peluang usaha dapat
dimanfaatkan dengan cara memanfaatkan
teknologi dalam menjual produk dan jasa, seperti

10
memanfaatkan platform e-commerce atau media
sosial.

Selain itu, pemanfaatan peluang usaha


dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan tren
dan gaya hidup yang sedang berkembang.
Misalnya, peluang usaha dapat dimanfaatkan
dengan menjual produk makanan sehat atau
organik yang sedang populer, atau produk
fashion yang sesuai dengan tren saat ini.

Pemanfaatan peluang usaha juga dapat


dilakukan dengan cara berinovasi dalam
pengembangan produk dan jasa. Inovasi dapat
dilakukan dengan cara menciptakan produk atau
jasa yang unik dan berbeda dari yang sudah ada
di pasaran. Contohnya, pada bidang kuliner,
pengusaha dapat menciptakan menu makanan
atau minuman yang berbeda dari yang sudah ada
dan memiliki ciri khas tersendiri.

11
Dalam memanfaatkan peluang usaha
secara kreatif dan inovatif, pengusaha juga perlu
memperhatikan faktor risiko yang mungkin
timbul. Risiko bisnis dapat berasal dari berbagai
faktor, seperti faktor ekonomi, sosial, politik,
teknologi, dan lingkungan. Oleh karena itu,
pengusaha perlu mengambil langkah-langkah
pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko
bisnis, seperti melakukan riset pasar secara
intensif sebelum memulai usaha,
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat,
dan membangun jaringan bisnis yang luas.

Dalam mengembangkan usaha secara


kreatif dan inovatif, penting untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan
inovatif yang dapat membantu menghasilkan ide-
ide baru yang dapat memperluas peluang usaha.
Kemampuan berpikir kreatif dan inovatif dapat
dilatih melalui berbagai cara, seperti membaca
buku atau artikel tentang inovasi, mengikuti
pelatihan, atau berdiskusi dengan orang-orang

12
yang memiliki latar belakang dan pengalaman
yang berbeda.

Dalam kesimpulan, pemanfaatan peluang


usaha secara kreatif dan inovatif menjadi penting
dalam menghadapi persaingan bisnis yang
semakin ketat. Pengusaha perlu memanfaatkan
teknologi, tren dan gaya hidup yang sedang
berkembang, serta berinovasi dalam
pengembangan produk dan jasa untuk
memperluas peluang usaha.

13
MENGANALISIS PELUANG DAN
GAGASAN IDE USAHA FOOD AND
BEVERAGE
Menganalisis peluang dan gagasan ide
usaha food dan beverage (F&B) dengan tepat
merupakan langkah penting untuk memulai bisnis
di bidang ini. Sebelum memulai usaha, penting
untuk melakukan analisis terhadap pasar dan
kebutuhan konsumen, serta mempertimbangkan
faktor-faktor lain seperti lokasi, persaingan, dan
sumber daya yang tersedia.

Salah satu faktor penting dalam


menganalisis peluang usaha F&B adalah
memperhatikan tren dan pola konsumsi yang
sedang berkembang di masyarakat. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengamati perubahan gaya
hidup dan kebiasaan konsumen dalam memilih
makanan dan minuman. Misalnya, pada saat ini,
konsumen semakin memperhatikan kesehatan
dan kebersihan dalam memilih makanan dan
minuman, sehingga peluang bisnis F&B yang

14
menawarkan menu sehat dan berkualitas sangat
potensial.

Selain itu, penting juga untuk


mempertimbangkan lokasi usaha dan target pasar
yang akan dilayani. Lokasi usaha yang strategis
dan mudah diakses oleh konsumen potensial
dapat meningkatkan peluang keberhasilan bisnis.
Selain itu, mempertimbangkan kebutuhan dan
preferensi target pasar dalam menentukan menu
dan harga juga sangat penting.

Tidak hanya mempertimbangkan peluang


dan kebutuhan pasar, menganalisis ide gagasan
usaha F&B yang inovatif dan kreatif juga
merupakan hal yang penting. Ide kreatif dan
inovatif dapat memberikan nilai tambah dan
membedakan bisnis F&B dari persaingan yang
ada. Misalnya, bisnis F&B yang menawarkan
konsep unik seperti tema kafe yang menarik,
menu spesial yang jarang ditemukan, atau cara
penyajian yang unik dan menarik.

15
Namun, dalam menganalisis gagasan ide
usaha F&B yang inovatif, perlu diingat untuk
mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya
produksi, waktu dan tenaga yang dibutuhkan,
serta ketersediaan bahan baku dan peralatan yang
diperlukan. Selain itu, perlu juga
mempertimbangkan apakah ide tersebut sesuai
dengan tren dan kebutuhan pasar yang ada.

Dalam mengembangkan bisnis F&B yang


sukses, tidak hanya menganalisis peluang dan
gagasan ide usaha dengan tepat, tetapi juga perlu
memperhatikan faktor-faktor lain seperti
manajemen bisnis yang efektif, promosi dan
branding yang tepat, serta pelayanan yang baik
kepada pelanggan. Mempertahankan kualitas
produk dan layanan yang baik dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan dan
mengembangkan reputasi bisnis yang baik. (Ali
and Kodrat, 2020)

16
Dalam menjalankan bisnis F&B, perlu
diingat bahwa persaingan di industri ini sangat
tinggi, sehingga diperlukan komitmen dan kerja
keras untuk mencapai kesuksesan. Namun,
dengan melakukan analisis yang tepat terhadap
peluang dan gagasan ide usaha, serta
mengembangkan manajemen bisnis yang baik
dan pelayanan yang berkualitas, peluang
keberhasilan bisnis F&B di Indonesia masih
sangat potensial.

17
KEMUNGKINAN KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN USAHA FNB
Menganalisis peluang dan gagasan ide
usaha food dan beverage (F&B) dengan tepat
merupakan langkah penting untuk memulai bisnis
di bidang ini. Sebelum memulai usaha, penting
untuk melakukan analisis terhadap pasar dan
kebutuhan konsumen, serta mempertimbangkan
faktor-faktor lain seperti lokasi, persaingan, dan
sumber daya yang tersedia.(Wulandari and
Deliabilda, 2020)

Salah satu faktor penting dalam


menganalisis peluang usaha F&B adalah
memperhatikan tren dan pola konsumsi yang
sedang berkembang di masyarakat. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengamati perubahan gaya
hidup dan kebiasaan konsumen dalam memilih
makanan dan minuman. Misalnya, pada saat ini,
konsumen semakin memperhatikan kesehatan
dan kebersihan dalam memilih makanan dan
minuman, sehingga peluang bisnis F&B yang

18
menawarkan menu sehat dan berkualitas sangat
potensial.(Sopian and Rahayu, 2017)

Selain itu, penting juga untuk


mempertimbangkan lokasi usaha dan target pasar
yang akan dilayani. Lokasi usaha yang strategis
dan mudah diakses oleh konsumen potensial
dapat meningkatkan peluang keberhasilan bisnis.
Selain itu, mempertimbangkan kebutuhan dan
preferensi target pasar dalam menentukan menu
dan harga juga sangat penting.

Tidak hanya mempertimbangkan peluang


dan kebutuhan pasar, menganalisis ide gagasan
usaha F&B yang inovatif dan kreatif juga
merupakan hal yang penting. Ide kreatif dan
inovatif dapat memberikan nilai tambah dan
membedakan bisnis F&B dari persaingan yang
ada. Misalnya, bisnis F&B yang menawarkan
konsep unik seperti tema kafe yang menarik,
menu spesial yang jarang ditemukan, atau cara
penyajian yang unik dan menarik.(Wijaya, 2008)

19
Namun, dalam menganalisis gagasan ide
usaha F&B yang inovatif, perlu diingat untuk
mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya
produksi, waktu dan tenaga yang dibutuhkan,
serta ketersediaan bahan baku dan peralatan yang
diperlukan. Selain itu, perlu juga
mempertimbangkan apakah ide tersebut sesuai
dengan tren dan kebutuhan pasar yang ada.

Dalam mengembangkan bisnis F&B yang


sukses, tidak hanya menganalisis peluang dan
gagasan ide usaha dengan tepat, tetapi juga perlu
memperhatikan faktor-faktor lain seperti
manajemen bisnis yang efektif, promosi dan
branding yang tepat, serta pelayanan yang baik
kepada pelanggan. Mempertahankan kualitas
produk dan layanan yang baik dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan dan
mengembangkan reputasi bisnis yang baik.

20
Dalam menjalankan bisnis F&B, perlu
diingat bahwa persaingan di industri ini sangat
tinggi, sehingga diperlukan komitmen dan kerja
keras untuk mencapai kesuksesan. Namun,
dengan melakukan analisis yang tepat terhadap
peluang dan gagasan ide usaha, serta
mengembangkan manajemen bisnis yang baik
dan pelayanan yang berkualitas, peluang
keberhasilan bisnis F&B di Indonesia masih
sangat potensial.(Istiatin and Marwati, 2021)

21
EVALUASI

1. Sektor apa yang membuat peluang dan


potensi bisnis F&B di Inidonesia masih
cukup besar ?
a. Pariwisata c. Kelautan
b. Pertanian d. Perkebunan

2. Apa saja resiko yang perlu diperhatikan


untuk bisnis di sektor F&B di Indonesia,
kecuali……
a. Investor
b. Produk Impor
c. Perubahan kebijakan pemerintah
d. Lingkungan dan Kesehatan

3. Salah satu faktor penting dalam


menganalisis peluang usaha F&B
adalah….
a. Memiliki modal yang banyak
b. Menyiapkan mental yang kuat
c. Memperhatikan tren dan pola
konsumsi yang berkembang di
masyarakat
d. Memperhatikan kegiatan sehari-hari
konsumen

4. Dalam memanfaatkan peluang usaha


secara kreatif dan inovatif. Pengusaha
juga perlu memperhatikan faktor…..
a. Lingkungan c. Interval
b. Emosional d. Risiko

22
5. Berikut adalah kegiatan yang bisa
dilakukan untuk mengasah kemampuan
berfikir kreatif dan inovatif, kecuali….
a. Membaca
b. Berpesta
c. Mengikuti pelatihan
d. Berdiskusi dengan orang yang
beragam

23
24
BAB III

PETA PELUANG USAHA FOOD AND


BEVERAGE

25
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1.
7. Setelah membaca bab 3, peserta didik dapat
memahami pemetaan peluang usaha secara
umum dengan benar.
2. Setelah membaca bab 3, peserta didik dapat
8.
merumuskan ide usaha food and beverage yang
sesusai dengan perkembangan zaman dengan
tepat.
3. Setelah membaca bab 3, peserta didik dapat
9.
menganalisis analisis SWOT usaha food and
beverage dengan benar.
4. Setelah membaca bab 3, peserta didik dapat
10.
menentukan target konsumen dan kompetitor
dengan tepat.
5. Setelah membaca bab 3, peserta didik dapat
11.
membuat bussines model canvas dalam memulai
usaha food and beverage dengan benar.
6. Setelah membaca bab 3, peserta didik dapat
12.
menyimpulkan perbedaan minimum viable
product dan prototipe produk food and beverage
PEMETAAN
dengan tepat. PELUANG USAHA
SECARA UMUM
Untuk memetakan peluang bisnis,
pengusaha perlu mengidentifikasi dan
menganalisis berbagai faktor. Menurut sebuah
artikel jurnal oleh Dr. Valeriy Korol, ada tiga
faktor utama yang perlu dipertimbangkan
pengusaha saat memetakan peluang bisnis: pasar,
teknologi, dan sumber daya.(Kiv et al., 2020)

26
Pertama, analisis pasar sangat penting
untuk memahami permintaan dan persaingan
untuk suatu produk atau layanan. Pengusaha
perlu menganalisis tren pasar, perilaku
pelanggan, dan pesaing mereka untuk
menemukan peluang di pasar. Kuncinya adalah
mengidentifikasi celah pasar, di mana ada
kebutuhan yang saat ini tidak dapat dipenuhi oleh
produk atau layanan yang ada.(Hastuti, 2013)

Kedua, teknologi adalah faktor penting


lain yang perlu dipertimbangkan. Pengusaha
perlu tetap mengikuti perkembangan teknologi
terbaru yang dapat membantu mereka
menciptakan produk atau layanan baru, atau
menyempurnakan yang sudah ada. Dengan
memanfaatkan teknologi baru, pengusaha dapat
memperoleh keunggulan kompetitif dan
menciptakan solusi yang lebih inovatif dan
efisien.

27
Terakhir, pengusaha perlu menilai sumber
daya mereka sendiri, seperti keterampilan,
keuangan, dan jaringan, untuk menentukan
apakah mereka memiliki sumber daya yang
diperlukan untuk mengejar peluang bisnis
tertentu. Jika tidak, mereka mungkin perlu
mencari kemitraan atau pendanaan untuk
membantu mereka memulai.(Rachmawati, 2011)

Selain ketiga faktor tersebut, pengusaha


juga harus mempertimbangkan lingkungan
hukum dan peraturan, serta potensi dampak sosial
dan lingkungan dari bisnis mereka. Mereka juga
harus melakukan analisis SWOT (Kekuatan,
Kelemahan, Peluang, Ancaman) untuk
mengevaluasi risiko dan manfaat mengejar
peluang tertentu.(Helms and Nixon, 2010)

Secara keseluruhan, memetakan peluang


bisnis membutuhkan analisis dan perencanaan
yang cermat. Dengan mempertimbangkan tren
pasar, teknologi, sumber daya, faktor hukum dan

28
peraturan, serta potensi dampak sosial dan
lingkungan, pengusaha dapat mengidentifikasi
dan mengejar peluang yang memiliki potensi
kesuksesan terbesar.

29
IDE USAHA FOOD AND BEVERAGE YANG
SESUSAI DENGAN PERKEMBANGAN
ZAMAN

Makanan Nabati: Menanggapi


meningkatnya permintaan akan makanan
vegetarian dan vegan, bisnis telah mulai
menawarkan alternatif nabati untuk hidangan
tradisional berbasis daging. Menurut sebuah
laporan oleh Meticulous Research, pasar
makanan nabati global diperkirakan akan
mencapai $74,2 miliar pada tahun 2027.
Kecenderungan pola makan nabati didorong oleh
kekhawatiran tentang kesehatan, lingkungan, dan
kesejahteraan hewan. Pengusaha dapat
memanfaatkan tren ini dengan membuka restoran
nabati atau membuat sendiri produk makanan
nabati.(Sancoko, 2015)

Jajanan Sehat: Dengan meningkatnya


kesadaran akan kesehatan, banyak konsumen
yang mencari pilihan jajanan sehat yang rendah

30
kalori dan bernutrisi tinggi. Camilan sehat adalah
ide bisnis yang bagus karena dapat dengan
mudah dikemas dan dijual secara online atau di
toko retail. Menurut sebuah laporan oleh Grand
View Research, pasar makanan ringan sehat
global diperkirakan akan mencapai $32,8 miliar
pada tahun 2025.

Minuman Kerajinan: Minuman kerajinan,


seperti bir artisanal, anggur, dan minuman
beralkohol, telah mendapatkan popularitas dalam
beberapa tahun terakhir. Menurut sebuah laporan
oleh Technavio, pasar bir kerajinan global
diperkirakan akan tumbuh pada CAGR lebih dari
13% antara tahun 2020 dan 2024. Pengusaha
dapat memanfaatkan tren ini dengan membuka
tempat pembuatan bir atau penyulingan
kerajinan.

Meal Kits: Meal kits semakin populer di


kalangan konsumen sibuk yang ingin memasak
makanan sehat di rumah tetapi tidak punya waktu

31
untuk merencanakan dan berbelanja bahan.
Layanan pengiriman paket makanan memberi
pelanggan bahan-bahan yang telah diukur
sebelumnya dan kartu resep, sehingga
memudahkan mereka untuk memasak di rumah.
Menurut sebuah laporan oleh Zion Market
Research, pasar layanan pengiriman paket
makanan global diperkirakan akan mencapai
$19,92 miliar pada tahun 2025.

Pengiriman Makanan Online: Munculnya


layanan pengiriman makanan berdasarkan
permintaan didorong oleh kenyamanan yang
mereka tawarkan. Konsumen dapat memesan
makanan dari restoran favorit mereka dan
mengirimkannya ke depan pintu mereka dalam
beberapa menit. Menurut sebuah laporan oleh
ResearchAndMarkets.com, pasar pengiriman
makanan online global diperkirakan akan
mencapai $154,34 miliar pada tahun 2023.

32
Ini hanyalah beberapa ide bisnis makanan
dan minuman yang selaras dengan perubahan
zaman. Pengusaha yang ingin sukses di industri
perlu mengikuti tren dan inovasi terbaru, dan
bersedia beradaptasi dengan perubahan selera dan
preferensi konsumen. Dengan memanfaatkan
teknologi, media sosial, dan alat lainnya,
pengusaha dapat menciptakan bisnis yang unik
dan inovatif yang memenuhi kebutuhan
konsumen modern.

33
ANALISIS SWOT DALAM USAHA
FOOD AND BEVERAGE

Kekuatan: Salah satu kekuatan utama


industri makanan dan minuman adalah tingginya
permintaan akan produk ini. Orang akan selalu
butuh makan dan minum, yang menciptakan
pasar yang konsisten. Kekuatan lainnya adalah
banyaknya variasi produk yang bisa ditawarkan.
Dari santapan hingga makanan cepat saji, industri
makanan dan minuman memiliki pilihan untuk
setiap selera dan anggaran. Industri ini juga
mendapat manfaat dari penggunaan teknologi,
seperti layanan pemesanan dan pengiriman
online.

Kelemahan: Salah satu kelemahan utama


industri makanan dan minuman adalah tingginya
persaingan. Dengan begitu banyak pilihan yang
tersedia, bisnis perlu membedakan diri agar
menonjol. Kelemahan lainnya adalah biaya bahan
baku, yang dapat berdampak pada margin

34
keuntungan. Bisnis makanan dan minuman juga
menghadapi tantangan dengan manajemen
inventaris dan pengurangan limbah.

Peluang: Salah satu peluang utama dalam


industri makanan dan minuman adalah tren ke
arah pilihan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Ini memberikan peluang bagi bisnis untuk
menawarkan pilihan menu yang lebih sehat dan
praktik ramah lingkungan. Peluang lainnya
adalah penggunaan media sosial dan pemasaran
digital untuk menjangkau khalayak yang lebih
luas. Meningkatnya popularitas layanan
pengiriman makanan juga menghadirkan peluang
bagi bisnis untuk memperluas jangkauannya.

Ancaman: Salah satu ancaman utama bagi


industri makanan dan minuman adalah dampak
dari faktor eksternal, seperti kelesuan ekonomi
atau bencana alam, terhadap perilaku konsumen.
Ancaman lain adalah lanskap peraturan yang
berubah, yang dapat berdampak pada operasi

35
bisnis dan biaya. Industri ini juga menghadapi
tantangan dengan kenaikan biaya tenaga kerja
dan kekurangan pekerja terampil.

Secara keseluruhan, analisis SWOT dapat


membantu bisnis makanan dan minuman
mengidentifikasi area untuk perbaikan dan
pertumbuhan. Dengan memahami kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman mereka, bisnis
dapat membuat keputusan berdasarkan informasi
dan mengembangkan strategi untuk tetap
kompetitif di industri

36
TARGET KONSUMEN DAN KOMPETITOR

Pemilihan target konsumen yang tepat


dan memahami siapa kompetitormu dapat
membantumu membangun strategi pemasaran
yang efektif dan menghasilkan keuntungan yang
tinggi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan saat menganalisis target
konsumen dan kompetitor dalam usaha food and
beverage.

Target konsumen adalah kelompok yang


menjadi fokus pemasaran produk atau jasa
tertentu. Dalam usaha food and beverage, target
konsumen biasanya dibagi berdasarkan usia, jenis
kelamin, pendapatan, gaya hidup, preferensi
makanan, dan kebiasaan belanja. Beberapa
kelompok target konsumen yang populer dalam
usaha food and beverage adalah keluarga, remaja,
pekerja, atlet, dan vegetarian.

37
Salah satu cara untuk menentukan target
konsumen yang tepat adalah dengan melakukan
survei dan riset pasar. Survei dapat dilakukan
dengan cara online, wawancara langsung, atau
melalui media sosial. Dalam riset pasar, penting
untuk memahami kebiasaan belanja dan
preferensi makanan konsumen potensial,
sehingga produk dan strategi pemasaran yang
dibuat sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selain target konsumen, kompetitor juga


harus dipertimbangkan dalam usaha food and
beverage. Kompetitor dapat memengaruhi
strategi pemasaran dan penetapan harga, serta
dapat membantu untuk memahami posisi bisnis
Anda dalam pasar. Analisis kompetitor dapat
dilakukan dengan membandingkan harga,
kualitas, lokasi, dan reputasi merek.

Dalam menentukan strategi pemasaran


yang tepat, perlu juga mempertimbangkan apa
yang membuat bisnis anda berbeda dari

38
kompetitor. Ini dapat mencakup produk unik atau
inovatif, harga yang lebih terjangkau, lokasi yang
lebih strategis, atau layanan pelanggan yang lebih
baik.

Perlu diingat bahwa target konsumen dan


kompetitor dapat berubah seiring waktu. Oleh
karena itu, penting untuk terus memantau pasar
dan beradaptasi dengan perubahan. Melakukan
riset pasar yang berkala dapat membantu
memahami perubahan dalam preferensi
konsumen dan persaingan di pasar.

Dalam kesimpulan, pemahaman yang


baik tentang target konsumen dan kompetitor
adalah kunci sukses dalam usaha food and
beverage. Dengan memahami siapa target
konsumen dan kompetitor Anda, Anda dapat
membangun strategi pemasaran yang efektif dan
memenangkan persaingan di pasar. Melakukan
riset pasar secara teratur dan terus menerus

39
mengikuti tren pasar juga penting untuk
mempertahankan keberhasilan bisnis Anda.

40
BUSSINES MODEL CANVAS DALAM
MEMULAI USAHA FOOD AND BEVERAGE
Business Model Canvas (BMC) adalah
alat manajemen strategis yang digunakan untuk
merancang model bisnis atau rencana bisnis yang
efektif dan efisien. BMC terdiri dari sembilan
elemen utama, yaitu: value proposition, customer
segments, channels, customer relationships,
revenue streams, key resources, key activities,
key partnerships, dan cost structure.

Dalam konteks usaha food and beverage,


BMC dapat digunakan sebagai panduan dalam
merancang model bisnis yang tepat dan
berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan detail
mengenai elemen-elemen dalam BMC yang
berlaku untuk usaha food and beverage:

Value Proposition: Berisi penjelasan


mengenai nilai yang akan ditawarkan oleh bisnis
pada konsumen. Dalam usaha food and beverage,
nilai yang ditawarkan bisa berupa makanan dan

41
minuman yang berkualitas, sehat, enak, dan
bergizi.

Customer Segments: Merupakan


identifikasi terhadap konsumen potensial yang
akan dilayani oleh bisnis. Dalam usaha food and
beverage, customer segments dapat meliputi
kelompok usia, jenis kelamin, status sosial, hobi,
dan preferensi makanan.

Channels: Merupakan sarana yang


digunakan untuk menjual produk atau layanan
pada konsumen. Dalam usaha food and beverage,
channels dapat berupa toko online, restoran, kafe,
gerai, atau food truck.

Customer Relationships: Menjelaskan


jenis hubungan yang akan dibangun antara bisnis
dan konsumen. Dalam usaha food and beverage,
customer relationships dapat berupa hubungan
personal, seperti pengenalan produk dan
penyediaan layanan pelanggan yang berkualitas.

42
Revenue Streams: Berisi tentang sumber
pendapatan yang diharapkan oleh bisnis. Dalam
usaha food and beverage, revenue streams dapat
berasal dari penjualan produk atau jasa, serta
potensi dari kerjasama dengan pemasok,
penyedia layanan, atau mitra bisnis.

Key Resources: Merupakan aset yang


diperlukan oleh bisnis untuk menjalankan operasi
bisnis. Dalam usaha food and beverage, key
resources dapat berupa bahan baku, peralatan dan
mesin, tenaga kerja, serta teknologi untuk
memfasilitasi produksi dan pemasaran.

Key Activities: Merupakan kegiatan


utama yang dilakukan oleh bisnis untuk
menghasilkan produk atau layanan. Dalam usaha
food and beverage, key activities dapat berupa
pembelian bahan baku, persiapan dan pengolahan
makanan, pemasaran, serta penyediaan layanan
pelanggan.

43
Key Partnerships: Merupakan kemitraan
strategis yang dapat membantu bisnis dalam
menjalankan operasi. Dalam usaha food and
beverage, key partnerships dapat berupa mitra
pemasok, penyedia jasa, atau penyedia layanan
teknologi.

Cost Structure: Berisi rincian mengenai


biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
Dalam usaha food and beverage, cost structure
dapat meliputi biaya produksi, biaya distribusi,
serta biaya operasional lainnya.

Dalam rangka memulai usaha food and


beverage, BMC dapat digunakan sebagai
panduan untuk merancang model bisnis yang
tepat dan berkelanjutan. Bisnis dapat
mempertimbangkan segmen pelanggan yang
potensial.

44
MINIMUM VIABLE PRODUCT DAN
PROTOTIPE PRODUK FOOD AND
BEVERAGE

Minimum viable product (MVP) dan


prototipe produk adalah dua konsep penting
dalam pengembangan produk yang sering
digunakan dalam industri makanan dan minuman.
MVP adalah produk yang memiliki fungsi dasar
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dan menguji konsep produk sebelum
memasarkannya ke publik. Sedangkan, prototipe
produk adalah model awal dari produk yang
digunakan untuk menguji dan mengembangkan
produk sebelum produksi massal.

MVP digunakan untuk menguji ide dan


konsep produk, sehingga dapat membantu
pengusaha makanan dan minuman untuk
meminimalkan risiko kegagalan dan
memaksimalkan peluang kesuksesan. MVP dapat
memberikan umpan balik dari konsumen tentang

45
ide dan konsep produk dan memungkinkan
pengusaha untuk melakukan perubahan dan
perbaikan sebelum produk dipasarkan. Hal ini
akan memungkinkan pengusaha untuk
membangun produk yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen dan mengurangi risiko
kerugian.
Sementara itu, prototipe produk
memungkinkan pengusaha untuk menguji desain
dan fungsionalitas produk sebelum produksi
massal. Dengan membangun prototipe produk,
pengusaha dapat mengidentifikasi kekurangan
dalam desain dan fungsi produk dan melakukan
perubahan dan perbaikan sebelum produk dijual
ke konsumen. Hal ini juga dapat membantu
pengusaha untuk meminimalkan risiko kegagalan
dan memastikan produk yang diproduksi dapat
memenuhi harapan konsumen.

Ada beberapa metode yang dapat


digunakan dalam pembuatan MVP dan prototipe
produk makanan dan minuman, termasuk

46
pemodelan 3D, produksi kecil-batch, dan
pengujian konsumen. Pemodelan 3D dapat
membantu pengusaha dalam merancang produk
dan memvisualisasikan produk sebelum produksi.
Produksi kecil-batch dapat digunakan
untuk membuat produk dalam jumlah kecil untuk
diuji secara langsung dengan konsumen.
Pengujian konsumen dapat dilakukan dengan
mengumpulkan umpan balik dari konsumen
tentang produk dan membuat perubahan dan
perbaikan sesuai dengan umpan balik yang
diterima.
Dalam pengembangan produk makanan
dan minuman, penting untuk memperhatikan
keamanan pangan, kualitas produk, dan peraturan
pemerintah yang berlaku. MVP dan prototipe
produk dapat membantu pengusaha untuk
memastikan produk yang dihasilkan aman,
berkualitas, dan memenuhi persyaratan peraturan
pemerintah.

47
Dalam mengembangkan MVP dan prototipe
produk, pengusaha juga harus memperhatikan
biaya produksi dan harga jual produk yang
kompetitif. Selain itu, penting untuk
mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti
strategi pemasaran, distribusi, dan manajemen
rantai pasokan.

Dalam kesimpulannya, MVP dan prototipe


produk adalah dua konsep penting dalam
pengembangan produk makanan dan minuman.
Kedua konsep ini dapat membantu pengusaha
untuk meminimalkan risiko kegagalan dan
memaksimalkan peluang kesuksesan dengan
memastikan produk yang dihasilkan aman,
berkualitas, dan memenuhi kebutuhan konsumen
serta persyaratan peraturan pemerintah.

48
EVALUASI
1. Faktor utama yang perlu dipertimbangkan
pengusaha saat memetakan peluan usaha
adalah, kecuali….
a. Pasar c. Eksternasl
b. Teknologi d. Sumber daya

2. Bagaimana cara menentukan target


konsumen yang tepat ?
a. Survey c. Bekerja
b. Berlibur d. Berfikir

3. Apa fungsi BMC dalam usaha F&B ?


4. Apa yang dimaksud dengan target
konsumen?
5. Mengapa analisis SWOT harus
dilakukan?

49
50
BAB IV

PROSEDUR USAHA FOOD AND


BEVERAGE

51
TUJUAN PEMBELAJARAN:
A. 1. Setelah membaca bab 4, peserta didik dapat
melaksanakan langkah langkah melakukan usaha food and
beverage.
B. 2. Setelah membaca bab 4, peserta didik dapat memahami
hukum bisnis dalam usaha food and beverage dengan
tepat.
C. 3. Setelah membaca bab 4, peserta didik dapat
mengimplementasikan keuangan dalam bisnis dalam usaha
food and beverage dengan benar.
D. 4. Setelah membaca bab 4, peserta didik dapat memahami
perilaku organisasi dalam usaha food and beverage
E. 5. Setelah membaca bab 4, peserta didik dapat memahami
manajemen operasi dalam usaha food and beverage secara
tepat.
F. 6. Setelah membaca bab 4, peserta didik dapat memahami
pemasaran dalam usaha food and beverage dengan tepat.

LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN
USAHA FOOD AND BEVERAGE

Membuka usaha di bidang food and


beverage tidaklah mudah. Hal ini memerlukan
persiapan yang matang serta perencanaan yang
baik. Berikut adalah langkah-langkah dalam
memulai usaha food and beverage (Kuswiratmo
and SH, 2016)

52
Melakukan Riset Pasar Sebelum
membuka usaha, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah melakukan riset pasar. Riset
pasar ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
dan permintaan konsumen. Dalam riset pasar ini,
Anda dapat mengevaluasi trend dan gaya hidup
masyarakat terkini, serta menganalisis kesesuaian
usaha yang ingin dijalankan dengan target
konsumen yang dituju.

Membuat Rencana Bisnis. Setelah


melakukan riset pasar, langkah selanjutnya
adalah membuat rencana bisnis. Rencana bisnis
ini dapat membantu dalam memperkirakan modal
yang dibutuhkan, membuat strategi pemasaran,
dan membuat perhitungan keuntungan dan
kerugian.

Menentukan Target Pasar dalam bisnis


food and beverage, menentukan target pasar
sangat penting. Hal ini karena konsumen yang

53
menjadi target pasar dapat mempengaruhi jenis
produk yang dijual serta strategi pemasaran yang
harus dilakukan.

Menentukan Konsep Usaha, konsep usaha


dapat memberikan nilai tambah bagi bisnis food
and beverage. Konsep usaha dapat berupa tema,
desain interior, atau menu khas yang dihadirkan
pada restoran atau kafe. Hal ini dapat membantu
menarik perhatian konsumen serta meningkatkan
kepuasan pelanggan.

Membuat Rencana Pemasaran. Setelah


menentukan konsep usaha, langkah selanjutnya
adalah membuat rencana pemasaran. Rencana
pemasaran ini dapat berupa promosi melalui
media sosial, event atau diskon pada waktu
tertentu, dan penawaran khusus untuk pelanggan
setia.

Membangun Branding. Brand atau merek


menjadi hal yang penting dalam memulai bisnis

54
food and beverage. Branding yang baik dapat
memperkuat citra positif dan meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap bisnis yang
dijalankan.

Memilih Lokasi Strategis, lokasi yang strategis


dapat meningkatkan peluang sukses dalam bisnis
food and beverage. Pilihlah lokasi yang mudah
dijangkau, terlihat dari jalan raya, dan berada di
tempat yang ramai.

Mengatur Karyawan dan Operasional, memiliki


karyawan yang terampil dan berdedikasi sangat
penting dalam menjalankan bisnis food and
beverage. Pastikan juga sistem operasional telah
tersusun dengan baik, mulai dari pembelian
bahan baku, persiapan makanan, hingga proses
pembayaran.

Memperhatikan Kualitas Produk. Kualitas produk


menjadi faktor yang sangat penting dalam
menjalankan bisnis food and beverage. Pastikan

55
bahwa makanan yang disajikan selalu segar,
berkualitas, dan sesuai dengan standar kesehatan
dan keamanan pangan.

Menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan.


Menciptakan hubungan baik dengan pelanggan
dapat membantu meningkatkan loyalitas
konsumen dan mendapatkan review positif dari
pelanggan.

56
HUKUM BISNIS DALAM USAHA
FOOD AND BEVERAGE

Hukum bisnis dalam usaha food and


beverage berkaitan dengan aturan dan regulasi
yang mengatur kegiatan bisnis di sektor makanan
dan minuman. Sebagai pengusaha, sangat penting
untuk memahami hukum bisnis yang berlaku
agar usaha dapat berjalan dengan aman dan
terhindar dari risiko hukum yang dapat
merugikan bisnis.(Fitriani, 2017)

Beberapa hukum bisnis yang berkaitan


dengan usaha food and beverage antara lain:

Perizinan bisnis etiap usaha food and


beverage harus memiliki izin usaha dari
pemerintah setempat. Izin ini meliputi izin usaha,
izin gangguan, dan izin kesehatan. Izin ini
bertujuan untuk menjamin kualitas makanan dan
minuman yang dihasilkan serta keamanan bagi
konsumen.

57
Hukum Kesehatan hukum kesehatan
mengatur tentang bahan-bahan yang digunakan
dalam makanan dan minuman, penyimpanan
makanan, dan sanitasi tempat usaha. Pengusaha
harus memastikan bahwa bahan-bahan yang
digunakan aman dan tidak mengandung zat-zat
berbahaya seperti bahan pengawet dan pewarna
buatan. Selain itu, sanitasi tempat usaha harus
dijaga dengan baik untuk menghindari
kontaminasi dan penyebaran penyakit.

Hukum konsumen melindungi hak-hak


konsumen dalam membeli makanan dan
minuman. Pengusaha harus memberikan
informasi yang jelas dan akurat tentang produk,
termasuk kandungan nutrisi dan alergen yang ada
dalam makanan dan minuman. Selain itu,
pengusaha juga harus memastikan produk yang
dijual bebas dari cacat dan aman untuk
dikonsumsi.

58
Hukum ketenagakerjaan mengatur tentang
hubungan antara pengusaha dan karyawan.
Pengusaha harus mematuhi undang-undang
ketenagakerjaan seperti memberikan upah yang
layak, jaminan sosial, dan jam kerja yang wajar.
Selain itu, pengusaha juga harus memberikan
kesempatan yang sama kepada karyawan tanpa
diskriminasi.

Pengusaha food and beverage harus


memenuhi kewajiban perpajakan seperti
membayar pajak penghasilan dan pajak
pertambahan nilai. Pengusaha juga harus
memahami undang-undang perpajakan yang
berlaku agar tidak terkena sanksi dan denda.

Dalam menjalankan usaha food and


beverage, pengusaha harus mematuhi semua
hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini tidak
hanya untuk menjaga keamanan dan kesehatan
konsumen, tetapi juga untuk melindungi bisnis
dari risiko hukum. Pengusaha harus melakukan

59
riset dan berkonsultasi dengan ahli hukum untuk
memastikan bahwa usaha mereka memenuhi
semua persyaratan hukum dan regulasi yang
berlaku. Dengan mematuhi hukum bisnis yang
berlaku, pengusaha food and beverage dapat
membangun bisnis yang berkelanjutan dan
sukses.

60
KEUANGAN BISNIS DALAM USAHA
FOOD AND BEVERAGE

Implementasi keuangan yang tepat sangat penting


dalam usaha food and beverage untuk
memastikan kelangsungan bisnis dan
keberhasilannya dalam jangka panjang. Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat diambil
dalam mengimplementasikan keuangan dalam
bisnis usaha food and beverage.(Irfani and
others, 2020)

Pada awalnya dilakukan perencanaan keuangan


yang matang. Hal ini meliputi membuat anggaran
belanja yang realistis, menghitung biaya
operasional, mengatur persediaan, dan memantau
arus kas secara teratur. Selain itu, juga perlu
mempertimbangkan biaya-biaya lain seperti
biaya pemasaran dan biaya pengembangan menu.

Kemudian penting untuk memantau dan


menganalisis kinerja keuangan secara berkala.

61
Dengan cara ini, bisnis dapat mengetahui kapan
harus memotong biaya dan kapan harus
meningkatkan investasi. Analisis kinerja
keuangan juga membantu dalam membuat
keputusan bisnis yang lebih baik, seperti
menentukan harga produk dan menentukan
strategi pemasaran yang tepat.

Manajemen persediaan juga merupakan faktor


penting dalam keuangan bisnis usaha food and
beverage. Persediaan yang tepat akan
menghindarkan dari biaya persediaan berlebih
dan mengurangi risiko kekurangan persediaan.
Oleh karena itu, penting untuk memantau
persediaan secara teratur dan menghitung rasio
persediaan dengan benar.

Dalam bisnis usaha food and beverage juga perlu


memperhatikan pajak dan peraturan keuangan
lainnya yang berlaku di wilayah atau negara
tempat bisnis tersebut beroperasi. Hal ini penting

62
untuk menghindari sanksi dan denda yang dapat
merugikan bisnis.

Bisnis usaha food and beverage juga harus


memperhatikan penggunaan teknologi dalam
keuangan. Teknologi dapat membantu bisnis
dalam mengelola dan memantau keuangan
dengan lebih mudah dan efisien. Contohnya
adalah penggunaan software akuntansi dan
pembayaran digital yang dapat memudahkan
dalam mengelola arus kas.

Risiko keuangan yang dapat terjadi seperti risiko


kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas. Oleh
karena itu, penting untuk melakukan manajemen
risiko yang baik untuk mengurangi dampak risiko
tersebut.

Kesimpulannya, implementasi keuangan yang


baik sangat penting untuk keberhasilan bisnis
usaha food and beverage. Bisnis harus
melakukan perencanaan keuangan yang matang,

63
memantau kinerja keuangan secara berkala,
mengelola persediaan dengan baik,
memperhatikan pajak dan peraturan keuangan,
memanfaatkan teknologi, dan melakukan
manajemen risiko yang baik. Dengan langkah-
langkah tersebut, bisnis dapat memastikan
kelangsungan dan keberhasilan dalam jangka
panjang.

64
PERILAKU ORGANISASI DALAM USAHA
FOOD AND BEVERAGE

Perilaku organisasi dalam usaha food and


beverage mencakup berbagai aspek yang
mempengaruhi kinerja dan efektivitas organisasi.
Dalam konteks ini, perilaku organisasi
melibatkan tindakan individu, interaksi antar
anggota tim, budaya organisasi, serta manajemen
dan kepemimpinan yang efektif.(Faturahman,
2018)

Salah satu aspek penting dari perilaku organisasi


adalah tindakan individu dalam mencapai tujuan
organisasi. Setiap anggota tim di dalam usaha
food and beverage memiliki peran dan tanggung
jawabnya masing-masing. Mereka harus
memiliki komitmen, disiplin, dan integritas
dalam melaksanakan tugas mereka. Selain itu,
motivasi dan keterlibatan karyawan juga menjadi
faktor penting dalam meningkatkan kinerja
individu dan kelompok.

65
Interaksi antar anggota tim juga memainkan
peran penting dalam perilaku organisasi.
Kerjasama, komunikasi yang efektif, dan
dukungan antar anggota tim dapat menciptakan
lingkungan kerja yang positif dan produktif. Ini
dapat mendorong kolaborasi, inovasi, dan
pemecahan masalah bersama untuk mencapai
tujuan organisasi dengan lebih baik.

Budaya organisasi juga berpengaruh terhadap


perilaku dalam usaha food and beverage. Budaya
organisasi mencakup nilai-nilai, norma,
kebiasaan, dan kepercayaan yang terdapat di
dalam organisasi. Dalam industri makanan dan
minuman, budaya yang kuat yang menekankan
pada kualitas, kebersihan, pelayanan pelanggan,
dan inovasi dapat membentuk perilaku yang
diinginkan dalam mencapai keunggulan
kompetitif.

66
Manajemen dan kepemimpinan yang efektif juga
menjadi faktor penting dalam perilaku organisasi.
Manajer dan pemimpin dalam usaha food and
beverage harus mampu mengatur sumber daya,
mengambil keputusan yang tepat, dan
memotivasi tim mereka. Gaya kepemimpinan
yang baik, komunikasi yang terbuka, dan
kemampuan untuk memberikan arahan yang jelas
dapat mempengaruhi perilaku karyawan dan
menciptakan iklim kerja yang positif.

Selain itu, adaptabilitas dan fleksibilitas juga


merupakan perilaku yang penting dalam usaha
food and beverage yang sering kali dihadapkan
pada perubahan tren pasar, permintaan
konsumen, dan persaingan yang ketat. Organisasi
yang mampu beradaptasi dengan cepat dan
mengembangkan strategi yang efektif dapat
mempertahankan daya saing mereka di pasar.

Dalam rangka menjaga perilaku organisasi yang


baik, penting untuk memiliki sistem penghargaan

67
dan pengakuan yang sesuai. Pengakuan atas
pencapaian individu dan tim dapat meningkatkan
motivasi, meningkatkan loyalitas karyawan, dan
meningkatkan kinerja keseluruhan organisasi.

Secara keseluruhan, perilaku organisasi dalam


usaha food and beverage melibatkan tindakan
individu, interaksi antar anggota tim, budaya
organisasi, serta manajemen dan kepemimpinan
yang efektif. Perilaku yang baik dapat
meningkatkan kinerja, membangun budaya yang
positif

68
MANAJEMEN OPERASI DALAM USAHA
FOOD AND BEVERAGE

Perilaku manajemen operasi sangat penting


dalam usaha food and beverage karena dapat
memengaruhi efisiensi, efektivitas, dan
keuntungan bisnis tersebut. Manajemen operasi
mencakup proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian aktivitas
operasional untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam
hal ini, perencanaan dan pengendalian operasi
harus disesuaikan dengan karakteristik unik dari
industri makanan dan minuman.(Ahmad, 2022)

Salah satu peran manajemen operasi dalam usaha


food and beverage adalah untuk meningkatkan
efisiensi operasional. Ini dapat dilakukan dengan
melakukan analisis proses dan identifikasi area
yang memerlukan perbaikan. Misalnya,
manajemen operasi dapat mengidentifikasi area
di mana biaya bahan baku dapat dikurangi atau
cara-cara untuk meningkatkan efisiensi produksi.

69
Hal ini dapat membantu mengurangi biaya
produksi, meningkatkan efisiensi, dan
meningkatkan keuntungan bisnis.

Manajemen operasi juga bertanggung jawab


untuk mengembangkan dan menerapkan prosedur
keamanan dan kebersihan yang ketat. Hal ini
sangat penting dalam industri makanan dan
minuman karena produk yang tidak aman dapat
menyebabkan masalah kesehatan publik dan
merusak reputasi bisnis. Manajemen operasi juga
dapat memastikan bahwa semua produk yang
dihasilkan memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan dan aman untuk dikonsumsi.

Membantu mengidentifikasi tren pasar dan


menciptakan strategi untuk menghadapi
persaingan dalam industri makanan dan
minuman. Dalam hal ini, manajemen operasi
dapat melakukan analisis pasar dan
mengidentifikasi segmen pasar yang menarik dan
memperluas jangkauan produk untuk memenuhi

70
permintaan pasar. Mereka juga dapat
mengembangkan inovasi baru dalam produk dan
proses operasi untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif.

Manajemen operasi juga dapat membantu


meningkatkan kualitas layanan pelanggan. Dalam
industri makanan dan minuman, kualitas layanan
pelanggan dapat memengaruhi pengalaman
konsumen dan kepuasan mereka. Manajemen
operasi dapat melatih staf dan karyawan untuk
memberikan layanan pelanggan yang baik,
seperti kecepatan dan akurasi pelayanan,
pengambilan pesanan, dan penanganan keluhan.

Melaksanakan fungsi manajemen operasi,


diperlukan pengelolaan risiko yang tepat untuk
menghindari atau meminimalkan kerugian yang
dapat ditimbulkan akibat operasi bisnis.
Manajemen operasi harus mampu memetakan
dan mengantisipasi risiko operasional dan

71
menerapkan strategi pengendalian risiko yang
tepat.

Perilaku manajemen operasi dalam usaha food


and beverage sangat penting untuk memastikan
efisiensi dan efektivitas operasional, memenuhi
standar keamanan dan kualitas, menciptakan
strategi yang inovatif dan memuaskan pelanggan.
Oleh karena itu, manajemen operasi harus selalu
memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan

72
PEMASARAN DALAM USAHA FOOD AND
BEVERAGE
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting
dalam mengembangkan bisnis, termasuk dalam
usaha food and beverage. Pemasaran yang tepat
dapat membantu memperkenalkan produk kepada
konsumen potensial dan meningkatkan penjualan.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai
pemasaran dalam usaha food and
beverage.(Bangsawan, 2015)

Segmentasi pasar merupakan proses membagi


pasar menjadi kelompok-kelompok kecil yang
homogen berdasarkan karakteristik yang berbeda.
Dalam usaha food and beverage, segmentasi
pasar dapat dilakukan berdasarkan usia, jenis
kelamin, minat, dan preferensi konsumen.
Dengan mengetahui karakteristik konsumen,
maka dapat dikembangkan strategi pemasaran
yang tepat.

73
Setelah dilakukan segmentasi pasar, selanjutnya
adalah menentukan target pasar. Target pasar
adalah kelompok konsumen yang menjadi fokus
pemasaran. Dalam usaha food and beverage,
target pasar dapat ditentukan berdasarkan usia,
jenis kelamin, minat, preferensi, dan lokasi.
Dengan menentukan target pasar yang tepat,
maka dapat meningkatkan efektivitas pemasaran.

Promosi adalah aktivitas untuk memperkenalkan


produk dan menarik minat konsumen. Promosi
dalam usaha food and beverage dapat dilakukan
melalui media sosial, website, selebaran, dan
iklan. Selain itu, dapat juga dilakukan program
promosi seperti diskon, voucher, dan hadiah
untuk meningkatkan minat konsumen.

Penjualan adalah proses menjual produk ke


konsumen. Dalam usaha food and beverage,
penjualan dapat dilakukan melalui toko fisik,
online, atau melalui pihak ketiga seperti agen
atau distributor. Selain itu, dapat juga dilakukan

74
kerjasama dengan restoran atau cafe untuk
memperluas jangkauan penjualan.

Harga adalah faktor penting dalam pemasaran


produk. Harga yang tepat dapat menarik minat
konsumen dan meningkatkan penjualan. Dalam
menentukan harga, harus mempertimbangkan
biaya produksi, harga pesaing, dan keuntungan
yang diinginkan.

Pengembangan produk dilakukan untuk


memperbaiki kualitas produk dan menyesuaikan
dengan kebutuhan konsumen. Dalam usaha food
and beverage, pengembangan produk dapat
dilakukan dengan menambah variasi rasa atau
jenis produk baru. Dengan pengembangan
produk yang tepat, dapat menarik minat
konsumen dan meningkatkan penjualan.

Customer service merupakan faktor penting


dalam mempertahankan pelanggan. Dalam usaha
food and beverage, customer service dapat

75
dilakukan dengan memberikan pelayanan yang
baik, memperhatikan keluhan konsumen, dan
memberikan saran atau masukan untuk
pengembangan produk.

Dalam melakukan pemasaran dalam usaha food


and beverage, perlu diperhatikan strategi yang
tepat untuk meningkatkan efektivitas pemasaran.
Selain itu, juga perlu terus melakukan evaluasi
dan pengembangan untuk memperbaiki kualitas
produk dan meningkatkan kepuasan konsumen.

76
EVALUASI

1. Sebutkan beberapa hukum bisnis yang


berkaitan dengan udaha F&B?
2. Pajak apa yang wajib dibayar oleh
pengusaha F&B?
3. Aspek yang mempengaruhi kinerja dan
efektivitas organisasi?
4. Mengapa perilaku manajemen operasi
sangatlah penting?
5. Apa tujuan segmentasi pasar?

77
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Kondisi ekonomi, peluang, dan resiko
usaha fnb di Indonesia sangat bergantung pada
perkembangan ekonomi global serta kebijakan
pemerintah dalam mengelola sektor ini.
Perkembangan sector pariwisata yang semakin
pesat menyebabkan potensi bisnis di sektor fnb
cukup besar. Di balik potensi bisnis yang cukup
besar, risiko dalam sektor ini juga perlu
diperhatikan. Risiko bisnis dapat berasal dari
berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, politik,
teknologi, dan lingkungan.
Persaingan bisnis yang semakin ketat
membuat para pengusaha harus semakin kreatif
dalam memanfaatkan peluang usaha secara
kreatif dan inovatif. Kemampuan berfikir kreatif
dan inovatif dapat di asah dengan membaca buku
atau artikel tentang inovasi, mengikuti pelatihan,
atau berdiskusi dengan orang-orang yang latar
belakang dan pengalamannya berbeda. Selain

78
mengasah kemampuan berfikir kreatif dan
inovatif, pengusaha juga harus mengikuti
perkembangan teknologi, trend, dan gaya hidup
yang sedang berkembang.
Langkah penting untuk memulai bisnis di
bidang ini adalah menganalisis peluang dan
gagasan ide usaha fnb. Faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha
fnb adalah memperhatikan trend an pola
konsumsi yang sedang berkembang di
masyarakat. Setelah menganalisis, dilanjutkan
dengan memetakan peluang bisnis . Dalam
memetakan peluang bisnis, pengusaha perlu
mengidentifikasi dan menganalisis berbagai
faktor. Ada tiga faktor utama yang perlu
dipertimbangkan dalam memetakan peluang
bisnis yaitu pasar, teknologi, dan sumber daya.

Pemetaan peluang bisnis dilanjutkan


dengan penyusunan business model canvas.
Business Model Canvas (BMC) adalah alat
manajemen strategis yang digunakan untuk

79
merancang model bisnis atau rencana bisnis yang
efektif dan efisien. BMC terdiri dari sembilan
elemen utama, yaitu: value proposition, customer
segments, channels, customer relationships,
revenue streams, key resources, key activities,
key partnerships, dan cost structure.

Untuk menyusun produk diperlukan


pengonsepan produk dengan MVP dan prototype.
MVP dan prototipe produk adalah dua konsep
penting dalam pengembangan produk makanan
dan minuman. Kedua konsep ini dapat membantu
pengusaha untuk meminimalkan risiko kegagalan
dan memaksimalkan peluang kesuksesan dengan
memastikan produk yang dihasilkan aman,
berkualitas, dan memenuhi kebutuhan konsumen
serta persyaratan peraturan pemerintah.

Langkah langkah untuk memulai bisnis


adalah:
1. Melakukan Riset Pasar Sebelum
membuka usaha

80
2. Membuat Rencana Pemasaran
3. Memuat Rencana Bisnis
4. Menentukan Target Pasar
5. Menentukan Konsep Usaha
6. Membuat Rencana Pemasaran
7. Membangun Branding

Setelah membuka usaha, kita tidak lepas tangan


begitu saja, kita harus mengatur karyawan dan
operasional, memperhatikan kualitas produk,
menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

81
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, G.N. (2022) Manajemen operasi. Bumi
Aksara.
Bangsawan, S. (2015) ‘MANAJEMEN
PEMASARAN USAHA KECIL Kasus
Industri Pengolahan Makanan dan Ritel’.
Faturahman, B.M. (2018) ‘Kepemimpinan dalam
budaya organisasi’, Madani jurnal politik
dan sosial kemasyarakatan, 10(1), pp. 1–11.
Fitriani, R. (2017) ‘Aspek hukum legalitas
perusahaan atau badan usaha dalam
kegiatan bisnis’, Jurnal Hukum Samudra
Keadilan, 12(1), pp. 136–145.
Kuswiratmo, B.A. and SH, M.H. (2016) Memulai
Usaha Itu Gampang!: Langkah-Langkah
Hukum Mendirikan Badan Usaha Hingga
Mengelolanya. VisiMedia.
Hastuti, A.Y. (2013) Bisnis Makanan dan
Minuman. Gramedia Pustaka Utama.
Helms, M.M. and Nixon, J. (2010) ‘Exploring
SWOT analysis--where are we now? A
review of academic research from the last

82
decade’, Journal of strategy and
management, 3(3), pp. 215–251.
Kiv, A. et al. (2020) ‘Machine learning of
emerging markets in pandemic times’, in.
Rachmawati, R. (2011) ‘Peranan bauran
pemasaran (marketing mix) terhadap
peningkatan penjualan (sebuah kajian
terhadap bisnis restoran)’, Jurnal
Kompetensi Teknik, 2(2).
Sancoko, A.H. (2015) ‘Strategi Pengembangan
Bisnis Usaha Makanan dan Minuman pada
Depot Time to Eat Surabaya’, Agora, 3(1),
pp. 185–194.
Ali, M.Y. and Kodrat, D.S. (2020) ‘Faktor-faktor
penyebab kegagalan bisnis pada perusahaan
mitra jaya abadi’.
Istiatin, I. and Marwati, F.S. (2021) ‘Sosialisasi
Berbagai Peluang Usaha Umkm Dan
Ekonomi Kreatif Di Era New Normal Di
Dusun Pinggir Desa Telukan Sukoharjo’,
Budimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat,
3(1), pp. 129–140.

83
Rahmadi, A.N. and Heryanto, B. (2016) ‘Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Berwirausaha Pada Mahasiswa Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Kadiri’, Jurnal Ekonika: Jurnal
Ekonomi Universitas Kadiri, 1(2).
Sopian, D. and Rahayu, W.P. (2017) ‘Pengaruh
rasio keuangan dan ukuran perusahaan
terhadap financial distress (studi empiris
pada perusahaan food and beverage di
Bursa Efek Indonesia)’, Competitive Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 1(2).
Wijaya, T. (2008) ‘Kajian model empiris perilaku
berwirausaha UKM DIY dan Jawa Tengah’,
Jurnal manajemen dan kewirausahaan,
10(2), pp. 93–104.
Wulandari, A. and Deliabilda, S.A. (2020)
‘Keberanian Mengambil Risiko Bisnis pada
Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis’, Jurnal
Pengembangan Wiraswasta, 22(3), p. 217.

84
LAMPIRAN
Kunci Jawaban Bab 2 :
1. A
2. A
3. C
4. D
5. B

Kunci Jawaban Bab 3 :


1. C
2. A
3. Panduan dalam merancang model bisnis
yang tepat dan berkelanjutan
4. Target konsumen adalah kelompok yang
menjadi fokus pemasaran produk atau
jasa tertentu
5. Analisis SWOT dilakukan untuk
mengevaluasi risiko dan manfaat
mengejar peluang tertentu

Kunci Jawaban Bab 4 :

85
1. Perizinan bisnis, hukum Kesehatan,
hukum konsumen, hukum
ketenagakerjaan.
2. Pajak penghasilan dan pajak pertambahan
nilai
3. Tindakan individu, interaksi antar anggota
tim, budaya organisasi, serta manajemen
dan kepemimpinan yang efektif
4. Manajemen organisasi sangat penting
dalam usaha food and beverage karena
dapat memengaruhi efisiensi, efektivitas,
dan keuntungan bisnis tersebut.
5. Untuk mengetahui karakteristik
konsumen, sehingga dapat dikembangkan
strategi pemasaran yang tepat.

86
87

Anda mungkin juga menyukai